You are on page 1of 2

“Samarinda Butuh Ruang Terbuka”

Oleh : Muthia Nur Ipmasyari

Minggu pagi berseri di kota yang asri. Kota tepian yang bernama asli Samarinda
terletak pada salah satu Provinsi terbesar di Indonesia, Kalimantan Timur yang kebetulan
pula menjadi Ibukota provinsi tersebut sejak keluarnya Lembaran Negara Nomor 72 Tahun
1959 hingga kini. Kota yang terkenal dengan monument pesut Mahakam ini memiliki luas
wilayah mencapai 718.00 (Badan Pusat Statistik, 2015) dengan jumlah penduduk yang
semakin padat mencapai 812.597 jiwa menurut proyeksi penduduk Indonesia tahun 2010-
2035. Lantas apa yang terjadi dengan Kota Samarinda yang notabenenya memiliki luas dan
jumlah penduduk yang tidak bisa dikatakan kecil?

Indonesia sedang mengalami globalisasi di mana era technology semakin merajai dunia, tak
terkecuali di Samarinda. Pembangunan besar-besaran dilakukan, terutama infrastruktur kota
untuk mendukung terciptanya pelayanan masyarakat yang lebih stabil dan mendukung
aktivitas publik. Sebut saja salah satunya pembangunan Jembatan Mahkota II. Sebagaimana
fungsi jembatan untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus aliran sungai atau
dalam hal ini juga untuk mengurangi kemacetan, nyatanya banyak warga yang memanfaatkan
untuk hal lain. Sebuah fenomena menarik yang dapat dilihat dari aktivitas yang terdapat di
atas jembatan ini, banyak warga yang mengalihfungsikan peruntukkan lahannya sebagai
sarana berkumpul bersama teman bahkan keluarga, sarana rekreasi dan hiburan, bahkan
disulap menjadi sebuah area “Jogging Track” dan tak sedikit dimanfaatkan untuk tambahan
mata pencaharian. Lalu, salah siapa?

Perihal siapa salah dan siapa benar tentu bukan inti utama yang harus dipikirkan baik oleh
saya maupun anda semua. Dengan adanya sebuah fenomena saat ini, Kota kita tercinta hanya
butuh solusi. Sebuah solusi tepat guna yang bisa menguntungkan bagi kota maupun
warganya, contohnya saja Ruang Terbuka. Ruang Terbuka bersifat public baik Ruang
Terbuka Hijau seperti taman kota atau Ruang Terbuka Non Hijau seperti area rekreasi sangat
dibutuhkan. Dengan banyaknya pembangunan dimana-mana hendaknya Pemerintah
menyediakan area atau lahan yang berfungsi sebagai pusat rekreasi publik yang bisa
dinikmati semua kalangan masyarakat. Memang, sudah banyak pusat rekreasi yang
disediakan tak terkecuali yang berada di pusat-pusat perbelanjaan, namun belum semua dapat
menikmati bukan?
Hendaknya hal ini bisa menjadi perhatian penting bagi Pemerintah. Menyediakan lahan
yang berfungsi sebagai ruang terbuka demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat
rekreasi, tempat berkumpul, dan lainnya sehingga tidak menyalahgunakan fungsi
infrastruktur lainnya. Jika hal ini dapat terwujud, tidak menutup kemungkinan bahaya-bahaya
yang bisa saja terjad ketika jembatan mendadak menjadi ruang publik dapat dihindari serta
masyarakat Samarinda mendapatkan tempat rekreasi yang cukup asri. Benefit bagi kota pun
tidak dapat dipungkiri, dengan menyediakan ruang terbuka (contohnya berkonsep taman
kota) akan mendukung penghijauan dan sebagai mitigasi bencana.

You might also like