You are on page 1of 11

PERJANJIAN KERJASAMA

PENGGUNAAN JASA KEAMANAAN/ SECURITY SERVICE


ANTARA
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
DENGAN
PT ADIDAYA MADANI
No:

Perjanjian Kerjasama Penggunaan Jasa Keamanaan/ Security Service antara PT. Mandiri
Tunas Finance dengan PT. Adidaya Madani(untuk selanjutnya disebut “Perjanjian”)
ditandatangani pada hari, Senin. tanggal 17 Februari 2014 (tujuh belas februari dua ribu
empatbelas) oleh dan antara pihak-pihak sebagaimana tersebut dibawah ini:

I. PT MANDIRI TUNAS FINANCE, badan hukum yang dibentuk dan didirikan berdasarkan
hukum dan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia, yang berkedudukan
di Jakarta Pusat dan berdomisili di Gedung Graha Mandiri Lantai 3A, Jalan Imam Bonjol
No. 61, Jakarta Pusat 10310, yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan
Terbatas PT. Tunas Financindo Corporation, No. 262 tertanggal 17-05-1989 (tujuh belas
Mei seribu sembilan ratus delapan puluh sembilan), yang dibuat di hadapan Misahardi
Wilamarta, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang seluruh Anggaran Dasarnya telah
diubah dan disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, sebagaimana ternyata dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT.
Tunas Financindo Sarana, No. 94 tertanggal 30-11-2007 (tiga puluh November dua ribu
tujuh), dibuat di hadapan Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia, sebagaimana ternyata dalam Surat Keputusannya tertanggal 12-02-2008
(dua belas Februari dua ribu delapan),No. AHU-06708.AH.01.02.Tahun 2008, dimana
anggaran dasar tersebut telah disusun dan diubah kembali sebagaimana dimuat dalam
Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Tunas Financindo Sarana, No. 181 tertanggal 26-
06-2009 (dua puluh enam Juni dua ribu sembilan), dan telah memperoleh persetujuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata
dalam Surat Keputusannya tertanggal20-08-2009 (dua puluh Agustus dua ribu
sembilan),No. AHU-40506.AH.01.02.Tahun 2009; dan perubahan anggaran dasar
terakhir sebagaimana dimuat dalam akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang
Saham Tahunan PT. Mandiri Tunas Finance, tertanggal 21 Juni 2011 Nomor 38 yang
dibuat dihadapan Emi Susilowati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang
pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar telah diterima dan dicatat dalam database
Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia tertanggal 3 Agustus 2011 Nomor: AHU-AH.01.10-24971, susunan anggota
Direksi dan Dewan Komisaris yang terakhir, sebagaimana ternyata dalam Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT. Mandiri Tunas Financedi Luar Rapat
Umum Pemegang Saham, No. 01 tertanggal 06-02-2012 (enam Februari dua ribu dua
belas), yang dibuat di hadapan Emi Susilowati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang
penerimaan pemberitahuan perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat
di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-20323 tertanggal 06-06-2012
(enam Juni dua ribu dua belas),dan perubahan anggaran dasar dan Susunan Direksi
dan terakhir sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham PT Mandiri Tunas Finance tertanggal 13-04-2015 (tiga belas April
dua ribu lima belas) Nomor 31, dibuat dihadapan Lenny Janis Ishak, Sarjana Hukum,
Notaris di Jakarta, yang penerimaan pemberitahuan perubahan data perseroannya
telah diterima dan dicatat di dalam database sistem administrasi Badan Hukum
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-
0925646 tanggal 20 April 2015;; dalam hal ini diwakili oleh TAN RINA sebagaiGeneral
Affair& Procurement DivisionHead PT MANDIRI TUNAS FINANCE, berdasarkan Surat
Kuasa No. 003/Skuasa-MTF/II/2013tertanggal 7 Februari 2013, oleh karena itu sah
bertindak untuk dan atas nama PT. MANDIRI TUNAS FINANCE, untuk selanjutnya
disebut“PIHAK PERTAMA”.

II. PT. Adidaya Madani,adalah Perseroan Terbatas yang didirikan dan berdasarkan hukum
Republik Indonesia yang berkedudukan di Jalan Diponegoro No. 177 Lt. 2 Blok A, Dauh
Puri Kelod, Denpasar Baratyang didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan
Terbatas PT. Adidaya Madani akta No.8 tanggal 28 April 2005 yang dibuat di hadapan
Agus Subyanto, Sarjana Hukum, Notaris di Kota Surakarta, yang seluruh Anggaran
Dasarnya telah diubah dan disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas, sebagaimana ternyata dalam Akta Pernyataan Keputusan
Rapat PT. Adidaya Madani, No. 2 tertanggal 06-03-2009, dibuat di hadapan IG. A. Mas
Seri Lestari P, SH. MKn, Sarjana Hukum, Notaris di Kabupaten Badung, yang telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia, sebagaimana ternyata dalam Surat Keputusannya tertanggal 07-07-2009,No.
AHU-31220.AH.01.02.Tahun 2009, dalam hal ini diwakili oleh Herry Karuniawan,MSC
selaku Direkturdan oleh karena itu sah bertindak untuk dan atasPT Adidaya Madani
(selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”).

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut sebagi “Para Pihak”.

Para Pihak dengan ini menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:
 PIHAK PERTAMA adalah suatu perusahaan perseroan terbatas yang bergerak di
dalam Pembiayaan yang salah satu kegiatan usahanya adalah Pembiayaan
Konsumenyang sedang membutuhkan tenaga keamanaan/ security dalam
melaksanakan kegiatan usahannya.
 PIHAK KEDUA adalah suatu perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dan
memiliki ijin usaha yang sah dalam penyediaan tenaga kerja jasa keamanan/security
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Para Pihak sepakat dan setuju untuk
menandatangani Perjanjian Kerjasama Penggunaan Jasa Keamanaan/ Security Service ini
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur sebagai berikut:

PASAL 1
RUANG LINGKUP PERJANJIAN

1. PIHAK PERTAMA bermaksud menunjuk PIHAK KEDUA untuk menyediakan tenaga


kerja / pekerja yang dibutuhkan oleh PIHAK PERTAMA di 2 (dua) lokasi cabang yaitu
di MTF cabang Denpasar dan MTF cabang Gianyar dan PIHAK KEDUA dengan ini
menerima dengan baik penunjukan dari PIHAK PERTAMA untuk menyediakan tenaga
kerja / pekerja yang dibutuhkan oleh PIHAK PERTAMA;
2. PIHAK PERTAMA atas pertimbangannya sendiri berhak untuk memilih atau menolak
calon tenaga kerja jasa keamanan yang diajukan oleh PIHAK KEDUA. Jika PIHAK
PERTAMA melakukan penolakan terhadap hal tersebut maka PIHAK KEDUA
berkewajiban untuk mengajukan kembali tenaga kerja jasa keamanan yang sesuai
dengan kriteria dari PIHAK PERTAMA.PIHAK KEDUA

PASAL 2
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu ( 1 ) tahun, terhitung sejak tanggal 01
Oktober 2015 sampai dengan 01 Oktober 2016.
2. Perjanjian ini dapat diperpanjang atau diakhiri masa berlakunya oleh Para Pihak
dengan ketentuan bahwa maksud tersebut harus diberitahukan secara, tertulis
kepada pihak lainnya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum
berakhirnya Perjanjian. Setiap Perjanjian dan atau perubahannya akan diatur dalam
Perubahan Perjanjian (Addendum) yang menjadi satu kesatuan dan tidak terpisahkan
dari Perjanjian ini.
3. Dalam hal Perjanjian ini berakhir sebelum waktunya, Para pihak tetap berkewajiban
untuk menjalankan segala hak dan kewajiban yang timbul akibat Perjanjianini
sebelum Perjanjian ini diakhiri.

PASAL 3
BIAYA JASA DAN PEMBAYARAN

1. PIHAK PERTAMA, sepakat dan setuju untuk melakukan pembayaran atas biaya
pelaksanaan kerja kepada PIHAK KEDUAberdasarkanyang tertera di dalam lampiran I
tersebut Sebagaimana dijabarkan dalam lampiran perjanjian yang merupakan satu
kesatuan dengan perjanjian ini.
2. Sehubungan dengan kewajiban pembayaran seperti tercantum dalam Pasal 3 ayat 1,
pembayaran harus dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah
PIHAK KEDUA memberikan tagihan disertai dengan perhitungan atau daftar
penagihan untuk setiap satu bulan kerja yang telah dilakukan kepada PIHAK
PERTAMA.
3. Pembayaran jasa oleh PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja
setelah PIHAK KEDUA menyerahkan tagihan dan perhitungan atau daftar penagihan
dan telah dinyatakan diterima dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
4. PIHAK PERTAMA akan melakukan pmbayaran Biaya Jasa secara transfer ke PIHAK
KEDUA, berikut informasi rekening PIHAK KEDUA:

Bank : BCA
Cabang : Teuku Umar
Kota : Denpasar
No. Rekening : 768.0266.331
Atas Nama : PT. ADIDAYA MADANI

PASAL 4
HAK-HAK PARA PIHAK

1. HAK-HAK PIHAK PERTAMA

1.1. PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan jasa keamanan/Security


Servicesesuai dengan kebutuhannya termasuk pengaturan, penempatan dan
pendistribusian kerja diantara tenaga kerja jasa keamanan/Security Service
yang ditugaskan oleh PIHAK KEDUA. Jumlah tenaga kerja jasa keamanan/
Security Serviceyang ditempatkan sesuai dengan kebutuhan PIHAK
PERTAMA termasuk pengaturan untuk perintah permintaan penambahan
dan penggantian tenaga kerja jasa keamanan.

1.2. PIHAK PERTAMA berhak untuk menentukan kualifikasi dan persyaratan


tenaga kerja jasa keamanan yang dibutuhkan dan menginformasikan hal-hal
tersebut kepada PIHAK KEDUA.

1.3. PIHAK PERTAMA berhak menentukan peraturan perusahaan dan bentuk


pelaksanaannya, termasuk namun tidak terbatas untuk masalah cuti,
pembayaran lembur, kesalahan serius, yang mungkin dilakukan oleh tenaga
kerja jasa keamanan dan termasuk segala perubahan pada peraturan
perusahaan dan bentuk pelaksanaannya setiap saat.

1.4. PIHAK PERTAMA berhak mengevaluasi kinerja tenaga kerja jasa keamanan.

1.5. PIHAK PERTAMA berhak menyampaikan keluhan terhadap kinerja tenaga


kerja jasa keamanan kepada PIHAK KEDUA, apabila dalam menjalankan
tugasnya tenaga kerja jasa keamanan melanggar atau membuat kesalahan
yang merugikan PIHAK PERTAMA dan mengintruksikan PIHAK KEDUA untuk
dapat melakukan penggantian tenaga kerja jasa keamanan yang sesuai
dengan standar dan kriteria yang telah ditentukan.

1.6. PIHAK PERTAMA berhak mendapat copy bukti pendaftaran perjanjian


kerjasama penggunaan jasa keamanan/Security service antara PARA PIHAK
yang telah didaftarkan kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan kabupaten/kota tempat pekerjaan dilaksanakan.

1.7. PIHAK PERTAMA berhak mendapat copy bukti pencatatan Perjanjian Kerja
Waktu Tertentu antara PIHAK KEDUA dengan tenaga kerja jasa keamanan
yang telah dicatatkan kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan kabupaten/kota tempat pekerjaan dilaksanakan.

1.8. PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan copy dari Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu antara PIHAK KEDUA dengan tenaga kerja jasa keamanan.
1.9. PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab terhadap semua kegiatan tenaga
kerja jasa keamanan yang menyimpang dari kegiatan dan/atau tugas yang
telah disepakati oleh PARA PIHAK dan menyerahkan sepenuhnya
pertanggungjawaban yang diakibatkan oleh perilaku penyimpangan tersebut
kepada PIHAK KEDUA.

2. HAK-HAK PIHAK KEDUA

1.1. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan pembayaran atas jasa keamanan yang
dipekerjakan pada PIHAK PERTAMA setiap jatuh tempo tanggal penagihan
sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat 1.

1.2. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan pengarahan (prosedur standar dan


sistem kerja) dari PIHAK PERTAMA.

1.3. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan, evaluasi-evaluasi dan masukan dari


PIHAK PERTAMA mengenai kinerja tenaga kerja jasa keamanan.

PASAL 5
KEWAJIBAN PARA PIHAK

1. PIHAK PERTAMAberkewajiban untuk :


a. membayar kepada PIHAK KEDUAbiaya Jasa sesuai dengan ketentuan pada Pasal 3
ayat 1.
b. Melakukan pembayaran jasa PIHAK KEDUA, terdiri dari:

1. Gaji dan komponen tunjangan tenaga kerja jasa keamanan lainnya sebagai
remunerasi untuk Tenaga Kerja akan diuraikan dalam lampiran I
Perjanjian, yang merupakan satu kesatuan serta bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.

2. Struktur gaji dan komponen tunjangan tenaga kerja jasa keamanan,


sebagaimana tersebut diatas adalah disebutkan dan diuraikan dalam
Lampiran I Perjanjian yang merupakan satu kesatuan serta bagian yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

3. Biaya lembur atau penyimpangan waktu kerja akan dihitung sesuai


dengan peraturan perundang-undangan perihal ketenagakerjaan yang
berlaku di Indonesia.
2. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk:
a. memberikan kepada PIHAK PERTAMA daftar nama calon Pekerja, berikut dengan
riwayat hidup lengkap dan pas poto terbaru ukuran 3 x 4 untuk setiap calon
tenaga kerja jasa keamanan.
b. mengajukan calon tenaga kerja jasa keamanan yang berkualitas sesuai dengan
kriteria dan permintaan PIHAK PERTAMA.
c. PIHAK KEDUA wajib membuat dan menandatangani Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu dengan tenaga kerja jasa keamanan yang berisi tentang hak dan
kewajiban dari PIHAK KEDUA dan tenaga kerja jasa keamanantersebut.

d. PIHAK KEDUA wajib melakukan pencatatan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu


antara PIHAK KEDUA dengan tenaga kerja jasa keamanan kepada instansi yang
bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan kabupaten/kota tempat pekerjaan
dilaksanakan, dibuktikan dengan menyerahkan copy bukti pencatatan tersebut
kepada PIHAK PERTAMA.

e. PIHAK KEDUA wajib untuk mendaftarkan Perjanjian Kerjasama Penggunaan Jasa


Keamanan/ Security Service antara PARA PIHAK kepada instansi yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan kabupaten/kota tempat pekerjaan
dilaksanakan, dibuktikan dengan menyerahkan copy bukti pendaftaran tersebut
kepada PIHAK PERTAMA.

f. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan copy Perjanjian Kerja Waktu Tertentu antara
PIHAK KEDUA dengan tenaga kerja jasa keamanan kepada PIHAK PERTAMA.

g. PIHAK KEDUA wajib memproses administrasi dan pembayaran gaji serta


tunjangan lain kepada tenaga kerja jasa keamanan melalui rekening PIHAK
KEDUA yang dibayarkan pada setiap akhir bulan berjalan.

h. PIHAK KEDUA wajib meminta persetujuan PIHAK PERTAMA dimana tenaga kerja
jasa keamanan tersebut ditugaskan untuk melakukan lembur, dengan cara
menandatangani lembar kerja dari tenaga kerja jasa keamanan yang
bersangkutan.

i. PIHAK KEDUA wajib memasukkan lembar kerja lembur tenaga kerja jasa
keamanan yang akan diproses pada bulanberikutnya dengan menyertakan
dokumen yang lengkap dan benar berdasarkan standard dan ketentuan yang
ditetapkan sepenuhnya oleh PIHAK PERTAMA.

j. PIHAK KEDUA wajib menyiapkan tenaga kerja jasa keamananpengganti jika


tenaga kerja jasa keamanan yang ditempatkan dan/ atau ditugaskan kepada
PIHAK PERTAMA sakit, absen dengan pernyataan, dan/atau mengambil cuti
tahunan.

k. PIHAK KEDUA wajib membayarkan gaji kepada tenaga kerja jasa keamanan pada
setiap akhir bulannya. Komponen gaji yang dibayarkan yaitu gaji tetap bulan
berjalan serta lembur bulan sebelumnya. Bila pada tanggal tersebut jatuh pada
hari libur, maka pembayaran dilakukan pada hari kerja pertama setelah hari libur
tersebut.

l. PIHAK KEDUA wajib melakukan, melaporkan dan membayar semua kewajiban


pajak atas upah dan tunjangan lain yang dibayarkan kepada Tenaga kerja jasa
keamanan.
m. PIHAK KEDUA wajib mendaftarkan dan melakukan, melaporkan dan
membayarkan premi Jamsostek tenaga kerja jasa keamanankepada institusi
berwenang.

n. PIHAK KEDUA wajib mendaftarkan para tenaga kerja jasa keamanan untuk
asuransi jiwa, kecelakaan dan kesehatan (dalam situasi dan kondisi tertentu
sesuai permintaan PIHAK PERTAMA atau sesuai dengan kesepakatan PARA
PIHAK) kepada perusahaan asuransi yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA dan
memberikan kepada PIHAK PERTAMA salinan sertifikat yang menyatakan
keikutsertaan PIHAK KEDUA dalam asuransi tersebut.

o. PIHAK KEDUA wajib bertanggungjawab dan menjamin bahwa pembayaran upah


kepada tenaga kerja jasa keamanan di bawah pengawasan PIHAK PERTAMA,
sesuai dengan penggunaannya yang mengacu pada peraturan-peraturan yang
berlaku mengenai Upah Minimum Regional (UMR) yang diberlakukan dalam
wilayah daerah dimana tenaga kerja jasa keamanantersebut ditempatkan, setelah
mendapatkan persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.

p. PIHAK KEDUA wajib bertanggungjawab dan menjamin bahwa ketentuan-


ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan dan ketentuan-ketentuan dalam peraturan perundang-
undangan lainnya yang berlaku di Indonesia perihal ketenagakerjaan,
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA dan dinyatakan dalam kontrak kerja antara
PIHAK KEDUA dan tenaga kerja jasa keamanan.

q. PIHAK KEDUA wajib bertanggungjawab dan menjamin bahwa tenaga kerja jasa
keamanan dalam bertugas, diharuskan menjaga nama baik PIHAK PERTAMA
terhadap pandangan masyarakat, keamanan, kebersihan, moral yang baik,
keselamatan dan kesehatan kerja dan sejenisnya.

r. PIHAK KEDUA wajib menyediakan segala jenis dokumen yang dibutuhkan oleh
PIHAK PERTAMA setiap saat dibutuhkan oleh PIHAK PERTAMA, yaitu berupa :
resi pembayaran pajak, data upah dan tunjangan lain seperti dokumen-dokumen
lain yang berhubungan dengan tenaga kerja jasa keamanan.

s. PIHAK KEDUA wajib menyesuaikan jam kerja tenaga kerja jasa keamanandengan
jam kerja PIHAK PERTAMA.

t. PIHAK KEDUAwajib memiliki ijin usaha dan ijin operasional untukpemberian jasa
penyediaan tenaga kerja jasa keamanandiIndonesia,dengan berdasarkan
ketentuan-ketentuan terkait padaperaturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia.

u. PIHAK KEDUA wajib untuk mensosialisasikan dan mengawasi pelaksanaan


peraturan perusahaan yang ditetapkan sepenuhnya oleh PIHAK PERTAMA kepada
tenaga kerja jasa keamanan.
PASAL 6
JENIS HUBUNGAN KERJA

1. Hubungan antara PIHAK PERTAMA dengan tenaga kerja jasa keamanan bukan
merupakan hubungan kerja antara Pengusaha/Majikan dengan Pekerja/Buruh
maupun Hubungan Kerja Untuk Waktu Tertentu sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan perundang-undangan di bidang Ketenagakerjaan yang berlaku di
Indonesia.

2. Hubungan Kerja sebagaimana tersebut di atas adalah antara tenaga kerja jasa
keamanandengan PIHAK KEDUA.

PASAL 7
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

1. Keadaan memaksa (Force Majeure) adalah peristiwa yang terjadi di luar kuasa PARA
PIHAK, termasuk bencana alam, kebakaran, tanah longsor dan peristiwa lain seperti
huru hara, kerusuhan, pemogokan massal ataupun kejadian lain yang serupa yang
mengakibatkan salah satu pihak tidak melaksanakan kewajibannya.
2. Apabila salah satu Pihak mengalami Force Majeure, maka Pihak tersebut wajib
mengirimkan Surat pemberitahuan kepada Pihak lainnya selambat-lambatnya 2 (dua)
hari kalender terhitung sejak kejadian force majeure.
3. Apabila melewati batas waktu yang telah ditentukan maka kejadian tersebut tidak
dapat dikatakan kejadi force majeure.

PASAL 8
HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Perjanjian ini dibuat dan tunduk terhadap peraturan perundang-undangan yang


berlaku di Republik Indonesia.
2. PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan segala perselisihan yang timbul
sehubungan dengan dibuatnya Perjanjian ini dengan cara musyawarah untuk
mufakat. Dalam hal perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah mufakat, maka PARA PIHAK dengan ini memilih tempat kedudukan
hukum (domisili hukum) yang umum dan tetap di KantorPengadilan Negeri Denpasar.

PASAL 9
BERAKHIRNYA PERJANJIAN

1. Perjanjian berakhir setelah selesainya jangka waktu perjanjian sebagaimana


diatur dalam Pasal 2PERJANJIAN ini.

2. Menyimpang dari ketentuan dalam ayat (1) diatas, PARA PIHAK dapat pula
mengakhiri PERJANJIANini secara sepihak, sebelum berakhirnya jangka waktu
PERJANJIAN dalam hal :

a. Disebabkankarena kegiatan usaha PIHAK PERTAMA terhenti / tidak ada sama


sekali.

b. Disebabkan karena PIHAK KEDUA walaupun telah mendapatkan peringatan atau


teguran, baik lisan maupun tertulis dari PIHAK PERTAMA, tetap tidak dapat
melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.

c. Disebabkankarena PIHAK PERTAMA melalaikan kewajibannya sebagaimana diatur


dalam Perjanjian ini atau secara sengaja menghalangi pelaksanaan kerja PIHAK
KEDUA.

3. Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini, maka
pihak yang bermaksud mengakhiri Perjanjian ini harus memberitahukan maksudnya
secara tertulis kepada pihak lain sekurang-kurangnya 30 (satu) hari kalender di muka.

4. Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk
mengesampingkan berlakunya ketentuan pasal 1266 Kitab Undang-undang Hukum
Perdata (KUH Perdata) Indonesia

PASAL 10
KETENTUAN UMUM
1. Pemberitahuan
a. Setiap pemberitahuan yang berhubungan dengan Perjanjian ini dari pihak yang
satu kepada pihak lainnya harus dilakukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia
dan dapat disampaikan langsung sendiri, melalui pos dengan surat tercatat, atau
facsimile kepada alamat dibawah ini:
PIHAK PERTAMA
PT Mandiri Tunas Finance
Alamat : Jl. Imam Bonjol No.61 lantai 3A, Jakarta Pusat.
Telepon : 021-2305608
Facsimile : 021-2305618
Untuk Perhatian : Tan Rina.

PIHAK KEDUA
PT Adidaya Madani
Alamat : Jl. Diponegoro No. 177 Denpasar
Telepon : 0361 - 221985
Facsimile : 0361 - 221985
Untuk Perhatian : Herry Karuniawan.

b. Setiap pemberitahuan dari satu pihak kepada pihak lainnya, yang disampaikan
langsung secara lisan atau melalui telepon atau facsimile wajib untuk diikuti dan
ditegaskan dengan pemberitahuan secara tertulis melalui surat selambat-
lambatnya 1 (satu) hari setelah pelaksanaan pemberitahuan yang disampaikan
langsung secara lisan atau melalui telepon atau facsimile tersebut.
c. Bila terjadi perubahan alamat, maka pihak yang bersangkutan harus
memberitahukan secara tertulis adanya perubahan berkenaan dengan pihak
lainnya selambat-lambatnya 1 x 24 jam sebelum terjadinya perubahan alamat
tersebut. Selama pemberitahuan perihal perubahan tersebut belum diterima
oleh pihak lainnya, maka pemberitahuan dari satu pihak kepada pihak lainnya
adalah dianggap telah disampaikan dan diterima dengan baik oleh yang
bersangkutan pada alamat yang tercantum..
d. Tanggal dari setiap pemberitahuan, harus dianggap:
i. Tanggal penerimaan apabila disampaikan langsung sendiri;
ii. Tanggal hari ketujuh terhitung sejak tanggal penyerahan pada Kantor Pos
apabila melalui pos tercatat;
iii. Tanggal pengiriman apabila melalui facsimile.
2. Perjanjian ini dibuat dalam Bahasa Indonesia dan setiap penafsiran dari Perjanjian ini
hanya dapat didasarkan semata-mata kepada teks Perjanjian yang dibuat dalam
Bahasa Indonesia.
3. Perjanjian ini merupakan satu-satunya perjanjian antara PARA PIHAK yang dibuat
tanpa ada paksaan dari pihak manapun juga, sehingga mengesampingkan seluruh
negosiasi / kesepakatan, baik secara tertulis maupun lisan yang pernah dibuat
sebelumnya. Tidak ada pengertian-pengertian, janji-janji, kesepakatan-kesepakatan,
perjanjian-perjanjian lain dalam bentuk apapun, kecuali yang diatur dalam Perjanjian
ini.
4. Jika ada ketentuan dalam Perjanjian ini yang dilarang, cacat dan dapat dimintakan
pembatalannya atau bertentangan dengan hukum atau peraturan dari pejabat yang
berwenang, maka hanya ketentuan itu saja yang tidak berlaku. Sedangkan ketentuan-
ketentuan lainnya tetap berlaku. PARA PIHAK setuju untuk mengganti ketentuan
tersebut dengan ketentuan baru yang mempunyai maksud dan tujuan seperti
maksud dan tujuan dasar PARA PIHAK.
5. Segala penambahan, perubahan, penggantian dan / atau pembaharuan terhadap
Perjanjian hanya dapat diberlakukan secara efektif jika dilakukan secara tertulis serta
ditandatangani oleh PARA PIHAK dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.

PASAL 11
PENUTUP
1. Segala ketentuan dan atau persyaratan lainnya yangbelumdiatur dalam PERJANJIAN
ini maupun perubahannya, PARA PIHAK sepakat untuk mengaturnya dalam suatu
Addendum, hal mana merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam
PERJANJIAN ini.

2. PIHAK KEDUA tidak dibenarkan untuk mengalihkan/menyerahkan pelaksanaan


pekerjaan sebagian atau seluruhnya kepada PIHAK KETIGA (pihak lain) kecuali telah
memperoleh persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.

Demikian Perjanjian ini dibuat pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana disebut
pada awal Perjanjian ini dalam rangkap 2 (dua), ditandatangani oleh Para Pihak, materai
secukupnya dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA


PT Mandiri Tunas Finance PT Adidaya Madani

Tan Rina Herry Karuniawan


Kepala Divisi GA&Procurement Direktur

You might also like