Professional Documents
Culture Documents
KEMENTERIAN KESEHATAN
2017
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI OKUPASI KONSULTAN MANAJEMEN
KESEHATAN BIDANG ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT SS-OKUPASI-KMK-ADMINKES 2017
Oleh:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas disahkannya buku tentang Skema Sertifikasi Kualifikasi
Level VII Konsultan Manajemen Kesehatan bidang Administrasi Kesehatan Masyarakat yang dapat
digunakan sebagai panduan atau pedoman dalam melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi
Konsultan Manajemen Kesehatan.
Skema sertifikasi ini disusun sebagai langkah implementasi dari Undang-undang Nomor 13 Tahun
2003 Tentang Ketenagakerjaan. Skema sertifikasi ini mencakup pedoman bagi para peserta
pendidikan/pelatihan, panduan bagi para pelatih/pendidik, serta panduan bagi asesor yang berisi
perangkat asesmen.
Dengan skema sertifikasi kualifikasi Level VII ini diharapkan para Konsultan Manajemen Kesehatan
bidang Administrasi Kesehatan Masyarakat diharapkan kompeten dan mampu menjalankan tugasnya
dengan professional baik pada tatanan nasional maupun internasional.
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI OKUPASI KONSULTAN MANAJEMEN
KESEHATAN BIDANG ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT SS-OKUPASI-KMK-ADMINKES 2017
Daftar Isi
1 Pendahuluan 1
2 Ruang Lingkup Skema Sertifikasi 2
3 Tujuan Sertifikasi 2
4 Acuan Normatif 2
5 Okupasi Nasional Konsultan Manajemen Kesehatan (KMK) 3
6 Persyaratan Dasar Peserta Sertifikasi 6
7 Hak Peserta Sertifikasi dan Kewajiban Pemegang 6
Sertifikat
8 Biaya Sertifikasi 6
9 Proses Sertifikasi 7
10 Strategi Menguji 7
11 Persyaratan 7
A. Persyaratan Pendaftaran 7
B. Proses Evaluasi 7
C. Proses Uji Kompetensi 7
D. Keputusan Sertifikasi 8
E. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat 8
F. Pemeliharaan Sertifikasi 8
G Proses Sertifikasi Ulang 8
H. Banding 8
I. Penggunaan Sertifikat 8
12 Kode Etik Profesi 9
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI OKUPASI KONSULTAN MANAJEMEN
KESEHATAN BIDANG ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT SS-OKUPASI-KMK-ADMINKES 2017
1. Pendahuluan
Menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) membawa dampak kepada persaingan kerja
makin ketat dan tajam. Hal ini mengakibatkan pasar kerja dalam negeri dan luar negeri yang
membutuhkan peningkatan kualitas profesi konsultan kesehatan. Tuntutan persyaratan tenaga kerja
yang kompeten menjadi faktor penting atas keberhasilan pembangunan kesehatan secara nasional.
Pembuktian dengan melalui sertifikat kompetensi dilakukan dalam rangka memberikan jaminan
kualitas (quality insurance) dan jaminan keselamatan ( safety insurance). Oleh karena Lembaga
Sertifikasi Profesi Konsultan Manajemen Kesehatan (LSP-KMK) menyusun skema sertifikat
kompetensi.
Skema ini disusun sebagai langkah implementasi dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan. Skema ini ditetapkan dengan tujuan untuk digunakan sebagai acuan
dalam sertifikasi kompetensi profesi Konsultan Manajemen khususnya bidang Konsultan Manajemen
Kesehatan bagi tenaga kerja yang telah mendapatkan kompetensinya melalui proses pembelajaran
baik formal, non formal, pelatihan kerja, ataupun pengalaman kerja.
Sertifikat Kualifikasi Nasional ini mengacu pada Surat Keputusan Organisasi Profesi Konsultan
Kesehatan (IKKESINDO) Nomor 006/A/IKK/15.09/2015 tanggal 15 September 2015 tentang
Kualifikasi Nasional Konsultan Manajemen Kesehatan di Indonesia, bagi tenaga kerja yang
memenuhi persyaratan dan memelihara kompetensinya pada jabatan atau pekerjaannya.
Skema ini ditetapkan dalam kerangka harmonisasi rekognisi nasional dan internasional pada
umumnya. Dengan skema sertifikasi ini diharapkan dapat memberi manfaat langsung para
pemangku kepentingan
Bagi Industri
• Membantu industri meyakinkan kepada kliennya bahwa jasanya telah dibuat oleh tenaga-
tenaga yang kompeten.
• Membantu industri dalam rekruitmen dan mengembangkan tenaga berbasis kompetensi guna
meningkatkan efisensi pengembangan SDM khususnya dan efisiensi nasional pada umumnya.
• Membantu industri dalam sistem pengembangan karir dan remunerasi tenaga berbasis
kompetensi dan meningkatkan produktivitas.
Bagi Tenaga
Kerja
• Membantu tenaga profesi meyakinkan kepada organisasi/industri/kliennya bahwa dirinya
kompeten dalam bekerja atau menghasilkan jasa dan meningkatkan percaya diri tenaga
profesi.
• Membantu tenaga profesi dalam merencanakan karirnya dan mengukur tingkat pencapaian
kompetensi dalam proses belajar di lembaga formal maupun secara mandiri.
• Membantu tenaga profesi dalam memenuhi persyaratan regulasi.
• Membantu pengakuan kompetensi lintas sektor dan lintas negara.
• Membantu tenaga profesi dalam promosi profesinya dipasar tenaga kerja.
2.1 Skema Sertifikasi ini digunakan untuk memastikan kompetensi Konsultan Manajemen
Kesehatan.
2.2 Skema ini merupakan Entry Level bagi seluruh profesi Konsultan Manajemen Kesehatan.
3. Tujuan Sertifikasi
Memastikan dan mengakui kompetensi kerja untuk para Konsultan Manajemen Kesehatan Pratama
sehingga kompeten dan mampu menjalankan tugasnya dengan professional baik pada tataran
nasional maupun internasional.
4. Acuan Normatif
2|Page
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI OKUPASI KONSULTAN MANAJEMEN
KESEHATAN BIDANG ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT SS-OKUPASI-KMK-ADMINKES 2017
SERTIFIKAT VII
KOSULTAN MANAJEMEN PRATAMA
ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT
(PUBLIC HEALTH ADMINISTRATION)
Deskripsi
Seseorang yang memiliki kualifikasi VII konsultan manajemen Pratama Kesehatan dan kompeten
dalam bidang Kebijakan Kesehatan yang diberi tugas untuk memberikan jasa pelayanan konsultasi
dibidang Kebijakan Kesehatan.
3|Page
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI OKUPASI KONSULTAN MANAJEMEN
KESEHATAN BIDANG ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT SS-OKUPASI-KMK-ADMINKES 2017
Unit Kompetensi
4|Page
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI OKUPASI KONSULTAN MANAJEMEN
KESEHATAN BIDANG ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT SS-OKUPASI-KMK-ADMINKES 2017
Unit Kompetensi
5|Page
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI OKUPASI KONSULTAN MANAJEMEN
KESEHATAN BIDANG ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT SS-OKUPASI-KMK-ADMINKES 2017
A. Hak Peserta
1. Mendapatkan informasi tentang ruang lingkup Skema Sertifikasi;
2. Mendapatkan sertifikasi kompetensi jika yang bersangkutan dinyatakan kompeten terhadap Skema
Sertifikasi yang diujikan;
3. Tanda bukti penerimaan pendaftaran dan panduan proses Sertifikasi;
4. Mendapatkan perlakuan/hak yang sama dalam pelaksanaan Sertifikasi;.
5. Berhak mengajukan banding terhadap hasil & proses Sertifikasi
8. Biaya Sertifikasi
B. Biaya sertifikasi belum termasuk biaya akomodasi dan transportasi asesor, yang
diperhitungkan sesuai dengan kondisi dan moda transportasi pelaksanaan asesmen.
9. Proses Sertifikasi
Secara umum proses sertifikasi mencakup peserta yang telah memastikan diri bahwa
kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi bidang Konsultan Manajemen Kesehatan
Pratama. Mereka dapat segera mengajukan permohonan kepada LSP-KMK dengan memilih
Tempat Uji Kompetensi (TUK) /Assessment Centre yang diinginkan, dengan mengisi Formulir APL
01, APL 02 untuk permohonan dan penilaian mandiri, kemudian LSP-KMK akan menugaskan
Asesor Kompetensi yang kemudian akan mengases peserta dengan standar asesmen
berdasarkan assessor manual dalam toolbox LSP-KMK. Asesor Kompetensi setelah selesai
mengases segera merekomendasikan hasil keputusan uji kompetensi kepada LSP-KMK. LSP-KMK
akan mengevaluasi dengan meminta pertimbangan Kompartemen Profesi (sesusi bidang
kekhususannya) dan akan menetapkan status kompetensi serta akan menerbitkan sertifikat
kompetensi berdasarkan skema Okupasi Nasional.
Dalam menguji, Asesor Kompetensi menggunakan format assessor manual dalam toolbox LSP-
KMK. Strategi dan media uji kompetensi dapat ditentukan oleh Asesor kompetensi dengan
mempertimbangkan hasil penilaian & verifikasi portofolio yang dilakukan sebelum pelaksanaan uji.
11. Persyaratan
A. Persyaratan Pendaftaran
1. Pengalaman kerja/praktik kerja lapangan sesuai dengan bidang pekerjaannya
2. Menyerahkan pas foto 4x6 seanyak 4 lembar
3. Foto Copy Sertifikat pelatihan (bila ada)
4. Foto Copy Sertifikat Kompetensi (bila ada)
5. Foto Copy Ijazah. (bila ada)
6. Foto Copy KTP
7. Bukti-bukti rekaman hasil produk kerja dalam portofolio
B. Proses Evaluasi
LSP mengkaji ulang permohonan sertifikasi untuk menjamin bahwa:
1. LSP mempunyai kemampuan untuk melakukan sertifikasi sesuai ruang lingkup yang
diajukan;
2. LSP menyadari kemungkinan adanya kekhususan kondisi peserta dan dengan alasan
yang tepat dapat mengakomodasikan keperluan khusus peserta seperti bahasa dan/atau
ketidakmampuan (disabilities) lainnya.
3. LSP-KMK menjamin kinerja dan kerahasiaan hasil evaluasi termasuk kinerja dan hasil
asesmen, yang didokumentasikan secara tepat dan dimengerti.
D. Keputusan Sertifikasi
1. Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk seorang peserta oleh LSP-KMK harus
berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama proses sertifikasi. Personel yang membuat
keputusan sertifikasi tidak boleh berperan serta dalam pelaksanaan ujian dan/atau pelatihan
calon.
2. LSP-KMK memberikan sertifikat kepada semua profesi yang disertifikasi.
F. Pemeliharaan Sertifikasi
H. Banding
Asesi dapat melakukan banding jika Asesi tidak puas atas keputusan yang diambil oleh Asesor
Kompetensi, dengan mengisi form Banding.
I. Penggunaan Sertifikat
8|Page
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI OKUPASI KONSULTAN MANAJEMEN
KESEHATAN BIDANG ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT SS-OKUPASI-KMK-ADMINKES 2017