You are on page 1of 11

1.

Mangan
Mangan atau disingkat Mn adalah unsur kimia dengan nomor atom 25 dan massa atom
54,9380. Mangan ini merupakan unsur logam berwarna abu-abu kehitaman dngan titik lebur
1.245° C dan titik didih 2.097° C. Konfigurasi elektron mn dengan nomor atom 25 adalah
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s2. Mangan mempunyai warna abu-abu kehitaman dengan kilap
metalik sampai submetalik, kekerasan 2 – 6, berat jenis 4,8, massa jenis 7.21 g/cm3,
berbentuk massif, reuniform, botryoidal, stalaktit, serta kadang-kadang berstruktur fibrous.
Mangan (Mn) merupakan elemen yang tersebar luas di kerak bumi. Mangan merupakan
unsur yang paling berlimpah ke duabelas dan logam paling melimpah ke lima. Mineral mangan
yang paling umum adalah pyrolusite (MnO) (Ansori, 2010).
Mangan merupakan logam keras dan sangat rapuh. Sulit untuk meleleh, tetapi mudah
teroksidasi. Mangan bersifat reaktif ketika murni, sebagai bubuk akan terbakar dalam oksigen,
bereaksi dengan air dan larut dalam asam encer. Mangan menyerupai besi tapi lebih keras
(Ansori, 2010).
Kegunaan mangan sangat luas, sekitar 85-90 % kegunaan mangan adalah untuk keperluan
metalurgi terutama pembuatan logam khusus seperti german silver dan cupro manganese.
Keperluan nonmetalurgi biasanya digunakan untuk produksi baterai, keramik, gelas, dan
glasir. Mangan juga digunakan untuk pertanian dan proses produksi uranium (Murthy, 2009).
Mangan juga digunakan dalam produksi sel baterai kering. Di bidang manufaktur kimia,
mangan dipakai dalam pembuatan kaca dan sebagai pupuk. Mangan dioksida juga digunakan
sebagai katalis. Selain itu mangan digunakan dalam industri elektronik. Mangan dioksida, baik
alam atau sintetis digunakan untuk menghasilkan senyawa mangan yang memiliki tahanan
listrik yang tinggi (Schulte & Kelling, 2004).
Mangan diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu manganese ore dengan kadar Mn lebih
dari 40 %, ferrugineous manganese dengan kadar Mn 15 sampai 40%, dan manganiferous iron
ore dengan kadar Mn 5 sampai 15% (Wells, 1918).
Kegunaan Mangan

Pemanfaatan mangan di dunia sebagian besar digunakan untuk :


1. Produksi Besi-baja
Logam mangan dalam proses pembuatan baja sangat menguntungkan karena
mangan dapat mengikat belerang, sehingga mencegah terjadinya fes yang dapat
merapuhkan baja. Selain itu, mangan juga mampu mengikat oksigen sehingga dapat
mencegah terjadinya rongga-rongga (gelembung) pada baja yang terbentuk setelah proses
pendinginan dilakukan.
2. Campuran Alumunium
Aluminium dengan kadar mangan sekitar 1.5% mempunyai tingkat perlawanan
yang lebih tinggi melawan karatan dan kerusakan disebabkan oleh pembentukan urat yang
menyerap kotoran
3. Untuk Industri Baterai Kering
Salah satu peran atau manfaat MnO2 (sebagai pirolusit) dalam baterai-sel kering
yaitu sebagai oksidator dan juga digunakan sebagai pendepolarisasi pada sel kering
baterai
4. Dalam pembuatan keramik dan gelas
Pada pembuatan keramik sebagai bahan pewarna pada keramik dan pada gelas
sebagai penghilang unsur organik dalam adonan gelas,bahan penghilang warna dengan
mengoksidasi ion besi dan bahan pewarna.
5. Untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi.
6. Mangan sendiri bermanfaat memberi warna lembayung pada kaca.
7. Dioksidanya berguna untuk pembuatan oksigen dan klorin, dan dalam pengeringan cat
hitam.
8. Pemanfaatan dalam Tubuh Manusia.
Mangan merupakan unsur yang penting untuk penggunaan vitamin b1. Mangan,
kalsium, dan fosfor bersama-sama membentuk sistem tulang dan gigi. Mangan bermanfaat
dalam pembentukan hemosianin dalam sistem darah dan enzimatik pada hewan air.
9. Untuk industri. Mangan sebagai bahan pembuat batang las,elektrosis seng dan bahan
pengoksida dalam produksi uranium.
Sifat Fisik

Mangan berwarna putih keabu-abuan, dengan sifat yang keras tapi rapuh. Mangan sangat
reaktif secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin perlahan-lahan. Mangan digunakan untuk
membentuk banyak alloy yang penting. Dalam baja, mangan meningkatkan kualitas tempaan baik
dari segi kekuatan, kekerasan dan kemampuan pengerasan. Dengan aluminium dan bismut,
khususnya dengan sejumlah kecil tembaga, membentuk alloy yang bersifat ferromagnetik.

Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan. Logam murninya terdapat
sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis. Salah satunya, jenis alfa, stabil pada suhu luar biasa
tinggi; sedangkan mangan jenis gamma, yang berubah menjadi alfa pada suhu tinggi, dikatakan
fleksibel, mudah dipotong dan ditempa.

Genesa Endapan Mangan

a. Hidrothermal: sumber larutan magma mengandung Mn, bentuk urat, lensa, berlapis.
b. Pengayaan Sekunder: Pelarutan dari mangan primer, fasa koloidal, bentuk konkresi/nodul,
lensa, urat dalam retakan batuan
c. Sedimenter: mangan berlapis dalam sedimen marin, sebaran lateral luas, tebal, PraTersier,
bantuan bakteri & ganggang, lingkungan craton yang stabil. Terbentuknya oksida Mn
biasanya berkaitan dengan kegiatan vulkanis dan batuan yang bersifat basa. Setelah batuan
melapuk, maka butir – butir batuan itu mungkin menjadi mineral – mineral yang lebih stabil
atau mungkin pula akan larut, terangkut oleh aliran air dan diendapkan di tempat lain sebagai
endapan sedimenter.
d. Marine-Nodule: relasi dengan kegiatan gunungapi bawah laut, pelarutan unsur-unsur logam
membentuk polimetalik nodule
e. Laterit dan Elluvial: Pengayaan dari dari konsentrasi kimia dan mekanik dari bijih mangan
dan batuan.
f. Residual : Endapan residual adalah termasuk endapan permukaan yang terjadi akibat proses
pelapukan terhadap batuan sumber. Unsur – unsur Mn-nya dapat berasal dari batuan kapur
yang mengandung Mn atau sekis (batuan metamorf), vein atau pegmatit yang mengandung
Mn serta batuan breksi andesit atau dasit. Disamping batuan sumber tersebut di atas, dalam
proses pembentukannya juga sangat dipengaruhi oleh faktor iklim dan topografi, dimana
keadaan reliefnya harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan terakumulasinya unsur –
unsur tersebut menjadi endapan residual yang bernilai ekonomis.

Menurut park (1956), cebakan mangan dibagi dalam 5 tipe yaitu :


 Cebakan hidrothermal.
 Cebakan sedimenter, baik bersama-sama maupun tanpa affiliasi atau hubungan vulkanik
 Cebakan yang berasosiasi dengan aliran lava bawah laut
 Cebakan metamorfosa (proses malihan)
 Cebakan laterit dan akumulasi residual

Endapan mangan primer didapakan dari hasil proses hydrothermal (Asril Riyanto., 1989).

Endapan Hidrotermal

Endapan hidrotermal merupakan hasil dari proses terakhir diferensi magma, dimana
larutan magma sisa yang belum membeku terutama yang terdiri dari larutan yang berair dan dalam
keadaan panas, dalam perjalanannya menuju ke suatu tempat untuk membentuk endapan
hidrotermal akan mengisi tempat – tempat di dalam bumi seperti pada pori – pori dan lubang –
lubang kecil pada batuan beku, pengisian pada lubang – lubang yang terjadi akibat pembekuan
magma dari aliran lava, pengisian pada rekahan – rekahan seperti retak – retak lava akibat
pembekuan misalnya dalam dike atau rekahan – rekahan yang terjadi akibat proses perlipatan suatu
lapisan batuan, pengisian pada breksi vulkanik, pengisian pada bidang perlapisan, pengisian pada
patahan dan pengisisan pada daerah – daerah pergeseran lapisan.

Pada saat larutan hidrotermal menerobos batuan – batuan yang dilewatinya mungkin akan
terjadi pergantian susunan ikatan kimia dari batuan yang dilewati tersebut. Proses ini bisa baik
terjadi pada batuan yang reaktif dan biasanya batas – batas daerah alterasi adalah sejajar dengan
dinding lubang yang diterobos larutan hidrotermal tersebut. Batuan yang dilewati akan berubah
baik secara kimia maupun mineraloginya.

Akibat aktivitas hidrotermal ini juga dijumpai endapan – endapan mangan di bawah laut
dan biasanya bersama dengan endapan Pb, Zn, Cu dan Fe.
Komposisi Mineral Dan Komposisi Kimia

Beberapa jenis bijih besi yang mengandung mineral mangan adalah: Pirolusit (MnO2),
Manganit (Mn2O3.H2O), Psilomelane (MnO.MnO2.2H2O), Hausmanit (Mn3O4), Rhodokrosit
(MnCO3) dan Rhodonit (MnSiO3). (Asril Riyanto., 1989)

o Pirolusit (MnO2)

Pirolusit adalah mineral murni mangan oksida dan merupakan salah satu sumber bijih
mangan yang penting. Kondisi idealnya berbentuk kristal tetragonal, tetapi jarang dijumpai di
alam dalam bentuk kristal yang sempurna. Senyawa pirolusit sebagai sumber bijih mangan
sering dijumpai dalam bentuk serat-serat menjari, gumpalan – gumpalan, atau adonan
menyerupai lumpur, dan sering berasosiasi dengan mangan oksida yang lain,seperti manganit.

Massa Kristal pirolusit kompak, dengan kekerasan 5-6, berwarna abu-abu kehitaman,
kilap logam. Dibawah mikroskop bijih pirolusit mudah dibedakan dengan mineral mangan
lainnya karena warnanya yang putih kekuningan, cemerlang, pemadaman lurus, belahan sejajar
dengan bidang kristal dan anisotropi yang kuat. Selain sebagai kumpulan Kristal yang relative
kasar, pirolusit juga terdapat sebagai Kristal berbentuk jarum yang halus. Mineral pirolusit
umumnya berasosiasi dengan batuan sediment sebagai hasil persipitasi kimia di danau atau
laut dangkal.

o Manganit (Mn2O3.H2O)

Manganit mempunyai system kristal monoklin dan di alam sering dijumpai dalam
bentuk batang – batang kecil memanjang, bergurat-gurat, atau sebagai gumpalan-gumpalan
membulat berwarna gelap. Manganit terbentuk dalam lingkungan hidrotermal suhu rendah
yang berasosiasi dengan kalsit (batugamping) dan barit (BaSO4). Dalam lingkungan endapan
batuan sediment manganit dijumpai berasosiasi dengan psilomelan dan pirolusit. Manganit
mempunyai kadar mangan cukup tinggi, tetapi jarang sekali dijumpai dalam jumlah besar
sebagai sumber bijih mangan yang ekonomis.

o Psilomelane (MnO.MnO2.2H2O)

Psilomelane mempunyai system kristal orthorombik, tetapi dialam tidak pernah


dijumpai dalam bentuk kristal. Endapan mangan yang berasosiasi dengan psilomelan lebih
sering dijumpai sebagai tanah lunak atau serat – serat yang tidak beraturan bentuknya.
Psilomelan mempunyai berat jenis tinggi (4,7), berwarna coklat atau hitam dan berkilap seperti
logam. Jika di remas mempunyai kesan berminyak. Sifat kristal psilomelane tidak begitu jelas,
lebih sering bersifat amorf (non kristal) dan sering mengandung unsur – unsur alkalin, seperti
kalsium, natrium, dan barium dalam proporsi yang tidak stoikiometrik. Psilomelan terbentuk
dalam lingkungan batuan sediment sebagai hasil oksidasi dari senyawa – senyawa mangan
silikat. Psilomelane merupakan salah satu sumber bijih mangan yang penting..

o Hausmanit (Mn3O4)

Hausmanit Mempunyai sistem kristal berbentuk tetragonal dengan berat jenis 4,7 – 4,8,
berwarna hitam kecoklatan. Hausmanit memiliki kekerasan 5,0 – 5,5. Kilap seperti logam.
Hausmanit sering berasosiasi dengan pirolusit, magnetit, barit dan hematit.

o Rhodokrosit (MnCO3)

Rodokrosit dengan system kristal benbentuk hexagonal dan biasanya dijumpai dialam
dalam bentuk rombik atau butiran-butiran berwarna merah muda atau pink. Rodokrosit jarang
ditemukan sebagai endapan bijih mangan. kilap seperti kaca, tetapi mudah sekali berubah
menjadi kegelapan jika teroksidasi di udara terbuka. Rodokrosit terbentuk oleh proses
hidrotermal suhu sedang dan sering berasosiasi dengan sulfida tembaga, perak dan timbal serta
mineral-mineral mangan lainya. Dalam lingkungan sedimen juga sangat umum dijumpai pada
zona – zona oksidasi endapan sulfida atau sebagai hasil persipitasi larutan hidrotermal.
Rodokrosit jarang dijumpai dalam jumlah besar sehingga tidak merupakan sumber bijih
mangan yang penting, tetapi kadang – kadang di cari untuk digunakan sebagai batu perhiasan.

o Rhodonit (MnSiO3)

Rhodonit mempunyai sistem kristal triklin dan memiliki berat jenis 3,4 – 3,7, berwarna
hitam kecoklat – coklat. Rhodonit memiliki kekerasan 5,0 – 6,0. Kilap seperti gelap, suram
seperti kaca. Rhodonit sering berasosiasi dengan franklinit, zincit, kalsit dan willemit.
pirolusit

psilomelane

Eksplorasi :

a) Tujuan dari eksplorasi adalah untuk penentuan cadangan yang dapat ditambang baik
jumlah maupun kualitasnya.
b) Data yang diperoleh dalam tahap eksplorasi adalah: kualitas atau kadar, penyebaran kadar,
bentuk dan letak serta ukuran dan sifat cadangan.
c) Penyelidikan dengan geolistrik dilakukan dengan menggunakan cara tahanan jenis,
karena dapat mengetahui kondisi mineral mangan dan tes pit atau pemboran untuk
pengambilan sampel.
d) Pada umumnya penyelidikan detail harus dilakukan dengan pemboran (bor inti)
Pada dasarnya belum ada metode eksplorasi yang paling tepat untuk mengetahun potensi
mangan, karena penyebarannya yang sulit diprediksi dan ditemukan secara sporadis. Pendekatan-
pendekatan yang bisa dilakukan adalah suatu rangkaian kegiatan eksplorasi yang merupakan suatu
kesatuan dan saling melengkapi. Setiap tahapan direncanakan berdasarkan tahapan sebelumnya.
Apabia setiap tahapan ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka tingkat keyakinan data semakin
tinggi sehingga menjadi informasi berharga dalam perencanaan produksi tambang.

Adapun tahapan – tahapan dalam eksplorasi mangan sebagai berikut:

1) Survey Tinjau

Suatu kegiatan awal yang biasanya dilakukan dalam suatu kegiatan eksplorasi
untuk mengetahui kondisi umum suatu area yang diduga mengandung mangan.

Informasi yang harus di dapatkan :

 Beberapa titik pengamatan umum (jenis batuan dan bentuk muka bumi)
 Kondisi penduduk (pemukiman, kearifan lokal, agama, tingkat pendidikan, dan lain-
lain)
 Tata guna lahan
 Kesampaian daerah

2) Pemetaan Geologi Permukaan

Dengan mengamati keadaan geologi yang berkembang disuatu daerah untuk


mengetahui penyebaran mangan dipermukaan. Peta dasar sekurang-kurangnya dengan
skalan 1:25.000. Dari hasil pemetaan ini akan diperoleh ;

 Peta lintasan dengan titik pengamatan


 Peta geologi, merupakan penggambaran 2D kondisi geologi suatu daerah meliputi jenis
batuan, struktur geologi, serta sejarah pembentukannya
 Penampang geologi, penampang yang menggambarkan urutan-urutan pembentukan
satuan litologi dalam peta geologi
 Peta geomorfologi, peta ini menggambarkan relief permukaan bumi suatu
daerah. Peta ini penting untuk perencanaan tambang dan infrastruktur tambang.
 Peta tata guna lahan, Peta yang menunjukkan penggunaan lahan oleh masyarakat. Peta
ini penting untuk mengetahui lokasi-lokasiyang tidak bisa dilakukan proses
penambangan.
 Peta pola pengaliran, Peta pola pengaliran dalam eksplorasi mangan diperlukan
untuk interpretasi struktur dan mineralisasi mangan.
 Peta interpretasi zona mineralisasi mangan. Peta ini sangat penting untuk mengetahui
zona prospeksi mangandan rekomendasi metode eksplorasi selanjutnya.
 Rekomendasi-rekomendasi: Lokasi rencana test pit Perencanaan pemetaan bawah
permukaan dengan metodeg geofisika.

3) Test pit dan Trenching

Test pit dilakukan untuk menindak lanjuti kegiatan pemetaan setelah pemetaan
permukaan dan diketahui lokasi-lokasi prospek. Jenis dan dimensinya diatur berdasarkan
kebutuhan data yang diinginkan dan pola mineralisasi mangan dari hasil kegiatan pemetaan
geologi.

4) Metode Geofisika

Metode ini dipilih dari rekomendasi kegiatan pemetaan geologi permukaan atau
berdasarkan jenis batuan yang berasosiasi dengan mangan. Metode geofisika yang
biasanya dipakai adalah geolistrik dan geoscanner. Tujuannya untuk mengetahui kondisi
geologi bawah permukaan termasuk didalamnya interpretasi keterdapatan mangan secara
vertical.

5) Pemboran

Pemboran dilakukan untuk menindaklanjuti kegiatan pemetaan geologi permukaan


dan geofisika. Disamping memberikan keyakinan pada interpretasi metode geofisika.
Pemboran juga dapat menghasilkan informasi terkait kualitas dan kuantitas mineral
mangan serta model 3D dengan pendekatan perhitungan cadangan mangan terukur secara
akurat.
Perhitungan Cadangan

Untuk menghitung potensi Endapan Mangan dilakukan dengan cara menghitung volume
bijih dikalikan dengan berat jenis mangan. Maka rumus yang digunakan adalah :

C = (L X T ) X S.G

dimana :
C = Potensi endapan
L = Luas daerah (M2)
T = Tebal Endapan (M)
V = Volume. (M3)
SG = Berat Jenis Rata-rata

Eksploitasi

Metode eksploitasi mangan ada dua yaitu

 Dengan menggunakan peledakan atau membuat suatu jalur bawah tanah (terowongan)
diantara rekahan batuan gamping. Sedangkan di lingkungan batuan malihan dapat
membuka singkapan mangan menggunakan alat berat kemudian diambil secara tradisional.
 Penambangan secara tradisional oleh masyarakat.

Penambangan :

a. Penambangan dilakukan dengan tambang terbuka dan tambang bawah tanah pada
bermacam-macam variasi tergantung keadaan cebakan.
b. Penambangan mangan ditentukan oleh letak deposit yang bersangkutan. Apabila
depositnya terletak didekat permukaan, teknik penambangan dengan sistem tambang
permukaan/terbuka lebih sesuai diterapkan.
c. Apabila depositnya terdapat jauh dipermukaan maka pembuatan sumuran yang dilanjutkan
dengan sistem gophering lebih sesuai.
Pengolahan :

Cara konsentrasi tergantung keadaan bijih.Pada bijih yang berbentuk bongkahan yang
berkadar tinggi di dalam tanah liat(clay) yang mudah hancur pengolahan terdiri dari pengujian
dalam log washer atau wash trammel.Bila bijih bercampur dalam batuan keras harus di
hancurkan(crushing) dulu kemudian di kerjakan dengan meja goyang(shaking table) adalah
pemisahan material dengan cara mengalirkan air yang tipis pada suatu meja bergoyang.

Proses Pengolahan

Keterdapatan Di Dunia Dan Indonesia

o Keterdapatan Di Dunia

Kebanyakan senyawa mangan saat ini ditemukan di Rusia, Brazil, Australia, Afrika
Selatan, Gabon, dan India. Irolusi dan rhodokhrosit adalah mineral mangan yang paling banyak
dijumpai. Logam ,mangan diperoleh dengan mereduksi oksida mangan dengan natrium,
magnesium, aluminum atau dengan proses elektrolisis.

o Keterdapatan Di Indonesia

Potensi cadangan bijih mangan di Indonesia cukup besar dan terdapat di berbagai lokasi
yang tersebar di seluruh Indonesia. Potensi tersebut terdapat di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera
Barat, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Yogyakarta, Tasikmalaya,tulung
Agung, Pulau Kalimantan Barat, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Kupang, Maluku, Dan
Papua.

You might also like