Professional Documents
Culture Documents
YOGYAKARTA
1. Pengertian
Episode depresi berat yang memenuhi kriteria menurut F32.2 ( 3 gejala utama
depresi harus ada ).
Disertai dengan waham, halusinasi atau stupor depresi. Waham biasanya
melibatkan nilai tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang mengancam, dan
klien merasa bertanggung jawab atas hal itu. Halusinasi auditorik atau olfatorik
biasanya berupa suara yang menghina atau menuduh, atau bau kotoran, atau daging
membusuk. Retradasi psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor.
Jika diperlukan, waham atau hallusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau
tidak serasi dengan afek (mood congruent).( PPDGJ III, 2002 )
2. Etiologi
a. Faktor Kepribadian
individu yang tergantung hidupnya, tertutup (introvert), pasif, rendah harga
dirinya, kritik berlebihan pada dirinya dan punya pola pikir cenderung negatif.
b. Pengaruh lingkungan
rendahnya dukungan dari keluarga, sekolah dan lingkungan sosial, pekerjaan
yang tidak kondusif, konflik, kehilangan orang yang dicintai dan peristiwa
kehidupan menekan (trauma).
c. Faktor Genetik
depresi tak bersifat bawaan tetapi ada kecenderungan pada beberapa penderita,
tipe depresi berkaitan dengan faktor biokimia yang bersifat bawaan.
4. Penatalaksanaan
a. Amitripilin:
b) PENYEBAB
1. Faktor Predisposisi
Faktor Tumbuh Kembang
Pada setiap tahapan tumbuh kembag individu ada tugas perkembangan
yang harus dipenuhi agar tidak terjadi gangguan dalam hubungan sosial.
Bila tugas-tugas dalam perkembangan ini tidak terpenuhi maka akan
menghambat fase perkembangan sosial yang nantinya akan dapat
menimbulkan masalah.
Faktor Biologis
Faktor biologis juga merupakan salah satu faktor pendukung terjadinya
gangguan dalam hubungan sosial. Organ tubuh yang mempengaruhi
terjadinya gangguan hubungan sosial adalah otak, misalnya pada klien
skizofrenia yang mengalami masalah dalam hubungan sosial memiliki
struktur yang abnormal pada otak seperti atropi otak, serta perubahan
ukuran dan bentuk sel-sel dalam limbik dan daerah kortikal.
2. Faktor Presipitasi
Terjadinya gangguan hubungan sosial juga dapat ditimbulkan oleh faktor
internal dan eksternal seseorang. Faktor stresorpresipitasi dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
Faktor Eksternal
Contohnya adalah stresor sosial budaya, yaitu stres yang ditimbulkan oleh
faktor sosial budaya seperti keluarga.
Faktor Internal
Contohnya adalah stresor psikologis, yaitu stres terjadi akibat ansietas
yang berkepanjangan dan terjadi bersamaan dengan keterbatasan
kemampuan individu untuk mengatasinya. Ansietas ini dapat terjadi akibat
tuntutan untuk berpisah dengan orang terdekat atau tidak terpenuhinya
kebutuhan individu.
c) RENTANG RESPON
Respon
Respon adaptif adalah respon individu dalam penyelesaian masalah yang dapat
diterima oleh norma-norma sosial dan budaya yang umum berlaku, dengan
kata lain individu tersebut masih dalam batas-batas normal dalam
menyelesaikan masalahnya, respon ini meliputi : menyendiri, otonomi,
kebersamaan, saling ketergantungan, menarik diri, ketergantungan.
Respon maladaptif adalah respon individu dalam penyelesaian masalah yang
menyimpang dari norma-norma sosial dan budaya lingkungannya. Respon
maladaptif yang paling sering ditemukan adalah manipulasi, impulsif dan
narkisisme.
\
*
M
E
R
G
E
F
O
R
M
A
T
S
H
A
P
E
\
*
M
E
R
G
E
F
O
R
M
A
T
§ Kepekaan emosional, dipengaruhi oleh dan berperan aktif dalam dunia internal
dan eksternal seseorang. Tersirat bahwa orang tersebut terbuka dan sadar akan
perasaannya sendiri.
§ Reaksi berduka tak terkomplikasi, terjadi sebagai respon terhadap kehilangan dan
tersirat bahwa seseorang sedang menghadapi sesuatu kehilangan yang nyata
serta terbenam dalam peroses berdukanya.
§ Supresi emosi, mungkin tampak sebagai penyangkalan (denial terhadap perasaan
sendiri, pelepasan dari keterikatan dengan emosi atau penalaran terhadap
semua aspek dari dunia afektif seeorang.
§ Penundaan reaksi berkabung, adalah ketidakadaan yang persisten respon
emosional terhadap kehilangan. Ini dapat terjadi pada awal proses berkabung,
dan menjadi nyata pada pengunduran proses mulai terjadi atau keduanya.
Penundaan dan penolakan proses berduka kadang terjadi bertahun-tahun.
§ Depresi, suatu kesedihan atau perasaan duka yang berkepanjangan dapat
digunakan untuk menunjukkan berbagai fenomena, tanda, gejala sindrom,
keadaan emosional, reaksi penyakit atau klinik.
§ Mania, ditandai dengan elepati alam perasaan berkepanjangan atau mudah di
singgung. Hipomania digunakan untuk menggambarkan sindrom klinik serupa
tetapi tidak separah mania atau episode manik.
d) MANIFESTASI KLINIS
Berikut ini adalah tanda dan gejala klien dengan isolasi sosial :
Kurang Spontan.
Apatis (acuh terhadap lingkungan).
Ekspresi wajah kurang berseri.
Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri.
Tidak ada atau kurang komunikasi verbal.
Mengisolasi diri.
Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarnya.
Asupan makanan dan minuman terganggu.
Retensi urine dan fases.
Aktivitas menurun.
Kurang energi (tenaga)
Rendah diri.
NURSING CARE PLAN
2.2 diskusikan
penyebab menarik diri
dan tidak mau bergaul
dengan orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Azis R, dkk. 2003. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang : RSJD Dr. Amino
Gontoutomo.
Budi Anna Keliat. 1999. Asuhan Klien Gangguan Hubungan Sosial Menarik Diri. Jakarta :
FIK UI
Stuart GW, Sundeen SJ. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC
Klien sebelum masuk RSG klien dirumah mendadak membenturkan kepalanya ditembok
Klien sering menyendiri.
FAKTOR PREDISPOSISI
III. FISIK
1. TD : 90/70 mmHg. Suhu : a febris ,Nadi: 96x/mnt, RR: 20x/mnt, BB: kg, TB: cm
2. Keluhan fisik : Pasien mengatakan tidak ada keluhan fisik
IV. PSIKOSOSIAL :
1.Genogram
Penjelasan : klien tinggal dengan orang tuanya, kakek klien mengalami gangguan jiwa
juga.
Keterangan :
: Klien Meninggal : laki-laki
2. Konsep diri :
3. Hubungan social :
V. STATUS MENTAL
a. Penampilan : cara berpakaian pasien rapi dan bersih tetapi rambut tidak di sisir.
b. Pembicaraan : pelan,koheren,apatis
Penjelasan : Klien mampu menjawab pertanyaan dari perawat tetapi jawabanya
agak ketus dan hanya per kata saja tetapi perlu motivasi dari perawat.
c. Aktivitas motorik : pasien bisamerapikan tempat tidur.kegiatan klien saat dirumah
sakit mengikuti rehab.tetapi saat rehap hanya melamun saja.
d. Alam perasaan : senang
Penjelasan : Klien mengatakan perasaan saat ini senang karena ada teman.
e. Afek : Datar
Penjelasan :Saat komunikasi dengan perawat tidak ada kontak mata,pasien
pandanganya kterkadang kosong.pasien cenderung diam setelah menjawab
pertanyaan dari perawat.
f. Interaksi selama wawancara : Kurang kooperatif.
Penjelasan : Klien mau menjawab apa yang ditanyakan perawat, kontak mata tidak
ada.
g. Persepsi : Klien tidak ada masalah dengan penglihatan, pengecapan, pengliahatan,
penciuman dan perabaan.
h. Proses pikir : Blocking : pasien cenderung diam dan melamun.
i. Isi Pikir : Depresenslisasi : pasien cenderung diam dan melamun.
j. Tingkat kesadaran : Pasien binggung
k. Disorientasi: Pasien tidak bisa mengingat peristiwa masa lalu.
l. Memori : Klien mampu mengingat bahwa saat di malaysia dia pernah mengalami
kejadian tidak menyenangkan.tetapi jika ditanya riwayat keluarganya pasien tidak
bisa menjawab.
m. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung : Pasien mengatakan tidak bisa berhitung.
n. Kemampuan Penilaian : Gangguan ringan.
Penjelasan : Klien belum mampu mengambil keputusan. Klien tampak binggung
saaat ditanyakanmau milih tempat di ruan makan apa di depan?.
o. Daya tilik diri : Klien tidak mengatakan dirinya depresi.tetapi dilihat dari tingkah
laku sehari hari pasien tmpak menunjukan tanda tanda depresi.
VI. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
2. BAB/BAK : Mandiri.
3. Mandi : Mandiri.
4. Berpakaian/berhias : Mandiri.
6. Pengguanaan obat : Klien minum obat yang diresepkan dokter dengan pemantauan
perawat.
Parawatan Lanjut : Ya
Perawatan pendukung : Ya.
Belanja Ya
Transportasi : Tidak
Klien orangya sangat tertutup, klien hanya mau ngomong sama orang yang sudah dia
kenal.
VIII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Axiz 1: F 32. 3 ( episode depresi berat) : depresi berat dengan gejala psikotik
Axis 2: intovet
Axis 3: tdk ada diagnosa
Axis 4: ingin ikut kakanya ke jakarta
Axis 5: ...............
ANALISA DATA
DATA MASALAH
DO:
Klien menyendiri
Klien koheren
1. BHSP.
2. Menciptakan iklim yg
hangat.
3. Buat kontrak.
4. Menanyakan nama
lengkap dan nama
panggilan klien.
Perawat
Septian Anggi
Septian Anggi
Septian Anggi
P : Lanjutkan intervensi
Dzy Utami
Perawat
Putu
Perawat
Roffi
Perawat
Dzy utami
P : lanjutkan intervensi
Perawat
Putu
STRATEGI PELAKSANAAN
Pertemuan : Pertama
Nama Klien : Ny. “M”
Hari/Tanggal : Senin, 3 November 2012
Bangsal : Srikandi
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DO : Klien duduk diam di sebelah tempat tidur
DS : Mengatakan dirinya biasa saja
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
3. Tujuan
Klien dapat membina hubungan saling percaya
4. Tindakan
Membina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
teraupetik:
Sapa klien dengan ramah
Perkenalkan diri dengan sopan
Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien
Jelaskan tujuan pertemuan
Jujur dan menepati janji
Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya
B. Strategi Komunitas
1. Orientasi
a. Salam Teraupetik
Selamat pagi buk, perkenalkan nama saya pepi dan ini teman saya desi.
Selama 5 hari kedepan saya akan menemani ibuk. Nama ibu siapa? Biasanya
ibu senang dipanggil siapa?
b. Validasi/evaluasi
Bagaimana perasaan ibu saat ini? Tadi malam bisa tidur tidak?
c. Kontrak
Topik : pagi ini kita akan bercakap-cakaptentang masalah yang ibu
hadapi. Apakan ibu setuju?
Tempat: kita ngobrolnya dimana? Disini saja ya buk!
Waktu : buk, kita bercakap-cakap sekitar 10 menit saja, bagaimana ibu
setuju? Sebelumnya ada yang mau ibu tanyakan?
2. Kerja
Coba ibu ceritakan apa yang ibu lakukan kerika dirumah sehingga ibu
dibawa kesini?
Ibu tidak perlu khawatir, sekarag ibu suah berada ditempat yang aman.
Saya berjanji tidak akan mengatakan apa yang ibu ceritakan kepada orang
lain.
Ya sudh, kalau inu ingin bercerita panggil saya apa mbak desi, boleh juga
teman-teman yang lain buk.
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyekti
Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap dengan saya (pepi) dan
mbak desi? Saya senang sekali ibu maubercakap-cakap dengan saya (septian)
dan mbak desi!
b. Evaluasi Obyektif
Baiklah, ibu masih ingat dengan saya?
4. Tindak Lanjut
Tolong diingat nama saya dan mas septian ya buk, nanti kalau bertemu akan saya
tanyakan jika banyak mau bercerita, panggil saya ya bu!
5. Kontrak yang akan Datang
Nanti kita brckap-cakap lagi ya bu,apa ibu setuju? Tempatnya nanti disini saja ya
bu, jamnya habis makan siang. Topiknya mengenai cara berinteraksi secara
bertahap.
STRATEGI PELAKSANAAN
Pertemuan : Kedua
Nama Klien : Ny. “M”
Hari/Tanggal : Selasa, 4 November 2012
Bangsal : Srikandi
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DO : Klien duduk diam di ruang makan
DS : Mengatakan dirinya biasa saja
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
3. Tujuan
Klien dapat membina hubungan saling percaya
4. Tindakan
Membina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
teraupetik:
Sapa klien dengan ramah
Perkenalkan diri dengan sopan
Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien
Jelaskan tujuan pertemuan
Jujur dan menepati janji
Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya
B. Strategi Komunitas
A. Orientasi
a. Salam Teraupetik
Selamat pagi buk, perkenalkan nama saya sri sumaryati . Selama 5 hari
kedepan saya akan menemani adik. Nama ibu siapa? Biasanya ibu senang
dipanggil siapa?
b. Validasi/evaluasi
Bagaimana perasaan adik saat ini? Tadi malam bisa tidur tidak?
c. Kontrak
Topik : pagi ini kita akan bercakap-cakap tentang masalah yang adik
hadapi. Apakan adik setuju?
Tempat: kita ngobrolnya dimana? Disini saja ya dik!
Waktu : dik, kita bercakap-cakap sekitar 10 menit saja, bagaimana ibu
setuju? Sebelumnya ada yang mau adik tanyakan?
B. Kerja
Coba adik ceritakan apa yang adik lakukan kerika dirumah sehingga adik
dibawa kesini?
Ibu tidak perlu khawatir, sekarag ibu suah berada ditempat yang aman.
Saya berjanji tidak akan mengatakan apa yang ibu ceritakan kepada orang
lain.
Ya sudh, kalau adik ingin bercerita panggil saya apa bu sri, boleh juga
teman-teman yang lain dik.
C. Terminasi
a. Evaluasi Subyekti
Bagaimana perasaan adik setelah kita bercakap-cakap dengan saya (sri) Saya
senang sekali ibu maubercakap-cakap dengan saya (sri)
b. Evaluasi Obyektif
Baiklah, adik masih ingat dengan saya?
D. Tindak Lanjut
Tolong diingat nama saya ya dik, nanti kalau bertemu akan saya tanyakan jika
banyak mau bercerita, panggil saya ya dik!
E. Kontrak yang akan Datang
Nanti kita brckap-cakap lagi ya dik,apa adik setuju? Tempatnya nanti disini saja
ya dik, jamnya habis makan siang. Topiknya mengenai cara berinteraksi secara
bertahap.
STRATEGI PELAKSANAAN
Pertemuan : Ketiga
Nama Klien : Ny. “M”
Hari/Tanggal : Rabau, 6 November 2012
Bangsal : Srikandi
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DO : Klien duduk diam di sebelah tempat tidur
DS : Mengatakan dirinya biasa saja
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
3. Tujuan
Klien dapat membina hubungan saling percaya
4. Tindakan
Membina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
teraupetik:
Sapa klien dengan ramah
Perkenalkan diri dengan sopan
Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien
Jelaskan tujuan pertemuan
Jujur dan menepati janji
Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya
B. Strategi Komunitas
A. Orientasi
a. Salam Teraupetik
Selamat pagi buk, perkenalkan nama saya sri . Selama 5 hari kedepan saya
akan menemani adik. Nama adik siapa? Biasanya adik senang dipanggil siapa?
d. Validasi/evaluasi
Bagaimana perasaan ibu saat ini? Tadi malam bisa tidur tidak?
e. Kontrak
Topik : pagi ini kita akan bercakap-cakaptentang masalah yang adik
hadapi. Apakan adik setuju?
Tempat: kita ngobrolnya dimana? Disini saja ya dik!
Waktu : dik, kita bercakap-cakap sekitar 10 menit saja, bagaimana dik
setuju? Sebelumnya ada yang mau adik tanyakan?
B. Kerja
Coba adik ceritakan apa yang adik lakukan kerika dirumah sehingga adik
dibawa kesini?
Adik tidak perlu khawatir, sekarag Adik suah berada ditempat yang aman.
Saya berjanji tidak akan mengatakan apa yang Adik ceritakan kepada
orang lain.
Ya sudh, kalau inu ingin bercerita panggil saya apa bu Sri, boleh juga
teman-teman yang lain buk.
C. Terminasi
b. Evaluasi Subyekti
Bagaimana perasaan adik setelah kita bercakap-cakap dengan saya (sri) Saya
senang sekali adik maubercakap-cakap dengan saya (sri)
c. Evaluasi Obyektif
Baiklah, adik masih ingat dengan saya?
D. Tindak Lanjut
Tolong diingat nama saya ya dik, nanti kalau bertemu akan saya tanyakan jika
banyak mau bercerita, panggil saya ya dik
!
E. Kontrak yang akan Datang
Nanti kita brckap-cakap lagi ya bu,apa adik setuju? Tempatnya nanti disini saja ya
dik, jamnya habis makan siang. Topiknya mengenai cara berinteraksi secara
bertahap.
STRATEGI PELAKSANAAN
Pertemuan : Keempat
Nama Klien : Ny. “M”
Hari/Tanggal : Jum’at, 6 November 2012
Bangsal : Srikandi
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DO : Klien duduk diam disebelah tempat tidur
DS : Mengatakan dirinya biasa saja
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
3. Tujuan
Klien dapat membina hubungan saling percaya
4. Tindakan
Membina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
teraupetik:
Sapa klien dengan ramah
Perkenalkan diri dengan sopan
Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien
Jelaskan tujuan pertemuan
Jujur dan menepati janji
Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya
B. Strategi Komunitas
A. Orientasi
a. Salam Teraupetik
Selamat pagi dek, perkenalkan nama saya sri . Selama 5 hari kedepan saya
akan menemani adik. Nama adik siapa? Biasanya adik senang dipanggil siapa?
b. Validasi/evaluasi
Bagaimana perasaan adik saat ini? Tadi malam bisa tidur tidak?
c. Kontrak
Topik : pagi ini kita akan bercakap-cakaptentang masalah yang adik
hadapi. Apakan adik setuju?
Tempat: kita ngobrolnya dimana? Disini saja ya dik!
Waktu : Adik, kita bercakap-cakap sekitar 10 menit saja, bagaimana
adik setuju? Sebelumnya ada yang mau adik tanyakan?
B. Kerja
Coba mbak ceritakan apa yang mbak lakukan kerika dirumah sehingga
mbak dibawa kesini?
mbak tidak perlu khawatir, sekarag mbak suah berada ditempat yang
aman. Saya berjanji tidak akan mengatakan apa yang mbak ceritakan
kepada orang lain.
Ya sudh, kalau inu ingin bercerita panggil saya apa bu sri, boleh juga
teman-teman yang lain buk.
C. Terminasi
a. Evaluasi Subyekti
Bagaimana perasaan mbak setelah kita bercakap-cakap dengan saya (sri) Saya
senang sekali mbak maubercakap-cakap dengan saya (sri )
b. Evaluasi Obyektif
Baiklah, Mbak masih ingat dengan saya?
D. Tindak Lanjut
Tolong diingat nama saya ya mbak, nanti kalau bertemu akan saya tanyakan jika
banyak mau bercerita, panggil saya ya mbak!
E. Kontrak yang akan Datang
Nanti kita brckap-cakap lagi ya mbak,apa mbak setuju? Tempatnya nanti disini
saja ya mbak, jamnya habis makan siang. Topiknya mengenai cara berinteraksi
secara bertahap
STRATEGI PELAKSANAAN
Pertemuan : Kelima
Bangsal : Srikandi
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DO : Klien duduk diam sebelah tempat tidur
DS : Mengatakan dirinya lumayan baik
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
3. Tujuan
Dapat mengetahui penyebab isolasi sosial.
4. Tindakan
SP : Mengetahui penyebab isolasi sosial.
B. Strategi Komunikasi
a. Salam Teraupetik
Nn “M” bagaimana keadaan mbak saat ini?
1. Kontrak
Topik : kita akan ngobrol kenapa mbak tidak mau berinteraksi dengan orang
lain.
Tempat: dimana kita ngobrolnya buk? Baik buk
Waktu : bagaimana ibu mau berapa menit? 10 menit? Baik
2. Kerja
Gimana buk perasaan hari ini baik? Bagus. Oh iya mbak dirumah tinggal sama
siapa? Biasanya kalau dirumah mbak dekat dengan siapa buk? Apa yang
membuat mbak dekat dengan saudara ibu? Saya lihat disini mbak kok diam
saja tidak ngobrol sama temannya itu kenapa? Ou jadi seperti itu ya? mbak.
bagus mbak mau bercerita dengan kami
3. Terminasi
Bagamana perasaan mbak setelah bercerita tadi? Bagus. Jadi sudah lega ya?
mbak perasaannya?
Tindak lanjut
Bagus kalau mbak sudah mengerti.
Kontrak yang akan datang
Bagaimana mbak? Besok kita ketemu lagi jika ibu tidak ada kegiatan ya
mbak? Sehabis makan siang? Baik
STRATEGI PELAKSANAAN
Pertemuan : Keenam
Nama Klien : Ny. “S”
Bangsal : Srikandi
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DO : Klien duduk diam di ruang makan
DS : Mengatakan dirinya biasa saja
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
3. Tujuan
Mengetahui manfaat dan kerugian dalam bersosialisasi.
4. Tindakan
SP : Memberikan pegetahun tentang manfaat dan kerugian dari bersosialisasi.
B. Strategi Komunikasi
a. Salam Teraupetik
Ibu “S” bagaimana keadaan ibu saat ini?
1. Kontrak
Topik : kita akan ngobrol tentang manfaat dan kerugian dari bersosialisasi.
Apakah ibu setuju?
Waktu : bagaimana ibu mau berapa menit? 10 menit? Baik
2. Kerja
Bagaimana perasaan ibu hari ini? Ibu tahu tidak manfaat dan kerugian dari
berosialisasi atau berhubungan sosial. Tidak ya buk?. Ya sudah saya sama mas
septian mau menjelaskan tentang manfaat dan kerugian dari berhubungan
sosial. Manfaat dari hubungan sosial itu sendiri dapat memperbanyak teman,
dapat bertukar pikiran, menjalin silaturahmi, dimudahkan rezeki, bisa saling
membantu. Nah untuk kerugian dari bersosialisasi itu sendiri kita tidak bisa
mempunyai teman, jika kalau kita butuh bantuan tidak ada yang membantu.
Jadi apabila kita bersosialisasi dengan teman yang banyak itu sangat
bermanfaat sekali. Apakah ibu sekarang mengerti apa manfaat dan kerugian
dari bersosialisasi itu? Coba sekarang ibu ualngi apa yang sudah saya katakan
tadi tentang manfaat dan kerugian dari bersosialisasi itu? Bagus ibu sudah
mengerti.
3. Terminasi
Bagaimana perasaan ibu S setelah mengetahui banyak manfaat dari
sosialisasi?
Tindak lanjut
Bagus kalau ibu sudah mengerti.
Kontrak yang akan datang
Bagaimana bu? Besok kita ketemu lagi. Ibu mau jam berapa? Baik.
STRATEGI PELAKSANAAN
Pertemuan : Ketujuh
Nama Klien : Ny. “S”
Hari/Tanggal : Sabtu, 24 November 2012
Bangsal : Srikandi
C. Proses Keperawatan
5. Kondisi Klien
DO : Klien duduk diam di ruang makan
DS : Mengatakan dirinya biasa saja
6. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
7. Tujuan
Dapat berinteraksi dengan oranglain.
8. Tindakan
SP : Mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang
pertama, seorang perawat)
D. Strategi Komunikasi
b. Salam Teraupetik
Ibu “S” bagaimana eadaan ibu saat ini?
4. Kontrak
Topik : Kita akan ngobrol tentang cara berinteraksi dengan oranglain
Tempat: Dimana buk? Ya buk
Waktu : Bagaimana ibu mau berapa menit? 10 menit? Baik
5. Kerja
Begini o ibu S, untuk berkenalan dengan orang lain kitasebutkan nama kita
lengkap dan nama panggilan yang kita suka asal kita hobi. Contoh : nama saya
ibu S, senang dipanggil ibu supi. Asal saya dari semarang hobi memasak.
Selanjutnya ibu S menanyakan nama orang yang diajak berkenalan.
Contohnya begini : nama ibu siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari
mana? Hobinya apa? Ayo ibu S coba ! misalnya saya bekum kenal dengan
oibu S. Coba berkenalan dengan saya!
Iya bagus sekali! Coba sekali lagi! Sudah? Baiklah
6. Terminasi
Bagaimana perasaan ibu S setelah latihan berkenalan dengan oranglain?
7. Tindak lanjut
Karena ibu belum mampu melakukannya besok kita ulangi cara berkenalannya
ya buk!
8. Kontrak yang akan datang
Bagaimana bu? Besok kita ketemu lagi jika ibu tidak ada kegiatan ya bu?
STRATEGI PELAKSANAAN
Pertemuan : Kedelapan
Bangsal : Srikandi
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DO : Klien duduk diam di ruang makan
DS : Mengatakan dirinya biasa saja
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
3. Tujuan
Dapat berinteraksi dengan oranglain.
4. Tindakan
SP : Mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang
pertama, seorang perawat)
B. Strategi Komunikasi
a. Salam Teraupetik
Ibu “S” bagaimana eadaan ibu saat ini?
1. Kontrak
Topik : kita akan ngobrol tentang cara berinteraksi dengan orang lain
Tempat: dimana buk? Ya buk
Waktu : bagaimana ibu mau berapa menit? 10 menit? Baik
2. Kerja
Begini ibu S, untuk berkenalan dengan orang lain kitasebutkan nama kita
lengkap dan nama panggilan yang kita suka asal kita hobi. Nah sekarang coba
ibu berkenalan dengan teman saya. Bagus ini mas vivin dan ini mbak rina.
Sudah bagus ibu mau berkenalan dengan teman saya dan sekarang juga jadi
teman ibu. Berarti teman ibu sudah bertambah 2 orang ya buk? Bagus.
3. Terminasi
Bagaimana perasaan ibu S setelah berkenalan dengan mas vivin dan mbak
rina?
4. Tindak lanjut
Besok ibuk boleh berkenalan dengan teman ibu yang lain.
5. Kontrak yang akan dating
Bagaimana bu? Besok kita ketemu lagi jika ibu tidak ada kegiatan ya bu?
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY”S”
DENGAN ISOLASI SOSIAL DI RUNG SRIKANDI
RSJ GRHASIA YOGYAKARTA
Disusun Oleh:
KELOMPOK SRIKANDI