You are on page 1of 8

LAPORAN 1 PRAKTIKUM TELEKOMUNIKASI ANALOG

MENDISPLAY DAN MENGHITUNG INDEKS MODULASI PADA AM

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Praktikum Telekomunikasi Analog
Semester 3

PEMBIMBING :
Waluyo, Ir , MT

Disusun oleh :

Nabilah Hanun (1641160003)

Simon Calvin Pribadi (1641160070)

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL

TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2017
DAFTAR ISI

BAB 2 MENDISPLAY DAN MENGHITUNG INDEKS MODULASI PADA AM ....... 3


1.1 Tujuan .......................................................................................................................... 3
1.2 Teori Dasar .................................................................................................................. 3
1.3 Alat dan Bahan ........................................................................................................... 5
1.4 Gambar Rangkaian.................................................................................................... 5
1.5 Langkah Percobaan ................................................................................................... 5
1.6 Hasil Praktikum ......................................................................................................... 6
1.7 Analisa Data................................................................................................................ 8
1.8 Kesimpulan ................................................................................................................. 8

2
BAB 2

MENDISPLAY DAN MENGHITUNG INDEKS MODULASI PADA AM

1.1 Tujuan
2. Mengetahui nilai indeks modulasi (M) dengan sinyal mode X-Y pada modulasi
amplitudo (AM).
3. Mengetahui nilai indeks modulasi (M) dengan sinyal moe Y-T pada modulasi
amplitudo (AM).
4. Mengetahui bentuk sinyal termodulasi AM.
5. Mengetahui bentuk display mode X-Y sinyal termodulasi AM.
6. Mengetahui keadaan overmodulasi pada sinyal termodulasi AM.
1.2 Teori Dasar
Modulasi Amplitudo merupakan proses pengubahan amplitudo gelombang
pembawa oleh amplitudo sinyal informasi, dengan kata lain bahwa amplitudo
gelombang pembawa berubah-ubah sesuai dengan sinyal informasi, seperti pada
gambar berikut :

Gambar 2.1 Sinyal Modulasi Amplitudo

3
Dengan analisa matematis dapat ditunjukkan bahwa suatu gelombang pembawa
dinyatakan oleh persamaan :

Dengan,
Ѡc = 2πfc yaitu fc adalah frekuensi pembawa
Sedangkan untuk sinyal pemodulasi atau sinyal informasi

Ѡm = 2πfm yaitu fm adalah frekuensi modulasi/informasi


Sinyal pembawa yang dimodulasi amplituda, maka amplituda bentuk gelombang
tegangan pembawa dibuat berubah sebanding dengan tegangan yang memodulasi
sehingga :

dimana,
Vc = tegangan sesaaat sinyal pembawa
Vm = tegangan sesaat sinyal modulasi
Vc(maks) = tegangan pembawa maksimum tanpa modulasi

m = Indeks Modulasi, mempunyai nilai antara 0 sampai 1

𝑉𝑚𝑎𝑥−𝑉𝑚𝑖𝑛
bisa juga dirumuskan seperti berikut ini : 𝑚= 𝑥 100%
𝑉𝑚𝑎𝑥+𝑉𝑚𝑖𝑛

Jika amplitudo tegangan modulasi lebih besar dari tegangan pembawa, m lebih
besar 1, dan hal ini menyebabkan distorsi atau cacat pada gelombang
termodulasi. Gelombang demikian disebut over modulation (modulasi
berlebihan). Supaya gelombang termodulasi tidak cacat, maka dikondisikan
antara amplitudo sinyal modulasi dan amplitudo gelombang pembawa
sebanding dengan demikian akan didapat nilai indeks modulasi m=1.

4
1.3 Alat dan Bahan
1. Osiloskop : 1 buah
2. Kabel BNC To Banana : 2 buah
3. Kabel Banana To Banana : 2 buah
4. Jamper besar : 9 buah
5. Modul Power Supply : 1 buah
6. Modul Generator Fungsi : 1 buah
7. Modul AM Transmitter : 1 buah
1.4 Gambar Rangkaian

Gambar 02 Rangkaian Praktikum

1.5 Langkah Percobaan


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Sambungkan +15 V, 0 dan -15 GF ke power supply kemudian sambungkan
GF ke modul transmitter
3. Pindahkan saklar transmitter ke AM
4. Sambungkan Vout pada GF ke input LPF pada transmitter dengan kabel
banana to banana kemudian sambungkan output LPF ke input modulator
dengan jumper
5. Sambungkan gain ke sinyal carrier dengan jumper
6. Sambungkan sinyal carrier ke modulator dengan menggunakan jumper
7. Sambungkan CH1 pada osiloskop ke sinyal carrier
8. Sesuaikan time/div dan volt/div pada osiloskop
9. Gambar tampilan sinyal carrier pada osiloskop
10. Pindahkan CH1 pada osiloskop ke input dari LPF
11. Atur GF untuk nilai Vm = 1,6 V ; fm= 1,5 KHz
12. Gambar tampilan sinyal informasi pada CH1 osiloskop
13. Sambungkan CH2 pada osiloskop ke output dari modulator
14. Sesuaikan time/div dan volt/div pada osiloskop
15. Gambar tampilan sinyal informasi pada CH2 osiloskop

5
16. Pindah mode osiloskop dari Y-T ke X-Y
17. Gambar tampilan mode X-Y
18. Hitung indeks modulasinya
19. Ulangi langkah percobaan nomor 11-18 dengan merubah nilai dari Vm dan
Fm sesuai dengan ketentuan
20. Cari nilai Vm dengan indeks modulasi 100%
21. Analisa hasil percobaan dan tentukkan kesimpulannya

1.6 Hasil Praktikum

NO. KETERANGAN GAMBAR HASIL PRAKTIKUM


1. Menggambar dan menghitung
gelombang carrier (sumber) gelombang
kotak
- V/D = 1 V
- T/D = 5 µs
Hitung Vc dan fc serta gelombang
carrier ?
a. Berapa tegangan Vc ?
Vc = 5,20 V
b. Berapa frekuensi carrier ?
fc = 160,1 KHz

2. Menggambar dan Menghitung gelombang


carrier actual sinusoida
 V/D = 500 mV
 T/D = 10 µs

Hitung Vc dan fc dari gelombang carrier ?


a. Berapa tegangan Vc ?
Vc = 3,66 V
b. Berapa frekuensi carrier?
Fc = 15,96 KHz

3. Mencari input sinyal informasi


 V/D = 500 mV
 T/D = 250 µs

a. Set tegangan input = 1,24 V


b. Set fungsi informasi fm = 1 KHz

6
4. Mendisplay gelombang AM
 Set switch ke AM
 Cek input
 Set CH-2 ke modul AM
Gambar gelombang AM tersebut
CH1  - V/D = 500 mV
- T/D = 250 µs
- Vpp = 1,20 V
- Fc = 1,008 KHz
CH2  - V/D = 2 V
- T/D = 250 µs
- Vpp = 5,76 V
- Fc = 16 KHz

5. Menghitung model AM
𝑉𝑚𝑎𝑥 − 𝑉𝑚𝑖𝑛
𝑚= 𝑥 100%
𝑉𝑚𝑎𝑥 + 𝑉𝑚𝑖𝑛

480 𝑚𝑉 − (−2,24𝑉)
𝑚= 𝑥 100%
3,44 𝑉 − 720𝑚 𝑉

480𝑚𝑉 + 2,24 𝑉
= 𝑥 100%
3,44 𝑉 − (−720. 10−3 𝑉)
2,72
= 4,16 𝑥 100% = 65,38 %

6. Setting A.
 T/D = 250 µs
 CH 1 V/D = 500 mV
 CH 2 V/D = 2 V
a. Hitung jumlah kotak pada gelombang
 Vmax = 5
 Vmin = 3,6

𝑉𝑚𝑎𝑥 − 𝑉𝑚𝑖𝑛
𝑚= 𝑥 100%
𝑉𝑚𝑎𝑥 + 𝑉𝑚𝑖𝑛
5 − 3,6
= 𝑥 100%
5 + 3,6

1,6
= 𝑥 100%
8,6

= 18,6 %

7
b. Tekan display lalu pilih menu X-Y,
hitung jumlah kotak B.
 Vmax = 5
 Vmin = 3,4

𝑉𝑚𝑎𝑥 − 𝑉𝑚𝑖𝑛
𝑚= 𝑥 100%
𝑉𝑚𝑎𝑥 + 𝑉𝑚𝑖𝑛

5 − 3,4
= 𝑥 100%
5 + 3,4

1,6
= 𝑥 100%
8,4

= 19,04 %

1.7 Analisa Data


nilai amplitudo sinyal informasi berpengaruh besar pada sinyal keluaran dikarenakan
modulasi yang terjadi adalah amplitudo modulasi (AM)
𝑉𝑚𝑖𝑛 0,48 𝑉
1. = = 0,214
𝑉𝑚𝑎𝑥 2,24 𝑉

Nilai 0,214 menunjukkan belum terjadi overmodulasi dikarenakan m<100%


𝑉𝑚𝑖𝑛 3,6 𝑉
2. = = 0,72
𝑉𝑚𝑎𝑥 5𝑉
Nilai 0,72 menunjukkan belum terjadi overmodulasi.
𝑉𝑚𝑖𝑛 3,4 𝑉
3. = = 0,68
𝑉𝑚𝑎𝑥 5𝑉
Nilai 0,68 menunjukkan belum terjadi overmodulasi.
jadi, belum terjadi overmodulasi dikarenakan m<100%

1.8 Kesimpulan
1.Gelombang yang termodulasi akan membentuk dua gelombang sinus yang saling
bertolak belakang, dimana puncak gelombangnya berubah-ubah tinggi dan rendah.
2. Jika T/div semakin tinggi makan sinyal semakin rapat dan sebaliknya.

You might also like