You are on page 1of 3

https://burhand182.wordpress.

com/2012/06/28/komunikasi-penyuluhan/

Aspek Komunikator

Komunikator adalh individu atau kelompok masyarakat yang mengambil prakarsa atau
sedang mengadakan komunikasi dengan individu atau dengan kelompok masyarakat menjadi
sasarannya. Jadi komunikator merupakan sumber komunikasi yang sekaligus juga bertindak
sebagai penyaji (Totok, 1982:78).

Seseorang komunikator harus memiliki kredibilitas yang tinggi. Untuk menaikkan krebelitas
yang bisa menyangkut kecakepan, keprcayaan dan keahlian, maka dibutuhkan pola agar
dapat membangun kredebilitas seseorang komunikator.

Menurut Parton (1996:180) Komunikator harus menguasai 4 keahlian dasar yaitu:

1. Mendengar, memberi dan memberikan umpan balik


2. Menujukkan ketegasan
3. Menangani konflik
4. Memecahkan masalah

Peran komunikator dapat dilihat dari dua sisi yaitu:

1. Etos komunikator, maksudnya adalah nilai diri seseorang yang merupakan paduan
dari kognisi atau efektif, dan konasi. Faktor yang dapat menyebabkan adanya etos
dalam diri seseorang adalah kesiapan, kesungguhan, kepercayaan, keramahan dan
kesederhanaan.
2. Sikap, maksudnya suatu kesiapan kegiatan, suatu kecenderungan pada diri seseorang
untuk melakukan suatu kegiatan menuju atau menjahui nilai-nilai sosial.

Dalam meningkatkan kualitas tenaga penyuluh, stimulus yang dimaksud adalah dapat berupa
memberikan pengetahuan kepada para tenaga penyuluh, baik untuk penyuluh pertanian,
maupun penyuluh lainnya. Dengan pengetahuan yang mereka dapatkan, reaksi yang didapat
berupa meningkatnya pengetahuan tenaga penyuluh yang merupakan syarat mutlak yang
harus dimiliki. Tetapi penerima pengetahuan ini juga masih ditentukan oleh nilai baik dan
buruk, posittif dan negatif, menyenangkan dan tidak menyenangkan dari tenanga penyuluh
itu sendiri.

Aspek Pesan

Siregar (1985:12) memebrikan pengertian pesan adalah setiap wujud signal yang dapat
merangsang atau menyentuh penerima dan menciptakan efek berupa pengenalan dan
pengertian. Menurut pesan dapat berupa signal terdengar, terlihat, teraba, tercium, terkecap.
Dari sini dapat diketahui bahwa sifat pesan dapat dikenali dari indra penerima yang
menangkap signal tersebut.

Sebagai upaya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan tenaga penyuluh, maka secara
konsepsional materi yang diberikan kepada tenaga penyuluh disesuaikan dengan kondisi
dilapangan yang duhadapi.
Cara penyampaian pesan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan bahas
verbal maupun non verbal. Bahasa verbal adalah penyampaian yang menggunakan bahasa.
Bahasa merupakan alat yang paling vital dalam komunikasi.

Pemaham terhadap bahasa adalah yang mempunyai peranan yang sangat berarti bagi
penyampaian informasi dalam komunikasi. Bahasa dijadikan sebagai alat untuk
mengungkapkan gagasan dan apabila ada kesamaan dalam memahami gagasan tersebut maka
akan ada kesepakatan di antara orang-orang yang sedang berkomunikasi.

Menggunakan komunikasi non verbal. Juga terdapat bermacam-macam bahasa non verbal
yaitu:

1. Emblems
2. Illustrator
3. Affects display
4. Reguler
5. Adaptor

Kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan tanggapan yang sesuai dengan yang kita
khendakai yaitu:

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan dengan sedemikian rupa sehingga dapat
menarik perhatian komunikan.
2. Pesan harus menggunakan lambang yang tertuju pada pengalaman yang sama antara
komunikator dengan komunikan, sehingga sama-sama mengerti.
3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komuniakan untuk menyarankan
beberapa cara memeperoleh kebutuhan tersebut.

Aspek Proses Komunikasi

Komunikasi kelompok adalah interaksi tatap muka dari tiga individu dari tujuan yang sudah
ditentukan atau diketahui sebelumny, seperti bebagai informasi pemeliharaan diri, pemecahan
masala, yang anggota-anggotanya dapat meningkatkan karekteristik pribadi anggota
kelompok lainnya dengan tepat.

Komunikasi kelompok perlu diberi batasan yang jelas, hal ini supaya dalam memahaminya
tidak terjadi tumpang tinding dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya. Interkasi, saling
bertukar ide atau informasi dalam situasi tatap muka merupakan bagian dari komunikasi
kelompok. Adanya interaksi dalam sebuah kelompok menimbulkan dinamika dalam internal
kelompok.

Penekanan wujud interaksi anatara individu dalam komunikasi kelompok merupakan


komunikasi tatap muka yang mana jumlah anggota-anggotanya ralatif terbatas. Dalam
komunikasi kelompok seorang komunikator dapat melakukan komunikasi antar pribadi
dengan anggota kelompoknya dan bertatap muka secara intensif dengan komunikannyan.

Diskisi kelompok keberhasilan dan kegagalannya akan ditemukan oleh instensitas pesertanya.
Dalam proses diskusi pembicara sifat berkesinambungan, maka peserta bebas dan terbuka
dalam berbicara. Berdasarkan pada posisinya diskusi dimulai dari jumlah orang yang bertemu
secara bersama-sama, memfokuskan perhatian, untuk menggabungkan pengalaman,
informasi dan pemikiran kritis pada persoalan-persoalan yang berhubungan dengan
kepentingan bersama, (Lane, 1987).

You might also like