You are on page 1of 4

SEPSIS

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

1/4

TANGGAL TERBIT Ditetapkan,


DIREKTUR RSUD KEMAYORAN

SPO

dr. Ani Sri Wiryaningsih, MKK, MARS


NIP. 196009191991032001
Sepsis merupakan sindrom respons inflamasi sistemik (SIRS) yang
disebabkan oleh infeksi. SIRS ditandai dengan 2 gejala atau lebih dari
PENGERTIAN suhu badan >38C atau <36C, frekuensi denyut jantung >90x/menit,
frekuensi pernafasan >24x/menit atau PaCO2 <32, hitung leukosit
>12000/mm3 atau<4000/mm3, atau adanya >10% sel batang
Prosedur ini sebagai panduan untuk petugas dalam penanganan terhadap
TUJUAN
kasus Sepsis
Kebijakan Direktur RSUD Kemayoran Nomor 01.12.02 Tahun 2016
KEBIJAKAN tentang Pemberlakuan Standar Prosedur Operasional Poli Umum Rumah
Sakit Umum Daerah Kemayoran
PROSEDUR 1. Anamnesis
1.1. Perhatikan :
1.1.1. Identitas Pasien
1.1.2. Riwayat Penyakit Sekarang
Demam : Ya/tidak
Batuk : Ya/Tidak
Pilek : Ya/Tidak
Sesak : Ya/Tidak
Sakit berkemih : Ya/Tidak
Nyeri perut : Ya/Tidak
Muntah : Ya/Tidak
Diare : Ya/Tidak
1.1.3. Riwayat Penyakit Penyerta
Pemakaian kateter jangka panjang : Ya/Tidak
Pemakaian NGT jangka panjang : Ya/Tidak
DM : Ya/Tidak
1.1.4. Riwayat Penyakit Dahulu
1.1.5. Riwayat Penyakit Keluarga
1.1.6. Riwayat Kebiasaan, Sosial dan Ekonomi

2. Pemeriksaan Fisik
Kesadaan umum: ringan / sedang / berat
Kesadaran: E (…) M (…) V (…)
Tinggi badan/Berat badan: …cm/…kg
Tekanan darah: … mmHg; Nadi:.... x/menit, kuat / lemah / tidak teraba
Pernapasan: …x/menit, normal / cepat dan dangkal / cepat dan
dalam / menurun
Suhu : …°C
Kulit : normal / abnormal:
Kepala : normal / abnormal:
Mata : normal / abnormal:
THT : normal / abnormal:
SEPSIS

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

2/4

Mulut : normal / abnormal:


Leher : normal / abnormal:
Paru : normal / abnormal:
Jantung : normal / abnormal:
Perut : normal / abnormal:
Pinggang : normal / abnormal:
Anus : normal / abnormal:
Ekstremitas : normal / abnormal: akral dingin atau tidak
Lain-lain : tidak ada / ada:

3. Pemeriksaan Lain – Lain


3.1. Pemeriksaan Penunjang
3.1.1. Pemeriksaan penunjang laboratorium pada Sepsis
adalah sebagai berikut :
3.1.1.1. Darah Perifer Lengkap
3.1.1.2. Glukosa darah sewaktu
3.1.1.3. Elektrolit
3.1.1.4. Fungsi ginjal : ureum, kreatinin
3.1.1.5. Fungsi hati : SGOT, SGPT
3.1.1.6. Urinalisis
3.1.2. Foto Thoraks

4. Tata Laksana.
4.1. Eradikasi focus infeksi
4.2. Antimikroba empiric diberikan sesuai dengan tempat
infeksi, dugaan kumam penyebab, profil antimikroba, keadaan
fungsi ginjal dan fungsi hati
4.2.1 pneumonia komunitas
4.2.1.1. tanpa factor resiko infeksi pseudomonas
- golongan sefalosporin generasi III
(ceftriakson IV 1-2g/12 jam) ditambah
aminodlikosida (gentamisin IV
7mg/kgBB/jam), atau flurokuinolon
(levoflokasasin IV 750 mg/24jam, atau
siprofloksasin IV 400mg/8 jam)
4.2.1.2. dengan factor resiko infeksi Pseudomonas
- Golongan sefalosporin antipseudomonas
(sefepim IV 1-2g/8-12 jam, atau seftasidim
IV 2g/8jam atau sefpirom IV 1 g/8jam),
atau karbapenem (meropenem IV 1 g/8
jam, atau imipenem IV 500 mg/6jam)
ditambah siprofloksasin IV 400 mg/8jam
atau aminoglikosida (gentamisin IV 7
mg/kgBB/jam)
4.2.2. Pneumonia nosokomial
- Golongan Sefalosporin generasi IV (sefepim IV 1-2
g/8-12jam) ditambah aminoglikosida (gentamisin
IV 7 mg/KgBB/jam)
4.2.3. Urosepsis
- Levofloksasin IV 750mg/24jam, atau
SEPSIS

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

3/4

aminoglikosida (gentamisin IV 7mg/kgBB/jam),


ditambah ampisilin sulbaktam IV 1.5 g/6-8jam
4.2.4. Infeksi Intraabdomen
4.2.4.1. Monoterapi
- Imipenem IV 1-2 g/12jam, atau
meropenem IV 1 g/8jam, atau ampisilin
sulbaktam IV 1.5g/6-8jam
4.2.4.2. Kombinasi
- Metronidazol IV 500 mg/8jam ditambah
levofloksasin IV 750 mg/24 jam atau
seftriakson IV 2g/12 jam
4.2.5. Infeksi Sistem Saraf Pusat
- Metronidazol IV 500 mg/8jam ditambah
levofloksasin IV 750 mg/24 jam, atau seftriakson IV
2g/12 jam
4.2.6. Sumber infeksi tidak jelas
- Sefiotaksim IV 3g/6jam atau Seftazidim IV 2g/8jam,
ditambah Gentamisin 7mg/kgBB/jam

4.3. Suportif :
4.3.1. Resusitasi cairan
Resusitasi menggunakan cairan fisiologis baiik
cairan kristaloid(NaCL, Ringer Laktat) atau koloid.
 Berikan cairan kristaloid minimal 30 ml/kgBB
bolus cepat selama 30 menit dengan prinsip
fluid challenge techniques. Volume yang lebih
besar dan cepat dapat diberikan bila terjadi
hipoperfusi jaringan. Dan perlu diperhatikan ada
atau tidaknya kelebihan cairan (vena jugularis,
ronki, galop S3 dan penurunan saturasi oksigen)
 Target Resusitasi MAP >/65 mmHg, produksi
urin >/ 0.5ml/KgBB/Jam
4.3.2. Oksigenasi sesuai kebutuhan
4.3.3. Manajemen Nutrisi
- Prioritaskan rute oral atau enteral. Pemberian
kalori diberikan secara bertahap (500
kalori/hari), dan tingkatkan bila mungkin.
4.3.4. Kortikosteroid
- Pemberian hidrokortison intravena (dosis 50 mg
setiap 6 jam selama 7 hari) hanya
direkomendasikan bagi pasien dewasa dengan
syok septik yang tidak mengalami perbaikan
tekanan darah setelah resusitasi cairan dan terapi
vasopresor. Tidak boleh digunakan untuk sepsis
tanpa adanya syok kecuali ada riwayat penyakit
endokrin atau pemakain steroid sebelumnya
1. Instalasi Gawat Darurat.
UNIT
2. Instalasi Rawat Jalan
TERKAIT
3. Instalasi Rawat Inap
SEPSIS

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

4/4

You might also like