You are on page 1of 38

Senin, 21 Desember 2015




 0
inShare

Dibaca: 13832
<a
href='http://ads.hukumonline.com/www/delivery/ck.php?n=a7f4a8ee&amp;cb=INSERT_RA
NDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img
src='http://ads.hukumonline.com/www/delivery/avw.php?zoneid=60&amp;cb=INSERT_RA
NDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a7f4a8ee' border='0' alt='' /></a>

Pertanyaan :
Bolehkah Tenaga Kerja Asing Bekerja Sebagai Direktur Utama?
Apakah diperbolehkan seorang Tenaga Kerja Asing menduduki jabatan di manufacturing
sebagai Managing Director? Jabatan tersebut merupakan jabatan paling tinggi di perusahaan
tersebut. Manufacturing ini merupakan perusahaan yang merupakan bagian/grup dimana
beliau menjabat sebagai CEO perusahaan yang berkedudukan di luar negeri? Mohon
masukan/informasinya. Terima kasih.
Jawaban :
Easybiz
adalah anak
perusahaan
hukumonline.
com yang
menawarkan
solusi
kemudahan,
kenyamanan
dan legalitas
dalam
berbisnis di
Indonesia.
Kami
memberikan
layanan
pendirian
badan usaha
dan perizinan
untuk UKM
dan startup di
Indonesia.
Mulai dari
proses
pendirian PT,
domisili,
hingga
pengurusan
izin-izin yang
diperlukan
untuk
memulai
usaha.

www.easybiz.i
d

Intisari:

Pada dasarnya tenaga kerja asing dapat menduduki jabatan Managing Director atau
Direktur Utama.
Penjelasan lebih lanjut, silakan baca ulasan di bawah ini.

Ulasan:

Terima kasih atas pertanyaan Saudara.

Kami menangkap bahwa perusahaan manufacturing merupakan suatu perusahaan yang


bergerak di bidang industri. Sayangnya Saudara kurang menjelaskan lebih detail
mengenai hal ini, terutama mengenai komoditas yang diproduksi oleh perusahaan
Saudara. Penjelasan yang lebih detail akan membantu kami untuk mencari rujukan aturan
yang lebih akurat.

Selanjutnya kami berasumsi perusahaan manufacturing yang Saudara maksud merupakan


perusahaan yang didirikan oleh perusahaan yang berbasis di luar negeri. Oleh karena itu,
perusahaan manufacturing tersebut berstatus PT PMA (Perseroan Terbatas dengan
Penanaman Modal Asing) dengan asumsi adanya bagian saham dalam perusahaan
tersebut yang dimiliki oleh badan hukum atau orang asing. Hal ini diatur jelas dalam Pasal
5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
(“UU 25/2007”) bahwa penanaman modal asing wajib dalam bentuk PT yang didirikan
berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah Indonesia.

Selanjutnya mengenai jabatan Managing Director (“MD”), ini merupakan istilah bagi
Direktur Utama yang kerap digunakan di Britania Raya. Sementara di Indonesia sendiri
lebih dikenal sebagai Direksi sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UU 40/2007”). Terkait dengan hal ini, dalam
Pasal 98 ayat (2) UU 40/2007 disebutkan bahwa dalam hal Direksi lebih dari 1 (orang),
maka seluruhnya berwenang mewakili perusahaan, kecuali ditentukan lain dalam
Anggaran Dasar. Dalam praktiknya sepanjang pengalaman kami, kerapkali dalam
Anggaran Dasar atau akta pendirian perusahaan diatur bahwa hanya 1 (orang) Direksi
yang berwenang mewakili perusahaan yaitu Direktur Utama.

Kemudian mengenai pertanyan Saudara, apakah boleh jabatan MD/Direktur Utama diisi
oleh tenaga kerja asing (“TKA”)? Jawabannya adalah boleh. Perusahaan Saudara
diperbolehkan untuk memperkerjakan TKA sebagai Direktur Utama.
Dalam UU 25/2007 diatur bahwa PT PMA berhak menggunakan tenaga ahli warga negara
asing untuk jabatan dan keahlian tertentu.1[1] Selanjutnya dalam Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU 13/2003”), jabatan yang dilarang untuk
TKA hanya jabatan yang mengurusi personalia dan jabatan-jabatan tertentu yang diatur
lebih lanjut dalam Keputusan Menteri.2[2] Lampiran Keputusan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2012 tentang Jabatan-
Jabatan Tertentu yang Dilarang Diduduki Tenaga Kerja Asing lebih spesifik lagi
menyebutkan jabatan-jabatan apa saja yang dilarang untuk diduduki oleh TKA di
Indonesia, antara lain:
1. Direktur Personalia (Personnel Director);
2. Manajer Hubungan Industrial (Industrial Relation Manager);
3. Manajer Personalia (Human Resource Manager);
4. Supervisor Pengembangan Personalia (Personnel Development Supervisor);
5. Supervisor Perekrutan Personalia (Personnel Recruitment Supervisor);
6. Supervisor Penempatan Personalia (Personnel Placement Supervisor);
7. Supervisor Pembinaan Karir Pegawai (Emlployee Career Development Supervisor);
8. Penata Usaha Personalia (Personnel Declare Administrator);
9. Kepala Eksekutif Kantor (Chief Executive Officer);
10. Ahli Pengembangan Personalia dan Karir (Personnel and Careers Specialist);
11. Spesialis Personalia (Personnel Specialist);
12. Penasehat Karir (Career Advisor);
13. Penasehat Tenaga Kerja (Job Advisor);
14. Pembimbing dan Konseling Jabatan (Job Advisor and Counseling);
15. Perantara Tenaga Kerja (Employee Mediator);
16. Pengadministrasi Pelatihan Pegawai (Job Training Administrator);
17. Pewawancara Pegawai (Job Interviewer);
18. Analis Jabatan (Job Analyst);
19. Penyelenggara Keselamatan Kerja Pegawai (Occupational Safety Specialist).

Terkait dengan penggunaan TKA dalam perusahaan yang bergerak di bidang industri
sendiri, diatur secara mendetail dalam Keputusan Menteri. Namun sebagaimana kami
sampaikan di atas, karena kurangnya informasi yang Saudara berikan, kami dapat
sampaikan bahwa secara garis besar penggunaan TKA sebagai Direktur Utama adalah
diperbolehkan. Beberapa Keputusan Menteri berikut mungkin bisa jadi rujukan dalam hal
perusahaan Saudara memang bergerak di industri-industri sebagai berikut:
1. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor 357 Tahun 2013 yang
mengatur jabatan yang dapat diduduki TKA pada kategori industri pengolahan
golongan pokok industri pakaian jadi;
2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor 359 Tahun 2013 yang
mengatur jabatan yang dapat diduduki TKA pada kategori industri pengolahan
golongan pokok industri barang logam bukan mesin dan peralatannya;
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor 14 Tahun 2015 yang
mengatur jabatan yang dapat diduduki TKA pada kategori industri pengolahan, sub
golongan industri furnitur;
4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2015 yang
mengatur jabatan yang dapat diduduki TKA pada kategori industri pengolahan, sub
golongan industri alas kaki;
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor 17 Tahun 2015 yang
mengatur jabatan yang dapat diduduki TKA pada kategori industri pengolahan, sub
golongan industri rokok dan cerutu; dan

1[1] Pasal 10 ayat (2) UU 25/2007


2[2] Pasal 46 ayat (1) UU 13/2003
6. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor 26 Tahun 2015 yang
mengatur jabatan yang dapat diduduki TKA pada kategori industri pengolahan, sub
golongan industri gula.

Dalam keenam Keputusan Menteri diatas, jabatan Direktur Utama merupakan salah satu
jabatan yang tersedia dan diperbolehkan untuk diisi oleh TKA. Di dalam keenam
Keputusan Menteri tersebut diatur bahwa jabatan Direktur Utama untuk TKA dapat
diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang.

TKA merupakan warga negara asing pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah
Indonesia untuk jabatan tertentu dan waktu tertentu seperti disebutkan dalam UU
13/2003, Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2014 tentang Penggunaan Tenaga Kerja
Asing Serta Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Tenaga Kerja Pendamping, dan
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penggunaan
Tenaga Kerja Asing (“Permenaker 16/2015”) sebagaimana diubah dengan Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan Nomor 35 Tahun 2015 (“Permenaker 35/2015”). Artinya,
untuk memperkerjakan TKA, Saudara perlu mengurus terlebih dahulu izin tertulis dari
Kementerian terkait, dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan. Izin untuk TKA
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) yang merupakan rencana
penggunaan TKA pada jabatan tertentu yang dibuat oleh perusahaan Saudara sebagai
pemberi kerja (sponsor) TKA untuk jangka waktu tertentu dan disahkan oleh Menteri
Ketenagakerjaan atau pejabat yang ditunjuk, yaitu Direktorat Jenderal Pembinaan
Penempatan Tenaga Kerja (“Binapenta”) Direktorat Pengendalian dan Penggunaan
Tenaga Kerja Asing. RPTKA berlaku untuk jangka waktu maksimal 5 (lima) tahun.3[3]
2. Setiap pemberi kerja TKA wajib memiliki Izin Memperkerjakan TKA (“IMTA”) yang
diterbitkan oleh Direktur Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing.4[4] IMTA
yang merupakan izin tertulis yang diberikan kepada perusahaan Saudara sebagai
sponsor TKA oleh Menteri Ketenagakerjaan atau pejabat yang ditunjuk, yaitu
Binapenta Direktorat Pengendalian dan Penggunaan Tenaga Kerja Asing.5[5] IMTA
berlaku untuk jangka waktu maksimal 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang (khusus
hanya untuk jabatan Direksi dan Komisaris).6[6] Keharusan memiliki IMTA hanya
berlaku jika TKA yang akan menjadi Direktur Utama tersebut akan berdomisili di
wilayah Indonesia.7[7]
3. Permohonan IMTA untuk jabatan Direksi harus melampirkan akta dan keputusan
pengesahan pendirian dan/atau perubahan dari Kementerian Hukum dan HAM RI yang
menunjukan perubahan terakhir susunan Direksi atau Komisaris dan telah
mencantumkan nama TKA sebagai Direksi atau Komisaris.8[8]
4. Membayar Dana Kompensasi Penggunaan TKA (DKP-TKA) sebagai kompensasi atas
TKA yang diperkerjakan. DKP-TKA dibayarkan perusahaan Saudara sebagai sponsor
TKA kepada Negara. Besaran DKP-TKA adalah sebesar US$ 100 (seratus dollar
Amerika) per jabatan per bulannya untuk setiap TKA yang dibayarkan di muka.9[9]
5. Telex VITAS (Visa Izin Tinggal Terbatas) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Imigrasi setempat.

3[3] Pasal 1 angka 4 jo. Pasal 12 Permenaker 16/2015


4[4] Pasal 37 ayat (1) Permenaker 35/2015 jo. Pasal 1 angka 16 Permenaker 16/2015
5[5] Pasal 1 angka 5 Permenaker 16/2015
6[6] Pasal 39 ayat (5) Permenaker 16/2015
7[7] Pasal 66 jo. Pasal 37 ayat (2) Permenaker 35/2015
8[8] Pasal 38 ayat (2) Permenaker 16/2015
9[9] Pasal 40 ayat (1) Permenaker 35/2015
6. Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) dan Multiple Exit/Re-Entry Permit (MERP) yang
dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Imigrasi setempat.
7. Surat Tanda Melapor (STM) yang dikeluarkan Kepolisian setempat.
8. Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT) dan/atau Surat Keterangan Pendaftaran
Penduduk Sementara (SKPPS) yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Catatan Sipil
setempat
9. Kartu Izin Pendatang (KIP) yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Catatan Sipil
setempat.
10. Bukti Lapor Kedatangan (LK) yang dikeluarkan oleh Suku Dinas Tenaga Kerja
Setempat.

Setelah TKA yang diperkerjakan tersebut efektif bekerja di perusahaan Saudara,


perusahaan Saudara wajib melaporkan pelaksanaan penggunaan TKA setiap 6 (enam)
bulan kepada Menteri Ketenagakerjaan.

Demikian jawaban kami. Semoga bermanfaat.

Dasar Hukum:
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;
3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
4. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2014 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing
Serta Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Tenaga Kerja Pendamping;
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 40 Tahun
2012 tentang Jabatan-Jabatan Tertentu yang Dilarang Diduduki Tenaga Kerja Asing;
7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor 357 Tahun 2013 tentang
Jabatan Yang Dapat Diduduki Tenaga Kerja Asing Pada Kategori Industri Pengolahan
Golongan Pokok Industri Pakaian Jadi;
8. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor 359 Tahun 2013 tentang
Jabatan Yang Dapat Diduduki Tenaga Kerja Asing Pada Kategori Industri Pengolahan
Golongan Pokok Industri Barang Logam Bukan Mesin Dan Peralatannya;
9. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor 14 Tahun 2015 tentang
Jabatan Yang Dapat Diduduki Tenaga Kerja Asing Pada Kategori Industri Pengolahan,
Sub Golongan Industri Furnitur;
10. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2015 tentang
Jabatan Yang Dapat Diduduki Tenaga Kerja Asing Pada Kategori Industri Pengolahan,
Sub Golongan Industri Alas Kaki;
11. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara
Penggunaan Tenaga Kerja Asing sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Nomor 35 Tahun 2015;
12. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor 17 Tahun 2015 tentang
Jabatan Yang Dapat Diduduki Tenaga Kerja Asing Pada Kategori Industri Pengolahan,
Sub Golongan Industri Rokok Dan Cerutu; dan
13. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor 26 Tahun 2015 tentang
Jabatan Yang Dapat Diduduki Tenaga Kerja Asing Pada Kategori Industri Pengolahan,
Sub Golongan Industri Gula.

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt5538930d427d1/bolehkah-tenaga-kerja-
asing-bekerja-sebagai-direktur-utama
PENDIRIAN PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL
ASING (PMA)
by Irma Devita / 13 Comments / 15659 View / 05/03/2016

Irma Devita

Dalam mendirikan suatu Perseroan Terbatas (PT), disyaratkan bahwa seluruh


pemegang sahamnya adalah Warga negara Indonesia. Dalam hal terdapat unsur asing baik
sebagian ataupun seluruhnya, maka PT tersebut harus berbentu PT. PMA (Penanaman Modal
Asing). Suatu PT biasa yang dalam perkembangannya memasukkan pemodal baru yang
berstatus asing (baik itu perorangan maupun badan hukum) maka PT tersebut harus merubah
statusnya menjadi PT. PMA.

Sebelum memutuskan untuk mendirikan PT. PMA, tentunya kita terlebih dahulu harus
mengetahui apakah bidang usaha dari PT. PMA tersebut. Bidang usaha dari suatu PMA
tersebut menjadi tolok ukur pertama tentang boleh tidaknya bidang usaha tersebut dikerjakan
oleh PT. PMA. Karena ada bidang2 usaha tertentu yang masih tertutup untuk dikerjakan oleh
PT. PMA, dan harus dikerjakan oleh PT yang pemegang sahamnya seluruhnya WNI/badan
hukum Indonesia. Jika memang bidang usaha tersebut terbuka untuk dikerjakan oleh PT.
PMA, maka tentunya kita harus mengetahui juga apakah bidang usaha tersebut mensyaratkan
jumlah prosentase kepemilikan maksimum pemegang saham asing. Hal ini bisa kita lihat dari
Daftar Negatif Investasi (DNI) atau dikenal juga sebagai Negative List of Investment. Daftar
Negatif Investasi tersebut bisa di unduh di sini.

Jika kita sudah mempelajari DNI dan mengetahui secara pasti


mengenai dapat tidaknya bidang usaha tersebut dikerjakan oleh PT. PMA, maka kita masuk
ke langkah selanjutnya, yaitu pengajuan permohonan IZIN PRINSIP – di BKPM. Detil
tentang tahapan nya bisa di lihat di sini.
Secara umum, syarat-syarat untuk mengajukan Izin Prinsi pendirian PT. PMA di BKPM
adalah sebagai berikut:

A.Pengajuan Ijin Prinsip untuk memulai usaha baru dalam rangka pendirian PT. PMA
melalui BPKM
1. Untuk mendapatkan ijin prinsip, maka tahapannya dimulai dengan melengkapi persyaratan
yang dibutuhkan serta mengisi aplikasi yang disediakan.

Identitas perusahaan yang akan didirikan, yang meliputi:


a. Nama Perusahaan
b. Kabupaten/Kota sebagai tempat domisili usaha
c. Jumlah Modal yang dibutuhkan untuk melaksanakan usaha tersebut
d. Nama pemegang saham dan presentase modal dari masing-masing pemegang saham
e. Susunan Direksi dan Komisaris

2. Pengajuan permohonan tersebut harus mengisi surat permohonan secara online di link
ini: https://online-spipise.bkpm.go.id/

Setelah mendapatkan username dan password, maka dapat mengisi aplikasi yang ada, dengan
mempersiapkan dokumen2 sebagai berikut:
1. Untuk Pendiri/Pemegang Saham asing (perorangan asing atau Badan Hukum Asing).
a. Anggaran dasar Perusahaan dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris berikut seluruh
perubahan-perubahannya, pengesahannya ataupun pelaporan/pemberitahuannya atau
b. Copy passport yang masih berlaku dari pemegang saham individual

2. Untuk pendiri yang merupakan WNI atau badan hukum Indonesia:


a. Untuk PT harus melengkapi: -Anggaran dasar Perusahaan berikut seluruh perubahan-
perubahannya, pengesahannya ataupun pelaporan/pemberitahuannya
-perijinan standard perusahaan: NPWP/SIUP/TDP Perusahaan

b. Untuk perorangan WNI: KTP dan NPWP pribadi

3. Dokumen pendukung yang dibutuhkan untuk melengkapi


persyaratan adalah sebagai berikut:
a. Flowchart proses produksi dan bahan baku (raw materials) yang dibutuhkan untuk proses
industri tersebut
b. Deskripsi/penjelasan untuk proses kelangsungan bisnis

4. Asli surat kuasa (dalam hal pendiri diwakili oleh orang/pihak lain)

5.Untuk suatu bidang usaha khusus yang membutuhkan ijin tambahan dari instansi tertentu,
maka aplikasi permohonan tersebut harus pula disertai dengan kelengkapan dokumen berupa:
a. Kelengkapan data lain yang dibutuhkan oleh Kementrian terkait (bila ada) dan dinyatakan
dalam “Technical guidance’s book on investment implementation”.
b. Untuk sector tertentu, contohnya sektor pertambangan yang melakukan kegiatan ekstraksi,
sektor energi, perkebunan kelapa sawit dan perikanan, membutuhkan Surat Rekomendasi dari
Kementrian teknis terkait.

6. Dalam sector bisnis yang diperlukan dalam hal kerja sama ataupun kemitraan dengan pihak
lokal, maka dibutuhkan data pendukung berupa:
a. Perjanjian kerja sama (bisa berupa Joint Venture, Joint Operation, MOU, dll) antara
pengusaha kecil dan pengusaha menengah/besar yang menyebutkan pihak-pihaknya, system
kerjasamanya,
hak dan kewajibannya.
b. Surat Pernyataan dari perusahaan kecil yang memenuhi kriteria sebagai Perusahaan Kecil
berdasarkan Peraturan No. 9/1995.

Catatan: untuk persyaratan No. 5 poin a dan b harus dikoordinasikan terlebih dahulu antara
BKPM dengan institusi/Kementrian terkait.

Setelah berkas lengkap, ijin baru dapat diproses di BKPM. Menurut aturan yang berlaku,
sejak dokumen dinyatakan lengkap, maka persetujuan dari Kepala BKPM bisa diperoleh
dlam jangka waktu 12 hari kerja. Namun, untuk memperoleh kepastian bahwa berkas
permohonan yang dinyatakan lengkap, perlu mengalami proses koreksi yang berulang
kali.Sehingga, ada baiknya jika sebelum berkas dimasukkan, dilakukan konsultasi terlebih
dahulu dengan pejabat BKPM yang ada.

Ijin Prinsip BKPM tersebut harus ditindak lanjuti dengan pelaksanaan kegiatan
yang nyata. Hal mana harus didukung dengan pengisian LKPM (Laporan Kegiatan
Penanaman Modal) yang harus di isi secara online dan dilaporkan secara berkala setiap 3
bulanan. Setelah PT. PMA melakukan kegiatannya secara nyata terus menerus, hal mana
dibuktikan dengan pengisian LKPM, maka 12 bulan setelah Ijin Prinsip diberikan, PT. PMA
tersebut dapat mengajukan Ijin Usaha Tetap (IUT). IUT mana berlaku sebagaimana halnya
Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) pada PT biasa

B.Pembuatan akan Pendirian PT. PMA


-Setelah Ijin dari BKPM keluar, maka dapat mulai untuk proses pendirian PT. PMA (dengan
catatan, nama PT. sudah bisa digunakan/memperoleh persetujuan Menteri).
-Salinan Akta akan selesai dalam jangka waktu maksimal 2 minggu kerja sejak penanda-
tanganan akta.

C.Pengurusan Domisili dan NPWP atas nama PT. yang bersangkutan NPWP yang dibuat
untuk PT. PMA harus NPWP khusus PT. PMA
Waktunya sekitar 10 hari kerja.
Catatan: Pada saat ini bisa sekalian mengurus Surat PKP (Pengusaha Kena Pajak). Waktunya
+ 12 hari kerja, karena ada survei dari Kantor Pajak setempat lokasi usaha.
D.Pembukaan rekening atas nama Perseroan dan menyetorkan modal saham dalam bentuk
uang tunai ke kas Perseroan. Bukti setornya diserahkan kepada Notaris untuk kelengkapan
permohonan pengesahan pada Departemen Kehakiman RI.

E.Pengajuan persetujuan/pengesahan anggaran dasar ke Kementrian Hukum dan HAM RI.


Dalam UU No. 40 Tahun 2007 disebutkan adalah 14 hari kerja terhitung sejak diperolehnya
Tidak keberatan Menteri (TKM). Namun dengan sudah semakin canggihnya sistem online,
maka waktunya bisa hanya 1 hari saja. Persetujuan dari Mentri ini juga meliputi pendaftaran
pada Daftar Perusahaan sebagaimana di amanatkan oleh Undang-Undang.

F.Setelah keluar pengesahan dari Kementrian Kehakiman, dapat diurus Tanda Daftar
Perusahaan (TDP), dalam jangka waktu sekitar 14 hari kerja.

G.Setelah semua selesai, tinggal pengurusan Berita Negara nya. Waktunya + 3 bulan

Setelah semua prosedur dilewati, maka harus dilanjutkan dengan jenis usahanya. Apabila
merupakan industri, maka harus diurus Ijin Lokasi, Undang-Undang gangguan (HO) nya,
Surat Ijin Usaha Industri.

Dalam hal perusahaan tersebut akan memasukkan mesin-


mesin pabrik, karena berstatus PT PMA, maka ada subsidi atau keringanan pajak
bea masuk atas mesin-
mesin tersebut. Namun untuk itu, PT tersebut harus mengurus Ijin lagi di BKPM,
yaitu: Masterlist dan Angka Pengenal Import Sementara (APIS).

Setelah itu, pada saat mesin akan masuk, ybs harus mengurus surat bebas bea
masuknya pada KPP PT PMA, yang disebut: “SKBPPN” dan dilanjutkan dengan
ijin dari Bea cukai berupa Surat Registrasi Produsen (SRP) atau Surat Registrasi Importir
(SRI). Di pelabuhan nanti PT PMA tersebut juga harus mengurus/mendapatkan PIB.

Jadi secara umum, setelah anggaran dasar PT. PMA memperoleh persetujuan dari Mentri,
maka PT. PMA tersebut dapat mulai mengurus perijinan yang terkait dengan usaha PT. PMA
dimaksud di BKPM. antara lain:

1. Fasilitas bea masuk untuk mesin-mesin


2. Fasilitas pajak import
3. Rekomendasi untuk fasilitas pembebasan Pajak Penghasilan (SKB PPH)
4. Angka Pengenal Impor – Produsen (API-P)
5. Angka Pengenal Impor – Umum (API-U)
6. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA)
7. Rekomendasi visa visa untuk bekerja (TA.01)
8. Ijin Mempekerjakan Tenaga kerja Asing (IMTA)

Demikian garis besar proses pendirian PT. PMA sampai dengan PT. PMA tersebut dapat
memulai kegiatan usahanya. Detil selanjutnya bisa dipelajari di sini:
http://www.bkpm.go.id/en/investment-procedures/setting-up-your-company

BERSAMBUNG KE: IZIN USAHA PMA (UNTUK PERTAMA KALI)

Semoga bermanfaat!
-Artikel ini DI PERBAHARUI tanggal 5 Maret 2016-

*****

BACA JUGA YANG INI:

1. Prosedur, Cara dan Syarat Pendirian PT


2. Dapatkah Pegawai Negeri Menjadi Pengusaha?
3. Lagi, Ketentuan Apakah PNS Bisa Menjadi Pengusaha?
4. Apakah TNI atau POLRI bisa menjadi pengusaha? (lanjutan)
5. Bentuk Usaha Yang Dikecualikan Dari Kewajiban Memiliki SIUP
6. Perubahan Klasifikasi SIUP
7. Konsekwensi penggunaan nama orang lain dalam PT (nominee arrangement)
8. Penempatan Tenaga Kerja Asing Pada PT Non PMA
9. Pendirian Kantor Perwakilan Perdagangan Asing
10. Pendirian Kantor Cabang Bank Asing
11. Inbreng
12. Akuisisi
13. Rapat Umum Pemegang saham Perseroan
14. Izin Usaha PMA – Untuk Pertama kalinya
15. Usaha Home Industri, Makanan, Minuman dan Obat-obatan

http://irmadevita.com/2016/pendirian-perusahaan-penanaman-modal-asing-pma/
Perbandingan antara Perusahaan Asing (PMA), Perusahaan Lokal (PT), dan Kantor
Perwakilan di Indonesia

Posted 18.01. 2015 by Cekindo / Last update on 19.09. 2016

Indonesia memiliki beberapa jenis perusahaan yang pada umumnya cukup


membingungkan bagi penanam modal asing ketika hendak memilih badan hukum yang
tepat bagi aktivitas bisnis mereka.

Apakah Anda berencana untuk mendirikan sebuah perusahaan di Indonesia, namun masih
belum memahami cara untuk mendaftarkan perusahaan Anda di Indonesia? Apakah Anda
masih belum dapat menentukan badan hukum apa yang paling tepat untuk bisnis
Anda? Jika benar, artikel ini akan memberikan gambaran dan pemahaman yang lebih baik pada
Anda dalam memahami jenis-jenis pendaftaran perusahaan yang mungkin tepat untuk Anda.

Masing-masing bentuk perusahaan memiliki kelebihan dan kekurangannya, dan kami memilih
tiga jenis yang paling lazim di Indonesia pada artikel ini. Berikut adalah penjelasan atas
perbedaan masing-masing di antaranya:

Perusahaan Lokal (PT. Penanaman Modal dalam Negeri)

Salah satu badan hukum yang tersedia di Indonesia adalah Perseroan Terbatas (PT), yaitu
bentuk entitas bisnis yang paling populer dan paling banyak digunakan untuk melakukan
aktivitas bisnis di Indonesia dalam berbagai bidang. Selain memiliki dasar hukum yang jelas
sebagaimana terdapat pada UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, PT dianggap
sebagai salah satu pilihan bagi investor asing yang ingin mengembangkan bisnis yang
tertutup bagi kepemilikan asing. PT adalah perusahaan yang didirikan oleh sedikitnya 2 orang
lokal sebagai pemegang saham yang bertanggung jawab dan terbebas dari hutang perusahaan.

Kelebihan dari Perseroan Terbatas di Indonesia antara lain:

 Pertanggungjawaban pemegang saham terbatas pada hutang perusahaan


 Dapat dengan mudah memperoleh tambahan dana atau modal, misalnya dengan
menerbitkan saham baru
 Keberlangsungan perusahaan lebih aman
 Efisiensi kepemimpinan, karena pimpinan perusahaan dapat diganti kapanpun melalui
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
 Manajemen perusahaan memiliki tanggung jawab yang jelas kepada pemilik atau
pemegang saham
 Diatur dengan jelas oleh hukum dan peraturan lainnya, bahwa Perseroan Terbatas
mengikat dan melindungi aktivitas perusahaan
 Permohonan pendaftaran perusahaan diklasifikasikan berdasarkan nilai minimal
investasi modal, yang secara spesifik didasarkan pada ukuran perusahaan: kecil < Rp
600.000.000; menengah Rp 600.000.000 – 10.000.000.000; dan besar > Rp
10.000.000.000
 Perusahaan dapat memiliki setidaknya tiga aktivitas bisnis yang saling berkaitan satu
sama lain
 Pada umumnya tidak terdapat penetapan batasan, dan dapat berpartisipasi pada semua
tender yang terbuka dari pemerintah
Bagaimanapun, PT di Indonesia memiliki kekurangan, antara lain:

 PT dikenakan pajak terpisah, dan deviden yang diterima oleh pemegang saham akan
dikenakan pajak.
 Rahasia perdagangan perusahaan kurang aman, sebab seluruh aktivitas harus
dilaporkan kepada pemegang saham.
 Proses pendirian memerlukan lebih banyak waktu dan dana dibandingkan entitas
lainnya.
 Proses pembubaran, perubahan anggaran dasar, merger, dan pengambilalihan
memerlukan waktu dan dana, serta persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
 Perusahaan dimiliki 100% oleh pemegang saham lokal dan pihak asing harus
mengajukan permohonan kepada pemegang saham lokal untuk Saham Pinjam Nama
(Nominee Agreement).

PT Penanaman Modal Asing (PMA)

Orang asing yang ingin mendirikan bisnis di Indonesia cenderung memilih PT. PMA. Apa itu
PT. PMA? PT. PMA (Penanaman Modal Asing) adalah pembentukan modal untuk tujuan
bisnis di Republik Indonesia oleh investor asing, dengan menggunakan modal asing
sepenuhnya atau sebagian dengan investor domestik. Sebelum investor memutuskan untuk
mendaftarkan sebuah PT. PMA di Indonesia, ia harus menginvestigasi aktivitas bisnisnya
pada Negative Investment List atau Daftar Negatif Investasi (DNI), yang memuat batasan
kepemilikan asing pada klasifikasi bisnis tertentu. DNI dikeluarkan oleh Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM). Jumlah rencana investasi adalah minimal sebesar 1.000.000 US
Dollar, yang dialokasikan di Indonesia untuk tanah, bangunan, modal kerja, dan yang lainnya.
Jumlah minimal modal yang harus disetorkan adalah sebesar 250.000 US Dollar, yang harus
didepositkan setelah perusahaan didirikan dan memiliki akun bank. Setelah pendirian,
perusahaan perlu menyerahkan Laporan Aktivitas Investasi dan laporan pajak bulanan,
meskipun perusahaan tersebut belum memiliki aktivitas dan tanggungan pajak apapun.

Adapun kelebihan PT PMA di Indonesia antara lain:

 PMA memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagaimana perusahaan lokal lainnya.
 Jumlah minimal pemegang saham adalah dua (dapat berupa individu ataupun badan
hukum).
 Struktur organisasi minimal terdiri atas 1 (satu) orang Direktur dan 1 (satu) orang
Komisioner.
 Izin lisensi mudah dan cepat.
 Pemberian fasilitas kepabeanan khusus bagi PMA.
 Pajak di tempat atau bea masuk lebih rendah.
 Investor asing memiliki 100% atau kurang dari perusahaan.
 Dapat mensponsori banyak karyawan asing.

Bagaimanapun PT PMA juga memiliki kekurangan, antara lain:

 Perusahaan harus membuat laporan pajak bulanan.


 Perusahaan wajib menyediakan laporan aktivitas bisnis kepada BKPM setiap 3 bulan
agar BKPM dapat memantau perkembangan perusahaan.
 Minimal rencana investasi adalah sebesar 1.000.000 USD.

Kantor Perwakilan Perusahaan Asing (KPPA) di Indonesia

Entitas bisnis lain yang disebut sebagai Kantor Perwakilan Perusahaan Asing (KPPA),
adalah sebuah kantor yang didirikan oleh perusahaan asing untuk mengurus aktivitas bisnisnya
di Indonesia. Termasuk di dalamnya adalah mempersiapkan pendirian PT PMA

Aktivitas yang dapat dikerjakan oleh KPPA terbatas, antara lain:

 Aktivitas dalam perannya sebagai supervisor, penghubung, koordinator, dan pengurus


kepentingan perusahaan atau cabang-cabangnya di Indonesia dan/atau di luar
Indonesia. KPPA di Indonesia tidak dapat mencari atau memperoleh pemasukan atau
mengejar aktivitas transaksi penjualan dan pembelian barang dan jasa.
 Menyelenggarakan penelitian pasar untuk material dan produk berdasarkan kebutuhan
perusahaan.
 Memantau penjualan di Indonesia untuk aktivitas pemasaran perusahaan.
 KPPA harus berlokasi di ibukota provinsi dan di dalam bangunan kantor.

KPPA harus memiliki izin untuk melakukan aktivitasnya. Permohonan petisi untuk mendirikan
KPPA di Indonesia dan warga negara asing yang hendak bekerja untuk perusahaan (ekspatriat)
harus ditujukan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Berikut adalah persyaratan mendirikan KPPA:

 Anggaran Dasar dari perusahaan asing yang akan diwakili.


 Surat Penunjukan dari perusahaan asing yang akan diwakili.
 Fotokopi paspor (bagi WNA) atau KTP (bagi WNI) yang akan menjadi perwakilan
eksekutif.
 Pernyataan kesediaan untuk tinggal dan bekerja hanya sebagai perwakilan eksekutif
saja, dan tidak melakukan usaha lain.
 Surat kuasa, apabila surat permohonan tidak diajukan oleh perusahaan asing.

KPPA di Indonesia pada umumnya merupakan langkah awal bagi perusahaan asing
dalam membangun bisnisnya di Indonesia. KPPA biasanya digunakan untuk menguji
kelayakan sebelum mendirikan PT/PMA. Setelah KPPA menunjukkan bahwa penunjukkan
produknya membuktikan bahwa produknya dapat dipasarkan dan cocok untuk pasar Indonesia,
maka perusahaan asing dapat mendirikan PT. PMA.

Ringkasan perbandingan 3 entitas:

Tipe
Modal Minimal Pemegang Saham Karakteristik Utama
Perusahaan
· Perusahaan berhak menjalankan bisnis
hingga 3 lini bisnis yang berbeda

· Modal minimal yang harus disetor


untuk SIUP Kecil adalah Rp 50.000.000
– Rp 600.000.000

· Modal minimal yang harus disetor


untuk SIUP Menengah adalah Rp
Tergantung pada
600.000.000 – Rp 10.000.000.000
PT Kategori Surat Izin Usaha 100% saham lokal
Permanen (SIUP)
· Modal minimal yang harus disetor
untuk SIUP Besar adalah di atas Rp
10.000.000.000

· Dapat menjadi perusahaan sponsor


untuk KITAS

· Minimal 2 pemegang saham, 1


Direktur, dan 1 Komisioner
· Dalam bentuk perseroan terbatas, yang
dapat melakukan aktivitas bisnis yang
menyeluruh di Indonesia (termasuk
menghasilkan pendapatan)

· Memiliki hak dan kewajiban yang sama


sebagaimana perusahaan lokal

· Hanya dapat beroperasi di 1 area bisnis


yang spesifik
Rencana investasi
minimal senilai Rp · Minimal 2 pemegang saham (dapat
10.000.000.000 Berdasarkan Daftar berupa perseorangan atau badan hukum)
PT PMA
Negatif Investasi (DNI)
Modal yang disetor · Struktur organisasional minimal terdiri
minimal Rp 2.500.000.000 atas 1 orang Direktur dan 1 orang
Komisioner

· Rencana investasi minimal sebesar 1


juta US dolar atau Rp 10 miliar

· Minimal modal yang disetor adalah


sebesar Rp 2.500.000.000

· Perusahaan dapat mensponsori banyak


karyawan WNA
· Dalam bentuk kantor cabang dari
Tidak Ada Syarat Modal Berdasarkan Daftar
KPPA perusahaan induk di luar negeri
Minimal Negatif Investasi
· Aktivitas yang dapat dilakukan terbatas
pada pemasaran, penelitian, dan promosi,
yang berarti KPPA tidak diperbolehkan
untuk menghasilkan pendapatan atau
menyelenggarakan transaksi langsung di
Indonesia. Transaksi langsung ditujukan
ke kantor pusat.

· Tidak ada persyaratan pemegang saham

· Tidak ada persyaratan Direktur dan


Komisioner

· Tidak ada persyaratan modal minimal

· Sponsor karyawan WNA terbatas


(sedikitnya kepala KPPA dan Asisten
kepala KPPA)

Cekindo mendaftarkan banyak perusahaan asing setiap bulannya. Hubungi kami segera dan tim kami siap untuk
membantu Anda!

http://www.cekindo.com/id/perbandingan-antara-perusahaan-asing-pma-perusahaan-lokal-pt-
dan-kantor-perwakilan-di-indonesia.html
Direktur Asing di Indonesia – Kajian Pembatasan

Direktur Asing di Indonesia

Orang asing sering menduduki jabatan sebagai direktur di


salah satu atau beberapa perusahaan di Indonesia. Ada beberapa batasan untuk jabatan
direktur di Indonesia, seperti batasan untuk menjabat sebagai direktur dengan syarat tertentu.
Blog ini akan menjelaskan peraturan perundang-undangan yang terkait dan batasan umum
mengenai direktur asing di Indonesia.

Batasan Umum Direktur Asing di Indonesia

UU Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) mengatur secara umum
mengenai anggota direksi. Pasal 93 ayat (1) UU PT mengatur batasan untuk anggota direksi.
Menurut pasal ini yang dapat diangkat menjadi anggota direksi adalah orang perseorangan
yang cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum
pengangkatannya pernah:

1. dinyatakan pailit;
2. menjadi anggota direksi atau anggota dewan komisaris yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu Perseroan dinyatakan pailit;
3. dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau
yang berkaitan dengan sektor keuangan.

Selain batasan umum untuk direktur lokal dan direktur asing, masih terdapat batasan khusus
yang diatur dalam peraturan lainnya. Hal ini sejalan dengan Pasal 93 ayat (1) UU PT, yang
menyatakan bahwa peraturan khusus dapat mengatur persyaratan tambahan.

Batasan Khusus Bagi Direktur Asing

Batasan berdasarkan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.

Persyaratan tambahan, sebagaimana disebutkan dalam pasal 93 ayat (2) UU PT, dapat
ditemukan dalam Pasal 26 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Pasal tesebut pada intinya menyatakan bahwa
seseorang yang menduduki jabatan sebagai direksi atau komisaris dari suatu perusahaan pada
waktu yang bersamaan dilarang merangkap menjadi direksi atau komisaris pada perusahaan
lain, apabila perusahaan-perusahaan tersebut:
1. berada dalam pasar bersangkutan yang sama; atau
2. memiliki keterkaitan yang erat dalam bidang dan atau jenis usaha; atau
3. Secara bersama dapat menguasai pangsa pasar barang dan atau jasa tertentu yang
dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak
sehat.

Dalam Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 7 Tahun 2009 tentang
Pedoman Jabatan Rangkap Sesuai Ketentuan Pasal 26 , penjelasan lebih lanjut diberikan
terkait lingkup Pasal 26 UU No. 5 Tahun 1999. Pedoman merupakan penjabaran penafsiran
dan pelaksanaan Pasal 26. Untuk setiap kondisi tertentu pedoman ini harus dikonsultasikan
untuk menentukan apakah ada atau tidak pelanggaran pasal 26 UU No. 5 Tahun 1999 dalam
hal direktur menduduki atau memiliki kehendak untuk memegang beberapa jabatan direktur
di perusahaan yang berbeda.

Pelanggaran atas pasal tersebut mengakibatkan sanksi pidana dan/atau administratif


berdasarkan Pasal 47, 48 dan 49 UU yang sama, yang dapat berupa:

1. denda sampai dengan Rp. 25.000.000.000;


2. pencabutan izin usaha;
3. larangan kepada pelaku usaha yang telah terbukti melakukan pelanggaran terhadap
undang-undang ini untuk menduduki jabatan direksi atau komisaris sekurang-
kurangnya 2 tahun dan selama-lamanya 5 tahun; dan/atau
4. penghentian kegiatan atau tindakan tertentu yang menyebabkan timbulnya kerugian
pada pihak lain.

Batasan dalam Pasar Modal

Terlepas dari batasan berdasarkan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat,
batasan lain untuk direktur asing dapat ditemui dalam peraturan terkait jabatan direktur dalam
pasar modal. Lampiran Pasal 2 (a.1) peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangannomor III.A.3, III.B.3 dan III.C.3, bahwa setiap direktur Bursa Efek, direktur
Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta direktur Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian,
harus warga Negara Indonesia. Oleh sebab itu posisi direktur tersebut tertutup bagi orang
asing.

Pembatasan dalam Jabatan Personalia

Peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi nomor 40 tahun 2012 tentang jabatan-jabatan
tertentu yang dilarang bagi para pekerja asing, melarang orang asing untuk menduduki
jabatan direktur sebagai berikut:

1. Direktur Personalia
2. Chief Executive Officer (CEO)

Tidak Ada Batasan Khusus

Dalam hal batasan khusus dalam peraturan perundang-undangan tidak dapat diterapkan untuk
direktur asing, maka direktur asing diperbolehkan untuk memegang jabatan rangkap. Hal ini
juga ditegaskan dalam pasal 33 ayat (3) jo pasal 33 ayat (2) peraturan menteri nomor 12
tahun 2013 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing, yang menyatakan:
(2) pemberi kerja TKA dilarang mempekerjakan TKA yang sedang dipekerjakan oleh
pemberi kerja TKA yang lain.
(3) ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikecualikan bagi TKA yang menduduki
jabatan direktur atau komisaris berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham.

Ayat 3 diatas mengatur secara jelas dan tegas pengecualian terhadap larangan untuk bekerja
di beberapa perusahaan sebagaimana diatur dalam ayat 2 dalam pasal yang sama.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, ada kemungkinan bagi
direktur asing untuk menduduki jabatan rangkap. Namun hal ini sangat dianjurkan untuk
mencari bantuan hukum untuk mengevaluasi keadaan tersebut karena sanksi atas
ketidapatuhan terhadap peraturan tersebut dapat mengakibatkan adanya sanksi pidana yang
berat.

Untuk melihat jasa PNB, silahkan mengunjungi PNB Law Firm Indonesia homepage

http://ind-blog.pnblawfirm.com/direktur-asing-pembatasan/
Written by Aivar Hiio
First published on January 30, 2014. Last revision on May 5, 2015

Who Can Be Shareholder, Commissioner


and Director of PT PMA

Most foreign owned companies in Indonesia have the


same corporate structure – shareholders, commissioners and directors.
In this article we’ll explain who can fill which role and what are their rights and
responsibilities. If you look for information about changing people in those roles, we have
another article about company restructuring.

These are the conditions for limited liability foreign company (PT PMA) positions:

Shareholder
Every company (even locally owned PT-s) needs at least 2 shareholders. Those can be
both individuals and companies from any country.

Each shareholder needs to have shares for at least 10 million Indonesian Rupiah
(approximately 1000 USD). Total minimum capital is a different regulation and has been
explained in one of our previous articles.

Corporate shareholders need to have Articles of Association approved by public notary


in their respective country.

In some countries, for example Thailand and Australia, companies are usually not required to
have AoA by law. In such cases the companies need to make AoA prior to becoming a
shareholder in Indonesia.

In case the business classification is in the negative investment list, there is an additional
requirement of a certain percentage that needs to be owned by Indonesian citizens or
companies.

If the business classification is not in the negative investment list, there is no requirement for
having local shareholders and PT PMA can be owned up to 100% by foreign capital.
photo credit

Commissioner
Commissioners are supervising the company and are not expected to take part of the daily
management of the company.

Commissioners can but are not required to have shares in the company.

Both local and foreign commissioners are allowed. Foreign commissioners are entitled to
apply for residence permit.

If there is more than one commissioner, one of them needs to be appointed as president
commissioner and is in charge of board of commissioners.

Director
A director is responsible for the management of the company and is appointed by the general
meeting of the shareholders.

A company needs to have at least one director. If there is more than one director, one of them
will be appointed as president director and will be in charge of the company and other
directors.
At least one of the directors needs to have Indonesian tax card (NPWP). Until 2013,
acquiring it was very easy but now foreigners are required to either hold a KITAS (residence
permit) or personal domicile letter.

Since a company can issue work permits only after the registration process is completed,
KITAS would have to come either from another company or from an Indonesian spouse.

Personal domicile letter can be attained from the building management and is a proof that the
foreigner is living there. In case the domicile letter is from a house owner, an additional letter
from the district government is often requested.

Frequently foreign companies don’t have a local director or foreign director that meets the
aforementioned conditions. In such case the use of a nominee director is a common practice.
Once one of the directors obtains a KITAS then the nominee director can be removed

As long as there is another president director, using nominee directors is a safe practice
because any decisions could be overruled by the president. Also the nominee director can be
called back by the general meeting of shareholders.

General division between commissioner and director of


PT PMA
Just to make absolutely clear the differences between directors and commissioners:

http://www.indosight.com/blog/shareholder-commissioner-and-director-of-pt-pma/
Biaya Syarat PMA
Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di
wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang
menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal
dalam negeri.

Ketentuan mengenai Penanaman Modal diatur didalam Undang-undang No. 25 Tahun 2005
tentang Penanaman Modal

Penanam Modal Asing dapat dilakukan oleh perseorangan warga negara asing, badan usaha
asing, dan/atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah negara
Republik Indonesia. Kegiatan usaha usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman
modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan
persyaratan dan batasan kepemilikan modal asing atas bidang usaha perusahaan diatur
didalam Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2010 Tentang Perubahan Daftar Bidang Usaha
yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman
Modal.

Peraturan dan Perundang-undangan terkait :

 Undang-undang No. 25 Tahun 2007 – Tentang Penanaman Modal


 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
 Peraturan Presiden No. 36 Th 2010 Tentang Perubahan Daftar Bidang Usaha yang
Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman
Modal
 Peraturan Kepala BKPM No. 12 Tahun 2009 Tentang Pedoman dan Tata Cara
Permohonan Penanaman Modal

Tahapan Pembuatan/Pendirian PMA (Penanaman Modal Asing) sebagai berikut, dimulai dari
dengan menyampaikan surat permohonanan kepada BKPM. Berikkut skema alur proses
PANDUAN INVESTASI | MEKANISME PERSETUJUAN & LISENSI
Syarat pendirian :

1. Foto copy Paspor untuk WNA


2. Foto copy KTP dan NPWP pribadi untuk WNI
3. Foto copy PBB terakhir tempat usaha/kantor, apabila milik sendiri
4. Foto copy Surat Kontrak, apabila status kantor kontrak
5. Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung, apabila berada di Gedung
6. Kantor berada di wilayah Perkantoran/Plaza, atau Ruko, atau tidak berada di wilayah
pemukiman.
7. Pas photo penanggung jawab ukuran 3X4 = 2 lbr berwarna
8. Siap di survey
Persiapan yang sudah merupakan kesepakatan bersama :

1. Nama PT
2. Kedudukan dan bidang usaha
3. Jumlah Modal Dasar dan Modal setor
4. Komposisi Saham
5. Susunan Direksi dan Komisaris

Paket PMA meliputi :

1. Surat Persetujuan BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal)


2. Akta Notaris
3. Surat Keterangan Domisili Perusahaan
4. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
5. SK Kehakiman
6. TDP (Tanda Daftar Perusahaan)

Biaya kami Paling MURAH

Lama Proses : 35 hr kerja

https://tamasolusi.com/biaya-syarat-pendirian-pma/
Prosedur Mendapatkan Izin Penanaman Modal Asing

Bagaimana mengurus izin Penanaman Modal Asing?

Halamn ini bisa membantu Anda dan/atau mitra Anda (orang asing) untuk mengenal lebih
dekat proses administrasi investasi asing di Indonesia baik sebagai 100 persen kepemilikan
asing ataupun sebagian.

Tahapan Penanaman Modal

Secara umum, berikut adalah tahapan yang Anda harus lalui untuk melakukan investasi asing
di Indonesia.

TAHAP PERTAMA: TAHAP PERSIAPAN

Pada tahap ini atau Tahap Persiapan (istilah yang digunakan BKPM), Anda mengajukan
permohonan kepada BPKM tentang rencana penanaman modal asing. Anda bisa juga langsung
mengurus izin prinsip pada fase ini.

Anda menyediakan data dari (calon) investor yang akan melakukan investasi PMA:
memberikan informasi tentang bisnis yang akan dikerjakan, modal yang akan diinvestasikan,
rencana produksi, proyeksi omset, jumlah tenaga kerja dan nama-nama pemegang saham dari
(calon) perusahaan PMA.

Bila permohonan rencana penanaman modal asing Anda diterima, BKPM akan mengeluarkan
izin prinsip (IP), yang menjadi dasar bagi Anda untuk mengimplementasikan permohonan
rencana PMA Anda.

Lamanya proses pengurusan Izin prinsip ini bisa mulai dari 4 - 7 hari.

TAHAP KEDUA: TAHAP KONSTRUKSI

Pada tahap ini, Anda merealisasikan rencana yang sudah dicantumkan di izin prinsip. Misalnya,
bila perusahaan PMA belum ada, Anda mendirikan PT. PMA sesuai dengan persyaratan yang
telah ditetapkan pemerintah. Anda melengkapi seluruh dokumen, fasilitas, sarana dan pra-
sarana untuk merealisasikan rencana PMA.

Ini termasuk sewa atau bangun kantor, pembuatan PT PMA, urus surat keterangan domisili
usaha, pengesahan PT PMA, NPWP, izin gangguan (bila diperlukan), UKL/UPL atau
AMDAL, API-P, API-U, dan lain-lain. Data-data ini kemudian Anda gunakan untuk mengurus
izin usaha tetap (IUT)
Pada tahap ini Anda bisa juga mengajukan permohonan pembebasan pajak atas mesin-mesin
yang diperlukan untuk menghasilkan produk dari PT PMA Anda. Tidak semua jenis bisnis bisa
mendapatkan fasilitas ini. Anda bisa berkonsultasi dengan konsultan PMA tentang jenis bisnis
yang bisa mendapatkan fasilitas ini.

Semua dokumen yang terkait dengan konstruksi dilakukan pada tahap kedua.

TAHAP KETIGA: TAHAP OPERASI/PRODUKSI

Bila dokumen pada tahap kedua sudah siap dan usaha Anda siap atau 85 persen siap untuk
beroperasi, Anda mengajukan permohonan untuk mengurus izin usaha tetap (IUT). Semua
dokumen (copy) yang disiapkan pada tahap kedua Anda serahkan ke BKPM.

Bila semua dokumen sudah dinyatakan ok, BKPM akan menerbitkan izin usaha tetap (IUT).

Lamanya proses pengurusan Izin Usaha tetap ini bisa mulai dari 7 - 10 hari.

Itulah secara singkat langkah-langkah mengurus izin PMA di BKPM.

Persyaratan Perizinan PMA

1. Formulir Permohonan
2. Nama Perusahaan (opsi) bila belum diproses atau data-data perusahaan (akte
pendirian, pengesahaan akte (SK Menteri Hukum dan HAM, SK Domisili Usaha,
NPWP Perusahaan, SIUP, TDP, dan PKP)
3. Bidang Usaha
4. Nama Pemilik Modal (Min. 2 Orang) dan Presentasi Saham
5. KTP/Paspor Direktur
6. KTP Pemilik Saham/ Copy passport pemilik saham
7. NPWP Pemilik Saham (WNI)
8. NPWP Direktur (WNI)
9. Copy Sertifikat Tanah dan IMB bila bangunan adalah milik PT atau copy surat sewa-
menyewa bila tempat usaha disewa
10. Flow Chart mulai dari bahan baku sampai jadi (penjelasan detail) atau deskripsi usaha
11. Kartu Keluarga bila Dirut adalah Wanita
12. Foto Direktur Utama 4 Lbr (Ukuran 3x4) dan 4x6 2 lembar
13. Nama dan Copy KTP Komisaris
14. Alamat Domisili Usaha
15. No. Telepon Perusahaan
16. Denah Lokasi Tempat Usaha (Bila Perusahaan Menjadi Perusahaan Kena Pajak
(PKP))
17. Stempel Perusahaan (Bila nama Perusahaan Sudah Disetujui sdep. Hukum dan HAM)
18. Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan
19. Izin Lingkungan/Gangguan bagi perusahaan yang tidak berdomisili di gedung
20. Surat kuasa bila pengurusan izin ini dikuasakan kepada perusahaan

http://www.putra-putri-indonesia.com/penanaman-modal-asing.html
Biaya Syarat PMA
Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di
wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang
menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal
dalam negeri.

Ketentuan mengenai Penanaman Modal diatur didalam Undang-undang No. 25 Tahun 2005
tentang Penanaman Modal

Penanam Modal Asing dapat dilakukan oleh perseorangan warga negara asing, badan usaha
asing, dan/atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah negara
Republik Indonesia. Kegiatan usaha usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman
modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan
persyaratan dan batasan kepemilikan modal asing atas bidang usaha perusahaan diatur
didalam Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2010 Tentang Perubahan Daftar Bidang Usaha
yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman
Modal.

Peraturan dan Perundang-undangan terkait :

 Undang-undang No. 25 Tahun 2007 – Tentang Penanaman Modal


 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
 Peraturan Presiden No. 36 Th 2010 Tentang Perubahan Daftar Bidang Usaha yang
Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman
Modal
 Peraturan Kepala BKPM No. 12 Tahun 2009 Tentang Pedoman dan Tata Cara
Permohonan Penanaman Modal

Tahapan Pembuatan/Pendirian PMA (Penanaman Modal Asing) sebagai berikut, dimulai dari
dengan menyampaikan surat permohonanan kepada BKPM. Berikkut skema alur proses
PANDUAN INVESTASI | MEKANISME PERSETUJUAN & LISENSI
Syarat pendirian :

1. Foto copy Paspor untuk WNA


2. Foto copy KTP dan NPWP pribadi untuk WNI
3. Foto copy PBB terakhir tempat usaha/kantor, apabila milik sendiri
4. Foto copy Surat Kontrak, apabila status kantor kontrak
5. Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung, apabila berada di Gedung
6. Kantor berada di wilayah Perkantoran/Plaza, atau Ruko, atau tidak berada di wilayah
pemukiman.
7. Pas photo penanggung jawab ukuran 3X4 = 2 lbr berwarna
8. Siap di survey
Persiapan yang sudah merupakan kesepakatan bersama :

1. Nama PT
2. Kedudukan dan bidang usaha
3. Jumlah Modal Dasar dan Modal setor
4. Komposisi Saham
5. Susunan Direksi dan Komisaris

Paket PMA meliputi :

1. Surat Persetujuan BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal)


2. Akta Notaris
3. Surat Keterangan Domisili Perusahaan
4. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
5. SK Kehakiman
6. TDP (Tanda Daftar Perusahaan)

Biaya kami Paling MURAH

Lama Proses : 35 hr kerja

https://tamasolusi.com/biaya-syarat-pendirian-pma/
Biaya dan Syarat PT Lokal
Anda bingung mendirikan perusahan PT?? Apa itu Modal Setor?? Apa itu Modal Dasar??
dengan pengalaman kami sejak 2007 mendirikan perusahaan baru atau badan usaha seperti
PT CV PMA lengkap SIUP dan TDP. Kemampuan kami yang bisa di andalkan dalam
membuat perusahaan.. anda tidak usah ragu dan kuatir.. kami sangat bisa membantu anda
dalam mewujudkan perusahaan yang MURAH CEPAT dan pastinya RESMI.

Di Website kami bisa anda lihat bukti klien kami yang banyak sekali..

Langkah atau tahapan pembuatan perusahaan PT bisa dilihat di bawah ini.

Download Formulir Pendirian PT

Berikut biaya pengurusan atau Jasa pembuatan / pendirian PT lengkap :

Biaya PT Kelas
Waktu Proses Pengurusan Biaya PT Kelas Kecil
Menengah
50 Hari Herja 8.5 Juta 8.8 Juta

35 Hari Kerja 10.5 Juta 10.8 Juta

19 Hari Kerja 16.5 Juta 16.8 Juta


Waktu Proses Pengurusan Biaya PT Kelas Besar
55 Hari Kerja 11.5 Juta

38 Hari Kerja 14.5 Juta

25 Hari Kerja 18.5 Juta

* Lama proses terhitung sejak tanggal akta pendirian PT dibuat oleh Notaris, dengan
ketentuan persyaratan yang dibutuhkan sudah lengkap dan jadwal pembayaran dari
klien tepat waktu.

Produk yang akan didapat dalam pengurusan pendirian PT

1 Cek dan Pemesanan Nama Perusahaan


2 Bukti Persetujuan pemakaian nama Perseroan Terbatas
3 Akta pendirian Perseroan Terbatas
4 Surat keterangan domisili perusahaan
5 NPWP-Nomor pokok wajib pajak
6 Surat keterangan terdaftar sebagai wajib pajak badan usaha / SKT
7 SK Pengesahan PT oleh Menteri Hukum dan HAM RI
8 SIUP-Surat izin usaha perdagangan
9 TDP-Tanda daftar perusahaan
10 BNRI-Berita negara RI
Perusahaan PT (Perseroan Terbatas)
adalah perusahaan yang semua modalnya berbentuk saham.

Berikut ciri-ciri Perseroan Terbatas (PT) :

1. Diatur dalam Undang-undang perseroan terbatas (uu pt) NO. 40 Tahun 2007.
2. Didirikan oleh minimal 2 orang / Pribadi hukum
3. Mempunyai minimal modal dasar ( sekarang minimal modal dasar 50.000.000,-)
4. Minimal modal yang disetor ke kas perseroan 25 % dari minimal modal dasar.
5. Tanggung jawab terbatas dari para pemegang saham.
6. Didirikan dengan Akta Pendirian oleh Notaris dan berlaku sejak disahkan oleh Menteri
Kehakiman.
7. Bertindak secara pribadi hukum.

Klasifikasi PT terdiri atas 3 klasifikasi :

1. PT Klasifikasi Kecil dengan modal Setor sebesar antara 50 Jt ~ 500Jt


2. PT Klasifikasi Menengah dengan modal Setor sebesar antara 500 Jt ~ 10M
3. PT Klasifikasi Besar dengan modal Setor sebesar diatas 10M

Syarat pendirian PT :

1. Copy KTP para pendiri, minimal 2 orang


2. Copy Kartu Keluarga ( jika penanggung jawab / Direktur Utama wanita )
3. Copy NPWP Pribadi Penanggung Jawab / Direktur Utama.
4. Copy Surat Keterangan Domisili dari Pengelola gedung, jika perusahaan berdomisili
di gedung
5. Pas Foto Penanggung Jawab / Direktur Utama, Ukuran 3×4 = 2 Lembar berwarna
6. Khusus Jakarta tempat pemukiman atau perumahan tidak diperbolehkan untuk kantor

Cara pendirian pt dan tahapan dalam pendirian PT sebagai berikut:

1. Mengisi Formulir Pendirian PT yang kami berikan terdiri dari :

 Nama Perusahaan / PT yang akan di pesan ke DEPKUMHAM


 Alamat Perusahaan / PT (Untuk Jakarta alamat harus RUKO / PERKANTORAN /
VIRTUAL OFFICE
 No telepon perusahaan
 Jumlah Modal Dasar perusahaan
 Jumlah Modal Setor perusahaan
 Susunan Pengurus perusahaan (Komisaris dan Direktur)
 Kelas perusahan (Kecil/Menengah/Besar)
 Bidang Usaha dalam SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan)
 Bidang Usaha dalam TDP (Tanda Daftar Perusahaan)

2. Kami akan daftarkan nama PT anda ke DEPKUMHAM via online oleh NOTARIS.
Lama proses umumnya 3-5 hari kerja.

3. Kami akan urus Pembuatan Draft Akta Pendirian PT oleh Notaris, draft ini
selayaknya di baca dan dimengerti, lalu ditandatangan oleh para pendiri.
Lama proses pembuatan akta pendirian PT 2-3 hari kerja setelah penandatanganan Draft Akta
.

4.Kami akan urus Surat Keterangan Domisili Perusahaan.

Surat Keterangan Domisili Perusahaan dikeluarkan oleh pihak Kelurahan dan Kecamatan
sesuai domisili perusahaan. Surat Domisili ini di perlukan untuk pengurusan berkas-berkas
selanjutnya. Lama proses 2-3 hari kerja

5. Kami akan urus NPWP Perusahaan.

Nomor NPWP Perusahan dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan
domisili perusahaan.

Kepada Wajib Pajak akan diberikan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan Kartu NPWP.
Lama proses 1-2 hari kerja setelah diterimanya permohonan secara lengkap.

6.Kami akan urus Penerbitan SK pengesahan PT oleh MENKUMHAM

Lama proses 20-25 hari kerja sejak tandatangan Draft Akta Pendirian.

7. Kami akan urus SIUP (Surat Ijin Umum Perdagangan). SIUP adalah surat izin untuk
dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan. Setiap perusahaan, koperasi, persekutuan
maupun perusahaan perseorangan, yang melakukan kegiatan usaha perdagangan wajib
memperoleh SIUP yang diterbitkan oleh Deperindag sesuai dengan domisili perusahaan

8. Kami akan urus Tanda Daftar Perusahaan (TDP). TDP adalah bukti bahwa
Perusahaan/Badan Usaha telah melakukan Wajib Daftar Perusahaan berdasarkan Undang-
undang Nomor 3 Tahun 1982 Tentang “WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN”. Tanda Daftar
Perusahaan (TDP) wajib dimilki oleh perusahaan/badan usaha Penanaman Modal Asing (PT-
PMA), PT Non PMA, CV, Koperasi, Firma atau perusahaan perorangan yang dikeluarkan
oleh Deperindag sesuai dengan domisili perusahaan.

MASA BERLAKU

Surat Keterangan Domisili Perusahaan berlaku 1 (satu) tahun sejak tanggal dikeluarkan.
SIUP dan TDP berlaku 5 (lima) tahun sejak tanggal dikeluarkan.

https://pembuatanptcv.wordpress.com/syarat-biaya-pembuatan-pt/
Syarat dan Biaya Pendirian PT PMA

Izin PMA (Penanaman Modal Asing) :


Izin Prinsip Penanaman Modal Asing
Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal Asing

Dokumen Yang Diurus:

1. Pendaftaran Penanaman Modal Asing ( Izin Prinsip BKPM )


2. Akta Pendirian Perusahaan
3. SK. Pengesahan Menteri KUMHAM
4. NPWP Perusahaan dan Surat Keterangan Terdaftar Pajak
5. TDP
6. Surat Keterangan Domisili Perusahaan
7. Berita Negara

Syarat pendirian PT PMA:

1. Copy Article of Association (Anggaran Dasar) Perusahaan Asing termasuk


alamatnya [jika pemegang saham Badan Hukum Asing]
2. Copy Paspor pemegang saham WNA termasuk alamat di luar negeri.
3. Perjanjian sewa-menyewa gedung kantor
4. Copy Identitas (KTP / Paspor) anggota Direktur dan Komisaris
5. Copy KTP + NPWP bagi pemegang saham WNI
6. Surat Keterangan Domisili dari Pengelola Gedung, apabila berada dalam Gedung.
7. Mengisi Formulir Pendirian PT. PMA

Proses Pengurusan : 40 hari kerja


Biaya Pendirian PT PMA:
Hubungi Kami:
-Jakarta Speed Services-
WENDY / ISHAK
TLP / SMS: 0812-98888-626
Fax: (021) 8862153
Alamat:
Gd. Pembina Graha Lantai 2 R. 23 Jl.
DI Panjaitan (By Pass) No. 45
Jakarta Timur
Related Post :

 Syarat dan Biaya Pendirian PT PMA


 Paket Pengurusan SIUP TDP AKTA BKPM
 Syarat dan Biaya Pembuatan PT Kecil Mengah Besar
 Syarat dan biaya pendirian CV

http://www.birojasapembuatanpt.com/2014/03/syarat-dan-biaya-pendirian-pt-pma.html
JASA PEMBUATAN PMA (PENANAMAN MODAL ASING)

JASA PEMBUATAN PMA, PENGURUSAN PMA, PENANAMAN MODAL ASING,


KONSULTAN JASA PENGURUSAN PEMBUATAN IJIN PMA INDONESIA

Syarat PEMBUATAN PMA :

1. KTP Pendiri usaha (Untuk Orang WNI )


2. PAsport (Untuk Orang Luar)
3. Surat Kepemilikan Gedung (Sewa menyewa)
4. Surat Pengantar RT dan RW apabila di rumah atau di Ruko
5. Foto Direktur 3x 4 = 2 Lbr
6. NPWP Direktur
7. Mengisi Form isian PEMBUATAN PMA.

Dokumen yang didapat dalam PEMBUATAN PMA:

1. Akte PEMBUATAN Perusahaan


2. SK. kehakiman dan BA.Negara
3. DOmisili Usaha
4. NPWP Perusahaan
5. SP BKPM (Surat Persetujuan dari Badan koordinasi Penanaman Modal)
6. TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
7. PKP (Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak) (additional Work)

Biaya PEMBUATAN PMA :

Silahkan chat dengan Staff kami

TAHAPAN / PRSEDUR PEMBUATAN PMA Silahkan chat dengan Staff kami :

(021) 71453440
PMA INDONESIA / INDONESIA PERMIT CONSULTING

FOREIGN DIRECT INVESTMENT INDONESIA

Selamat datang di web site kami

PT. JASA ANDA adalah konsultan perijinan usaha PMA.

Kami adalah konsultan perijinan usaha khusus buat PMA (Penanaman Modal Asing) di
Indonesia

Pendaftarana PMA di Indonesia melalui suatu badan koordinasi dengan nama BKPM
(Badan Koordinasi Penanaman Modal)

PMA dimiliki oleh Orang luar dan sahamnya bisa sampai 95% dimiliki oleh orang luar
ataupun perusahaan luar, sedangkan kepemilikan oleh orang indonesia ataupun Badan usaha
indonesia bisa hanya 5%.

Kepemilikan saham di PMA boleh dari perusahaan luar ataupun Perusahaan Lokal Indonesia,
Penanaman Modal Asing (PMA) berbentuk PT (Perseroan Terbatas) berada dibawah hukum
Indonesia. kepemilikan saham PMA minimal di miliki oleh 2 orang pemilik.

Keuntungan Pendirian perusahaan PMA di Indonesia :

1. Perijinan yang mudah dan cepat

2. Pemberian Fasilitas Kepabeanan Khusus PMA

3. Pemberikan Fasilitas Bea Masuk ataupun Pajak lebih rendah (hampir 0%)

PERIJINAN PMA TERDIRI ATAS :

1. SP BKPM (Surat Persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal Asing) adalah Surat
Persetujuan Pendirian PMA di Indonesia.

2. IUT / Ijin Usaha Tetap : Surat Ijin Usaha Buat PMA yang di Tujukan buat Perusahaan
PMA yang lebih dari 2 tahun berdiri.

3. APIP / Angka Pengenal Import Produsen : Adalah Surat Ijin Import buat PMA yang
bergerak di Manufacture untuk yang bergerak diluar Manufacture menggunakan APIP-U
untuk Trading PMA

4. Ijin Master List...Dll.

Kami siap membantu mendirikan, Merubah ataupun memperpanjang ijin usaha PMA dengan
biaya murah dan cepat.
Silahkan konsultasikan perijinan PMA anda melalui Chat Master Kami atau hubungi Sales
International kami

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih

Hormat kami

JASA ANDA

TAMAN ALAMANDA BLOK G5 NO. 01 BEKASI Telp (021) 88375726 ; 32433270 Fax. (021) 8828764

http://www.pma-indonesia.com/

alan Raya
Jatwaringi
n No. 25
Jakarta
Timur (
Depan
Swalayan
Naga
Pangkalan
Jati)
cs@konsultanlegalitas.co.id
aliftya@gmail.com
08111894772
+62 21 8482158
5A1A6412

http://konsultanlegalitas.co.id/

You might also like