You are on page 1of 5

Aulia Devi Purnama

15308144012
Biologi E

RESUME FILM 5:
BECOMING HUMAN

BUKTI
Bukti asal usul manusia dimulai di Afrika, Lebih jutaan tahun mereka terus
berkembang dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Beberapa spesies dapan berkembang
dan menyesuaikan diri sementara spesies yang lain punah. Yang akhirnya hanya satu spesies
Hominid saja yang bertahan kemudian berkembang dan mengembangkan sebuah budaya
yang semakin lama semakin kompleks.
Hadar di Ethiopia merupakan tempat penting untuk mempelajari asal-usul manusia.
Berada di wilayah Afar utara dari Ethiopia dengan suhu mencapai 125 derajat. Hadar
memiliki geologi yang sangat kaya akan fosil hewan yang berumur sekitar 3 juta tahun. Pada
tahun 1973 Donald C. Johanson menemukan fosil Hominid pertama yang berasal dari lapisan
geologis berumur hampir 3,4 juta tahun. Fosil yang ditemukan berupa sendi lutut yang
berdasarkan studi anatomi berasal dari makhluk homonid yang berjalan tegak. Berdasarkan
banyaknya temuan fosil yang diperoleh, Donald C. Johanson menetapkan Hadar sebagai
salah satu yang paling banyak situs fosil homoid yang signifikan didunia.

LUCY
Donald C. Johanson menemukan tulang Hominid lengkap berjenis kelamin
perempuan berdasarkan perawakan kerangka yang diperoleh. Fosil ini kemudian ia beri nama
Lucy dan dikenal hingga kini. Lucy merupakan kerangka Hominid berusia 3,2 juta tahun.
Penemuan ini membuka jendelabaru dalam mempelajari asal-usul manusia dan menawarkan
wawasan baru untuk mempelajari masa lalu nenek moyang kita. Lucy memiliki anatomi yang
unik, Donald C. Johanson dan tim menjulukinya sebagai Australopithecus afarensis.
Australopithecus berarti "kera selatan" dan afarensis yang artinya orang Afar merayakan
penemuan Lucy. Dari hubungan Australopithecus afarensis dengan spesies Hominid lain,
spesies ini ditetapkan sebagai nenek moyang terakhir untukm semua cabang evolusi manusia.
REKONSTRUKSI LINGKUNGAN
Kaye Reed adalah seorang peneliti di Institute of Human Origins dan seorang profesor
di Departemen Antropologi di Arizona State University. Sebagai Paleoekologis, berupaya
untuk merekonstruksi lingkungan tempat nenek moyang kita tinggal. Reed dan tim berkerja
dengan orang Afar setempat untuk mengumpulkan sisa-sisa fosil hewan yang berhubungan
dengan Hominid yang ditemukan. Setiap fosil yang ditemukan berisi informasi berharga dan
mengetahui proses apa yang mempengaruhi waktu kematian dan saat penemuan jutaan tahun
kemudian, sehingga memberikan wawasan berharga tentang dunia nenek moyang. Orang
Afar adalah pemandu dan penjaga yang tanpa mereka pekerjaan di Hadar tidak mungkin
dilakukan.
Hadar merupakan tempat yang sangat tandus dan berdebu. Dengan sedikit hujan
turun saat 3 juta tahun lalu. Di Hadar terdapat banyak sekali penjelajahan binatang yang
artinya ada banyak dan banyak pohon. Pohon-pohon ini mungkin terbentang dari Sungai
Awash kuno bermil-mil jauhnya. Sejauh itu terdapat banyak pohon buah, kurma dan buah
ara dan hal-hal untuk dimakan monyet dan Hominid.
Kerangka Lucy tidak memiliki gigi taring besar seperti babon dan dia tidak memiliki
alat batu atau api sebagai perlindungan. Lucy berdiri setinggi 4 kaki sehingga tidak memiliki
banyak pertahanan melawan kekuatan karnivora besar. Namun Lucy memiliki lengan yang
cukup panjang dan memungkinkannya memanjat pohon dan menjauh dari predator. Namun
jika nenek moyang kita dulu duduk di tanah dan mereka melihat seekor hyena bergerak ke
arah mereka, dan tidak ada pohon untuk didaki, mereka pasti tidak akan bertahan.

LELUHUR UMUM
Pada tahun 1871, naturalis Charles Darwin, bekerja tanpa rekaman fosil atau
penelitian genetika modern, mengemukakan bahwa manusia dan kera Afrika pasti telah
berbagi nenek moyang yang sama. Namun studi anatomis dan molekuler yang diketahui
bahwa kerabat terdekat manusia adalah simpanse Afrika. Sekitar 98% gen manusia yang
sama dengan simpanse tapi hubungan dekat ini tidak berarti manusia berevolusi dari
simpanse atau sebaliknya. Rekaman fosil memberikan petunjuk penting tentang dari mana
manusia berasal. 8 juta tahun yang lalu, masa yang dikenal sebagai Miosen merupakan
bagian utama benua yang tertutup oleh hutan rimbun. Keragaman kera yang besar
berkembang di hutan ini, memberi kelimpahan makanan dan menunjang kehidupan mereka di
atas tanah.
Adaptasi evolusioner dalam anatomi kera seperti jari kaki yang dapat menggenggam,
mobilitas sendi, lengan dan bahu membuat kera dapat hidup di lingkungan arboreal. Namun
mulai sekitar 6 juta tahun yang lalu dunia menjadi tempat yang jauh lebih kering dan lebih
dingin. Di hutan Afrika, rumah bagi kera Miosen mulai menipis dan berganti menjadi hutan
terbuka secara bertahap Meskipun sebagian besar spesies kera punah, beberapa waktu
kemudian kera yang selamat mulai beradaptasi dengan lingkungan baru. Salah satu spesies
yang bertahan adalah nenek moyang yang sama dari kera dan manusia Afrika.

BERJALAN TEGAK
Tiga setengah juta tahun yang lalu di awal musim hujan diTanzania, gunung berapi
Saddaman meletus. Abu halus dan pasir seperti pasir pantai menutupi dataran, dan kemudian
hujan turun. Abu Saddaman yang dibasahi menjadi semacam semen alami yang merekam
jejak banyak spesies hewan yang melewatinya hari itu: monyet, badak, jerapah, dan dua
Hominid yang kemungkinan berasal dari spesies Lucy, Australopithecus afarensis.
Penemuan ini ditemukan pada tahun 1978 oleh Mary Leakey dan tim penggaliannya,
jejak kaki di Laetoli adalah bukti salah satu karakter yang menentukan bahwa jejak tersebut
milik Hominid bipedalisme. Untuk berjalan tegak Hominid membutuhkan seperangkat
anatomis fitur yang unik dan salah satunya fitur yang jelas adalah kaki manusia. Tidak seperti
simpanse yang memiliki jari kaki divergen yang berbeda untuk menggenggam, jempol kaki
manusia sejajar dengan jari-jari kaki lainnya dan membantu menggerakkan tubuh ke depan.
Bipedalisme merupakan fitur awal yang memisahkan manusia dari kera yang kemudian
evolusioner ini memisahkan genus Homo dengan genus Australopithecus.

TURKANA BOY
Sekitar 1,8 juta tahun yang lalu ditemukan sebuah Hominid, Homo erectus, yang
berlawanan dengan semua nenek moyang sebelumnya. Kerangka dari spesies ini lebih besar
dan berbentuk lebih kearah manusia modern dan memiliki otak yang secara signifikan lebih
besar. Alan Walker, Antropologi di Penn State University dan melakukan penelitian lapangan
di Kenya. Beliau menyatakan otak besar memiliki tubuh yang besar. Ukuran otak dan ukuran
tubuh sangat terkait dalam hubungan yang rumit.
Pada tahun 1984, di Danau Turkana di Kenya utara, Allen Walker dan Richard
Leekey menemukan kerangka fosil Homo erectus paling lengkap ditemukan. Berusia kira-
kira hampir satu dan satu etengah juta tahun. Kerangka ini adalah kerangka seorang remaja
laki-laki, yang mungkin berusia sekitar 9 tahun. Anak Turkana berdiri sekitar lima kaki
empat inci. Homo erectus pemakan daging atau karnivora dan memperolehnya dengan
menangkapnya. Tidak seperti Hominid herbivora yang dapat membentuk komunitas bercocok
tanam sehingga cukup hanya membutuhkan wilayah yang kecil, karnivora selalu
membutuhkan wilayah hidup yang besar. Sehingga Homo erectus terdorong untuk mencari
wilayah menetap semakin jauh. Proses migrasi keluar dilakukan dan migrasi ke selatan di
musim dingin ini adalah penyebaran spesies.
Sekitar satu juta setengah tahun yang lalu, Homo erectus meninggalkan Afrika dan
bermigrasi ke berbagai belahan dunia. Dalam arti, Homo erectus adalah induk evolusi spesies
manusia. Mereka membawa tidak hanya kemajuan dan budaya tapi aset tak terhapuskan
dimulai dengan awal keberadaan nenek moyang.

MANUSIA GUA
Bulan Agustus 1856, pekerja menggali gua batu kapur, Feldhofer, Neander Valley di
Jerman. Mereka menemukan sisa-sisa fosil makhluk tak dikenal. Para penggali menemukan
fosil di Gua Felldhofer berupa; tutup tengkorak, tulang dari kedua lengan, bagian panggul,
pecahan tulang belikat dan tulang rusuk. Beberapa tulang terlihat sangat berbeda dengan
manusia modern. Tulang lengan sangat berat, panjang dan daun alis besar menonjol di atas
soket mata di tutup tengkorak. Ahli geologi William King memutuskan berdasarkan tulang-
tulang tersebut bahwa fosil-fosil ini jatuh di luar jangkauan manusia modern. Pada tahun
1864, Raja menamakan spesies ini, Homo neaderthalenis. Selama lebih dari 200.000 tahun,
spesies ini sukses bertahan hidup dan mungkin berevolusi dalam iklim dingin dan periglacial
di Eropa karena terhalang geologi dan iklim. Selama 20 puluhan abad di seluruh Eropa dan
Asia Barat telah menghasilkan ratusan fosil Neanderthal yang relatif terisolasi di wilayah
tersebut. Hal memungkinkan Neanderthal mengembangkan perilaku dan anatomi unik yang
membedakannya dari manusia modern.

GARIS KETURUNAN
Neanderthal sangat berbeda dengan manusia modern terutama pada struktur wajah
dan struktur otak. Tengkorak Neanderthal panjang dan rendah, bukan seperti tengkorak
Homo sapiens yang tinggi dan pendek. Homo sapiens memiliki wajah sedikit yang terselip di
bawah bagian depan tengkorak. Neanderthal memiliki wajah besar dan menonjol di depan
tengkorak. Semua fosil kerangka tubuh tersebut memiliki perbedaan antara Neanderthal
dengan manusia. Sehingga manusia dengan Neanderthal merupakan spesies yang terkait erat
namun spesiesnya sangat berbeda. Menurut Cathy Willermet adalah kandidat PhD di
departemen Antropologi di Arizona State Universitas bahwa Neanderthal adalah populasi
kuno yang bercampur dengan modern awal dan manusia awal pindah ke daerah tersebut dan
seiring berjalannya waktu populasi Neanderthal menjadi berbeda kemudian punah, namun
mungkin gen Neanderthal terus berlanjut dan bercampur dengan gen manusia modern.
Di situs Vendiha di Kroasia, ditemukan fosil Neanderthal menunjukkan wajah fitur
yang terlihat sangat mirip manusia modern awal, sehingga Cathy Willermet berpendapat
bahwa terjadi perkawinan silang antara Neanderthal dengan manusia modern awal.

KEPUNAHAN
Neanderthal sangat berkembang di seluruh Eropa dan Asia Barat selama ratusan ribu
tahun dan kemudian menghilang secara tiba-tiba. Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan
mengenai musnahnya Neanderthal. Ada yang berpendapat bahwa mungkin terjadi konflik
langsung antara Neanderthal dan Homo sapiens. Kemudian Homo sapiens dapat bertahan
hidup dalam ekologi, dan ekonomi. Menurut Cathy Willermet tidak ada bukti aktual konflik
antara Neanderthal dan manusia modern Awal karena teknologi seperti busur, panah, dan
pelontar tombak masih belum muncul pada zaman ini. Perilaku Neanderthal sangat mirip
dengan manusia modern dalam hal mengubur orang mati, dapat membuat api, memiliki alat
yang kompleks, tempat berlindung, dan pakaian.
Namun apakah Neanderthal adalah spesies yang berbeda dari manusia modern? atau
bercampur dengan gen manusia modern dan masih ada sampai sekarang? Jika Neanderthal
adalah spesies terpisah yang tidak kawin silang dengan manusia modern, mereka harus
memiliki urutan DNA yang berbeda. Namun urutan DNA dari empat kerangka Neanderthal
yang telah dilaporkan, DNA Neanderthal berbeda dengan manusia modern, yang mendorong
beberapa ilmuwan untuk melakukannya menyimpulkan bahwa Neanderthal punah tanpa
berkontribusi pada genom manusia modern.

BUDAYA
Aktivitas Hominid dapat teramati dari bukti adanya lukisan pada gua batu kapur,
lukisan ini merupakan seni yang mereka ekspresikan. Selain lukisan, Hominid juga membuat
tempat cadangan ir yang akan terisi saat musim hujan datang. Semua lukisan yang mereka
buat kemungkinan berasal dari hal-hal yang biasa mereka lihat dilingkungan sekitar mereka
seperti lukisan kawanan rusa, manusia, kapal layar, selain itu juga terdapat cetakan tangan.
Melalui gambar-gambar tersebut, dapat diketahui lukisan tersebut merupakan bentuk
komunikasi. Seni lukis ini ditemukan di Australia dan dibuat oleh nenek moyang suku asli
Australia, suku Aborigin.

You might also like