Professional Documents
Culture Documents
discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/275958376
CITATIONS READS
0 2,062
3 authors, including:
Zulfansyah Muchtar
Universitas Riau
49 PUBLICATIONS 3 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Zulfansyah Muchtar on 07 May 2015.
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Perkembangan industri Crude Palm Oil (CPO) Indonesia begitu pesat
khususnya provinsi Riau. Peningkatan terjadi di semua aspek, mulai dari luas
perkebunan sawit sampai jumlah pabrik CPO. Luas kebun sawit di Riau pada
periode 2004-2007 meningkat sebesar 20,41% dari 1,34 juta hektar menjadi 1,61
juta hektar sehingga produksi CPO juga mengalami peningkatan sebesar 51,0%
dari 3,39 juta ton pada tahun 2004 menjadi 5,12 juta ton CPO di tahun 2007.
Sementara itu, untuk keperluan pengelolaan Tandan Buah Segar (TBS) menjadi
CPO sampai dengan tahun 2007 terdapat 132 pabrik CPO di Riau, jumlah
tersebut bertambah sebanyak 16 pabrik CPO dibandingkan dengan tahun 2004.
Kapasitas terpasang dari 132 pabrik mencapai 29,70 juta ton TBS per tahun
[Dinas Perkebunan Propinsi Riau, 2010].
Salah satu perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan sawit di Riau
adalah PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) V Sei Pagar. PTPN V Sei Pagar
merupakan Pabrik CPO dan kernel milik pemerintah (BUMN) yang dibangun pada
ISBN 978–979-8510-20-5
Prosiding : Seminar Nasional Sains & Teknologi – III
Lembaga Penelitian – Universitas Lampung, 18 – 19 Oktober 2010
“Peran Strategis Sains & Teknologi dalam Mencapai Kemandirian Bangsa“
Prosiding : Seminar Nasional Sains & Teknologi – III
“Peran Strategis Sains & Teknologi dalam Mencapai Kemandirian Bangsa“ PROSIDING III
METODE
Limbah cair pabrik CPO dan kernel atau dikenal juga dengan Palm Oil Mill
Effluent (POME) merupakan penyumbang limbah terbesar pada pabrik CPO dan
kernel. POME dihitung pada aliran unit proses fat pit ke kolam limbah (over flow
fat pit) dan aliran limbah cair dari unit klarifikasi ke kolam limbah tanpa melewati
fat pit (by pass fat pit). Untuk mengetahui debit POME yang dialirkan ke kolam
perlu dihitung kecepatan dan luas penampang aliran. Kecepatan aliran didapat
dengan menghitung waktu yang diperlukan partikel pada aliran POME sepanjang
jarak yang ditentukan. Diasumsikan kecepatan aliran disetiap titik pada aliran
POME sama dan kapasitas produksi pabrik terjaga pada 30 ton TBS per jam.
waktu yang diperlukan partikel di aliran POME sepanjang jarak tertentu seperti
pada persamaan (2). Variabel kecepatan pada kedua aliran yang
diukurdiasumsikan sama di setiap titik. Untuk perhitungan debit POME sendiri
sesuai dengan menggunakan persamaan (3).
Gambar 2. Hasil Perhitungan Debit Aliran Over Flow dari Fat Pit
Gambar 3. Hasil Perhitungan Debit Aliran POME tanpa melewati Fat Pit dari
unit klarifikasi
Hasil perhitungan debit POME dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3.
Rata-rata debit aliran over flow dari fat pit 0.00137m3 per detik atau 4.92 m3 per
jam. Sedangkan rata-rata aliran by pass fat pit yaitu 0.01054 m3 per detik atau
37.95 m3 per jam. Diasumsikan berat jenis POME sama dengan berat jenis air
yaitu 1 ton per m3. Jadi dari penjumlahan dua aliran rata-rata POME maka
diperoleh produksi POME per ton TBS pada pabrik CPO dan kernel PTPN V Sei
Pagar mencapai sebesar 1,43 ton per ton TBS. Hasil analisis neraca air
menunjukkan bahwa kebutuhan air yang digunakan di Pabrik CPO PTPN V Sei
Pagar masih memenuhi standar limbah industri nasional yaitu pada rentang nilai
1,2-1,5 ton per ton TBS. Namun, hasil analisa neraca air tersebut jika
dibandingkan dengan hasil analisa neraca air oleh Prasertsan dkk[2005] pada
Thaksin Palm Oil Mill di Thailand selatan, produksi POME dapat ditekan menjadi
0.285ton per ton TBS dengan menggunakan teknik mass flow network.
KESIMPULAN
Perhitungan neraca air pada pabrik CPO dan kernel PTPN V Sei Pagar
menunjukkan bahwa produksi POME masih memenuhi standar baku limbah
industri CPO nasional namun sangat tinggi dibandingkan dengan proses yang
telah berkembang di Malaysia dan Thailand. Sehingga mungkin untuk melakukan
penghematan air di pabrik.
DAFTAR PUSTAKA
Chavalparit, O., Rulkens, W.H., Mol, A.P.J., Khaodhair, S., 2006, Options for
Environmental Sustainability of the Crude Palmoil Industry in Thailand
Through Enhancement of Industrial Ecosystems, Environment,
Development and Sustainability, vol. 8, no. 2, pp. 271-287
Dinas Perkebunan Propinsi Riau, 2010, Statistik Perkebunan di Indonesia.
Naibaho, P., 1998, Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit, Pusat Penelitian Kelapa
Sawit, Medan
Prasertsan, S., Bunyakan, C., Chungsiriporn , J., 2005, Cleaner Production of Palm
Oil Milling by Process Pptimization, PSU-UNS International Conference
on Engineering and Environment, no. T11-2.1, pp. 1-5
PT Perkebunan Nusantara, 2003, Profil Singkat PTP Nusantara V, Available from:
http://www.kpbptpn.co.id, [16 juli 2010]