You are on page 1of 13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Nilai hematokrit ialah volume semua eritrosit dalam 100 ml darah yang

dinyatakan dalam % . Hematokrit merupakan salah satu metode yang paling teliti dan

simpel dalam mendeteksi dan mengukur derajat beberapa penyakit . Nilai hematokrit

merupakan cara yang paling sering digunakan untuk menentukan apakah jumlah sel

darah merah terlalu tinggi, terlalu rendah atau normal. Semakin besar persentase sel

darah merah akan semakin besar nilai hematokrit dan akan semakin banyak gesekan

yang terjadi antara berbagai lapisan darah sehingga meningkatkan viskositas darah ,

dengan meningkatnya nilai hematokrit maka viskositas darah meningkat,

Pemeriksaan hematokrit dapat menggunakan sample darah vena maupun darah

kapiler. Untuk lokasi pengambilan darah vena pada dasarnya semua vena superficial

dapat dipakai namun yang sering dipakai ialah vena mediana cubiti. Sedangkan lokasi

pengambilan darah kapiler pada orang dewasa adalah pada jari tengah atau jari manis

bagian tepi. Pada sampling darah vena pemakaian ikatan pembendung yang terlalu lama

atau kuat dapat mengakibatkan hemokonsentrasi. Hemolisis juga dapat terjadi jika spuit

dan jarum yang digunakan basah atau tidak melepaskan jarum spuit terlebih dahulu

ketika memasukkan darah ke dalam botol sampel.gs Sampling darah kapiler lebih mudah

dibanding dengan sampling yang lain, namun tempat penusukan harus baik dimana

aliran darah lancar dan tidak boleh ada perdangan. Ujung jari yang ditekan-tekan dapat

menyebabkan tercampurnya darah kapiler dengan cairan jaringan (Purwanto, 1996).

4
5

Pemeriksaan nilai hematokrit dapat dilakukan dengan cara mikro atau cara makro.

Pada cara makro digunakan tabung wintrobe yang mempunyai diameter dalam 2,5 – 3

mm, panjang 110 mm dengan skala interval 1 mm sepanjang 100 mm, volume tabung

ini adalah 1 ml. Pada cara mikro digunakan pipet kapiler yang panjangnya 75 mm dan

diameter dalam 1 mm. Pipet ini ada 2 jenis, ada yang dilapisi antikoagulan Na2EDTA

atau heparin dibagian dalamnya dan ada yang tanpa antikoagulan. Didalam praktek

sehari-hari pipet yang mengandung antikoagulan heparin mempunyai tanda garis

melingkar warna merah, sedangkan pipet kapiler tanpa antikoagulan mempunyai tanda

garis melingkar tanda biru. Pipet kapiler dengan atikoagulan dipakai bila menggunakan

darah tanpa anti koagulan .

Pada pemeriksaan hematokrit metode makro, menggunakan centrifuge yang

cukup besar, untuk memadatkan sel-sel darah merah dengan memakai centrifuge itu

diperlukan rata- rata 30 menit. Sedangkan pada metode mikro menggunakan centrifuge

hematokrit yang mencapai kecepatan yang jauh lebih tinggi, maka dari itu lamanya

pemusingan dapat diperpendek.gd Harga normal nilai hematokrit untuk laki-laki 40-48

% dan untuk wanita 37-43 %.

2.1.1 Darah

2.1.1.1 Definisi Darah

Darah adalah jaringan cair yang terdiri dari plasma dan sel- sel darah..

Volume darah secara keseluruhan kira-kira merupakan satu perdua belas berat

badan atau kira – kira 4 - 5 liter. Darah adalah cairan yang berwarna merah
6

pekat, warnanya merah cerah di dalam arteri (sudah dioksigenasi), dan berwarna

merah ungu gelap di dalam vena (deoksigenasi), setelah melepas sebagian oksigen

ke jaringan. Darah bersifat sedikit alkali dan pH-nya hanya sedikit bervariasi

sepanjang kehidupan karena sel- sel badan hanya bisa hidup bila pH dalam batas

normal; Jumlah darah sekitar 5% berat badan, sehingga volume rata-ratanya


tarwt
adalah 3-4 liter. Darah pada tubuh manusia mengandung 55 % plasma darah

( cairan darah ) dan 45 % sel- sek darah (darah padat ).

2.1.1.2 Fungsi Darah

Secara umum fungsi darah, adalah sebagai berikut:

1. Bekerja sebagai sistem transformasi tubuh, menghantarkan semua bahan

oksigen dan zat makanan yang diperlukan untuk tubuh supaya fungsi

normalnya dapat dijalankan, dan menyingkirkan karbondioksida dan hasil

buangan lain.

2. Eritrosit mengantarkan oksigen ke jaringan dan menyingkirkan sebagian

karbon dioksida.

3. Leukosit menyediakan banyak bahan pelindung dan karena gerakan

fagositosis dari beberapa sel untuk melindungi tubuh terhadap serangan

mikroorganisma.

4. Plasma membagi protein untuk pembentukan jaringan organ

Hormon dan enzim diantarkan dari organ ke organ dengan perantaraan darah.

5. Menghentikan perdarahan melalui proses pembekuan. cre


7

2.1.1.3 Komposisi Darah

Darah secara makroskopis berbentuk cair, sebenarnya darah terdiri dari

bagian yang cair dan padat; Apabila diperiksa di bawah mikroskop, tampak

banyak benda bundar kecil di dalamnya, yang dikenal sebagai sel-sel darah. Sel-

sel darah merupakan bagian yang padat, sedangkan cairan tempat sel- sel ini

berada disebut plasma; Sel-sel darah membentuk 45% dari seluruh volume

darah dan plasma membentuk 55% dariseluruh volume darah.12

Gambar 2.1 Komposisi Darah

2.1.1.4 Sel Darah

Sel-sel darah terdiri atas: Eritrosit, leukosit dan trombosit. pearce

1. Eritrosit

Sel-sel nya berbentuk bulat, tidak berinti dan berwarna merah kebiruan

homogen, jumlahnya sangat banyak diseluruh lapang pandang. Sel- sel

inilah yang memberi warna merah pada darah, sehingga dinamai sel darah

merah (SDM)sdk. Pembentukan eritrosit diproduksi dalam sumsum tulang ,limpa

dan hati. Eritrosit berusia sekitar 120 hari. Eritrosit beredar di dalam tubuh sekitar

115 hari, setelah itu akan mati. Sel eritrosit yang telah tua dihancurkan dilimpa . gd
8

..

Gambar 2.2 Eritrosit

Eritrosit sangat penting pada pemeriksaan hematokrit karena eritrosit merupakan

sel yang diukur dalam pemeriksaan tersebut. Misalnya pada keadaan kelainan

eritrosit seperti anemia dan polisitemia akan didapat nilai hematokrit yang

tidnormal

Gambar eritrosit pada anemia


9

Gambar eritrosit pada polisitemia

2 Leukosit

Sel-sel yang berinti, dengan bentuk inti dan sitoplasma bermacam-macam,

yang dapat dijumpai disana - sini dalam lapang pandang; Oleh karena sel-sel

ini tidak memberi warna merah pada darah, sel-sel ini dinamai sebagai sel

darah putih atau leukosit. 7

Gambar Leukosit
10

3. Trombosit

Serpihan atau keping-keping fragmen sel, yang juga tersebar disana-sini

dalam lapang pandang dan berukuran sangat kecil. Partikel ini memang

berasal dari sel yang lebih besar, dan dinamai sebagai keping sel atau

trombosit ataupun platelet. sadk

Gambar trombosit

2.1.1.5 Plasma

Plasma darah adalah cairan bening kekuningan yang dalam reaksi bersifat

alkali, plasma terdiri dari 92% air dan mengandung campuran kompleks zat-zat

organik dan anorganik. 8

Warna kuning atau kuning tua pada keadaan fisiologis atau patologis dimana

kadar bilirubin darah meningkat misalnya pada neonatus, hepatitis infectiosa.


11

Berwarna seperti susu dimana kadar kolesterol meninggi; Nampak keruh pada

multiple myloma, berwarna merah atau seperti air daging bila terdapat hemolisis

dari eritrosit; Warna plasma pucat pada hipokromik mikrositik anemia. waugh

2.1.1 Jenis -Jenis Pembuluh Darah dan Perbedaannya

Ada 2 jenis pembulih darah, yaitu: pembuluh darah kapiler, dan pembuluh

darah vena.

2.1.2.1 Pembuluh Darah Kapiler

Pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil disebut

juga pembuluh rambut. Pada umumnya, kapiler meliputi sel-sel jaringan, karena
sl
secara langsung berhubungan dengan sel. Diameter kapiler hanya 5-1

mikrometer (diameter eritrosit), dindingnya hanya terdiri atas endotel. Makin aktif

suatu jaringan, makin banyak kapilernya. Kapiler adalah tempat terjadinya

pertukaranzat. Komposisi darah kapiler adalah campuran dari darah arteri, darah

vena, cairan interstisiel dan intaseluler. Pintu masuk ke pembuluh darah kapiler

dilapisi oleh sfingteryang terbentuk dari otot polos. Bila sfingter terbuka, maka

darah akan memasuki kapiler; akan tetapi bila tertutup, maka darah langsung

masuk dari arteriole ke venolus dan tidak melalui kapiler; Kapiler membuka dan

menutup dengan kecepatan 6-12 kali/menit. 6

2.1.2.2 Pembuluh Darah Vena


12

Pembuluh darah vena berdinding tipis dan dapat mengembang, Vena

menampung 75% volume darah total dan mengembalikan darah ke jantung dalam
8
tekanan yang rendah; Aliran balik vena yang efektif sangat penting karena

jantung hanya dapat mensirkulasi darah yang diterimanya, Bila aliran balik vena

kurang, maka volume darah yang kembali kejantung juga berkurang dan dapat

menyebabkan penurunan jantung untuk mempengaruhi aliran darah ke otak dan


1
menyebabkan pingsan. Darah vena berwarna lebih tua dan agak ungu, karena

banyak dari oksigennya diberikan kepada jaringan; bila sebuah vena terpotong,

maka darah keluar dengan arus yang rata. 5

2.1.2.3. Perbedaan Darah Kapiler dan Darah Vena

Darah kapiler dan vena mempunyai susunan darah berbeda; specimen darah

kapiler adalah campuran dari darah arteri dan darah vena; Darah kapiler bersama

dengan cairan interstisial (cairan diruang- ruang jaringan antara sel) dan cairan

intraseluler (cairan dalam sel) kejaringan sekitarnya. Packed Cell Volume (PCV)

atau hematokrit, hitung jumlah sel darah merah, dan hemoglobin, pada darah

kapiler memiliki nilai sedikit lebih besar dari pada darah vena. Total leukosit dan

jumlah neutrophil lebih tinggi darah kapiler sekitar 8%, jumlah monosit sekitar

12%, sebaliknya jumlah trombosit lebih tinggi darah vena dibanding darah

kapiler, perbedaannya sekitar 9% atau 32% pada keadaan tertentu, hal ini

berkaitan dengan adhesi trombosit pada tempat kebocoran kulit. 2

2.1.2 Pemeriksaan Hematokrit


13

Penetapan nilai hematokrit dapat dilakukan dengan cara mikro atau cara

makro. Pada cara makro digunakan tabung Wintrobe yang mempunyai diameter

dalam 2,5 – 3 mm, panjang 110 mm dengan skala interval 1 mm sepanjang 100

mm; Volume tabung ini, adalah 1 mL; Pada cara mikro, digunakan pipet kapiler
14
yang panjangnya 75 mm dan diameter dalam 1 mm. Pada metode makro

menggunakan sentrifus yang lebih besar dan membutuhkan waktu ± 30 menit;

sedangkan pada metode mikro menggunakan centrifus mikrohematokrit yang

mencapai kecepatan yang jauh lebih tinggi, sehingga lamanya pemusingan dapat

diperpendek. gs

Gambar 2.5 Tabung Kapiler Dengan Darah Yang Telah Disentrifus

2.1.4.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemeriksaan Hematokrit

1. Faktor in Vivo

a. Eritrosit

Faktor ini sangat penting pada pemeriksaan hematokrit karena eritrosit

merupakan sel yang diukur dalam pemeriksaan Hematokrit dapat

meningkat pada polisitemia yaitu peningkatan jumlah sel darahmerah

dan nilaihematokrit dapat menurun pada anemia, yaitu penurunan

kuantitas sel-sel darah merah dalam sirkulasi.


14

b. Viskositas Darah

Efek hematokrit terhadap viskositas darah adalah makin besar prosentase

sel darah, maka akan makin tinggi hematokritnya dan makin banyak

pergeseran diantara lapisan – lapisan.

2. Faktor in Vitro

a. Pemusingan/Sentrifugasi

Kecepatan putar centrifuge dan pengaturan wadimaksudkan agar eritrosit

memadat secara maksimal; Oleh karena itu harus diatur tepat;

Pemakaian microcentrifuge dalam waktu yang lama mengakibatkan alat

menjadi panas, sehingga dapat mengakibatkan hemolysis dan nilai

hematokrit menjadi rendah palsu.1b. Antikoagulan Penggunaan

antikoagulan Na2EDTA/K2EDTA lebih dari kadar 1,5mg/mL darah

mengakibatkan eritrosit mengkerut, sehingga nilai hematokrit akan

rendah.14

2.1.4.2 Manfaat Pemeriksaan Hematokrit Dalam Klinik

Warna plasma yang diperoleh dari pemusingan yang berwarna kuning atau

kuning tua baik dalam keadaan fisiologis atau patofisiologis, merupakan indikasi

naiknya billirubin dalam darah misalnya pada infeksi hepatitis. Plasma yang

berwarna merah merupakan indikasi adanya hemolisis dari eritrosit. 6


15

Peningkatan hematokrit bisa didapat pada diagnosa kelainan darah, seperti

polisitemia. Penurunan hematokrit bisa didapatkan pada penyakit anemia, ditandai

dengan penurunan jumlah eritrosit dan kuantitas hemoglobin, nilai hematokit juga

digunakan untuk menghitung nilai eritrosit rata-rata. 14

2.2 Kerangka Konsep

Darah Vena

Nilai Hematokrit

Darah Kapiler

Gambar 2.6 Bagan Kerangka Konsep

2.3 Definisi Operasional

Tabel 2.1 Definisi Operasional

Cara Alat Hasil Skala


Variabel Definisi
Ukur Ukur Ukur Ukur

Darah Vena Darah yang umumnya Volu- Spuit mL Rasio


diambil dari vena metri
mediana cubita, pada
anterior lengan (sisi
dalam lipatan siku),
pembuluh dara vena
terletak dekat dengan
permukaan kulit,
cukup besar, dan tidak
16

ada pasokan saraf


besar

Darah Darah yang berada di Volu- Mikro- µL Rasio


Kapiler pembuluh kapiler yang metri pipet
sangat kecil, dimana
tempat arteri berakhir

Nilai Volume eritrosit yang Mikro Pipet % Rasio


Hematokrit dipisahkan dari plasma sentri- hema-
dengan memutarnya di fus tokrit
dalam tabung khusus
yang nilainya
dinyatakan dalam
persen

You might also like