Professional Documents
Culture Documents
Ahmad Azkia
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar ....................................................................................................................... i
Daftar isi ............................................................................................................................... ii
BAB I
Latar belakang .................................................................................................................. iii
Rumusan masalah ............................................................................................................. iii
Tujuan pembahasan .......................................................................................................... iii
BAB II
Pengertian Caring ……………………………………………………………………… 1
Caring dan Curing ……………………………………………………………………… 1
Caring menurut para ahli ……………………………………………………………… 2
Komponen Caring ……………………………………………………………………………… 3
Alasan Peraawat Harus Care ………………………………………………………….... 4
Hubungan keperawatan dan caring……………………………………………………… 4
Komunikasi dalam keperawatan ……………………………………………………...... 5
Manfaat caring ………………………………………………………………………….. 6
ii
BAB I
A. Latar Belakang
Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, segala hal dituntut untuk semakin maju dan
memenuhi kebutuhan masyarakat. Termasuk salah satunya merambah pada bidang kesehatan
terutama keperawatan. Kualitas pelayanan keperawatan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan
kesehatan, bahkan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan kesehatan (rumah
sakit) di mata masyarakat. Hal ini terjadi karena keperawatan merupakan kelompok profesi
dengan jumlah terbanyak, paling depan dan terdekat dengan penderitaan orang lain, kesakitan,
kesengsaraan yang dialami masyarakat. Salah satu indikator mutu layanan keperawatan adalah
kepuasan pasien. Perilaku Caring perawat menjadi jaminan apakah layanan perawatan bermutu
apa tidak.
B. Rumusan masalah
Apakah caring itu?
Apa perbedaan caring dan curing?
Caring menurut para ahli?
Apa saja komponen caring?
Mengapa peraawat harus care?
Bagaiman hubungan keperawatan dan caring?
Bagaiman komunikasi dalam keperawatan?
C. Tujuan pembahasan
Untuk memoelajari caring
Mengetahui perbedaan caring dan curing
Mengetahui caring menurut para ahli
Untuk mengetahui komponen-komponen caring
Agar mengetahui alas an seorang perawat harus care
Mempealajari hubungan keperawatan dan caring
Membpelajari komunikasi dalam keperawata
iii
BAB II
1. Pengertian Caring
Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi
orang lain, pengawasan dengan waspada, menunjukkan perhatian, perasaan empati pada orang
lain dan perasaan cinta atau menyayangi yang merupakan kehendak keperawatan. Selain itu,
caring mempengaruhi cara berpikir seseorang, perasaan dan perbuatan seseorang. Caring juga
mempelajari berbagai macam philosofi dan etis perspektif.
Caring adalah sentral untuk praktik keperawatan karena caring merupakan suatu cara
pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya
kepada klien. Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam
praktik keperawatan. Saat ini, caring adalah isu besar dalam profesionalisme keperawatan.
1
praktiknya, caring mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan pengetahuan perilaku
manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan dan untuk menyediakan pelayanan bagi
mereka yang sakit.
e. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan/terapi dan membantu
klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya,
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan dan meningkatkan fungsi tubuh sedangkan
tujuan curing adalah menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah
problem penyakit dan penanganannya.
f. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit yang diderita
sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan identifikasi masalah dan
penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien.
2
4. Lydia Hall (1969) , mengemukakan perpaduan tiga aspek dalam teorinya. Sebagai
seorang perawat, kemampuan care, core, dan cure harus dipadukan secara seimbang sehingga
menghasilkan asuhan keperawatan yang optimal untuk klien. Care merupakan komponen
penting yang berasal dari naluri seorang ibu. Core merupakan dasar dari ilmu sosial yang terdiri
dari kemampuan terapeutik, dan kemampuan bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain.
Sedangkan cure merupakan dasar dari ilmu patologi dan terapeutik. Dalam memberikan asuhan
keperawatan secara total kepada klien, maka ketiga unsur ini harus dipadukan (Julia, 1995).
5. Florence Nightingale (1860), caring adalah tindakan yang menunjukkan pemanfaatan
lingkungan pasien dalam membantu penyembuhan, memberikan lingkungan bersih, verifikasi
yang baik dan tenang kepada klien.
6. Leinginger (1981), caring merupakan aktifitas, proses dan pengambilan keputusan
yang bersifat memelihara baik secara langsung maupun tidak langsung untuk meningkatkan
status kesehatan.
7. Barnum (1994), caring memiliki mana yang bersifat aktivitas, sikap (emosional) dan
kehati-hatian. Secara garis besar, dapat dikatakan caring adalah sentral praktik keperawatan
berupa tindakan yang memperhatikan kesehatan klien dengan menunjukkan perhatian, empati
maupun rasa menyayangi yang berupaya untuk meningkatkan kesehatan klien.
4. Komponen Caring
5 Cs yaitu :
1.Compassion ( bela rasa )
Kepekaan terhadap kesulitan & kepedihan orang lain
Membantu seseorang untuk tetap bertahan
Memberikan kesempatan untuk berbagi
Memberi ruang bagi orang lain untuk berbagi perasaan, memberikan dukungan secara
penuh
2. Competence ( kemampuan )
Memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, energi dan motivasi sebagai rasa
tanggung jawab terhadap profesi.
Compassion tanpa competence –kelalaian klinis
Competence tanpa compassion –terjadi tindakan
3
3. Confidence ( kepercayaan diri )
– Suatu keadaan untuk memelihara hubungan antar manusia dengan penuh percaya diri
– Ekpresi caring yang meningkatkan kepercayaan tanpa mengabaikan kemampuan orang lain
untuk tumbuh
– Menyampaikan kebenaran tanpa pelang
4. Concience ( suara hati )
Perawat memiliki standar moral yang tumbuh dari sistem nilai humanistik – altruistik (peduli
kesejahteraan orang lain) yang dianut dan direfleksikan pada tingkah lakunya
5. Commitment
› Melakukan tugas secara konsekwen dan berkualitas terhadap tugas, orang, karier yg dipilih
4
Sementara analisis teologis Chambel (1984a) tentang asuhan professional mengharuskan
agar caring dipersepsikan sebagai sebuah bentuk “cinta sedang”. Istilah cinta sedang menunjukan
seperti talah kita ketahui, bahwa hubungan caring secara professional terikat kuat (atau
“sedang”) oleh konfensi dan undang-undang.
Bagaimanpun MC. FARLANE (1976) mengartikan keperawatan sebagai proses
“menolong, membantu, melayani, caring”, menunjukan bahwa keperawatan dan caring adalah
sesuatu yang tidak teripisahkan dan pad asaat yang sama mengindikasikan bahwa beberapa
aktivitas praktik dilakukan dalam proses caring di lingkungan keperawatan. Sedut pandang ini di
adopsi dan diprluas oleh griffin (1980,1983) yang membagi konsep caring kedalam 2 dominan
utama salahsatu konsep caring ini berkenaan dengan sikap dan emosi keperawatan, sementara
konsep caring yang lain terfokus pada aktivitas yang dilakukan perawat saat melaksanakan
fungsi keperawatannya.
Griffin (1983) menggambarkan caring dalam keperawatan sebagai sebuah proses
interpersonal esensial yang mengharuskan perawata melakukan aktivitas peran yang spesifik
dalam sebuah cara denga menyampaikan ekspresi emosi-emosi tertentu kepada resipien.
Aktivitas tersebut menurut griffin meliputi membantu, menolong, dan melayani orang yang
mempunyai kebutuhan khusus. Proses ini dipengaruhi hubunga antar perawat dengan pasien.
Emosi “menyukai” dan “kasihsayang” ditawarkan secara sementara sebagai respon afektif yang
di ekspresikan melalui hubungan ini.
Berdasarkan analisis dan pendapat para ahli diatas, dapat kita simpulkan bahwa hubungan
keperawtan dan caring sangatlah erat dan penting, tanpa caring maka sebuah keperawatan tidak
akan bias berjalan sebagaimana semestinya.
5
Spy pesan yg disampaikan dpt dimengerti orang lain
Memahami orang lain
Spy gagasan / ide dpt dimengerti dan diterima orang lain
Menggerakkan orang lain u/ melakukan sesuatu.
MANFAAT KOMUNIKASI
Informasi,
pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, gambar, fakta, pesan, opini
agar dpt dimengerti or la & dpt beraksi scr jls.
Sosialisasi
Dg komunikasi, sesuatu yg ingin disampai kan dpt disebarkan kemasyarakat luas.
Motivasi
Proses kom yg dilakukan scr persuasive & argumentative dpt berfungsi sbg penggerak
semangat, pendorong bg seseorang u/ melakukan sesuatu yg diinginkan komunikator
Perdebatan & diskusi
Pendidikan
Proses pengalihan IPTEK u/ perkembangan intelektual, watak & ketrampilan dpt
dilakukan melalui komunikasi yg baik & efektif.
Memajukan kehidupan
Komunikasi mllui leaflet, booklet,dll ttg cara hidup sehat, budaya dll.
Hiburan
Dunia entertainment telah banyak muncul dari produk komunikasi. Misal : lawak,
menyanyi, drama, sastra,seni dll
Integrasi
Dg berkomunikasi dpt mempengaruhi seseorang dlm bersikap, berperilaku & berpola
pikir serta sbg sarana u/ menghargai & memahami pandangan orang lain.
8. Manfaat Caring
Pemberian pelayanan keperawatan yang didasari oleh perilaku caring perawat mampu
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Penerapan caring yang diintegrasikan dengan
pengetahuan biofisikal dan pengetahuan mengenai perilaku manusia akan dapat meningkatkan
6
kesehatan individu dan memfasilitasi pemberian pelayanan kepada pasien. Watson menambahkan
bahwa caring yang dilakukan dengan efektif dapat mendorong kesehatan dan pertumbuhan individu.
Selain itu, William (1997) dalam penelitiannya, menemukan adanya hubungan yang signifikan antara
persepsi mengenai perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan.
Dengan demikian, perilaku caring yang ditampilkan oleh seorang perawat akan mempengaruhi
kepuasan klien.
Perilaku caring perawat tidak hanya mampu meningkatkan kepuasan klien, namun juga dapat
menghasilkan keuntungan bagi rumah sakit. Godkin dan Godkin menyampaikan bahwa perilaku
caring dapat mendatangkan manfaat finansial bagi industri pelayanan kesehatan. Issel dan Khan
(1998) menambahkan bahwa perilaku caring staf kesehatan mempunyai nilai ekonomi bagi rumah
sakit karena perilaku ini berdampak bagi kepuasan pasien. Dengan demikian, secara jelas dapat
diketahui bahwa perilaku caring perawat dapat memberikan kemanfaatan bagi pelayanan kesehatan
karena dapat meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu serta meningkatakan kepuasan
pasien sehingga akan meningkatkan kunjungan pasien ke rumah sakit dan pada akhirnya memberikan
keuntungan finansial bagi rumah sakit.
7
BAB III
A. Kesimpulan
Caring diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain,
pengawasan dengan waspada, menunjukkan perhatian, perasaan empati pada orang lain dan
perasaan cinta atau menyayangi yang merupakan kehendak keperawatan. Dan dalam
keperawatan memiliki beberapa komponen seperti Compassion ( bela rasa ), Competence
( kemampuan ), Confidence ( kepercayaan diri ), Concience ( suara hati ), Commitment. Selaim itu
carung juga berdampinagan dengan curing yang berarti upaya kesehatan dari kegiatan dokter
dalam prakteknya untuk mengobati klien.
Caring, keperawatan dan komukasi memounyai sebuah hubungan yang erat dikarenakan
caring sebagai penilaian bagi kegitan keperawatan dan komunikasi, dan komukasi juga sebagai
perantara dalam kegitan caring dan keperawatan, sehingga tiga komponen ini berhubungan
sangat erat.
B. Saran
Sebagai seorang calon perawat hendaknyakita menguasai memahami dan mengahayati
apakah caring dan komunikasi itu, karena caring dan komunikasilah yang paling berhubungan
dengan profesi keperawatan prifesional.
8
DAFTAR PUSTAKA