You are on page 1of 13

KONSEP CARING

Mata Kuliyah : Caring


Dosen : Jum’ah

Ahmad Azkia

D3 Keperawatan Kelas Internasional

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


2016/2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan Rahmat, dan
Karunia-Nya makalah ini dapat saya selesaikan. dan juga tidak lupa saya ucapkan terimakasih
kepada dosen pengajar saya yang telah memberikan tugas ini kpada saya sebagai bahan
pengajaran untuk menambah wawasan kami semua.
Meskipun makalah yang saya sajikan ini sangatlah ringkas, teapai semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami dan yang membacanya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

i
DAFTAR ISI
Kata pengantar ....................................................................................................................... i
Daftar isi ............................................................................................................................... ii
BAB I
Latar belakang .................................................................................................................. iii
Rumusan masalah ............................................................................................................. iii
Tujuan pembahasan .......................................................................................................... iii
BAB II
Pengertian Caring ……………………………………………………………………… 1
Caring dan Curing ……………………………………………………………………… 1
Caring menurut para ahli ……………………………………………………………… 2
Komponen Caring ……………………………………………………………………………… 3
Alasan Peraawat Harus Care ………………………………………………………….... 4
Hubungan keperawatan dan caring……………………………………………………… 4
Komunikasi dalam keperawatan ……………………………………………………...... 5
Manfaat caring ………………………………………………………………………….. 6

BAB III (penutup)


Kesimpulan .......................................................................................................................... 8
Saran ...................................................................................................................................... 8
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………… 9

ii
BAB I
A. Latar Belakang

Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, segala hal dituntut untuk semakin maju dan
memenuhi kebutuhan masyarakat. Termasuk salah satunya merambah pada bidang kesehatan
terutama keperawatan. Kualitas pelayanan keperawatan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan
kesehatan, bahkan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan kesehatan (rumah
sakit) di mata masyarakat. Hal ini terjadi karena keperawatan merupakan kelompok profesi
dengan jumlah terbanyak, paling depan dan terdekat dengan penderitaan orang lain, kesakitan,
kesengsaraan yang dialami masyarakat. Salah satu indikator mutu layanan keperawatan adalah
kepuasan pasien. Perilaku Caring perawat menjadi jaminan apakah layanan perawatan bermutu
apa tidak.
B. Rumusan masalah
 Apakah caring itu?
 Apa perbedaan caring dan curing?
 Caring menurut para ahli?
 Apa saja komponen caring?
 Mengapa peraawat harus care?
 Bagaiman hubungan keperawatan dan caring?
 Bagaiman komunikasi dalam keperawatan?
C. Tujuan pembahasan
 Untuk memoelajari caring
 Mengetahui perbedaan caring dan curing
 Mengetahui caring menurut para ahli
 Untuk mengetahui komponen-komponen caring
 Agar mengetahui alas an seorang perawat harus care
 Mempealajari hubungan keperawatan dan caring
 Membpelajari komunikasi dalam keperawata

iii
BAB II

1. Pengertian Caring
Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi
orang lain, pengawasan dengan waspada, menunjukkan perhatian, perasaan empati pada orang
lain dan perasaan cinta atau menyayangi yang merupakan kehendak keperawatan. Selain itu,
caring mempengaruhi cara berpikir seseorang, perasaan dan perbuatan seseorang. Caring juga
mempelajari berbagai macam philosofi dan etis perspektif.
Caring adalah sentral untuk praktik keperawatan karena caring merupakan suatu cara
pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya
kepada klien. Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam
praktik keperawatan. Saat ini, caring adalah isu besar dalam profesionalisme keperawatan.

2. Caring dan Curing


Keperawatan sebagai suatu profesi dan berdasarkan pengakuan masyarakat adalah ilmu
kesehatan tentang asuhan atau pelayanan keperawatan atau The Health Science of
Caring (Lindberg,1990). Secara bahasa, caring dapat diartikan sebagai tindakan kepedulian
dan curing dapat diartikan sebagai tindakan pengobatan. Namun, secara istilah caring dapat
diartikan memberikan bantuan kepada individu atau sebagai advokasi pada individu yang tidak
mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Sedangkan curing adalah upaya kesehatan dari kegiatan
dokter dalam prakteknya untuk mengobati klien. Dalam penerapannya,
konsep caring dan curing mempunyai beberapa perbedaan, diantaranya:
a. Caring merupakan tugas primer perawat sedangkan Curing adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang perawat lebih melakukan tindakan kepedulian terhadap klien daripada
memberikan tindakan medis. Oleh karena itu, caring lebih identik dengan perawat.
b. Curing merupakan tugas primer seorang dokter sedangkan Caring adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis tanpa melakukan tindakan
caring yang berarti. Oleh karena itu, curing lebih identik dengan dokter.
c. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾ nya adalah caring dan ¼ nya
adalah curing.
d. Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada Curing. Maksudnya caring lebih menekankan
pada peningkatan kesehatan daripada pengobatan. Di dalam

1
praktiknya, caring mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan pengetahuan perilaku
manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan dan untuk menyediakan pelayanan bagi
mereka yang sakit.
e. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan/terapi dan membantu
klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya,
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan dan meningkatkan fungsi tubuh sedangkan
tujuan curing adalah menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah
problem penyakit dan penanganannya.
f. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit yang diderita
sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan identifikasi masalah dan
penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien.

3. Caring menurut para ahli


1. Watson (1979), yang terkenal dengan Theory of Human Caring, mempertegas bahwa
caring sebagai jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima
asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian
mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.
2. Marriner dan Tomey (1994), menyatakan bahwa caring merupakan pengetahuan
kemanusiaan, inti dari praktik keperawatan yang bersifat etik dan filosofikal.Caring bukan
semata-mata perilaku. Caring adalah cara yang memiliki makna dan memotivasi tindakan.
Caring juga didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan
memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien (Carruth et all,
1999).
3. Griffin (1983), membagi konsep caring kedalam dua domain utama. Salah satu
konsep caring ini berkenaan dengan sikap dan emosi perawat, sementara konsep caring yang lain
terfokus pada aktivitas yang dilakukan perawat saat melaksanakan fungsi keperawatannya.
Griffin menggambarkan caring dalam keperawatan sebagai sebuah proses interpersonal esensial
yang mengharuskan perawat melakukan aktivitas peran yang spesifik dalam sebuah cara dengan
menyampaikan ekspresi emosi-emosi tertentu kepada resepien. Aktivitas tersebut menurut
Griffin meliputi membantu, menolong, dan melayani orang yang mempunyai kebutuhan khusus.
Proses ini dipengaruhi oleh hubungan antara perawat dengan pasien.

2
4. Lydia Hall (1969) , mengemukakan perpaduan tiga aspek dalam teorinya. Sebagai
seorang perawat, kemampuan care, core, dan cure harus dipadukan secara seimbang sehingga
menghasilkan asuhan keperawatan yang optimal untuk klien. Care merupakan komponen
penting yang berasal dari naluri seorang ibu. Core merupakan dasar dari ilmu sosial yang terdiri
dari kemampuan terapeutik, dan kemampuan bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain.
Sedangkan cure merupakan dasar dari ilmu patologi dan terapeutik. Dalam memberikan asuhan
keperawatan secara total kepada klien, maka ketiga unsur ini harus dipadukan (Julia, 1995).
5. Florence Nightingale (1860), caring adalah tindakan yang menunjukkan pemanfaatan
lingkungan pasien dalam membantu penyembuhan, memberikan lingkungan bersih, verifikasi
yang baik dan tenang kepada klien.
6. Leinginger (1981), caring merupakan aktifitas, proses dan pengambilan keputusan
yang bersifat memelihara baik secara langsung maupun tidak langsung untuk meningkatkan
status kesehatan.
7. Barnum (1994), caring memiliki mana yang bersifat aktivitas, sikap (emosional) dan
kehati-hatian. Secara garis besar, dapat dikatakan caring adalah sentral praktik keperawatan
berupa tindakan yang memperhatikan kesehatan klien dengan menunjukkan perhatian, empati
maupun rasa menyayangi yang berupaya untuk meningkatkan kesehatan klien.
4. Komponen Caring
5 Cs yaitu :
1.Compassion ( bela rasa )
 Kepekaan terhadap kesulitan & kepedihan orang lain
 Membantu seseorang untuk tetap bertahan
 Memberikan kesempatan untuk berbagi
 Memberi ruang bagi orang lain untuk berbagi perasaan, memberikan dukungan secara
penuh
2. Competence ( kemampuan )
Memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, energi dan motivasi sebagai rasa
tanggung jawab terhadap profesi.
Compassion tanpa competence –kelalaian klinis
Competence tanpa compassion –terjadi tindakan

3
3. Confidence ( kepercayaan diri )
– Suatu keadaan untuk memelihara hubungan antar manusia dengan penuh percaya diri
– Ekpresi caring yang meningkatkan kepercayaan tanpa mengabaikan kemampuan orang lain
untuk tumbuh
– Menyampaikan kebenaran tanpa pelang
4. Concience ( suara hati )
Perawat memiliki standar moral yang tumbuh dari sistem nilai humanistik – altruistik (peduli
kesejahteraan orang lain) yang dianut dan direfleksikan pada tingkah lakunya
5. Commitment
› Melakukan tugas secara konsekwen dan berkualitas terhadap tugas, orang, karier yg dipilih

5. Alasan Peraawat Harus Care


Penilaian terhadap seorang perawat dapat terlihat dari perilaku Caring yang dimiliki
perawat. Teori Caring Swanson menyajikan permulaan yang baik untuk memahami kebiasaan
dan proses karakteristik pelayanan. Teori Caring Swanson (1991) menjelaskan tentang proses
Caring yang terdiri dari bagaimana perawat mengerti kejadian yang berarti di dalam hidup
seseorang, hadir secara emosional, melakukan suatu hal kepada orang lain sama seperti
melakukan terhadap diri sendiri, memberi informasi dan memudahkan jalan seseorang dalam
menjalani transisi kehidupan serta menaruh kepercayaan seseorang dalam menjalani hidup.
(Potter & Perry, 2005 : 110).
Mengenali kebiasaan perawat yang dirasakan klien sebagai Caring menegaskan apa yang
klien harapkan dari pemberi pelayanan. Kemudian, klien menilai efektivitas perawat dalam
menjalankan tugasnya. Klien juga menilai pengaruh dari pelayanan keperawatan. Sikap
pelayanan yang dinilai klien terdiri dari bagaimana perawat menjadikan pertemuan yang
bermakna bagi klien, menjaga kebersamaan, dan bagaimana memberikan perhatian penuh.
Karena hal inilah seorang perawat diharuskan haurs care.

6. Hubungan keperawatan dan caring


Beberapa penulis telah mengartikan caring dalam keperawatan sebagai sebuah bentuk
ccinta. Ray (1981a) menemukan bahwa : analisi caring secara konseptual dari perspektif bebeda
diperkirakan sebagai bentuk cinta.

4
Sementara analisis teologis Chambel (1984a) tentang asuhan professional mengharuskan
agar caring dipersepsikan sebagai sebuah bentuk “cinta sedang”. Istilah cinta sedang menunjukan
seperti talah kita ketahui, bahwa hubungan caring secara professional terikat kuat (atau
“sedang”) oleh konfensi dan undang-undang.
Bagaimanpun MC. FARLANE (1976) mengartikan keperawatan sebagai proses
“menolong, membantu, melayani, caring”, menunjukan bahwa keperawatan dan caring adalah
sesuatu yang tidak teripisahkan dan pad asaat yang sama mengindikasikan bahwa beberapa
aktivitas praktik dilakukan dalam proses caring di lingkungan keperawatan. Sedut pandang ini di
adopsi dan diprluas oleh griffin (1980,1983) yang membagi konsep caring kedalam 2 dominan
utama salahsatu konsep caring ini berkenaan dengan sikap dan emosi keperawatan, sementara
konsep caring yang lain terfokus pada aktivitas yang dilakukan perawat saat melaksanakan
fungsi keperawatannya.
Griffin (1983) menggambarkan caring dalam keperawatan sebagai sebuah proses
interpersonal esensial yang mengharuskan perawata melakukan aktivitas peran yang spesifik
dalam sebuah cara denga menyampaikan ekspresi emosi-emosi tertentu kepada resipien.
Aktivitas tersebut menurut griffin meliputi membantu, menolong, dan melayani orang yang
mempunyai kebutuhan khusus. Proses ini dipengaruhi hubunga antar perawat dengan pasien.
Emosi “menyukai” dan “kasihsayang” ditawarkan secara sementara sebagai respon afektif yang
di ekspresikan melalui hubungan ini.
Berdasarkan analisis dan pendapat para ahli diatas, dapat kita simpulkan bahwa hubungan
keperawtan dan caring sangatlah erat dan penting, tanpa caring maka sebuah keperawatan tidak
akan bias berjalan sebagaimana semestinya.

7. Komunikasi dalam keperawatan


Adalah Proses penyampaian informasi, makna, arti/pemahaman dr pengirim pesan kpd penerima
pesan ( Burgess, 93)
TUJUAN BERKOMUNIKASI
 Memudahkan
 Melancarkan
 Melaksanakan
TUJUAN KOMUNIKASI SECARA UMUM

5
 Spy pesan yg disampaikan dpt dimengerti orang lain
 Memahami orang lain
 Spy gagasan / ide dpt dimengerti dan diterima orang lain
 Menggerakkan orang lain u/ melakukan sesuatu.
MANFAAT KOMUNIKASI
 Informasi,
pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, gambar, fakta, pesan, opini
agar dpt dimengerti or la & dpt beraksi scr jls.
 Sosialisasi
Dg komunikasi, sesuatu yg ingin disampai kan dpt disebarkan kemasyarakat luas.
 Motivasi
Proses kom yg dilakukan scr persuasive & argumentative dpt berfungsi sbg penggerak
semangat, pendorong bg seseorang u/ melakukan sesuatu yg diinginkan komunikator
 Perdebatan & diskusi
 Pendidikan
Proses pengalihan IPTEK u/ perkembangan intelektual, watak & ketrampilan dpt
dilakukan melalui komunikasi yg baik & efektif.
 Memajukan kehidupan
Komunikasi mllui leaflet, booklet,dll ttg cara hidup sehat, budaya dll.
 Hiburan
Dunia entertainment telah banyak muncul dari produk komunikasi. Misal : lawak,
menyanyi, drama, sastra,seni dll
 Integrasi
Dg berkomunikasi dpt mempengaruhi seseorang dlm bersikap, berperilaku & berpola
pikir serta sbg sarana u/ menghargai & memahami pandangan orang lain.

8. Manfaat Caring
Pemberian pelayanan keperawatan yang didasari oleh perilaku caring perawat mampu
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Penerapan caring yang diintegrasikan dengan
pengetahuan biofisikal dan pengetahuan mengenai perilaku manusia akan dapat meningkatkan

6
kesehatan individu dan memfasilitasi pemberian pelayanan kepada pasien. Watson menambahkan
bahwa caring yang dilakukan dengan efektif dapat mendorong kesehatan dan pertumbuhan individu.
Selain itu, William (1997) dalam penelitiannya, menemukan adanya hubungan yang signifikan antara
persepsi mengenai perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan.
Dengan demikian, perilaku caring yang ditampilkan oleh seorang perawat akan mempengaruhi
kepuasan klien.
Perilaku caring perawat tidak hanya mampu meningkatkan kepuasan klien, namun juga dapat
menghasilkan keuntungan bagi rumah sakit. Godkin dan Godkin menyampaikan bahwa perilaku
caring dapat mendatangkan manfaat finansial bagi industri pelayanan kesehatan. Issel dan Khan
(1998) menambahkan bahwa perilaku caring staf kesehatan mempunyai nilai ekonomi bagi rumah
sakit karena perilaku ini berdampak bagi kepuasan pasien. Dengan demikian, secara jelas dapat
diketahui bahwa perilaku caring perawat dapat memberikan kemanfaatan bagi pelayanan kesehatan
karena dapat meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu serta meningkatakan kepuasan
pasien sehingga akan meningkatkan kunjungan pasien ke rumah sakit dan pada akhirnya memberikan
keuntungan finansial bagi rumah sakit.

7
BAB III
A. Kesimpulan
Caring diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain,
pengawasan dengan waspada, menunjukkan perhatian, perasaan empati pada orang lain dan
perasaan cinta atau menyayangi yang merupakan kehendak keperawatan. Dan dalam
keperawatan memiliki beberapa komponen seperti Compassion ( bela rasa ), Competence
( kemampuan ), Confidence ( kepercayaan diri ), Concience ( suara hati ), Commitment. Selaim itu
carung juga berdampinagan dengan curing yang berarti upaya kesehatan dari kegiatan dokter
dalam prakteknya untuk mengobati klien.
Caring, keperawatan dan komukasi memounyai sebuah hubungan yang erat dikarenakan
caring sebagai penilaian bagi kegitan keperawatan dan komunikasi, dan komukasi juga sebagai
perantara dalam kegitan caring dan keperawatan, sehingga tiga komponen ini berhubungan
sangat erat.

B. Saran
Sebagai seorang calon perawat hendaknyakita menguasai memahami dan mengahayati
apakah caring dan komunikasi itu, karena caring dan komunikasilah yang paling berhubungan
dengan profesi keperawatan prifesional.

8
DAFTAR PUSTAKA

Potter, P.A. & Perry, A.G. (2009). Fundamental Keperawatan. Edisi 7.


Meidiana Dwidiyanti. 2008. Keperawatan Dasar. Semarang. Hasani
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2005). Fundamental of Nursing : Concepts, Process, and Practice
Paul Morrison, 2008. Caring dan komunicating : hubungan interpersonal dalam keperawatan.
Jakarta : ECG

You might also like