Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
untuk bergerak secara bebas, mudah dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi
pemuda menjelang dewasa Indonesia kini telah banyak yang kecanduan rokok dan
memulai pola hidup sehat. Hal ini meningkatkan resiko terkena penyakit stroke
karena kini jumlah penderita stroke di Indonesia adalah terbanyak dan menduduki
urutan pertama di Asia. Prevalensi stroke di Indonesia mencapai 8,3 % dari 1000
1
2
Dari data RS DR Loekmono Hadi kudus tahun 2015 dan 2016, selama
periode januari – desember tahun 2015 prevalensi penderita stroke non hemoragik
ada 568 pasien dengan pasien Laki – laki 286 orang, perempuan 282, prevalensi
hidup 500 orang dan yang meninggal 68 orang. Untuk angka hambatan mobiltas
fisik dengan 10 sampel acak dari 568 catatan medik di temukan data bahwa 7
sampel mengalamai hambatan mobilitas fisik dan di temukan hanya 4 klien yang
november 2016, prevalensi penderita stroke non hemoragik naik sekitar 9,1 %
yaitu sebanyak 584 orang. Tercatat 288 pasien di alami oleh laki- laki dan 296
pasien dialami oleh perempuan dengan prevalensi hidup 520 orang dan yang
meninggal ada 63 orang. Untuk angka kejadian hambatan mobilitas fisik dengan
sampel 15 acak dari 584 catatan medis di temukan ada 10 sampel dengan
hambatan mobilitas fisik dan hanya 5 klien yang dilalukan mobilisasi Range Of
Motion (ROM). Sedangkan 5 klien yang tidak di lakukan mobilitasi aktif maupun
Hemiplegia dan hemiparesis merupakan kecacatan fisik yang paling sering terjadi
pada pasien stroke. Hemiparesis merupakan penyebab yang sering terjadi setelah di
3
Sekitar 20 % pasien stroke akan mengalami hemiparesis bervariasi dan lebih dari 50
% mengalami gejala sisa fungsi motorik (Irdawati, 2008). Sekitar 60% pasien
mengalami hemiplegia di bagian ekstremitas atas dan hanya sekitar sepertiga yang
Dampak stroke pada aspek psikologis adalah adanya perasaan depresi akan
perubahan fisik yang membuat mereka merasa terasing dari orang-orang dan
mereka akan berpikir bahwa dirinya tidak berguna lagi karena hidup mereka lebih
banyak bergantung pada orang lain. Dengan kondisi pasca stroke yang demikian,
penderita akan merasa dirinya cacat dan kecacatan ini menyebabkan self-
orang lain maka dia pun akan kehilangan pekerjaan dan pendapatan keluarga akan
dengan cara rehabilitasi. Rehabilitasi dapat dipandang sebagai salah satu jalan
stroke post serangan membutuhkan waktu yang lama untuk memulihkan dan
rehabilitasi yang dapat diberikan pada pasien stroke yaitu mobilisasi persendian
dengan latihan range of motion (Levine, 2008). Terapi fisik yang umumnya
dilakukan berupa latihan range of motion dengan kekuatan otot dan melatih
activities of daily living/ADL seperti mandi, makan, buang air, berpakaian dan
4
berdandan, serta latihan kegiatan yang bersifat hobi seperti memasak dan
berkebun.
visual dan koordinasi para penderita stroke dapat pulih sehingga tingkat
kemampuan dan tingkat kemandirian mereka, kualitas hidup penderita stroke akan
meningkat pula. latihan fisik secara rutin merupakan upaya terapi rehabilitasi
Maka dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk membuat karya
tulis Ilmiah yang berjudul : Asuhan Keperawatan Pada pasien Yang Mengalami
Fisik
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
pasien yang mengalami stroke non hemoragik dengan fokus studi pengelolaan
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
5
Karya tulis ini di harapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam
2. Manfaat praktis
a. Peneliti
b. Institusi pendidkan
b. Bagi Pasien