Professional Documents
Culture Documents
(RPP)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayat dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayat dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktf dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektf dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisispengetahuan faktual, konseptual, proseduralberdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar :
3.5 Menganalisis peran tokoh-tokoh Nasional dan Daerah dalam perjuangan menegakkan negara Republik
Indonesia.
C. Indikator Pencapaian kompetensi :
3.5.1 Menjelaskan tujuan organisasi pergerakan keagamaan ( Muhamadiyah, NU,MIAI )
3.5.2 Mengidentfikasi peran tokoh-tokoh organisasi pergerakan keagamaan dalam perjuangan mencapai
kemerdekaan
3.5.3 Menganalisis latar belakang berdirinya organisasi pergerakan keagamaan ( Muhamadiyah, NU,MIAI )
4.5 Menyusun Laporan tentang pergerakan, tokoh-tokoh pergerakan nasional dan dampaknya
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui pengamatan gambar peserta didik dapat mengidentifikasi tokoh-tokoh pergerakan
keagamaan Muhamadiyah, NU, dan MIAI.
2. Dengan membaca buku peserta didik memiliki rasa ingin tahu bagaimana peran tokoh-tokoh
keagamaan dalam pergerakan nasional.
3. Dengan mendengarkan keterangan guru peserta didik mampu bertanya tentang peran organisasi
keagamaan dalam pergerakan nasional.
4. Melalui hasil diskusi peserta didik dapat menganalisis keterkaitan antara peran tokoh organisasi
keagamaan dengan perjuangan mencapai kemerdekaan.
5. Melalui hasil diskusi peserta didik dapat memiliki ketrampilan mengolah informasi dan menyajikan
dalam bentuk tulisan keterkaitan antara peran tokoh organisasi keagamaan dengan perjuangan
mencapai kemerdekaan.
E. Materi Ajar
Organisasi pergerakan nasional keagamaan Muhamadiyah, NU, MIAI
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran : Scientific
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan
Model pembelajaran : Discovery Learning
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Membuat Jejaring
Masing- masing kelompok melaporkan/ mempresentasi
kan hasil diskusinya, dan kelompok lain menanggapi
Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan
dalam bentuk lesan pada kelompok-kelompok diskusi
yang telah selesai melaporkan hasil diskusinya.
Penutup Peserta didik membuat rangkuman materi pelajaran 20 menit
Guru melakukan penjajagan hasil belajar peserta didik
dengan melakukan tanya jawab materi yang telah
diberikan( post tes)
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya dengan memberikan tugas mandiri
terstruktur ,peserta didik diminta membuat deskripsi
tentang organisasi pemuda dalam bentuk tulisan berupa
narasi
Menutup pelajaran dengan salam
1. Penilaian sikap
c) Harga diri
Indicator sikap social “ harga diri “
- Tidak suka dengan dominasi asing
- Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek
- Cinta produk negeri sendiri
- Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri
Rubric pemberian skor :
- 4 = jika siswa melakukan 4 ( empat ) kegiatan tersebut
- 3 = jika siswa melakukan 3 ( tiga ) kegiatan tersebut
- 2 = jika siswa melakukan 2 ( dua ) kegiatan tersebut
1 = jika siswa hanya melakukan 1 ( satu ) kegiatan tersebut
2. Penilaian pengetahuan
no Butir soal
1 Jelaskan tujuan organisasi keagamaan Muhamadiyah!
2 Bagaimana latar belakang berdirinya organisasi keagamaan NU!
3 Jelaskan tujuan organisasi keagamaan MIAI!
4 Bagaimana latar belakang dibentuknya organisasi keagamaan MIAI !
Nilai = skor x 4
3. Penilaian ketrampilan
Penilaian untuk kegiatan mengamati gambar tokoh-tokoh organisasi nasional keagamaan
Kriteria Nilai :
A= 80—100 : Baik Sekali
B= 70---79 : Baik
C= 60---69 : Cukup
D= < 60 : Kurang
Skor perolehan
Nilai siswa = ______________ x 100
Skor maksimal (20)
Kriteria Nilai :
A = 80—100 : Baik Sekali
B = 70---79 : Baik
C = 60---69 : Cukup
D = < 60 : Kurang .
H. Alat dan Sumber Belajar
A. Alat-alat : Gambar, LCD
B. Sumber pembelajaran :
1. I Wayan Badrika. 2006. Sejarah Nasional Indonesia dan Umum SMA kelas XI
Kurikulum 2006. Jakarta : Erlangga
2. Siti Waridah Q. dkk. 2003. Sejarah Nasional dan Umum kelas 2 SMA. Jakarta :
Bumi Aksara.
3. Sodiq Mustafa, dkk. 2004. Sejarah untuk Kelas XI SMA dan MA. Surakarta :
Tiga Serangkai.
4. Internet
.................................... ………………………..
NIP. NIP .
Kunci Penilaian Soal Uraian
1. Organisasi muhamadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 Nopember 1912 dengan
tujuan :
a. Mengembalikan ajaran Islam sesuai Al-Quran dan sunah Rasul;
b. Memberantas kebiasaan yang tdak sesuai ajaran Islam; dan memajukan ilmu agama Islam
dikalangan anggotanya.
2. Latar belakang berdirinya Nahdlatul Ulama
a. Antsipasi dari para kyai dan santri atas meluasnya gerakan Islam baru (gerakan Wahabi)
di kota-kota sepert yang dilakukan oleh Sarekat Islam dan Muhammadiyah.
b. Antsipasi untuk menjaga kemurnian dan keluhuran dari kemurnian ajaran Islam.
Waktu itu Belanda berusaha meruntuhkan potensi Islam.
c. Sebagai upaya para ulama untuk meneruskan perjuangan mencapai kemerdekaan.
d. Sebagai upaya para ulama untuk memelihara ketentraman dan ketenangan bangsa
Indonesia yang mayoritas beragama Islam.
3. Tujuan MIAI :
a. Mempererat hubungan di antara perhimpunan-perhimpunan Islam di Indonesia
b. Menyatukan suara untuk membela kehormatan Islam
c. Merapatkan hubungan antara kaum muslimin Indonesia dengan umat Islam di luar
negeri.
4. Sikap berbagai organisasi Islam di Indonesia yang beraneka ragam dalam menyikapi kondisi yang ada,
akhirnya membuahkan gagasan untuk menyatukan semua organisasi dalam satu wadah yang
mempunyai tujuan yang sama. Maka, melalui beberapa kali musyawarah, akhirnya disepakat untuk
dibentuk suatu majelis yang diberi nama Djami’ul Djami’at Al Islam (DDI) artnya Perkumpulan-
perkumpulan Islam, yang kemudian berdasarkan pertemuan pada tahun 1937, DDI digant menjadi
Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI).
Pedoman Penskoran :
Score maksimum 100 dengan rincian
1. Score = 25
2. Score = 25
3. Score = 25
4. Score = 25
1. Kita wajib bersyukur karena Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan rakhmat terhadap
kemerdekaan bangsa Indonesia . Coba beri penjelasan, kalian dapat berdiskusi dengan anggota
kelompoknya !
2. Menurut kalian nilai-nilai apa yang dapat diperoleh dari peran tokoh-tokoh organisasi keagamaan!
Lampiran Materi :
Muhammadiyah
Kegiatan Muhammadiyah meliputi bidang sosial, pendidikan, dan kesehatan. Di bidang sosial
mendirikan: panti asuhan yatim piatu, bank Islam, organisasi wanita (Aisyiah) dan kepanduan Hisbul
Wathon. Di bidang pendidikan mendirikan sekolah-sekolah dari jenjang TK sampai perguruan tinggi. Di
bidang kesehatan mendirikan PKU (pemeliharaan kesejahteraan umat).
Nahdlatul Ulama
a. Antisipasi dari para kyai dan santri atas meluasnya gerakan Islam baru (gerakan Wahabi) di
kota-kota seperti yang dilakukan oleh Sarekat Islam dan Muhammadiyah.
b. Antisipasi untuk menjaga kemurnian dan keluhuran dari kemurnian ajaran Islam. Waktu itu
Belanda berusaha meruntuhkan potensi Islam.
d. Sebagai upaya para ulama untuk memelihara ketentraman dan ketenangan bangsa Indonesia
yang mayoritas beragama Islam.
Pada tahun 1926 di Hejaz, Arab Saudi, diselenggarakan Kongres Islam sedunia. Untuk menghadiri
kongres itu masing-masing lembaga mengirim delegasinya. Para ulama terkemuka berusaha
menyusun sebuah lembaga yang akan dapat mewakili mereka dalam kongres. Akhirnya pada
tanggal 31 Januari 1926 lahir Jami’yatul Nahdlatul Ulama di Kertopaten, Surabaya. Tokoh
pendirinya adalah : KH. Hasyim Asyari, KH. Abdul Wahab Hasbullah, KH. Bisri Syamsuri, KH.
Mas Alwi, KH. Ridwan. Mereka pemegang teguh salah satu dari empat mazhab, berhaluan
Ahlussunnah Waljama’ah. Tujuannya tidak saja mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam,
tetapi juga memperhatikan masalah sosial, ekonomi, dan sebagainya dalam rangka pengabdian
kepada umat manusia.
Anggota NU adalah para ulama, santri yang berada di lingkungan pondok pesantren. Pusat-pusat
NU ada di Surabaya, Kediri, Bojonegoro, Bondowoso, dan Kudus. Pada tahun 1935 NU sudah
memiliki 68 cabang dengan anggotanya 6.700 orang.
Sikap berbagai organisasi Islam di Indonesia yang beraneka ragam dalam menyikapi kondisi
yang ada, akhirnya membuahkan gagasan untuk menyatukan semua organisasi dalam satu wadah
yang mempunyai tujuan yang sama. Maka, melalui beberapa kali musyawarah, akhirnya disepakati
untuk dibentuk suatu majelis yang diberi nama Djami’ul Djami’at Al Islam (DDI) artinya
Perkumpulan-perkumpulan Islam, yang kemudian berdasarkan pertemuan pada tahun 1937, DDI
diganti menjadi Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI).
Tujuan MIAI :
3. Merapatkan hubungan antara kaum muslimin Indonesia dengan umat Islam di luar negeri.