You are on page 1of 6

PROSEDUR PELAKSANAAN VCT (VOLUNTARY

COUNSELING AND TESTING) HIV/AIDS DI RUMAH


SAKIT BALIMED
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO A.3.5.003 00 1/6
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR 22 Maret 2017
OPERASIONAL
(SPO) dr. I Putu Oka Darmawan, IBCLC,MARS
Direktur RS BaliMéd

PENGERTIAN Voluntary Counseling Test (VCT) adalah Proses


konseling pra testing, konseling post testing, dan testing
HIV secara sukarela yang bersifat confidential dan
secara lebih dini membantu orang mengetahui status
HIV. Konseling pra testing memberikan pengetahuan
tentang HIV & manfaat testing, pengambilan keputusan
untuk testing, dan perencanaan atas issue HIV yang
akan dihadapi. Konseling post testing membantu
seseorang untuk mengerti & menerima status (HIV+) dan
merujuk pada layanan dukungan. Voluntary Counseling
Test (VCT) merupakan pintu masuk penting untuk
pencegahan dan perawatan HIV
TUJUAN Sebagai acuan dalam penatalaksanaan Konseling dan
Testing HIV/AIDS secara sukarela di Rumah Sakit Balimed

KEBIJAKAN 1. Kesepakatan Bersama Dinas Kesehatan Kota Denpasar


dengan Rumah Sakit BaliMed no 443.22/1105/dikes
pada tanggal 7 Maret 2017
2. Perjanjian Kerja Sama Dinas Kesehatan Kota Denpasar
dengan Rumah Sakit BaliMed no 443.22/1275/dikes
pada tanggal 14 Maret 2017
3. SK Direktur RS BaliMéd N0 82/SK/RSBM/X/INT/2013
tentang Kebijakan Pelayanan di RS Balimed
4. SK Direktur Rumah Sakit BaliMéd No
026/SK/RSBM/III/INT/2017 tentang Penetapan Konselor
VCT di Rumah Sakit BaliMéd

PERSIAPAN 1. Poster /Leaflet/ Brosur tentang HIV/AIDS dan IMS


2. Tisu dan air minum
3. Kotak saran
PROSEDUR PELAKSANAAN VCT (VOLUNTARY
COUNSELING AND TESTING) HIV/AIDS DI RUMAH
SAKIT BALIMED
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO A.3.5.003 00 2/6
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR 22 Maret 2017
OPERASIONAL
(SPO) dr. I Putu Oka Darmawan, IBCLC,MARS
Direktur RS BaliMéd

PROSEDUR 1. KONSELING PRE TESTING


a) Menyiapkan perlengkapan untuk konseling
b) Memanggil pelanggan (dengan menyebutkan nomor
registrasi) dan mempersilahkan masuk keruangan.
c) Mempersilahkan pelanggan duduk dengan nyaman di
kursi yang telah tersedia.
d) Memberi salam dan memperkenalkan diri.
e) Memeriksa ulang nomor kode pelanggan dalam formulir
dokumen pelanggan.
f) Menanyakan latar belakang dan alasan kunjungan.
g) Memberi informasi tentang HIV/AIDS sesuai dengan
yang ada pada cek list untuk konseling pre test
h) Mengklarifikasi tentang fakta dan mitos tentang
HIV/AIDS,
i) Membantu pelanggan untuk membuat keputusan untuk
dilakukan tes HIV, antara lain dengan menjelaskan
keuntungan dan akibat melakukan tes HIV.
j) Mendikusikan prosedur tes HIV, waktu untuk
mendapatkan hasil dan arti dari tes HIV.
k) Mendiskusikan kemungkinan tindak lanjut setelah ada
hasil test.
l) Menjelaskan implikasi terinfeksi atau tidak terinfeksi HIV
dan memfasilitasi diskusi tentang cara menyesuaikan
diri dengan status HIV.
m) Menjajaki kemapuan pelanggan dalam mengatasi
masalah.
n) Melakukan penilaian system dukungan.
o) Memberi waktu untuk berfikir.
PROSEDUR PELAKSANAAN VCT (VOLUNTARY
COUNSELING AND TESTING) HIV/AIDS DI RUMAH
SAKIT BALIMED
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO A.3.5.003 00 3/6
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR 22 Maret 2017
OPERASIONAL
(SPO) dr. I Putu Oka Darmawan, IBCLC,MARS
Direktur RS BaliMéd

p) Bila pelanggan menyetujui untuk test, konselor


memberikan form informed consent kepada pelanggan
dan meminta tanda tangannya setelah pelanggan
membaca isi form HIV/.AIDS.
q) Mengisi dokumen pelanggan dengan lengkap dan
mengisi form rujukan ke laboratorium.
r) Membuat perjanjian dengan pelanggan untuk menunggu
hasil test.
s) Mengantar pelanggan ke tempat pengambilan darah dan
menyerahkan form laboratorium kepada petugas
pengambilan darah.
t) Bila pelanggan tidak menyetujui untuk di test, konselor
menawarkan kepada pelanggan untuk datang kembali
sewaktu-waktu bila masih memerlukan dukungan dan
atau untuk dilakukan test.
u) Mengucapkan salam dan mengakhiri proses.

2. KONSELING POST TESTING


a. Memangggil pelanggan dengan menyebutkan nomor
regester seperti prosedur pemanggilan konseling pre-
test.
b. Memperhatikan komunikasi non verbal saat pelanggan
memasuki ruang konseling.
c. Mengkaji ulang secara singkat dan menayakan keadaan
umum pelanggan.
d. Memperhatikan amplop hasil test yang masih tertutup
kepada pelanggan.
e. Menanyakan kesiapan pelanggan untuk menerima hasil
PROSEDUR PELAKSANAAN VCT (VOLUNTARY
COUNSELING AND TESTING) HIV/AIDS DI RUMAH
SAKIT BALIMED
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO A.3.5.003 00 4/6
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR 22 Maret 2017
OPERASIONAL
(SPO) dr. I Putu Oka Darmawan, IBCLC,MARS
Direktur RS BaliMéd

test dan meminta pelanggan untuk menandatangani


surat persetujuan buka hasil.
f. Apabila pelanggan menyatakan sudah siap / sanggup
menerima hasil test, maka konselor menawarkan
kepada pelanggan untuk membuka amplop bersama
konselor.
g. Apabila pelanggan menyatakan belum siap, konselor
meberi dukungan kepada pelanggan untuk menerima
hasil dan beri waktu sampai pelanggan menyatakan
dirinya siap.
h. Membuka amplop dan menyampaikan secara lisan hasil
testing HIV.
i. Memberi kesempatan pelanggan membaca hasil.
j. Menjelaskan kepada pelanggan tentang hasil testing
HIV yang telah dibuka dan yang telah dibaca bersama.
k. Memberi kesempatan dan ventilasikan keadaan
emosinya.
3. MANAJEMEN REAKSI
a. BILA HASIL TEST POSITIF
 Memeriksa apa yang diketahui tentang hasil test.
 Menjelaskan dengan tenang arti hasil pemeriksaan.
 Memberi kesempatan untuk memventilasikan emosi.
 Memfasilitasi coping problem (kemampuan
menyelesaikan masalah).
 Setelah pelanggan cukup tenang dan konseling
dapat dilanjutkan konselor menyelesaikan informasi
sebagai berikut :
o Pengobatan ARV
PROSEDUR PELAKSANAAN VCT (VOLUNTARY
COUNSELING AND TESTING) HIV/AIDS DI RUMAH
SAKIT BALIMED
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO A.3.5.003 00 5/6
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR 22 Maret 2017
OPERASIONAL
(SPO) dr. I Putu Oka Darmawan, IBCLC,MARS
Direktur RS BaliMéd

o Kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual


o Menawarkan konseling pasangan
o Menawarkan secara rutin pelanggan mengikuti
pemeriksaan infeksi menular seksual (IMS).
 Untuk pelanggan perempuan terdapat fasilitas
layanan pemeriksaan kehamilan dan rencana
penggunaan alat kontrasepsi bagi laki-laki dan
perempuan.
 Memotivasi agar datang ke klinik untuk evaluasi awal
secara medis.
 Konselor dan pelanggan menyepakati waktu
kunjungan berikutnya.
 Apabila pada waktu yang ditentukan pelanggan tidak
bisa hadir, disarankan untuk menghubungi konselor
melalui telepon untuk perjanjian berikutnya.
 Memberi kesempatan kepada pelanggan untuk
bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahui.
 Menawarkan pelayanan VCT pada pasangan
pelanggan.
 Apabila pelanggan sudah jelas dan tidak ada
pertanyaan, maka konseling pasca-testing ditutup.
b. BILA HASIL TEST NEGATIF
 Mendiskusikan kemungkinan pelanggan masih
berada dalam periode jendela
 Membuat ikhtisar dan gali lebih lanjut berbagai
hambatan
 Memastikan pelanggan paham mengenai hasil test
yang diterima dan pengertian periode jendela.
PROSEDUR PELAKSANAAN VCT (VOLUNTARY
COUNSELING AND TESTING) HIV/AIDS DI RUMAH
SAKIT BALIMED
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO A.3.5.003 00 6/6
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR 22 Maret 2017
OPERASIONAL
(SPO) dr. I Putu Oka Darmawan, IBCLC,MARS
Direktur RS BaliMéd

 Menjelaskan kebutuhan untuk melakukan test ulang


dan pelayanan VCT bagi pasangan.
 Menjelaskan upaya penurunan resiko yang dapat
dilakukan.
 Memberi kesempatan kepada pelanggan untuk
bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahui
 Apabila pelanggan sudah jelas dan tidak ada
pertanyaan, maka konseling pasca-testing ditutup.
 Memotivasi agar bersedia didampingi oleh MK untuk
mempertanyakan perilaku yang aman.
 Membuat perjanjian untuk kunjungan ulang apabila
dibutuhkan.

4. Mengisi form pasca konseling.

UNIT TERKAIT 1. Konselor HIV/AIDS


2. Laboratorium
3. Wakil Direktur Medik dan Keperawatan

You might also like