You are on page 1of 6

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien: Tn. U

Ruang Rawat : ICU

Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


DX 1: Gangguan perfusi Setelah dilakukan - Tidak ada tanda 1. Observasi keadaan umum - Untuk mengetahui keadaan
jaringan serebral tindakan keperawatan tanda peningkatan pasien. umum pasien.
berhubungan dengan selama 1x7 jam Tik
2. Kaji tanda-tanda vital. - Untuk mengetahui intervensi
hipoksia jaringan, diharapkan gangguan - TTV dalam batas
ditandai dengan perfusi jaringan normal 3. Pantau suhu lingkungan selanjutnya.
peningkatan TIK, berkurang. TD :120/80 mmHg 4. Auskultasi bunyi nafas - Menghindari supaya suhu
nekrosis jaringan,
N : 70-80x/mnt tambahan pasien tetap stabil.
pembengkakan jaringan
otak, depresi dan RR : 16-20x/mnt 5. Memposisikan tubuh dan - Supaya bisa melihat cairan
oedema. kepala untuk menghindari yang masuk dan keluar dari
S : 36,5ºC-37,5ºC
obstruksi jalan nafas. tubuh pasien.
- Tidak adanya
6. Kolaborasi dengan dokter - Supaya bisa mendengarkan
penurunan
kesadaran. dalam pemberian obat suara nafas tambahan
sesuai indikasi. - Agar pasien lebih rileks.
- Agar dapat mempercepat
proses penyembuhan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal Tanda tangan dan


Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
1. Mengobservasi keadaan umum pasien S: Erlina Yuliasi
2. Mengkaji tanda-tanda vital
O:
3. Memantau suhu lingkungan
4. Mengauskultasi bunyi nafas tambahan 1. TD : 194/ 93.mmHg
5. Memposisikan tubuh dan kepala untuk RR : 32x/mnt
menghindari obstruksi jalan nafas. S : 36,3 C
6. Berkolaborasi dalam pemberian oksigen sesuai N : 119x/mnt
advis dokter 2. Klien tampak gelisah
3. GCS: E:4, V:1, M:5
4. Tidak ada bunyi nafas tambahan
5. Posisi kepala 15-30
A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. U

Ruang Rawat : ICU

Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


DX 3: Defisit perawatan diri Setelah dilakukan Dengan kriteria hasil: 1. Kaji penyebab gangguan - Memudahkan
b.d kelemahan fisik tindakan keperawatan personal hygiene intervensi selanjutnya
ekstermitas bawah selama 1x7 jam diharap - Klien terlihat 2. Kaji kemampuan klien - Mengetahui
kan kebersihan diri klien bersih dan rapi untuk melakukan alat bantu kemampuan klien
dapat terpenuhi. - Kulit klien lembab 3. Bantu klien dalam personal untuk menggunakan
dan bersih Hygiene misalnya alat bantu
- Klien terlihat segar memandikan, gosok gigi - Untuk memberikan
dan kuat dan keramas rasa nyaman pada klien
- Mulut klien tidak 4. Bantu klien mengganti - Klien merasa nyaman
bau pakaian setelah diseka dan tidak lembab
- Kuku klien tampak 5. Anjurkan keluarga untuk - Klien terlihat bersih
bersih memotong kuku klien - Mencegah decubitus
6. Berikan pendidikan dan infeksi lain yang
kesehatan pada keluarga bisa terjadi
pasien tentang pentingnya
kebersihan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal Tanda tangan dan


Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
1. Mengkaji kemampuan klien untuk melakukan S: Erlina Yuliasi
alat bantu
2. Mengkaji kemampuan klien untuk melakukan O:
alat bantu
3. Membantu klien dalam personal Hygiene  Pasien tampak terbaring lemah
misalnya memandikan, gosok gigi dan keramas  Pasien tidak kuat jalan sendiri
4. Membantu klien mengganti pakaian setelah
diseka  Rambut pasien tampak kusut
5. Menganjurkan keluarga untuk memotong kuku  Kuku pasien panjang hitam
klien  Mulut masih bau
6. Memberikan pendidikan kesehatan pada
keluarga pasien tentang pentingnya kebersihan  kulit klien kering dan bersisik
 klien terlihat kusam dan kurang bersih
A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. U


Ruang Rawat : ICU

Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


Keperawatan
DX 2: Ganggun Setelah dilakukan Dengan kriteria hasil: 1. Kaji mobilitas yang ada - Mengetahui tingkat
mobilitas fisik b.d tindakan keperawatan dan observasi kemampuan klien dalam
kerusakan selama 1x7 jam diharap - Penampilan yang peningkatan kerusakan melakukan aktivitas
musculoskeletal, kan klien menunjukkan seimbang 2. Atur posisi imobilisasi - Imobilisasi yang adekuat
pergerakan fragmen tingkat mobilitas optimal - Melakukan pada paha dapat mengurangi pergerakan
tulang meski dengan bantuan pergerakan dan 3. Ajarkan klien untuk fragmen tulang yang menjadi
perpindahan melakukan gerak aktif unsur utama penyebab nyeri
- Mempertahankan pada ektermitas yang pada paha
mobilitas yang tidak sakit - Gerakan aktif memberikan
optimal 4. Bantu klien melakukan massa, tonus dan kekuatan
latihan rom, perawatan otot
diri - Untuk memelihara
5. Kolaborasi dengan ahli fleksibelitas sendi seuai
fisioterapi untuk latihan kemampuan
fisik klien - Peningkatan kemampuan
dalam mobilisasi ektermitas
dapat dicapai dengan latihan
fisik dari ahli fisioterapi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal Tanda tangan dan


Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
1. Mengkaji mobilitas yang ada dan observasi S: Erlina Yuliasi
peningkatan kerusakan
2. Mengatur posisi imobilisasi pada paha O:
3. Mengajarkan klien untuk melakukan gerak
aktif pada ektermitas yang tidak sakit  Pasien masih tampak meringis
4. Membantu klien melakukan latihan rom,  Aktivitas pasien masih terhambat
perawatan diri
5. Berkolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk  Kaki klien masih tidak bisa digerakan dan
latihan fisik klien bengkak
 Aktivitas masih dibantu penuh
 Klien hanya berbaring ditempat tidur

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

You might also like