TINJAUAN PUSTAKA
Luka kronis adalah luka yang sudah lama terjadi atau menahun
dengan penyembuhan yang lebih lama akibat adanya gangguan selama proses
penyembuhan luka. Gangguan dapat berupa infeksi, dan dapat terjadi pada
fase inflamasi, poliferasi, atau maturasi. Biasanya luka akan sembuh setelah
Penyebab luka kronis biasanya akibat ulkus, luka gesekan, sekresi dan tekan.
Contoh luka kronis adalah luka diabetes militus ,luka kanker, dan luka tekan,
ulkus pada pembuluh darah vena, ulkus pada pembuluh arteri (iskemia), luka
abses dan luka infeksi. Luka kronis umumnya sembuh atau menutup dengan
tipe penyembuhan sekunder. Akan tetapi , tidak semua luka dengan tipe
penyembuhan sekunder disebut luka kronis, misalnya luka bakar dengan deep
full-thickness yang terjadi dua hari yang lalu disebut luka dengan tipe
15
Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
16
8 juta orang pada tahun 2000 di negara Indonesia, 50% pasti terkena
trauma, deformitas kaki, tekanan tinggi pada telapak kaki dan penyakit
2. Luka Kanker
disebabkan infiltrasi sel kanker. Infiltrasi sel kanker juga akan merusak
Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
17
Tanjung, 2007).
epidermis dan dermis yang disebabkan oleh deposisi dan atau proliferasi
yang berbau tidak sedap dan sulit sembuh (Gitaraja, 2004 dalam Wijaya,
2016).
deposisi atau proliferasi sel ganas yang sulit sembuh, berbau, dan banyak
sembuh. Menurut Potter & Perry, (2005) luka kronik adalah luka
integritas fungsi dan anatomi sesuai dengan tahap dan waktu yang
normal.
Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
18
angiogenesis kapiler. Oleh karena itu luka kanker terus ada pada
dan punggung pada pria, di tungkai bawah pada wanita. Lokasi lain
Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
19
1) Hitam (black). Menurut Arisanty 2013, warna dasar luka hitam artinya
Luka dengan warna dasar hitam beresiko mengalami deep tissue injury
terlihat utuh. Luka terlihat kering, namun sebetulnya itu bukan jaringan
(mati) yang lunak berbentuk seperti nanah beku pada permukaan kulit
hingga sangat banyak. Perlu dipahami bahwa jaringan nekrosis mana pun
Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
20
sekali bagi klinisi luka untuk melakukan pengkajian yang tepat. Pada
beberapa kasus,
asus, kita akan menemukan bentuk slough yang keras yang
3) Merah (red).
). Warna dasar luka merah artinya jaringan granulasi dengan
Warnaa dasar merah menjadi tujuan klinisi dalam perawatan luka hingga
yang tidak cerah atau berwarna pucat karena kemungkinan ada lapisan
dapat
at membantu agar tidak timbul luka baru. (Puspita,2013
(Puspita,2013)
Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
21
pasien menyeluruh, yang harus dilakukan oleh praktisi yang terampil dan
nyeri, peningkatan resiko infeksi dan pengurangan kwalitas hidup bagi pasien
(Ousey & Cook, 2011) untuk itu dibutuhkan suatu alat dalam pengkajian luka
1. TIME
mempersiapkan dasar luka dari adanya infeksi, benda asing, atau jaringan
mati menjadi merah terang dengan proses epitelisasi yang baik. TIME
dikenalkan oleh Prof. Vincent Falanga pada tahun 2003 yang disponsori
oleh produk Smith dan Nephew dalam penelitian ini sehingga keluar
Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
22
Untuk mendapatkan dasar luka yang baik (tidak ada jaringan yang mati
pengangkatan jaringan mati yaitu sekitar dua minggu (14 hari) dan
Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
23
>106/g jaringan.
luka)
Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
24
Luka kering atau luka tanpa eksudat hingga luka eksudat minimal
adalah menampung cairan yang keluar sehingga tidak membuat luka baru
di kulit yang sehat. Eksudat cairan yang sangat korosif terhadap kulit
Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
25
parcel dressing.
Proses penutupan luka yang dimulai dari tepi luka disebut proses
epitelisasi. Proses penutupan luka terjadi pada fase poliferasi. Epitel (tepi
penutupan (epitelisasi) adalah tepi luka yang halus, bersih, tipis, menyatu
bersih atau lemak yang dihasilkan oleh tubuh menumpuk dan mengeras
di tepi luka. Tepi luka yang tebal disebabkan oleh proses epitelisasi yang
tidak mau maju (tetap ditempat) sehingga epitel menumpuk di tepi luka
dan menebal. Dasar luka yang belum menyatu dengan tepi luka
Jika di tepi luka masih ada jaringan mati (nekrosis) jaringan tersebut
lembap (hipermoist) yang seimbang. Jika tinggi luka dengan tepi luka
sama (menyatu), proses epitelisasi dapat terjadi dengan baik dan rata.
Jika dasar luka belum menyatu dengan tepi luka, namun proses epitelisasi
telah terjadi, hal ini dapat menyebabkan luka sembuh dengan permukaan
yang tidak rata. Tepi luka juga harus lunak, jika tidak , epitel akan
Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
26
Tool (BWAT). BWAT merupakan instrumen yang lebih lengkap dan rinci
digunakan untuk mengkaji kondisi luka tekan. Skala ini sudah teruji
rumah sakit atau klinik kesehatan. Nilai yang dihasilkan dari skala ini
pengkajian luka tekan pada pasien. Setiap item di atas mempunyai nilai
2015).
Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
27
Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
28
3 = sedikit
4 = sedang
5 = basah
9. Warna Kulit 1 = pink atau normal
Sekitar Luka 2 = merah terang jika di tekan
3 = putih atau pucat atau hipopigmentasi
4 = merah gelap/ abu-abu
5 = hitam atau pitting edema > 4 mm
10. Jaringan yang 1 = no swelling atau edema
Edema 2 = non pitting edema kurang dari < 4
mm disekitar luka
3 = non pitting edema > 4 mm disekitar
luka
4 = pitting edema kurang dari < 4 mm
disekitar luka
5 = krepitasi atau pitting edema > 4 mm
11. Pengerasan 1 = tidak ada
Jaaringan Tepi 2 = pengerasan < 2 cm di sebagian kecil
sekitar luka
3 = pengerasan 2-4 cm menyebar < 50%
di tepi luka
4 = pengerasan 2-4 cm menyebar > 50 %
5 = pengerasan > 4 cm di seluruh tepi
luka
12. Jaringan 1 = kulit utuh stage 1
Granulasi 2 = terang 100 % jaringan granulasi
3 = terang 50 % jaringan granulasi
4 = granulasi 25 %
5 = tidak ada jaringan granulasi
13. Epitelisasi 1 = 100 % epitelisasi
2 = 75 % - 100 % epitelisasi
3 = 50% - 75 % epitelisasi
4 = 25 % - 50 % epitelisasi
5 = < 25 % epitelisasi
Sumber : Mustiah dan Daniela et,all, 2015
Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
29
E. Kerangka Teori
Luka Kronis
Contoh luka kronis:
1. Ulkus pada pembuluh darah
2. Ulkus karena tekanan
3. Ulkus diabetikum
Treatment Luka 4. Ulkus pada pembuluh arteri
(iskemia)
5. Luka kanker
6. Luka abses
Pengkajian Luka
Naratif
Gambar Checklist
Skore TIME-BWAT
TIME
Dokumentasi
Perawatan Luka
Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
30
F. Kerangka Konsep
Implementasi
perawatan luka Checklist
Pengkajian
(GB) TIME-BWAT
luka
Moderen Dokumentasi
Perawatan
Luka
Keterangan :
: yang diteliti
Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017