Professional Documents
Culture Documents
Laporan Kasus
ABSTRAK
Latar Belakang: Deviasi septum merupakan kelainan anatomi hidung yang paling banyak
ditemukan. Deviasi septum dapat muncul tanpa gejala namun dapat juga mengakibatkan kelainan
fungsi hidung maupun kelainan bentuk sehingga perlu dilakukan koreksi. Septoplasti merupakan
konsep modern bedah untuk melakukan koreksi kelainan septum. Kemajuan di bidang endoskopi telah
memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan teknik septoplasti. Septoplasti endoskopik
meningkatkan ketepatan target operasi dengan visualisasi yang baik dan pembesaran target, sehingga
dapat mengurangi komplikasi yang terjadi akibat septoplasti. Septoplasti endoskopik dengan metode
open book merupakan salah satu metode yang dipakai dalam penatalaksaan deviasi septum. Tujuan:
Mempresentasikan penatalaksanaan deviasi septum dengan septoplasti endoskopik dengan metode open
book. Kasus: Satu kasus deviasi septum dengan krista pada septum sebelah kanan pada seorang laki-
laki umur 43 tahun. Penatalaksanaan: Septoplasti endoskopik dengan metode open book. Kesimpulan:
Penatalaksanaan deviasi septum dengan septoplasti endoskopik metode open book memberikan
pemaparan septum yang baik dan area yang lebih luas. Kondisi ini memberikan kemudahan untuk
melakukan koreksi terhadap kelainan septum dan mengurangi komplikasi.
Kata kunci: septoplasti, endoskopi, deviasi septum, , metode open book
ABSTRACT
Background: Septal deviation is a nasal anatomical abnormality which is most commonly found.
Septal deviation can occur without any symptom but could also lead to nasal disfunction or deformities
that need correction. Septoplasty is a modern concept for the surgical correction of septal defects.
Progress in endoscopy has provided a great benefit in septoplasty. Endoscopic septoplasty improves
the precision of the operation by better visualization and zooming of the target, therefore reducing the
complications of septoplasty. Endoscopic septoplasty with open book method is one of the methods used
in septal deviation management. Purpose: To present the management of septal deviation by endoscopic
septoplasty with open book method. Case: A case of septal deviation with crest right septum in a male
43 years old. Management: Open book method of endoscopic septoplasty. Conclusion: Management
of septal deviation with open book method endoscopic septoplasty gives an excellent exposure to a wide
area of the septum. This condition enhance the effectiveness in the correction of septal abnormality and
decreases the complication.
Key words: endoscopy, septoplasty, septal deviation, , open book method.
Alamat korespondensi: M.Rusli Pulungan, pulunganmrusli@yahoo.co.id.
6
ORLI Vol. 42 No. 1 Tahun 2012 Penatalaksanan deviasi septum dengan septoplastiIndonesiana
Otorhinolaryngologica endoskopik
7
ORLI Vol. 42 No. 1 Tahun 2012 Penatalaksanan deviasi septum dengan septoplastiIndonesiana
Otorhinolaryngologica endoskopik
Laporan operasi:
Pasien tidur terlentang di meja operasi dalam
narkose umum. Dilakukan prosedur aseptik
antiseptik pada lapangan operasi.
Nasoendoskop dipegang dengan tangan
Gambar 1. Tomografi komputer sinus paranasal potongan kanan, teleskop 0o dimasukkan ke dalam rongga
koronal terlihat deviasi septum ke kanan hidung dan difiksasi ke krus anterior. Kavum
nasi di evaluasi terdapat krista pada septum nasi
Pemeriksaan nasoendoskopi kavum nasi sebelah kanan.
kanan sempit, terdapat sekret serous, konka Skop 00 dipegang dengan tangan kiri dan
inferior eutrofi, konka media eutrofi meatus dilakukan infiltrasi pada kedua sisi septum
media terbuka tidak terdapat sekret, pada septum dengan adrenalin 1:200.000 dengan tangan
terdapat krista di bagian inferior mulai anterior kanan. Dilakukan insisi vertikal pada mukosa
sampai 1/3 posterior. Kavum nasi kiri sempit, septum sebelah kanan anterior dari krista.
sekret serous, konka inferior hipertrofi, konka Dilanjutkan insisi horizontal sepanjang krista
media eutrofi tidak terdapat sekret, deviasi mulai anterior sampai posterior. Septum
septum ke kanan (gambar 2). Pemeriksaan peak dibebaskan dengan melakukan elevasi mukosa
nasal inspiratory flow 70L/menit. sebelah kanan dengan menggunakan elevator
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan Cottle. Deviasi direseksi dengan menggunakan
fisik dan pemeriksaan penunjang ditegakkan gunting dan forseps. Mukosa yang dielevasi
diagnosis deviasi septum dengan suspek rinitis dikembalikan ke tempat semula.
alergi. Pemeriksaan tes cukit kulit di subbagian Kavum nasi dievaluasi, tampak septum
Alergi-imunologi didapati alergi hanya terhadap sudah lurus. Dipasang tampon anterior pada
bulu anjing (3+). Pemeriksaan laboratorium kavum nasi kanan dan kiri.
darah dalam batas normal. Rencana dilakukan Pasca operasi pasien dirawat dan diberi terapi
septoplasti dalam narkose umum. seftriakson 2x1gr dan deksametason 3x1 ampul
Tanggal 9 Agustus 2011 dilakukan operasi intravena dan tramadol drip 1 ampul dalam 1
septoplasti endoskopik metode open book. kolf ringer laktat pada hari pertama, dilanjutkan
dengan asam mefenamat 3 x 500mg.
8
ORLI Vol. 42 No. 1 Tahun 2012 Penatalaksanan deviasi septum dengan septoplastiIndonesiana
Otorhinolaryngologica endoskopik
Pada tanggal 12 Agustus 2011 tampon ada, konka inferior dan media eutrofi, meatus
anterior dibuka. Pada evaluasi tampak kavum medius terbuka, septum di tengah tidak ada
nasi lapang, tidak ada perdarahan, septum di deviasi, insisi septoplasti masih hiperemis, dan
tengah lurus, mukosa septum kanan menempel belum rata. (gambar 3) Pemeriksaan peak nasal
pada septum. Pasien dipulangkan. Terapi inspiratory flow 120L/menit.
diberikan siprofloksasin 2 x 500mg peroral.
Pada kontrol 1 minggu pasca operasi (15
Agustus 2011) didapatkan keluhan batang
hidung terasa berat, sakit kepala, lendir campur
darah mengalir ke tenggorok. Tidak ada keluhan
hidung tersumbat perdarahan ataupun demam.
Pada pemeriksaan fisik dengan rinoskopi
anterior maupun dengan nasoendoskopi terlihat
kavum nasi kanan dan kiri lapang, konka inferior Gambar 3. A. Kavum nasi sebelum operasi B. kavum nasi
dan konka media eutrofi, sinekia tidak ada 1 bulan pasca septoplasti.
9
ORLI Vol. 42 No. 1 Tahun 2012 Penatalaksanan deviasi septum dengan septoplastiIndonesiana
Otorhinolaryngologica endoskopik
10
ORLI Vol. 42 No. 1 Tahun 2012 Penatalaksanan deviasi septum dengan septoplastiIndonesiana
Otorhinolaryngologica endoskopik
11
ORLI Vol. 42 No. 1 Tahun 2012 Penatalaksanan deviasi septum dengan septoplastiIndonesiana
Otorhinolaryngologica endoskopik
8. Sindwani R, Wright ED. Role of endoscopic Retrospective analysis of 60 cases. J Pak Med Assoc.
septoplasty in the treatment of atypical facial pain. J 2010; 60:796-8.
otolaryngol. 2003; 32(2):77-80. 12. Kadriyan H, Nugraha BW, Sudarman K, Oedono T.
9. Soetjipto D. Septoplasti. Dalam: Kursus & demo Rinitis alergi dan rinitis non alergi dengan eosinofilia
operasi septorinoplasti. Hotel Bumi Karsa, Jakarta. di RS Dr. Sardjito Yogyakarta. ORLI. 2005; 35:10-4.
2000:8-17. 13. Su MC, Chiang JL, Jiang RS. Endoscopic septoplasty
10. Prepageran N, Lingham OR. Endoscopic septoplasty: conjunction with endoscopic surgery. Mid Taiwan J
The open book method. Indian J Otolaryngol Head med. 2004; 9:38-43.
Neck Surg 2010; 62(3):310-2 14. Gupta N. Endoscopic septoplasty. Indian J otolaryngol
11. Nawaiseh S, Al-Khtoum N. Endoscopic septoplasty: head neck surg. 2005; 57:240-3.
12