You are on page 1of 13

VI.

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL

Analisa daya dukung pondasi dangkal (shallow foundation), menggunakan


formula sebagai berikut :

6.1. Data Sondir (Guy Sanglerat, Meyerhof )

qc
qa = ---------- SF = 20
SF

qc
Maka, qa = --------- (kg/cm2)
20

qc = Tahanan ujung konus sondir (kg/cm2) dikedalaman yang ditinjau.

Dari data sondir yang ada, diperoleh nilai qc rata-rata dikedalaman – 1,00
m (dari elevasi muka tanah existing), sebesar 4 kg/cm2, maka :

qc 10
qa = -------- = -------- = 0,50 kg/cm2
20 20

6.2. Data N SPT (Meyerhof)

N
qa = ---------- . kd untuk B < 1,2
0,05

N B + 0,3
qa = ---------  ------------ 2 kd untuk B > 1,2
0,08 B

D
kd = 1 + 0,33 ------  1,33
B

(J.E. Bowles, Foundation Analysis and Design)


Dimana : qa : Daya dukung ijin tanah (kg/cm2)
N : Nilai N SPT
B : Lebar pondasi (m)
D : Kedalaman pondasi (m)

Dari data boring nilai N SPT terkecil di permukaan adalah N = 4

B = 1.00 m
D = 1.00 m

4
qa = --------- kd  B < 1,20 m
0,05

4 1
= -------- x ( 1 + 0,33 ----- )
0,05 1

4
= ------- ( 1,33 )
0,05

= 106,4 Kpa

= 1,06 kg/cm2

6.3. Data-Data Laboratorium (Terzaghi)

qu = 1,3 C . Nc +  . D . Nq + 0,4 .  . B . N .

qu qu
qa = -------- = --------
SF 3

Dimana : qu : Daya dukung ultimate (kg/cm2)


qa : Daya dukung ijin (kg/cm2)
C : Nilai kohesi tanah (kg/cm2)
 : Berat volume tanah (kg/cm3)
Df : Kedalaman pondasi (m)
B : Lebar pondasi
Nc, Nq, N : Faktor-faktor daya dukung
Berdasarkan data-data laboratorium, diperoleh nilai-nilai Engineering
properties yang terkecil adalah data dari DB II dikedalaman 1,50 – 2,00
sebagai berikut :

C = kohesi tanah = 0,27 kg/cm2 .


 = sudut geser internal = 18
n = berat volume tanah dalam kondisi natural = 1,777 t/m3
w = berat volume air = 1 t/m3
Gs = specific gravity tanah = 2,617
e = kadar pori tanah = 0,972
sat = berat volume tanah dalam kondisi jenuh air (terendam)

w ( Gs + e ) 1( 2,617 + 0,972)
sat = -------------- = --------------------- = 1,819 t/m3
1+e 1 + 0,972

sat = 0,972 x 10-3 kg/cm3

Jenis pondasi tapak 1,00 x 1,00 m kedalaman pondasi = 1,00 m dan muka
air tanah cukup dalam yaitu –5,00 m maka dengan persamaan daya dukung
dari Terzaghi ;

qu = 1,3.C.Nc + q.Nq + 0,4. .B. N


= 1,3.C.Nc + .df . Nq + 0,4. .B. N
= 1,3 .0,27 .15,12 + 1,777.10-3 .100.6,04 + 0,4.1,777.10-3 .100.2,59
= 5,30 + 1,073 + 0,184
= 6,55 kg/cm2

qu 7,632
qa = ------- = ---------- = 2,544 kg/cm2
SF 3

qa = 0,50 kg/cm2
6.3. Data-Data Laboratorium (Meyerhof) …(untuk pasir)

2  tan 
    2D f
qu =  1  0.2  cu Nc   1   H  1   K s  D f
 L  L  H  

dan

1 
qu =  1  0.4  N   D f N q
2 L

qu qu
qa = -------- = --------
SF 4

Dimana : qu : Daya dukung ultimate (kg/cm2)


qa : Daya dukung ijin (kg/cm2)
cu : Undrained Shear Strength (kg/cm2)
Untuk lapisan lempung/lanau
 : Berat volume pasir (kg/cm3)
Ø : Sudut geser internal (°)
Df : Kedalaman pondasi (m)
B : Lebar pondasi (m)
L : Panjang pondasi (m)
H : Tebal lapisan pasir dari bawah pondasi (m)
Ks : Koefisien resistance punching shear

Nc, Nq, N : Faktor-faktor daya dukung

Diketahui :

Sand layer:
 = 1,65 t/m3 = 1,65 x 10-3 kg/cm3
Φ = 35
Nc = 57,8
Nq = 41,4
N = 42,4

Silt layer:
cu = 0,4 kg/cm2

Untuk pondasi tanki Ø 23,29 m, kedalaman pondasi = 1,00 m, Ks ≈ 0,5


( from grafik variation of Ks with Φ by meyerhof and Hanna), maka :
qu =
 2329   2329  2 2.1  tan 35 o
 1  0,2  0,4.57,8   1   1,65.10 .3  1   1,65.10 3.100
3
 0,5
 2329   2329   3  2329

= 27,744 + 7,5898.10-6 + 0,165


= 27,909 kg/cm2

1 2329  3 3
qu =  1  0.4  1,65.10 .2329.42,4  1,65.10 .100.41,4
2 2329 

= 48,881 + 6,831
= 55,712 kg/cm2.

Dipakai qu = 27,909 kg/cm2.

qu 27,909
qa = ------- = ---------- = 6,977 kg/cm2
SF 4

qa = 6,977 kg/cm2
VII.ANALISA DAYA DUKUNG TEKAN PONDASI DALAM
(PONDASI TIANG)

Analisa daya dukung pondasi tiang mempergunakan formula sebagai berikut :

7.1. Data Sondir (Guy Sanglerat)

qc x Ap Tf x As
Pa = ------------- + ------------
FK 1 FK 2

Dimana : Pa : Daya dukung ijin tekan tiang (kg)


qc : Tahanan ujung konus sondir (kg/cm2)
Ap : Luas penampang tiang (cm2)
Tf : Total friksi / jumlah hambatan pelekat (kg/cm)
As : Keliling penampang tiang (cm)
FK1 dan FK2 : Faktor keamanan

Hasil analisa daya dukung ijin tekan tiang berdasarkan data-data CPT
disajikan dalam tabel.

7.2. Data N SPT (Meyerhof)

qd * Ap  li fi * As
P = ------------- + ----------------
FK 1 FK 2

Dimana : Pa : Daya dukung ijin tekan tiang (ton)


qd : 20 N, untuk silt / clay (ton/m2)
40 N, untuk sand (ton/m2)
N : Nilai N SPT
Ap : Luas penampang tiang (cm2)
li : Panjang segmen tiang yang ditinjau (m)
fi : Gaya geser pada selimut segmen tiang (ton/m2)
N maksimum 12 ton/m2, untuk silt / clay
N/5 maksimum 10 ton/m2 untuk sand
FK1 dan FK2 : Faktor keamanan, berturut-turut 3 dan 5

Hasil analisa daya dukung ijin tekan tiang berdasarkan data-data N SPT
disajikan dalam tabel.
7.3. Daya Dukung Ijin Tekan Tiang Berdasarkan Kekuatan Material

a. Tiang pancang beton pracetak prestress  40 x 40 cm, mutu beton


K-500

K-500 maka ’bk = 500 kg/cm2 dan ’b = 0,33 x 500


= 165 kg/cm2

Pakai ’b = 0,15 x 500 = 75 kg/cm2

Pa = ’b x Ap
= 75 x 40 x 40
= 120.000 kg

Pa = 120 ton

b. Tiang pancang beton pracetak prestress bulat berrongga (spun pile) 


40 cm, mutu beton K-600

K-600 maka ’bk = 600 kg/cm2 dan ’b = 0,33 x 600


= 198 kg/cm2
Pakai ’b = 0,15 x 600 = 90 kg/cm2

Pa = ’b x Ap
= 90 x 1256
= 113.097 kg

Pa = 100 ton

 pile = 40 cm
Luas efektif tiang = 766 cm2
Efektif prestress = 43,6 kg/cm2 (type A)
Mutu beton = 600 kg/cm2, maka fc’ = 0,83 x 600 = 498 kg/cm2

Pa = (0,33 fc’ – 0,27 fce’) x Aef  (ACI – Code)


= (033 x 498 – 0,27 x 43,6) x 766
= 116.867 kg

Pa = 100 ton
c. Tiang bor  60 cm, mutu beton K-300

K-300 maka ’bk = 300 kg/cm2 dan ’b = 0,33 x 300


= 90 kg/cm2
Pakai ’b = 0,15 x 300 = 45 kg/cm2

Pa = ’b x Ap
= 45 x 2826
= 127.170 kg

Pa = 120 ton

Berikut tabel daya dukung ijin tekan tiang berdasarkan kekuatan


material :

Dimensi Tiang Daya Dukung Ijin Tekan Tiang


(cm) Berdasarkan Kekuatan Material
(ton)
 35 x 35 90
 40 x 40 120
 45 x 45 150
 SP 35 80
 SP 40 100
 SP 45 120
BP  40 60
BP  60 120

7.4. Daya Dukung Tekan Tiang Berdasarkan Formula Dynamik

Daya dukng tekan tiang pancang berdasarkan analisa dinamik


mempergunakan formula Modified ENR (Engineering New Record),
sebagai berikut :

eh x Wr x H Wr + (n2 x Wp)
Pu = -------------------- x -----------------------
S + 0,254 Wr + Wp

Pu
Pa = -----------
FK
Dimana : Pu : Daya dukung tekan batas tiang pancang (kg)
Pa : Daya dukung tekan ijin tiang pancang (kg)
Wr : Berat hammer pancang (kg)
Wp : Berat tiang pancang (kg)
eh : Efisiensi hammer pancang
n : Koefisien restitusi
S : Final set per 1 blows (cm)
H : Tinggi jatuh hammer pancang / ram stroke (cm)
FK : Faktor keamanan

Tiang pancang beton pracetak prestress  40 x 40cm, mutu beton K-500

L pile : 12,00 m
Wp : 0,4 x 0,4 x 12 x 2400 = 4608 kg
Wr : 3500 kg  K-35 Kobe Diesel Hammer

Wr
0,25 < ----- < 1,00 (persyaratan, J.E. Bowles)
Wp

3500
-------- = 0,759 > 0,25  OK !
4608

eh = 0,85
H = 226,60 cm (maksimum ram stroke F untuk Kobe Diesel Hammer
K-35).
n = 0,50
FK = 6

0,85 x 3500 x 226,60 3500 + (0,52 x 4608)


Pu = -------------------------- x ----------------------------
S + 0,254 3500 + 4608

386.787
= ------------------
S + 0,254

Pu Pu
Pa = -------- = --------
Fk 6

S/10 Blows P Ultimate (Pu) P Allowable (Pa)


(cm) (ton) (ton)
0,50 1272,32 212
1,00 1092,6 182,10
1,50 957,39 159,56
2,00 851,95 141,99
2,50 767,4 127,90
3,00 698,1 116,36
3,50 640,37 106,72
4,00 591,41 98,56
4,50 549,42 91,56
5,00 512,9 85,49

VIII.ANALISA DAYA DUKUNG IJIN TARIK PONDASI


DALAM (PONDASI TIANG)

Analisa daya dukung ijin tarik pondasi tiang mempergunakan formula sebagai
berikut :

8.1. Data Sondir (Guy Sanglerat, Mayerhoof)

(TF x As) x 0,60


Pta = --------------------- + Wp
FK 2

Dimana :
Pta : Daya dukung ijin tarik tiang (kg)

Hasil analisa daya dukung ijin tarik berdasarkan data-data CPT disajikan
dalam tabel.

8.2. Data N SPT (Mayerhoof)

( li fi * As) x 0,70
P = ----------------------- + Wp
Fk 2
Hasil analisa daya dukung ijin tiang tarik berdasarkan data-data N SPT
disajikan dalam tabel.
IX. DAYA DUKUNG IJIN LATERAL TIANG
Daya dukung ijin lateral tiang (Pha) dihitung berdasarkan deformasi lateral yang
diijinkan (Ha) pada ujung atas tiang yang telah terbenam (terpancang) sampai
lapisan tanah keras (bearing layer), atau sampai lapisan tanah dimana daya
dukung tekan dan tarik ijinnya mencukupi.

AnalisA daya dukung lateral menggunakan formula reaksi lateral dari tanah
dengan menggunakan koefisien reaksi subgrade lateral yang diaplikasikan dengan
konstanta pegas tanah (subgrade spring constant). Untuk menghitung koefisien
reaksi subgrade lateral digunakan data nilai qc sondir titik S3. Panjang pile
dihitung mulai dari elevasi dasar laut dititik S3 hingga kedalaman – 30,00 m yang
relatif paling jelek yaitu data DB 3 (lihat gambar).

k = Modulus reaksi lateral subgrade

k = qu/1” (kg/cm2/1”)

(daya dukung pondasi dangkal dengan penurunan ijin 1” (Terzaghi)

qu
= --------- (kg/cm2/cm)
2,54

qu qu
qa = --------- = --------- sehingga qu = 3 . qa (kg/cm2)
SF 3

qc qc
qa = ------- = -------- (Guy Sanglerat, The Penetrometer & Soil Exploration)
SF 20

3 . qc
Maka, k = ------------- (kg/cm3)
2,54 x 20

= 5.905512 . 10-2 x qc (kg/cm3)

Ks = k x S x D (kg/cm’)

= 5.905512 . 10-2 x qc x S x D (kg/cm’)

Dimana : k : Koefisien reaksi lateral subgrade (kg/cm3)


qu : Kohesi ultimate subgrade (kg/cm2)
qa : Kohesi allowable subgrade (kg/cm2)
S : Segmen tiang yang ditinjau disini diambil setiap 25 cm
D : Dimensi tiang (cm)
Ks : Konstanta pegas (kg/cm’)

Analisa daya dukung ijin lateral tiang menggunakan bantuan program SAP 90
dengan a pada puncak tiang sebesar kurang lebih 1/4” = 0.635 cm. Hasil
perhitungan beban lateral yang diijinkan dapat disajikan sebagai berikut :

Kondisi Ujung Bebas (Free Head) 10.00 m


Dimensi Defleksi Lateral Kedalaman Daya Dukung Ijin
Tiang Ijin Pile Lateral
(cm) (cm) (m) (ton)
 35 x 35 0,635 10,00 – 12,00 1,641
 40 x 40 0,635 10,00 – 12,00 2,097
 45 x 45 0,635 10,00 – 12,00 2,568
 SP 60 0,635 10,00 – 12,00 3,587

You might also like