You are on page 1of 2

I.

Etiologi dan Faktor Resiko Eklampsia

Terdapat beberapa faktor risiko untuk terjadinya preeklampsia dan eklampsia yang
dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Faktor kehamilan
1. Nullipara
Nullipara yaitu wanita yang belum pernah melahirkan bayi yang mampu hidup
di luar rahim. Kejadian preeklampsia meningkat pada nullipara karena ibu
berada pada masa awal terpapar trofoblas yang berasal dari janin
2. Kehamilan kembarWanita dengan kehamilan kembar lebih berisiko terkena
preeklampsia dengan insidensi antara wanita hamil kembar dan wanita hamil
tunggal yaitu 13% versus 5% (dari seluruh kehamilan)
3. Mola hidatidosa
Mola hidatidosa merupakan penyimpangan pertumbuhan dan
perkembangan kehamilan yang tidak disertai janin dan seluruh vili korialis
mengalami perubahan hidrofik hidatidosa menyebabkan gangguan invasi sel
trofoblas ke dalam arteri spiralis sehingga dapat terjadi preeklampsia dengan
onset lebih cepat yaitu sebelum usia kehamilan 20 minggu
b. Faktor sosiodemografi:
1. Usia kurang dari (< 20) tahun atau lebih dari (> 35) tahun
Usia < 20 tahun berhubungan dengan usia kehamilan yang terlalu muda dan
keterkaitan dengan status nullipara. Usia > 35 tahun meningkatkan risiko
preeklampsia berkaitan dengan terjadinya kerusakan endotel pembuluh darah
yang progresif seiring dengan penuaan ibu dan obstruksi lumen arteri spiralis
ibu oleh aterosis
2. Ras Afrika dan Amerika
Preeklampsia pada wanita ras Afrika dan Amerika terjadi
dengan onset yang lebih cepat dan efek yang lebih parah dibandingkan wanita
ras lainnya tanpa sebab yang jelas
c. Faktor genetik:
1. Riwayat preeklampsia dalam keluarga
Preeklampsia dapat diturunkan kepada anak perempuan dengan sifat bawaan
yang resesif
d. Faktor gaya hidup maternal: 1) Obesitas
Kejadian preeklampsia meningkat dari 4,3% (dari seluruh kehamilan) untuk
wanita dengan indeks massa tubuh < 20 kg/m2 menjadi 13,3% (dari seluruh
kehamilan) untuk mereka dengan indeks massa tubuh > 35 kg/m2
e. Riwayat penyakit sebelumnya:
1. Preeklampsia pada kehamilan sebelumnya
Wanita dengan preeklampsia pada kehamilan pertama berisiko tujuh kali lipat
mengalami preeklampsia pada kehamilan selanjutnya
2. Hipertensi kronik
Wanita dengan hipertensi kronik berisiko mengalami preeklampsia dengan
insidensi dibandingkan wanita normotensi yaitu 12,1% versus 0,3% (dari
seluruh kehamilan).
3. Diabetes mellitus
Wanita dengan diabetes mellitus sebelum hamil berisiko empat kali lipat
mengalami preeklampsia pada kehamilannya

You might also like