You are on page 1of 11

kosmetika bayi

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berbagai gangguan kulit pada bayi dan balita seperti biang keringat, eksim popok, dan eksim
susu sebenarnya bisa diatasi bila orang tua rajin menjaga kesehatan kulit..Berbeda dengan kulit
dewasa yang tebal dan mantap, kulit bayi dan balita relatif tipis dengan ikatan antarsel yang
longgar. Karena itu kulit anak lebih rentan terhadap infeksi, iritasi, dan alergi. Secara struktural
kulit bayi dan balita belum berkembang dan berfungsi optimal sehingga diperlukan perawatan
khusus.
Perawatan yang lebih menekankan pada pemeliharaan kulit ketimbang dekorasi ini
diharapkan bisa meningkatkan fungsi utama kulit sebagai pelindung dari pengaruh luar tubuh.
Perawatan kulit bayi dan balita bisa dimulai dari kegiatan sehari-hari. Misalnya dengan
memandikan secara teratur, membersihkan rambut, dan mengganti popok atau baju pada saat
tepat. Mandi misalnya, diwajibkan dua kali sehari, pagi dan sore. Dalam memandikan,
perhatikan hal-hal berikut: suhu air disesuaikan dengan umur anak, gunakan sabun bayi yang
lunak, gunakan sampo bayi untuk membersihkan rambut, keringkan badan dengan handuk
sendiri sampai lipatan kulit, dan berikan bedak dengan sapuan tipis.
Pemeliharaan kulit itu bisa dilakukan dengan menggunakan bermacam kosmetika bayi yang
beredar saat ini. Sebagian berfungsi untuk membersihkan kulit misalnya sabun dan sampo;
melembabkan dan pelindung terhadap sinar matahari seperti losion, krim, dan minyak khusus.
Penggunaan kosmetika berupa sabun, sampo, losion, minyak khusus untuk bayi perlu dipilih
yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi kulit bayi. Misalnya dengan mencermati zat warna
dan bahan-bahan pengawet yang mungkin saja tidak sesuai dengan kulit bayi. Juga apakah pH-
nya sesuai dengan kulit bayi.
Memilih dan menggunakan kosmetika pada bayi dan balita secara benar dan tidak berlebihan
merupakan langkah utama menjaga kesehatan kulit. Oleh karena itu, banyaknya informasi
tentang produk kosmetika bayi dan balita dewasa ini harus lebih dicermati oleh orang tua.
Sering dianjurkan pemakaian baby oil pada bagian ini, untuk menjaga air seni tidak mudah
meresap ke dalam kulit. Tentu saja baby oil ini harus diteteskan lebih dulu pada segumpal kapas.
Pada bayi perempuan, membersihkannya harus dari bagian atas ke arah anus, dengan
menggunakan kapas basah. Sedangkan pada bayi laki-laki, dengan menarik kulup perlahan-lahan
sehingga lubang kencingnya tampak, baru kemudian dibersihkan dengan kapas basah.
Penyebab penyakit ini sangat kompleks, dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam
tubuh, yaitu faktor keturunan, maupun lingkungan, misalnya debu, udara panas, dan kelembapan.
Karena itu perawatan kulit yang paling penting adalah mencegah kulit agar jangan kering.
Biang keringat merupakan keluhan umum yang sering ditemukan pada bayi dan balita. Biang
keringat atau sering disebut juga keringat buntet timbul di daerah dahi, leher, dan bagian tubuh
yang tertutup pakaian. Gejala utama adalah gatal, dapat disertai kulit kemerahan dan gelembung
berair kecil-kecil. Penyakit ini biasa kambuh berulang, terutama bila udara panas dan
berkeringat, sehingga menimbulkan masalah pada bayi, balita, maupun orang tua. Penyakit ini
dapat dicegah dengan perawatan rutin, misalnya mandi dengan teratur dan membasuh anak yang
berkeringat dengan lap basah sebelum dikeringkan dan diberi bedak.
Seringkali terjadi bintik-bintik merah (ruam) pada leher dan ketiak bayi. Keadaan ini
disebabkan oleh peradangan kulit pada bagian tersebut. Bisa disebabkan karena bagian ini tidak
kering betul ketika dilap dengan handuk sehabis memandikannya. Apalagi jika si bayi gemuk,
sehingga leher dan ketiaknya berlipat-lipat.
Ruangan dengan ventilasi udara cukup sangat dianjurkan, terutama di kota-kota besar yang
panas dan pengap. Usahakan kamar balita diberi jendela lebar sehingga pertukaran udara dari
luar ke dalam ruangan lancar. Dari kasus-kasus biang keringat pada bayi dan balita, hampir 70%
nya bisa diatasi bila pergerakan udara dalam ruangan lancar sehingga kamar terasa sejuk.
Lepas dari soal kesehatan, perawatan kulit pada bayi dan balita sebenarnya mengekspresikan
rasa cinta orang tua kepada buah hatinya. Sentuhan mereka akan sangat mempengaruhi
perkembangan fisik dan mental seorang anak. (G. Sujayanto)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sediaan Kosmetika Bayi
Sediaan kosmetika bayi adalah sediaan kosmetika yang dibuat dan digunakan khusus
untuk bayi. Pada umumnya penggunaan sediaan kosmetika bayi bertujuan untuk membersihkan,
melembutkan serta melindugi kulit bayi. Atau dengan kata lai perkataan sediaan kosmetika bayi
adalah sediaan yang berguna untuk menyegarkan serta mencegah adanya kelainan pada kulit
bayi.
2.2 Susunan Umum Sediaan Kosmetika Bayi
Dalam kosmetika perawatan bayi ada dua pertimbangan yang dipakai untuk keselamatan
bayi yaitu untuk kebersihan dan untuk perlindungan. Bahan –bahan tambahan yang digunakan
dalam kosmetika bayi untuk penyembuhan biasanya menghasilkan gangguan pada kulit, tapi
orang yang membuat formula kosmetika bayi harus selalu sadar dengan masalah-masalah
keselamatan atau kenyamanan untuk bayi dengan bahan-bahan tambahan yang digunakan,
karena dapat merusak kulit bayi.
Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan sediaan kosmetika bayi harus murni
dan aman. Hal ini disebabkan karena kulit bayi sangat halus dan sangat peka terhadap iritasi,
kuman/bakteri, sinar matahari, angina dan gesekan. Biasanya susunan umum dari sediaan
kosmetika bayi terdiri dari zat pelapis, zat pelembut, zat pembawa dan zat pewangi ringan.
Zat pelembut (emolien) yang sering digunakan adalah :
1. Minyak hidrokarbon dan malam, misalnya paraffin, vaselin, ceresin, sera, dsb.
2. Minyak silicon, misalnya dimetil polisiloksan, dsb.
3. Asam-asam lemak dan alcohol lemak. Misalnya asam stearat, asam palmitat, dsb.
4. Minyak tumbuh-tumbuhan, ester trigliserida dari minyak tumbuh-tumbuhan, lemak dan lemak
hewan.
5. Ester-ester alkyl, metal, isopropyl dan butyl dari asam lemak.
6. Ester-ester setogliserida.
7. hasil etoksilasi gliserida.
8. Lanolin, fosfolipida, sterol, ester poliol, dsb.
Oleh karena kulit bayi sangat halus dan sangat peka maka pembuatan sediaan kosmetika bayi
hanya boleh digunakan zat pewangi yang bersifat ringan. Zat-zat pewangi yang tidak boleh
digunakan dalam pembuatan sediaan kosmetika bayi adalah zat-zat pewangi yang mengandung
sinamaldehida, sitral, eugenol vanillin, amilasetat, benzilalkohol, kamfer, sitrnelal, kumarin,
menthol, terpen, seskuiterpen, pereubalsem, tolubalsem dan minyak permen.
2.1 Maksud pembuatan kosmetika bayi
Kosmetika bayi mungkin digunakan untuk maksud yang spesifik atau untuk secara umum
yang sering digunakan, untuk memenuhi fungsi secara keseluruhan. Menurut Alexander (3)
kosmetika bayi dapat digunakan sebagai :
1. Emolin( zat pelembut) yang dapat memberi kelembutan untuk kulit yang kering dan
mencegah luka.
2. Alat pembersih untuk melepaskan adherent soil atau bantuan dalam melonggarkan dan
membersihkan dari scurf dalam kulit kepala.
3. Antiseptik untuk menekan pertumbuhan bakteri dan mengontrol infeksi.
4. Meringankan untuk menghilangkan iritasi
2.2 Penggolongan Sediaan Kosmetika Bayi
Kosmetika bayi banyak macamnya, ada baby bath, baby shampoo, baby oil, baby lotion,
baby powder, baby cream, baby cologne dan hair lotion. Sebenarnya tidak semuanya dibutuhkan
oleh bayi, jadi bijaksanalah dalam memilih. Apa pun mereknya, gunakan produk yang sudah
teruji secara klinis atau Clinical Proven Mild (CMP). Jika bayi bereaksi negatif saat dipakaikan
kosmetika tertentu, misalnya timbul bercak-bercak merah di kulit, maka kemungkinan ia alergi
pada kandungan kosmetika tersebut. Hentikan pemakaian.
Beralihlah pada kosmetika bayi yang bebas bahan kimia (green product). Masih
berhubungan dengan meminimalkan persentuhan bayi dengan bahan kimia, hindari juga
menggunakan produk pengharum atau pelembut pakaian. Bahan kimia di dalamnya terlalu
“kuat” dan bisa mengiritasi kulit bayi.
a. Bedak Bayi (Baby Powder)
Bedak bayi adalah sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk menyerap keringat dan
mencegah adanya luka karena gesekan, juga karena mempunyai permukaan yang luas maka
mungkin dapat mempunyai efek mendinginkan kulit.
Sebagai bahan dasar zat pembawa sering digunakan talk, karena talkselain sebagai polein
dan penghalus kulit, juga dapat menempel lama pada kulit dan tida akan menghalangi keluar
keringat. Oleh Karena talk mempunyai sifat kurang menyerap air., maka kedalam sediaan bedak
bayi sering ditambahkan suatu zat penyerap (absorbent). Zat penyerap yang sering ditambahkan
adalah kaolin, amilum, MgCO3, dsb. Al, Zn, Mg stearat sering digunakan untuk menambah daya
lekat, tetapi harus diingat bahwa Al, Zn, Mg stearat ini mempunyai sifat yang mengiritasi kulit.
Sebagai zat penambah daya lekat yang lain dapat digunakan setil alcohol, stearil alcohol 0,5-1,5
% atau ZnO 2-5%.
Karena talk mempunyai sifat mudah tercemar maka pada pembuatannya talk harus disterilkan
terlebih dahulu. Kedalam sediaan bedak bayi sering juga ditambahkan suatu antiseptika yang
berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri pada kulit. Sebagai antiseptika sering
digunakan asam salisilat, asam borat, asam undesilinat, fenol terhalogenasi, dsb.
Tipe formula bedak bayi yang selalu dipakai adalah :
1. Sterilized talc ……………………………………………………….80%
Magnesium stearat ……………………………………………….....10%
Precipitated chalk ………………......................................................10%
Perfume …………………………......................................................q.s
2. Sterilized talc ………………………………………………………..74%
Kaolin ………………………………………………………….........20%
Magnesium srearat …………………………………………………..4%
Glyceryl monostearat ………………………………………………..1%
Cetyl alcohol …………………………………………………..…….1%
Perfume ……………………………………………..……………….q.s
3. Sterilized talc ……………………………………………………...79,5%
Benzalkonium klorida …………………………………………….0,5%
Kaolin ……………………………………………………………..20%
Perfume …………………………………………………………….q.s
4. Sterilized talc ……………………………………………………….94%
Undecylenic asam monoethanolamide ……………………………..1%
Starch ……………………………………………………………….5%
Perfume …………………………………………………………….q.s
b. Sabun Bayi ( Baby Soup)
Sabun bayi adalah sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk menjaga kehalusan dan
kelembutan serta kesegaran kulit bayi. Pada umumnya memepunyai pH sekitar 10, berwarna
putih dan keras, dibuat dengan cara cetak. Sabun bayi mengandung banyak lemak. Merupakan
sabun lunak hingga tidak akan mengiritasi kulit bayi , tapi mungkin dapat menyebabkan
dermatitis pada kulit.
Sabun bayi biasanya dibuat dan reaksi antara asam lemak tinggi yang terdapat dalam
minyak-minyak lemak seperti oleum olivarum cocos, dengan sutau alkali seperti NaOH, KOH,
dsb. Kedalam sabun bayi dapat juga ditambahkan suatu antiseptika sperti heksaklorofen,
triklorokarborbanilid, dsb.
c. Minyak Bayi ( Babi Oil )
Minyak bayi adalah sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk menghilangkan kotoran
dan sisa bedak bayi atau krim bayi dari permukaan kulit.
Cara penggunaan minyak bayi adalah dengan mengoleskannya dengan kapas pada
tempat-tempat yang kotor dan tersembunyi. Lapisan minyak yang tertinggal pada kulit akan
memberikan efek perlindungan ada kulit yaitu dapat sebagai pelindung terhadap air kencing dan
keringat serta gesekan tanpa menghilangkan keluarnya keringat.
Sebagai bahan pembawa dapat digunakan minyak mineral yang murni dengan viskositas
5-15 cps atau minyak tumbuh – tumbuhan seperti minyak zaitun, minyak biji kapas, minyak
wijen, dsb. Oleh karena minyak tumbuh-tumbuhan cepat tengik, maka kedalamnya ditambahkan
suatu antioksidan misalnya butyl hidroksi arasol ( BHA), butyl hidroksi toleun ( BHT), tokoferol,
dsb. Selain minyak mineral dan minyak tumbuh-tumbuhan sebagai zat pembawa dapat juga
digunakan isopropal miristat, trigliserida cair, alcohol lemak atau minyak silicon.
Kedalam sediaan minyak bayi sering juga ditambahkan suatu antiseptika misalnya
heksakloroten. Zat pengawet dan parfum ( zat pewangi ). Zat pengawi yangboleh digunakan
tidak boleh lebih dari 0,2 %, kalau lebih akan menyebabkan kulit teriritasi.
Tipe formula minyak bayi yang selalu dipakai adalah :
1. Light mineral oil ……………………………………………90%
Liguid lanolin ………………………………………………..3%
Ethyl stearat ………………………………………………….4%
Isopropyl myristate …………………………………………..3%
2. Light mineral oil ……………………………………………..64,95%
Isopropyl myristate ……………………………………………5%
Olive oil ……………………………………………………….25%
Silicone oil …………………………………………………….5%
Propyl gallate ………………………………………………….0.05%
Perfume ………………………………………………………..q.s
d. Krim Bayi ( Baby Cream )
Krim bayi adalah suatu kosmetika bayi yang berguna untuk menjaga kehalusan dan
kelembutan kulit bayi, mencegah lecet terutama pada lipatan kult. Pada umunya krim bayi
terbentuk emulsi air dalam minyak ( A/M ), jadi kadar lemaknya tinggi.
Sebagai dasar dari krim sering dibuat sera, lanolin, oleum ricini, sabun sebagai
emulgator. Untuk menstabilkan emulsi dapat digunakan Al, Zn, Mg, Ca stearat atau oleat.
Kedalam krim bayi sering ditambahkan suatu antiseptika ZnO sebanyak 2-10 %, antifungisida,
vitamin, antipruritik, anestetik, “sunscreen agent”, dsb.
f. Shampoo Bayi ( Baby Shampoo)
Sampo bayi adalah sutu sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk membersihkan
rambut dan kulit kepala bayi. Sebagai komponen aktif dalam sampo bayi biasanya adalah
detergen yang mempunyai sifat dapat menurunkan tegangan permukaan, sehingga dapat
menghilangkan kotoran rambut dan kulit kepala. Perbedaan antara sampo untuk orang dewasa
dan bayi adalah pada sifat de tergen yang digunakan dalam sampo bayi adalah surfaktan yang
mempunyai daya anestesi terhadap selaput lendir mata.
Pada penggunaan surfaktan jenis ini yang harusdiperhatikan adalah konsentrasinya,
apabila terlalu banyak menyebabkan mata menjadi sukar untuk berkedip, contohnya detergen
yang mempunyai ya anestesi terhadap selaput lendir mata adalah senyawa alkyl atau aril dari
polietilen oksida.
Kedalam sediaan sampo bayi kadang suatu detergen sekunder yang berfungsi agar sampo
yang terbentuk tidak mengiritasi mata dan berbusa banyak . factor lain yang harus diperhatikan
dalam pembuatan sampo bayi adalah factor pH, pH dari sediaan harus sesuai dengan pH cairan
mata. Untuk mengatur pH sering digunakan buffer yang terdiri dari asam-asam misalnya asam
laktat, hingga didapat pH netral yang mendekati pH cairan mata yaitu sekitar 7,4.
Detergen yang sering digunakan dalam pembutaan sampo bayi adalah senyawa-senyawa
surfaktan nonionic hasil kondensasi asam lemak dengan amino-amino, lanolin teretoksilasi, dsb.
Tipe formula sampo bayi yang selalu dipakai adalah :
Miranol 2 M. C. A ( modifikasi ) ………………………………20%
Hexylene glycol ………………………………………………...0,5%
Perfume ………………………………………………………..0,1%
Air ……………………………………………………………..79,4%
g. Salep Bayi ( Baby Ointment )
Salep bayi adalah sutu sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk perawa tan dan
pengobatan pada kulit bayi, misalnya kalau sampai terjadi luka-luka karena adanya gesekan-
gesekan. Pada umumnya salep mata terdiri dari satu atau lebih zat berkhasiat dalam suatu zat
pembawa sebagai zat berkhasiat dapat digunakan ichtyol, adeps lanae, sulfur, antibiotika,
antiseptika, ZnO, dsb. Sebgai zat pembawa dapat digunkan dasr-dasr salep atau dasr-dasr krim.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kosmetika bayi itu
adalah sediaan kosmetika yang dibuat dan digunakan khusus untuk bayi yang bertujuan untuk
membersihkan, melembutkan serta melinungi kulit bayi. Atau sediaan kosmetika bayi adalah
sediaan yang berguna untuk menyegarkan serta mencegah adanya kelainan pada kulit bayi.
Kosmetika bayi banyak macamnya, diantaranya adalah : baby bath, baby shampoo, baby oil,
baby lotion, baby powder, baby cream, baby cologne dan hair lotion. Yang mana kosmetika bayi
itu harus dibuat sebaik mungkin, karena bayi sangat sensitive makanya untuk pemakaian bahan-
bahan tambahan untuk sediaan kosmetika bayi harus murni dan aman.
DAFTAR PUSTAKA
Harry, R.G., Modern cosmeticology, 3rd edition, Chemical Publishing Company, New
York, 1974
Harry, R.G., Modern cosmeticology, 6rd edition, Chemical Publishing Company, New
York, 1973
Keithler, W.M.R., The formulation of Cosmetics Spacialties, Drug and Cosmetic
Industry, New York, 1956
Soeryati, Sri, Sediaan kosmetika, departemen pendidikan nasional Unpad, bandung, 2002
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Psikologi/10.perawatan.yang.benar.untuk.bayi.
baru.lahir/001/007/172/58/-/4
http://khalisaaa.blogspot.com/2008/06/kosmetika-bayi.html
Kosmetika Bayi
I. Pengertian
Kosmetika bayi adalah sediaan yang dibuat dan digunakan khusus untuk bayi. Adapun tujuannya
yaitu untuk membersihkan, melembutkan, serta melindungi kulit bayi. Biasa dikatakan juga sebagai
sediaan yang berguna untuk mencegah adanya kelainan pada kulit bayi dan untuk menyrgarkan.

II. Formula umum dan persyaratan


A. Formula umum kosmetika bayi
1. Zat pelapis
2. Zat pelembut
a. Minyak hidrokarbon, malam (paraffin, vaselin, cera.)
b. Minyak silikon (dimetilpolisiloksan)
c. Asam – asam lemak atau alkohol lemak (asam stearat, asam palmitat, asam oleat)
d. Mminyak tumbuhan (oleum cocos, oleum sesami) atau ester trigliserida dari minyak tumbuhan, lemak –
lemak atau lemak hewan.
e. Ester – ester (alkil, metil, isopropil/butil dari asam lemak)
f. Ester – ester setogliserida
g. Hasil etoksilasi gliserida
h. Lanolin, fosfolipid, sterol, ester – ester polidol, dll.
3. Zat pewangi
Karena kulit bayi yang masih sensitive, maka zat pewangi yang diperbolehkan adalah zat
pewangi (terdiri dari campuran minyak atsiri) dengan kadar yang sangat rendah dan bersifat ringan.
Tetapi ada juga beberapa zat yang dilarang, yaitu : minyak atsiri yang mengandung sitrat, eugenol,
sinamilaldehid, amilaseton, vanillin, kamfer, benzyl alkohol, menthol, terpen, seskuiterpen, balsam –
balsam (Balsam peru, balsam tolu), dan minyak permen.
4. Zat pembawa
Zat pembawa adalah bahan dasar / zat yang paling banyak membawa atau digunakan dalam
sediaan itu.
Contohnya : emulsi minyak dalam air, jadi zat pembawanya adalah air.
Emulsi air dalam minyak, jadi zat pembawanya adalah minyak. Salep, zat
pembawanya bias menggunakan vaselin (album,flavum), adeps lanae,
dsb.

B. Persyaratan kosmetika bayi


Persyaratan kosmerika bayi adalah bahan – bahan yang digunakan harus murni, netral, dan aman.

III. Penggolongan
Berdasarkan dari sediaan yang paling banyak dipakai oleh masyarakat, kosmetika bayi digolongkan
menjadi :
1. Baby powder (bedak bayi)
Adalah sediaan kosmetika bayi yang digunakan untuk menyerap keringat dan mencegah luka
karena gesekan dan karena partikelnya mempunyai luas permukaan yang luas, maka dapat digunakan
untuk mendinginkan.
Syarat bedak bayi adalah harus dapat mencegah gesekan, harus dapat menyebar dengan baik,
luas permukaannya besar. Adapun zat – zat yang digunakan dalam sediaan bedak bayi ini adalah
 Zat pembawa
Dalam pembuatan bedak bayi, zat pembawa yang paling sering digunakan adalah talk. Talk juga
berfungsi sebagai zat pelicin dan penghalus, serta dapat menempel lama pada kulit.
 Zat penyerap
Karena talk kurang menyerap air, maka pada sediaan bedak bayi sering ditambahkan penyerap seperti
mylum, kaolin, Magnesium karbonat, dll.
 Zat pelekat
Dalam sediaan bedak bayi juga sering ditambahkan zat pelekat seperti Alumunium, Zink, Magnesium
stearat, lemak – lemak / cetyl alkohol, steril alkohol (kadar 0,5 –1,5%), ZnO (kadar 2-5%). Namun
penggunaan logam – logam berat ini sering mengiritasi kulit, jadi harus diperhatikan penggunaannya.
Dalam penggunaannya, talk harus disterilkan dahulu, dan harus bebas dari bakteri Bacillus
antrachis, Clostridium tetani, dan Clostridium welchii karena sifatnya yang mudah tercemar. Dalam
sediaan bedak bayi juga dapat juga ditambahkan antiseptik seperti asam salisilat, asam borat, asam
undesil, dan fenol – fenol yang terhalogenisasi.
Contoh formulasi bedak bayi
Pulvis Paraformaldehydi Compositus
Bedak keringat majemuk

R/ Talkum 100
Kalsium karbonat 5
Magnesium karbonat 10
Paraformaldehida 3
Magnesium stearat 2

2. Baby soap (sabun bayi)


Adalah sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk menjaga kehalusan, kelembutan, serta
kesegaran kulit bayi. Pada umumnya sabun bayi mempunyai pH 10, dibuat secara dicetak dan berbentuk
putih keras, mengandung banyak lemak dan merupakan sabun lunak sehingga tidak mengiritasi kulit.
Sabun bayi biasanya dibuat dari reaksi antara asam lemak tinggi yang terdapat dalam minyak
lemak (oleum olivarum, oleum cocos) dengan alkali (NaOH, KOH). Dan dapat juga ditambahkan
antiseptik ringan seperti heksaklorofin, triklorkarbanilid,dll.

Contoh formulasi sabun bayi

R/ Asam stearat 8,24 gram


Oleum sesami 23,59 gram
Natrium hidroksida 20 gram
Triaethanolamin 3,53 gram
Asam sitrat 2,53 gram
Air 5,29 mL
3. Baby oil (minyak bayi)
Adalah sediaan kosmetika bayi yang berfungsi untuk menghilangkan kotoran yang larut lemak
dan untuk menghilangkan sisa – sisa bedak bayi dari permukaan kulit. Digunakan dengan bantuan
kapas, dioleskan pada daerah yang kotor. Minyak bayi meninggalkan lapisan pada kulit yang berefek
perlindungan pada udara, air, keringat, atau air kencing si bayi. Akan tetapi jika penggunaannya
berlebihan atau terlalu banyak, maka dapat menutupi keluarnya keringat. Adapun zat – zat yang
digunakan dalam minyak bayi ini adalah sebagai berikut :
 Zat pembawa
Bahan dasar dari sediaan minyak bayi adalah minyak mineral (paraffin), minyak tumbuhan (olive oil,
sesame oil, biji kapas). Semua minyak – minyak atau bahan dasar yang digunakan haruslah yang murni
dengan viskositas 5 – 15 cps.
 Zat pengawet
Karena minyak bayi terdiri dari komponen minyak yang mudah teroksidasi dan menyebabkan tengik,
maka ditambahkanlah antioksidan seperti butih hidroksi anisol (BHA) atau butyl hidroksi toluene (BHT),
tokoferol, dan lain sebagainya.
 Zat pewangi
Zat pewangi yang ditambahkan tidak boleh lebih dari 0,2% karena jika lebih akan mengiritasi kulit.
 Antiseptik
Kedalam sediaan minyak bayi sering juga ditambahkan antiseptik seperti heksaklorofen.

Contoh formulasi minyak bayi


R/ Oleum olivarum 60%
Oleum rosae 15%
Oleum gossypii 25%

4. Baby lotion (losion bayi)


Adalah suatu sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk membersihkan kotoran - kotoran pada
kulit bayi yang larut dalam air. Pada umumnya losion bayi memberikan sensasi segar dan dingin pada
kulit bayi. Losion bayi bias berbentuk suspensi ataupun emulsi (biasanya emulsi minyak dalam air, yang
disenangi konsumen karena mudah dicuci oleh air). Kedalam sediaan losion bayi biasanya ditambahkan
antiseptik seperti heksaklofan atau sulfatiazol.

Contoh formulasi sediaan losion bayi

Calamini Lotio
Losion Kalamin

R/ Calaminum 8 gram
Zincy Oxydum 8 garam
Glycerolum 2 mL
Bentonitum magma 25 mL
Calcii Hydroxy Solutio ad 100 ml

5. Baby cream (krim bayi)


Adalah suatu sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk menjaga kehalusan dan kelembutan
kulit bayi dan mencegah lecet terutama pada lipatan kulit bayi. Sediaan krim bayi biasanya berbentuk
emulsi air dalam minyak (a/m). sebagai bahan dasar biasanya digunakan lemak – lemak seperti cera,
lanolin, oleun ricini, dan sabun sebagai emulgator. Digunakan juga logam – logam berat seperti
Aluminium, Zink, Magnesium, Kalsium, asam stearat maupun asam oleat sebagai penstabil. Biasanya
juga dapat ditambahkan antiseptik yaitu ZnO dengan kadar 2 – 10%. Dapat juga ditambahkan antifungi,
vitamin, sun screen, dan zat anastetik.

Contoh formulasi sediaan krim bayi


R/ Asam stearat 142
Gliserin 100
Triaethanolamin 10
Natrium tertaborat 2.5
Air suling 750

6. Baby shampoo (Sampo bayi)


Adalah suatu sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk membersihkan rambut dan kulit kepala
bayi. Zat berkhasiat dalam sampo bayi ini adalah detergen (surfaktan) yang mempunyai sifat untuk
menurunkan tegangan permukaan sehingga kotoran dan lemak yang menempel pada kulit bayi dapat
dihilangkan. Detergen (surfaktan) yang digunakan dalam sampo bayi adalah yang daya iritasinya rendah
karena jika menggunakan yang daya iritasinya tinggi maka akan membuat mata si bayi akan susah
berkedip. Hal ini bias terjadi karena surfaktan yang daya iritasinya tinggi akan berpengaruh terhadap otot
yang ada pada mata dimana terdapat syaraf – syaraf pada mata yang akan terganggu juga sehingga
membuat mata akan sukar berkedip.
Contoh surfaktan yang sering digunakan pada sampo bayi adalah surfaktan nonionic hasil
kondensasi polietilenoksida dengan alkil, hasil kondensasi asam lemak dengan amin – amin, lanolin
teretoksilasi, dan senyawa alkil atau aril dari polietilenoksida. Pada sediaan sampo bayi sering juga
ditambahkan surfaktan sekunder yang fungsinya untuk memperbanyak busa.
Pada pembuatan sampo bayi juga harus diperhatikan pH nya, pH nya harus sesuai dengan pH
pada mata. Untuk mengatur pH tersebut digunakanlah suatu larutan buffer.

Contoh formulasi sediaan sampo bayi


R/ Natrium laureth sulfat
Cocamidopropil
Parfum
Asam sitrat
Air
7. Salep bayi
Adalah suatu sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk perawatan dan pengobatan pada kulit
bayi. Sebagai zat pembawa bias digunakan zat – zat pembawa seperti pada salep atau krim. Biasanya
zat berkhasiatnya bias lebih dari satu, seperti sulfur, antibiotika, ichtyol, antiseptika, ZnO, dan lain – lain.
Penggunaan salep bayi biasanya harus sesuai dengan resep dari dokter karena mengandung
bahan – bahan atau zat berkhasiat yang cukup keras sehingga harus dengan resep dokter. Bila tidak
dengan resep dokter dikhawatirkan akan timbul reaksi alergi pada bayi seperti timbul bercak merah pada
kulit, kulit mengelupas, dan lain sebagainya.

Contoh formulasi sediaan salep bayi

R/ resorsinolum 1%
Sulfur praecipitatum 10%
Oleum cadin 9%
Oleum sesame 9%
Vaselinum flavum ad 40

IV. Daftar pustaka


 Departemen Kesehatan RI, Formularium Kosmetika Indonesia (Jakarta: Dirjen POM Depkes RI, 1985)
 Jellinek JS., Formulation and Function of Cosmetics (New York, Willey Interscience, 1970)
 Departemen Kesehatan RI, Formularium Indonesia (Jakarta: Bagian Penerbitan dan Perpustakaan Biro V,
1972)
 Departemen Kesehatan RI, Formularium Nasional edisi ke II (Jakarta: Bagian Penerbitan dan
Perpustakaan Biro V, 1978)
 Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, Formularium Medicamentum Selectum edisi ke IV(Surabaya: ISFI
cabang Jawa Timur)

You might also like