You are on page 1of 8

Naskah Drama Bahasa Indonesia

Anggota Kelompok :
Dea Marsha Pitaloka ( 13)
Muhammad Irfan Badriawan ( 19 )
Panji Panuntun ( 24 )
Rayhan Rifyal Herdyansyah ( 27 )
Stefanus Gaga Sudarta ( 30 )
Theresia Dinar Tirta Narendraswari ( 31 )
XI IPA 2
 Daftar Pemeran
 Dea Marsha P. sebagai Mumun dan Narator
 Rayhan Rifyal H. sebagai Maman dan Genderuwo
 Muhammad Irfan B. sebagai Roby Purba
 Theresia Dinar Tirta N. sebagai Kuntilanak
 Panji Panuntun sebagai Tarmo
 Stefanus Gaga S. sebagai Roy Kiyoshi

Hantu Naik Daun

Pada malam Jumat Kliwon, di area Pemakaman Kramat yang biasanya tenang , tiba-
tiba berubah menjadi tempat yang cukup ramai, para penghuni pemakaman pun ikut terusik
akan adanya beberapa manusia yang datang ke pemakamannya.

Mumun : “ Aduh, berisik banget, sih ? Siapa sih yang mengganggu ketenangan disini. “
Maman : “ Iya nih. Aku jadi gak tenang. Gimana kalau kita lihat keluar saja? “
Mumun : “ Iya ayo sambil cari angin.“
Maman : “Eh gimana nih cara bangunnya.”(sambil menggeliat)
Mumun : “ Entahlah coba aja dulu.” (terus berusaha)
Maman : “ Ayo, coba bersama.”
Mumun : “ Eh iya.” (mencoba berdiri, tetapi gagal)
Maman : “ Akhirnya bisa juga.”

Akhirnya kedua hantu penghuni makam kramat itu memutuskan untuk keluar dari
tempat peristirahatannya. (dengan diiringi suara-suara seram)

Maman : “ Mun, mereka lagi ngapain sih?”


Mumun : “ Emangnya kamu gak tau ya mereka itu para kru TV.Ya tentu saja mau syuting
film.“
Maman : “ Syuting film kok disini. Emangnya gak ada tempat yang lebih bagus dari pada
rumah kita.”
Mumun : “ Iya. manusia ini memang aneh, bukannya cari tempat yang bagus buat syuting film
eh malah mengganggu kita yang sudah tenang disini. “
Maman : “ Mun, katanya mereka mau syuting film. Mana aktris dan aktornya ?”
Mumun : “ Eh iya ya , aku juga penasaran. Kok gak ada ya?. “
Maman : “ Wah kesempatan nih, kayaknya belum ada aktornya, siapa tau aku bisa jadi
artisnya. Itukan cita – citaku sejak dulu. “
Mumun : “ Huss ngaco kamu, mana mau mereka ngajak kamu main film, kamu jalan aja
susah.” (sambil lihat kakinya)

Tiba – tiba dari arah belakang muncul seorang hantu cantik yang mengejutkan mereka
berdua.

Kuntilanak : “ Hayooo……. kalian lagi ngapain?”


Mumun & Maman : “ Hantuuu………..” (terkejut).
Kuntilanak : “ Hoy………Emangnya kalian berdua bukan hantu apa.”
Maman : “ Oh iya ya. Aku kok baru sadar kalau kita ini hantu.”
Mumun : (dengan nada marah ) Husss ngaco kamu. (melihat kepada Kunti dengan rasa
jengkel ) Hey..! Kamu penghuni baru disini ya?”
Kuntilanak : “Aku ini datang dari tempat nan jauh disana. Bisa dibilang hantu bule.”
Maman : “ Sama aja jeleknya kayak kita.“
Kuntilanak : “ Eh eh paling gak aku lebih keren dari kamu. Hah, tapi aku gak peduli tuh karena
syutingnya udah mau mulai. Siapa tahu aku bisa ikut jadi pemainnya.“
Mumun : “ Emangnya mereka bisa ngelihat kamu apa?”
Kuntilanak : “ Emangnya kamu gak tahu mereka mau syuting apa?”
Mumun : “Kita mana tahu acara TV, kita kan gak punya TV.”
Kuntilanak : “ Kasihan deh lo, makanya yang gaul dong. Kalau bukan dari TV setidaknya
kalian tau dari gossip yang beredar saat ini.”
Mumun : “ Gosip apa sih?”
Kuntilanak : “ Zaman sekarang ini manusia sukanya berinteraksi dengan makhluk ghaib dari
pada sama bangsa mereka sendiri.”
Maman : “ Mungkin kita lebih menarik.”
Mumun : “ Mungkin kita mau di jadiin artis” (dengan nada bersemangat)
Maman & Kuntilanak : (melihat ke Mumun dengan serius)
Mumun : “Ada apa?”
Maman : “Yaaa mungkin benar perkataanmu!!” (ikut bersemangat)
Kuntilanak : “Sial banget satu pemakaman sama mereka. Mereka itu ingin mengetahui
tentang dunia kita ini.”
Maman : “ Manusia ini kok aneh, sih. Kita aja pengin jadi manusia dan menikmati kesenangan
dunia, eh malah mereka mau tau tentang dunia kita.”

Tepat jam 11.00 malam acara Jejak Kurang Normal dimulai.

Roby Purba : “ Selamat malam, pemirsa. Kita bertemu lagi dalam acara “Jejak Kurang
Normal” bersama saya Roby Purba . Pemirsa pada episode kali ini kami telah mendapatkan
tempat yang dianggap paling kramat ditempat ini yaitu kompleks kuburan Kramat . Yang
dikabarkan sering terlihat sesosok genderuwo di area pemakaman ini. Baiklah pemirsa sebelum
acara uji nyali kita mulai, kami sudah memiliki peserta uji nyali yang berani kita tinggal
sendirian ditempat ini selama 2 jam.”

Roby Purba mulai mempersilahkan peserta masuk.

Roby Purba : “ Ya, Mas. Silahkan.”(peserta tadi naik ke panggung)


Roby Purba : “ Selamat malam, Mas.”
Tarmo : “ Selamat malam, Mas.”
Roby Purba : “ Siapa nama Anda?”
Tarmo : “ Namanya saya Tarmo Ibnu Ki Mia. Tapi biasanya saya dipanggil Tarmokimia ,”
Roby Purba : (melihat sambil melongo)
Tarmo : “ Panggil Tarmo aja Mas.”
Roby Purba : “Anda berasal dari mana Mas?”
Tarmo : “ Saya berasal dari Klaten, Mas.”
Roby Purba : “ Apa alasan anda mengikuti acara ini?”
Tarmo : “ Saya ingin mencari pacar dari alam ghaib, Mas. Siapa tau saya bisa kawin. Nanti
Mas saya undang.”
Roby Purba : “Hebat sekali Anda.(sambil terkagum) Baik Mas Tarmo, sebelum acara uji nyali
kita mulai, mari kita tanyakan terlebih dahulu keadaan disini kepada ahlinya. Selamat malam
Roy Kiyoshi!”
Roy Kiyoshi : “ Selamat malam, Mas.”
Roby Purba : “ Menurut Roy Kiyoshi, bagaimana keadaan disekitar makam kramat ini ?”
Roy Kiyoshi : “Kalau dilihat dan diperhatikan sepertinya tempat ini bersih, terawat, dan
katanya sih pengunjungnya banyak. Tetapi, sayang Mas tempatnya jauh dan sulit dijangkau.
Kaki saya sampai lecet nih, sedikit.”
Roby Purba : “ Maaf. Maksud saya bukan itu. Maksud saya bagaimana keadaan disini bila
dilihat dari mata batin Roy Kiyoshi.”
Roy Kiyoshi : “ Oh itu, ngomong dong dari tadi. Jadi saya gak usah banyak ngomong. Baiklah,
kalau dilihat dan dirasakan dari mata batin saya sepertinya tempat ini banyak sekali hantunya.
Sepertinya hantunya menyebar dimana – mana. tetapi Mas, pusat kekuatan mistis terbesar
terdapat dikuburan ini. Tempat ini juga merupakan tempat yang strategis untuk para hantu
nggosip bersama.”
Tarmo : “ Lho, hantu bisa nggosip juga ya?”
Roy Kiyoshi : “ Oh jangan salah Mas. Sebenarnya paling suka nggosip itu adalah hantu karena
mereka tidak punya kerjaan lain selain nggosip. Bisa mirip tante – tante genit gitu lho.”
Roby Purba : “ Ah bisa aja. Baik Mas Tarmo, bagaimana apakah anda sudah siap?”
Tarmo : “ Saya sudah siap dari tadi Mas.”
Roby Purba : “ Baik Mas Tarmo. Kami akan meninggalkan Anda disini selama 2 jam, jika
Anda berhasil Anda akan mendapatkan hadiah dari kami. Tetapi jika anda menyerah, maka
Anda cukup bisa melambaikan tangan kepada kami, maka kru kami akan segera membantu
Anda.

Kemudian Roy Kiyoshi dan Roby Purba meninggalkan Tarmo di kompleks kuburan
kramat itu sendirian, namun dari semak-semak tempat persembunyian ketiga hantu mulai
berbincang-bincang lagi.

Kuntilanak : “ Tuh khan, kalian denger sendiri. Kalau cowok ganteng itu mau mencari pacar
dari golongan kita.”
Maman : “Tapi itu khan menyalahi aturan, kita khan sudah diberi batasan untuk tidak saling
menganggu. Apalagi manusia itu sudah mengganggu kita yang sudah tenang disini.”
Mumun : “Inget pasal 7 dilarang menjalin kasih dengan bangsa lain hukuman 5 tahun
gentayangan.”
Kuntilanak : “Ah, aku gak peduli yang penting aku dapat pacar dari bangsa manusia yang
cuakep dan suedep.”
Mumun : “Ya, sudah kalau diomongin gak mau. Kamu rasakan sendiri akibatnya nanti. Ayo,
man kita pergi.”
Kuntilanak : “Pergi aja sana.”

Hantu cantik ini kemudian mendekati Tarmo dan mengejutkannya.

Kuntilanak : “ Mas……. mas cakep.”


Tarmo : (menoleh dan terkejut) “Ya ampun, cantik sekali! Siapa namanya kamu?”
Kuntilanak : (tersipu malu) “ Nama saya Kunti Mas. Kalau Mas namanya siapa?”
Tarmo : “ Nama saya Tarmo Ibnu Ki Mia. Tapi, biasanya saya dipanggil Tarmo saja.”
Kuntilanak : “ Nama Mas bagus deh, sebagus orangnya.”
Tarmo : “ Nama kamu juga cantik sama seperti orangnya.”

Kedua makhluk yang berbeda alam tersebut langsung akrab dan langsung asyik
berbincang-bincang. Namun, tiba-tiba terdengar suara tawa yang mengerikan yang dinarengi
dengan kumpulan asap yang mengepul yang berasal dari kuburan kramat. (diiringi suara-
suara seram)

Genderuwo : “ Ha…ha…ha….ha…. Hey, kalian apa yang kalian lakukan disini? Kunti kau
sengaja membuat aku marah ya?”
Kuntilanak : (terkejut) “ A…a….aku cuma………..”
Genderuwo : “ Dasar perempuan gatel, ayo ikut.” ( menarik tangan Kunti )
Tarmo : “E…e…e. Sembarangan sampeyan. Ini pacar saya jangan dibawa sembarangan
dong.”
Genderuwo : “Bocah semprul kamu. Dia ini istriku yang ke-16 mana mungkin dia bisa jadi
pacarmu. Ayo ikut Kunti!” ( menarik tangan Kunti)
Tarmo : “E…e…e…. jangan sembarangan dong, Mas. Tanya dulu sama dia, dia pilih saya
atau kamu.”
Genderuwo : “Dia istriku jelas pilih aku. Ayo Kunti !” (menarik Kunti)
Kuntilanak : “Aku gak mau, aku mau ikut Mas Tarmo.” ( berlari kearah belakang Tarmo )
Genderuwo : “Kunti, kamu melawan aku?”
Kuntilanak : “Aku gak akan berani ngelawan kamu, Mas. Tapi aku bosan jadi istrimu kau
selalu meninggalkan aku sendirian.”
Genderuwo : “Hantu edan kamu Kunti ! Baiklah aku tidak akan tinggal diam akan kubunuh
manusia ini.” ( bersiap menyerang Tarmo)
Tarmo : (terjatuh menahan sakit ) “Agh .. !!!.”
Kuntilanak : “Mas .. mas .. .. agh …!!” ( Kuntilanak tertarik oleh kekuatan yang dasyat)

Genderuwo mulai merasuki tubuh Tarmo, Tarmo pun mulai kehilangan control akan
dirinya sendiri dan akhirnya ...

Tarmo : ( mulai bertingkah laku aneh)


Roby Purba : “Sepertinya peserta kita mengalam kerasukan.”

Roy Kiyoshi : “Cepat kita segera kesana.”


Roby Purba : "Assalamu'alaikum..?"
Tarmo: "Hemmm..."
Roby Purba : "Assalamu'alaikum..?"
Tarmo: "Siapa kamu? Apa kalian orang Islam, kok mengucapkan salam?"
Roby Purba : "Ya, saya orang islam. Apakah anda juga islam?”
Tarmo : “Yahh!! Saya islam , KTP!!! Hemm!!”
Roby Purba : “Sepertinya jin yang merasuki tubuh Mas Tarmo sangat susah untuk di ajak
komunikasi dengan kami. Mungkin Roy Kiyoshi bisa bantu saya?”
Roy Kiyoshi : “Yah, akan ku atasi ini. Apakah anda penunngu makam kramat ini?”
Tarmo : “Hemm!!” (sambil bertingkah aneh dan menyeruduk Roy Kiyoshi)
Roy Kiyoshi : “Nih makan (sambil memberikan snack ) Lo resek kalau lagi laper?!”
Tarmo : “ Hemm !!!!!!!” ( semakin menggila )
Roby Purba : “Sepertinya mustahil untuk di ajak berinteraksi. Mungkin bisa digambarkan
wujud sosok yang berada dalam tubuh Mas Tarmo.”
Roy Kiyoshi : “Baiklah akan saya coba dulu.” ( Roy Kiyoshi mecoba menggambar sosok
mahluk dalam tubuh Mas Tarmo)

Setelah selesai menggambar sosok mahluk dalam tubuh Mas Tarmo.

Roy Kiyoshi : “Inilah gambaran sosok yang berada dalam tubuh Mas Tarmo.”
Roby Purba : “Astaghfirullah aladzim!!!! Mengerikan sekali wujud dari sosok ini.”

Mahluk dalam tubuh Mas Tarmo semakin memberontak, kemudian menyerang Roy
Kiyoshi.
Roy Kiyoshi : “Astaghfirullah aladzim!!!!Aagh ..!!” ( mulai bertingkah aneh)
Roby Purba : “Apa yang terjadi!!” ( dengan nada khawatir)

Roy Kiyoshi tidak menjawab dan semakin tidak terkendali.


Akhirnya pembawa acara memilih untuk menutup acara malam hari ini , karena Sudah
sangat menghawatir kan.

Roby Purba : “Maaf pemirsa rupanya kali ini kita mengalami hal-hal yang sangat tidak kami
duga, sehingga penelusuran pada malam hari ini terpaksa kami hentikan. Saya Roby Purba
cukup sekian acara kami pada hari ini, sampai bertemu lagi di episode selanjutnya di
acara Jejak Kurang Normal!!”

You might also like