Professional Documents
Culture Documents
[C]2008:MNI-EC
deck slab ha
sandaran
girder hb
diafragma
s s s s s s s s s
B. BAHAN STRUKTUR
C[2008]MNI-EC : Slab 4
Mutu baja :
Untuk baja tulangan dengan Ø > 12 mm : U - 39
Tegangan leleh baja, fy =U*10 = 390 MPa
Untuk baja tulangan dengan Ø ≤ 12 mm : U - 24
Tegangan leleh baja, fy = U*10 = 240 MPa
C[2008]MNI-EC : Slab 5
Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T) yang
besarnya, T= 100 kN
Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil, DLA = 0.3
Beban truk "T" : PTT = ( 1 + DLA ) * T = 130.000 kN
2
TEW = 0.0012*Cw*(Vw) kN/m
dengan,
Cw = koefisien seret = 1.20
Vw = Kecepatan angin rencana = 35 m/det (PPJT-1992,Tabel 5)
2
TEW = 0.0012*Cw*(Vw) = 1.764 kN/m
C[2008]MNI-EC : Slab 6
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 m di atas lantai jembatan. h= 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x= 1.75 m
Transfer beban angin ke lantai jembatan, PEW = [ 1/2*h / x * TEW ]
PEW = 1.008 kN
Formasi pembebanan slab untuk mendapatkan momen maksimum pada bentang me-
nerus dilakukan seperti pd gambar.
Momen maksimum pd slab dihitung
berdasarkan metode one way slab
dengan beban sebagai berikut :
C[2008]MNI-EC : Slab 7
Koefisien momen lapangan dan momen tumpuan untuk bentang menerus dengan be-
ban merata, terpusat, dan perbedaan temperatur adalah sebagai berikut :
C[2008]MNI-EC : Slab 8
6.1. MOMEN SLAB
6.2. KOMBINASI-1
6.3. KOMBINASI-2
C[2008]MNI-EC : Slab 9
7. PEMBESIAN SLAB
C[2008]MNI-EC : Slab 10
7.2. TULANGAN LENTUR POSITIF
C[2008]MNI-EC : Slab 11
8. KONTROL LENDUTAN SLAB
yt = h / 2 = 100 mm
Momen retak : Mcr = fr * Ig / yt = 2.33E+07 Nmm
Momen maksimum akibat beban (tanpa faktor beban) :
2
Ma = 1/8 * Q * Lx + 1/4 * P *Lx = 61.614 kNm
Ma = 6.16E+07 Nmm
Inersia efektif untuk perhitungan lendutan,
Ie = ( Mcr / Ma )3 * Ig + [ 1 - ( Mcr / Ma )3 ] * Icr = 3.92E+08 mm
4
C[2008]MNI-EC : Slab 12
Rasio tulangan slab lantai jembatan :
ρ = As / ( b * d ) =0.012186
Faktor ketergantungan waktu untuk beban mati (jangka waktu > 5 tahun), nilai :
ζ= 2.0
λ = ζ / ( 1 + 50*ρ ) = 1.2428
Lendutan jangka panjang akibat rangkak dan susut :
δg = λ * 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie ) = 0.142 mm
C[2008]MNI-EC : Slab 13
ta = 0.10 m b= 0.50 m
u = a + 2 * ta + h = 0.7 m = 700 mm
v = b + 2 * ta + h = 0.9 m = 900 mm
Tebal efektif plat, d= 165 mm
2
Luas bidang geser : Av = 2 * ( u + h ) * d = 528000 mm
Gaya geser pons nominal, Pn = Av * fv = 790414.4 N
φ * Pn = 474248.6 N
Faktor beban ultimit, KTT = 2.0
Beban ultimit roda truk pada slab, Pu = KTT * PTT = 260000 N
< φ * Pn
AMAN (OK)
D16-100
D16-100
D13-150
D13-150
D13-150
D16-100
200
D16-100
D13-150
1800
C[2008]MNI-EC : Slab 14
II. PERHITUNGAN SLAB TROTOAR
C[2008]MNI-EC : Slab 15
2. BEBAN HIDUP PADA PEDESTRIAN
Beban hidup pada pedestrian per meter lebar tegak lurus bidang gambar :
NO Jenis Beban Gaya Lengan Momen
(kN) (m) (kNm)
1 Beban horisontal pada railing (H 1) 0.75 1.200 0.900
2 Beban horisontal pada kerb (H 2) 1.50 0.400 0.600
3 Beban vertikal terpusat (P) 20.00 0.750 15.000
4 Beban vertikal merata = q * b2 7.50 0.750 5.625
Momen akibat beban hidup pada pedestrian : MTP = 22.125
C[2008]MNI-EC : Slab 16
4. PEMBESIAN SLAB TROTOAR
C[2008]MNI-EC : Slab 17
III. PERHITUNGAN TIANG RAILING
C[2008]MNI-EC : Slab 18
Rasio tulangan minimum, ρ min = 1.4 / fy = 0.00583
Rasio tulangan yang digunakan, ρ = 0.00654
2
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ ∗ b * d = 112.88 mm
Diameter tulangan yang digunakan, D 13 mm
2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( π / 4 * D ) = 0.850
Digunakan tulangan, 2 D 13
150 TUL.4D13
150 SK-Ø6-150
D16-100
D13-150
D13-200
D13-200 300
200
D16-100
D13-150
C[2008]MNI-EC : Slab 19
IV. PERHITUNGAN PLAT INJAK (APPROACH SLAB)
C[2008]MNI-EC : Slab 20
dengan, λ = [ Ec* h3 / { 12 * ( 1 - υ2 ) * ks } ]0.25
υ= angka Poisson, υ = 0.15
3
ks = standard modulus of soil reaction, ks = 81500 kN/m
2
Ec = modulus elastik beton = 23452.95 MPa Ec = 23452953 kN/m
r= Lebar penyebaran beban terpusat, r = b' / 2 = 0.3 m
3 2 0.25
λ = [ Ec* h / { 12 * ( 1 - υ ) * ks } ] = 0.66559 m
0.6
Mmax = TTT / 2 * [ 1 - ( r * √2 / λ ) ] = 11.83837 kNm
Momen ultimit plat injak arah melintang jembatan :
Mu = KTT * Mmax = 23.677 kNm
C[2008]MNI-EC : Slab 21
Digunakan tulangan, D 13 - 150
2
As = π / 4 * D * b / s = 885 mm2
C[2008]MNI-EC : Slab 22
Mmax = TTT / 2 * [ 1 - ( r * √2 / λ )0.6 ]
dengan, λ = [ Ec* h3 / { 12 * ( 1 - υ2 ) * ks } ]0.25
υ= angka Poisson, υ = 0.15
3
ks = standard modulus of soil reaction, ks = 81500 kN/m
2
Ec = modulus elastik beton = 23452.95 MPa Ec = 23452953 kN/m
r= Lebar penyebaran beban terpusat, r = b' / 2 = 0.2 m
3 2 0.25
λ = [ Ec* h / { 12 * ( 1 - υ ) * ks } ] = 0.66559 m
0.6
Mmax = TTT / 2 * [ 1 - ( r * √2 / λ ) ] = 20.07927 kNm
Momen ultimit plat injak arah melintang jembatan :
Mu = KTT * Mmax = 40.159 kNm
C[2008]MNI-EC : Slab 23
2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D * b / As = 156.413 mm
Digunakan tulangan, D 16 - 150
2
As = π / 4 * D * b / s = 1340 mm2
D16-150
D13-150 D16-150
D13-150
BACK-WALL
D13-150
D16-150
200
600
D16-150
D13-150
200
300 BACK-WALL
C[2008]MNI-EC : Slab 24
PERHITUNGAN BALOK PRATEGANG (PCI - GIRDER)
JEMBATAN SRANDAKAN KULON PROGO D.I. YOGYAKARTA
Oleh : Ir. M. Noer Ilham, MT. [C]2008:MNI
b2 b1 b3 b1 b2
deck slab ha
sandaran
girder hb
diafragma
s s s s s s s s s
1. BETON
Mutu beton girder prestress : K - 500
Kuat tekan beton, fc' = 0.83 * K / 10 = 41.5 MPa
Modulus elastik beton, Ec = 4700 * √ fc' = 30277.6 MPa
Angka Poisson, υ= 0.15
Modulus geser, G = Ec / [2*(1 + υ)] = 13164.2 MPa
Koefisien muai panjang untuk beton, α = 1.0E-05 / ºC
Kuat tekan beton pada keadaan awal (saat transfer), fci' = 0.80 * fc' = 33.20 MPa
Tegangan ijin beton saat penarikan : Tegangan ijin tekan, 0.60 * fci' = 19.92 MPa
Tegangan ijin tarik, 0.50 * √fci' = 2.23 MPa
Tegangan ijin beton pada keadaan akhir : Tegangan ijin tekan, 0.45 * fc' = 18.68 MPa
Tegangan ijin tarik, 0.50 * √fc' = 3.22 MPa
2. BAJA PRATEGANG
DATA STRANDS CABLE - STANDAR VSL
Jenis strands Uncoated 7 wire super strands ASTM A-416 grade 270
Tegangan leleh strand fpy = 1580 MPa
Kuat tarik strand fpu = 1860 MPa
Diameter nominal strands 12.7 mm (=1/2")
Luas tampang nominal satu strands Ast = 98.7 mm2
Beban putus minimal satu strands Pbs = 187.32 kN (100% UTS)
Jumlah kawat untaian (strands cable) 19 kawat untaian / tendon
Diameter selubung ideal 84 mm
Luas tampang strands 1875.3 mm2
Beban putus satu tendon Pb1 = 3559.1 kN (100% UTS)
Modulus elastis strands Es = 193000 MPa
3. BAJA TULANGAN
Untuk baja tulangan deform D > 12 mm U - 32 Kuat leleh baja, fy =U*10 = 320 MPa
Untuk baja tulangan polos Ø ≤ 12 mm U - 24 Kuat leleh baja, fy = U*10 = 240 MPa
2
Panjang balok prategang, L= 40.00 m Luas penampang, A= 0.752 m
Berat balok prategang + 10 %, W balok = A * L * wc = 767.3 kN
Qbalok = W balok / L = 19.184 kN/m
Beban mati tambahan ( superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yang menimbulkan suatu beban pada
balok (girder) jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan mungkin besarnya berubah selama umur jembatan.
Girder jembatan direncanakan mampu memikul beban mati tambahan berupa :
a. Aspal beton setebal 50 mm untuk pelapisan kembali di kemudian hari ( overlay ).
b. Genangan air hujan setinggi 50 mm apabila saluran drainase tidak bekerja dengan baik
Beban, QMA = A * w kN/m Panjang bentang, L= 40.00 m
Gaya geser, VMA = 1/2 * QMA * L kN
Momen, MMA = 1/8 * QMA * L2 kNm
Lebar Tebal Luas Berat sat Beban Geser Momen
No Jenis beban mati tambahan b h A w QMA VMA MMA
2 3
(m) (m) (m ) (kN/m ) (kN/m) (kN) (kNm)
1 Lapisan aspal + overlay 1.80 0.10 0.180 22.00 3.960 79.200 792.000
2 Air hujan 1.80 0.05 0.090 9.80 0.882 17.640 176.400
Total : 4.842 96.840 968.400
Beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi merata ( Uniformly Distributed Load ), UDL dan beban garis (Knife Edge Load ),
KEL seperti terlihat pd. gambar. UDL mempunyai intensitas q ( kPa ) yang besarnya tergantung pada panjang total L
yang dibebani dan dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
q = 8.0 kPa untuk L ≤ 30 m
q = 8.0 *( 0.5 + 15 / L ) kPa untuk L > 30 m
Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang, dan dianggap bekerja pada
jarak 1.80 m di atas permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan tergantung panjang total
jembatan (Lt) sebagai berikut :
Gaya rem, HTB = 250 kN untuk Lt ≤ 80 m
Gaya rem, HTB = 250 + 2.5*(Lt - 80) kN untuk 80 < Lt < 180 m
Gaya rem, HTB = 500 kN untuk Lt ≥ 180 m
Panjang balok : L= 40.00 m Jumlah balok prategang untuk jalur selebar b 1, nbalok = 5
Gaya rem, HTB = 250 kN Jarak antara balok prategang, s= 1.80 m
Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat angin yang meniup kendaraan
2
di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus : TEW = 0.0012*Cw*(Vw) kN/m dengan,
Cw = koefisien seret = 1.20
Vw = Kecepatan angin rencana = 35 m/det (lihat Tabel 5)
2
TEW = 0.0012*Cw*(Vw) = 1.764 kN/m
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi 2 m di atas lantai jembatan.
h= 2.00 m Jarak antara roda kendaraan, x= 1.75 m
Transfer beban angin ke lantai jembatan, QEW = [ 1/2*h / x * TEW ] = 1.008 kN/m
Panjang balok, L= 40.00 m
Gaya gempa vertikal pada balok prategang dihitung dengan menggunakan percepatan vertikal ke bawah minimal sebe-
sar 0.10*g ( g = percepatan gravitasi ) atau dapat diambil 50% koefisien gempa horisontal statik ekivalen.
Koefisien beban gempa horisontal : Kh = C * S
Kh = Koefisien beban gempa horisontal,
C = Koefisien geser dasar untuk wilayah gempa, waktu getar, dan kondisi tanah setempat,
S = Faktor tipe struktur yg berhubungan dengan kapasitas penyerapan energi gempa (daktilitas) dari struktur.
Waktu getar struktur dihitung dengan rumus : T = 2 * π * √ [ W t / ( g * KP ) ]
W t = Berat total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan
KP = kekakuan struktur yg merupakan gaya horisontal yg diperlukan untuk menimbulkan satu satuan lendutan.
12000
10000
8000
M (kNm)
6000
KOMB-1
4000 KOMB-2
KOMB-3
2000 KOMB-4
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
X (m)
1200
1000
800 KOMB-1
KOMB-2
V (kN)
600 KOMB-3
KOMB-4
400
200
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
X (M)
Mutu beton, K - 500 Kuat tekan beton, fc' = 0.83 * K *100 = 41500 kPa
Kuat tekan beton pada kondisi awal (saat transfer), fci' = 0.80 * fc' = 33200 kPa
3 3
Section properties, W a = 0.38049 m W b = 0.40910 m A= 0.75230 m2
- Pt / A + Pt*es / Wa + Mbalok / Wa
Pt Pt + + =
es
es
Pt
- Pt / A - Pt*es / Wb + Mbalok / Wa -0.6*f c'
Digunakan kabel yang terdiri dari beberapa kawat baja untaian "Stands cable" standar VSL, dengan data sbb. :
DATA STRANDS CABLE - STANDAR VSL
Jenis strands Uncoated 7 wire super strands ASTM A-416 grade 270
Tegangan leleh strand fpy = 1580000 kPa
Kuat tarik strand fpu = 1860000 kPa
Diameter nominal strands 0.01270 m (1/2")
2
Luas tampang nominal satu strands Ast = 0.00010 m
Beban putus minimal satu strands Pbs = 187.32 kN (100% UTS atau 100% beban putus)
Jumlah kawat untaian (strands cable) 19 kawat untaian tiap tendon
Diameter selubung ideal 84 mm
2
Luas tampang strands 0.00188 m
Beban putus satu tendon Pb1 = 3559.08 kN (100% UTS atau 100% beban putus)
Modulus elastis strands Es = 1.9E+08 kPa
Tipe dongkrak VSL 19
Gaya prategang awal : Pt = 8451.26 kN
Beban putus satu tendon : Pb1 = 3559.08 kN
Beban putus minimal satu strand : Pbs = 187.32 kN
Gaya prategang saat jacking : Pj = Pt1 / 0.85 persamaan (1)
Pj = 0.80 * Pb1 * nt persamaan (2)
2
Luas tampang bagian atas : A atas = 0.20880 m
2
Luas tulangan bagian atas : As atas = 0.5% * Aatas = 0.00104 m
2
Jumlah tulangan = As atas / ( π/4 * D ) = 7.87 buah
Digunakan : 10 D 13
2
Luas tampang bagian badan : A badan = 0.33000 m
ya ya
yd'
yd'
es ye
yb yb zo yd'
yd
zo a
a
Posisi Tendon di Tengah Bentang Posisi Tendon di Tumpuan
Diambil jarak dari alas balok ke as baris tendon ke-4 : a' = 0.35 m
ya ya
yd'
yd'
ye es
yb zo yd' yb
yd
a zo a
X Y X Y X Y X Y X Y
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
-0.25 -0.022 8.00 0.560 17.00 0.855 26.00 0.796 35.00 0.383
0.00 0.000 9.00 0.610 18.00 0.866 27.00 0.767 36.00 0.315
1.00 0.085 10.00 0.656 19.00 0.872 28.00 0.735 37.00 0.243
2.00 0.166 11.00 0.697 20.00 0.874 29.00 0.697 38.00 0.166
3.00 0.243 12.00 0.735 21.00 0.872 30.00 0.656 39.00 0.085
4.00 0.315 13.00 0.767 22.00 0.866 31.00 0.610 40.00 0.000
5.00 0.383 14.00 0.796 23.00 0.855 32.00 0.560 0.25 0.022
6.00 0.446 15.00 0.820 24.00 0.839 33.00 0.505
7.00 0.505 16.00 0.839 25.00 0.820 34.00 0.446
2
Persamaan lintasan tendon, Y = 4 * fi * X / L * (L - X)
2
dY/dX = 4 * fi * ( L - 2*X) / L
Untuk X = 0 (posisi angkur di tumpuan), maka dY/dX = 4 * fi / L
Persamaan sudut angkur, α = ATAN (dY/dX)
NO JUMLAH DIAMETER Eksentri- fi SUDUT ANGKUR
TENDON STRAND SELUBUNG sitas (m) dY/dX
1 12 84 f1 = 1.302 0.13020 α1 = 0.12947 rad = 7.418 º
2 19 84 f2 = 1.051 0.10513 α2 = 0.10475 rad = 6.002 º
3 19 84 f3 = 0.651 0.06507 α3 = 0.06497 rad = 3.723 º
4 19 84 f4 = 0.250 0.02500 α4 = 0.02499 rad = 1.432 º
es 1
es es
yb 2 yb yb
1
3 z1 1
4 2 3
zo z2 4 z1 4 2 3 z1
z3
a z4 a zo z4 z3 z2 zo a
10.00 m DARI TUMPUAN 15.00 m DARI TUMPUAN 20.00 m DARI TUMPUAN
1.10
1.00
0.90
0.80
0.70
0.60
0.50
0.40
0.30
0.20
0.10
0.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
x (m)
Sudut lintasan tendon dari ujung ke tengah : α AB = 0.089 rad α BC = 0.089 rad
Perubahan sudut total lintasan tendon, α = α AB + α BC = 0.177 rad
Dari Tabel 6.6 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh : Koefisien gesek, µ= 0.2
Dari Tabel 6.7 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh : Koefisien Wobble, β= 0.012
Gaya prategang akibat jacking setelah memperhitungkan loss of prestress akibat gesekan angkur,
Po = 9644.38 kN
-µ*(α + β*Lx)
Loss of prestress akibat gesekan kabel : Px = Po * e
dengan, e= 2.7183 (bilangan natural)
Untuk, Lx = 20.40 m Px = Po * e -µ*(α + β*Lx) = 8864.11 kN
Untuk, Lx = 40.80 m Px = Po * e -µ*(α + β*Lx) = 8440.57 kN
Jarak titik berat tendon baja terhadap ttk berat tampang balok es = 0.87445046 m
4
Momen inersia tampang balok beton Ix = 0.41398803 m
Luas tampang balok beton A= 0.7523 m2
Modulus elatis balok beton Ebalok = 3.567E+07 kPa
Modulus elastis baja prategang (strand) Es = 1.930E+08 kPa
Jumlah total strands ns = 69
Luas tampang nominal satu strands Ast = 0.00010 m2
Beban putus satu strands Pbs = 187.32 kN
Momen akibat berat sendiri balok M balok = 3836.73 kNm
2
Luas tampang tendon baja prategang At = ns * Ast = 0.00681 m
Modulus ratio antara baja prategang dengan balok beton n = Es / Ebalok = 5.411
Jari-jari inersia penampang balok beton i = √ ( Ix / A ) = 0.742 m
2 2
Ke = At / A *( 1 + es / i ) = 0.02163172
Tegangan baja prategang sebelum loss of prestresss (di tengah bentang) :
σpi = ns * Pbs / At = 1897872 kPa
Kehilangan tegangan pada baja oleh regangan elastik dengan memperhitungkan pengaruh berat sendiri :
∆σpe' = σpi * n * Ke / (1 + n * Ke) = 198858 kPa
Tegangan beton pada level bajanya oleh pengaruh gaya prategang Pt :
σbt = ∆σpe' / n - M balok *es / Ix = 28648 kPa
Kehilangan tegangan pada baja oleh regangan elastik tanpa pengaruh berat sendiri :
∆σpe = 1/2 * n * σbt = 77504 kPa
Relaxasi setelah 1000 jam pada 70% beban putus (UTS) : c= 2.50% 64.50% UTS
12000
< 0.70*fpu (OK)
11000
Gaya (kN) Loss of prestress % UTS
Pj 9942.66 Anchorage friction 69.84%
10000 9942.66
9644.38 Po 9644.38 Jack friction 67.74%
9000
8864.11 Px 8864.11 Elastic shortening 62.26%
8336.28 Pi 8336.28 Relaxation of tendon 58.56%
8000
Peff 7218.71 50.71%
7218.71
7000 Loss of prestress = 27.40%
6000
Pj Po Px Pi Peff
Menurut Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan ( Bridge Design Code ), tegangan beton sesaat setelah penyaluran
gaya prategang (sebelum terjadi kehilangan tegangan sebagai fungsi waktu) tidak boleh melampaui nilai berikut :
1) Tegangan serat tekan terluar harus ≤ 0.60 * fci' dengan fci' = 0.80 fc'
2) Tegangan serat tarik terluar harus ≤ 0.50 * √ fci' dengan fci' = 0.80 fc'
Tegangan beton pada kondisi beban layan ( setelah memperhitungkan semua kehilangan tegangan ) tidak boleh melebihi
nilai sebagai berikut :
1) Tegangan serat tekan terluar akibat pengaruh prategang, beban mati, dan beban hidup ≤ 0.45 * fc'
2) Tegangan serat tarik terluar yang pada awalnya mengalami tekan, ≤ 0.50 * √ fc'
Mutu beton balok prategang, K - 500 Kuat tekan beton, fc' = 0.83*K *100 = 41500 kPa
Kuat tekan beton pada kondisi awal (saat transfer), fci' = 0.80 * fc' = 33200 kPa
Tegangan ijin tekan beton, - 0.6 * fci' = -19920 kPa
Mutu beton balok prategang, K - 500 Kuat tekan beton, fc' = 0.83*K *100 = 41500 kPa
Tegangan ijin tekan beton, -0.45 * fc' = -18675 kPa
3 2
Peff = 7218.7 kN W a = 0.38049 m A = 0.75230 m
3
M balok = 3836.7 kNm W b = 0.40910 m es = 0.87445 m
Mutu beton balok prategang, K - 500 Kuat tekan beton, fc' = 0.83*K *100 = 41500 kPa
Tegangan ijin tekan beton, - 0.45 * fc' = -18675 kPa
M balok = 3836.73 kNm M plat = 1800 kNm
3 2
Peff = 7218.7 kN W a = 0.38049 m A = 0.75230 m
3
M balok+plat = 5636.7 kNm W b = 0.40910 m es = 0.87445 m
Tegangan di serat atas, fa = - Peff / A + Peff * es / W a - M balok+plat / W a = -7820 kPa
Tegangan di serat bawah, fb = - Peff / A - Peff * es / W b + M balok+plat / W b = -11247 kPa
< -0.45*fc' (Aman)
6.4. KEADAAN SETELAH PLAT DAN BALOK MENJADI KOMPOSIT
Gaya internal yang timbul akibat susut (menurut NAASRA Bridge Design Specification) dinyatakan dengan :
-cf
Ps = Aplat * Eplat * ∆εsu * n * [ ( 1 - e ) / cf ]
Aplat = luas penampang plat, Aplat = Beff * ho = 0.23670 m2
Eplat = modulus elastis balok, Eplat = 2.345E+07 kPa
e = bilangan natural, e= 2.7183
n = Eplat / Ebalok n= 0.6575
Residual creep (menurut NAASRA Bridge Design Specification) dinyatakan dengan persamaan :
σcr = ( 1 - e-cf )*( σ2 - σ1 )
σ2 = tegangan pada balok komposit pada kondisi awal sebelum loss of prestress,
σ1 = tegangan pada balok komposit pada kondisi akhir setelah loss of prestress.
cf = the residual creep factor = kb * kc * kd * ke * ( 1 - ktn) = 1.49540
-cf
e = bilangan natural = 2.7183 (1-e )= 0.77584
2
Pi = 7919.5 kN Ac = 0.98900 m
3
Peff = 7218.7 kN W ac = 0.66644 m
3
e's = 1.159 m W' ac = 0.83228 m
3
M balok+plat = 5636.73 kNm W bc = 0.51602 m
2
Ac = 0.98900 m
3
W ac = 0.66644 m
3
W' ac = 0.83228 m
3
W bc = 0.51602 m
Tegangan beton di serat atas plat. fac = - Peff / Ac + Peff * e's / W ac = 5253 kPa
Tegangan beton di serat atas balok, f'ac = - Peff / Ac + Peff * e's / W' ac = 2752 kPa
Tegangan beton di serat bawah balok, fbc = - Peff / Ac - Peff * e's / W bc = -23510 kPa
Beff
b2
b1
∆Τ Εc balok∗β∗∆Τ ΣP t / A c ΣPt * ep / Wac fac
15.0°C
0 ho
1 10.0°C ΣPt
h1
yac
3
2
3
h2
h3
9.3°C
8.0°C
6.8°C
+
h/2
b3 b3
- ep
4 h/2-h1-h2
+
+ + =
0.0°C
b4
0.55
ybc
0.0°C
0.25
0.25
0.0°C -
0.0°C
b6 f bc
ΣPt * ep / Wbc
2 3
Ac = 0.98900 m W ac = 0.66644 m Beff = 1.183 m
3
yac = 1.004 m W' ac = 0.83228 m h= 2.10 m
3
ybc = 1.296 m W bc = 0.51602 m h'4 = 0.85 m
Tegangan ijin beton untuk KOMBINASI - 1 Tegangan ijin tekan : Fc' = - 0.45 * fc' = -18675 kPa
Tegangan ijin tarik : Fc = 0.50 * √ fc' = 102 kPa
Tegangan pada beton yang terjadi akibat beban
Teg Berat sen Mati tamb Susut-rang Prategang Lajur "D" Rem Temperatur Angin Gempa TEGANGAN Keterangan
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ KOMB
fac -10231 -1453 -656 5253 -5445 -79 -12611 < Fc' (AMAN)
f'ac -8192 -1164 -264 2752 -4360 -63 -11291 < Fc' (AMAN)
fbc 13213 1877 312 -23510 7032 102 -973 < Fc (AMAN)
Tegangan beton di serat bawah balok : fbc < 0 (tekan) maka sistim sambungan segmental aman (OK)
Tegangan ijin beton untuk KOMBINASI - 2 Tegangan ijin tekan : Fc' = - 0.45 * fc' = -18675 kPa
Tegangan ijin tarik : Fc = 0.50 * √ fc' = 102 kPa
Tegangan pada beton yang terjadi akibat beban
Teg Berat sen Mati tamb Susut-rang Prategang Lajur "D" Rem Temperatur Angin Gempa TEGANGAN Keterangan
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ KOMB
fac -10231 -1453 -656 5253 -5445 -79 -1002 -13613 < Fc' (AMAN)
f'ac -8192 -1164 -264 2752 -4360 -63 -1301 -12593 < Fc' (AMAN)
fbc 13213 1877 312 -23510 7032 102 -573 -1546 < Fc' (AMAN)
Tegangan beton di serat bawah balok : fbc < 0 (tekan) maka sistim sambungan segmental aman (OK)
Tegangan ijin beton untuk KOMBINASI - 3 Tegangan ijin tekan : Fc' = - 0.45 * fc' = -18675 kPa
Tegangan ijin tarik : Fc = 0.50 * √ fc' = 102 kPa
Tegangan pada beton (kPa) yang terjadi akibat beban
Teg Berat sen Mati tamb Susut-rang Prategang Lajur "D" Rem Temperatur Angin Gempa TEGANGAN Keterangan
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ KOMB
fac -10231 -1453 -656 5253 -5445 -79 -303 -12914 < Fc' (AMAN)
f'ac -8192 -1164 -264 2752 -4360 -63 -242 -11534 < Fc' (AMAN)
fbc 13213 1877 312 -23510 7032 102 391 -582 < Fc' (AMAN)
Tegangan beton di serat bawah balok : fbc < 0 (tekan) maka sistim sambungan segmental aman (OK)
Tegangan ijin beton untuk KOMBINASI - 4 Tegangan ijin tekan : Fc' = - 0.45 * fc' = -18675 kPa
Tegangan ijin tarik : Fc = 0.50 * √ fc' = 102 kPa
Tegangan pada beton (kPa) yang terjadi akibat beban
Teg Berat sen Mati tamb Susut-rang Prategang Lajur "D" Rem Temperatur Angin Gempa TEGANGAN Keterangan
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ KOMB
fac -10231 -1453 -656 5253 -5445 -79 -1002 -303 -13916 < Fc' (AMAN)
f'ac -8192 -1164 -264 2752 -4360 -63 -1301 -242 -12835 < Fc' (AMAN)
fbc 13213 1877 312 -23510 7032 102 -573 391 -1155 < Fc' (AMAN)
Tegangan beton di serat bawah balok : fbc < 0 (tekan) maka sistim sambungan segmental aman (OK)
Tegangan ijin beton untuk KOMBINASI - 5 Tegangan ijin tekan : Fc' = - 0.45 * fc' = -18675 kPa
Tegangan ijin tarik : Fc = 0.50 * √ fc' = 102 kPa
Tegangan pada beton (kPa) yang terjadi akibat beban
Teg Berat sen Mati tamb Susut-rang Prategang Lajur "D" Rem Temperatur Angin Gempa TEGANGAN Keterangan
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ KOMB
fac -10231 -1453 -656 5253 -1168 -8256 < Fc' (AMAN)
f'ac -8192 -1164 -264 2752 -936 -7804 < Fc' (AMAN)
fbc 13213 1877 312 -23510 1509 -6598 < Fc' (AMAN)
Tegangan beton di serat bawah balok : fbc < 0 (tekan) maka sistim sambungan segmental aman (OK)
Kesimpulan :
Untuk berbagai kombinasi beban tidak terjadi tegangan tarik pada balok prategang, sehingga sistim sambungan segmen-
tal pada balok cukup menggunakan resin ( epoxy ) tanpa angkur.
yd
yd
h h h
yd
yd
CABLE Sc (Ton) Dim (mm) P (Ton) Dim (mm) (kN) (mm) (mm) (kN) (m2) sengkang
1 19 265 19 250 2449.64 250 340 0.735 213.98 0.001361 5.13
2 19 265 19 250 2593.74 250 340 0.735 226.57 0.001441 5.43
3 19 265 19 250 2737.83 250 340 0.735 239.16 0.001521 5.73
4 19 265 19 250 2737.83 250 340 0.735 239.16 0.001521 5.73
CABLE Sc (Ton) Dim (mm) P (Ton) Dim (mm) (kN) (mm) (mm) (kN) (m2) sengkang
1 19 265 19 250 2449.64 250 340 0.735 213.98 0.001361 5.13
2 19 265 19 250 2593.74 250 340 0.735 226.57 0.001441 5.43
3 19 265 19 250 2737.83 250 340 0.735 239.16 0.001521 5.73
4 19 265 19 250 2737.83 250 340 0.735 239.16 0.001521 5.73
5 19 265 19 250 6
yd
a
9.3. TINJAUAN TERHADAP GESER
BURSTING STEEL 26.5
34
b6
V= gaya geser akibat beban
M = momen akibat beban
Eksentrisitas tendon :
e = Y = 4 * f * X / L2 * (L - X)
Sudut kemiringan tendon :
2
α = ATAN [ 4 * f * ( L - 2*X ) / L ]
Komponen gaya arah x Px = Peff *cos α
Komponen gaya arah y Py = Peff *sin α
Resultan gaya geser, Vr = V - Py
Tegangan geser yang terjadi :
fv = Vr * Sx / ( b * Ix )
2
Persamaan (2) : α = ATAN [ 4 * f * ( L - 2*X ) / L ] f = 0.8744505 m
Persamaan (3) : Px = Peff * cos α L= 40 m
Persamaan (4) : Py = Peff * sin α Peff = 7218.71 kN
Persamaan (5) : Vr = V - Py b= 0.30 m
2
Persamaan (6) : fv = Vr * Sx / ( b * Ix ) A= 0.752300 m
4
Persamaan (7) : fa = - Px / A + Px * e / W a - M / Wa Ix = 0.413988 m
3
Persamaan (8) : γ = 1/2*[ ATAN (2*fv / fa) ] Sx = 0.255687 m
3
Persamaan (9) : as = fa * At / ( fv * b * tan γ ) Wa = 0.380486 m
3
atau Wb = 0.409099 m
Persamaan (7') : fb = - Px / A + Px * e / W b - M / Wb
Persamaan (8') : γ = 1/2*[ ATAN (2*fv / fb) ]
Persamaan (9') : as = fb * At / ( fv * b * tan γ )
KOMBINASI - III Pers.(1) Pers.(2) Pers.(3) Pers.(4) Pers.(5) Pers.(6) Pers.(7) Pers.(8) Pers.(9)
X Momen M Geser V e α Px Py Vr fv fa γ as
(m) (kNm) (kN) (m) (rad) (kN) (kN) (kN) (kPa) (kPa) (rad) (m)
0 0.0 1108.92 0.00000 0.08722 7191 629 480 988.35 -9559 -0.1020 0.0418
1 1082.6 1056.38 0.08526 0.08288 7194 598 459 944.46 -10796 -0.0866 0.0583
2 2112.8 1003.83 0.16615 0.07854 7196 566 437 900.63 -11976 -0.0746 0.0787
3 3090.3 951.29 0.24266 0.07419 7199 535 416 856.87 -13100 -0.0650 0.1039
4 4015.3 898.75 0.31480 0.06984 7201 504 395 813.18 -14167 -0.0571 0.1347
5 4887.8 846.21 0.38257 0.06549 7203 472 374 769.54 -15178 -0.0505 0.1726
6 5707.8 793.67 0.44597 0.06114 7205 441 353 725.96 -16134 -0.0449 0.2190
7 6475.1 741.12 0.50500 0.05678 7207 410 331 682.43 -17033 -0.0400 0.2761
8 7190.0 688.58 0.55965 0.05242 7209 378 310 638.94 -17876 -0.0357 0.3468
9 7852.3 636.04 0.60993 0.04806 7210 347 289 595.51 -18664 -0.0319 0.4350
10 8462.1 583.50 0.65584 0.04369 7212 315 268 552.11 -19396 -0.0284 0.5465
11 9019.3 530.96 0.69737 0.03933 7213 284 247 508.75 -20072 -0.0253 0.6892
12 9524.0 478.41 0.73454 0.03496 7214 252 226 465.42 -20693 -0.0225 0.8751
13 9976.1 425.87 0.76733 0.03060 7215 221 205 422.12 -21259 -0.0198 1.1226
14 10375.7 373.33 0.79575 0.02623 7216 189 184 378.85 -21770 -0.0174 1.4614
15 10722.8 320.79 0.81980 0.02186 7217 158 163 335.60 -22225 -0.0151 1.9409
16 11017.3 268.25 0.83947 0.01749 7218 126 142 292.37 -22626 -0.0129 2.6500
17 11259.3 215.70 0.85478 0.01312 7218 95 121 249.16 -22971 -0.0108 3.7610
18 11448.7 163.16 0.86571 0.00874 7218 63 100 205.96 -23261 -0.0089 5.6442
19 11585.6 110.62 0.87226 0.00437 7219 32 79 162.76 -23496 -0.0069 9.2211
KOMBINASI - III Pers.(1) Pers.(2) Pers.(3) Pers.(4) Pers.(5) Pers.(6) Pers.(7') Pers.(8') Pers.(9')
X Momen M Geser V e α Px Py Vr fv fb γ as
(m) (kNm) (kN) (m) (rad) (kN) (kN) (kN) (kPa) (kPa) (rad) (m)
0 0.0 1108.92 0.00000 0.08722 7191 629 480 988.35 -9559 -0.1020 0.0418
1 1082.6 1056.38 0.08526 0.08288 7194 598 459 944.46 -10710 -0.0873 0.0573
2 2112.8 1003.83 0.16615 0.07854 7196 566 437 900.63 -11808 -0.0757 0.0765
3 3090.3 951.29 0.24266 0.07419 7199 535 416 856.87 -12853 -0.0663 0.1000
4 4015.3 898.75 0.31480 0.06984 7201 504 395 813.18 -13846 -0.0585 0.1287
5 4887.8 846.21 0.38257 0.06549 7203 472 374 769.54 -14787 -0.0519 0.1638
6 5707.8 793.67 0.44597 0.06114 7205 441 353 725.96 -15675 -0.0462 0.2067
7 6475.1 741.12 0.50500 0.05678 7207 410 331 682.43 -16511 -0.0412 0.2594
8 7190.0 688.58 0.55965 0.05242 7209 378 310 638.94 -17296 -0.0369 0.3246
9 7852.3 636.04 0.60993 0.04806 7210 347 289 595.51 -18029 -0.0330 0.4060
10 8462.1 583.50 0.65584 0.04369 7212 315 268 552.11 -18710 -0.0295 0.5085
11 9019.3 530.96 0.69737 0.03933 7213 284 247 508.75 -19339 -0.0263 0.6398
12 9524.0 478.41 0.73454 0.03496 7214 252 226 465.42 -19917 -0.0234 0.8107
13 9976.1 425.87 0.76733 0.03060 7215 221 205 422.12 -20443 -0.0206 1.0381
14 10375.7 373.33 0.79575 0.02623 7216 189 184 378.85 -20918 -0.0181 1.3493
15 10722.8 320.79 0.81980 0.02186 7217 158 163 335.60 -21342 -0.0157 1.7897
16 11017.3 268.25 0.83947 0.01749 7218 126 142 292.37 -21714 -0.0135 2.4409
17 11259.3 215.70 0.85478 0.01312 7218 95 121 249.16 -22035 -0.0113 3.4609
18 11448.7 163.16 0.86571 0.00874 7218 63 100 205.96 -22305 -0.0092 5.1899
19 11585.6 110.62 0.87226 0.00437 7219 32 79 162.76 -22524 -0.0072 8.4738
Tegangan geser horisontal akibat gaya lintang pada penampang yang ditinjau dihitung dengan rumus :
fv = Vi * Sx / ( bv * Ixc )
Vi = gaya lintang pada penampang yang ditinjau
Sx = momen statis luasan plat terhadap titik berat penampang komposit
Sx = beff * ho * ( yac - ho / 2 )
bv = lebar bidang gesek ( = lebar bidang kontak antara plat dan balok )
beff = lebar efektif plat
ho = tebal plat
Ixc = Inersia penampang balok komposit
2 2
As = π / 4 * D = 0.00013 m
2
Ast = ns * As = 0.00027 m
3
Sx = beff * ho * (yac - ho / 2) = 0.21391 m
yd
zo a
yd
11.2.1. LENDUTAN AKIBAT BERAT SENDIRI (MS) zo a
4
QTD = 34.092 kN/m δ = 5/384*QTD*L / ( Ebalok*Ixc) = 0.04763 m ke bawah
4
QMA = 4.842 kN/m δ = 5/384*QMA*L / ( Ebalok*Ixc) = 0.00676 m ke bawah
2
MTB = 105.502 kNm δ = 0.0642 * MTB * L / ( Ebalok*Ixc) = 0.00045 m ke bawah
4
QEW = 1.008 kN/m δ = 5/384*QEW*L / ( Ebalok*Ixc) = 0.00141 m ke bawah
4
QEQ = 3.893 kN/m δ = 5/384*QEQ*L / ( Ebalok*Ixc) = 0.00544 m ke bawah
Modulus elastis baja prategang (strands) ASTM A-416 Grade 270 : Es = 193000 MPa
Jumlah total strands ns = 69 buah
Luas tampang nominal satu strands Ast = 0.00010 m2
Tegangan leleh tendon baja prategang fpy = 1580 MPa
Luas tampang tendon baja prategang Aps = ns * Ast = 0.00681 m2
Mutu beton : K - 500 Kuat tekan beton, fc' = 0.83*K/10 = 41.5 MPa
Kuat leleh baja prestress (fps) pada keadaan ultimit, ditetapkan sebagai berikut :
Untuk nilai, L / H ≤ 35 : fps = feff + 150 + fc' / (100 * ρp) MPa
fps harus ≤ feff + 400 MPa
dan harus ≤ 0.8 * fpy
dengan, L = panjang bentang balok, H = tinggi total balok.
Panjang bentang balok prategang, L= 40.00 m
Gaya prestress efektif (setelah loss of prestress ), Peff = 7218.7 kN
ho Cc
c a
d
h
Ts
Ast
zo εs
b1 = 0.64 m b5 = 0.25 m h1 = 0.07 m h5 = 0.25 m
b2 = 0.80 m b6 = 0.70 m h2 = 0.13 m h6 = 0.25 m
b3 = 0.30 m Beff = 1.18 m h3 = 0.12 m h= 2.10 m
b4 = 0.20 m h4 = 1.65 m ho = 0.20 m
-cf
Gaya internal akibat susut : Ps = Aplat * Eplat * ∆εsu * [ ( 1 - e ) / cf ] = 753.99 kN
Eksentrisitas gaya susut terhadap pusat penampang, e' = yac - ho / 2 = 0.904 m
Momen akibat susut, MS = - Ps * e' = -681.39 kNm
Momen akibat rangkak, MR = ( Pi - Peff ) * es' = 812.03 kNm
Momen akibat susut dan rangkak, MSR = MS + MR = 130.64 kNm
A B C D E 80
64
7
13
12
30 30
20
2100
128
210
25 25
25
25
70
2
128 1 128 128 128 128 128 128 128
165 210 210 210 210 210
3 2
1
3
2 1
4 4 25 3 25 25 25
50 50 50 2 50 1
4 3
25 25 25 4 25 4 2 3 25
70 70 70 70 70
7
25
128
210
25 D13
25 D13
70
7 7 7 7
20
25 25 25 25
D13
b2 b1 b3 b1 b2
deck slab ha
sandaran
girder hb
diafragma
s s s s s s s s s
STRUKTUR ATAS
Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan
elemen struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat
tetap. Berat sendiri dibedakan menjadi 2 macam, yaitu berat sendiri struktur atas, dan
berat sendiri struktur bawah.
deck slab ha
sandaran
girder hb
diafragma
s s s s s s s s s
STRUKTUR ATAS
3
Berat beton, wc = 25.00 kN/m Lebar B y = 20.00 m
3
Berat tanah, ws = 17.20 kN/m 2xTebal wing wall = 1.00 m
b12 = 2.35 m h13 = 4.35 m
b13 = 2.15 m H = 7.50 m
Beban mati tambahan ( superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yang
menimbulkan suatu beban pada jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan
mungkin besarnya berubah selama umur jembatan. Jembatan dianalisis harus mampu
memikul beban tambahan seperti :
1) Penambahan lapisan aspal (overlay) di kemudian hari,
2) Genangan air hujan jika sistim drainase tidak bekerja dengan baik,
3) Pemasangan tiang listrik dan instalasi ME.
Pada bagian tanah di belakang dinding abutment yang dibebani lalu-lintas, harus diper-
hitungkan adanya beban tambahan yang setara dengan tanah setebal 0.60 m yang berupa
beban merata ekivalen beban kendaraan pada bagian tersebut.
Tekanan tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat tanah ( w s), sudut ge-
sek dalam ( φ ), dan kohesi ( c ) dengan :
ws' = ws
φ' = tan-1 (KφR * tan φ ) dengan faktor reduksi untuk φ', KφR = 0.7
c' = KcR * c dengan faktor reduksi untuk c', KcR = 1.0
Koefisien tekanan tanah aktif, Ka = tan2 ( 45° - φ' / 2 )
3
Berat tanah, ws = 17.2 kN/m
Sudut gesek dalam, φ= 35 °
Kohesi, C= 0 kPa
Tinggi total abutment, H= 7.50 m
Lebar abutment, By = 20.00 m
Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi merata ( Uniformly
Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load ), KEL seperti pada Gambar 1.
UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang total L yang
dibebani lalu-lintas seperti Gambar 2 atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
q = 8.0 kPa untuk L ≤ 30 m
q = 8.0 *( 0.5 + 15 / L ) kPa untuk L > 30 m
q (kPa)
4
0
0 20 40 60 80 100
L (m)
50
40
30
DLA (%)
20
10
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Bentang, L (m)
Jembatan jalan raya direncanakan mampu memikul beban hidup merata pada trotoar
yang besarnya tergantung pada luas bidang trotoar yang didukungnya.
A = luas bidang trotoar yang dibebani pejalan kaki (m 2)
Beban hidup merata q :
Untuk A ≤ 10 m2 : q= 5 kPa
2 2
Untuk 10 m < A ≤ 100 m : q = 5 - 0.033 * ( A - 10 ) kPa
2
Untuk A > 100 m : q= 2 kPa
4
Panjang bentang,
q (kPa)
L= 40.00 m 3
Lebar trotoar, 2
b2 = 1.50 m
1
Jumlah trotoar,
0
n= 2 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
A (m2)
2
Luas bidang trotoar yang didukung abutment, A = b2 * L/2 * n = 60.00 m
Beban merata pada pedestrian, q = 5 - 0.033 * ( A - 10 ) = 3.35 kPa
Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang
dan dianggap bekerja pada permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah meman-
jang jembatan tergantung panjang total jembatan (L t) sebagai berikut :
Gaya rem, TTB = 250 kN untuk L t ≤ 80 m
Gaya rem, TTB = 250 + 2.5*(Lt - 80) kN untuk 80 < L t < 180 m
Gaya rem, TTB = 500 kN untuk L t ≥ 180 m
600
500
400
Gaya rem (kN)
300
200
100
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Lt (m)
Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat pengaruh
temperatur, diambil perbedaan temperatur yang besarnya setengah dari selisih antara
temperatur maksimum dan temperatur minimum rata-rata pada lantai jembatan.
Temperatur maksimum rata-rata Tmax = 40 °C
Temperatur minimum rata-rata Tmin = 15 °C
∆T = ( Tmax - Tmin ) / 2
Perbedaan temperatur, ∆T = 12.5 ºC
Koefisien muai panjang untuk beton, α = 1.0E-05 / ºC
Kekakuan geser untuk tumpuan berupa elatomeric, k= 1500.0 kN/m
Panjang bentang girder, L= 40.00 m
Jumlah tumpuan elastomeric (jumlah girder), n= 10 buah
Gaya pada abutment akibat pengaruh temperatur,
TET = α * ∆T * k * L/2 * n = 37.500 kN
Lengan terhadap Fondasi,
YET = h7 = 4.70 m
Momen pd Fondasi akibat temperatur,
MET = TET * YET = 176.25 kNm
Lengan terhadap Breast wall,
Y'ET = h7 - h9 - h11 = 2.90 m
Momen pd Breast wall akibat temperatur,
M'ET = TET * Y'ET = 108.75 kNm
Gaya akibat angin yang meniup bidang samping jembatan dihitung dengan rumus :
TEW1 = 0.0006*Cw*(Vw)2*Ab kN
Cw = koefisien seret
Vw = Kecepatan angin rencana (m/det)
Ab = luas bidang samping jembatan (m2)
Cw = 1.25
Vw = 35 m/det
Panjang bentang, L= 40.00 m
Tinggi bid. samping, ha = 2.75 m
Ab = L/2 * ha = 55.00 m2
Beban angin pada abutment :
TEW1 = 0.0006*Cw*(Vw)2*Ab = 50.531 kN
Lengan terhadap Fondasi :
YEW1 = h7 + ha/2 = 6.08 m
Momen pd Fondasi akibat beban angin :
MEW1 = TEW1 * YEW1 = 306.98 kNm
Lengan terhadap Breast wall : Y'EW1 = h7 - h9 - h11 + ha/2 = 4.28 m
Momen pd Breast wall : M'EW1 = TEW1 * Y'EW1 = 216.02 kNm
Gaya angin tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat beban angin
yang meniup kendaraan di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus :
TEW2 = 0.0012*Cw*(Vw)2 * L / 2 kN dengan, C w = 1.2
TEW2 = 0.0012*Cw*(Vw)2 * L / 2 = 35.280 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEW2 = h7 + hb + ts + ta = 7.10 m
Momen pd Fondasi : MEW2 = TEW2 * YEW2 = 250.49 kNm
Lengan terhadap Breast wall : Y'EW2 = YEW2 - h11 - h9 = 5.30 m
Momen pd Breast wall : M'EW2 = TEW2 * Y'EW2 = 186.984 m
0.20
Tanah keras
Koefisien geser dasar, C
0.05
0.00
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
Waktu getar, T (detik)
4
Inersia penampang breast wall, Ic = 1/ 12 * h * b3 = 666.6667 m
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * Ic / Lb3 = 1.65E+09 kN/m
Waktu getar alami struktur, T = 2 * π * √ [ W TP / ( g * K P ) ] = 0.005795 detik
Koefisien geser dasar, C = 0.18
Faktor tipe struktur, S = 1.3 * F = 1.225
Koefisien beban gempa horisontal, Kh = C * S = 0.2205
Faktor kepentingan, I= 1.0
Gaya gempa, TEQ = Kh * I * W t = 0.2205 * W t
Berat sendiri (struktur atas + struktur bawah), PMS = 20665.88 kN
Beban mati tambahan, PMA = 826.2 kN
Beban mati total, W t = PMS + PMA = 21492.08 kN
Beban gempa arah melintang jembatan, TEQ = Kh * I * W t = 4739.003 kN
Momen pada fondasi akibat beban gempa, MEQ = TEQ * YEQ = 21511.09 kNm
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan
koefisien tekanan tanah dinamis ( ∆KaG) sebagai berikut :
θ = tan-1 (Kh)
KaG = cos2 ( φ' - θ ) / [ cos 2 θ * { 1 + √ (sin φ' *sin (φ' - θ) ) / cos θ } ]
∆KaG = KaG - Ka
Tekanan tanah dinamis, p = Hw * ws * ∆KaG kN/m2
H= 7.50 m
By = 20.00 m
Kh = 0.22050
φ' = 0.320253 rad
Ka = 0.521136
ws = 17.2 kN/m3
1. PILE CAP
KOMBINASI - 1
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 26865.64 -18688.2
2 Beb. mati tambahan 2.00 1652.40 -165.24
3 Tekanan tanah 1.25 7310.89 19537.72
4 Beban lajur "D" 2.00 1860.00 -186.00
5 Beban pedestrian
6 Gaya rem 2.00 500.00 3750.00
7 Temperatur 1.20 45.00 211.50
8 Beban angin 1.20 48.38 102.97 -4.84 668.96
9 Beban gempa
10 Tek. tanah dinamis
11 Gesekan
30426.42 7855.89 102.97 4454.91 668.96
KOMBINASI - 3
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 26865.64 -18688.2
2 Beb. mati tambahan 2.00 1652.40 -165.24
3 Tekanan tanah 1.25 7310.89 19537.72
4 Beban lajur "D" 2.00 1860.00 -186.00
5 Beban pedestrian
6 Gaya rem 2.00 500.00 3750.00
7 Temperatur
8 Beban angin 1.20 48.38 102.97 -4.84 668.96
9 Beban gempa
10 Tek. tanah dinamis
11 Gesekan 1.00 1390.66 8448.23
30426.42 9201.54 102.97 12691.64 668.96
KOMBINASI - 5
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 26865.64 -18688.2
2 Beb. mati tambahan 2.00 1652.40 -165.24
3 Tekanan tanah 1.25 7310.89 19537.72
4 Beban lajur "D"
5 Beban pedestrian
6 Gaya rem
7 Temperatur
8 Beban angin
9 Beban gempa 1.00 4739.00 4739.00 21511.09 21511.09
10 Tek. tanah dinamis 1.00 3432.68 17163.38
11 Gesekan
28518.04 15482.57 4739.00 39358.71 21511.09
NO PARAMETER BERAT
b h (kN)
1 0.35 1.35 236.25
2 0.55 1.30 357.50
3 0.75 0.70 262.50
4 0.75 0.75 140.63
5 0.60 0.75 225.00
6 0.60 0.80 120.00
7 1.00 2.90 1450.00
18 Lateral stop block 10.00
Struktur atas (slab, girder, dll) 6899.67
PMS = 9701.54
c= 1.60 m
H' = h1+h2+h3+h4+c = 5.70 m
h'7 = h5+h6+d = 2.90 m
h1 1.35 h6 0.80 m
h2 1.30 d 0.80 m
h3 0.70 By 20.00 m
h4 0.75 b7 1.00 m
h5 0.75 wc = 25.0 kN/m3
TEQ = Kh * I * W t = 0.2205 *W t
Beban Gempa Pada Breast wall
No Berat TEQ Uraian lengan terhadap titik O Besar MEQ
W t (kN) (kN) y (m) (kNm)
STRUKTUR ATAS
PMS 6899.67 1521.376 y = H' 5.700 8671.84
PMA 826.20 182.177 y = H' 5.700 1038.41
BREAST WALL
1 236.25 52.093 y1 = c+h4+h3+h2+h1/2 5.025 261.77
2 357.50 78.829 y2 = c+h4+h3+h2/2 3.700 291.67
3 262.50 57.881 y3 = c+h4+h3/2 2.700 156.28
4 140.63 31.008 y4 = c+2/3*h 4 2.100 65.12
5 225.00 49.613 y5 = d+h6+h5/2 1.975 97.98
6 120.00 26.460 y6 = d+2/3*h 6 1.333 35.28
7 1450.00 319.725 y7 = h'7/2 1.450 463.60
TEQ = 2319.162 MEQ = 11081.95
Beban gempa statik ekivalen arah Y (melintang jembatan) besarnya sama dengan beban
gempa arah X (memanjang jembatan)
KOMBINASI - 1
No Aksi / Beban Faktor Pu Vux Vuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 12612.00
2 Beb. mati tambahan 2.00 1652.40
3 Tekanan tanah 1.25 4406.70 9100.79
4 Beban lajur "D" 2.00 1860.00
5 Beban pedestrian
6 Gaya rem 2.00 500.00 2850.00
7 Temperatur 1.20 45.00 130.50
8 Beban angin 1.20 48.38 102.97 483.61
9 Beban gempa
10 Tek. Tanah dinamis
11 Gesekan
16172.79 4951.70 102.97 12081.29 483.61
KOMBINASI - 2
No Aksi / Beban Faktor Pu Vux Vuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 12612.00
2 Beb. mati tambahan 2.00 1652.40
3 Tekanan tanah 1.25 4406.70 9100.79
4 Beban lajur "D" 2.00 1860.00
5 Beban pedestrian 2.00 402.00
6 Gaya rem 2.00 500.00 2850.00
7 Temperatur 1.20 45.00 130.50
8 Beban angin
9 Beban gempa
10 Tek. Tanah dinamis
11 Gesekan 1.00 1390.66 4032.90
16526.40 6342.36 0.00 16114.20 0.00
KOMBINASI - 4
No Aksi / Beban Faktor Pu Vux Vuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 12612.00
2 Beb. mati tambahan 2.00 1652.40
3 Tekanan tanah 1.25 4406.70 9100.79
4 Beban lajur "D" 2.00 1860.00
5 Beban pedestrian 2.00 402.00
6 Gaya rem 2.00 500.00 2850.00
7 Temperatur 1.20 45.00 130.50
8 Beban angin 1.20 48.38 102.97 483.61
9 Beban gempa
10 Tek. Tanah dinamis
11 Gesekan
16574.79 4951.70 102.97 12081.29 483.61
h1 = 1.35 m h2 = 1.30 m
H" = h1 + h2 = 2.65 TEQ = Kh * I * W t = 0.2205 *W t
No Berat TEQ Lengan Besar MEQ
W t (kN) (kN) y (m) (kNm)
1 236.25 52.09 y = H"-h1/2 1.975 102.88
2 357.50 78.83 y = h2/2 0.65 51.24
TEQ = 130.92 MEQ = 154.12
H= 7.50 m
H" = h1 + h2 = 2.65 m
3
ws = 17.2 kN/m
∆KaG = 0.354799
By = 20.00 m
H= 7.50 m
h1 = 1.35 m
3
ws = 17.2 kN/m
∆KaG = 0.354799
By = 20.00 m
5. WING WALL
Hy = h1+h2+h3+h4+c = 5.70 m
Hx = b0 + b8 = 3.40 m
φ' = tan (KφR*tan φ) = 0.320253 rad
-1
Gaya geser dan momen pada wing wall akibat tekanan tanah :
No TTA Lengan y Lengan x My Mx
(kN) (m) (m) (kNm) (kNm)
1 104.228 y = Hy / 2 2.850 x = Hx / 2 1.700 148.52 88.59
2 495.083 y = Hy / 3 1.900 x = Hx / 2 1.700 470.33 420.82
599.311 618.85 509.41
Hy = h1+h2+h3+h4+c = 5.70 m
h8+h10 = 1.80 m
ws = 17.2 kN/m3
∆KaG = 0.354799
Hx = b0 + b8 = 3.40 m
Gaya geser dan momen pada wing wall akibat tekanan tanah dinamis :
No TTA Lengan y Lengan x My Mx
(kN) (m) (m) (kNm) (kNm)
1 337.061 y = 2/3*Hy 3.800 x = Hx / 2 1.700 640.42 286.50
2 37.348 y = Hy / 2 2.850 x = Hx / 2 1.700 53.22 31.75
374.409 693.64 318.25
1. BREAST WALL
2
Luas penampang breast wall yang ditinjau, Ag = b * h = 1000000 mm
Pu = gaya aksial ultimit pada breast wall (kN)
Mu = momen ultimit pada breast wall (kNm)
φ.Pn = Pu α = φ.Pn / (fc'.Ag) = Pu*104 / (fc' * Ag)
φ.Mn = Mu β = φ.Mn / (fc'.Ag.h) = Mu*107 / (fc' * Ag * h)
HASIL ANALISIS BEBAN UNTUK LEBAR 1 M
No KOMBINASI Pu Mu Pu Mu α β
BEBAN ULTIMIT
ULTIMIT (kN) (kN-m) (kN) (kN-m)
1 KOMBINASI - 1 16172.8 12081.29 808.64 604.06 0.032 0.0243
2 KOMBINASI - 2 16526.4 16114.20 826.32 805.71 0.033 0.0324
3 KOMBINASI - 3 16172.8 15983.70 808.64 799.18 0.032 0.0321
4 KOMBINASI - 4 16574.8 12081.29 828.74 604.06 0.033 0.0243
5 KOMBINASI - 5 14264.4 28343.17 713.22 1417.16 0.029 0.0569
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100 mm
h' = h - 2*d' = 800 mm
h' / h = 0.8
Nilai α = φ.Pn / (f c'.Ag) dan β = φ.Mn / ( f c'.Ag.h ) diplot ke dalam diagram interaksi diperoleh,
Rasio tulangan yang diperlukan, ρ= 1.0%
[C]2008:MNI-EC Analisis Kekuatan Abutment 164
2
Luas tulangan yang diperlukan : As = ρ * b * h = 10000 mm
Diameter tulangan yang digunakan, D= 25 mm
Tulangan tekan dibuat sama dengan tulangan tarik :
2
As (tekan) = As (tarik) = 1/2* As = 5000 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π/4*D2*b /(1/2*A s) = 98 mm
Digunakan : Juml.Lapis dia. Tulangan Jarak
Tulangan tekan, 2 D 25 - 150 ρtekan = 0.654%
Tulangan tarik, 2 D 25 - 150 ρtarik = 0.654%
Rasio tulangan yang digunakan, ρ= 1.309%
1.00
e/h=0.01 e/h=0.05 e/h=0.10
e/h=0.15
0.95 ρ = 5%
0.90
e/h=0.20
0.85 ρ = 4%
0.80
e/h=0.30
0.75 ρ = 3%
0.70
0.65 ρ = 2%
0.60
e/h=0.5
ρ = 1% 0
φ.Pn / (fc'.Ag)
0.55
0.50
0.45
0.40
e/h=1.00
0.35
0.30
0.25
0.20 e/h=2.00
0.15
e
0.10
φ
0.05 =0.65
φ = 0.80
0.00
0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 0.12 0.14 0.16 0.18 0.20 0.22 0.24 0.26 0.28 0.30 0.32 0.34 0.36 0.38 0.40
φ.Mn / (fc'.Ag.h)
Plot nilai φ.Pn / (f c'.Ag) dan φ.Mn / ( f c'.Ag.h ) ke dalam diagram interaksi
Untuk mengontrol apakah tulangan Breast Wall yg ditetapkan dengan Diagram Interaksi (tak
berdimensi) untuk Uniaxial Bending tersebut telah mencukupi, perlu dilakukan analisis kekuatan
Breast Wall dengan Diagram Interaksi P-M untuk berbagai macam kombinasi pembebanan.
Input data, persamaan yang digunakan untuk analisis, dan hasil analisis Breast Wall disajikan
sebagai berikut.
b
2 lapis D 25 jarak 150
2
Luas tulangan tarik, As = 6545mm
2
Luas tulangan tekan, As' = 6545 mm
Rasio tulangan tarik, ρs = 0.654% h
12000
10000
8000
φ.Pn (kN)
6000
4000
2000
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
φ.Mn (kN-m)
Perhitungan tulangan geser untuk Breast Wall didasarkan atas momen dan gaya aksial ultimit
untuk kombinasi beban yang menentukan dalam perhitungan tulangan aksial tekan dan lentur.
Gaya aksial ultimit rencana, Pu = 713.22 kN
Momen ultimit rencana, Mu = 1417.16 kNm
Mutu Beton : K - 300 fc' = 24.9 MPa
Mutu Baja : U - 39 fy = 390 MPa
Ditinjau dinding abutment selebar, b = 1000 mm
Gaya aksial ultimit rencana, Pu = 713220 N
Momen ultimit rencana, Mu = 1.42E+09 Nmm
Faktor reduksi kekuatan geser, φ= 0.6
Tinggi dinding abutment, L = 4000 mm
Tebal dinding abutment, h = 1000 mm
2
Luas tulangan longitudinal abutment, As = 13090 mm
Jarak tulangan thd. Sisi luar beton, d' = 100 m
Vu = Mu / L = 354290 N
d = h -d' = 900.00 mm
Vcmax = 0.2 * fc' * b * d = 4482000 N
φ * Vcmax = 2689200 N > Vu (OK)
β1 = 1.4 - d / 2000 = 0.95 < 1 maka diambil
β2 = 1 + Pu / (14 * fc' * b * h) = 1.002 β1 = 0.95
β3 = 1
Vuc = β1*β2*β3 * b * d * √ [ As* fc' / (b * d) ] = 515586 N
Vc = Vuc + 0.6 * b * d = 1055586 N
φ * Vc = 633352 N
φ * Vc > Vu (hanya perlu tul. Geser min.)
Geser pada beton sepenuhnya dipikul oleh tulangan geser, sehingga :
Vs = Vu / φ = 590483 N
Untuk tulangan geser digunakan besi beton :
D 16 Jarak arah y, Sy =
350 mm
2 2
Luas tulangan geser, Asv = π/4*D *(b / Sx) = 574.46 mm
Jarak tul.geser yang diperlukan, Sx = Asv * fy * d / Vs = 341 mm
Digunakan tulangan geser : D 16 Jarak arah x, Sx = 300 mm
Jarak arah y, Sy = 350 mm
Tebal, h = h 5 + h6 = 1.55 m
Eksentrisitas beban, e = b5/2 = 0.30 m
Lebar, By = 20.00 m
Momen ultimit, Mu = 3744.59 kNm
Gaya geser ultimit, Vu = 12481.96 kN
Ditinjau selebar 1 m, maka :
Mu = 187.2295 kNm
Vu = 624.0982 kN
4. WING WALL
Tebal, h = hw = 0.50 m
Lebar, Hx = 3.40 m
Momen ultimit, Mu = Muy = 1543.32 kNm
Gaya geser ultimit, Vu = 1176.96 kN
Ditinjau selebar 1 m, maka :
Mu = 453.9183 kNm
Vu = 346.1659 kN
Tebal, h = hw = 0.50 m
Lebar, HY = 5.70 m
Momen ultimit, Mu = Mux = 1000.42 kNm
Gaya geser ultimit, Vu = 1176.96 kN
Ditinjau selebar 1 m, maka : Mu = 175.512 kNm
Vu = 206.485 kN
350
D22-100 (SISI DALAM)
D16-150 (SISI LUAR)
5750
D13-350/300
D16-150 D22-100
D13-200
D16-150
D13-200 (SISI LUAR)
600
500 2900
D13-200
1350 D13-200
D13-200
D13-200
2850
1000 600
D19-200 D19-200
2000 200
D13-200 D13-200
200 D16-200
D13-200
500
D19-200
D13-200 D13-300/600
750 D19-200 750
300 D13-200
800
D13-150
D25-150
1600 D25-150
D16-300/350 D25-150
D25-150 800
2900 3100
D16-200
D13-200
D16-400/400
600 D16-400
1800
1200 1200
D25-200 D19-200
7000
A. DATA ABUTMENT
17.00
0.55 1.00 7.00 1.00 6.75 1.00
0.35
0.50
1.35 1.20 0.80 3.50
2.70
1.35 0.60
2.00 0.50
0.65 0.40
7.20 0.75 0.70 1.75 0.75 4.00 0.751.25 1.250.75 4.00 0.75 1.75
0.75 0.80
1.30 2.40 1.00 2.60 0.80
1.80
1.20
1.20 1.20
1.50 3.50 3.50 3.50 3.50 1.50
1.50 3.00 1.50
6.00
P P
Q Q
L L L L
1/4.L
9/128.Q.L2 9/128.Q.L2 5/32.P.L 5/32.P.L
ta ts
ha
hb
Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan
elemen struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat
tetap. Berat sendiri dibedakan menjadi 2 macam, yaitu berat sendiri struktur atas, dan
berat sendiri struktur bawah.
b
b2 b1 b3 b1 b2
ta ts
ha
hb
Struktur atas
Beban mati tambahan ( superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yang
menimbulkan suatu beban pada jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan
mungkin besarnya berubah selama umur jembatan. Jembatan dianalisis harus mampu
memikul beban tambahan seperti :
1) Penambahan lapisan aspal (overlay) di kemudian hari,
2) Genangan air hujan jika sistim drainase tidak bekerja dengan baik,
3) Pemasangan tiang listrik dan instalasi ME.
Pada bagian tanah di belakang dinding abutment yang dibebani lalu-lintas, harus diper-
hitungkan adanya beban tambahan yang setara dengan tanah setebal 0.60 m yang berupa
beban merata ekivalen beban kendaraan pada bagian tersebut.
Tekanan tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat tanah w s, sudut gesek
dalam φ, dan kohesi c dengan :
ws' = ws
-1 R R
φ' = tan (Kφ * tan φ ) dengan faktor reduksi untuk φ', Kφ = 0.7
R R
c' = Kc * c dengan faktor reduksi untuk c', Kc = 1.0
2
Koefisien tekanan tanah aktif, Ka = tan ( 45° - φ' / 2 )
3
Berat tanah, ws = 17.2 kN/m
Sudut gesek dalam, φ= 35 °
Kohesi, C= 0 kPa
Tinggi total abutment, H= 7.20 m
Lebar abutment, By = 17.00 m
[C]2010:MNI-BE Analalisis Beban Abutment 124
Beban merata akibat berat timbunan
tanah setinggi 0.60 m yang merupakan
ekivalen beban kendaraan :
0.60 * ws = 10.3 kPa
-1 R
φ' = tan (Kφ * tan φ ) = 0.320253 rad = 18.349 °
2
Ka = tan ( 45° - φ' / 2 ) = 0.521136
No Gaya akibat tekanan tanah TTA Lengan y MTA
(kN) thd. O (m) (kNm)
1 TTA = (0.60 * ws)* H * Ka * By 658.28 y = H / 2 3.600 2369.82
2
2 TTA = 1/2 * H * ws * Ka * By 3949.69 y = H / 3 2.400 9479.27
TTA = 4607.98 MTA = 11849.08
Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi merata (Uniformly
Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load), KEL seperti pada Gambar 1.
UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang total L yang
dibebani lalu-lintas seperti Gambar 2 atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
q = 8.0 kPa untuk L ≤ 30 m
q = 8.0 *( 0.5 + 15 / L ) kPa untuk L > 30 m
q (kPa)
4
0
0 20 40 60 80 100
L (m)
50
40
DLA (%)
30
20
10
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Bentang, L (m)
Jembatan jalan raya direncanakan mampu memikul beban hidup merata pada trotoar
yang besarnya tergantung pada luas bidang trotoar yang didukungnya.
A = luas bidang trotoar yang dibebani pejalan kaki (m 2)
Beban hidup merata q :
2
Untuk A ≤ 10 m : q= 5 kPa
Untuk 10 m2 < A ≤ 100 m2 : q = 5 - 0.033 * ( A - 10 ) kPa
Untuk A > 100 m2 : q= 2 kPa
4
Panjang bentang,
q (kPa)
3
L= 50.00 m
2
Lebar trotoar,
b2 = 1.00 m 1
Jumlah trotoar, 0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
n= 2
A (m2)
2
Luas bidang trotoar yang didukung abutment, A = b2 * L / 2 * n = 50.00 m
Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang
dan dianggap bekerja pada permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah meman-
jang jembatan tergantung panjang total jembatan (L t) sebagai berikut :
Gaya rem, TTB = 250 kN untuk Lt ≤ 80 m
Gaya rem, TTB = 250 + 2.5*(Lt - 80) kN untuk 80 < L t < 180 m
Gaya rem, TTB = 500 kN untuk Lt ≥ 180 m
600
500
400
Gaya rem (kN)
300
200
100
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Lt (m)
Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat pengaruh
temperatur, diambil perbedaan temperatur yang besarnya setengah dari selisih antara
temperatur maksimum dan temperatur minimum rata-rata pada lantai jembatan.
Temperatur maksimum rata-rata Tmax = 40 °C
Temperatur minimum rata-rata Tmin = 15 °C
Perbedaan temperatur, ∆T = ( Tmax - Tmin ) / 2 = 12.5 ºC
Koefisien muai panjang untuk beton, α = 1.0E-05 / ºC
Kekakuan geser tumpuan berupa mechanical bearing , k= 1500.0 kN/m
Panjang bentang box girder, L= 50.00 m
Jumlah tumpuan, n= 4 buah
Gaya pada abutment akibat pengaruh temperatur,
TET = α * ∆T * k * L/2 * n = 18.750 kN
Lengan terhadap Fondasi,
YET = h7 = 4.50 m
Momen pd Fondasi akibat temperatur,
MET = TET * YET = 84.38 kNm
Lengan terhadap Breast wall,
Y'ET = h7 - h9 - h11 = 2.70 m
Momen pd Breast wall akibat temperatur,
M'ET = TET * Y'ET = 50.63 kNm
[C]2010:MNI-BE Analalisis Beban Abutment 129
8. BEBAN ANGIN (EW)
Gaya akibat angin yang meniup bidang samping jembatan dihitung dengan rumus :
2
TEW1 = 0.0006*Cw*(Vw) *Ab kN
Cw = koefisien seret
Vw = Kecepatan angin rencana (m/det)
Ab = luas bidang samping jembatan (m2)
Cw = 1.25
Vw = 35 m/det
Panjang bentang, L= 50.00 m
Tinggi bid. samping, ha = 3.50 m
Ab = L/2 * ha = 87.50 m2
Beban angin pada abutment :
2
TEW1 = 0.0006*Cw*(Vw) *Ab = 80.391 kN
Lengan terhadap Fondasi :
YEW1 = h7 + ha/2 = 6.25 m
Momen pd Fondasi akibat beban angin :
MEW1 = TEW1 * YEW1 = 502.44 kNm
Lengan terhadap Breast wall : Y'EW1 = h7 - h9 - h11 + ha/2 = 4.45 m
Momen pd Breast wall : M'EW1 = TEW1 * Y'EW1 = 357.74 kNm
Gaya angin tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat beban angin
yang meniup kendaraan di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus :
2
TEW2 = 0.0012*Cw*(Vw) * L / 2 kN dengan, C w = 1.2
2
TEW2 = 0.0012*Cw*(Vw) * L / 2 = 44.100 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEW2 = h7 + hb + ts + ta = 7.45 m
Momen pd Fondasi : MEW2 = TEW2 * YEW2 = 328.55 kNm
Lengan terhadap Breast wall : Y'EW2 = YEW2 - h11 - h9 = 5.65 m
Momen pd Breast wall : M'EW2 = TEW2 * Y'EW2 = 249.165 m
h TEW
h/2
PEW PEW
x
QEW
0.20
Tanah keras
Koefisien geser dasar, C
0.05
0.00
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
Waktu getar, T (detik)
3 4
Inersia penampang breast wall, Ic = 1/ 12 * h * b = 409.4167 m
3
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * Ic / Lb = 1.46E+09 kN/m
Waktu getar alami struktur, T = 2 * π * √ [ W TP / ( g * KP ) ] = 0.006161 detik
Koefisien geser dasar, C= 0.18
Faktor tipe struktur, S = 1.3 * F = 1.5925
Koefisien beban gempa horisontal, Kh = C * S = 0.28665
Faktor kepentingan, I= 1.0
Gaya gempa, TEQ = Kh * I * W t = 0.28665 * W t
Berat sendiri (struktur atas + struktur bawah), PMS = 18741.36 kN
Beban mati tambahan, PMA = 756.1875 kN
Beban mati total, W t = PMS + PMA = 19497.55 kN
Beban gempa arah melintang jembatan, TEQ = Kh * I * W t = 5588.972 kN
Momen pada fondasi akibat beban gempa, MEQ = TEQ * YEQ = 27613.65 kNm
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan
koefisien tekanan tanah dinamis ( ∆KaG) sebagai berikut :
θ = tan-1 (Kh)
2 2
KaG = cos ( φ' - θ ) / [ cos θ * { 1 + √ (sin φ' *sin (φ' - θ) ) / cos θ } ]
∆KaG = KaG - Ka
Tekanan tanah dinamis, p = Hw * ws * ∆KaG kN/m2
H= 7.20 m
By = 17.00 m
Kh = 0.28665
φ' = 0.320253 rad
Ka = 0.521136
ws = 17.2 kN/m3
1. PILE CAP
KOMBINASI - 1
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 24363.77 -12156.87
2 Beb. mati tambahan 2.00 1512.38 -151.24
3 Tekanan tanah 1.25 5759.97 14811.35
4 Beban lajur "D" 2.00 3481.25 -348.13
5 Beban pedestrian
6 Gaya rem 2.00 1000.00 7200.00
7 Temperatur 1.00 18.75 84.38
8 Beban angin 1.00 50.40 124.49 -5.04 830.99
9 Beban gempa
10 Tek. tanah dinamis
11 Gesekan 1.00 95.90 599.40
29407.79 6874.63 124.49 10033.86 830.99
[C]2010:MNI-BE Analalisis Beban Abutment 143
KOMBINASI - 2
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 24363.77 -12156.87
2 Beb. mati tambahan 2.00 1512.38 -151.24
3 Tekanan tanah 1.25 5759.97 14811.35
4 Beban lajur "D" 1.00 1740.63 -174.06
5 Beban pedestrian 2.00 276.00 -27.60
6 Gaya rem 1.00 500.00 3600.00
7 Temperatur 1.00 18.75 84.38
8 Beban angin
9 Beban gempa
10 Tek. tanah dinamis
11 Gesekan 1.00 95.90 599.40
27892.77 6374.63 0.00 6585.36 0.00
KOMBINASI - 3
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 24363.77 -12156.87
2 Beb. mati tambahan 2.00 1512.38 -151.24
3 Tekanan tanah 1.25 5759.97 14811.35
4 Beban lajur "D" 1.00 1740.63 -174.06
5 Beban pedestrian
6 Gaya rem 1.00 500.00 3600.00
7 Temperatur 1.00 18.75 84.38
8 Beban angin 1.00 50.40 124.49 -5.04 830.99
9 Beban gempa
10 Tek. tanah dinamis
11 Gesekan 1.00 95.90 599.40
27667.17 6374.63 124.49 6607.92 830.99
KOMBINASI - 5
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 24363.77 -12156.87
2 Beb. mati tambahan 2.00 1512.38 -151.24
3 Tekanan tanah 1.00 4607.98 11849.08
4 Beban lajur "D"
5 Beban pedestrian
6 Gaya rem
7 Temperatur
8 Beban angin
9 Beban gempa 1.00 5588.97 5588.97 27613.65 27613.65
10 Tek. tanah dinamis 1.00 3372.09 16186.05
11 Gesekan
25876.14 13569.04 5588.97 43340.67 27613.65
NO PARAMETER BERAT
b h (kN)
1 0.35 1.35 200.81
2 0.55 1.35 315.56
3 0.75 0.65 207.19
4 0.75 0.75 119.53
5 0.60 0.70 178.50
6 0.60 0.80 102.00
7 1.00 2.70 1147.50
Struktur atas (slab, girder, dll) 8834.27
PMS = 11105.37
c= 1.30 m
H' = h1+h2+h3+h4+c = 5.40 m
h'7 = h5+h6+d = 2.70 m
h1 1.35 h6 0.80 m
h2 1.35 d 0.80 m
h3 0.65 By 17.00 m
h4 0.75 b7 1.00 m
3
h5 0.70 wc = 25.0 kN/m
TEQ = Kh * I * W t = 0.28665 *W t
Beban Gempa Pada Breast wall
No Berat TEQ Uraian lengan terhadap titik O Besar MEQ
W t (kN) (kN) y (m) (kNm)
STRUKTUR ATAS
PMS 8834.27 2532.344 y = H' 5.400 13674.66
PMA 756.19 216.761 y = H' 5.400 1170.51
BREAST WALL
1 200.81 57.563 y1 = c+h4+h3+h2+h1/2 4.725 271.98
2 315.56 90.456 y2 = c+h4+h3+h2/2 3.375 305.29
3 207.19 59.390 y3 = c+h4+h3/2 2.375 141.05
4 119.53 34.264 y4 = c+2/3*h4 1.800 61.67
5 178.50 51.167 y5 = d+h6+h5/2 1.950 99.78
6 102.00 29.238 y6 = d+2/3*h6 1.333 38.98
7 1147.50 328.931 y7 = h'7/2 1.350 444.06
TEQ = 3400.115 MEQ = 16207.99
Beban gempa statik ekivalen arah Y (melintang jembatan) besarnya sama dengan beban
gempa arah X (memanjang jembatan)
KOMBINASI - 1
No Aksi / Beban Faktor Pu Vux Vuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 14436.98
2 Beb. mati tambahan 2.00 1512.38
3 Tekanan tanah 1.25 3394.27 6665.11
4 Beban lajur "D" 2.00 3481.25
5 Beban pedestrian
6 Gaya rem 2.00 1000.00 5400.00
7 Temperatur 1.00 18.75 50.63
8 Beban angin 1.00 50.40 124.49 606.90
9 Beban gempa
10 Tek. Tanah dinamis
11 Gesekan 1.00 95.90 258.94
19481.00 4508.92 124.49 12374.68 606.90
KOMBINASI - 2
No Aksi / Beban Faktor Pu Vux Vuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 14436.98
2 Beb. mati tambahan 2.00 1512.38
3 Tekanan tanah 1.25 3394.27 6665.11
4 Beban lajur "D" 1.00 1740.63
5 Beban pedestrian 2.00 276.00
6 Gaya rem 1.00 500.00 2700.00
7 Temperatur 1.00 18.75 50.63
8 Beban angin
9 Beban gempa
10 Tek. Tanah dinamis
11 Gesekan 1.00 95.90 258.94
17965.98 4008.92 0.00 9674.68 0.00
KOMBINASI - 4
No Aksi / Beban Faktor Pu Vux Vuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 14436.98
2 Beb. mati tambahan 2.00 1512.38
3 Tekanan tanah 1.25 3394.27 6665.11
4 Beban lajur "D" 1.00 1740.63
5 Beban pedestrian
6 Gaya rem 1.00 500.00 2700.00
7 Temperatur 1.00 18.75 50.63
8 Beban angin 1.20 60.48 149.39 728.28
9 Beban gempa
10 Tek. Tanah dinamis
11 Gesekan 1.00 95.90 258.94
17750.46 4008.92 149.39 9674.68 728.28
-1 R
φ' = tan (Kφ *tan φ) = 0.320253 rad
2
Ka= tan (45° - φ' / 2) = 0.521136
3
ws = 17.2 kN/m
0.6 * ws = 10.3 kPa
By = 17.00 m
H" = h1 + h2 = 2.70 m
No Gaya akibat tekanan tanah TTA Lengan y MTA
(kN) thd. O (m) (kNm)
1 TTA = (0.60 * ws)* H" * Ka * By 246.86 y = H" / 2 1.350 333.26
2
2 TTA = 1/2 * (H") * ws * Ka * By 555.43 y = H" / 3 0.900 499.88
TTA = 802.28 MTA = 833.14
h1 = 1.35 m h2 = 1.35 m
H" = h1 + h2 = 2.70 TEQ = Kh * I * W t = 0.28665 *W t
No Berat TEQ Lengan Besar MEQ
W t (kN) (kN) y (m) (kNm)
1 200.81 57.56 y = H"-h1/2 2.025 116.56
2 315.56 90.46 y = h2/2 0.675 61.06
TEQ = 148.02 MEQ = 177.62
H= 7.20 m
H" = h1 + h2 = 2.70 m
ws = 17.2 kN/m3
∆KaG = 0.444925
By = 17.00 m
[C]2010:MNI-BE Analalisis Beban Abutment 154
No Tekanan Tanah Dinamis TEQ Lengan y MEQ
(kN) (m) (kNm)
2
1 1/2 * (H") * ws * ∆KaG * By = 474.201 2/3*H" = 1.80 853.56
2 (H-H")* ws * ∆KaG * By = 585.433 H"/2 = 1.35 790.33
TEQ = 1059.633 kN MEQ = 1643.90 kNm
H= 7.20 m
h1 = 1.35 m
ws = 17.2 kN/m3
∆KaG = 0.444925
By = 17.00 m
5. WING WALL
Hy = h1+h2+h3+h4+c = 5.40 m
Hx = b0 + b8 = 3.40 m
-1 R
φ' = tan (Kφ *tan φ) = 0.320253 rad
2
Ka = tan (45°- φ'/2) = 0.521136
3
ws = 17.2 kN/m
0.6 * ws = 10.3 kPa
No Tekanan tanah (kN)
1 TTA = ( 0.60 * ws)* Hx*Hy* Ka 98.74
2
2 TTA = 1/2 * (Hy) * Hx* ws * Ka 444.34
Gaya geser dan momen pada wing wall akibat tekanan tanah :
No TTA Lengan y Lengan x My Mx
(kN) (m) (m) (kNm) (kNm)
1 98.742 y = Hy / 2 2.700 x = Hx / 2 1.700 133.30 83.93
2 444.341 y = Hy / 3 1.800 x = Hx / 2 1.700 399.91 377.69
543.083 533.21 461.62
Hy = h1+h2+h3+h4+c = 5.40 m
h8+h10 = 1.80 m
3
ws = 17.2 kN/m
∆KaG = 0.444925
Hx = b0 + b8 = 3.40 m
Gaya geser dan momen pada wing wall akibat tekanan tanah dinamis :
No TTA Lengan y Lengan x My Mx
(kN) (m) (m) (kNm) (kNm)
1 379.360 y = 2/3*Hy 3.600 x = Hx / 2 1.700 682.85 322.46
2 46.835 y = Hy / 2 2.700 x = Hx / 2 1.700 63.23 39.81
426.195 746.08 362.27
b1 Ba
WING WALL
h1 b2 Pstruktur atas hw
h13
h2 BACK WALL b7 b5
Pjack
h3 h12
h4 CORBEL h5
H h6
c b3
BREAST WALL
d h7
b0 b8 b7 b9
h8 h9
h10 h11
Bx By
Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan
elemen struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat
tetap. Berat sendiri dibedakan menjadi 2 macam, yaitu berat sendiri struktur atas, dan
berat sendiri struktur bawah.
Struktur atas
h1 12 1
b2
h2 2
13 b3 b7 b5
18
h3 3
4
h4 14
17
5 h5
7 6
h6
c 15
b0 b8 b9 d h7
h8 16
8 9 h9
12
h10 10 11 h11
O
Bx/2 Bx/2
Bx
Beban mati tambahan ( superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yang
menimbulkan suatu beban pada jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan
mungkin besarnya berubah selama umur jembatan. Jembatan dianalisis harus mampu
memikul beban tambahan seperti :
1) Penambahan lapisan aspal ( overlay ) di kemudian hari,
2) Genangan air hujan jika sistim drainase tidak bekerja dengan baik,
3) Pemasangan tiang listrik dan instalasi ME.
[C]2010-MNI : Analalisis Beban Abutment 5
No Jenis beban Tebal Lebar Panjang Jumlah w Berat
mati tambahan (m) (m) (m) (kN/m3) (kN)
1 Lap. Aspal + overlay 0.05 7.00 50.00 1 22.00 385.00
2 Railing, lights, dll. w= 0.5 50.00 2 50.00
3 Instalasi ME w= 0.1 50.00 2 10.00
4 Air hujan 0.05 9.50 50.00 1 9.80 232.75
W MA = 677.75
Pada bagian tanah di belakang dinding abutment yang dibebani lalu-lintas, harus diper-
hitungkan adanya beban tambahan yang setara dengan tanah setebal 0.60 m yang berupa
beban merata ekivalen beban kendaraan pada bagian tersebut.
Tekanan tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat tanah w s, sudut gesek
dalam φ, dan kohesi c dengan :
ws' = ws
-1 R R
φ' = tan (Kφ * tan φ ) dengan faktor reduksi untuk φ', Kφ = 0.7
R R
c' = Kc * c dengan faktor reduksi untuk c', Kc = 1.0
2
Koefisien tekanan tanah aktif, Ka = tan ( 45° - φ' / 2 )
3
Berat tanah, ws = 17.2 kN/m
Sudut gesek dalam, φ= 35 °
Kohesi, C= 0 kPa
Tinggi total abutment, H= 5.80 m
Lebar abutment, Ba = 9.00 m
[C]2010-MNI : Analalisis Beban Abutment 6
Beban merata akibat berat timbunan
tanah setinggi 0.60 m yang merupakan
ekivalen beban kendaraan :
0.60 * ws = 10.3 kPa
-1 R
φ' = tan (Kφ * tan φ ) = 0.320253 rad = 18.349 °
2
Ka = tan ( 45° - φ' / 2 ) = 0.521136
No Gaya akibat tekanan tanah TTA Lengan y MTA
(kN) thd. O (m) (kNm)
1 TTA = (0.60 * ws)* H * Ka * Ba 280.74 y = H / 2 2.900 814.14
2
2 TTA = 1/2 * H * ws * Ka * Ba 1356.90 y = H / 3 1.933 2623.34
TTA = 1637.64 MTA = 3437.48
Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi merata (Uniformly
Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load), KEL seperti pada Gambar 1.
UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang total L yang
dibebani lalu-lintas seperti Gambar 2 atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
q = 8.0 kPa untuk L ≤ 30 m
q = 8.0 *( 0.5 + 15 / L ) kPa untuk L > 30 m
q (kPa) 4
0
0 20 40 L (m) 60 80 100
50
40
30
DLA (%)
20
10
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Bentang, L (m)
Jembatan jalan raya direncanakan mampu memikul beban hidup merata pada trotoar
yang besarnya tergantung pada luas bidang trotoar yang didukungnya.
A = luas bidang trotoar yang dibebani pejalan kaki (m 2)
Beban hidup merata q :
2
Untuk A ≤ 10 m : q= 5 kPa
2 2
Untuk 10 m < A ≤ 100 m : q = 5 - 0.033 * ( A - 10 ) kPa
Untuk A > 100 m2 : q= 2 kPa
4
Panjang bentang,
q (kPa)
L= 50.00 m 3
Lebar trotoar, 2
b2 = 1.25 m 1
Jumlah trotoar,
0
n= 2 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
A (m2)
Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang
dan dianggap bekerja pada permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah meman-
jang jembatan tergantung panjang total jembatan (L t) sebagai berikut :
Gaya rem, FTB = 250 kN untuk Lt ≤ 80 m
Gaya rem, FTB = 250 + 2.5*(Lt - 80) kN untuk 80 < L t < 180 m
Gaya rem, FTB = 500 kN untuk Lt ≥ 180 m
600
500
400
Gaya rem (kN)
300
200
100
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Lt (m)
Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat pengaruh
temperatur, diambil perbedaan temperatur yang besarnya setengah dari selisih antara
temperatur maksimum dan temperatur minimum rata-rata pada lantai jembatan.
Temperatur maksimum rata-rata Tmax = 40 °C
Temperatur minimum rata-rata Tmin = 15 °C
∆T = ( Tmax - Tmin ) / 2
Perbedaan temperatur, ∆T = 12.5 ºC
Koefisien muai panjang untuk beton, α = 1.0E-05 / ºC
Kekakuan geser untuk tumpuan berupa elatomeric, k= 1500.0 kN/m
Panjang bentang girder, L= 50.00 m
Jumlah tumpuan elastomeric (jumlah girder), n= 5 buah
Gaya pada abutment akibat pengaruh temperatur,
TET = α * ∆T * k * L/2 * n = 23.438 kN
Lengan terhadap Fondasi, YET = h7 = 3.70 m
Momen pd Fondasi akibat temperatur, MET = TET * YET = 86.72 kNm
[C]2010-MNI : Analalisis Beban Abutment 11
Lengan terhadap Breast wall,
Y'ET = h7 - h9 - h11 = 2.50 m
Momen pd Breast wall akibat temperatur,
M'ET = TET * Y'ET = 58.59 kNm
Gaya akibat angin yang meniup bidang samping jembatan dihitung dengan rumus :
2
TEW1 = 0.0006*Cw*(Vw) *Ab kN
Cw = koefisien seret
Vw = Kecepatan angin rencana (m/det)
Ab = luas bidang samping jembatan (m2)
Cw = 1.25
Vw = 35 m/det
Panjang bentang, L= 50.00 m
Tinggi bid. samping, ha = 3.00 m
Ab = L/2 * ha = 75.00 m2
Beban angin pada abutment :
2
TEW1 = 0.0006*Cw*(Vw) *Ab = 68.906 kN
Lengan terhadap Fondasi :
YEW1 = h7 + ha/2 = 5.20 m
Momen pd Fondasi akibat beban angin :
MEW1 = TEW1 * YEW1 = 358.31 kNm
Lengan terhadap Breast wall : Y'EW1 = h7 - h9 - h11 + ha/2 = 4.00 m
Momen pd Breast wall : M'EW1 = TEW1 * Y'EW1 = 275.63 kNm
Gaya angin tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat beban angin
yang meniup kendaraan di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus :
2
TEW2 = 0.0012*Cw*(Vw) * L / 2 kN dengan, C w = 1.2
2
TEW2 = 0.0012*Cw*(Vw) * L / 2 = 44.100 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEW2 = h7 + hb + ts + ta = 6.05 m
Momen pd Fondasi : MEW2 = TEW2 * YEW2 = 266.81 kNm
Lengan terhadap Breast wall : Y'EW2 = YEW2 - h11 - h9 = 4.85 m
Momen pd Breast wall : M'EW2 = TEW2 * Y'EW2 = 213.885 m
0.080
Tanah keras
Tanah sedang
Koefisien geser dasar, C
Tanah lunak
0.070
0.060
0.050
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
Waktu getar, T (detik)
h1 12 1
b2
h2 2
13 b3 b7 b5
h3 3
4
H h4 14
17
5 h5
6
7 h6
c 15
b0 b8 b9 d h7
h8 16
8 9 h9
12
h10 10 11 h11
O
Bx/2 Bx/2
Bx
3 4
Inersia penampang breast wall, Ic = 1/ 12 * h * b = 48.6 m
3
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * Ic / Lb = 1.59E+08 kN/m
Waktu getar alami struktur, T = 2 * π * √ [ W TP / ( g * KP ) ] = 0.012718 detik
Koefisien geser dasar, C= 0.07
Faktor tipe struktur, S = 1.3 * F = 1.225
Koefisien beban gempa horisontal, Kh = C * S = 0.08575
Faktor kepentingan, I= 1.0
Gaya gempa, TEQ = Kh * I * W t = 0.08575 * W t
Berat sendiri (struktur atas + struktur bawah), PMS = 7923.60 kN
Beban mati tambahan, PMA = 338.875 kN
Beban mati total, W t = PMS + PMA = 8262.47 kN
Beban gempa arah melintang jembatan, TEQ = Kh * I * W t = 708.507 kN
Momen pada fondasi akibat beban gempa, MEQ = TEQ * YEQ = 3140.17 kNm
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan
koefisien tekanan tanah dinamis ( ∆KaG) sebagai berikut :
θ = tan-1 (Kh)
2 2
KaG = cos ( φ' - θ ) / [ cos θ * { 1 + √ (sin φ' *sin (φ' - θ) ) / cos θ } ]
∆KaG = KaG - Ka
Tekanan tanah dinamis, p = Hw * ws * ∆KaG kN/m2
H= 5.80 m
Ba = 9.00 m
Kh = 0.08575
φ' = 0.320253 rad
Ka = 0.521136
ws = 17.2 kN/m3
1. PILE CAP
KOMBINASI - 1
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 10300.68 -4184.65
2 Beb. mati tambahan 2.00 677.75 -135.55
3 Tekanan tanah 1.25 2047.05 4296.85
4 Beban lajur "D" 2.00 2110.00 -422.00
5 Beban pedestrian
6 Gaya rem 2.00 250.00 1450.00
7 Temperatur 1.00 23.44 86.72
8 Beban angin 1.00 25.20 113.01 -5.04 625.12
9 Beban gempa
10 Tek. tanah dinamis
11 Gesekan 1.00 92.95 483.35
13113.63 2413.44 113.01 1569.69 625.12
[C]2010-MNI : Analalisis Beban Abutment 25
KOMBINASI - 2
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 10300.68 -4184.65
2 Beb. mati tambahan 2.00 677.75 -135.55
3 Tekanan tanah 1.25 2047.05 4296.85
4 Beban lajur "D" 1.00 1055.00 -211.00
5 Beban pedestrian 2.00 408.44 -81.69
6 Gaya rem 1.00 125.00 725.00
7 Temperatur 1.00 23.44 86.72
8 Beban angin
9 Beban gempa
10 Tek. tanah dinamis
11 Gesekan 1.00 92.95 483.35
12441.87 2288.44 0.00 979.04 0.00
KOMBINASI - 3
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 10300.68 -4184.65
2 Beb. mati tambahan 2.00 677.75 -135.55
3 Tekanan tanah 1.25 2047.05 4296.85
4 Beban lajur "D" 1.00 1055.00 -211.00
5 Beban pedestrian
6 Gaya rem 1.00 125.00 725.00
7 Temperatur 1.00 23.44 86.72
8 Beban angin 1.00 25.20 113.01 -5.04 625.12
9 Beban gempa
10 Tek. tanah dinamis
11 Gesekan 1.00 92.95 483.35
12058.63 2288.44 113.01 1055.69 625.12
KOMBINASI - 5
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 10300.68 -4184.65
2 Beb. mati tambahan 2.00 677.75 -135.55
3 Tekanan tanah 1.25 2047.05 4296.85
4 Beban lajur "D"
5 Beban pedestrian
6 Gaya rem
7 Temperatur
8 Beban angin
9 Beban gempa 1.00 708.51 708.51 3140.17 3140.17
10 Tek. tanah dinamis 1.00 594.25 2297.75
11 Gesekan
10978.43 3349.80 708.51 5414.57 3140.17
NO PARAMETER BERAT
b h (kN)
1 0.35 0.90 70.875
2 0.55 1.00 123.750
3 0.75 0.45 75.938
4 0.75 0.75 63.281
5 0.40 0.60 54.000
6 0.40 0.60 27.000
7 0.80 2.50 450.000
18 Lateral stop block 36.000
Struktur atas (slab, girder, dll) 4825.150
PMS = 5725.994
c= 1.50 m
H' = h1+h2+h3+h4+c = 4.60 m
h'7 = h5+h6+d = 2.50 m
h1 0.90 h6 0.60 m
h2 1.00 d 1.00 m
h3 0.45 By 9.00 m
h4 0.75 b7 0.80 m
3
h5 0.60 wc = 25.0 kN/m
TEQ = Kh * I * W t = 0.08575 *W t
Beban Gempa Pada Breast wall
No Berat TEQ Uraian lengan terhadap titik O Besar MEQ
W t (kN) (kN) y (m) (kNm)
STRUKTUR ATAS
PMS 4825.15 413.757 y = H' 4.600 1903.28
PMA 338.88 29.059 y = H' 4.600 133.67
BREAST WALL
1 70.88 6.078 y1 = c+h4+h3+h2+h1/2 4.150 25.22
2 123.75 10.612 y2 = c+h4+h3+h2/2 3.200 33.96
3 75.94 6.512 y3 = c+h4+h3/2 2.475 16.12
4 63.28 5.426 y4 = c+2/3*h4 2.000 10.85
5 54.00 4.631 y5 = d+h6+h5/2 1.900 8.80
6 27.00 2.315 y6 = d+2/3*h6 1.400 3.24
7 450.00 38.588 y7 = h'7/2 1.250 48.23
TEQ = 516.9755 MEQ = 2183.37
Beban gempa statik ekivalen arah Y (melintang jembatan) besarnya sama dengan beban
gempa arah X (memanjang jembatan)
KOMBINASI - 1
No Aksi / Beban Faktor Pu Vux Vuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 7443.79
2 Beb. mati tambahan 2.00 677.75
3 Tekanan tanah 1.25 1345.20 2276.02
4 Beban lajur "D" 2.00 2110.00
5 Beban pedestrian
6 Gaya rem 2.00 250.00 1150.00
7 Temperatur 1.00 23.44 58.59
8 Beban angin 1.00 25.20 113.01 489.51
9 Beban gempa
10 Tek. Tanah dinamis
11 Gesekan 1.00 92.95 232.38
10256.74 1711.59 113.01 3717.00 489.51
KOMBINASI - 2
No Aksi / Beban Faktor Pu Vux Vuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 7443.79
2 Beb. mati tambahan 2.00 677.75
3 Tekanan tanah 1.25 1345.20 2276.02
4 Beban lajur "D" 1.00 1055.00
5 Beban pedestrian 2.00 408.44
6 Gaya rem 1.00 125.00 575.00
7 Temperatur 1.00 23.44 58.59
8 Beban angin
9 Beban gempa
10 Tek. Tanah dinamis
11 Gesekan 1.00 92.95 232.38
9584.98 1586.59 0.00 3142.00 0.00
KOMBINASI - 4
No Aksi / Beban Faktor Pu Vux Vuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 7443.79
2 Beb. mati tambahan 2.00 677.75
3 Tekanan tanah 1.25 1345.20 2276.02
4 Beban lajur "D"
5 Beban pedestrian
6 Gaya rem 1.00 125.00 575.00
7 Temperatur 1.00 23.44 58.59
8 Beban angin 1.20 30.24 135.61 587.41
9 Beban gempa
10 Tek. Tanah dinamis
11 Gesekan 1.00 92.95 232.38
8151.78 1586.59 135.61 3142.00 587.41
-1 R
φ' = tan (Kφ *tan φ) = 0.320253 rad
2
Ka= tan (45° - φ' / 2) = 0.521136
3
ws = 17.2 kN/m
0.6 * ws = 10.3 kPa
Ba = 9.00 m
H" = h1 + h2 = 1.90 m
No Gaya akibat tekanan tanah TTA Lengan y MTA
(kN) thd. O (m) (kNm)
1 TTA = (0.60 * ws)* H" * Ka * Ba 91.97 y = H" / 2 0.950 87.37
2
2 TTA = 1/2 * (H") * ws * Ka * Ba 145.61 y = H" / 3 0.633 92.22
TTA = 237.58 MTA = 179.59
h1 = 0.90 m h2 = 1.00 m
H" = h1 + h2 = 1.90 TEQ = Kh * I * W t = 0.08575 *W t
No Berat TEQ Lengan Besar MEQ
W t (kN) (kN) y (m) (kNm)
1 70.88 6.08 y = H"-h1/2 1.45 8.81
2 123.75 10.61 y = h2/2 0.5 5.31
TEQ = 16.69 MEQ = 14.12
H= 5.80 m
H" = h1 + h2 = 1.90 m
ws = 17.2 kN/m3
∆KaG = 0.228228
Ba = 9.00 m
[C]2010-MNI : Analalisis Beban Abutment 36
No Tekanan Tanah Dinamis TEQ Lengan y MEQ
(kN) (m) (kNm)
2
1 1/2 * (H") * ws * ∆KaG * Ba = 63.770 2/3*H" = 1.27 80.78
2 (H-H")* ws * ∆KaG * Ba = 137.786 H"/2 = 0.95 130.90
TEQ = 201.556 kN MEQ = 211.67 kNm
H= 5.80 m
h1 = 0.90 m
ws = 17.2 kN/m3
∆KaG = 0.228228
Ba = 9.00 m
5. WING WALL
Hy = h1+h2+h3+h4+c = 4.60 m
Hx = b0 + b8 = 3.80 m
-1 R
φ' = tan (Kφ *tan φ) = 0.320253 rad
2
Ka = tan (45°- φ'/2) = 0.521136
3
ws = 17.2 kN/m
0.6 * ws = 10.3 kPa
No Tekanan tanah (kN)
1 TTA = ( 0.60 * ws)* Hx*Hy* Ka 94.01
2
2 TTA = 1/2 * (Hy) * Hx* ws * Ka 360.37
Gaya geser dan momen pada wing wall akibat tekanan tanah :
No TTA Lengan y Lengan x My Mx
(kN) (m) (m) (kNm) (kNm)
1 94.010 y = Hy / 2 2.300 x = Hx / 2 1.900 108.11 89.31
2 360.370 y = Hy / 3 1.533 x = Hx / 2 1.900 276.28 342.35
454.380 384.39 431.66
Hy = h1+h2+h3+h4+c = 4.60 m
h8+h10 = 1.20 m
3
ws = 17.2 kN/m
∆KaG = 0.228228
Hx = b0 + b8 = 3.80 m
Gaya geser dan momen pada wing wall akibat tekanan tanah dinamis :
No TTA Lengan y Lengan x My Mx
(kN) (m) (m) (kNm) (kNm)
1 157.822 y = 2/3*Hy 3.067 x = Hx / 2 1.900 161.33 99.95
2 17.900 y = Hy / 2 2.300 x = Hx / 2 1.900 13.72 11.34
175.722 175.05 111.29
diafragma
s s s s
URAIAN DIMENSI NOTASI DIMENSI SATUAN
Lebar jalan (jalur lalu-lintas) b1 7.00 m
Lebar trotoar (pejalan kaki) b2 1.00 m
Lebar total jembatan b 9.00 m
Tebal slab lantai jembatan ts 0.20 m
Tebal lapisan aspal + overlay ta 0.10 m
Tebal trotoar / median tt 0.30 m
Tebal genangan air hujan th 0.05 m
Tinggi girder prategang hb 2.10 m
Tinggi bidang samping jembatan ha 2.75 m
Jarak antara balok prategang s 1.85 m
Panjang bentang jembatan L 31.00 m
3
Specific Gravity kN/m
Berat beton bertulang wc = 25.0
Berat beton tidak bertulang (beton rabat) w'c = 24.0
Berat aspal wa = 22.0
Berat jenis air ww = 9.8
Diafragma
hd
Column
Column bd
Lc
Diafragma
muka air rata-rata
Hb muka air rata-rata
Hb
Hr Hr
ht ht
Pilecap hp hp
By Bx
Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan
elemen struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat
tetap. Berat sendiri dibedakan menjadi 2 macam, yaitu berat sendiri struktur atas, dan
berat sendiri struktur bawah.
diafragma
s s s s
3 h3 3 a
4 5 h4 5 4 5
b4
Bc Bb Bc
D D
7 7 hd
Ld bd
Lc
6 6 6
7 7
Bb D
8 9 9 8 9
ht ht
10 hp 10 hp
By Bx
BERAT HEADSTOCK
NO PARAMETER BERAT BAGIAN BERAT Lengan terhadap alas Mom.stat
b (m) h (m) L (m) shape (kN) y (m) (kNm)
1 0.40 0.30 9.00 1 27.00 a-h1/2 1.85 49.95
2 2.00 0.30 9.00 1 135.00 a-h1-h2/2 1.55 209.25
3 2.80 0.60 9.00 1 378.00 h4+h3/2 1.10 415.80
4 1.50 0.80 15.75 1 472.50 h4/2 0.40 189.00
5 1.30 0.80 15.75 0.5 204.75 2/3*h 4 0.53 109.20
Berat headstock, Wh = 1217.25 kN Mh = 973.20
Letak titik berat terhadap alas, yh = Mh / W h = 0.800 m
Letak titik berat terhadap dasar fondasi, zh = yh + Lc + ht = 13.400 m
BERAT PILECAP
NO PARAMETER BERAT BAGIAN BERAT Lengan terhadap alas Mom.stat
b (m) h (m) L (m) shape (kN) y (m) (kNm)
8 1.50 0.60 8.75 1 196.88 hp+(ht-hp)/2 1.50 295.31
9 4.50 0.60 8.75 0.5 295.31 hp+(ht-hp)/3 1.40 413.44
10 6.00 1.20 10.00 1 1800.00 hp/2 0.60 1080.00
Berat pilecap, Wp = 2292.19 kN Mp = 1788.75
Letak titik berat terhadap alas, yp = M p / W p = 0.780 m
Letak titik berat terhadap dasar fondasi, zp = yp = 0.780 m
Wpilecap
Beban mati tambahan ( superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yang
menimbulkan suatu beban pada jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan
mungkin besarnya berubah selama umur jembatan. Jembatan dianalisis harus mampu
memikul beban tambahan seperti :
1) Penambahan lapisan aspal (overlay) di kemudian hari,
2) Genangan air hujan jika sistim drainase tidak bekerja dengan baik,
3) Pemasangan tiang listrik dan instalasi ME.
PMA PMA Letak titik berat beban mati tambahan terhadap fondasi,
za = ht + Lc + a + ha/2 = 15.975 m
LIGHTING
b
b2 b1 b2
aspal air hujan ta
Beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi merata (Uniformly Distributed Load), UDL dan
beban garis (Knife Edge Load), KEL seperti terlihat pada Gambar 1.
UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang bentang L yg
dibebani lalu-lintas seperti Gambar 2 atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
q = 8.0 kPa untuk L ≤ 30 m
q = 8.0 *( 0.5 + 15 / L ) kPa untuk L > 30 m
10
6
q (kPa)
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
L (m)
25
20
15
10
5
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Bentang, L (m)
p b1 100%
50%
5.50 m
UDL
q 100%
50%
Jembatan jalan raya direncanakan mampu memikul beban hidup merata pada trotoar
yang besarnya tergantung pada luas bidang trotoar yang didukungnya. Hubungan antara
beban merata dan luasan yang dibebani pada trotoar, dilukiskan seperti Gambar 4 atau
dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
Untuk A ≤ 10 m2 : q= 5 kPa
2 2
Untuk 10 m < A ≤ 100 m : q = 5 - 0.033 * ( A - 10 ) kPa
2
Untuk A > 100 m : q= 2 kPa
PTP PTP 6
q (kPa)
3
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
A (m2)
Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang
dan dianggap bekerja pada permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah meman-
jang jembatan tergantung panjang total jembatan (L t). Hubungan antara besarnya gaya rem
dan panjang total jembatan dilukiskan seperti pada Gambar 5, atau dapat dinyatakan de-
ngan persamaan sebagai berikut :
Gaya rem, TTB = 250 kN untuk L t ≤ 80 m
Gaya rem, TTB = 250 + 2.5*(Lt - 80) kN untuk 80 < L t < 180 m
Gaya rem, TTB = 500 kN untuk L t ≥ 180 m
600
500
400
Gaya rem (kN)
300 y'TB
yTB
200
100
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Lt (m)
y'EW1
Lc TEW2 yEW1
y'EW2
yEW2
ht
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 m di atas lantai jembatan. h= 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x= 1.75 m
Gaya pada abutment akibat transfer beban angin ke lantai jembatan,
PEW = [ 1/2*h / x * T EW ] * L = 31.248 kN
Ukuran bidang Pier yang ditiup agin, Ukuran bidang diafragma yg ditiup angin,
Tinggi : Lc + a = 12.80 m Panjang, 2 * Ld = 12.00 m
Lebar : 2*D= 3.00 m Lebar, hd = 1.00 m
Luas bidang Pier yang ditiup angin,
Ab = 2 * D * (Lc + a) + 2 * Ld * hd = 50.40 m2
Beban angin pada struktur atas :
2
TEW = 0.0006*Cw*(Vw) *Ab = 46.31 kN
ht
Gaya seret pada Pier akibat aliran air dihitung dengan rumus :
TEF = 0.5 * CD * Va2 * AD kN
CD = koefisien seret (Tabel 9) CD = 0.7
Va = kecepatan aliran air rata-rata saat banjir dg periode ulang tertentu (m/det)
AD = luas proyeksi Pier tegak lurus arah aliran dengan tinggi sama dengan
2
kedalaman air banjir (m ) Va = 3.0 m/det
a
Lc
TEF
Hb
y'EF
yEF
ht
Karena Pier membentuk sudut θ terhadap arah aliran, maka harus diperhitungkan gaya
angkat yang arahnya tegak lurus terhadap gaya seret dengan rumus :
TEF = 0.5 * CL * Va2 * AL
CL = koefisien angkat, CL = 0.9
AL = luas proyeksi pilar sejajar arah aliran dengan tinggi sama dengan
2
kedalaman air banjir (m )
a
Lc
TEF
Hb
y'EF
yEF
ht
Untuk analisis kekuatan Pier diambil gaya yang terbesar di antara gaya akibat benda ha-
nyutan dan gaya akibat tumbukan dengan batang kayu, sehingga :
TEF = 470.40 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEF = Hb - Dh/2 + ht = 7.200 m
Momen pada Fondasi akibat aliran air : MEF = TEF * YEF = 3386.88 kNm
Lengan terhadap kolom Pier : Y'EF = Hb - Dh/2 = 5.400 m
Momen pada kolom Pier akibat aliran air : MEF = TEF * Y'EF = 2540.16 kNm
0.200
Tanah keras
Koefisien geser dasar, C
0.100
0.050
0.000
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
Waktu getar, T (detik)
ha
TEQ
Lc
y'EQ
yEQ
ht hp
ha
Ld = 6.00 m
TEQ D= 1.50 m
n= 2
Lc
y'EQ
yEQ Ld
ht
D
hp
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan air pada Pier (jenis dinding) dihitung dengan rumus :
TEQ = 0.58 * Kh * I * ww * Bp * Hr2
3 3
ww = berat volume air (kN/m ) ww = 9.8 kN/m
Hr = kedalaman air rata-rata (m) Hr = 3.00 m
Bp = lebar pier yang ditinjau (m) Kh = 0.1225
I= 1.0
Lc
h
muka air rata-rata
TEQ Hr
y'EQ
yEQ
ht
Lc
muka air rata-rata
TEQ
Hr
y'EQ
yEQ
ht
Gaya gesek pada perletakan bergerak (T FB) maupun gaya yang ditimbulkan oleh perbeda-
an temperatur (T ET) resultan gayanya = 0 (saling meniadakan), sehingga gaya-gaya tsb.
tidak diperhitungkan dalam analisis Pier.
TET TET
TFB TFB
ht Mx
Bx Tx
ht My
By Ty
Bx = 6.00 m
By = 10.00 m
P
k = persen kelebihan beban yang diijinkan (%)
ht
Tx = gaya penyebab geser
Mx
Bx Tx
Gaya penahan geser :
H = ( C * Bx * By + P * tan φ ) * (1 + k ) harus ≥ 1.1
No Kombinasi Beban k Tx P H SF Keterang
(kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 0% 0.00 12059.20 4671.25
2 Kombinasi - 2 25% 123.37 12059.20 5839.07 47.33 > 1.1 (OK)
3 Kombinasi - 3 40% 294.68 12090.45 6551.48 22.23 > 1.1 (OK)
4 Kombinasi - 4 50% 1283.36 10220.60 6267.90 4.88 > 1.1 (OK)
Lc
ht My
B y Ty
Angka aman (SF) untuk stabilitas geser diambil 50% dari angka aman untuk stabilitas gu-
ling, dengan anggapan bahwa 50% gaya lateral didukung oleh tiang bor.
1. PILECAP
KOMBINASI - 1
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 12444.10
2 Beb. mati tambahan 2.00 1296.42
3 Beban lajur "D" 2.00 3270.00
4 Beban pedestrian 2.00 407.22
5 Gaya rem 2.00 250.00 4175.00
6 Aliran air 1.00 123.37 57.57 592.20 276.36
7 Hanyutan/Tumbukan 1.00 470.40 3386.88
8 Beban angin
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
17417.74 373.37 527.97 4767.20 3663.24
KOMBINASI - 2
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 12444.10
2 Beb. mati tambahan 2.00 1296.42
3 Beban lajur "D" 2.00 3270.00
4 Beban pedestrian
5 Gaya rem 2.00 250.00 4175.00
6 Aliran air
7 Hanyutan/Tumbukan
8 Beban angin 1.20 37.50 55.57 183.51 455.64 2767.01
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
17048.02 305.57 183.51 4630.64 2767.01
KOMBINASI - 4
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 12444.10
2 Beb. mati tambahan 2.00 1296.42
3 Beban lajur "D" 2.00 3270.00
4 Beban pedestrian 2.00 407.22
5 Gaya rem 2.00 250.00 4175.00
6 Aliran air 1.00 123.37 57.57 592.20 276.36
7 Hanyutan/Tumbukan 1.00 470.40 3386.88
8 Beban angin 1.20 37.50 55.57 183.51 455.64 2767.01
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
17455.24 428.94 711.49 5222.84 6430.25
KOMBINASI - 1
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 9464.26
2 Beb. mati tambahan 2.00 1296.42
3 Beban lajur "D" 2.00 3270.00
4 Beban pedestrian 2.00 407.22
5 Gaya rem 2.00 250.00 3725.00
6 Aliran air 1.00 123.37 57.57 370.12 172.72
7 Hanyutan/Tumbukan 1.00 470.40 2540.16
8 Beban angin
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
14437.89 373.37 527.97 4095.12 2712.88
KOMBINASI - 2
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 9464.26
2 Beb. mati tambahan 2.00 1296.42
3 Beban lajur "D" 2.00 3270.00
4 Beban pedestrian
5 Gaya rem 2.00 250.00 3725.00
6 Aliran air
7 Hanyutan/Tumbukan
8 Beban angin 1.20 37.50 55.57 183.51 355.62 2436.69
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
14068.18 305.57 183.51 4080.62 2436.69
KOMBINASI - 4
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 9464.26
2 Beb. mati tambahan 2.00 1296.42
3 Beban lajur "D" 2.00 3270.00
4 Beban pedestrian 2.00 407.22
5 Gaya rem 2.00 250.00 3725.00
6 Aliran air 1.00 123.37 57.57 370.12 172.72
7 Hanyutan/Tumbukan 1.00 470.40 2540.16
8 Beban angin 1.20 37.50 55.57 183.51 355.62 2436.69
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
14475.39 428.94 711.49 4450.75 5149.57
Berat sendiri 1 (satu) box girder dan beban mati lainnya, QMS = 171.2002 kN/m
Panjang bentang box girder, L= 50.00 m
Jumlah box girder, n= 2.00 buah
Beban akibat berat sendiri struktur atas,
PMS (str atas) = n * QMS * L = 17120.02 kN
Beban berat sendiri pada Fondasi, PMS = PMS(str atas) + PMS(str bwh)
PMS = 27655.25 kN
Beban berat sendiri pada Kolom Pier, PMS = 20166.62 kN
Letak titik berat struktur atas terhadap fondasi,
yb = 1.526 m za = ht + Lc + h1 + h2 + yb = 10.826 m
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 m di atas lantai jembatan. h= 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x= 1.75 m
Beban pedestrian untuk 1 box girder, QEW = 1/2*h / x * T EW = 1.008 kN/m
Panjang bentang box girder, L= 50.00 m
0.20
Tanah keras
Koefisien geser dasar, C
0.10
0.05
0.00
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
Waktu getar, T (detik)
Pier untuk flyover harus direncanakan mampu menahan beban tumbukan dg. kendaraan.
Tumbukan tersebut setara dengan beban statik ekivalen yang besarnya 1000 kN yang be-
kerja pada jarak 1.80 m di atas permukaan jalan.
1. PILECAP
KOMBINASI - 1
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 35951.82
2 Beb. mati tambahan 2.00 3786.00
3 Beban lajur "D" 2.00 9540.00
4 Beban pedestrian 2.00 428.25
5 Gaya rem
6 Beban tumbukan
7 Gaya gesek 1.00 190.13 1768.21
8 Beban angin
9 Beban gempa
49706.07 190.13 0.00 1768.21 0.00
KOMBINASI - 2
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 35951.82
2 Beb. mati tambahan 2.00 3786.00
3 Beban lajur "D" 2.00 9540.00
4 Beban pedestrian 2.00 428.25
5 Gaya rem
6 Beban tumbukan 1.00 1000.00 4800.00
7 Gaya gesek 1.00 190.13 1768.21
8 Beban angin
9 Beban gempa
49706.07 1190.13 0.00 6568.21 0.00
KOMBINASI - 4
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 35951.82
2 Beb. mati tambahan 2.00 3786.00
3 Beban lajur "D" 2.00 9540.00
4 Beban pedestrian
5 Gaya rem 2.00 1000.00 13600.00
6 Beban tumbukan 1.00 1000.00 4800.00
7 Gaya gesek 1.00 190.13 1768.21
8 Beban angin 1.20 120.96 216.93 2213.53
9 Beban gempa
49398.78 2190.13 216.93 20168.21 2213.53
KOMBINASI - 1
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 26216.61
2 Beb. mati tambahan 2.00 3786.00
3 Beban lajur "D" 2.00 9540.00
4 Beban pedestrian 2.00 428.25
5 Gaya rem
6 Beban tumbukan
7 Gaya gesek 1.00 190.13 1292.89
8 Beban angin
9 Beban gempa
39970.86 190.13 0.00 1292.89 0.00
KOMBINASI - 2
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 26216.61
2 Beb. mati tambahan 2.00 3786.00
3 Beban lajur "D" 2.00 9540.00
4 Beban pedestrian 2.00 428.25
5 Gaya rem
6 Beban tumbukan 1.00 1000.00 2300.00
7 Gaya gesek 1.00 190.13 1292.89
8 Beban angin
9 Beban gempa
39970.86 1190.13 0.00 3592.89 0.00
KOMBINASI - 4
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 26216.61
2 Beb. mati tambahan 2.00 3786.00
3 Beban lajur "D" 2.00 9540.00
4 Beban pedestrian
5 Gaya rem 2.00 1000.00 11100.00
6 Beban tumbukan 1.00 1000.00 2300.00
7 Gaya gesek 1.00 190.13 1292.89
8 Beban angin 1.20 120.96 216.93 1671.21
9 Beban gempa
39663.57 2190.13 216.93 14692.89 1671.21
DATA JEMBATAN
A. SISTEM STRUKTUR
35000
23
PARAMETER KETERANGAN
Klasifikasi Jembatan Klas I Bina Marga
Tipe Jembatan Plat beton portal lengkung
Beban jembatan BM100
Panjang bentang jembatan 35.00 m
Tebal plat lantai jembatan 0.40 m
Tebal plat dinding 0.45 m
Tebal plat lengkung 0.50 m
Tebal plat dinding abutment 0.65 m
Tebal wing wall 0.40 m
Terdiri atas : Slab lantai kendaraan, yang menjadi kesatuan monolit dengan dinding
dan plat lengkung yang membentuk portal beton plat lengkung.
b
b2 b1 b2
tiang railing
trotoar
ha aspal slab
ht
ho h1
dinding
Potongan Slab lantai kendaraan
4873
8500
8965
9900
550 9800
10474 11200
1000
1400
900
800 2509
5000 1400
900
800
5000
Perencanaan struktur jembatan yang ekonomis dan memenuhi segi keamanan serta
rencana penggunaannya, merupakan suatu hal yang sangat penting. Oleh karena itu
diperlukan Analisis Struktur yang akurat dengan metode analisis yang tepat guna
mendapatkan hasil perencanaan yang optimal.
Metode perencanaan struktur yang digunakan ada dua macam, yaitu :
1. Metode perencanaan ultimit dengan pemilihan faktor beban ultimit sesuai peraturan
yang berlaku, yaitu :
a. Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan, 1992 (PPTJ-1992), Departemen
Pekerjaan Umum, Dirjen Bina Marga, Direktorat Bina Program Jalan.
b. SNI-03-1725-1989 : Tatacara Perencanaan Pembebanan Jalan Raya
c. SNI-03-2833-1992 : Tatacara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Jembatan
Jalan Raya
d. Pd. T-04-2004-B : Pedoman Perencanaan Beban Gempa Untuk Jembatan
4700 35000
5000 350
450 1799 666 729
4325
8500
8965
9900
550
1000
1400
900
800
5000
1600
4000
5000
5000
1. BERAT SENDIRI ( MS )
0.50 QMS
0.25
0.15
SGP 3"
TEBAL 0.15 m
0.80 4
2.5 m
5
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
0.30 1
0.25 2 0.35
3 Berat beton bertulang,
3
wc = 25.0 kN/m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
PTD
QTD
2.5 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
2.5 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
QTP
2.5 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
QTA0 QTA0
H1
H2
QTA1
2.5 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
QTA2
35 m
ε SR ε SR ε SR ε SR ε SR ε SR ε SR
2.5 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
∆T ∆T ∆T ∆T ∆T ∆T ∆T
2.5 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
9. BEBAN ANGIN ( EW )
TEW
h
h/2
QEW
x
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 m di atas lantai jembatan. h= 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x= 1.75 m
Transfer beban angin ke lantai jembatan, QEW = [ 1/2*h / x * TEW ]
QEW = 1.008 kN/m
QEW
TEW TEW
TEW
TEW
TEW
2.5 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
Besarnya beban gempa ditentukan oleh percepatan gempa rencana dan massa total
struktur. Massa total struktur terdiri dari berat sendiri struktur (MS) dan beban mati
tambahan (MA). Percepatan gempa diambil dari data zone 3 Peta Wilayah Gempa
menurut Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan, 1992 seperti tabel berikut :
Nilai spectrum
0.00 0.18 0.12
my my my my my my my my
mx mx mx mx mx mx mx mx
2.5 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
Beban gempa akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan koefisien
tekanan tanah dinamis (∆KaG) sebagai berikut :
-1
θ = tan (Kh)
KaG = cos2 ( φ' - θ ) / [ cos2 θ * { 1 + √ (sin φ' *sin (φ' - θ) ) / cos θ } ]
∆KaG = KaG - Ka
Tekanan tanah dinamis, p = Hw * ws * ∆KaG kN/m2
Koefisien beban gempa horisontal, Kh = 0.216
3
Berat tanah, ws = 17.20 kN/m
Sudut gesek dalam, φ= 35 °
-1 R
φ' = tan (Kφ * tan φ ) = 0.455733 rad
Kohesi, C= 0 kPa
2
Koefisien tek. tanah, Ka = tan ( 45° - φ' / 2 ) = 0.388773
Tinggi abutment, H1 = 8.50 m H2 = 9.80 m
Lebar abutment, b= 4.00 m
-1
θ = tan (Kh) = 0.21273
cos2 ( φ' - θ ) = 0.942104
cos2 θ*{ 1 + √ (sin φ' *sin (φ' - θ) )/cos θ } = 0.955424
KaG = cos2 ( φ' - θ ) / [ cos2 θ*{ 1 + √ (sin φ' *sin (φ' - θ) )/cos θ } ] = 0.986058
∆KaG = KaG - Ka = 0.597286
QEQ1
H1
2.5 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
QEQ2
H2
2.5 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
17.00
1.00 7.00 1.00 7.00 1.00
3.80
4.00
3.00 1500
0.75
1.50
1.50
1.50
1.50
B
1.20
POT- B
2.20
2.20
2.20
3.
6.00
6.00
52 2.75 1.00 2.75
4.05
2.75 A
1.50
1.10
2.30
2.30
2.30
POT- A
1.75 1.00
1.75 1.00
2.75 1.00 2.75
2.75
6.50
Lp
t1 b1 b4 b3 b4 b1
h1 h4 h1
h5
h2 b2 b3 b2 h2
t2 t1 Lc
h3 b2 b2 b5 h3
Bp
Bp
ht ht
hp hp
Bx By
Lp
b1 b4 b3 b4 b1 t1
1 h4 1 h1
2
4 h5 4
2
3 3
5 5 h2
7 Lc
6 6 b5 h3
b2 b3 b2
t2 t1
Bp
t1
9 8 9
ht
hp 10
Bx
9 8 9
ht
10 hp
By
L L L L
1/4.L
2 2
9/128.Q.L 9/128.Q.L 5/32.P.L 5/32.P.L
Berat sendiri 1 (satu) box girder dan beban mati lainnya, QMS = 235.5806 kN/m
Panjang bentang box girder, L= 50.00 m
Jumlah box girder, n= 2.00 buah
Beban akibat berat sendiri struktur atas,
PMS (str atas) = n * 10/8 * QMS * L = 29447.58 kN
Beban berat sendiri pada Fondasi, PMS = PMS(str atas) + PMS(str bwh)
PMS = 39055.83 kN
Beban berat sendiri pada Dinding Pier, PMS = 31180.83 kN
Letak titik berat struktur atas terhadap fondasi,
yb = 1.471 m za = ht + Lc + h4 + h5 + 0.3 + yb = 10.521 m
TTB
1.80
h1 Y'TB
h2 YTB
h3
ht
ha
TEW1
h1
h2 T EW2
YEW1
h3
YEW2
ht
h TEW
h/2
PEW PEW
x
QEW
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 m di atas lantai jembatan. h= 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x= 1.75 m
Beban pedestrian untuk 1 box girder, QEW = 1/2*h / x * T EW = 1.008 kN/m
Panjang bentang box girder, L= 50.00 m
Jumlah box girder, n= 2.00 buah
Gaya pada pier akibat transfer beban angin ke lantai jembatan,
PEW = n * 10/8 * QEW * L = 126.000 kN
0.20
Tanah keras
Koefisien geser dasar, C
0.10
0.05
0.00
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
Waktu getar, T (detik)
2
Lebar Dinding Pier, Bp = 6.500 m
Tebal Dinding Pier, h = t1 = 1.500 m
Tinggi Dinding Pier, Lc = 4.05 m
3
Inersia penampang Dinding Pier, Ic = 1/ 12 * Bp * h = 1.828125 m4
t1 TEQ (str.atas)
h1 1 1 h1
4 4
2 2
3 3
h2 5 5 h2
7
h3 6 6 h3
9 8 9 9 8 9
ht hp ht
10 10 hp
Bx By
ha
h1
TEQ h2
h3
YEQ
ht
h1 1 1 h1
4 4
2 2
3 3
h2 5 5 h2
7
h3 6 6 h3
Pier untuk flyover harus direncanakan mampu menahan beban tumbukan dg. kendaraan.
Tumbukan tersebut setara dengan beban statik ekivalen yang besarnya 1000 kN yang be-
kerja pada jarak 1.80 m di atas permukaan jalan.
TTC
0.50 1.80
ht
hp
Koefisien gesek pada tumpuan yang berupa tumpuan baja (mechanical port bearing),
µ = 0.01
Gaya gesek yang timbul hanya ditinjau terhadap beban berat sendiri dan beban mati
tambahan.
Reaksi tumpuan akibat :
Berat sendiri struktur atas, PMS = 29447.58 kN
Beban mati tambahan, PMA = 2458.13 kN
Reaksi tumpuan akibat beban tetap : PT = PMS + PMA = 31905.70 kN
Gaya gesek pada perletakan, TFB = µ * PT = 319.06 kN
Y'FB
YFB
ht
Mx
Hx
Bx
My
Hy
By
1. PILECAP
KOMBINASI - 1
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 50772.58
2 Beb. mati tambahan 2.00 4916.25
3 Beban lajur "D" 2.00 12117.50
4 Beban pedestrian 2.00 507.50
5 Gaya rem
6 Beban tumbukan
7 Gaya gesek 1.00 319.06 2791.75
8 Beban angin
9 Beban gempa
68313.83 319.06 0.00 2791.75 0.00
KOMBINASI - 2
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 50772.58
2 Beb. mati tambahan 2.00 4916.25
3 Beban lajur "D" 2.00 12117.50
4 Beban pedestrian 2.00 507.50
5 Gaya rem
6 Beban tumbukan 1.00 1000.00 5050.00
7 Gaya gesek 1.00 319.06 2791.75
8 Beban angin
9 Beban gempa
68313.83 1319.06 0.00 7841.75 0.00
KOMBINASI - 4
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 50772.58
2 Beb.mati tambahan 2.00 4916.25
3 Beban lajur "D" 2.00 12117.50
4 Beban pedestrian
5 Gaya rem 2.00 1000.00 11350.00
6 Beban tumbukan 1.00 1000.00 5050.00
7 Gaya gesek 1.00 319.06 2791.75
8 Beban angin 1.20 151.20 219.40 2260.68
9 Beban gempa
67957.53 2319.06 219.40 19191.75 2260.68
KOMBINASI - 1
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 40535.08
2 Beb.mati tambahan 2.00 4916.25
3 Beban lajur "D" 2.00 12117.50
4 Beban pedestrian 2.00 507.50
5 Gaya rem
6 Beban tumbukan
7 Gaya gesek 1.00 319.06 1914.34
8 Beban angin
9 Beban gempa
58076.33 319.06 0.00 1914.34 0.00
KOMBINASI - 2
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 40535.08
2 Beb.mati tambahan 2.00 4916.25
3 Beban lajur "D" 2.00 12117.50
4 Beban pedestrian 2.00 507.50
5 Gaya rem
6 Beban tumbukan 1.00 1000.00 2300.00
7 Gaya gesek 1.00 319.06 1914.34
8 Beban angin
9 Beban gempa
58076.33 1319.06 0.00 4214.34 0.00
KOMBINASI - 4
No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 40535.08
2 Beb.mati tambahan 2.00 4916.25
3 Beban lajur "D" 2.00 12117.50
4 Beban pedestrian
5 Gaya rem 2.00 1000.00 8600.00
6 Beban tumbukan 1.00 1000.00 2300.00
7 Gaya gesek 1.00 319.06 1914.34
8 Beban angin 1.20 151.20 219.40 1657.33
9 Beban gempa
57720.03 2319.06 219.40 12814.34 1657.33
17.00
1.00 7.00 1.00 7.00 1.00
LAJUR LALU-LINTAS MEDIAN LAJUR LALU-LINTAS
2.50
1. BETON
Mutu beton box girder prestress : K - 500
Kuat tekan beton box girder prestress, fc' = 0.83 * K / 10 = 41.50 MPa
Modulus elastik balok beton prestress, Ec = 0.043 *(wc)1.5 * √ fc' = 3.57E+04 MPa
2. BAJA PRATEGANG
DATA STRANDS CABLE - STANDAR VSL
Jenis strands Uncoated 7 wire super strands ASTM A-416 grade 270
Tegangan leleh strand fpy = 1580000 kPa
Kuat tarik strand fpu = 1860000 kPa
Diameter nominal strands 0.01270 m (1/2")
2
Luas tampang nominal satu strands Ast = 0.00010 m
Beban putus minimal satu strands Pbs = 235.619 kN (100% UTS atau 100% beban putus)
Jumlah kawat untaian (strands cable) 22 kawat untaian tiap tendon
Diameter selubung ideal 84 mm
Luas tampang strands 0.00188 m2
Beban putus satu tendon Pb1 = 5183.62 kN (100% UTS atau 100% beban putus)
Modulus elastis strands Es = 1.9E+08 kPa
Tipe dongkrak VSL 22
B
t4 t1 t5
t3 t3
h2 H
h1
t2
b3 b2 b1 b2 b4
Lebar, b1 = 4.00 m Tinggi box girder, H= 2.50 m
b2 = 0.75 m Tinggi dinding, h1 = H - t1 = 2.00 m
b3 = 1.75 m h2 = h1 - t2 = 1.50 m
b4 = 1.25 m Lebar total box girder,
Tebal, t1 = 0.50 m B = b1 + 2 * b 2 + b 3 + b 4 = 8.50 m
t2 = 0.50 m
t3 = 0.85 m
t4 = 0.25 m
t5 = 0.35 m
b3 b2 b1 b2 b4
DIMENSI Shape Jumlah Luas Jarak thd Statis Inersia Inersia
Lebar Tinggi factor Tampang Tampang alas Momen Momen Momen
NO A y A*y A * y2 Io
2 3 4
(m) (m) (m ) (m) (m ) (m ) ( m4)
1 5.50 0.50 1.0 1 2.7500 2.25 6.18750 13.92188 0.057292
2 4.00 0.50 1.0 1 2.0000 0.25 0.50000 0.12500 0.041667
3 0.85 1.50 1.0 2 2.5500 1.25 3.18750 3.98438 0.478125
4 1.75 0.25 1.0 1 0.4375 2.38 1.03906 2.46777 0.002279
5 1.75 0.25 0.5 1 0.2188 2.17 0.47396 1.02691 0.000760
6 1.25 0.35 1.0 1 0.4375 2.33 1.01719 2.36496 0.004466
7 1.25 0.15 0.5 1 0.0938 2.10 0.19688 0.41344 0.000117
8 0.21 0.50 0.5 2 0.1063 0.33 0.03542 0.01181 0.001476
8.5938 12.63750 24.31614 0.586181
L L
3/8.Q.L 10/8.Q.L 3/8.Q.L
1/8.Q.L2
3/4.L
1/4.L
2
9/128.Q.L 9/128.Q.L2
Momen dan gaya geser maksimum akibat berat sendiri box girder prestress,
Gaya geser maksimum di tumpuan tengah, Vbs = 10/8 * Qbs * L = 13696.289 kN
Gaya geser maksimum di tumpuan tepi, Vbs = 3/8 * Qbs * L = 4108.887 kN
2
Momen positif maksimum, Mbs+ = 9/128 * Qbs * L = 38520.813 kNm
Momen negatif maksimum, Mbs- = 1/8 * Qbs * L2 = 68481.445 kNm
Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan elemen struktural, ditambah dg.
elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat tetap. Berat sendiri dihitung sebagai berikut.
1.00
0.25
L L
3/8.Q.L 10/8.Q.L 3/8.Q.L
1/8.Q.L2
QMS 3/4.L
1/4.L
2
9/128.Q.L 9/128.Q.L2
Beban mati tambahan ( superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yang menimbulkan suatu beban
pada girder jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan mungkin besarnya berubah selama umur jembatan
Girder jembatan direncanakan mampu memikul beban mati tambahan berupa :
a. Aspal beton setebal 50 mm untuk pelapisan kembali di kemudian hari ( overlay ).
b. Genangan air hujan setinggi 50 mm apabila saluran drainase tidak bekerja dengan baik
PENERANGAN
AIR HUJAN
LAPISAN ASPAL QMA QMA
L L
3/8.Q.L 10/8.Q.L 3/8.Q.L
2
1/8.Q.L
QMA 3/4.L
1/4.L
2 2
9/128.Q.L 9/128.Q.L
Beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi merata (Uniformly Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load),
KEL seperti terlihat pd. gambar. UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang total L
yang dibebani dan dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
q = 8.0 kPa untuk L ≤ 30 m
q = 8.0 *( 0.5 + 15 / L ) kPa untuk L > 30 m
KEL mempunyai intensitas, p = 44.0 kN/m
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai berikut :
DLA = 0.4 untuk L ≤ 50 m
DLA = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m
[C]2010 : MNI-BC Perhitungan Box Girder Prategang 26
DLA = 0.3 untuk L ≥ 90 m
PTD PTD
QTD QTD
5.50 m
p KEL L L
5.50 m
3/8.Q.L 10/8.Q.L 3/8.Q.L
3/4.L 1/4.L
3/16.P.L
2 2
QTD 9/128.Q.L 9/128.Q.L
5/32.P.L 5/32.P.L
Trotoar pada jembatan jalan raya direncanakan mampu memikul beban sbg. berikut :
A = luas bidang trotoar yang dibebani pejalan kaki (m 2)
Beban hidup merata pada trotoar : Untuk A ≤ 10 m2 : q= 5 kPa
Untuk 10 m2 < A ≤ 100 m2 : q = 5 - 0.033 * ( A - 10 ) kPa
2
Untuk A > 100 m : q= 2 kPa
Panjang bentang, L = 50.000 m Lebar trotoar, bt = 1.00 m
2
Luas bidang trotoar, A = bt * L = 100 m
L L
3/8.Q.L 10/8.Q.L 3/8.Q.L
2
1/8.Q.L
QTP 3/4.L
1/4.L
2 2
9/128.Q.L 9/128.Q.L
Panjang bentang, L= 50.00 m
Gaya geser maks akibat beban pejalan kaki, VTP = 10/8 * QTP * L = 126.875 kN
Gaya geser maksimum di tumpuan tepi, VTP = 3/8 * QTP * L = 38.063 kN
2
Momen positif maks akibat beban pejalan kaki, MTP+ = 9/128 * QTP * L = 356.836 kNm
Momen negatif maks akibat beban pejalan kaki, MTP- = 1/8 * QTP * L2 = 634.375 kNm
Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang, dan dianggap bekerja
pada jarak 1.80 m di atas permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan tergantung pan-
jang total jembatan (Lt) sebagai berikut :
Gaya rem, TTB = 250 kN untuk Lt ≤ 80 m
Gaya rem, TTB = 250 + 2.5*(Lt - 80) kN untuk 80 < Lt < 180 m
Gaya rem, TTB = 500 kN untuk Lt ≥ 180 m
Gaya rem dapat diambil besarnya sama dengan 5 % beban lajur "D" tanpa memperhitungkan faktor beban dinamis.
Panjang bentang, L= 50.00 m Gaya rem, TTB = 250 kN
Untuk lebar lalu lintas, B= 7.00 m
Beban lajur "D" tanpa faktor beban dinamis, QTD = q * ( B + 5.5 ) / 2 = 40.00 kN/m
PTD = p * (B +5.5) / 2 = 275.00 kN
TTB TTB
1.80 m
y 1.80 m
ya L L
1/2.M/L 1/2.M 1/2.M/L
QTB
1/2.M
Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat angin yang meniup kendaraan
di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus : TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2 kN/m dengan,
Cw = koefisien seret = 1.20
Vw = Kecepatan angin rencana = 35 m/det (lihat Tabel 5)
2
TEW = 0.0012*Cw*(Vw) = 1.764 kN/m
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi 2 m di atas lantai jembatan.
h= 2.00 m Jarak antara roda kendaraan, x= 1.75 m
Transfer beban angin ke lantai jembatan, QEW = [ 1/2*h / x * TEW ] *2 = 2.016 kN/m
Panjang bentang, L= 50.00 m
L L
h/2
3/8.Q.L 10/8.Q.L 3/8.Q.L
2
1/8.Q.L
QEW
Gaya gempa vertikal pada balok dihitung dengan menggunakan percepatan vertikal ke bawah sebesar 0.1*g dengan
g = percepatan grafitasi bumi = 9.81 m/det2
Gaya gempa vertikal rencana : TEQ = 0.10 * Wt
W t = Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan = PMS + PMA
Berat sendiri, QMS = 235.581 kN/m Beban mati tambahan, QMA = 19.665 kN/m
Panjang bentang, L = 50.00 m
Wt = ( QMS + QMA ) * L = 12762.3 kN
TEQ = 0.10 * Wt = 2552.46 kN
Beban gempa vertikal, QEQ = TEQ / L = 51.049 kN/m
QEQ QEQ
L L
3/8.Q.L 10/8.Q.L 3/8.Q.L
2
1/8.Q.L
QEQ 3/4.L
1/4.L
2 2
9/128.Q.L 9/128.Q.L
40000
30000
20000
10000
0
0.0 2.5 5.0 7.5 10.0 12.5 15.0 17.5 20.0 22.5 25.0 27.5 30.0 32.5 35.0 37.5 40.0 42.5 45.0 47.5 50.0
M (kNm)
-10000
MS
-20000
MA
-30000
TD
-40000 TP
-50000 TB
EW
-60000
EQ
-70000
-80000
X (m)
DIAGRAM MOMEN
5000
4000
3000
2000
1000
0
0.0 2.5 5.0 7.5 10.0 12.5 15.0 17.5 20.0 22.5 25.0 27.5 30.0 32.5 35.0 37.5 40.0 42.5 45.0 47.5 50.0
M (kNm)
-1000
-2000 MS
-3000 MA
TD
-4000
TP
-5000
TB
-6000
EW
-7000
EQ
-8000
-9000
X (m)
Mutu beton, K - 500 Kuat tekan beton, fc' = 0.83 * K * 100 = 41500 kPa
Kuat tekan beton pada keadaan awal (saat transfer), fci' = 0.80 * fc' = 33200 kPa
3 3
Section properties, Wa = 6.13752 m Wb = 4.29657 m A= 8.59375 m2
3 3
4L 4L
C
Pt A es' A Pt
B
es es B
3 3 1 1 3 3
8L 8L 4L 4L 8L 8L
L L
- Pt / A +Pt*es/Wa - Mbs / Wa 0.80 f ci
+ + =
yb es
zo
- Pt / A -Pt*es/Wb + Mbs / Wb -0.55 * f ci'
yb = 1.471 m
Ditetapkan, yd' = 0.40 m 1
yd'
a' = yb - 1/2*yd' = 1.27 m 2
Ditetapkan, a= 0.15 m
yd = 2 * ( zo - a ) = 0.15 m
Jarak masing-masing baris tendon thd.alas
z1 = a + yd = 0.300 m
z2 = a = 0.150 m
yb es
z1 z2 zo
yd = 0.150 m
a' = yb - yd / 2 = 1.396 1
yd
2
H= 2.50 m
zo
Ditetapkan, a" = 0.15 m
es'
yd = 2 * ( zo - a" ) = 0.150 m
Jarak masing-masing baris tendon thd.alas H z2 z1
z1 = H - a = 2.350 m
z2 = H - a - yd = 2.200 m
yd'
2
z1'
z2' a'
zo' yb es
z1 z2 zo
1
yd
2
zo
es'
1
yd
2
H z2 z1
0.500
0.000
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
-0.500
-1.000
-1.500
X (m)
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
1
1
α1 yd'
2
2
H α2 H
zo'
a'
Sudut lintasan tendon dari ujung ke tengah : α AB = -0.145 rad α BC = -0.119 rad
Perubahan sudut total lintasan tendon, α = α AB + α BC = -0.264 rad
Dari Tabel 6.6 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh : Koefisien gesek, µ= 0.2
Dari Tabel 6.7 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh : Koefisien Wobble, β= 0.012
Gaya prestress akibat jacking setelah memperhitungkan loss of prestress akibat gesekan angkur,
Po = 52525.35 kN
-µ*(α + β*Lx)
Loss of prestress akibat gesekan kabel : Px = P o * e
dengan, e = 2.7183 (bilangan natural)
Untuk, Lx = 50.00 m Px = Po * e -µ*(α + β*Lx) = 49112.82 kN
Untuk, Lx = 100.00 m Px = Po * e -µ*(α + β*Lx) = 43559.13 kN
Jarak titik berat tendon baja terhadap ttk berat box girder es = 1.24554545 m
4
Momen inersia tampang box girder Ix = 6.31829953 m
Luas tampang box girder A = 8.59375 m2
Modulus elatis box girder Ec = 3.567E+07 kPa
Modulus elastis baja prestress (strand) Es = 1.930E+08 kPa
Jumlah total strands ns = 352
Luas tampang nominal satu strands Ast = 0.00010 m2
Beban putus satu strands Pbs = 235.618978 kN
Momen akibat berat sendiri box girder Mbs = 38520.813 kNm
2
Luas tampang tendon baja prestress At = ns * Ast = 0.03474 m
Modulus ratio antara baja prestress dengan box girder n = Es / E c = 5.411
Jari-jari inersia penampang box girder i = √ ( Ix / A ) = 0.857 m
Ke = At / A *( 1 + es2 2
/ i ) = 0.01257334
Tegangan baja pre-stress sebelum loss of prestresss (di tengah bentang) :
σpi = ns * Pbs / At = 2387224 kPa
Kehilangan tegangan pada baja oleh regangan elastik dengan memperhitungkan pengaruh berat sendiri :
∆σpe' = σpi * n * Ke / (1 + n * Ke) = 152060 kPa
Tegangan beton pada level bajanya oleh pengaruh gaya prestress Pt :
σbt = ∆σpe' / n - M balok *es / Ix = 20510 kPa
Kehilangan tegangan pada baja oleh regangan elastik tanpa pengaruh berat sendiri :
∆σpe = 1/2 * n * σbt = 55486 kPa
Relaxasi setelah 1000 jam pada 70% beban putus (UTS) : c= 8.50% 56.89% UTS
60000
< 0.70*fpu ( OK )
54149.84
52525.35
50000 49112.82
47185.10
Gaya (kN) % UTS Loss of prestress
40000
38792.45 Pj 54149.84 65.29% Anchorage friction
30000 Po 52525.35 63.33% Jack friction
20000
Px 49112.82 59.22% Elastic shortening
Pi 47185.10 56.89% Relaxation of tendon
10000
Peff 38792.45 46.77%
0
Pj Po Px Pi Peff Loss of prestress = 28.36%
Menurut BDM (Bridge Design Manual), tegangan beton sesaat setelah penyaluran gaya prestress (sebelum terjadi kehi-
langan tegangan sebagai fungsi waktu) tidak boleh melampaui nilai berikut :
1) Tegangan serat tekan terluar harus ≤ -0.55 * fci'
2) Tegangan serat tarik terluar harus ≤ 0.25 * √ fci' dengan, fci' = 0.80 * fc'
Tegangan beton pada kondisi beban layan (setelah memperhitungkan semua kehilangan tegangan) tidak boleh melebihi
nilai sebagai berikut :
1) Tegangan serat tekan terluar akibat pengaruh pre-stress, beban mati, dan beban hidup ≤ -0.4 * fc'
2) Tegangan serat tarik terluar yang pada awalnya mengalami tekan, ≤ 0.50 * √ fc'
+ -
ya
- + + =
es -
yb
Pt - +
-f b
-Pt.es/Wb Mbs/Wb
Mutu beton balok pre-stress, K - 500 Kuat tekan beton, fc' = 0.83*K *100 = 41500 kPa
Kuat tekan beton pada keadaan awal (saat tranfer), fci' = 0.80 * fc' = 33200 kPa
Mutu beton balok pre-stress, K - 500 Kuat tekan beton, fc' = 0.83*K *100 = 41500 kPa
Tegangan ijin beton tekan, -0.40 * fc' = -16600 kPa
Tegangan ijin beton tarik, 0.5 * √ fc' = 3221 kPa
3 2
Peff = 38792.4 kN W a = 6.13752 m A = 8.59375 m
3
Mbs = 38520.8 kNm W b = 4.29657 m es = 1.245545 m
+ -
ya f'ac
+ + =
-
-
yb es
Peff - +
-Peff.es/Wb M bs /Wb -f b
yb
-f b
yb
-f b
Gaya internal yang timbul akibat susut (menurut NAASRA Bridge Design Specification) dinyatakan dengan :
Ps = Aplat * Ec * ∆εsu * [ ( 1 - e-cf ) / cf ]
Aplat = luas penampang plat bagian atas, Aplat = (b1 +2*b2) * t1 = 2.75000 m2
Ec = modulus elastis beton, Ec = 3.567E+07 kPa
e = bilangan natural, e= 2.7183
Ps.e'/Wb fb
fa
-
ya
es -
- =
yb es -
Pt Peff +
σ2 σ1 fb
Residual creep (menurut NAASRA Bridge Design Specification) dinyatakan dengan persamaan :
σcr = ( 1 - e-cf )*( σ2 - σ1 )
σ1 = tegangan sevice akibat berat sendiri saja
σ2 = tegangan service akibat beban mati dan beban mati tambahan
cf = the residual creep factor = kb * kc * kd * ke * ( 1 - ktn) = 1.49540
e = bilangan natural = 2.7183
Tegangan service akibat beban mati dan beban mati tambahan :
Tegangan beton di serat atas fa = - Peff / A + Peff * es / Wa - ( MMS + MMA ) / Wa = -3952 kPa
Tegangan beton di serat bawah fb = - Peff / A - Peff * es / Wb + ( MMS + MMA) / Wb = -5317 kPa
+
ya
+ =
-
yb es -
Peff -
-Peff.es/Wb -f b
P'eff
ya es'
+ =
-
yb
-f a
+Peff.es/Wb
Tegangan di daerah momen negatif :
Tegangan beton di serat atas fa = - Peff' / A - Peff' * es' / Wa = -21075 kPa
Tegangan beton di serat bawah fb = - Peff' / A + Peff' * es' / Wb = 6036 kPa
yb
-f b
Tegangan di daerah momen positif :
Tegangan beton di serat atas fa = - MTD+ / Wa = -1636 kPa
Tegangan beton di serat bawah fb = MTD+ / Wb = 2337 kPa
Tegangan di daerah momen negatif :
Tegangan beton di serat atas fa = MTD- / Wa = 2625 kPa
Tegangan beton di serat bawah fb = -MTD- / Wb = -3749 kPa
ya -
-f b
yb
-f b
Tegangan di daerah momen positif :
Tegangan beton di serat atas fa = - MTB / Wa = -60 kPa
Tegangan beton di serat bawah fb = MTB / Wb = 85 kPa
Tegangan di daerah momen negatif :
Tegangan beton di serat atas fa = MTB- / Wa = 119 kPa
Tegangan beton di serat bawah fb = -MTB- / Wb = -170 kPa
ya Wb = 4.29657 m3
yb
-f b
Tegangan di daerah momen positif :
Tegangan beton di serat atas fa = - MEW / Wa = -58 kPa
Tegangan beton di serat bawah fb = MEW / Wb = 82 kPa
Tegangan di daerah momen negatif :
Tegangan beton di serat atas fa = MEW- / Wa = 103 kPa
Tegangan beton di serat bawah fb = -MEW+ / Wb = -147 kPa
ya -
-f b
4 6
ya 9.0°C
6.6°C
ep
+
2 2
0.0°C
+
H t3 h2 t3 + + =
h1 yb
t2 -
b3 b2 b1 b2 b4 ΣPt*ep/Wb fb
Teg. ijin tekan : - 0.4 * fc' = -16600 kPa Teg. ijin tarik : 0.50 * √fc' = 3221 kPa
Teg Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa TEGANGAN
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
fa -6747 -563 2048 3358 -1636 -58 -60 -3658
fb 9638 805 -417 -15760 2337 83 85 -3230
Keterangan : fa < -0.4 * fc' AMAN (OK)
fb < 0.5*√fc' AMAN (OK)
Teg. ijin tekan : - 0.4 * fc' = -16600 kPa Teg. ijin tarik : 0.50 * √fc' = 3221 kPa
Teg Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa TEGANGAN
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
fa -6747 -563 2048 3358 -1636 -58 -60 -1406 -5063
fb 9638 805 -417 -15760 2337 83 85 279 -2951
Keterangan : fa < -0.4 * fc' AMAN (OK)
fb < 0.5*√fc' AMAN (OK)
Teg. ijin tekan : - 0.4 * fc' = -16600 kPa Teg. ijin tarik : 0.50 * √fc' = 3221 kPa
Teg Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa TEGANGAN
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
fa -6747 -563 2048 3358 -1636 -58 -60 -58 -3715
fb 9638 805 -417 -15760 2337 83 85 82 -3147
Keterangan : fa < -0.4 * fc' AMAN (OK)
fb < 0.5*√fc' AMAN (OK)
Teg. ijin tekan : - 0.4 * fc' = -16600 kPa Teg. ijin tarik : 0.50 * √fc' = 3221 kPa
Teg Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa TEGANGAN
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
fa -6747 -563 2048 3358 -1636 -60 -1406 -58 -5063
fb 9638 805 -417 -15760 2337 85 279 82 -2951
Keterangan : fa < -0.4 * fc' AMAN (OK)
fb < 0.5*√fc' AMAN (OK)
Teg. ijin tekan : - 0.4 * fc' = -16600 kPa Teg. ijin tarik : 0.50 * √fc' = 3221 kPa
Teg Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa TEGANGAN
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
fa -6747 -563 2048 3358 -1462 -3366
fb 9638 805 -417 -15760 2089 -3646
Keterangan : fa < -0.4 * fc' AMAN (OK)
fb < 0.5*√fc' AMAN (OK)
Teg. ijin tekan : - 0.4 * fc' = -16600 kPa Teg. ijin tarik : 0.50 * √fc' = 3221 kPa
Teg Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa TEGANGAN
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
fa 11995 1001 -3640 -21075 2625 103 119 -8871
fb -17134 -1430 742 6036 -3749 -148 -170 -15854
Keterangan : fa < 0.5*√fc' AMAN (OK)
fb < -0.4 * fc' AMAN (OK)
Teg. ijin tekan : - 0.4 * fc' = -16600 kPa Teg. ijin tarik : 0.50 * √fc' = 3221 kPa
Teg Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa TEGANGAN
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
fa 11995 1001 -3640 -21075 2625 103 -1406 -10396
fb -17134 -1430 742 6036 -3749 -148 279 -15405
Keterangan : fa < 0.5*√fc' AMAN (OK)
fb < -0.4 * fc' AMAN (OK)
Teg. ijin tekan : - 0.4 * fc' = -16600 kPa Teg. ijin tarik : 0.50 * √fc' = 3221 kPa
Teg Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa TEGANGAN
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
fa 11995 1001 -3640 -21075 2625 103 119 103 -8769
fb -17134 -1430 742 6036 -3749 -148 -170 -147 -16001
Keterangan : fa < 0.5*√fc' AMAN (OK)
fb < -0.4 * fc' AMAN (OK)
Teg. ijin tekan : - 0.4 * fc' = -16600 kPa Teg. ijin tarik : 0.50 * √fc' = 3221 kPa
Teg Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa TEGANGAN
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
fa 11995 1001 -3640 -21075 2625 103 -1406 103 -10294
fb -17134 -1430 742 6036 -3749 -148 279 -147 -15551
Keterangan : fa < 0.5*√fc' AMAN (OK)
fb < -0.4 * fc' AMAN (OK)
Teg. ijin tekan : - 0.4 * fc' = -16600 kPa Teg. ijin tarik : 0.50 * √fc' = 3221 kPa
Teg Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa TEGANGAN
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
fa 11995 1001 -3640 -21075 2599 -9119
fb -17134 -1430 742 6036 -3713 -15499
Keterangan : fa < 0.5*√fc' AMAN (OK)
fb < -0.4 * fc' AMAN (OK)
L L L L
1/185.Q.L4 / (E.I)
0,4215.L 0,711.L 0,008.M.L2 / (E.I)
P P
L L
0.0098.P.L3 / (E.I)
0,414.L
ya
Pt = 67015 kN es = 1.24555 m
Mbs = 38521 kNm yb es
Qpt = 8 * Pt * es / L2 = 267.107 kN/m Pt
Qbs = 8 * Mbs / L2 = 123.267 kN/m
δ = 1/185 * ( -Qpt + Qbs)*L4 / ( Ec*Ix) = -0.022 m ke atas < L/240 (OK)
L= 50.00 m
Peff = 38792 kN yb es
es = 1.2455 m Peff
A = 8.59375 m2
3
Wa = 6.13752 m
3
Wb = 4.29657 m
9.3.1. LENDUTAN AKIBAT BERAT SENDIRI (MS)
QMS = 235.581 kN/m δ = 1/185*QMS*L4 / ( Ec*Ix ) = 0.03531 m ke bawah
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
δ 0.03531 0.00295 -0.0050 -0.02318 0.00809 0.00030 0.00006 0.01857
Keterangan : < L/240 (OK)
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
δ 0.03531 0.00295 -0.0050 -0.02318 0.00809 0.00030 0.00006 0.00303 0.02160
Keterangan : < L/240 (OK)
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
δ 0.03531 0.00295 -0.0050 -0.02318 0.00809 0.00030 0.00006 0.00030 0.01887
Keterangan : < L/240 (OK)
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
δ 0.03531 0.00295 -0.0050 -0.02318 0.00809 0.00030 0.00006 0.00303 0.00030 0.02190
Keterangan : < L/240 (OK)
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
δ 0.03531 0.00295 -0.0050 -0.02318 0.00765 0.01776
Keterangan : < L/240 (OK)
11. TINJAUAN ULTIMIT BOX GIRDER PRESTRESS
Modulus elastis baja pre-stress (strands) ASTM A-416 Grade 270 : Es = 1.930E+08 kPa
Jumlah total strands ns = 352 buah
Luas tampang nominal satu strands Ast = 0.00010 m2
Tegangan leleh tendon baja prestress fpy = 1580000 kPa
Luas tampang tendon baja prestress A ps = ns * Ast = 0.03474 m2
Mutu beton : K - 500 Kuat tekan beton, fc' = 0.83*K*100 = 41500 kPa
b3 b4
H d
εps Tps
b1 = 4.000 m t1 = 0.50 m
b2 = 0.750 m t2 = 0.50 m
b3 = 1.750 m t3 = 0.85 m
b4 = 1.250 m t4 = 0.25 m
t5 = 0.35 m
No b h shape A Be
1 5.5 0.50 1.00 2.750 t4 3
1 t1 5 t5
3 1.750 0.25 1.00 0.438 4
t3 t3 6
Tps
εps
H d t3 t3
19
t2 t5 ca Cc
No b h n shape A z A*z
1 4.00 0.50 1 1 2.000 0.250 0.500 Letak titik berat luasan tekan thd. alas
2 0.19 0.50 2 0.5 0.095 0.333 0.032 y0 = 0.30871066
3 0.85 0.22 2 1 0.380 0.612 0.232
2.475 0.764
Momen nominal, Mn = Aps * fps * ( d - yo ) = 145346 kNm
Faktor reduksi kekuatan lentur, φ= 0.8
Kapasitas momen negatif ultimit box girder prestress, Mu- = φ * Mn = 116277 kNm
KOMBINASI - 1 Momen ultimit positif pada box girder (kNm) akibat beban
Momen Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa MOMEN ULT
Ultimit KMS*MMS KMA*MMA KSR*MSR KPR*MPR KTD*MTD KTP*MTP KTB*MTB KET*MET KEW*MEW KEQ*MEQ KOMB
Mu 53834 6913 1707 -48318 20078 714 732 35661
Keterangan : < Mu (Aman)
KOMBINASI - 2 Momen ultimit positif pada box girder (kNm) akibat beban
Momen Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa MOMEN ULT
Ultimit KMS*MMS KMA*MMA KSR*MSR KPR*MPR KTD*MTD KTP*MTP KTB*MTB KET*MET KEW*MEW KEQ*MEQ KOMB
Mu 53834 6913 1707 -48318 20078 714 732 2554 38215
Keterangan : < Mu (Aman)
KOMBINASI - 3 Momen ultimit positif pada box girder (kNm) akibat beban
Momen Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa MOMEN ULT
Ultimit KMS*MMS KMA*MMA KSR*MSR KPR*MPR KTD*MTD KTP*MTP KTB*MTB KET*MET KEW*MEW KEQ*MEQ KOMB
Mu 53834 6913 1707 -48318 20078 714 732 425 36086
Keterangan : < Mu (Aman)
KOMBINASI - 5 Momen ultimit positif pada box girder (kNm) akibat beban
Momen Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa MOMEN ULT
Ultimit KMS*MMS KMA*MMA KSR*MSR KPR*MPR KTD*MTD KTP*MTP KTB*MTB KET*MET KEW*MEW KEQ*MEQ KOMB
Mu 53834 6913 1707 -48318 8973 23110
Keterangan : < Mu (Aman)
KOMBINASI - 1 Momen ultimit negatif pada box girder (kNm) akibat beban
Momen Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa MOMEN ULT
Ultimit KMS*MMS KMA*MMA KSR*MSR KPR*MPR KTD*MTD KTP*MTP KTB*MTB KET*MET KEW*MEW KEQ*MEQ KOMB
Mu 95705 12291 3034 -40518 32219 1269 1465 105463
Keterangan : < Mu (Aman)
KOMBINASI - 2 Momen ultimit negatif pada box girder (kNm) akibat beban
Momen Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa MOMEN ULT
Ultimit KMS*MMS KMA*MMA KSR*MSR KPR*MPR KTD*MTD KTP*MTP KTB*MTB KET*MET KEW*MEW KEQ*MEQ KOMB
Mu 95705 12291 3034 -40518 32219 1269 1465 4541 110005
Keterangan : < Mu (Aman)
KOMBINASI - 3 Momen ultimit negatif pada box girder (kNm) akibat beban
Momen Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa MOMEN ULT
Ultimit KMS*MMS KMA*MMA KSR*MSR KPR*MPR KTD*MTD KTP*MTP KTB*MTB KET*MET KEW*MEW KEQ*MEQ KOMB
Mu 95705 12291 3034 -40518 32219 1269 1465 756 106219
Keterangan : < Mu (Aman)
KOMBINASI - 5 Momen ultimit negatif pada box girder (kNm) akibat beban
Momen Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa MOMEN ULT
Ultimit KMS*MMS KMA*MMA KSR*MSR KPR*MPR KTD*MTD KTP*MTP KTB*MTB KET*MET KEW*MEW KEQ*MEQ KOMB
Mu 95705 12291 3034 -40518 15953 86464
Keterangan : < Mu (Aman)
1 yd'
2
H H
2 BURSTING STEEL
z1' zo'
z 2' a'
b1 = 4.000 m
B
b2 = 0.750 m
t4 3
t3 1
t1 t3 5 t5 b3 = 1.750 m
4 6
ya b4 = 1.250 m
2 2
H h2 t1 = 0.500 m
h1 8 8
yb t2 = 0.500 m
9 7 t2 9 t3 = 0.850 m
t4 = 0.250 m
b3 b2 b1 b2 b4 t5 = 0.350 m
B
t4 4
1
t1 6 t5
5 t3 t3 7
ya
H 3 h2 3
h1 yb
8 2 t2 8
b3 b2 b1 b2 b4
Momen Statis Luasan Bagian Bawah (S xb)
CABLE Sc (Ton) Dim (mm) P (Ton) Dim (mm) (kN) (mm) (mm) (kN) (m2) sengkang
2 22 265 22 250 4188.47 250 340 0.735 365.87 0.001910 7.19
3 22 265 22 250 4188.47 250 340 0.735 365.87 0.001910 7.19
CABLE Sc (Ton) Dim (mm) P (Ton) Dim (mm) (kN) (mm) (mm) (kN) (m2) sengkang
2 19 265 19 250 4188.47 250 340 0.735 365.87 0.001910 7.19
3 19 265 19 250 4188.47 250 340 0.735 365.87 0.001910 7.19
2.50
QMA
14.2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)
PTT
PEW PEW
Momen max. akibat beban angin, MEW = 1/8 * PEW * s = 0.504 kNm
yt = h / 2 = 250 mm
Momen retak : Mcr = fr * Ig / yt = 1.88E+08 Nmm
Momen maksimum akibat beban (tanpa faktor beban) : Ma = 1/8 * Q * Lx2 + 1/4 * P *Lx = 170.680 kNm
Ma = 1.71E+08 Nmm
Inersia efektif untuk perhitungan lendutan,
Ie = ( Mcr / Ma )3 * Ig + [ 1 - ( Mcr / Ma )3 ] * Icr = 1.33E+10 mm
4
850
D16-150 D16-150
25
35
50
D16-150 D16-150
50
D16-150 D16-150
175 75 400 75 125
B
Reaksi tumpuan maksimum pada Port Bearing akibat kombinasi beban :
P
P= 2872 kN
Ukuran dasar Pot Bearing, B= 0.47 m
Panjang continous girder, Lt = 2 * L = 100 m
B
Temperatur jembatan maksimum rata-rata, T= 50 ºC e
Koefisien muai panjang untuk beton, α = 1.0E-05 / ºC P
Eksentrisitas akibat pergeseran pada Port Bearing,
e = α * Lt * T = 0.050 m
e< B/6= 0.078 m
Momen akibat pergeseran pada Port Bearing, M = P * e = 143.576 kNm B
Kuat tekan beton, fc' = 41.50 MPa
Kuat tumpu beton yg diberi tul. bursting : fc" = 0.80 * fc' = 33.200 MPa f min
Luas dasar Pot Bearing, A = B2 = 0.221 m
2
f max
3 3
Tahanan momen, W = 1 / 6 * B = 0.017304 m
Tegangan beton yang terjadi : fcmax = P / A + M / W = 21296 kPa
fcmax = 21.296 MPa
< fc" (AMAN)
Tegangan leleh baja sengkang : fy = 390000 kPa
Tegangan ijin baja sengkang : fs = 0.578 * fy = 225420 kPa
Digunakan sengkang berdiameter : D 16 mm
SK.HOR 4D16
100
SK.HOR 4D16
100
SK.HOR 4D16
100
SK.HOR 4D16
200 200 200
SK.VER 4D16
SK.VER 4D16
SK.VER 4D16
SK.VER 4D16
SK.HOR 7D16
100
SK.HOR 7D16
100
SK.HOR 7D16
100
SK.HOR 7D16
100
SK.HOR 7D16
100
SK.HOR 7D16
100
SK.HOR 7D16
200 200 200 200 200 200
SK.VER 7D16
SK.VER 7D16
SK.VER 7D16
SK.VER 7D16
SK.VER 7D16
SK.VER 7D16
SK.VER 7D16
Bursting steel pada tumpuan tengah
1. BETON
Mutu beton box girder prestress : K - 500
Kuat tekan beton box girder prestress, fc' = 0.83 * K / 10 = 41.50 MPa
Modulus elastik balok beton prestress, Ec = 0.043 *(wc)1.5 * √ fc' = 3.57E+04 MPa
2. BAJA PRATEGANG
DATA STRANDS CABLE - STANDAR VSL
Jenis strands Uncoated 7 wire super strands ASTM A-416 grade 270
Tegangan leleh strand fpy = 1580000 kPa
Kuat tarik strand fpu = 1860000 kPa
Diameter nominal strands 0.01270 m (1/2")
2
Luas tampang nominal satu strands Ast = 0.00010 m
Beban putus minimal satu strands Pbs = 187.32 kN (100% UTS atau 100% beban putus)
Jumlah kawat untaian (strands cable) 20 kawat untaian tiap tendon
Diameter selubung ideal 84 mm
Luas tampang strands 0.00188 m2
Beban putus satu tendon Pb1 = 3746.40 kN (100% UTS atau 100% beban putus)
Modulus elastis strands Es = 1.9E+08 kPa
Tipe dongkrak VSL 19
Slab atas bag. tengah, B1 = 6.250 m Penebalan pada pertemuan slab dan dinding
t1 = 0.350 m x= 0.20 m
Slab atas bagian tepi, B2 = 1.000 m y= 0.20 m
t2 = 0.250 m Lebar total box, Btot = B1 + 2*B2 = 8.250 m
Tinggi box girder, H= 2.500 m Tinggi dinding, h = H - t1 - t 5 = 1.900 m
Dinding tengah, t3 = 0.400 m a = (B1 - B3) / 2 = 1.125 m
Dinding tepi, t4 = 0.400 m c = h + t5 = 2.150 m
Slab bawah, B3 = 4.000 m
t5 = 0.250 m
Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan elemen struktural, ditambah dg.
elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat tetap. Berat sendiri dihitung sebagai berikut.
Beban mati tambahan ( superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yang menimbulkan suatu beban
pada girder jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan mungkin besarnya berubah selama umur jembatan
Girder jembatan direncanakan mampu memikul beban mati tambahan berupa :
a. Aspal beton setebal 50 mm untuk pelapisan kembali di kemudian hari ( overlay ).
b. Genangan air hujan setinggi 50 mm apabila saluran drainase tidak bekerja dengan baik
Beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi merata (Uniformly Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load),
KEL seperti terlihat pd. gambar. UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang total L
yang dibebani dan dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
q = 8.0 kPa untuk L ≤ 30 m
q = 8.0 *( 0.5 + 15 / L ) kPa untuk L > 30 m
KEL mempunyai intensitas, p = 44.0 kN/m
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai berikut :
DLA = 0.4 untuk L ≤ 50 m
DLA = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m
DLA = 0.3 untuk L ≥ 90 m
Trotoar pada jembatan jalan raya direncanakan mampu memikul beban sbg. berikut :
A = luas bidang trotoar yang dibebani pejalan kaki (m 2)
2
Beban hidup merata pada trotoar : Untuk A ≤ 10 m : q= 5 kPa
2 2
Untuk 10 m < A ≤ 100 m : q = 5 - 0.033 * ( A - 10 ) kPa
Untuk A > 100 m2 : q= 2 kPa
Panjang bentang, L = 50.000 m Lebar trotoar, bt = 0.75 m
Luas bidang trotoar, A = bt * L = 75 m2
Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang, dan dianggap bekerja
pada jarak 1.80 m di atas permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan tergantung pan-
jang total jembatan (Lt) sebagai berikut :
Gaya rem, TTB = 250 kN untuk Lt ≤ 80 m
Gaya rem, TTB = 250 + 2.5*(Lt - 80) kN untuk 80 < Lt < 180 m
Gaya rem, TTB = 500 kN untuk Lt ≥ 180 m
Gaya rem dapat diambil besarnya sama dengan 5 % beban lajur "D" tanpa memperhitungkan faktor beban dinamis.
Panjang bentang, L= 50.00 m Gaya rem, TTB = 250 kN
Untuk lebar lalu lintas, B= 7.00 m
Beban lajur "D" tanpa faktor beban dinamis, QTD = q * ( B + 5.5 ) / 2 = 40.00 kN/m
PTD = p * (B +5.5) / 2 = 275.00 kN
Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat angin yang meniup kendaraan
di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus : TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2 kN/m dengan,
Cw = koefisien seret = 1.20
Gaya gempa vertikal pada balok dihitung dengan menggunakan percepatan vertikal ke bawah sebesar 0.1*g dengan
g = percepatan grafitasi bumi = 9.81 m/det2
Gaya gempa vertikal rencana : TEQ = 0.10 * Wt
W t = Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan = PMS + PMA
Berat sendiri, QMS = 171.200 kN/m Beban mati tambahan, QMA = 18.930 kN/m
Panjang bentang, L = 50.00 m
Wt = ( QMS + QMA ) * L = 9506.51 kN
TEQ = 0.10 * Wt = 1901.3 kN
Beban gempa vertikal, QEQ = TEQ / L = 38.026 kN/m
Mutu beton, K - 500 Kuat tekan beton, fc' = 0.83 * K * 100 = 41500 kPa
Kuat tekan beton pada keadaan awal (saat transfer), fci' = 0.80 * fc' = 33200 kPa
3 3
Section properties, Wa = 5.06053 m Wb = 3.22956 m A= 6.26020 m2
xo xo
Pt A
ya C Pt
eo eo
yb B es X
Y
L/2 L/2
+ + =
yb es
zo
- Pt / A -Pt*es/Wb + Mbs / Wb -0.55 * f ci'
Ditetapkan, a= 0.15 m
yd = zo - a = 0.15 m
Jarak masing-masing baris tendon thd.alas
z1 = a + 2*yd = 0.450 m
z2 = a + yd = 0.300 m
z3 = a = 0.150 m
1.30
1.20
1.10
1.00
0.90
0.80
0.70
0.60
0.50
0.40
0.30
0.20
0.10
0.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
x (m)
Sudut lintasan tendon dari ujung ke tengah : α AB = 0.036 rad α BC = 0.036 rad
Perubahan sudut total lintasan tendon, α = α AB + α BC = 0.071 rad
Dari Tabel 6.6 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh : Koefisien gesek, µ= 0.2
Dari Tabel 6.7 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh : Koefisien Wobble, β= 0.012
Gaya prestress akibat jacking setelah memperhitungkan loss of prestress akibat gesekan angkur,
Po = 48148.02 kN
-µ*(α + β*Lx)
Loss of prestress akibat gesekan kabel : Px = P o * e
dengan, e = 2.7183 (bilangan natural)
Untuk, Lx = 25.00 m Px = Po * e -µ*(α + β*Lx) = 44700.54 kN
Untuk, Lx = 50.00 m Px = Po * e -µ*(α + β*Lx) = 42097.36 kN
Jarak titik berat tendon baja terhadap ttk berat box girder es = 1.22607735 m
4
Momen inersia tampang box girder Ix = 4.92856056 m
Luas tampang box girder A = 6.26020349 m2
Modulus elatis box girder Ec = 3.567E+07 kPa
Modulus elastis baja prestress (strand) Es = 1.930E+08 kPa
Jumlah total strands ns = 420
Luas tampang nominal satu strands Ast = 0.00010 m2
Beban putus satu strands Pbs = 187.32 kN
Momen akibat berat sendiri box girder Mbs = 49885.997 kNm
2
Luas tampang tendon baja prestress At = ns * Ast = 0.04145 m
Modulus ratio antara baja prestress dengan box girder n = Es / E c = 5.411
Jari-jari inersia penampang box girder i = √ ( Ix / A ) = 0.887 m
Ke = At / A *( 1 + es2 2
/ i ) = 0.01926576
Tegangan baja pre-stress sebelum loss of prestresss (di tengah bentang) :
σpi = ns * Pbs / At = 1897872 kPa
Kehilangan tegangan pada baja oleh regangan elastik dengan memperhitungkan pengaruh berat sendiri :
∆σpe' = σpi * n * Ke / (1 + n * Ke) = 179161 kPa
Tegangan beton pada level bajanya oleh pengaruh gaya prestress Pt :
σbt = ∆σpe' / n - M balok *es / Ix = 20702 kPa
Kehilangan tegangan pada baja oleh regangan elastik tanpa pengaruh berat sendiri :
∆σpe = 1/2 * n * σbt = 56007 kPa
Relaxasi setelah 1000 jam pada 70% beban putus (UTS) : c= 2.50% 53.87% UTS
50000 49637.14
48148.02
44700.54
Gaya (kN) % UTS Loss of prestress
42378.84
40000 Pj 49637.14 63.09% Anchorage friction
37421.09
Po 48148.02 61.20% Jack friction
30000
Px 44700.54 56.82% Elastic shortening
20000
Pi 42378.84 53.87% Relaxation of tendon
Peff 37421.09 47.56%
10000
Loss of prestress = 24.61%
0
Pj Po Px Pi Peff
Menurut BDM (Bridge Design Manual), tegangan beton sesaat setelah penyaluran gaya prestress (sebelum terjadi kehi-
langan tegangan sebagai fungsi waktu) tidak boleh melampaui nilai berikut :
1) Tegangan serat tekan terluar harus ≤ 0.55 * fci'
2) Tegangan serat tarik terluar harus ≤ 0.25 * √ fci'
Tegangan beton pada kondisi beban layan (setelah memperhitungkan semua kehilangan tegangan) tidak boleh melebihi
nilai sebagai berikut :
1) Tegangan serat tekan terluar akibat pengaruh pre-stress, beban mati, dan beban hidup ≤ 0.4 * fc'
2) Tegangan serat tarik terluar yang pada awalnya mengalami tekan, ≤ 0.50 * √ fc'
Mutu beton balok pre-stress, K - 500 Kuat tekan beton, fc' = 0.83*K *100 = 41500 kPa
Kuat tekan beton pada keadaan awal (saat tranfer), fci' = 0.80 * fc' = 33200 kPa
Mutu beton balok pre-stress, K - 500 Kuat tekan beton, fc' = 0.83*K *100 = 41500 kPa
Tegangan ijin beton tekan, 0.40 * fc' = 16600 kPa
Tegangan ijin beton tarik, 0.5 * √ fc' = 3221 kPa
3 2
Peff = 37421.1 kN W a = 5.06053 m A = 6.26020 m
3
Mbs = 49886.0 kNm W b = 3.22956 m es = 1.226077 m
Gaya internal yang timbul akibat susut (menurut NAASRA Bridge Design Specification) dinyatakan dengan :
Ps = Aplat * Ec * ∆εsu * [ ( 1 - e-cf ) / cf ]
Aplat = luas penampang plat bagian atas, Aplat = (B1 +2*B2) * t1 = 2.88750 m2
Ec = modulus elastis beton, Ec = 3.567E+07 kPa
e = bilangan natural, e= 2.7183
Residual creep (menurut NAASRA Bridge Design Specification) dinyatakan dengan persamaan :
σcr = ( 1 - e-cf )*( σ2 - σ1 )
σ1 = tegangan sevice akibat berat sendiri saja
( 1 - e-cf ) = 0.77584
σ2 σ1 σcr
(kPa) (kPa) (kPa)
Tegangan beton di serat atas fa = -8652 fa = -6769 fa = -1461
Tegangan beton di serat bawah fb = -1787 fb = -4738 fb = -2289
A = 6.26020 m2
3
Wa = 5.06053 m
3
Wb = 3.22956 m
Teg. ijin tekan : - 0.4 * fc' = -16600 kPa Teg. ijin tarik : 0.60 * √fc' = 3865 kPa
Teg Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa TEGANGAN
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
fa -10572 -1169 -850 3089 -3421 -132 -71 -13127
fb 16566 1832 -425 -20184 5361 207 111 3468
Keterangan : fa < 0.4 * fc' AMAN (OK)
fb < 0.6*√fc' AMAN (OK)
Teg. ijin tekan : - 0.4 * fc' = -16600 kPa Teg. ijin tarik : 0.60 * √fc' = 3865 kPa
Teg Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa TEGANGAN
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
fa -10572 -1169 -850 3089 -3421 -132 -71 -1523 -14650
fb 16566 1832 -425 -20184 5361 207 111 -1066 2402
Keterangan : fa < 0.4 * fc' AMAN (OK)
fb < 0.6*√fc' AMAN (OK)
Teg. ijin tekan : - 0.4 * fc' = -16600 kPa Teg. ijin tarik : 0.60 * √fc' = 3865 kPa
Teg Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa TEGANGAN
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
fa -10572 -1169 -850 3089 -3421 -132 -71 -124 -13251
fb 16566 1832 -425 -20184 5361 207 111 195 3663
Keterangan : fa < 0.4 * fc' AMAN (OK)
fb < 0.6*√fc' AMAN (OK)
Teg. ijin tekan : - 0.4 * fc' = -16600 kPa Teg. ijin tarik : 0.60 * √fc' = 3865 kPa
Teg Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa TEGANGAN
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
fa -10572 -1169 -850 3089 -3421 -132 -71 -1523 -124 -14775
fb 16566 1832 -425 -20184 5361 207 111 -1066 195 2597
Keterangan : fa < 0.4 * fc' AMAN (OK)
fb < 0.6*√fc' AMAN (OK)
Teg. ijin tekan : - 0.4 * fc' = -16600 kPa Teg. ijin tarik : 0.60 * √fc' = 3865 kPa
Teg Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress Lajur "D" Pedestrian Rem Temperatur Angin Gempa TEGANGAN
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
fa -10572 -1169 -850 3089 -2348 -11851
fb 16566 1832 -425 -20184 3679 1468
Keterangan : fa < 0.4 * fc' AMAN (OK)
fb < 0.6*√fc' AMAN (OK)
Ec = 3.6E+07 kPa
4
Ix = 4.92856 m
L= 50.00 m
Pt = 62491 kN es = 1.22608 m
Mbs = 49886 kNm
Qpt = 8 * Pt * es / L2 = 245.182 kN/m
2
Qbs = 8 * Mbs / L = 159.635 kN/m
δ = 5/384 * ( -Qpt + Qbs)*L4 / ( Ec*Ix) = -0.040 m ke atas < L/240 (OK)
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
δ 0.07925 0.00876 -0.0204 -0.06796 0.02422 0.00099 0.00066 0.02457
Keterangan : < L/240 (OK)
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
δ 0.07925 0.00876 -0.0204 -0.06796 0.02422 0.00099 0.00066 0.00977 0.03434
Keterangan : < L/240 (OK)
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
δ 0.07925 0.00876 -0.0204 -0.06796 0.02422 0.00099 0.00066 0.00093 0.02550
Keterangan : < L/240 (OK)
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
δ 0.07925 0.00876 -0.0204 -0.06796 0.02422 0.00099 0.00066 0.00977 0.00093 0.03527
Keterangan : < L/240 (OK)
MS MA SR PR TD TP TB ET EW EQ KOMB
δ 0.07925 0.00876 -0.0204 -0.06796 0.01760 0.01730
Keterangan : < L/240 (OK)
Modulus elastis baja pre-stress (strands) ASTM A-416 Grade 270 : Es = 1.930E+08 kPa
Jumlah total strands ns = 420 buah
Luas tampang nominal satu strands Ast = 0.00010 m2
Tegangan leleh tendon baja prestress fpy = 1580000 kPa
2
Luas tampang tendon baja prestress A ps = ns * Ast = 0.04145 m
Mutu beton : K - 500 Kuat tekan beton, fc' = 0.83*K*100 = 41500 kPa
CABLE Sc (Ton) Dim (mm) P (Ton) Dim (mm) (kN) (mm) (mm) (kN) (m2) sengkang
1 19 265 19 250 2975.78 250 340 0.735 259.94 0.001653 6.23
2 19 265 19 250 2975.78 250 340 0.735 259.94 0.001653 6.23
3 19 265 19 250 2975.78 250 340 0.735 259.94 0.001653 6.23
CABLE Sc (Ton) Dim (mm) P (Ton) Dim (mm) (kN) (mm) (mm) (kN) (m2) sengkang
1 19 265 19 250 2975.78 250 340 0.735 259.94 0.001653 6.23
2 19 265 19 250 2975.78 250 340 0.735 259.94 0.001653 6.23
3 19 265 19 250 2975.78 250 340 0.735 259.94 0.001653 6.23
KOMBINASI - III Pers.(1) Pers.(2) Pers.(3) Pers.(4) Pers.(5) Pers.(6) Pers.(7) Pers.(8) Pers.(9)
X Momen M Geser V e α Px Py Vr fv fa γ as
(m) (kNm) (kN) (m) (rad) (kN) (kN) (kN) (kPa) (kPa) (rad) (m)
0 0.0 6010.52 0.00000 0.09777 37242 3653 2358 1004.25 -5949 -0.1628 0.0363
1.3 7331.8 5720.34 0.11954 0.09291 37260 3472 2248 957.76 -6520 -0.1429 0.0476
2.5 14300.9 5430.16 0.23295 0.08805 37276 3291 2140 911.37 -7064 -0.1263 0.0614
3.8 20907.2 5139.98 0.34024 0.08318 37292 3109 2031 865.08 -7581 -0.1122 0.0782
5.0 27150.8 4849.79 0.44139 0.07831 37306 2927 1922 818.89 -8071 -0.1001 0.0986
6.3 33031.7 4559.61 0.53641 0.07343 37320 2745 1814 772.78 -8533 -0.0896 0.1236
7.5 38549.8 4269.43 0.62530 0.06855 37333 2563 1706 726.76 -8968 -0.0803 0.1541
8.8 43705.2 3979.25 0.70806 0.06367 37345 2381 1598 680.81 -9377 -0.0721 0.1917
10.0 48497.9 3689.06 0.78469 0.05878 37356 2198 1491 634.94 -9758 -0.0647 0.2385
11.3 52927.9 3398.88 0.85519 0.05390 37367 2016 1383 589.14 -10113 -0.0580 0.2972
12.5 56995.1 3108.70 0.91956 0.04900 37376 1833 1276 543.39 -10441 -0.0519 0.3722
13.8 60699.6 2818.51 0.97780 0.04411 37385 1650 1168 497.70 -10743 -0.0462 0.4694
15.0 64041.4 2528.33 1.02990 0.03921 37392 1467 1061 452.07 -11018 -0.0409 0.5982
16.3 67020.5 2238.15 1.07588 0.03432 37399 1284 954 406.48 -11267 -0.0360 0.7734
17.5 69636.8 1947.97 1.11573 0.02942 37405 1101 847 360.92 -11489 -0.0314 1.0197
18.8 71890.4 1657.78 1.14945 0.02452 37410 917 740 315.40 -11685 -0.0270 1.3807
20.0 73781.2 1367.60 1.17703 0.01961 37414 734 634 269.91 -11854 -0.0228 1.9400
21.3 75309.4 1077.42 1.19849 0.01471 37417 551 527 224.45 -11997 -0.0187 2.8733
22.5 76474.8 787.24 1.21382 0.00981 37419 367 420 178.99 -12114 -0.0148 4.6056
23.8 77277.5 497.05 1.22301 0.00490 37421 184 314 133.55 -12204 -0.0109 8.3960
25.0 77717.4 206.87 1.22608 0.00000 37421 0 207 88.12 -12269 -0.0072 19.4879
[C]2008 : MNI-EC Perhitungan Box Girder Prategang 65
12.3.2. TINJAUAN GESER DI BAWAH GARIS NETRAL
KOMBINASI - III Pers.(1) Pers.(2) Pers.(3) Pers.(4) Pers.(5) Pers.(6) Pers.(7') Pers.(8') Pers.(9')
X Momen M Geser V e α Px Py Vr fv fb γ as
(m) (kNm) (kN) (m) (rad) (kN) (kN) (kN) (kPa) (kPa) (rad) (m)
0 0.0 6010.52 0.00000 0.09777 37242 3653 2358 1004.25 -5949 -0.1628 0.0363
1.3 7331.8 5720.34 0.11954 0.09291 37260 3472 2248 957.76 -6843 -0.1365 0.0523
2.5 14300.9 5430.16 0.23295 0.08805 37276 3291 2140 911.37 -7694 -0.1163 0.0726
3.8 20907.2 5139.98 0.34024 0.08318 37292 3109 2031 865.08 -8502 -0.1004 0.0981
5.0 27150.8 4849.79 0.44139 0.07831 37306 2927 1922 818.89 -9268 -0.0875 0.1298
6.3 33031.7 4559.61 0.53641 0.07343 37320 2745 1814 772.78 -9991 -0.0767 0.1690
7.5 38549.8 4269.43 0.62530 0.06855 37333 2563 1706 726.76 -10672 -0.0677 0.2178
8.8 43705.2 3979.25 0.70806 0.06367 37345 2381 1598 680.81 -11311 -0.0599 0.2785
10.0 48497.9 3689.06 0.78469 0.05878 37356 2198 1491 634.94 -11908 -0.0531 0.3546
11.3 52927.9 3398.88 0.85519 0.05390 37367 2016 1383 589.14 -12463 -0.0471 0.4509
12.5 56995.1 3108.70 0.91956 0.04900 37376 1833 1276 543.39 -12976 -0.0418 0.5743
13.8 60699.6 2818.51 0.97780 0.04411 37385 1650 1168 497.70 -13448 -0.0369 0.7350
15.0 64041.4 2528.33 1.02990 0.03921 37392 1467 1061 452.07 -13878 -0.0325 0.9485
16.3 67020.5 2238.15 1.07588 0.03432 37399 1284 954 406.48 -14267 -0.0285 1.2396
17.5 69636.8 1947.97 1.11573 0.02942 37405 1101 847 360.92 -14615 -0.0247 1.6494
18.8 71890.4 1657.78 1.14945 0.02452 37410 917 740 315.40 -14921 -0.0211 2.2510
20.0 73781.2 1367.60 1.17703 0.01961 37414 734 634 269.91 -15186 -0.0178 3.1834
21.3 75309.4 1077.42 1.19849 0.01471 37417 551 527 224.45 -15410 -0.0146 4.7401
22.5 76474.8 787.24 1.21382 0.00981 37419 367 420 178.99 -15593 -0.0115 7.6303
23.8 77277.5 497.05 1.22301 0.00490 37421 184 314 133.55 -15735 -0.0085 13.9551
25.0 77717.4 206.87 1.22608 0.00000 37421 0 207 88.12 -15835 -0.0056 32.4650
[C]2008 : MNI-EC Perhitungan Box Girder Prategang 66
12.3.3. JARAK SENGKANG YANG DIGUNAKAN
B1 = 6.250 m
t1 = 0.350 m
B2 = 1.000 m
t2 = 0.250 m
H= 2.500 m
t3 = 0.400 m
t4 = 0.400 m
B3 = 4.000 m
t5 = 0.250 m
3
Tebal slab lantai jembatan h= 0.35 m Specific Gravity kN/m
Tebal lapisan aspal ha = 0.05 m Berat beton prategang wc = 25.50
Tinggi genangan air hujan th = 0.05 m Berat beton bertulang w'c = 25.00
Bentang slab s= 3.00 m Berat beton rabat w"c = 24.00
Lebar jalur lalu-lintas b1 = 7.00 m Berat aspal wa = 22.00
Lebar trotoar b2 = 0.75 m Berat jenis air ww = 9.80
Panjang bentang jembatan L = 50.00 m Berat baja ws = 77.00
Mutu beton : K - 500
Kuat tekan beton fc' = 0.83 * K / 10 = 41.50 MPa
Modulus elastik Ec = 0.043 *(wc)1.5 * √ fc' = 35670 MPa
Angka poisson υ= 0.2
Modulus geser G = Ec / [2*(1 + u)] = 14862 MPa
Koefisien muai panjang untuk beton, α= 1.0E-05 / ºC
Momen max. akibat beban angin, MEW = 1/8 * PEW * s = 0.378 kNm
yt = h / 2 = 175 mm
Momen retak : Mcr = fr * Ig / yt = 9.21E+07 Nmm
Momen maksimum akibat beban (tanpa faktor beban) : Ma = 1/8 * Q * Lx2 + 1/4 * P *Lx = 109.133 kNm
Ma = 1.09E+08 Nmm
Inersia efektif untuk perhitungan lendutan,
1. DATA KONSTRUKSI
MUTU BAJA Bj - 37
Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan dasar, fs = fy / 1.5 = 160 MPa
Modulus elastis baja, Es = 210000 MPa
Tinggi, d= 500 mm
Lebar, b= 200 mm
Tebal badan, tw = 10 mm
Tebal sayap, tf = 16 mm
L1 L1 L1
b
tf
d
s s
L/d= 24.000
1.25*b / tf = 15.625
L/d > 1.25*b / tf (OK)
d / tw = 50.000
d / tw < 75 (OK)
Pada girder baja diberi pengaku samping yang berupa balok diafragma yang berfungsi
Lebar efektif slab beton ditentukan dari nilai terkecil berikut ini :
L/4 = 3000 m
s= 1000 m
12*h = 2400 m
Diambil lebar efektif slab beton, Be = 1000 mm
Ix = 478000000 mm4
2
A * (d/2 - yts) = 553099984 mm4
4
Icom = 1744509237 mm
Beban hidup sebelum komposit, merupakan beban hidup pekerja pada saat pelaksana-
an konstruksi, dan diambil qL = 2.00 kN/m2
tw
f bs
AMAN (OK)
s
plat lantai
QMS deck slab
Girder baja
diafragma
QMA
Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi rata (Uniformly
Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load), KEL seperti pada Gambar.
UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang total L yg
dibebani lalu-lintas atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
q = 8.0 kPa untuk L ≤ 30 m
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai berikut :
DLA = 0.4 untuk L ≤ 50 m
PTD q
QTD
Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sbg gaya dalam arah memanjang
dan dianggap bekerja pada jarak 1.80 m dari permukaan lantai jembatan. Besarnya ga-
Gaya rem, TTB = 250 + 2.5*(Lt - 80) kN untuk 80 < Lt < 180 m
TTB
TTB 1.80
ta y
1.80 m ytc
L
Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat
angin yang meniup kendaraan di atas jembatan dihitung dengan rumus :
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2 kN
Cw = koefisien seret = 1.20
Vw = Kecepatan angin rencana = 35 m/det
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2 = 1.764 kN
TEW
QEW h
h/2
L
QEW QEW
x
Gaya gempa vertikal pada balok dihitung dengan menggunakan percepatan vertikal ke
bawah sebesar 0.1*g dengan g = percepatan grafitasi.
Gaya gempa vertikal rencana : TEW = 0.10 * Wt
W t = Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan.
QEQ
TEQ = 0.10*Wt
2
Wtc = 7587264 mm
2
Wts = 58294133 mm
2
Wbs = 3711137 mm
n= 10.3393
6
Tegangan pada sisi atas beton, ftc = M *10 / ( n * Wtc )
Tegangan pada sisi atas baja, fts = M *106 / Wts
Tegangan pada sisi bawah baja, fbs = M *106 / Wbs
Tegangan yang terjadi pada sisi atas beton atas baja bawah baja
No Jenis Beban Momen ftc fts fbs
M (kNm) (MPa) (MPa) (MPa)
1 Berat sendiri (MS) 109.350 1.394 1.876 29.465
KOMBINASI - 1 100%
No Jenis Beban Gaya geser
V (kN)
1 Berat sendiri (MS) 36.450
2 Beban mati tamb (MA) 9.540
3 Beban lajur "D" (TD) 78.800
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW)
6 Beban gempa (EQ)
Vmax = 124.790
KOMBINASI - 2 125%
No Jenis Beban Gaya geser
V (kN)
1 Berat sendiri (MS) 36.450
2 Beban mati tamb (MA) 9.540
3 Beban lajur "D" (TD) 78.800
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW) 6.048
6 Beban gempa (EQ)
Vmax = 130.838
KOMBINASI - 4 150%
No Jenis Beban Gaya geser
V (kN)
1 Berat sendiri (MS) 36.450
2 Beban mati tamb (MA) 9.540
3 Beban lajur "D" (TD) 78.800
4 Gaya rem (TB) 8.666
5 Beban angin (EW) 6.048
6 Beban gempa (EQ) 4.599
Vmax = 144.103
h
ytc
yts
d/2 - yts
d
ybs
tw
tf
h1
ts d
h2
H
h3
L
DIMENSI BOX CULVERT
Lebar box L= 5.50 m
Tinggi box H= 3.00 m
Tebal plat lantai h1 = 0.40 m
Tebal plat dinding h2 = 0.35 m
Tebal plat fondasi h3 = 0.35 m
DIMENSI WING WALL
Panjang wing wall c= 2.00 m
Tinggi wing wall bagian ujung d= 1.50 m
Tebal wing wall tw = 0.25 m
DIMENSI LAINNYA
Tebal plat injak (approach slab) ts = 0.20 m
Tebal lapisan aspal ta = 0.05 m
Tinggi genangan air hujan th = 0.05 m
PMS PMS
QMS
3. BEBAN LALU-LINTAS
q (kPa)
4
0
0 20 40 60 80 100
L (m)
40
DLA (%)
30
20
10
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Bentang, L (m)
PTT PTT
L
Akibat beban "D" : MTD = 1/12 * QTD * L2 + 1/8 * PTD * L = 62.52 kNm
Akibat beban "T" : MTT = 1/8 * PTT * L = 96.25 kNm
Untuk pembebanan lalu-lintas, digunakan beban "T" yang memberikan pengaruh momen
lebih besar dibandingkan beban "D". MTD < MTT
TTB TTB
QTA2 L QTA2
L
7. PENGARUH TEMPERATUR (ET)
∆T
0.2
Tanah keras
Koefisien geser dasar, C
0.05
0
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
Waktu getar, T (detik)
TEQ TEQ
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan
koefisien tekanan tanah dinamis (∆KaG) sebagai berikut :
-1
θ = tan (Kh)
2 2
KaG = cos ( φ' - θ ) / [ cos θ * { 1 + √ (sin φ' *sin (φ' - θ) ) / cos θ } ]
∆KaG = KaG - Ka
Tekanan tanah dinamis, p = Hw * ws * ∆KaG kN/m2
H= 3.00 m Ka = 0.388773
Kh = 0.21150 ws = 17.20 kN/m3
φ' = 0.456 rad θ = tan-1 (Kh) = 0.20843
Gaya aksial
Momen
PLAT LANTAI
Momen ultimit rencana untuk plat atas, Mu = 275.195 kNm
Gaya geser ultimit, Vu = 143.970 kN
PLAT DINDING
Gaya aksial ultimit, Pu = 225.362 kN
Momen ultimit, Mu = 185.714 kNm
Gaya geser ultimit, Vu = 111.629 kN
PTT PTT
b
a
ta
h
v
u
v
v b
a u
a
b
β α
0.06958253 0.031031
1.00
e/h=0.01 e/h=0.05 e/h=0.10
0.95 e/h=0.15
ρ=
0.90
e/h=0.20
0.85 ρ = 4%
0.80
e/h=0.30
0.75
ρ = 3%
0.70
0.65 ρ = 2%
0.60
φ.Pn / (fc'.Ag)
e/h=0.50
0.55 ρ = 1%
0.50
0.45
0.40
e/h=1.00
0.35
0.30
0.25
0.20 e/h=2.00
0.15
0.10 e
φ
0.05
0.00
φ=
0.80
0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 0.12 0.14 0.16 0.18 0.20 0.22 0.24 0.26 0.28 0.30 0.32 0.34 0.36 0.38 0.40
φ.Mn / (fc'.Ag.h)
4500
4000
3500
3000
φ.Pn (kN)
2500
2000
1500
1000
500
0
0 50 100 150 200 250 300 350
φ.Mn (kN-m)
400
D13-150 D25-150
D13-200
D13-200 D13-400/600
3000
D13-200
D25-200 D25-200
D13-200 D13-400/600
D25-200
400 D13-200
350
D13-200
D25-200
350 2500