You are on page 1of 17

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Syukur
Alhamdulillah Penulis ucapkan dari lubuk hati Penulis kehadirat Allah yang telah
memberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas ini dengan baik. Sholawat serta
salam Penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah yang berjudul “Unsur Hara Tanaman” ini semoga dapat menambah
pengetahuan bagi para pembaca.
Kami menyadari bahwa yang kami tulis ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Dan oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan adanya masukan dari para
pembaca, baik berupa kritikan ataupun saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini, supaya lebih baik untuk masa yang akan datang.
Dan terima kasih atas semua bantuan dari semua pihak yang terkait dalam
penyusunan ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kemudian kepada Allah kami bertaubat dan kepada manusia kami memohon maaf
atas kesalahan dan kekhilafan dalam penulisan makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………….............................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................... 3
1.3. Tujuan...................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Unsur Hara............................................................. 4
2.2. Fungsi Unsur Hara Bagi Tumbuhan........................................ 4
2.3. Jenis-jenis Penggolongan Unsur Hara pada Tumbuhan........... 5
2.4. Pengukuran Konsentrasi Unsur Hara Dalam Jaringan
Tumbuhan................................................................................ 6
2.5. Mekanisme Penyerapan Unsur Hara........................................ 7
2.6. Dampak akibat dari kekurangan unsur hara pada tumbuhan . . 9
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.............................................................................. 15
3.2. Saran......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 16

BAB I

PENDAHULUAN

ii
1.1. Latar Belakang

Semua mahkluk hidup sangat memerlukan makanan agar dapat tumbuh dan

hidup. Tumbuhan adalah mahlu khidup yang dapat membuat makanan sendiri melalui

proses yang disebut Fotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya,

dan sintesis yang berarti menyusun. Jadi fotosintesis dapat di artikan sebagai suatu

penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi

cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu figmen

tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum,

masing-masing spektrum panjang gelombang yang berbeda, sehingga pengaruhnya

terhadap proses fotosintesis juga berbeda

Laju fotosintesis berbagai spesies tumbuhan yang tumbuh pada beberapa daerah

yang berbeda seperti gurun kering, puncak gunung dan hutan tropika sangat berbeda.

Kapasitas fotosintesis daun diartikan sebagai fotosintesis persatuan luas daun pada

keadaan cahaya jenuh, konsentrasi CO2, O2, normal, suhu optimum dan kelembaban nisbi

tinggi beragam dengan kelipatan hampir dua besaran, disebabkan oleh adanya

keragaman cahaya. Suhu dan ketersediaan tapi-tiap spesies menunjukkan perbedaan

yang besar pada kondisi khusus optimum bagi mereka. Spesies yang tumbuh pada

lingkungan yang kaya suhu daya mempunyai kapasitas fotosintesis yang jauh lebih tinggi

pada spesies yang tumbuh pada lingkungan dengan persediaan air, unsur hara dan cahaya

terbatas

fotosintesis merupakan proses mengolah bahan yang sederhana menjadi bahan

yang kompleks dengan menggunakan bantuan dari cahaya. Bahan sederhana yang

digunakan oleh tumbuhan untuk fotosintesis adalah karbon dioksida dan air. Tumbuhan

iii
umumnya mendapat karbon dioksida dari udara dan mendapatkan air dari tanah. Karbon

dioksida diubah menjadi gula. Hasil sampingan proses ini adalah gas oksigen. Proses atau

reaksi ini sangat memerlukan energi yang secara alami didapat dari cahaya matahari.

Energi dari cahaya matahari itu diserap dari klorofil yang terdapat pada tumbuhan.

fotosintesis terdiri dari beberapa tahap reaksi yang kompleks. Reaksi tersebut dapat

menghasilkan oksigen dan glukosa.

Unsur hara merupakan faktor mutlak yang dibutuhkan oleh tanaman untuk
melengkapi daur hidupnya, mulai dari fase vegetatif hingga generatif. Unsur-unsur hara
tersebut menjadi bagian dari pertumbuhan tanaman yang penting, karenya disebut unsur
hara essensial.
Unsur hara terbagi dua, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara
makro adalah unsur hara yang digunakan dalam jumlah relatif besar, sedangkan unsur
hara mikro adalah unsur hara yang digunakan dalam jumlah relatif kecil. Meskipun unsur
hara mikro hanya relatif berjumlah sedikit tetapi kebutuhan yang sedikit ini sangat
penting . Oleh sebab itu, penulis akan membahas mengenai bagaimana manfaat unsur
hara mikro bagi tumbuhan.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu :


1.2.1. Apa yang dimaksud dengan unsur hara?
1.2.2. Apa manfaat dari unsur hara bagi tumbuhan serta jenis-jenis unsur hara?
1.2.3. Apa gejala yang dapat ditimbulkan jika tumbuhan kekurangan unsur hara?

1.3. Tujuan

iv
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian unsur hara.
1.3.2. Untuk mengetahui manfaat dari unsur hara bagi tumbuhan serta jenis-jenis unsur
hara.
1.3.3. Untuk mengetahui gejala yang dapat ditimbulkan jika tumbuhan kekurangan unsur
hara.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Unsur Hara
Beragam unsur dapat ditemukan dalam tubuh tumbuhan, tetapi tidak berarti
bahwa seluruh unsur-unsur tersebut dibutuhkan tmbuhan untuk kelangsungan hidupnya.
Beberapa unsur yang ditemukan didalam tubuh tumbuhan, malah dapat mengganggu
metabolisme atau meracuni tumbuhan, sebagai contoh adalah beberapa jenis logam berat
seperti Al, Cd, Ag dan Pb.
Suatu unsure dikatakan esensial bagi tumbuhan adalah jika :

v
1. tumbuhan tidak dapat melengkapi daur hidupnya (sampai menghasilkan biji yang
dapat tumbuh) apabila unsur tersebut tidak tersedia.
2. unsure tersebut merupakan penyusun suatu molekul atau bagian tumbuhan yang
esensial bagi kelangsungan hidup tumbuhan tersebut. Misalnya N sebagai penyusun
protein, dan Mg sebagai penyusun klorofil.

Berdasarkan kreteria diatas, maka ada 16 unsur hara esensial didalam tumbuhan.
Sebagian besar unsure hara esensial diperoleh tumbuhan dari dalam tanah, yakni
sebanyak 13 jenis, sedangkan 3 lainya yaitu C, H dan O berasal dari udara atau air.

2.2. Fungsi Unsur Hara Bagi Tumbuhan


Seperti manusia dan mahkluk hidup lainnya, tanaman juga membutuhkan
makanan yang seringkali disebut hara tanaman (plant nutrient). Namun berbeda dengan
manusia yang menggunakan bahan organic sebagai sumber makanannya, tanaman
menggunakan bahan anorganik untuk mendapatkan energi dan pertumbuhannya.
Melalui proses fotosintesis, tanaman mengumpulkan karbon dari atmosfir,
ditambah air diubah menjadi bahan organik dengan bantuan sinar matahari. Unsur yang
diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman inilah yang disebut dengan hara
tanaman.
Dengan memanfaatkan unsur-unsur hara, tanaman dapat memenuhi siklus
hidupnya. Fungsi suatu unsur hara tidak dapat digantikan oleh unsur lainnya dan apabila
tidak tersedia unsur hara tertentu, maka kegiatan metabolisme terganggu atau bahkan
berhenti sama sekali. Kekurangan unsur hara akan menampakkan gejala spesifik pada
suatu organ tertentu yang biasa disebut gejala kahat. Gejala kahat ini akan hilang apabila
unsur hara tanaman ditambahkan ke tanah atau disemprotkan dalam bentuk cairan
melalui daun.

2.2. Jenis-jenis Penggolongan Unsur Hara pada Tumbuhan


Unsur hara adalah unsur-unsur senyawa kimia anorganik yang diperlukan untuk
pembentukan sel (jaringan) dan proses enzimatik organ tanaman, unsur hara dibedakan
menjadi :
A. Unsur hara esensial

vi
Merupakan unsur hara yang sangat penting diperlukan oleh tanaman untuk
menyelesaikan siklus hidupnya dan tidak dapat digantikan oleh unsur hara lainnya. ada
tiga kriteria yang harus dipenuhi sehingga suatu unsur dapat disebut sebagai unsur
esensial:
 Unsur tersebut diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus hidup tanaman secara
normal.
 Unsur tersebut memegang peran yang penting dalam proses biokhemis tertentu dalam
tubuh tanaman dan peranannya tidak dapat digantikan atau disubtitusi secara
keseluruhan oleh unsur lain.
 Peranan dari unsur tersebut dalam proses biokimia tanaman adalah secara langsung dan
secara tidak langsung.
Berdasarkan kriteria di atas, maka didapatkan ada 16 unsur hara esensial tumbuhan.
Sebagian besar unsur hara esensial diperoleh tumbuhan dari dalam tanah, yakni
sebanyak 13 jenis. Tiga lainnya yakni C, H dan O berasal dari udara atau air.

B. Unsur hara non esensial


Merupakan unsur yang diperlukan oleh tanaman untuk aktivitas hidupnya dan tanaman
masih dapat hidup normal tanpa adanya unsur hara ini. Unsur hara non-esensial
diantaranya adalah Na, Va, Si, J, Co, Br, dan F.

Tabel unsur hara esensial untuk tumbuhan tingkat tinggi dan konsentrasi internal yang
dianggap berkecukupan.

Unsur Simbol Bentuk Berat Konsentrasi Berkecukupan


Tersedia Atom (ppm) (%)

Karbon C 12,01 450.000 45,0


Hidrogen H O 1.01 450.000 45,0
Oksigen O ,O 16,00 60.000 6,0
Nitrogen N , 14,01 15.000 1,5
Kalium K 39,10 10.000 1,0
Kalsium Ca 40,08 5.000 0,5
Magnesium Mg 24,32 2.000 0,2
Fosfor P , 30,98 2.000 0,2

vii
Belerang S 32,07 1.000 0,1

Khlor Cl 35,46 100 0,01


Besi Fe , 55,85 100 0,01
Mangan Mn 54,94 50 0,005
Boron Br 10,82 20 0,002
Seng Zn 65,38 20 0,002
Tembaga Cu 63,54 6 0,0006
Molibdenum Mo 95,95 0,1 0,00001

2.3. Pengukuran Konsentrasi Unsur Hara Dalam Jaringan Tumbuhan


Kandungan unsur hara dalam tumbuhan dihitung berdasarkan total beratnya
per satuan berat bahan kering tumbuhan, disajikan dengan satuan ppm atau persen.
Bahan kering tumbuhan adalah bahan tumbuhan setelah seluruh air yang terkandung
didalamnya dihilangkan. Secar praktis, jika jaringan tumbuhan segar dipanaskan dengan
suhu C selama 2 hari sudah cukup untuk menghilangkan semua air yang terkandung
dalam jaringan tersebut.
Pengukuran konsentrasi unsur hara dalam jaringan tumbuhan, tanah atau
larutan hara dapat dilakukan dengan alat spektrometer serapan atomik (atomic absorption
spectrometer) atau dengan alat yang canggih yang disebut spektrometer emisi optikal
(optical emission spectrometer).
Prinsip kerja dari alat spektrometer emisi optikal adalah dengan menguapkan
unsur-unsur yang akan diukur pada suhu di atas 5000 K maka elektron-elektron pada
unsur tersebut adan mengalami eksistasi, pindah dari orbit asal ke orbit yang lebih tinggi.
Saat elektron-elektron tersebut kembali ke orbit asal akan dilepaskan energi dalam
bemtuk gelombang elektromagnetik yang akan berbeda-beda panjang gelombangnya
untuk unsur yang berbeda. Energi untuk masing-masing panjang gelombang (yang
berasal dari masing-masing unsur) diukur dengan spektrometer. Keunggulan alat ini
adalah mampu mengukur konsentrasi 20 jenis unsur dalam suatu larutan dengan teliti
hanya dalam waktu kurang dari 1 menit.
Sebagai patokan kasar, natas konsentrasi unsur hara dalam jaringan tumbuhan
yang menyebabkan pertumbuhan tertekan sebesar 10% dari pertumbuhan maksimum
disebut sebagai “batas kritis” bagi unsur hara tersebut. Suatu tumbuhan dikatakan
kekurangan (deficent) unsur hara tertentu jika pertumbuhan terhambat, yakni hanya

viii
mencapai 80% dari pertumbuhan maksimum, walaupun semua unsur hara esensial
lainnya tersedia berkecukupan.
Jika jaringan tumbuhan mengandung unsur hara tertentu dengan konsentrasi
yang lebih tinggi dari konsentrasi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan maksimum, maka
pada kondisi ini dikatakan tumbuhan dalam kondisi konsumsi mewah (luxury
consumption). Pada konsentrasi yang terlalu tinggi, unsur hara esensial dapat juga
menyebabkan keracunan bagi tumbuhan. Jadi bukan hanya logam berat yang dapat
meracuni tumbuhan.

2.4. Mekanisme Penyerapan Unsur Hara


Penyediaan unsur hara untuk tanaman terdiri dari tiga kategori, yaitu: (1)
tersedia dari udara, (2) tersedia dari air yang diserap akar tanaman, dan (3) tersedia dari
tanah. Beberapa unsur hara yang tersedia dalam jumlah cukup dari udara adalah: (a)
Karbon (C), dan (b) Oksigen (O), yaitu dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Unsur hara
yang tersedia dari air (H2O) yang diserap adalah: hidrogen (H), karena oksigen dari
molekul air mengalami proses oksidasi dan dibebaskan ke udara oleh tanaman dalam
bentuk molekul oksigen (O2). Sedangkan untuk unsur hara essensial lain yang diperlukan
tanaman tersedia dari dalam tanah. Mekanisme penyediaan unsur hara dalam tanah
melalui tiga mekanisme, yaitu:
 Aliran Massa
Mekanisme aliran massa adalah suatu mekanisme gerakan unsur hara di dalam tanah
menuju ke permukaan akar bersama-sama dengan gerakan massa air. Selama masa hidup
tanaman mengalami peristiwa penguapan air yang dikenal dengan peristiwa transpirasi.
Selama proses transpirasi tanaman berlangsung, terjadi juga proses penyerapan air oleh
akar tanaman. Pergerakan massa air ke akar tanaman akibat langsung dari serapan massa
air oleh akar tanaman terikut juga terbawa unsur hara yang terkandung dalam air tersebut.
Peristiwa tersedianya unsur hara yang terkandung dalam air ikut bersama gerakan massa
air ke permukaan akar tanaman dikenal dengan Mekanisme Aliran Massa. Unsur hara
yang ketersediaannya bagi tanaman melalui mekanisme ini meliputi: nitrogen (98,8%),
kalsium (71,4%), belerang (95,0%), dan Mo (95,2%).
 Difusi
Ketersediaan unsur hara ke permukaan akar tanaman, dapat juga terjadi karena melalui
mekanisme perbedaan konsentrasi. Konsentrasi unsur hara pada permukaan akar tanaman

ix
lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi hara dalam larutan tanah dan konsentrasi
unsur hara pada permukaan koloid liat serta pada permukaan koloid organik. Kondisi ini
terjadi karena sebagian besar unsur hara tersebut telah diserap oleh akar tanaman.
Tingginya konsentrasi unsur hara pada ketiga posisi tersebut menyebabkan terjadinya
peristiwa difusi dari unsur hara berkonsentrasi tinggi ke posisi permukaan akar tanaman.
Peristiwa pergerakan unsur hara yang terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi unsur
hara tersebut dikenal dengan mekanisme penyediaan hara secara difusi. Perbedaan
konsenterasi tersebut terdiri dari aktif dan pasif. Beberapa unsur hara yang tersedia
melalui mekanisme difusi ini, adalah: fosfor (90,9%) dan kalium (77,7%).
 Intersepsi Akar
Mekanisme intersepsi akar sangat berbeda dengan kedua mekanisme sebelumnya. Kedua
mekanisme sebelumnya menjelaskan pergerakan unsur hara menuju ke akar tanaman,
sedangkan mekanisme ketiga ini menjelaskan gerakan akar tanaman yang memperpendek
jarak dengan keberadaan unsur hara. Peristiwa ini terjadi karena akar tanaman tumbuh
dan memanjang, sehingga memperluas jangkauan akar tersebut. Perpanjangan akar
tersebut menjadikan permukaan akar lebih mendekati posisi dimana unsur hara berada,
baik unsur hara yang berada dalam larutan tanah, permukaan koloid liat dan permukaan
koloid organik. Mekanisme ketersediaan unsur hara tersebut dikenal sebagai mekanisme
intersepsi akar. Unsur hara yang ketersediaannya sebagian besar melalui mekanisme ini
adalah: kalsium (28,6%).

2.5. Dampak akibat dari kekurangan unsur hara pada tumbuhan


a. Unsur Hara Makro
Unsur hara makro diambil tanaman dari udara dengan melaui stomata pada daun tanaman
maupun dari tanah melalui akar tanaman. Unsur hara hara diambil tanaman dari udara
adalah karbon dan oksigen yang jumlahnya tidak terbatas, sedangkan hydrogen, nitrogen,
fospor, kalium, kalsium, magnesium dan belerang diambil tanaman dari dalam tanah,
yang jumlahnya terbatas.
1) Hidrogen (H)
Keberadaan hydrogen bagi tanaman sangat penting, yaitu sebagai sumber energy dalam
peruses fotosintesis baik fotosistem I maupun fotosistem II, hydrogen ini diperoleh

x
tanaman bersamaan dengan air dengan bantuan cahaya biru dari cahaya matahari maka
unsure H akan lepas dari H2O, melalui sitem yang disebut hidrolisis. Hydrogen ini juga
berfungsi sebagai salah satu bahan untuk membuat karbohidrat (C6H12O6), dimana
karbihidrat merupakan sumber energy berikutnya bagi tanaman, yaitu penghasil ATP
melalui system glikolisis.
Keberadaan unsure hydrogen bagi tanaman tergantung jumlah air yang ada di dalam
tanah. Air sangat penting bagi tanaman selain penghasil hydrogen, air juga berperan
sebagai pelarut zat hara di dalam tanah sehingga tanaman bisa menyerap zat hara
tersebut. Kekurangan air maka akan menyebabkan kelayuan bagi tanaman bahkan
kematian bagi tanaman. Hal ini disebabkan fotosintesis terganggu karena sumber
energinya tidak ada dan zat hara tidak bisa diserap tanaman karena zat hara tidak dalam
bentuk terlarut atau berbentuk ion-ion.
2) Nitrogen (N)
Fungsi nitrogen bagi tanaman adalah untuk pertumbuhan vegetative (untuk memperbesar,
mempertinggi, dan menghijaukan daun), nitrogen juga berfungsi untuk menyusun klorofil
dan daun. Nitrogen juga sebagai bahan untuk mensintesa asam amino dan protein bagi
tanaman.
Kekurangan unsur nitrogen akan menyebabkan tanaman akan mengalami pertumbuhan
lambat/kerdil, daun akan menjadi bewarna hijau kekuningan, ukuran daun sempit atau
kecil, dan daun akan cepat gugur. Selain kekurangan berdampak buruk bagi tanaman,
kelebihan unsure nitrogen juga tidak baik bagi tanaman. Kelebihan unsur nitrogen akan
menyebabkan tanaman akan tumbuh sekulen atau tanaman kegemukan, lemas dan mudah
roboh serta mudah terserang penyakit. Selain itu juga dapat menyebabkan tanaman
menjadi lambat berbuah dan lambat masak.
3) Fosfor (P)
Fungsi unsure fosfor (P) bagi tanaman dalah untuk pertumbuhan akar, pembungaan,
pemasakan buah/biji/gabah. Unsur P juga berfungsi untuk penyusunan inti sel, lemak dan
protein. Selain itu unsure P juga berfungsi untuk meransang pembelaan sel tanaman dan
memperbesar jaringan sel.
Kekurangan unsure P dapat menimbulkan daun menjadi nampak tua warnanya menjadi
merah kecoklatan. Tepi daun, cabang dan batang terdapat warna kecoklatan yang lama-
lama menjadi kuning. Serta pembentukan buah/biji berkurang dan pertumbuhan tanaman
menjadi kerdil.

xi
4) Kalium (K)
Kalium berfungsi untuk mempengaruhi kwalitas (rasa, warna dan bobot) buah serta
bunga, menambah daya tahan tanaman terhadap kekeringan, hama/penyakit,mempercepat
pertumbuhan jaringan meristem, menbantu pembentukan protein dan karbohidrat
(katalisator). Selain itu kalium juga berfungsi dalam dalam proses fotosintesis,
pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air. Serta untuk menungkatkan
daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit.
Kekurangan Kalium pada tanaman dapat menyebabkan daun mengerut atau mengeriting
terutama pada daun tua, daun akan berwarna ungu lalu mengering lalu mati, Daya
tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit menjadi berkuran. Selain itu batang tanaman
menjadi lemas atau mudah rebah dan timbul bercak coklat coklat pada pucuk daun.

5) Kalsium (Ca)
Fungsi Kalsium adalah untuk menyusun klorofil, kalsium juga dibutuhkan enzim untuk
metabolis karbohidrat, serta mempergiat sel meristem. Serta kalsium juga berperan dalam
mengotrol membuka dan menutupnya stomata. Kekurangan Kalsium adalah terjadinya
dis-integrasi pada ujung-ujung tanaman (ujung batang, akar, dan buah) sehingga
ujungnya menjadi mengering atau mati, tunas daun yang masih muda akan tumbuh
abnormal.
6) Magnesium (Mg)
Berfungsi untuk transportasi fosfat, mengaktifkan enzim tansposporilase, menciptakan
warna hijau pada daunkarena magnesium merupakan unsure pembentuk zat hijau daun
atau klorofil pada daun, membentuk karbohidrat, lemak/minyak.tanda-tanda kekurangan
magnesium yaitu menguningnya daun yang dimulai dari ujung sampai bagian bawah
daun.
7) Belerang atau Sulfur (S)
Fungsi dari belerang adalah sebagai unsure pembentuk asam amino, tiamin, dan biotin.
Tiamin dan biotin sangat penting sebagai vitamin, belerang juga berfungsi untuk
pembentukan bintil akar pada kacang-kacangan dimana bintil akar tersebut sangat
penting untuk menambat nitrogen ( bekerja sama dengan bakteri rhizobium). Kekurangan
belerang gejalanya sangat mirip dengan kekurangan nitrogen sehingga sangat sulit
membedakannya, yang membedakanya kuning pada kekurangan belerang sedikit
mengkilap.

xii
a. Unsur Hara Mikro
Unsure hara mikro adalah unsure hara essensial yang dibutuhkan oleh tanaman dalam
jumlah sedikit. Walaupun dibutuhkan dalam jumlah sedikit, namun keberadaan unsure
hara mikro ini tidah dapat diabaikan. Seelain kekurangan unsure hara mikro dapat
meninbulkan dampak bagi tanaman, kelebihan unsure hara mikro juga tidak dikehendaki
oleh tanaman karena kelebihan unsure hara mikro dapat menjadi racun bagi tanaman.
1) Besi (Fe)
Besi (Fe) berfungsi untuk pembentukan klorofil, protein, enzim, dan berperanan dalam
perkembangan kloroplas. Fungsi lain Fe ialah sebagai pelaksana pemindahan electron
dalam proses metabolisme. Kekurangan Fe menyebabakan terhambatnya pembentukan
klorofil dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi tidak sempurna Defisiensi Fe
menyebabkan kenaikan kaadar asam amino pada daun dan penurunan jumlah ribosom
secara drastic. Penurunan kadar pigmen dan protein dapat disebabkan oleh kekurangan
Fe. Juga akan mengakibatkan pengurangan aktivitas semua enzim.
2) Mangan (Mn)
Mangan berfungsi untuk penyusunan klorofil, meransang perkecambahan, dan meransang
pemasakan buah. Selain itu Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan
polimerase, sintesis protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim
utama dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam
kloroplas,ada indikasi dibutuhkan dalam sintesis klorofil.
Kekurangan unsure Mn antara lain : biji yang terbentuk akan sangat jelek, daun
menguning dan beberapa jaringan akan mati. Khusus pada tanaman berdaun lebar,
interveinal chlorosis pada daun muda mirip kekaratan Fe tapi lebih banyak menyebar
sampai ke daun yang lebih tua.
3) Seng (Zn)
Seng dapat memberi dorongan terhadap pertumbuhan tanaman karena diduga Zn dapat
berfungsi untuk membentuk hormon tumbuh. Selai itu Zn juga berfungsi sebagai
pengaktif enim anolase, aldolase, asam oksalat dekarboksilase, lesitimase,sistein
desulfihidrase, histidin deaminase, super okside demutase (SOD), dehidrogenase, karbon
anhidrase, proteinase dan peptidase. Seng Juga berperan dalam biosintesis auxin,
pemanjangan sel dan ruas batang.
Kerurangan seng dapat menyebabkan daun tanaman menjadi berwarna aneh-aneh misal
kekuning-kuningan atau pada daun yang sudah tua berwarna kemerahan . Kalau
diperhatikan dengan seksama cabang dan batangpun ikut terkena bencana yang

xiii
mengakibatkan terdapatnya lubang kecil-kecil, tanaman kerdil, ruas-ruas batang
memendek, daun mengecil dan mengumpul (resetting) dan klorosis pada daun-daun
muda dan intermedier serta adanya nekrosis.
Ketersediaan Zn menurun dengan naiknya pH, pengapuran yang berlebihan sering
menyebabkan ketersediaaan Zn menurun. Tanah yang mempunyai pH tinggi sering
menunjukkan adanya gejala defisiensi Zn, terutama pada tanah berkapur.

4) Tembaga (Cu)
Kehadiran tembaga pada tanama belum banyak diketahui, namun tembaga berfungsi
untuk pembentukan klorofil, mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase,
asam butirat-fenolase dan laktase. Selain itu juga berperan dalam metabolisme protein
dan karbohidrat, berperan terhadap perkembangan tanaman generatif, berperan terhadap
fiksasi Nitrogen secara simbiotis dan penyusunan lignin Hara mikro Cu berpengaruh
pafda klorofil, karotenoid, plastokuinon dan plastosianin.
Adapun gejala defisiensi / kekurangan Cu antara lain : daun tidak merata dan daun sering
layu, malah terkadang klorosis, pembungaan dan pembuahan terganggu, warna daun
muda kuning dan kerdil, daun-daun lemah, layu dan pucuk mongering serta batang dan
tangkai daun lemah.
5) Molibden (Mo)
Molibden diserap dalam bentuk ion MoO4-. Variasi antara titik kritik dengan toksis relatif
besar. Bila tanaman terlalu tinggi, selain toksis bagi tanaman juga berbahaya bagi hewan
yang memakannya. Hal ini agak berbeda dengan sifat hara mikro yang lain. Pada daun
kapas, kadar Mo sering sekitar 1500 ppm.
Gejala yang timbul karena kekurangan Mo hampir menyerupai kekurangan N.
Kekurangan Mo dapat menghambat pertumbuhan tanaman, daun menjadi pucat dan mati
dan pembentukan bunga terlambat. Gejala defisiensi Mo dimulai dari daun tengah dan
daun bawah. Daun menjadi kering kelayuan, tepi daun menggulung dan daun umumnya
sempit. Bila defisiensi berat, maka lamina hanya terbentuk sedikit sehingga kelihatan
tulang-tulang daun lebih dominan.
6) Boron (B)
Unsur boron berfungsi menangkut karbohidrat kedalam tubuh tanaman dan menghisap
unsur kalsium. Selain itu boron berfungsi dalam perkembangan bagian-bagian tanaman
untuk tumbuh aktif. Pada tanaman penghasil biji unsur ini berpengaruh terhadap

xiv
pembagian sel. Dan yang paling nyata ialah perannya terhadap munaikkan mutu tanaman
sayuran dan tanaman buah.
Kekurangan unsur boron paling nyata tampak pada tepi-tepi daun yaitu gejala klorosis,
mulai dari bagian bawah daun. daun yang baru muncul terlihat kecil dan tanaman agak
kerdil cabang tumbuh sejajar. kuncup-kuncup mati dan berwarna hitam. Kekurangan
unsur ini menimbulkan penyakit fisiologis, khususnya pada atanaman sayur dan buah,
pada tanaman semangka biasanya ditandai dengan pertumbuhan batang muda yang tegak
berdiri, ruas pendek, daun mengecil, dan bila terkena angin batang muda tersebut mudah
patah dan mengeluarkan cairan berwarna kecoklatan, pada tanaman sayur dan buah
kekurangan unsur bini agak sulit dibedakan dengan tanaman yang terkena serangan virus.
Dan pada tanaman jagung kekurangan unsur ini bisa mengakibaatkan tongkol tanpa biji
sama sekali ( mirip jagung yang tidak terbuahi)
7) Klor (Cl)
Klor merupakan unsur yang diserap dalam bentuk ion Cl- oleh akar tanaman dan dapat
diserap pula berupa gas atau larutan oleh bagian atas tanaman, misalnya daun. Kadar Cl
dalam tanaman sekitar 2000-20.000 ppm berat tanaman kering. Kadar Cl yang terbaik
pada tanaman adalah antara 340-1200 ppm dan dianggap masih dalam kisaran hara
mikro. Klor dalam tanah tidak diikat oleh mineral, sehingga sangat mobil dan mudah
tercuci oleh air drainase. Sumber Cl sering berasal dari air hujan, oleh karena itu, hara Cl
kebanyakan bukan menimbulkan defisiensi, tetapi justru menimbulkan masalah
keracunan tanaman.
Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan osmosis sel, mencegah
kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain, untuk tanaman
kelapa dan kelapa sawit dianggap hara makro yang penting. Juga berperan dalam
fotosistem II dari proses fotosintesis, khususnya dalam evolusi oksigen.
Adapun dampak akibat defisiensi klor adalah antara lain : pola percabangan akar
abnormal, gejala wilting (daun lemah dan layu), warna keemasan (bronzing) pada daun,
pada tanaman kol daun berbentuk mangkuk.

xv
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Dalam memberikan unsur hara pada tanaman tentunya sangat penting dijaga
keseimbangan dan pengaturan kadar pemberian unsur hara tersebut, sebab jika
kelebihan dalam pemberiannya akan tidak baik dampaknya, demikian pula halnya
jika yang diberikan tersebut kurang dari takaran yang semestinya diberikan.
2. Tidak semua unsure yang di serap oleh tanaman merupakan hara,banyak yang di
serap tanaman hanya karena tersedia dalam tanah.
3. Ada 16 unsur hara esensial didalam tumbuhan. Sebagian besar unsure hara esensial
diperoleh tumbuhan dari dalam tanah, yakni sebanyak 13 jenis, sedangkan 3 lainya
yaitu C, H dan O berasal dari udara atau air.

3.2. Saran
1. Sebaiknya dalam memberikan unsure hara pada tanaman lebih baik menggunakan
pupuk organic, selain menghemat biaya juga dapat memberikan efek positif terhadap
lingkungan sekitar, sehingga microorganism tanah tidak terganggu oleh bahan kimia
tersebut.
2. Disarankan untuk para pembaca agar katika setelah membaca pembahasan diatas
harap untuk ilmunya saling mengamalkan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Falah, Siswa dan M. Affan Fajar. 2000. Produksi Tanaman dan Makanan dengan
Menggunakan Hidroponik Sederhana hingga Otomatis. IO PPI Jepang [serial

xvi
online]. http://io.ppi-jepang.org/article.php?id=200. Diakses pada tanggal 28
November 2011.
Nicholls, R. E., 1995. Hidroponik Tanaman Tanpa Tanah. Penabur, Jakarta.
Suharjo, U.K.J. 2011. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman. Bengkulu:
laboratorium agronomi fakultas pertanian universitas Bengkulu

xvii

You might also like