Professional Documents
Culture Documents
KONSULTAN :
dr. Sri Marwanta, Sp.PD, M.Kes.
TIM PENYUSUN :
Anton Giri Mahendra Oki Saraswati Utomo
Adhe Marlin Sanyoto Raka Aditya Pradana
Canda Arditya Resti Nurfadilah
Erika Vinariyanti Salma Nadia Fauziyah
Inayatul Maula Tria Multi Fatmawati
Mahira Bayu Adifta Yuscha Anindya
E D I TO R:
Inayatul Maula
Anton Giri Mahendra
ILU ST R A S I S A M P U L :
Adhe Marlin Sanyoto
Assalamualaikum Wr Wb
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas
rahmat dan karunia Nya kami dapat menyelesaikan buku ini.
Buku ini kami dedikasikan untuk para mahasiswa kedokteran dan para
dokter muda, sebagai penghubung antara ilmu pada buku teks dengan
kondisi yang sering dihadapi di bangsal.
Apresiasi yang tinggi kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
terlibat dalam penyusunan buku ini, semoga para pembaca dapat
mengambil manfaat dari tulisan kami.
Waalaikumsalam Wr Wb
Tim penulis
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
DAFTAR ISI
Daftar isi………………………………………………………………………….1
Anemia…………………………………………………………………………...2
Trombositopenia………………………………………………………………....6
Leukopenia……………………………………………………………………....8
Hipokalemia……………………………………………………………………...9
Hiperkalemia…………………………………………………………………….11
Hiponatremia……………………………………………………………...........14
Hipernatremia…………………………………………………………………...16
Hipokalsemia…………………………………………………………………....18
Hipoalbumin…………………………………………………………………….19
Koreksi ureum creatinin pada AKI……………………………………………...23
Koreksi SGOT dan SGPT……………………………………………………….27
Analisa Gas Darah………………………………………………………………29
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...32
1
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
Al Quran Surat Al-Mujadalah ayat 11:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”
ETIOLOGI
‣ Perdarahan akut maupun kronis mengakibatkan penurunan total sel darah merah
dalam sirkulasi.
‣ Hemolisis
2
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
K L ASI FI K ASI
TATAL AK SAN A
3
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
Ket :
-Hb normal : Hb yang diharapkan atau Hb normal
-Hb pasien : Hb pasien saat ini
Keterangan :
-Hb normal : Hb yang diharapkan atau Hb normal
-Hb pasien : Hb pasien saat ini
4
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
Indikasi:
‣ Kehilangan darah >20% dan volume darah lebih dari 1000 ml.
5
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
TROMBOSITOPENIA
DE FI N I SI
E TI O LO GI
6
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
TATAL AK SAN A
‣ Indikasi
Diindikasikan pada kasus perdarahan karena trombositopenia (trombosit
<50.000/µL) atau trombositopati kongenital
‣ Kontraindikasi
Dikontraindikasikan pada ITP dan KID
‣ Evaluasi
Keberhasilan transfusi trombosit dapat dipantau jumlah CCI 1 jam pasca
9 9
transfusi dengan target CCI > 7.5 – 10 x 10 /L atau CCI > 4.5 x 10 /L yang
diperiksa 18 – 24 jam pasca transfusi
7
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
Nabi SAW bersabda:
“Barang siapa berangkat dari tempat kediamannya demi menuntut ilmu
pengetahuan Agama, berarti ia berada di jalan Allah hingga ia kembali atau
pulang”. (HR. At-Tirmidzi)
LEUKOPENIA
DE FI N I SI
‣ Leukopenia adalah adalah suatukeadaan berkurangnya jumlah leukosit dalam darah,
yaitu kurang dari atau samadengan 4000/ mm3.
E TI O LO GI
‣ Multiple mieloma
K L ASI FI K ASI
1. Grade 1 : <LLN-3000/ul
2. Grade 2 : <3000-2000/ul
3. Grade 3 : <2000-1000/ul
4. Grade 4 : <1000/ul
TATAL AK SAN A
1. Inj Leucogen
5 mcg/kgBB secara bolus SC atau infus jangka pendek (30 menit) 1x/hari hingga 2
minggu
2. Cek leukosit berkala
8
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
Nabi SAW bersabda:
“Jadilah engkau orang yang berilmu atau orang yang belajar atau orang yang mau
mendengarkan ilmu, atau orang yang menyukai ilmu. Dan janganlah engkau menjadi
orang yang kelima maka kamu akan celaka“. (HR. Al-Baihaqi)
HIPOKALEMIA
DE FI N I SI
‣ Hipokalemia adalah kadar kalium yang rendah atau dibawah nilai normal atau
keadaan dimana kadar kalium serum < 3,5 mEq/L.
E TI O LO GI
‣ Pengeluaran kalium yang berlebihan melalui saluran cerna (muntah), ginjal (pemakain
diuretik, hiperaldosteronisme primer), serta keringat yang berlebihan.
‣ Influks kalium ke dalam sel, dapat terjadi pada alkalosis ekstrasel, pemberian insulin,
peningkatan aktivitas beta-adrenergik, hipotermia.
K L ASI FI K ASI
1. Hipokalemia ringan : 3,0 – 3,4 mEq/l
2. Hipokalemia moderat : 2,5 – 2,9 mEq/l
3. Hipokalemia berat : < 2,5 mEq/l
TATAL AK SAN A
1. Hipokalemia ringan dapat diberikan Kalium oral 20-40 mEq tiap 4-6 jam
2. Hipokalemia moderate dan berat dapat diberikan kalium intravena dengan
menggunakan rumus koreksi kalium.
9
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
KOREKSI KALIUM:
K E TER AN GAN :
D : ka liu m ya n g d iin gin kan
A : ka liu m s aa t in i
B B : b e r at b ad an
Jika kadar kalium serum >2 mEq/l maka diberikan KCl dengan kecepatan 10-20
mEq tiap jam.
Pada aritmia dapat diberikan KCl 20-30 mEq tiap jam melalui CVC dalam 100
ml cairan sambil dilakukan monitoring.
Anak-anak dapat diberikan 0,5-1 mEq/KgBB/dosis dewasa dalam 1 jam.
10
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
Nabi SAW bersabda:
“Wahai Abu Zar, keluarmu dari rumah pada pagi hari untuk mempelajari satu ayat
dari kitab Allah, itu lebih baik dari pada engkau mengerjakan sholat seratus
rakaat.” HR.Ibnu Majah
HIPERKALEMIA
DE FI N I SI
‣ Hiperkalemia adalah kadar kalium yang tinggi atau di atas nilai normal atau keadaan
dimana kadar kalium serum >5 mEq/L pada dewasa, > 5.5 mEq/L pada anak-anak, > 6
mEq/L pada neonatus.
E TI O LO GI
‣ Hiperkalemia karena obat (biasa pada pasien dengan penyakit gangguan ginjal atau
hipoaldosternisme). Obat yang dapat menyebabkan hiperkalemia antara lain ACE
Inhibitor, ARB, trimethoprim, heparin, beta-blocker, digoxin, NSAID.
K L ASI FI K ASI
1. Hiperkalemia ringan : 5,5 – 7,5 g/dl
2. Hiperkalemia sedang : 7.5 - 10 g/dl
3. Hiperkalemia berat : > 10 g/dl
11
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
TATAL AK SAN A
‣ Eliminasi Kalium :
1. Dialisis
2. Eksresi urin
3. Natrium polystyrene sulfonate (Kayexalate) = oral (15 gr; 1-4 kali per hari),
rectal (30-50 gr tiap 6 jam)
4. Patiromer
5. Natrium zirconium cyclosilicate
12
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
13
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
HIPONATREMIA
DE FI N I SI
E TI O LO GI
‣ Hiperglikemia
K L ASI FI K ASI
1. Hiponatremia ringan : 130– 135 mEq / L
2. Hiponatremia sedang : 125 – 130 mEq / L
3. Hiponatremia berat : <125 mEq / L
14
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
TATAL AK SAN A
1. Penanganan disesuaikan status volume pasien
2. Pasien hiponatremia memerlukan asupan oral maupun intravena.
3. Pasien dengan euvolemik mapupun hipervolemik biasanya ditangani dengan
restriksi cairan. Jika terjadi overload cairan yang signifikan dapat diberikan obat
golongan diuretik.
K O RE KS I H IP ON ATR EM IA:
15
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
Nabi SAW bersabda:
"Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia
memiliki ilmunya; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat,
wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-
duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula". (HR. Bukhari dan Muslim)
HIPERNATREMIA
DE FI N I SI
‣ Hipernatremi adalah keadaan dimana natrium serum lebih besar dari 145mmol/l.
E TI O LO GI
‣ Kehilangan air murni : asupan tidak memadai, diabetes insipidus, trauma kepala,
neoplasma.
‣ Defisit cairan : luka bakar, penggunaan obat diuretic, diare osmotik, muntah.
K L ASI FI K ASI
1. Hipernatremia ringan : 151-155 mEq/L
2. Hipernatremia sedang : 156-160 mEq/L
3. Hipernatremia berat : >160 mEq/L.
TATAL AK SAN A
1. Jika hipernatremi terjadi karena kekurangan cairan, atasi kekurangan cairan dengan
rehidrasi.
2. Hipernatremia akut (yang terjadi dalam beberapa jam), laju penurunan yang
dianjurkan adalah 1 mmol/L/jam.
16
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
Keterangan:
Air tubuh : dewasa 60% berat badan, anak 70% berat badan.
17
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
Nabi SAW bersabda:
“Apabila kamu melewati taman-taman surga, minumlah hingga puas. Para sahabat
bertanya,”Ya Rasulullah, apa yang dimaksud taman-taman surga itu?” Nabi SAW
menjawab,”majelis-majelis ta’lim/ilmu.” (HR. Al-Thabrani)
HIPOKALSEMIA
DE FI N I SI
‣ Hipokalsemia adalah kadar kalsium terkoreksi yang rendah atau di bawah nilai normal
(<1,9mmol/L).
E TI O LO GI
‣ Hipoalbumin
Asupan makanan
Kekurangan magnesium
‣ Hipoparatiroid
Autoimmune
18
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
K L ASI FI K ASI
1. Hipokalsemia ringan : Asimptomatik, kadar kalsium >1,9 mmol/L.
2. Hipokalsemia berat : Kadar kalsium<1.9 mmol/L dan / atau simptomatik
pada kadar berapapun di bawah harga normal.
TATAL AK SAN A
1. Hipokalsemia ringan
‣ Mulailah berikan suplemen kalsium oral CaCO3 1250 mg tablet 3-4 kali sehari
‣ Pada kasus post tiroidektomi dan pasien asimptomatik, ulangi pemberian kalsium
24 jam kemudian:
Ketika kadar kalsium terkoreksi >2.1 mmol/L, pasien dapat dipulangkan dan
dicek ulang kadar kalsium pada 1 minggu ke depan.
Jika kadar kalsium terkoreksi tetap di antara 1.9 dan 2.1 mmol/L tingkatkan
Sandocal 1000 to three BD.
Jika pasien tetap hipokalsemia ringan dalam kurun waktu lebih dari 72 jam
post operatif meskipun diberikan suplementasi kalsium, mulai berikan 1-alfa
calcidol 0.25 mcg/hari (calcitriol juga dapat digunakan) dengan monitoring
ketat.
Jika terkait hipomagnesemia, stop obat presipitat apapun dan berikan Mg2+
IV, 24 mmol/24 jam, terdiri dari 6 gram MgSO4 (30 ml dari 20%, 800
19
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
mmol/L, MgSO4) pada 500 ml Normal saline atau dextrose 5%. Monitor
serum Mg2+ hingga tercapai kadar serum magnesium normal.
‣ Awalnya, beri 10-20 ml 10% kalsium glukonat pada 50-100 ml dari Dextrose 5%
IV selama 10 menit dengan terpasang EKG untuk monitoring. Hal tersebut dapat
diulangi sampai pasien tidak menunjukkan gejala asymptomatic. Selanjutnya
dilakukan tindak lanjut dengan pemberian infuse kalsium glukonat dengan
ketentuan:
Encerkan 100ml dari 10% kalsium glukonat (10 vial) pada 1 liter Normal
salin atau 5% dextrose daninfusdengankecepatan 50 – 100 ml/jam. (Kalsium
klorida dapat digunakan sebagai alternative kalsium glukonat, akan tetapi
lebih iri tanpada vena dans eharusnyahanya diberikan via jalur sentral.
‣ Obati penyebab yang mendasari; padah ipokalsemia post operatif dan pada
hipoparatiroidism, yaitu dengan terapi1-alfacalcidol atau calcitriol. Dosis per bulan
sekitar 0.25 – 0.5 mcg perhari.
1-alfa calcidol dapat diberikan (pada dosis yang setara) secara intravena ,
jika terdapat kekhawatiran pada absorpsi atau kesulitan pada pemberian
obat oral.
20
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
HIPOALBUMINEMIA
DE FI N I SI
‣ Hipoalbuminemia adalah kadar albumin yang rendah atau di bawah nilai normal atau
keadaan dimana kadar albumin serum < 3,5 g/dl.
E TI O LO GI
‣ Peningkatan kehilangan protein seperti pada luka bakar, sepsis, kanker, penyakit hati
akut dan kronik, penyakit ginjal, dan infeksi.
K L ASI FI K ASI
1. Hipoabuminemia ringan : 3,5 – 3,9 g/dl
2. Hipoalbuminemia sedang : 2,5 – 3,5 g/dl
3. Hipoalbuminemia berat : < 2,5 g/dl
TATAL AK SAN A
3. Diet tinggi albumin seperti diet ekstra putih telur, ekstrak ikan lele, ekstrak
ikan gabus, tempe kedelai.
4. Albumin intravena dengan menggunakan rumus koreksi albumin (jika albumin
< 2,5 g/dl)
21
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
K O RE KS I ALB UM IN :
Keterangan:
D : Albumin yang diinginkan
A : Albumin saat ini
BB : Berat badan
40 : normal plasma 40 cc/kgBB
100 : konversi 100 cc
22
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
Source: https://muslimfiqih.blogspot.co.id/2015/05/kumpulan-
A Chadist-nabi-tentang-menuntut-ilmu.html
UTE KIDNEY INJURY
DE FI N I SI
‣ Ureum adalah produk akhir katabolisme protein dan asam amino yang diproduksi oleh
hati dan didistribusikan melalui cairan intraseluler dan ekstraseluler ke dalam darah
untuk kemudian difiltrasi oleh glomerulus. Pemeriksaan ureum sangat membantu
menegakkan diagnosis gagal ginjal akut. Klirens ureum merupakan indikator yang
kurang baik karena sebagian besar dipengaruhi diet. Kadar ureum dalam serum
normal adalah 10 – 50 mg/dL.
‣ Kreatinin merupakan hasil pemecahan kreatin fosfat otot, diproduksi oleh tubuh secara
konstan tergantung massa otot. Kadar kreatinin berhubungan dengan massa otot,
menggambarkan perubahan kreatinin dan fungsi ginjal. Kadar kreatinin relatif stabil
karena tidak dipengaruhi oleh protein dari diet. Ekskresi kreatinin dalam urin dapat
diukur dengan menggunakan bahan urin yang dikumpulkan selama 24 jam.Nilai
normal untuk pria adalah 0,5 – 1,2 mg/dl dan untuk wanita 0,5 – 1 mg/dl serum. Nilai
kreatinin pada pria lebih tinggi karena jumlah massa otot pria lebih besar
dibandingkan jumlah massa otot wanita.
23
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
E TI O LO GI
‣ Ureum
Peningkatan Konsentrasi
Penurunan Konsentrasi
K L ASI FI K ASI
Risk >1,5 kali nilai dasar >25% nilai dasar <0,5 mL/kg/jam, >6
jam
Injury >2,0 kali nilai dasar >50% nilai dasar <0,5 mL/kg/jam, >12
jam
Failure >3,0 kali nilai >75% nilai dasar <0,3 mL/kg/jam,>24
dasaratau >4 mg/dL, jam atauanuria >12
24
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
TATAL AK SAN A
Katabolisme
Variabel
Ringan Sedang Berat
25
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
Mikronutrien
26
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
DE FI N I SI
N I LAI NO RM AL (N )
‣ SGOT : 5 – 40 IU/l
‣ SGPT : 5 – 35 IU/l
P O L A E N Z I MO L O GI BE R B A G A I P EN Y A K I T H A T I
TATALAKSANA
SGOT dan SGPT akan kembali ke nilai normal sesuai dengan tatalaksana etiologi
penyakit yang mendasari.
27
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
Pemberian Hepatoprotektor
‣ Curcumin :
Curcumin merupakan komponen fitokima yang ditemukan dalam
kunyit. Kunyit sejak lama dikenal sebagai tanaman obat, diantaranya memiliki
efek farmakologis sebagai pelindung terhadap hati (hepatoprotektor),
meningkatkan nafsu makan, antiradang, memperlancar pengeluaran empedu
(kolagogum), dan mengatasi gangguan pencernaan seperti diare, konstipasi,
dan disentri.
Curcumin sebagai antioksidan yang mampu menangkap ion
superoksida dan memutus rantai antar ion superoksida (O2-) sehingga
mencegah kerusakan sel hepar. Curcumin juga mampu meningkatkan
gluthation S-transferase (GST) dan mampu menghambat beberapa faktor
proinflamasi, ekspresi gen dan replikasi virus hepatitis B melalui
downregulation dari PGC-1α.
Pemberian curcumin dosis tinggi (1000 – 2000 mg / hari) terbutki
tidak berefek berbahaya terhadap tubuh dan dapat berpotensi terhadap
perkembangan pengobatan modern pada peyakit hati.
28
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
Nabi SAW bersabda:
“Diantara tanda – tanda hari kiamat adalah diangkatnya ilmu, tersebarnya
kebodohan, banyaknya orang minum khamar dan perzinaan dilakukan dengan
terang – terangan.” (HR Imam Muslim)
DE FI N I SI
‣ Analisa gas darah merupakan salah satu cara mendiagnosis dan penatalaksanaan status
oksigenasi dan keseimbangan asam basa
H AL Y AN G D I NI LAI :
‣ pH darah
‣ Bikarbonat (HCO3-)
I N TE RP RE TASI AN AL I SI S G AS DARAH
‣ Salah satu cara menginterpretasikan gas darah dengan algoritme interpretasi berikut
ini:
1. Tentukan pH darah
29
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
Nilai pCO2 dan HCO3-, yang sama interpretasi dengan pH adalah yang primer.
30
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
pCO2 45 35
(Respiratorik)
PH 7.35 7.45
“Asidosis” “Alkalosis”
BE -2 2
(Metabolik)
‣ Tetapkan pH, jika pH <7.35, maka berada di posisi kiri, berarti “Asidosis”, dan jika
pH >7.45 maka berada di sebelah kanan tabel dan disebut “Alkalosis”.
‣ Tetapkan pCO2, bila posisinya sejajar dgn pH, penyebabnya adalah “respiratorik”.
‣ Catatan:
1. Bila pH <7.25 atau > 7.55 biasanya telah terjadi “Uncompensated” yaitu
kompensasi tubuh sudah tidak adekuat terhadap kelainan pH yang terjadi.
2. pH 7.25 – 7.34 adalah Asidosis dengan kompensasi
3. 7.46 – 7.55 adalah Alkalosis dengan kompensasi
4. 7.35 – 7.45 biasanya Mix atau normal
31
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
DAFTAR PUSTAKA
32
-KOR EKSI KELAIN AN LABO R AT OR IU M -
33