You are on page 1of 5

UNIT PELAYANAN Disahkan oleh :

KEPERAWATAN KAMAR Direktur RSUD Kota Kupang


OPERASI
SC
RSUD S. K LERIK No. Dokumen:
Jl. Timor Raya No.134 0001/SAK/KEP/2015-1
Pasir Panjang-Kupang No. Revisi: 000
Halaman: 1/2
STANDAR ASUHAN
Tahun Terbit: 2015
KEPERAWATAN (SAK)

Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan


PENGERTIAN membuka dinding perut dan dinding uterus atau vagina atau suatu
histerotomi untuk melahirkan janin dari dalam Rahim.

cemas Gangguan
pola nafas

PATHWAY

nyeri

Pengkajian
PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan dalam menghimpun
informasi (data-data) dari pasien. Data yang dapat dikumpulkan pada
pasien pembedahan Seksio Sesarea meliputi usia
2. KeluhanUtama
Adanya kelainan letak janin yang bisa diketahui dari pemeriksaan
3. Riwayat Reproduksi
a. Haid
Dikaji tentang riwayat menarche dan haid terakhir, sebab
b. Hamil dan Persalinan
 Kehamilan pertama kali atau sering.
 Jumlah kehamilan dan anak yang hidup mempengaruhi
psikologi pasien dan keluarga.
4. Data Psikologi.
Pengetahuan pasien tentang dampak yang akan terjadi sangat perlu
persiapan psikologi pasien.
5. Status Respiratori
Respirasi bisa meningkat atau menurun. Pernafasan yang rebut dapat
terdengar tanpa stetoskop. Bunyi pernafasan akibat lidah jatuh
kebelakang atau akibat terdapat secret. Suara paru yang kasar
merupakan gejala terdapat secret pada saluran nafas. Usaha batuk dan
bernafas dalam dilaksanakan segera pada pasien yang memakai
anaestesi general.
6. Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran dibuktikan melalui pertanyaan sederhana yang
harus dijawab oleh pasien atau di suruh untuk melakukan perintah.
Variasi tingkat kesadaran dimulai dari siuman sampai ngantuk, harus
di observasi dan penurunan tingkat kesadaran merupakan gejala syok.
7. Status Urinari
Retensi urine paling umum terjadi setelah pembedahan ginekologi,
pasien yang hidrasinya baik biasanya kencing setelah 6 sampai 8 jam
setelah pembedahan. Jumlah output urine yang sedikit akibat
kehilangan cairan tubuh saat operasi, muntah akibat anestesi.
8. Status Gastrointestinal
Fungsi gastrointestinal biasanya pulih pada 24-74 jam setelah
pembedahan, tergantung pada kekuatan efek narkose pada penekanan
intestinal. Ambulatori dan kompres hangat perlu diberikan untuk
menghilangkan gas dalam usus.
1. Hitung Darah Lengkap (HDL)
2. Screnning toksik dari serum dan urin
PEMERIKSAAN 3. Analisa Gas Darah (AGD)
PENUNJANG 4. Kadar kalsium darah
5. Kadar natrium darah
6. Kadar magnesium darah
7. Hbsag
8. USG
TGL/JAM PERENCANAAN

No DIAGNOSA DITEGAK TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA T


DX KAN

1. Pola jalan napas tidak Setelah - Mendemontrasikan batuk - Posisikan p


efektif berhubungan dilakukan efektif dan suara nafas yang memaksimalka
dengan efek anastesi asuhan bersih, tidak ada sianosis dan - Pasang mayo b
keperawatan, dyspnue - Keluarkan s
diharapkan - Menunjukan jalan napas batuk/section
pasien yang paten (irama nafas, - Auskultasi sua
frekuensi nafas dalam adanya suara ta
menunjukan
rentang normal, tidak ada - Atur intake
keefektifan
suara nafas abnormal) mengoptimalka
pola nafas
- Tanda-tanda vital dalam keseimbangan
rentang normal - Monitor respira
- Kolaborasi d
untuk pemberia
2. Resiko infeksi Setelah - Pasien bebas dari tanda dan - Pertahankan te
berhubungan dengan dilakukan gejala infeksi - Lakukan
luka terbuka asuhan - Menunjukan kemampuan dekontaminasi
keperawatan, untuk mencegah timbulnya pada ruang,
diharapkan infeksi operasi
pasien tidak - Jumlah leokosit dalam batas - Lakukan prose
mengalami normal steril sebel
- Alat dan medan operasi steril dilakukan (
inseksi
disinfeksi, dr
instrumentasi,
operasi, dekont
- Batasi pengunj
- Cuci tangan
sesudah tindak
- Monitor tand
infeksi sistemik
- Jelaskan pada
yang menyebab
- Kolaborasi d
untuk pemberia

3. Nyeri berhubungan Setelah - Mampu mengontrol nyeri - Lakukan pen


dengan kerusakan dilakukan - Melaporkan bahwa nyeri secara
jaringan asuhan berkurang dengan termasauk lo
keperawatan menggunakan menegement frekuensi, kali
diharapkan nyeri presipitasi
pasien tidak - Mampu mengenali nyeri - Observasi n
mengalami (skala, insensitas, frekuensi ketidak nyaman
nyeri dan tanda nyeri) - Lakukan peme
- TTV dalam rentang normal - Kaji letak, tipe
- Rasa nyaman terpenuhi nyeri
- Ajarkan teknik
- Pantau resp
analgesic
- Evaluasi analg
pasien IV atau
pilihan penata
paska operasi
- Kolaborasi d
untuk pemberia
4. Cemas berhubungan Setelah - Vital sign dalam batas - Kaji dan
dengan kurang dilakukan normal kecemasan pas
pengetahuan tindakan - Pasien dapat - Kaji koping
keperawatan mengidentifikasi, mengatasi kece
diharapkan mengungkapkan dan - Jelaskan tentan
kecemasan menunjukan teknik untuk tindakan pem
mengontrol kecemasan. akan dilakukan
pasien dapat
- Pasien kooperatif - Orientasikan de
teratasi
- Pasien mengatakan siap operasi
untuk dioperasi - Bantu / suppor
situasi yang da
kecemasan
- Anjurkan p
melakukan tekn
- Anjurkan pasie
- Kolaborasi d
untuk pem
penenang

You might also like