Professional Documents
Culture Documents
0
© Files of DrsMed – FK UR http://www.yayanakhyar.co.nr
TINJAUAN PUSTAKA
1. Hematuria
1.1 Definisi
Hematuri adalah suatu gejala yang ditandai dengan adanya darah atau sel darah
merah dalam urin. Secara klinis, hematuri dapat dikelompokkan menjadi: Hematuri
makroskopis (gross hematuria) adalah suatu keadaan urin bercampur darah dan dapat
dilihat dengan mata telanjang. Keadaan ini dapat terjadi bila 1 liter urin bercampur dengan
1 ml darah. Hematuri mikroskopis yaitu hematuri yang hanya dapat diketahui secara
mikroskopis atau tes kimiawi.1,2
1.2 Etiologi
1
• Infeksi/inflamasi, antara lain pielonefritis, glomerulonefritis, ureteritis, sistitis, dan
uretritis
• Tumor jinak/tumor ganas, antara lain tumor Wilm, tumor Grawitz, tumor pielum,
tumor ureter, tumor buli-buli, tumor prostat, dan hiperplasia prostat jinak.
• Kelainan bawaan sistem urogenitalia, antara lain kista ginjal dan ren mobilis
• Trauma yang mencederai sistem urogenitalia
• Batu saluran kemih
2. Karsinoma Buli
2.1 Definisi dan Epidemiologi
2.5 Pemeriksaan
• Pemeriksaan per-rektal atau vaginal.
Hal ini berguna untuk memeriksa keberadaan tumor dengan ukuran yang cukup
besar. Pemeriksaan palpasi bimanual sangat berguna untuk menentukan infiltrasi.
Palpasi bimanual dikerjakan dengan narkose umum (supaya otot buli-buli relaks)
pada saat sebelum dan sesudah reseksi tumor TUR Buli.4,7
• Sistoskopi (atau disebut juga sistouretroskopi)
Suatu pemeriksaan yang mana alat ini dimasukkan sepanjang uratra untuk
memeriksa kandung kemih dan traktus urinarius untuk melihat adanya suatu
abnormalitas struktural atau obstruksi , seperti tumor atau batu. Contoh jaringan
kandung kemih (biopsi) dapat diambil melalui sistoskop untuk kemudian diperiksa
dengan menggunakan mikroskop.7
• Intavenous pyelogram (IVP)
Pemeriksaan ini berguna untuk memeriksa ginjal, ureter, dan kandung kemih,
mendeteksi adanya tumor, abnormalitas, batu, dan mengetahui obstrusi janie
lainnya. Pemeriksaan IVP dapat mendeteksi adanya tumor buli berupa filling
deffect. Didapatkannya hidroureter atau hidronefrosis merupakan salah satu tanda
tanda adanya infiltrasi tumor ke ureter atau muara ureter.7
4
Gambar 3. Gambaran IVP pada karsinoma buli8
• Laboratorium
Laboratorium yang dapat digunakan anatara lain darah rutin, kimia darah, urin
mikroskopis dan deteksi bakteri di dalam urin. Selain itu dapat pula dilakukan
pemeriksaan sitologi urin, yaitu pemeriksaan sel-sel urotelium yang terlepas
bersama urin.4,7
5
Berdasarkan American Joint Committee on Cancer (AJCC) stadium untuk
karsinoma buli terdiri dari Stage 0 – Stage IV, antara lain :7
• Stage 0 : kanker superfisial atau karsinoma in situ
• Stage I : sel kanker sudah masuk di bawah jaringan mukosa kandung kemih,
namun belum menginvasi otot kandung kemih
• Stage II : sel kanker sudah menginvasi jaringan otot kandung kemih
• Stage III : sel kanker sudah menyebar melewati lapisan otot menuju jaringan di
sekitar kandung kemih, seperti prostat (pada pria) atau uterus (pada wanita)
• Stage IV : sel kanker telah meluas hingga ke rongga abdomen, dan dapat
menyebar ke jaringan limph organ lainnya di dalam tubuh
6
DAFTAR PUSTAKA
1. Sunarka N. Hematuria pada anak. Cermin Dunia Kedokteran no.134. 2002. 27-31
2. Digital Urology Channel. Hematuria. Http://www.duj.com. [diakses 30 Mei 2008]
3. Adler SN, Gasbara DB. Hematuria. Http://www.wrongdiagnosis.com. [diakses 30 Mei
2008]
4. Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi edisi ke-2. Jakarta : Sagung Seto. 2007.170-175
5. eCureME. Bladder cancer. Http://www.ecureme.com. [diakses 30 Mei 2008]
6. Steinberg GD, et al. Bladder cancer. Http://emedicine.com. [diakses 30 Mei 2008]
7. UAB Health System. Bladder cancer. Http://www.uabheath.org. [diakses 30 Mei
2008]
8. John Hopkins Medicine. Bladder cancer. Http://urology.jhu.edu. [diakses 30 Mei
2008]
9. Sjamsuhidajat R, Jong WD. Tumor kandung kemih. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke
2. Jakarta : EGC. 2004. 780-782
7
© Files of DrsMed – FK UR http://www.yayanakhyar.co.nr