You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sistem penganggaran yang berbasis kinerja (Performance Based
Budgeting) merupakan sistem yang saat ini berkembang pesat dan banyak dipakai
oleh negara-negara maju di dunia sebagai pengganti sistem penganggaran lama
yaitu sistem Line Item Budgeting.Robinson and Last (2009) menyatakan
performance-based budgeting bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pengeluaran publik dengan mengaitkan pendanaan organisasi sektor
publik dengan hasil yang dicapai dengan penggunaan informasi kinerja secara
sistematik. Carter (1994), seperti dikutip Young (2003), menyatakan performance
budget menggunakan pernyataan misi, tujuan dan sasaran untuk menjelaskan
mengapa uang dikeluarkan. Penetapan misi, tujuan dan sasaran ini merupakan
cara untuk mengalokasikan sumber daya untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu
berdasarkan tujuan-tujuan program dan hasil-hasil yang terukur. Performance
budgeting dibedakan dari pendekatan tradisional karena berfokus pada hasil dari
pengeluaran yang dilakukan, bukannya jumlah uang yang dikeluarkan.Penetapan
misi,tujuan dan sasaran ini merupakan cara untuk mengalokasikan sumber daya
untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu berdasarakan tujuan-tujuan program dan
hasil-hasil yang terukur

1.2. Tujuan Penulisan


 Pengertian anggaran
 Penganggaran Berbasisi Kinerja

1.3. Manfaat Penulisan


 Untuk mengetahui pengertian anggaran
 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penganggaran berbasis
kinerja

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Defenisi Anggaran


Anggaran ialah suatu rencana, uraian tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan dan dinyatakan dalam bentuk uang (Azwar, 1996)
Menurut Munandar (2000) anggaran mempunyai 3 kegunaan pokok, yaitu :
1. Sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus
memberikan target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan
perusahaan di waktu yang akan datang.
2. Sebagai alat pengkoordinasian kerja agar semua bagian yang
terdapat di dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling
bekerja sama dengan baik, untuk menuju sasaran yang telah
ditetapkan.
Sementara itu menurut purwanto (2005) anggaran mempunyai fungsi
yaitu :
1. Alat perencanaan (planning tool), merencanakan tindakan apa yang
dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan dan berapa
hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut.
2. Alat pengendalian (control tool), memberikan rencana detail atas pendapatan
dan pengeluaran pemerintah agar dapat dipertanggungjawabkan kepada
publik.
3. Alat kebijakan fiskal (fiskal tool), mendorong dan memfasilitasi
kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mempercepat
pertumbuhan ekonomi.
4. Alat politik (political tool), bentk komitmen eksekutif dan legislatif
atas penggunaan dana publik untuk kepentingan tertentu.
5. Alat koordinasi dan komunikasi (coordination and communication
tool), mendeteksi terjadinya inkonsistensi suatu unit kerja dan alat
komunikasi dalam lingkungan eksekutif.
6. Alat penilaian kerja (performance tool), pencapaian target anggaran
dan efisiensi pelaksanaan anggaran.

2
7. Alat motivasi (motivation tool), memotivasi manajer dan stafnya agar
bekerja secara ekonomis, efektif dan efisien dalam mencapai target dan
tujuan organisasi.

2.2. Langkah-langkah Penganggaran


Langkah-langkah yang harus diikuti dalam penganggaran adalah ;
(1) Penetapan tujuan,
(2) Pengevaluasian sumber-sumber daya yang tersedia,
(3) Negosiasi antara pihak-pihak yang terlibat mengenai angka anggaran,
(4) Persetujuan akhir,
(5) Pendistribusian anggaran yang disetujui

2.3. Kondisi yang harus disiapkan:


Kondisi yang harus disiapkan sebagai faktor pemicu keberhasilan
implementasi penggunaan anggaran berbasis kinerja,adalah
1. Kepemimpinan dan komitmen dari seluruh kompenen organisasi
2. Fokus penympurnaan administrasi secara terus-menerus
3. Sumber daya yang cukup untuk usaha penyempurnaan tersebut
(uang,waktu,dan orang)
4. Penghargaan(reward dan sanksi (punishment)yang jelas
5. Keinginan yang kuat untuk berhasil

2.4. Prinsip-prinsip Penganggaran


Prinsip-prinsip penganggran berbasis kinerja adalah:
1. Transparansi dan akuntabilitas anggaran
Anggran harus dapat menyajikan informasi yang jelas mengenai
tujuan,sasaran,hasil,dan manfaat yang diperoleh masyarakat dari suatu
kegiatan atau proyek yang dianggarkan. Anggota nasyarakat memiliki hak
dan akses yang sama untuk mengetahui proses anggaran karena
menyangkut aspirasiu dan kepentingan masyarakat,terutama pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan hidup masyarakat.Masyarakat juga berhak untuk

3
menuntut pertanggung jawaban atas rencana atapun pelaksanaan anggaran
tersebut
2. Disiplin anggaran
Pendapatan merupakan perkiraan terukur secara rasional yang dapat
dicapai untuk setiap sumber pendapatan.Sedangkan belanja yang
dianggarkan pada setiap pos/pasal yang merupakan batas tertinggi
pengeluaran belanja.Penganggaran pengeluaran harus didukung
dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang
cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan/proyek yang
belum/tidak tidak tersedianya anggaran.Dengan kata lain,bahwa
penggunaan setiap pos anggaran harus sesuai dengan kegiatan/proyek
yang diusulkan
3. Keadilan anggaran
Pemerintah pusat/daerah wajib mengalokasikan penggunaan
anggarannya secara adil tanpa diskriminasi agar dapat dinikmati oleh
seluruh kelompok masyarakat dalam pemberian pelayanan
4. Efisiensi dan efektifitas anggaran
Penyusunan anggaran hendaknya dilakukan berlandaskan azas
efisiensi,tepat guna,tepat waktu pelaksanaan,dan penggunaannya
dapat dipertanggung jawabkan.Dan yang tersedia harus dimanfaatkan
dengan sebaik mungkin untuk dapat menghasilkan peningkatan dan
kesejahtraan yang maksimal
5. Disusun dengan pendekatan kinerja
Anggaran yang disusun dengan pendekatan kinerja mengutamakan
upaya pencapain hasil kerja(output/outcome)dari perencanaan alokasi
biaya atau input byang telah ditetapkan.Hasil kerjanya harus sepadan
atau lebih besar dari biaya atau input yang telah ditetapkan selain itu
harus mampu menumbuhkan profesionalisme kerja disetiap organisai
kerja yang terkait.

4
2.5. Tiga Jenis Anggaran
Menurut Salomo (2005) terdapat tiga jenis anggaran yaitu :
1. Line item budgeting/traditional budgeting yaitu sistem penganggaran
yang disusun berdasarkan fungsi suatu organisasi. Bertujuan untuk
melakukan kontrol keuangan dan berorientasi pada input organisasi serta
pendekatannya melalui kenaikkan bertahap, dalam prakteknya indikator
keberhasilannya adalah kemampuan menyerap anggaran. Kelemahannya
adalah kontrol uang sebatas administrasinya, tidak menggambarkan
kinerja karena berorientasi pada input, hanya menetapkan rencana
anggaran berdasarkan kenaikkan secara bertahap yang berakibat tidak
tersedianya informasi yang logis dan rasional tentang anggaran tahun
yang akan datang. Indikator keberhasilannya adalah kemampuan
menghabiskan anggaran. Kelemahan ini mengakibatkan inefisiensi,
inefektivitas dan rendahnya akuntabilitas publik.
2. Planning programing budgeting system dan zero based budgeting yaitu
penyusunan anggaran yang berorientasikan pada rasionalitas dengan
menjabarkan anggaran dalam program-program, sub-program dan
proyek, dalam hal ini yang diukur adalah biaya dan manfaatnya.
Kelemahan sistem ini adalah memerlukan banyak kertas kerja, data dan
sistem manajemen informasi canggih sehingga sulit karena keterbatasan
sumber daya manusia, menghasilkan keputusan unit yang menghasilkan
paket alternatif anggaran dengan tujuan agar responsif terhadap
kebutuhan masyarakat.
3. Performance budgeting, anggaran yang berorientasi pada kinerja yaitu
sistem penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan
berkaitan dengan visi, misi dan rencana strategis organisasi.

5
6
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pembahasan makalah ini antara
lain: Penerapan penganggaran berbasis kinerja dalam paket managing for results,
berkaitan dengan perencanaan stratejik dan target kinerja, serta pemberian reward
and punishment. Penganggaran berbasis kinerja adalah proses penyusunan
anggaran yang berkelanjutan, termasuk didalamnya proses umpan balik tentang
kinerja yang dicapai. Oleh karena itu, pelaksanaan penganggaran berbasis kinerja
tidak dapat dilakukan dengan optimal tanpa ditunjang dengan penerapan insentif
atas kinerja yang dicapai. Untuk itu, diperlukan mekanisme penilaian, sistem
insentif dan rewards and punishments, yang diterapkan sebagai pengaruh/akibat
keberhasilan atau kegagalan pencapaian kinerja atas penganggaran untuk tahun
berikutnya.
Penerapan insentif dilakukan antara lain dengan mengaitkan antara
keberhasilan pencapaian kinerja dengan perolehan atas prioritas anggaran disertai
kepastian atas pembiayaan suatu program dan kegiatan ke depan. Selain itu, perlu
pula didukung dengan mekanisme non keuangan, terutama keinginan dan
kebutuhan atas pencapaian kinerja, yaitu beberapa bentuk insentif lain yang secara
teori dapat dilakukan, seperti penerapan sistem pembayaran gaji berdasarkan
kinerja, koreksi perencanaan, mengurangi/ membatasi/ menahan pemberian dana,
memotong gaji pimpinan, memidahkan tanggung jawab organisasi dan
penggantian pimpinan unit yang bertanggungjawab.

7
DAFTAR PUSTAKA

Lucy Stefani, Delfi. 2013. Pembiayaan Kesehatan,


(Online), http://delfistefani.wordpress.com/2013/06/19/makalah-pembiayaan-
kesehatan/,
Undang Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang : Kesehatan Murti, Bhisma. 2010.
Pertemuan Pembahasan Definisi Anggaran Kesehatan, (Online),
http://kgm.bappenas.go.id/index.php?hal=fi1&keyIdHead=36,

8
MAKALAH

PEMBIAYAAN DAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN


PENGANGGARAN BERBASISI KINERJA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

KELOMPOK 7

CEDES NINE SILALAHI


ERISWAN SOLIN
GITA SINAGA
LISTY AYU MAULINA
LOREN BR GINTING
PUTRI MAY ASTUTI
SYARTI

Nama Dosen :
Ns.M.Dasril Samura, S.Kep, M.Kes

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (S1)


STIKES DELI HUSADA DELI TUA
T.A. 2016/2017

9
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji Syukur kepada Tuhan YME kami dapat


menyelesaikan Tugas dengan judul Penganggaran Sektor Publik & Swasta. Tugas
ini disusun sebagai tugas mengikuti mata kuliah Pembiayaan & Penyelenggaraan
Kesehatan jurusan PSKM tingkat II di STIKES Deli Husada Delitua.
Dalam makalah ini diuraikan tentang latar belakang, tujuan penulisan,
manfaaat penulisan, pembahasan, dan kesimpulan. Dalam penyusunannya, kami
mengalami beberapa kendala. Namun, beruntung tiap-tiap anggota dari kelompok
kami saling bekerjasama dalam penyusunan makalah ini. Kami sadar bahwa
makalah ini masih memiliki kelemahan dan kekurangan, hal ini disebabkan
terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Olehkarena itu, kami memohon maaf
atas kekurangan tersebut. Kami juga senantiasa membukatangan untuk menerima
kritik dan saran yang membangun agar kelak kami bisa berkarya lebih baik lagi.
Harapan kami, semoga karya kecil ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Semoga
pula makalah ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Akhirnya kepada dosen
dan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat
diselesaikan kami ucapkan terima kasih.

Delitua, Januari 2017

Tim Penyusun

10i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................ 1
1.2. Tujuan Penulisan ......................................................... 1
1.3. Manfaat Penulisan ........................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................. 2
2.1. Defenisi Anggaran ....................................................... 2
2.2. Langkah-langkah Penganggaran ................................. 3
2.3. Kondisi yang harus disiapkan ...................................... 3
2.4. Prinsip-prinsip Penganggaran ..................................... 3
2.5. Tiga Jenis Anggaran .................................................... 5
BAB III PENUTUP ........................................................................... 7
Kesimpulan .......................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA

11ii

You might also like