You are on page 1of 27

LAPORAN

STUDI LAPANGAN NILAI-NILAI ANEKA


PADA BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I PALEMBANG

DISUSUN OLEH:
ALBIMA UMARI SOFYANDANI
NDH: 36

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SUMATERA SELATAN
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN I
TAHUN 2018

i
LEMBAR PENGESAHAN

STUDI LAPANGAN NILAI-NILAI ANEKA


PADA BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I PALEMBANG

Palembang, 08 Juni 2018

Disetujui Pembimbing Studi Lapangan Peserta Diklat


Internalisasi Nilai-Nilai Dasar PNS,

Sentot Supriyadi, S.Sos., M.Si Albima Umari Sofyandani, S.IP


Widyaiswara Ahli Muda Penata Muda/III.a
NIP. 196609211989011001 NIP. 199401162017121001

MENGESAHKAN
Kabid Pengembangan Kompetensi Manajerial
BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan

HJ. Holijah, SH., M.H


Pembina Tk.I/IV.b
NIP. 196909071996032004

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunia dan rahmat-Nya penulis dapat mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar) Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III Angkatan I Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia dengan tujuan untuk membentuk nilai-nilai dasar progesi
sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil yang memiliki karakter akuntabilitas yang
baik, rasa nasionalisme yang tinggi terhadap bangsa dan negara, memiliki etika
dalam pelayanan publik, berkomitmen mutu serta anti korupsi dalam
penyelenggaraan pelayanan masyarakat.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:


1. Allah SWT yang telah memberikan kesempatan, nikmat serta merahmati kami
sehingga dapat melaksanakan kegiatan studi lapangan;
2. Kedua orang tua saya yang selalu mendukung dan terus berdo’a agar semua
kegiatan saya selalu dirahmati oleh Allah SWT;
3. Ibu Hj. Holijah, S.H., M.H., Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi
Manajerial BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan;
4. Bapak Sentot Supriyadi S.Sos., M.Si, selaku pendamping kami;
5. Bapak Evhan Novaltha selaku pendamping pada kegiatan studi lapangan;
6. Serta panitia Latsar Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 2018

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat dan peserta Latsar dapat
memahami nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil yang akan kita implementasikan
dalam kegiatan sehari-hari di unit kerja masing-masing.

Palembang, 08 Juni 2018


Peserta Diklat,

Albima Umari Sofyandani, S.IP


NIP. 199401162017121001

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................... i
Lembar Pengesahan ............................................................................................. ii
Kata Pengantar .................................................................................................... iii
Daftar isi .............................................................................................................. iv
I. Pendahulan
a. Latar Belakang .......................................................................................... 1
b. Tujuan dan Manfaat................................................................................... 3
II. Hasil Studi Lapangan
a. Deskripsi Organisasi.................................................................................. 4
b. Hasil Pengamatan Lokus ........................................................................... 7
c. Keterkaitan Hasil Pengamatan dengan Nilai-Nilai Dasar ANEKA ........ 10
III.Penutup
Kesimpulan .................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 17
LAMPIRAN ....................................................................................................... 18

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang–Undang No 5 Tahun 2014 mengatur tentang Aparatur Sipil Negara
yang dimana perundang-undangan ini dibentuk untuk menciptakan aparatur negara
yang profesional dan negara memiliki sumber daya manusia yang berintegritas dan
berkompeten di bidangnya. Pegawai Negeri Sipil adalah alat pemerintahan
(aparatur pemerintahan) keberadaannya yang sentral dalam melaksanakan
kebijakan atau peraturan pemerintahan guna mencapai Tujuan Nasional yang
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Sistem Pemasyarakatan Adalah suatu proses pembinaan terpidana yang
didasarkan atas asas Pancasila dan memandang terpidana sebagai makhluk Tuhan,
individu dan anggota masyarakat sekaligus. Dalam membina terpidana
diperkembangkan hidup kejiwaanya, jasmaniahnya, pribadi serta
kemasyarakatannya dan dalam penyelenggaraannya, mengikutsertakan secara
langsung dan tidak melepaskan hubungannya dengan masyarakat. Wujud serta cara
pembinaan terpidana dalam semua segi kehidupannya dan pembatasan kebebasan
bergerak serta pergaulannya dengan masyarakat di luar lembaga disesuaikan
dengan kemajuan sikap dan tingkah lakunya serta pidanaanya yang wajib dijalani.
Dengan demikian diharapkan terpidana pada waktu lepas dari lembaga benar-benar
telah siap hidup bermasyarakat kembali dengan baik. Salah satu lembaga pelaksana
sistem pemasyarakatan adalah Balai Pemsyarakatan. Di studi lapangan ini, kami
berkesempatan untuk berkunjung di Balai Pemsyarakatan Kelas I Palembang.
Dalam masyarakat secara umum, Balai Pemasyarakatan belum begitu
dikenal. Masyarakat lebih menganal Lembaga Pemasyarakatan (LP) atau Rumah
Tahanan (RUTAN) daripada Balai Pemasyarakatan dalam hal pembinaan terhadap
narapidana. Padahal Balai Pemasyarakatan (BAPAS) memiliki peran yang penting
dalam memberikan bimbingan terhadap para narapidana yang telah memperoleh
pelepasan bersyarat, yaitu dengan memberikan pengawasan yang khusus. Balai
Pemsyarakatan Kelas I Palembang didirikan dengan berdasarkan kepada Undang-

1
Undang No. 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan dalam Pasal 1 angka 4,
dirumuskan bahwa Balai Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut BAPAS adalah
pranata untuk melaksanakan bimbingan klien pemasyarakatan.
Nama Balai Pemsyarakatan (BAPAS) sebelumnya adalah Balai Bimbingan
Pemsyarakatan dan Pengentasan Anak (BISPA) yang berdasarkan Keputusan
Menteri Kehakiman No. M.01.PR.07.03 Tahun 1997 namanya diubah menjadi
Balai Pemasyarakatan (BAPAS) untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 12
Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan.
Setelah agenda pembelajaran Nilai-Nilai Dasar PNS peserta pelatihan dasar
akan melakukan studi lapangan Studi lapangan memiliki peran penting dalam
pelatihan dasar CPNS, dimana dapat memberi kesempatan belajar secara nyata dan
menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek. Studi lapangan dapat
meningkatkan pengetahuan dan motivasi para peserta pelatihan dasar dalam
kegiatan belajar serta melatih keahlian observasi dan persepsi peserta. Setiap
peserta dapat mengobservasi secara langsung hal-hal yang terjadi di lapangan dan
juga mengaitkan hal-hal tersebut secara personal dalam pekerjaan. Studi lapangan
dapat membantu peserta pelatihan dasar berpikir melalui konsep ataupun aktivitas-
aktivitas yang seringkali tidak terdapat di dalam kelas.
Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, memuat hal-hal terkait pelatihan
dasar yang diselenggarakan oleh pemerintah yakni dengan maksud dan tujuan agar
dapat membentuk PNS profesional yang berkarakter yaitu PNS yang dibentuk oleh
sikap dan perilaku disiplin PNS, dan nilai-nilai dasar PNS yang terdiri dari
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi
(ANEKA). Yang dimana kami lakukan visitasi/studi lapangan ke Balai
Pemasyarakatan Kelas I Palembang.

2
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang implementasi nilai dasar ANEKA dalam setiap
program kerja yang dilakukan di Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kelas I
Palembang.
2. Untuk mengetahui Visi dan Misi serta nilai-nilai organisasi di Balai
Pemasyarakatan (BAPAS) Kelas I Palembang.
3. Agar peserta pelatihan dasar dapat memahami nilai-nilai dasar ANEKA dan
mampu memahami penerapannya di lapangan.

Manfaat
1. Peserta pelatihan dasar dapat memahami pentingnya nilai-nilai dasar PNS yang
tercantum dalam ANEKA.
2. Penerapan nilai dasar ANEKA yang ada di Balai Pemasyarakatan (BAPAS)
Kelas I Palembang dapat menjadi bekal peserta latsar untuk menerapkan dan
mengembangkan di institusi masing-masing.
3. Peserta pelatihan dasar mampu mengidentifikasi kendala-kendala yang ada di
lapangan sehingga nantinya mampu mencari solusi dari setiap kendala.

3
BAB II
HASIL STUDI LAPANGAN

A. Deskripsi Singkat Balai Pemasyarakan (BAPAS) Kelas I Palembang


Balai Pemasyarakatan Kelas I Palembang berdiri sejak tahuun 1974 dengan
nama Balai Bimbingan dan Kemasyarakan dan Pengentasan Anak (BISPA).
Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Bina Tuna Warga Nomor :
DDPA.4.1/10/43 tanggal 14 Mei 1974. Pada mulanya Balai BISPA Palembang
masih menumpang di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Negara di Jalan
Inspektur Marzuki Pakjo Palembang, hingga pada tahun 1978 Balai BISPA
Palembang pindah ke Jalan Kapten A. Rivai No. 90 Palembang hingga saat ini.
Pada tahun 1997, perubahan nomenklatur Balai BISPA menjadi Balai
Pemasyarakatan (BAPAS) sesuai dengan Keputusan Menteri Kehakiman
Repuublik Indonesia No: M.01.PR.07.03 tahun 1997. Adapun wilayah kerja dari
BAPAS Kelas I Palembang terdiri dari Kota Palembang, Kota Prabumulih,
Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Musi Banyuasin
dan Kabupaten Banyuasin.

Stuktur Organisasi
Berdasarkan Undang-Undang No 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan disebut
bahwa sistem pemasyakarakatan adalah suatu tatanan mengenai arah dan batas serta
cara pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan Pancasila yang
dilaksanakan secara terpadu antara pembina, yang dibina, dan masyarakat untuk
meningkatkan kualitas Warga binaan Pemasyarakatan agar menyadari kesalahan,
memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima
kembali oleh lingkungan masyarakat. Menurut Pasal 6 Undang-Undang No. 12
Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan pembimbingan Warga Binaan
Pemasyarakatan dilakukan oleh BAPAS.
Fungsi dari Balai Pemasyarakatan, yaitu:
1. Melaksanakan bimbingan pemasyarakan untuk peradilan
2. Melakukan registrasi klien pemasyarakatan

4
3. Melakukan bimbingan kemasyarakatan dan pengentasan anak
4. Mengikuti sidang peradilan di pengadilan negeri dan sidang TPP (Tim
Pengamat Pemasyarakatan) di lembaga pemasyarakatan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
5. Memberikan bantuan bimbingan kepada bekas narapidana, anak negara dan
klien pemasyarakatan yang memerlukan
6. Melakukan urusan tata usaha BAPAS.

Dasar hukum yang digunakan dalam pelaksaaan tugas dan fungsi di BAPAS
Palembang, antara lain:
o Undang-Undang No.12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
o Undang-Undang No.39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia
o Undang-Undang No.11 Tahun 2012 Tentang Peradilan Pidana Anak
o Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 1999 Tentang Pembinaan dan
Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan
o Peraturan Menteri Hukum dan HAM No.3 Tahun 2018 Tentang Syarat dan
Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga,
Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat.
o Keputusan Menteri Kehakiman RI No. M.01-PK-04.10 Tahun 1998 Tentang
Tugas, Kewajiban dan Syarat-Syarat Bagi Pembimbing Kemasyarakatan.

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi, maka diperlukannya koordinasi


secara vertikal ataupun koordinasi secara horizontal. Hal ini diperlukan agar
pelaksanaan tugas di setiap unit kerja di BAPAS Palembang dapat berjalan dengan
lancar. Berikut adalah struktur organisasi Balai Pemasyarakatan Kelas I
Palembang:

5
Struktur Organisasi BAPAS Kelas I Palembang

Visi dan Misi


Visi :
Membangun Institusi Pelayanan Klien Pemasyarakatan yang Bersih dan
Berwibawa

Misi :
1. Menyelenggarakan Pelayanan Pemasyarakatan Dengan Cepat dan Berkualitas
2. Menyelenggarakan Pendampingan Terhadap Klien Pemsyarakatan dan Anak
Bermasalah Dengan Hukum
3. Menyelenggarakan Pembimbingan dan Pengawasan Terhadap Klien
Pemsyarakatan Di Luar Lembaga

6
4. Menyelenggarakan Pelatihan Kerja Bagi Klien Pemasyarakatan Yang
Berorientasi Kepada Kemandirian.

Nilai – Nilai Organisasi:


Balai Pemasyarakatan Kelas I Palembang memiliki nilai-nilai organisasi :
Melayani dengan PASTI SMART dan sepenuh HATI yang merupakan
singkatan dari:
1. PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, Inovatif).
2. SMART (Serious ,Minded ,Active ,Responsive, Talk) dan
3. HATI (Handal, Amanah, Tertib, Ikhlas)

Tugas dan Fungsi Organisasi


Balai Pemasyarakatan Kelas I Palembang memiliki tugas dan fungsi sebagai
berikut:
1. Penelitian Kemasyarakatan
2. Pembimbingan
3. Pengawasan
4. Pendampingan
5. Melakukan Tata Usaha Kantor

B. Kegiatan dan Tahapan Kegiatan


Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis di Balai Pemasyarakatan
Kelas I palembang pada hari jum’at tanggal 08 juni 2018 Balai Pemasyarakatan
Kelas I Palembang mempunyai tugas pokok, yaitu memberikan bimbingan
kemasyarakatan serta pengawasan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Balai
Pemasyarakatan Kelas I Palembang sendiri mempunyai tugas dan fungsi
menyelenggarakan sebagian dari tugas pokok Direktoral Jenderal Pemasyarakatan
dalam menyelenggarakan pembimbingan klien pemasyarakatan di daerah.

7
Salah satu tugas Balai Pemasyarakatan Kelas I Palembang adalah
menyelenggarakan Penelitian Kemasyarakatan (LITMAS), yang berguna untuk:
a. Membantu memperlancar tugas Penyidik, Penuntut Umum dan Hakim dalam
Perkara Anak Nakal, baik di dalam maupun di luar sidang.
b. Membantu melengkapi data Warga Binaan Pemasyarakatan dalam pembinaan,
yang bersifat mencari pendekatan dan kontak antara Warga Binaan
Pemasyarakatan yang bersangkutan dengan masyarakat.
c. Bahan pertimbangan bagi Kepala Balai Pemasyarakatan dalam rangka proses
Asimilasi dapat tidaknya Warga Binaan Pemasyarakatan menjalani proses
asimilasi atau Integrasi Sosial dengan baik.

Di Balai Pemasyarakatan Kelas I Palembang terdiri dari 3 Seksi, yaitu Sub


Bagian Tata Usaha, Seksi Bimbingan Klien Anak dan Seksi Bimbingan Klien
Dewasa. Kegiatan yang mendominasi di BAPAS Kelas I Palembang adalah
Seksi Bimbingan Klien Dewasa, dikarenakan klien Pemasyarakatan paling banyak
pengajuan litmas. Adapun Seksi Bimbingan Klien Dewasa terdiri atas:
a. Subseksi Registrasi Klien Dewasa
b. Subseksi Bimbingan Kerja Klien Dewasa
c. Subseksi Bimbingan Kemasyarakatan Klien Dewasa
Adapun rincian tugas dari Subseksi Registrasi di BAPAS Kelasi I
Palembang adalah sebagai berikut:
1. Merencanakan kegiatan di bulan yang akan datang;
2. Melaksanakan tata kearsipan;
3. Menyiapkan blangko-blangko/formulir;
4. Menyusun laporan mingguan, bulanan, triwulan, semester dan tahunan;
5. Meningkatkan pengawasan internal dan eksternal;
6. Meningkatkan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Adapun rincian tugas dari Subseksi Bimbingan Kerja Klien Dewasa
adalah sebagai berikut:
1. Pengolahan dan pengumpulan data berkas napi dan klien dewasa;

8
2. Menyeleksi berkas napi dan klien dewasa;
3. Melaksanakan kunjungan;
4. Melaksanakan bimbingan dan pembinaan mental terhadap klien;
5. Membuat laporan perkembangan kegiatan;
6. Menyiapkan program bimbingan keterampilan;
7. Melaksanakan koordinasi secara internal maupun eksternal;
8. Menjalin kerja sama dengan pihak ketiga;
9. Mengupayakan sarana prasarana bimbingan keterampilan;
10. Melaksanakan bimbingan keterampilan;
11. Mengusahakan penyaluran bantuan kerja bagi Klien Dewasa;
12. Memberikan motivasi kepada klien agar dapat hidup mandiri;
13. Meningkatkan bimbingan pegawai;
14. Meningkatkan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Adapun rincian tugas dari Subseksi Bimbingan Kemasyarakatan Klien
Dewasa adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi permintaan litmas dari: Lapas/Rutan/Bapas lain;
2. Meningkatkan kualitas litmas;
3. Melaksanakan sidang TPP;
4. Meningkatkan pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan terhadap klien
dewasa;
5. Meningkatkan efisiensi pelaksanaan kunjungan rumah;
6. Meningkatkan kerapian penyusunan laporan pada Subseksi Bimbingan
Kemasyarakatan Klien Dewasa;
7. Meningkatkan bimbingan pegawai;
8. Meningkatkan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

9
C. Keterkaitan Hasil Pengamatan Dengan Nilai-Nilai Dasar ANEKA
a. Akuntabilitas
Nilai-nilai yang terkandung dalam akuntabilitas adalah sebagai berikut:
1. Kepemimpinan;
2. Tranparansi;
3. Integritas;
4. Tanggung Jawab (Responsibilitas);
5. Keadilan;
6. Kepercayaan;
7. Keseimbangan;
8. Kejelasan;
9. Konsistensi.
Balai Pemasyaraktan kelas I Palembang telah menerapkan nilai-nilai
akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pokok sebagai instansi
Pembimbing Kemasyarakatan dari mulai penelitian kemasyarakatan,
pendampingan, pembimbingan dan pengawasan.
Nilai Kepemimpinan dibuktikan dengan Kepimpinan yaitu Kepala Balai
Pemasyarakatan Kelas I Palembang memainkan peranan yang sangat penting dalam
menciptakan lingkungan yang akuntabel di lingkungan kerjanya.
Nilai transparansi dibuktikan dengan adanya publikasi rencana kerja maupun
pembimbingan, pengawasan dan pendampingan terhadap klien yang dapat diakses
oleh masyarakat luas.
Nilai Tanggung Jawab dapat dilihat dari semua pegawai yang melaksanakan
tugas dan kewajibannya secara baik sesuai dengan SOP.
Nilai Keadilan dapat dilihat dari pemberian pelayanan bagi masyarakat tanpa
adanya diskriminasi.
Nilai kepercayaan serta kejelasan terlihat dari alur kerja yang jelas dan tidak
membingungkan bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan di Balai
Pemasyarakatan Kelas 1 Palembang.
Nilai keseimbangan diwujudkan dalam keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan serta harapan masyarakat dan kapasitas.

10
Nilai Kejelasan dibuktikan dengan dibuatnya poster mengenai tujuan dan hasil
yang ingin dicapai oleh Balai Pemasyarakatan Kelas I Palembang secara jelas dapat
dibaca oleh seluruh masyarakat.
Nilai konsistensi diwujudkan dengan terus mengupayakan peningkatan
pelayanan bagi masyakarat yang membutuhkan.

b. Nasionalisme
Nilai-nilai yang terkandung dalam nasionalisme adalah sebagai berikut:
1. Nilai-nilai dasar yang berhubungan dengan butir-butir Pancasila;
2. Cinta tanah air;
3. Rela berkorban;
4. Persatuan;
5. Integritas.
Balai Pemasyarkatan Klas I Palembang telah menerapkan nilai-nilai
nasionalisme dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pemberian layanan konsultasi
kepada klien. Layanan konsultasi yang diberikan oleh pihak Balai Pemasyarakatan
Kelas I Palembang untuk masyarakat. Hal ini menunjukkan keseriusan Balai
Pemasyarakatan Kelas I Palembang untuk ikut andil dalam pembangunan bangsa
dan negara, yang merupakan cerminan akan cinta terhadap tanah air.
Nilai yang berhubungan dengan sila pertama ketuhanan yang maha esa
tercermin dalam ketaatan pegawai dalam beribadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing, serta selalu berupaya melibatkan tuhan dalam
setiap kegiatan bagi klien di Bapas Kelas 1 Palembang.
Nilai yang berhubungan dengan sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab,
terlihat dari upaya BAPAS Kelas 1 Palembang membela hak-hak kliennya seperti:
1. Hak untuk diterima kembali di masyarakat
2. Hak untuk mendapatkan pengobatan
3. Hak untuk beribadah
4. Hak untuk mendapatkan informasi terkait dengan pembimbingan

11
5. Hak memperoleh kartu bimbingan
6. Hak memperoleh pembimbingan
Nilai yang terhubung dengan sila ketiga persatuan Indonesia dilihat dari
kegiatan apel pagi dan sore yang dilakukan di BAPAS kelas 1 Palembang yang
rutin dilakukan setiap hari demi mewujudkan rasa cinta tanah air.
Nilai yang berhubungan dengan sila keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan dinilai dari adanya
rapat atau musyawarah antara pimpinan dengan staff dalam setiap pengambilan
kebijakan maupun keputusan.
Nilai yang terhubungn dengan sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia terwujud dalam memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan
masyarakat tanpa adanya diskriminasi, kesempatan yang sama bagi setiap pegawai
yang berprestasi untuk menduduki jabatan dan fasilitas umum yang bisa digunakan
oleh seluruh masyarakat.

c. Etika Publik
Nilai-nilai yang terkandung dalam etika publik adalah sebagai berikut:
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945;
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada publik;
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;

12
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
Dalam menjalankan tugas, Balai Pemasyarakatan Kelas I Palembang telah
menunjukkan nilai-nilai dasar etika publik yaitu memberikan pelayanan kepada
publik secara jujur,tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasilguna, dan
santun, terlihat dengan adanya SOP dan poster mengenai tata cara pelayanan yang
dijadikan pedoman dalam memberikan pelayanan yang prima, bersikap secara
profesional dan tidak berpihak kepada instansi manapun, menciptakan lingkungan
kerja yang non diskriminatif dimana semua pegawai memiliki hak dan kewajiban
yang sama, membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian, yang berfokus pada
penelitian Kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan, dan melakukan tata
usaha, mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
diwujudkan dengan adanya laporan kinerja setiap bulannya, serta memiliki
kemampuan untuk menjalankan kebijakan dan program pemerintah yang telah
ditunjukan oleh Balai Pemasyarakatan Kelas I Palembang dalam menjalankan
setiap program yang telah dibuat oleh Direktorat Jendral Pemasyarakatan pada
khususnya.

d. Komitmen Mutu
Nilai-nilai yang terkandung dalam komitmen mutu adalah sebagai berikut:
1. Efektivitas;
2. Efisiensi;
3. Inovasi;
4. Berorientasi Mutu.
Balai Pemasyarakatan Kelas I Palembang telah menjalankan program-program
yang berkaitan dengan nilai nilai efektif, efisien, mutu dan inovasi. Dilihat dari
Nilai efektif dan efisien setelah melakukan studi lapangan ke Balai Pemasyarakatan
Kelas I Palembang telah melakukan layanan publik dengan efektif dilihat dari alur

13
klien saat pertama kali datang
1. Mengambil nomor antrian
2. Mengisi data dimeja SDP
3. Melakukan verifikasi berkas klien
4. Registrasi data.
Pelayanan ini dilihat sangat efektif dan efisien mengingat semua alur tersebut
dilakukan dalam satu ruangan.
Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik Balai
Pemasyarakatan Kelas I Palembang sangat berorientasi pada mutu. BAPAS kelas 1
Palembang selalu mengupayakan peningkatan pelayanan, agar masyarakat merasa
puas akan pelayanan dari BAPAS kelas 1 Palembang.
Inovasi juga terus dilakukan salah satunya dengan memperindah gedung
BAPAS dengan cara melakukan pengecatan ulang pada interior maupun eksterior.
Perpustakaan di ruang bagian umum merupakan inovasi yang sangat baik,
mengingat hal tersebut dapat mempermudah pegawai untuk mencari berbagai
macam buku atau informasi yang diperlukan.

e. Anti Korupsi
Nilai-nilai yang terkandung dalam anti korupsi adalah sebagai berikut:
1. Jujur;
2. Disiplin;
3. Tanggung Jawab;
4. Kerja Keras;
5. Sederhana;
6. Mandiri;
7. Adil;
8. Berani;
9. Peduli.
Balai Pemasyarakatan kelas l palembang mengimplementasikan nilai-nilai anti
korupsi secara keseluruhan yang mana dibuktikan dengan diharamkannya

14
menerima imbalan berupa uang atau barang lainnya dalam pelaksanaan
pembimbingan kemasyarakatan. Banyaknya poster dan gambar yang bertemakan
anti korupsi maupun suap di kantor BAPAS kelas 1 Palembang yang mana hal
tersebut dapat dijadikan self reminder bagi pegawai maupun masyarakat. Dan
terutama dalam bidang pengelolaan keuangan di kelola secara jelas, jujur, adil, dan
bertanggung jawab dibuktikan dengan adanya transparansi laporan keuangan yang
dibuat setiap bulannya.

15
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan studi lapangan ke Balai Pemasyarakatan
(BAPAS) Kelas I Palembang.
1. BAPAS Kelas 1 Palembang memiliki 2 seksi teknis yaitu, seksi bimbingan
klien dewasa dan seksi bimbingan klien anak, dan satu seksi non teknis yaitu
Tata Usaha. Yang mana ketigas seksi ini membawahi masing-masing 3 sub
seksi.
2. Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kelas I Palembang telah menerapkan nilai-
nilai ANEKA dalam setiap kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
masing-masing seksi.
3. Peserta pelatihan dasar (Latsar) CPNS Kementerian Hukum dah HAM
Golongan III Angkatan I dapat mengetahui dan memahami secara langsung
mengenai praktik nilai-nilai dasar ANEKA yang telah diterapkan di BAPAS
Kelas I Palembang.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2018. Sejarah Bapas Kelas I Palembang. Tersedia pada:


https://www.bapaspalembang.com/p/blog-page_26.html?m=1 diakses pada 12
Juni 2018.
Lembaga Administrasi Negara. 2016. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negara Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta (ID): Lembaga
Administrasi Negara.
Pemerintah Republik Indonesia. 1995. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
12 Thun 1995 Tentang Pemasyarakatan. Jakarta (ID): Sekretariat Negara.

17
LAMPIRAN

Tampak luar bangunan BAPAS Kelas 1 Palembang.

18
Layanan pengaduan pungli BAPAS kelas 1 Palembang.

19
Nomor antrian pelayanan di BAPAS Kelas 1 Palembang.

20
SOP Proses Bimbingan Klien di BAPAS Kelas 1 Palembang.

21
Dokumentasi Poster Mengenai Perintah Dari Dirjen Pemasyarakatan Mengenai
Perintah Harian untuk Petugas Pemasyarakatan

22
i

You might also like