You are on page 1of 27

Latar Belakang

Pulau Sumatera merupakan daerah yang berada di daerah zona


tektonik aktif. Hal ini ditunjukan dengan adanya zona
penunjaman lempeng didaerah pantai barat dan jalur barisan
gunung api dari ujung utara Pulau Sumatera hingga daerah
Selat Sunda. Selain itu juga terdapat patahan aktif yang
membelah Pulau Sumatera yang merupakan patahan
terpanjang di Indonesia dan sering disebut dengan Sumatera
Fault System (SFS) atau Sesar Sumatera. Daerah disekitar
patahan merupakan zona lemah dan rawan gempa.
Kabupaten Aceh Tengah merupakan salah satu wilayah
rawan bencana gempa bumi di Provinsi Aceh. Gempa
bumi yang pernah terjadi di daerah ini diprediksi
bersumber dari Sesar Sumatra yang terletak di darat.
Namun dalam hal ini perlu diadakan studi lebih lanjut
terhadap hubungan pengaruh Sesar Sumatera
terhadap gempa tersebut.
Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan makalah seminar ini adalah


untuk melengkapi kurikulum semester VIII pada
Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral,
Institut Sains & Teknologi T.D.Pardede Medan.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah


untuk mengenal Sesar Sumatera secara umum dan
hubungannya terhadap gempa yang terjadi di
Kabupaten Aceh Tengah pada tahun 2013.
Rumusan Masalah

Sesar Sumatera membentang mulai dari ujung utara


hingga ujung selatan Pulau Sumatera. Keberadaannya
sering dianggap bertanggungjawab terhadap kejadian
gempa bumi yang pernah terjadi di Pulau Sumatera.
Namun seberapa besar hubungan Sesar Sumatera
terhadap gempa yang terjadi tersebut khususnya pada
gempa di Kabupaten Aceh Tengah 2 Juli 2013.
Batasan Masalah
Dalam penulisan makalah ini penulis hanya
membahas tentang studi kasus gempa yang terjadi di
daerah Kabupaten Aceh Tengah yang terjadi pada
tanggal 2 Juli 2013.
Metode Penulisan
Metode penulisan ini didasarkan pada metode
pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data
yang ditempuh dengan prosedur penulisan yang
mencakup :
1. Study kepustakaan, yaitu dengan membaca berbagai
literatur yang dapat mendukung penulis dalam
memahami masalah.
2. Internet, yaitu dengan mengambil beberapa
referensi di internet sebagai bahan pendukung
dalam penulisan .
Tektonik Pulau Sumatra
Tatanan tektonik Sumatera dipengaruhi kuat oleh tumbukan
konvergensi dua buah lempeng yaitu antara lempeng Indo-
Australia yang bergerak relatif dan menunjam terhadap lempeng
Eurasia.
Pulau Sumatra diinterpretasikan dibentuk oleh kolisi dan suturing
dari mikrokontinen di Akhir Pra-Tersier. Pada masa sekarang
Lempeng Indo-Australia (Samudera) mensubduksi di bawah
Lempeng Eurasia (Benua)pada arah N20°E dengan rata-rata
pergerakannya 6–7 cm/tahun. (Sieh, K and Natawidjaja. 2000.
Neotectonics of Sumatran Fault, Indonesia. Journal of Geophysical
Research.)
Berdasarkan tatanan tektonik Pulau Sumatra dapat dibagi
menjadi 5 bagian (Darman dan Sidi, 2000):
1. Sunda outer-arc ridge, berada sepanjang batas cekungan
fore-arc Sunda dan memisahkan dari lereng trench.
2. Cekungan Fore-arc Sunda, terbentang antara akresi non-
vulkanik punggungan outer-arc dengan bagian di bawah
permukaan dan volkanik back-arc Sumatra.
3. Cekungan Back-arc Sumatra, meliputi Cekungan
Sumatra Utara, Tengah, dan Selatan. Sistem ini
berkembang sejalan dengan depresi yang berbeda pada
bagian bawah Bukit Barisan.
4. Bukit Barisan, terjadi pada bagian axial dari pulau dan
terbentuk terutama pada Perm-Karbon hingga batuan
Mesozoik.
5. Intra-arc Sumatra, dipisahkan oleh uplift dan erosi dari
daerah pengendapan terdahulu sehingga memiliki
litologi yang mirip pada fore-arc dan back-arc basin.
Sunda outer-arc ridge

Cekungan Fore-arc
Sunda,

Cekungan Back-arc
Sumatra,

Bukit Barisan

Intra-arc Sumatra
Sistem Sesar Sumatra
Penunjaman yang terjadi di sebelah barat Sumatra tidak
benar-benar tegak lurus terhadap arah pergerakan
Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Lempeng
Eurasia bergerak relatif ke arah tenggara, sedangkan
Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah timurlaut.
Karena tidak tegak lurus inilah maka Pulau Sumatra
dirobek sesar mendatar yang dulu dikenal dengan nama
Sesar Semangko atau Sumatera Fault System.
Sesar yang berarah barat laut-tenggara ini terbagi
menjadi beberapa segmen. Menurut Tjia (1977) Sesar
Sumatra terbagi menjadi 18 segmen, sedangkan Sieh
dan Natawidjaja (2000) membagi Sesar Sumatra
dibagi menjadi 19 segmen. Pembagian segmentasi
tersebut berdasarkan sebaran atau kemenerusan sesar,
morfologi, morfotektonik, dan sejarah kegempaan.
Adapun 19 bagian dengan panjang masing-masing segmen 60 ~ 200 kilometer, yaitu :
1. segmen Sunda
2. segmen Semangko
3. segmen Kumering
4. segmen Manna
5. segmen Musi
6. segmen Ketaun
7. segmen Dikit
8. segmen Siulak
9. segmen Suliti
10. segmen Sumani
11. segmen Sianok
12. segmen Barumun
13. segmen Angkola
14. segmen Sumpur
15. segmen Toru
16. segmen Renun
17. segmen Tripa
18. segmen Aceh
19. segmen Seulimeum
Sumber(Sieh dan
Natawidjaja [2000])
PENGARUH MEKANISME SESAR SUMATERA
TERHADAP GEMPA BUMI ACEH TENGAH, 2 JULI 2013

Kabupaten Aceh Tengah merupakan salah satu


wilayah rawan bencana gempa bumi di Provinsi Aceh.
Gempa bumi merusak yang pernah terjadi di daerah
ini bersumber dari Sesar Sumatra yang terletak di
darat dan lajur subduksi Sunda yang terletak di laut.
Dinamika tektonik wilayah ini dipengaruhi oleh
aktivitas tumbukan antara Lempeng Benua Eurasia
dan Lempeng Samudra Indo- Australia (Hall,2002).
Gempa bumi merusak di wilayah Aceh yang terjadi
pada tahun 2013 tercatat tiga kejadian, yaitu di Pidie
(22 Januari 2013), Aceh Tengah (2 Juli 2013) dan Pidie
(22 Oktober 2013). Gempa bumi Aceh Tengah tanggal
2 Juli 2013 menimbulkan kerusakan bangunan dan
gerakan tanah yang menyebabkan 39 orang
meninggal, lebih dari 400 orang luka.
Analisis Geologi
Wilayah Kabupaten Aceh Tengah termasuk pada Peta
Geologi Lembar Takengon dengan skala 1:250.000 yang
disusun oleh Cameron dkk. (1983). Morfologi wilayah
Kabupaten Aceh Tengah sebagian besar berupa perbukitan,
sedangkan pada bagian tenggara berupa lembah yang
membentuk Danau Lau Kawar yang dikelilingi oleh
perbukitan. Di beberapa tempat tersingkap batuan tua
berumur Pra-tersier di sepanjang Bukit Barisan.
Wilayah Kabupaten Aceh Tengah sebagian besar ditutupi
oleh rombakan gunung api berupa lava, breksi gunung api,
dan tuf. Batuan gunung api tersebut dihasilkan oleh
aktivitas gunung api yang berumur Miosen Akhir-Holosen
(berasal dari komplek Gunung Api Geuruedong). Daerah
sekitar Danau Laut Kawar pada umumnya tersusun oleh
endapan berumur Kuarter berupa endapan danau.
Sebagian lagi ditemukan batugamping berumur Trias
Akhir yang mengindikasikan adanya proses tektonik
berupa pengangkatan. Sementara itu juga terdapat batuan
sedimen, metasedimen, serta batuan terobosan.
Intensitas Gempa bumi

Pengamatan lapangan
menunjukkan dampak
gempa bumi di wilayah
Kabupaten Bener Meriah
dan Kabupaten Aceh
Tengah, Provinsi Aceh
dengan intensitas VII-VIII
MMI (Bahe-ramsyah dkk.,
2013).

Hal ini ditandai dengan


dengan bangunan roboh,
retakan tanah dan gerakan
tanah .

Sumber :Sri Hidayati, Supartoyo dan Wawan Irawan, Pengaruh mekanisme


sesar terhadap Gempa Bumi Aceh Tengah, 2 Juli 2013,Badan Geologi,Bandung
Pembahasan

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi yang dikeluarkan oleh USGS dan BMKG

kedudukan pusat gempa bumi utama terletak di darat dengan kedalaman 10 km.

Menurut data mekanisme sumber (focal mechanism) dari USGS , terdapat dua bidang

yaitu Nodal Plane 2 (NP 2) dengan kedudukan N 304oE/69o dan rake 169o dan NP 1

dengan kedudukan N 38oE/ 80o dan rake 21o. Berdasarkan pola tersebut terlihat bahwa

penyebab gempa bumi adalah sesar mendatar dengan titik tekan (kompresi) hampir

berarah utara-selatan . Plot posisi pusat gempa bumi tersebut tidak berada pada Zona

Sesar Sumatra. Lokasi pusat gempa bumi berada sekitar 33 km sebelah timur Segmen

Tripa Sesar Sumatra


Sumber : U.S. Geological Survey,
data gempa bumi Aceh Tengah 2013

Sumber :Baheramsyah dkk, Laporan


Tanggap Darurat Kejadian Gempa bumi
Aceh Tengah Tanggal 2 Juli 2013
Berdasarkan analisis morfologi terlihat adanya kelurusan dominan di sekitar pusat

gempa bumi yang berarah barat laut-tenggara (NW – SE). Kelurusan tersebut tertutup

oleh endapan rombakan gunung api muda yang terdiri dari aliran andesit, batuapung,

breksi gunung api, konglomerat, lapili, dan lahar. Kelurusan tersebut muncul kembali di

Kota Takengon dan menerus hingga bagian selatan Danau Laut Kawar. Berdasarkan

pengamatan lapangan lapangan kelurusan tersebut membentuk zona muka

pegunungan (mountain front) yang mencirikan adanya sesar. Kelurusan ini diduga

merupakan sesar. Arah kelurusan tersebut relatif bersesuaian dengan kedudukan

mekanisme sumber gempa bumi NP2. Oleh karena itu berdasarkan analisis kelurusan

dan dikombinasikan dengan data mekanisme sumber, maka diperkirakan bahwa

penyebab kejadian gempa bumi tersebut adalah sesar mendatar dengan kedudukan N

304oE/ 69o dan rake 169o.


Pengamatan lapangan memperlihatkan bahwa kerusakan
bangunan akibat kejadian gempa bumi ini terkonsentrasi
di daerah sekitar pusat gempa bumi dan mengarah ke
timur dan tenggara dari kedudukan pusat gempa bumi.
Pola kerusakan bangunan ini terjadi karena jarak yang
dekat dengan pusat gempa bumi, batuan yang tersusun
oleh pelapukan batuan rombakan gunung api muda, dan
diperkirakan merupakan zona sesar yang berarah barat
laut-tenggara (NW – SE).
Pola kelurusan
(garis merah)
berdasarkan
gabungan data
SRTM dan peta
topografi yang
ditumpang
susun dengan
sebaran
kerusakan
bangunan (biru
bulat). Tanda
bintang merah
merupakan pusat
gempa bumi
tanggal 2 Juli 2013.
Garis biru
Merupakan
sungai

Sumber :Sri Hidayati, Supartoyo dan Wawan Irawan, Pengaruh mekanisme


sesar terhadap Gempa Bumi Aceh Tengah, 2 Juli 2013,Badan
Geologi,Bandung
KESIMPULAN
 Kejadian gempa bumi di Kabupaten Aceh Tengah pada
tanggal 2 Juli 2013 bukan disebabkan oleh Sesar Sumatra,
namun disebabkan oleh aktivitas sesar aktif yang terdapat
di Aceh Tengah. Kesimpulan tersebut berdasarkan dari
posisi kedudukan pusat gempa bumi dan kelurusan dari
kerusakan yang terjadi.
 Berdasarkan analisis kelurusan dan dikombinasikan
dengan data mekanisme sumber, maka diperkirakan bahwa
penyebab kejadian gempa bumi tersebut adalah sesar
mendatar dengan kedudukan N 304oE/ 69o dan rake 169o
Sekian dan
Terima Kasih

You might also like