Professional Documents
Culture Documents
ULKUS DIABETIKUM
Disusun oleh:
Yasin
105103003443
Pembimbing:
dr. Witra Irfan, Sp.B
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
diperkirakan naik dua kali lipat pada tahun 2025. Kenaikan ini disebabkan
oleh pertambahan umur, kelebihan berat badan (obesitas), dan gaya hidup.
5
BAB II
3
STATUS MEDIK
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. Y
Usia : 31 tahun
Depok
Status : menikah
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
2. Anamnesa
Keluhan utama : nyeri pada kaki kanan yang semakin membengkak akibat
4
Sekitar dua minggu SMRS, telapak kaki kanan pasien tertusuk kawat. Pasien
perban dibuka timbul luka baru kira-kira sebesar koin yang berisi nanah.
Kemudian pasien disuruh berobat ke Rumah Sakit. Hingga kini luka tidak
Bengkak (+), nanah (+), demam (+) naik turun, badan terasa lemas, suka
kencing manis sejak 5 tahun yang lalu, riwayat sering buang air kencing pada
malam hari (+), cepat merasa lapar dan banyak makan (+), cepat merasa
haus (+) tiap bulan kontrol gula darah di rumah seorang perawat dan
Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga, jarang olah raga, tidak merokok,
Riwayat diabetes mellitus sejak 5 tahun yang lalu, rutin kontrol gula
darah tiap bulan namun tidak teratur minum obat. Obat yang
5
Riwayat Penyakit Keluarga :
Hipertensi (-)
Asma : -
3. PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis
Keadaan Umum
Berat badan : 55 kg
Gizi : baik
Mobilisasi : aktif
Tanda vital:
Nadi : 72x/menit
Pernafasan : 18 x/menit
6
Kepala : - Bentuk normocephali
- sekret (-)
- sekret -/-
- Tonsil T1/T1
Paru:
7
- Perkusi : sonor dikedua lapang paru
Jantung :
sinistra.
Abdomen
spider navy
Ginjal: ballottement -
8
Ekstremitas
5555 5555
5544 5555
Akral hangat, Oedem tungkai +/-, tonus otot
Palpasi: teraba kenyal, hangat, nyeri tekan (+), Perabaan arteri dorsalis pedis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi
Hb : 8, 8 g/dl
Ht : 28 %
Hitung Jenis
Netrofil : 57%
Limfosit : 38%
Monosit : 5%
9
Diabetes
Kesan
10
Kesan : tulang-tulang pedis dalam batas normal
DIAGNOSIS KERJA
DIAGNOSIS BANDING
Ulkus Non diabetik
Winiwarter-Buerger Disease
RESUME
Pasien perempuan, 31 tahun datang dengan keluhan telapak kaki tertusuk
11
Pada PF ditemukan adanya benjolan berukuran 10 x 10 x 4 cm, warna
PENATALAKSANAAN
PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad fungsionam : bonam
Ad sanationam : dubia
12
Follow up tanggal 25-11-2009
S:-
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 84x/menit
RR : 18x/mnt
Suhu : 37,1 o C
P : GV 3x/hari
Ceftazidin 3x1 gr
Metronidazol 3 x 500 mg
Hb : 9,9 g/dl
Ht : 31 %
Leukosit : 4.000 / ul
13
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3. 1. Definisi
14
yang tidak begitu lama. Luka akan menjadi borok dan menimbulkan bau
yang disebut gas gangren. Jika tidak dilakukan perawatan akan sampai ke
tulang yang mengakibatkan infeksi tulang (osteomylitis). Upaya yang
dilakukan untuk mencegah perluasan infeksi terpaksa harus dilakukan
8
amputasi (pemotongan tulang).
15
pada kondisi kadar gula darah (KGD) diatas 200 mg%. Kemampuan ini
pulih kembali bila KGD menjadi normal dan terkontrol baik. Infeksi ini harus
dianggap serius karena penyebaran kuman akan menambah persoalan
baru pada borok. Kuman pada borok akan berkembang cepat ke seluruh
tubuh melalui aliran darah yang bisa berakibat fatal, ini yang disebut sepsis
(kondisi gawat darurat). 6,7,8
Luka kecelakaan
Trauma sepatu
Stress berulang
Trauma panas
Iatrogenik
Oklusi vaskular
Usia
Jenis kelamin
16
Laki-laki dua kali lebih tinggi. Mekanisme perbedaan jenis
kelamin tidak jelas – mungkin dari perilaku, mungkin juga dari
psikologis
Etnik
Situasi sosial
Berat badan
Merokok
17
di bagian bawah tungkai dan kaki. Sirkulasi yang buruk ikut berperan
terhadap timbulnya kaki diabetik dengan menurunkan jumlah oksigen dan
nutrisi yang disuplai ke
18
juga dapat menyebabkan deformitas seperti Bunion, Hammer Toes (ibu jari
martil), dan Charcot Foot. 5
19
A. Kaki Diabetik akibat angiopati / iskemia
20
subkutan ,tidak ada rambut pada tungkai dan kaki bawah, penebalan
kuku, kemerahan pada area yang terkena ketika tungkai diam, atau
4,5
berjuntai, dan pucat ketika kaki diangkat.
21
Gambar 2. Predileksi paling sering terjadinya ulkus pada kaki diabetik adalah
4
bagian dorsal ibu jari dan bagian proksimal & dorsal plantar metatarsal.
22
Hilangnya tonus vaskuler disertai dengan adanya peningkatan aliran
darah akan menyebabkan distensi vena-vena kaki dan peningkatan
tekanan parsial oksigen di vena. Dengan demikian peran saraf otonom
terhadap timbulnya kaki diabetik neuropati dapat disimpulkan sebagai
berikut : neuropati otonom akan menyebabkan produksi keringat
berkurang, sehingga menyebabkan kulit penderita akan mengalami
dehidrasi serta menjadi kering dan pecah-pecah yang memudahkan
infeksi, dan selanjutnya timbulnya selullitis ulkus ataupun gangren. Selain
itu neuropati otonom akan mengakibatkan penurunan nutrisi jaringan
sehingga terjadi perubahn komposisi, fungsi dan keelastisitasannya
sehingga daya tahan jaringan lunak kaki akan menurun yang
memudahkan terjadinya ulkus. 4,6
23
3. 4. Klasifikasi Kaki Diabetik
1 = Absent
2 = Present
24
5. Derajat IV : gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau
tanpa selullitis
25
4. Mutilasi : pada kaki diabetik derajat IV dan V
26
≥1 : normal
metabolic Control
vascular Control
27
educational Control
wound Control
5. Bersihkan dan cuci kaki setiap hari, keringkan, terutama di celah jari
kaki.
6. Pakailah krim khusus untuk kulit kering, tapi jangan dipakai di celah jari
kaki.
28
7. Hindari penggunaan air panas atau bantal pemanas.
9. Pakailah kaus kaki yang pas bila kaki terasa dingin dan ganti setiap hari.
12. Memakai sepatu dari kulit yang sesuai untuk kaki dan nyaman dipakai.
13. Periksa bagian dalam sepatu setiap hari sebelum memakainya, hindari
adanya benda asing.
16. Periksakan diri secara rutin ke dokter dan periksakan kaki setiap kali
kontrol walaupun ulkus/gangren telah sembu h.
29
Jangan membiarkan luka kecil, sekecil apapun luka tersebut. Segeralah ke
8
dokter bila kaki luka atau berkurang rasa. Mintakan nasihat dari dokter.
DAFTAR PUSTAKA
30
Lorraine MW, eds., Buku II, Edisi 4, Jakarta : EGC; 1997;163 : 117-
1119
5. Mayfield JA, Reiber E, Sanders LJ, Janisse D, Pogach LM. Preventive foot
care in people with diabetes. 1998. http://www.gensurg.co.uk/diabetic
%20foot%20-%20treatment.htm. Diakses tanggal 27 Juni 2007.
31
9. Misnadiarly. Permasalahan Kaki Diabetes dan Upaya Penanggulangannya.
2005. http://horison_kaki diabetik.htm. Diakses tanggal 27 Juni 2007.
10. Waspadi, S. Kaki Diabetes. Dalam : Buku Ajar Ilmu Peyakit Dalam ed. IV,
Jakarta; 2006. 1933 – 36
32