You are on page 1of 11

2

PENDAHULUAN

Prebiotik pertama kali ditemukan dan dinamai oleh Marcel Roberfroid pada

tahun 1995. Prebiotik ialah bahan makanan yang tidak dapat dicerna yang

menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas bakteri di dalam sistem pencernaan

yang bermanfaat pada kesehatan manusia. Prebiotik merupakan bahan yang

tidak dapat dicerna yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi beberapa jenis

bakteri yang tinggal di usus kecil.1

Bagi orang Asia, makanan yang mengandung prebiotik seperti bawang, daun

ubi dan berbagai sayuran telah digunakan setiap hari dalam masakan sehari-

hari. Oleh karena itu, ini bukanlah merupakan suatu hal yang baru untuk

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.1

PERANAN PREBIOTIK DALAM PENANGGULANGAN DIARE

1. DEFINISI

Pada dasarnya prebiotik adalah molekul gula rantai pendek, yang

mengandung fruktosa. Prebiotik adalah serat yang tidak bisa dicerna oleh tubuh

dan menjadi makanan untuk probiotik. Sebagai molekul-molekul gula yang tidak

dapat dipecah, mereka langsung ke perut, di mana probiotik dapat

memakannya.1 Prebiotik didefinisikan sebagai bahan yang tidak dapat dicerna

yang menghasilkan pengaruh menguntungkan terhadap inang dengan cara

menstimulasi secara selektif pertumbuhan satu atau lebih sejumlah mikroba


3

terbatas pada saluran pencernaan sehingga dapat meningkatkan kesehatan

inang. Suatu bahan pangan dapat diklasifikasikan sebagai prebiotik apabila

memenuhi syarat berikut: 1) tidak dihidrolisa dan tidak diserap dibagian atas

traktus gastrointestinal sehingga dapat mencapai kolon tanpa mengalami

perubahan struktur dan tidak diekskresikan dalam tinja, 2) substrat yang selektif

untuk satu atau sejumlah mikroflora komensal yang menguntungkan dalam

kolon, jadi memicu pertumbuhan bakteri yang aktif melakukan metabolisme, 3)

mampu merubah mikroflora kolon menjadi komposisi yang menguntungkan

bagi kesehatan.1

Prebiotik adalah serat yang merangsang pertumbuhan bakteri yang

memberi manfaat pada flora normal di usus kecil. Prebiotik ini akan melalui

sistem pencernaan, masuk ke usus kecil dan usus besar. Probiotik pada saat itu

juga masuk ke usus kecil dan usus besar.2

Secara normal (fisiologi), bakteri ini tidak merangsang aktivitas metabolik,

namun memberikan manfaat yang lain kepada tubuh. Manfaat-manfaat lain

adalah meningkatkan sistem imun. Prebiotik dan probiotik secara simbiosis

bekerja sama untuk memberikan manfaat kesehatan kepada tubuh manusia.

Selain itu, akibat kerja sama yang baik dari prebiotik dan probiotik bagi tubuh

maka banyak makanan tambahan serta suplemen yang telah dihasilkan dari

hasil kombinasi keduanya.2


4

Tidak semua karbohidrat merupakan prebiotik, dan jelas kriteria perlu

ditetapkan untuk mengklasifikasikan bahan makanan sebagai prebiotik. Kriteria

ini yaitu :6

1) resisten terhadap keasaman lambung, hidrolisis oleh enzim, dan absorpsi

saluran cerna;

2) fermentasi oleh microflora usus; dan

3) stimulasi selektif pertumbuhan dan aktivitas bakteri usus yang

berkontribusi terhadap kesehatan.

Resisten, kriteria pertama, tidak berarti bahwa prebiotik tidak benar-benar

dapat dicerna, tetapi beberapa digunakan (terutama di usus besar) sebagai

substrat fermentasi.6

2. MEKANISME KERJA

Mikrobiota pada kolon manusia dapat memberikan manfaat kesehatan

pada host. Saat ini banyak dilakukan penelitian untuk memanipulasi komposisi

mikrobiota kolon dalam upaya memperoleh aspek potensial yang

menguntungkan untuk host. Pendekatan melalui prebiotik, suatu komponen

yang tidak hidup dari makanan (non-viable food components) yang secara

spesifik difermentasi di kolon oleh bakteri probiotik misalnya Lactobacilli,

bifidobakteria. Sebenarnya setiap bahan makanan yang masuk kedalam usus

besar adalah kandidat prebiotik, namun demikian untuk efektivitas, selektivitas

fermentasi sangat esensial diperankan oleh bakteri probiotik. Bahan yang


5

mendapat banyak perhatian dan sukses dipakai adalah non digestible

oligosaccharida. Yang termasuk dalam klasifikasi non digestible oligosaccharida

adalah fructosa, xylosa, soya, galactosa, glukosa, dan mannosa. Oligosaccharida

yang mengandung fruktosa yang terdapat dalam alam misalnya onion,

asparagus pisang, chicori, memenuhi kriteria sebagai prebiotik.3,4

Data penelitian menunjukan bahwa fructooligosaccharide (FOS) secara

spesifik difermentasi oleh bifidobacteria. Mengkomsumsi bahan prebiotik

secara signifikan dapat memodulasi komposisi mikrobiota kolon yang

menyebabkan bifidobakteria lebih dominan didalam kolon dan banyak

ditemukan didalam tinja.4

Fungsi farmakodinamik maupun farmakokinetik dari prebiotik tidak terlepas

dari prebiotik yang merupakan serat yang berasal dari karbohidrat maupun

protein.4

3. FARMAKODINAMIK PREBIOTIK

Fungsi prebiotik memberikan efek yang menguntungkan untuk host dengan

selektif merangsang pertumbuhan yang baik bagi aktivitas sejumlah bakteri. Ini

umumnya mengacu pada kemampuan serat untuk meningkatkan pertumbuhan

bifidobacteria dan laktobasili, yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan

manusia. Manfaat prebiotik termasuk perbaikan dalam barier usus dan

imunitas, pengurangan sub-populasi berpotensi bakteri patogenik (misalnya,

clostridia), dan peningkatan produksi SCFA (Short Chain Fatty Acids).5


6

SCFA dibentuk ketika karbohidrat bentuk polisakarida difermentasi oleh

bakteri anaerobic yang terdapat dalam usus besar. Terdapat banyak bentuk

polisakarida dalam usus besar, salah satunya pati resisten. SCFA utama yang

dihasilkan dalam usus manusia adalah butirat, propianat, dan asetat.

Konsentrasi SCFA dalam usus besar bergantung pada jenis polisakarida. SCFA

dapat menyeimbangkan pH dalam usus yang cocok untuk kehidupan mikroflora.

SCFA merupakan hasil fermentasi bakteri yang berguna bagi tubuh. SCFA dapat

meningkatkan sel penolong T (T-helper), makrofag dan neutrofil, dan

meningkatkan aktivitas sitotoksik sel-sel pembunuh alami. Ada juga beberapa

bukti meningkatnya perlawanan terhadap penyakit atau infeksi.5

Beberapa prebiotik yang paling sering digunakan adalah inulin, oligofruktosa

dan FOS (Fruktooligosakarida) telah diteliti secara ekstensif sebagai prebiotik,

dan telah terbukti secara signifikan meningkatkan bifidobacteria dengan

konsumsi yang cukup rendah (5 – 8 g per hari). Inulin yang memiliki rantai

jaringan sangat panjang diekstrak dari globe artichoke (Cynara scolymus), telah

dipublikasikan sebagai prebiotik yang memiliki efek pada manusia, dengan

toleransi yang baik dalam tubuh.5


7

Pengobatan Efek Prebiotik


Gandum Dekstrin Peningkatan
bacteroides
Penurunan Clostridium
perfringens
Inulin Bifidogenic
GOS Bifidogenic
Acadia karet Bifidogenic
Psyllium Potensi Prebiotik
Polydextrose Bifidogenic
Sereal sarapan WG Potensi Prebiotik
Pisang Mikrobiota kotoran

Jenis Prebiotik dan Manfaat5

Efek prebiotik dapat meningkatkan bakteri yang berguna bagi tubuh

(golongan bacteroides, bifidogenic) yang berfungsi dalam perbaikan imunitas

dengan menghasilkan SCFA yang berguna bagi kesehatan tubuh.5

4. FARMAKOKINETIK PREBIOTIK

Prebiotik merupakan jenis dari karbohidrat ataupun protein yang tidak

dapat diserap atau dicerna oleh tubuh.2,3

Pada awalnya karbohidrat merupakan jenis bahan makanan yang di

metabolisme hingga diserap di dalam tubuh dalam beberapa jam. Untuk buah-

buahan dicerna di dalam tubuh dalam 15-45 menitan, sayur dicerna 2-3 jam,

dan karbohidrat seperti umbi-umbian, gandum, oatmeal dicerna dalam 3 jam.7

Sedangkan untuk metabolisme protein hingga diserap oleh tubuh

membutuhkan waktu selama 3 jam.7


8

Pada prebiotik yang merupakan bagian dari karbohidrat maupun protein,

metabolisme hingga diserap oleh tubuh tidaklah begitu berefek karena

mengingat kriteria dikatakan prebiotik adalah bahan yang resisten terhadap

keasaman lambung, hidrolisis oleh enzim, dan absorpsi saluran cerna sehingga

zat yang dikatakan prebiotik tidaklah dicerna melainkan digunakan oleh bakteri

baik untuk berkembang di dalam usus kecil dan usus besar.5

5. SUMBER PREBIOTIK

Oligosakarida yang tidak tercerna sehingga mencapai usus, seperti rafinosa,

frukto-oligosakarida (FOS), galaktosillaktosa, isomaltooligosakarida atau

transgalakto-siloligosakarida (TOS), serta beberapa jenis peptida dari protein

yang tidak dapat dicerna telah diketahui dapat meningkatkan jumlah

bifidobakteria indigenus dan bakteri asam laktat lainnya. Beberapa prebiotik

seperti inulin dan oligosakarida dapat diambil dari sumber alami, seperti umbi-

umbian. Umumnya umbi-umbian mengandung oligosakarida dalam bentuk

rafinosa dalam jumlah tinggi.2

Prebiotik terdapat pada : 2

1) Biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan. Produk olahan kedelai seperti tempe,

tahu, dan tauco, kaya akan prebiotik. Prebiotik juga dapat diperoleh dari

akar tanaman Chichorium intybus, gandum utuh, bawang bombay, bawang

putih,dan pisang.
9

2) Prebiotik dijumpai dalam berbagai sumber makanan. Makanan yang

mengandung prebiotik antara lain kacang kedelai, keladi liar atau berbagai

akar sayuran seperti ubi kayu dan kacang-kacangan. Inulin bersumber dari

oat mentah, barley, dan gandum. Selain itu makanan sehari-hari kita seperti

bawang merah, bawang putih, timun, salad dan berbagai buah-buahan

mengandungi prebiotik. Buah-buahan seperti seperti pisang, nenas,

rambutan dan semangka juga kaya akan prebiotik.

6. MANFAAT PREBIOTIK

Mencermati manfaat penggunaan prebiotik tidak terlepas dari peranan

prebiotik untuk meregulasi dan memodulasi mikroekosistem populasi bakteri

probiotik. Prebiotik dalam usus terutama usus besar yang difermentasi oleh

bakteri probiotik yang menghasilkan short chain fatty acid (SCFA) dalam bentuk

acetat, propionat, dan butyrat, dan L-lactate, carbon dioxide, hidrogen. SCFA

tersebut oleh tubuh dapat dipakai sebagai sumber energi, efek stimulasi selektif

terhadap pertumbuhan bakteri probiotik terutama bifidobacteria dan

lactobacillus akan memberikan efek yang menguntungkan terhadap kesehatan

antara lain : 2,3

1) memperbaiki keluhan malabsorsi laktosa

2) meningkatkan ketahanan alami terhadap infeksi di usus oleh kuman

patogen, Clostridium perfringen, Escherchia coli, Salmonella, Shigella, Listeria.

3) supresi kanker
10

4) memperbaiki metabolisme lipid dan mengurangi kadar kholesterol darah.

5) memperbaiki pencernaan

6) stimulasi imunitas gastrointestinal

Manfaat lainnya, banyak prebiotik adalah karbohidrat, yang dihasilkan di

usus besar, melalui proses fermentasi. Dengan proses fermentasi ini, gas yang

akan dihasilkan akan meningkatkan volume dan mengurangi masa transit hasil

pencernaan di dalam usus. Konstipasi ialah efek dari jangka waktu yang

pencernaan yang lama di usus (masa transit yang panjang). Oleh karena itu,

dengan mengurangi jangka waktu ini, konstipasi dapat teratasi. Selain itu,

karbohidrat juga meningkatkan kandungan air di dalam usus dan asam yang

dihasilkan dari proses fermentasi bisa meningkatkan peristaltik usus. Kedua efek

ini juga akan mengurangi waktu transit makanan di usus.2,3

Prebiotik dapat mengembalikan keseimbangan flora di usus setelah terjadi

perubahan akibat penggunaan antibiotik, diare, stres dan penggunaan obat lain

selain antibiotik. Hal ini terjadi akibat adanya mekanisme yang secara selektif

menstimulasi pertumbuhan bakteri dari kumpulan tertentu. Hal ini seterusnya

akan memperbaiki keadaan keseimbangan flora pada bagian usus.2,3

Prebiotik juga mengurangi pH usus. Efek ini terjadi akibat adanya

perubahan dari metabolisme fermentasi protein (menghasikan amoniak dan

pH yang tinggi) menjadi fermentasi karbohidrat (menghasilkan asam). Beberapa

penyakit seperti Crohn disease dan Irritable Bowel Syndrome (IBS) mempunyai
11

karekteristik pH yang tinggi. Prebiotik dapat menurunkan pH sehingga

mengurangi gejala penyakit tersebut. Selain itu, pH usus yang rendah juga

meningkatkan pergerakkan usus dan melindungi dari serangan bakteri

patogenik.2,3

Prebiotik sendiri tidak membawa manfaat kepada sistem imun, tetapi

dengan mengobah flora usus, sistem imun tubuh bisa terpengaruh. Terdapat

banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui efek prebiotik

terhadap sistem imun. Walaupun begitu tidak dikatakan jenis secara spesifik

prebiotik yang membawa manfaat kepada sistem imun tubuh. Mikroflora

untuk anak-anak kurang dari 5 tahun sangat tidak stabil. Banyak patogen oral

yang bisa menggangu keseimbangan mikroflora tersebut. Oleh karena itu yang

bisa memperbaiki keadaan ini ialah prebiotik. Terdapat beberapa studi yang

mengatakan bahawa oligosakarida mempunyai efek untuk menstabilkan

keseimbangan mikroflora tersebut dan menyediakan pH yang sesuai untuk

aktivias pencernaan.2,3

7. PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN DIARE AKUT PADA ANAK

Prebiotik dalam pengembangan Probiotik bermanfaat dalam pencegahan

dan pengobatan beberapa penyakit saluran cerna, termasuk diare infeksi, diare

karena antibiotik, travellers diarrhea, diare akut dan intoleransi laktosa.

Penggunaan probiotik sejauh ini aman tetapi dianjurkan berhati-hati pada anak

imunokompromais. Penggunaan prebiotik yang dapat merangsang


12

pertumbuhan kuman probiotik dalam saluran cerna mulai banyak mendapat

perhatian.2,3

Terdapat banyak laporan tentang penggunaan prebiotik dan probiotik

dalam tata laksana diare akut pada anak. Pada penelitian yang dilakukan oleh

Isolauri dkk, menunjukkan adanya perubahan yang berarti pada pemberian susu

yang mengandung prebiotik dan probiotik pada pasien diare akut. Begitu pula

pada penelitian yang dilakukan oleh Raza dkk serta Saavedra dkk yang

menunjukkan pula perubahan yang berarti pada pasien diare dengan pemberian

prebiotik dan probiotik.2,3

Pemberian prebiotik yang paling sering berupa Inulin 10 g/hari dapat

mengurangi prevalensi kejadian diare. Sedangkan pemberian FOS

(fruktooligosakarida) 4 g/hari dapat bertindak sebagai prebiotik.3,5

Dalam penelitian terbaru yang dikeluarkan oleh jurnal New England Journal

of Medicine, dikatakan bahwa pemberian prebiotik dan probiotik pada pasien

diare akut tidak dibolehkan kecuali pada diare akibat antibiotik dikarenakan

bukti yang tidak cukup mendukung fungsi dari prebiotik dan probiotik pada

pasien diare akut.8

You might also like