Professional Documents
Culture Documents
beberapa hijauan juga dapat dijadikan sebagai pakan untuk hewan monogastrik seperti babi
dan unggas. Hewan monogastrik hanya bisa memakan hijauan makanan ternak dalam jumlah
kecil dan membutuhkan pakan lain yang berenergi tinggi untuk tumbuh dengan baik.
Jenis pakan yang diberikan kepada sapi potong memiliki acceptabilitas dan
palatabilitas yang berbeda. Umumnya pakan yang memiliki palatabilitas yang rendah dapat
menurunkan tingkat konsumsi ransum pada sapi potong. Sementara itu,pakan yang memiliki
palatabilitas yang tinggi akan meningkatkan tingkat konsumsi ransum pada sapi potong.
Selain itu, pakan yang memiliki palatabilitas yang tinggi biasanya memiliki tingkat kecernaan
yang tinggi sehingga tidak mengherankan sapi yang diberikan pakan dengan palatabilitas
yang tinggi memiliki laju pertumbuhan yang cepat.
Pada sapi yang digembalakan di padang rumput,rumput yang tersedia dalam jumlah
yang banyak akan berpengaruh terhadap tingkat konsumsi ransum. Rumput yang tersedia di
pada penggembalaan akan meningkatkan konsumsi pakan jika di padang rumput diperkirakan
tersedia hijauan atau rumput sekitar 2.250 kg/ha. Jumlah tersebut bahan kering rumput.
Dengan kata lain jumlah rumput yang direkomendasikan sekitar 40 gram bahan organik/kg
bobot sapi. Tingkat konsumsi ransum akan menurun jika 60% rumput mengandung bahan
organik sekitar 20 gram/kg bobot badan sapi.
Rumput yang dicacah terlebih dahulu juga akan berpengaruh terhadap konsumsi pakan,
terutama terhadap konsumsi bahan kering pada sapi potong. Biasanya rumput yang dicacah
memiliki tingkat konsumsi yang tinggi jika dibandinkan dengan rumput yang tidak dicacah.
Selain itu,rumout yang sudah dicacah memilik tingkat kecernaan didalam saluran pencernaan
sapi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan rumput yang tidak dicacah. Hijaun atau
rumput kering yang digiling terlebih dahulu dapat meningkatkan konsumsi ramnsum pada
sapi potong .
Dari jumlah serat yang dikandungnya, hijauan dan penguat nyata perbedaannya. Hampir
semua bahan makanan bahan penguat sangat rendah kandungan seratnya. Kecuali beberapa
hasil sisa/sampingan industry ,hanya sedikit biji-bijian yang mengandung lebih dari 10%
serat. Sebaliknya, hay dan jerami yang dipotong pada waktunya masing-masing mengandung
28 dan 38% serat. Hijaun dapat dibagi atas Hijauan Karbonaseosus dan Nitrogenous
(tergantung pada kandungan protein). Hijauan Karbonaseosus temasuk : rerumputan ,
rerumputan pastora dan daun jagung atau sebangsanya. Hijauan Nitrogenous adalah berbagai
jenis leguminosa. Hijauan dapat pula dibagi menjadi hijauan kering dan segar. Hijaun kering
misalnya hay adalah hijauan yang dipotong pada saat sebelum berkembang, dikeringkan
secara baik sebelum disimpan atau diberikan kepada ternak. Hijauan segar yang baik adalah
hijauan yang digembalai ternak sebelum menjadi tua/sebelum berkembang atau dipotong
pada saat yang sama dan diberikan kepada ternak sebelu layu.
Dalam beberapa keterangan sebelumnya dikatakan bahwa dalam proses penggemukan akan
lebih efisien bila penggunaan konsentrat sebanyak mungkin atau penggunaan hijauan
seminimal mungkin. Beberapa sebab antara lain :