You are on page 1of 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seperti yang telah diketahui saat ini kemampuan interpersonal (

interpersonal skill ) merupakan hal yang paling penting dalam

lingkungan sosial dan kehidupan sehari- hari. Apalagi ketika

memasuki dunia kerja, kemampuan beradaptasi, berkomunikasi,

bersikap, memimpin berpresentasi sangat berpengaruh terhadap

kesuksesan dan perkembangan diri kita sendiri.

Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat

ternyatakan bahwa kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-

mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi

lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill).

Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar

20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh soft skill.

Hampir semua perusahaan dewasa ini mensyaratkan adanya

kombinasi yang sesuai antara hard skill dan soft skill, apapun posisi

karyawannya. Di kalangan para praktisi SDM, pendekatan ala hard

skill saja kini sudah ditinggalkan. Percuma jika hard skill oke, tetapi

soft skillnya buruk. Hal ini bisa dilihat pada iklan-iklan lowongan kerja

berbagai perusahaan yang juga mensyaratkan kemampuan soft skill,

seperi team work, kemampuan komunikasi, dan interpersonal

relationship, dalam job requirementnya. Saat rekrutasi karyawan,

perusahaan cenderung memilih calon yang memiliki kepribadian lebih

baik meskipun hard skillnya lebih rendah. Alasannya sederhana :

memberikan pelatihan ketrampilan jauh lebih mudah daripada

pembentukan karakter. Bahkan kemudian muncul tren dalam strategi

rekrutasi „ Recruit for Attitude, Train for Skill.

Oleh karena itu, hard skill merupakan faktor penting dalam

bekerja, namun keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya lebih

ditentukan oleh soft skillnya yang baik.bisa di katakan untuk mencapai

sukses selain mempunyai hardskill yang kompeten di bidangnya,

seseorang juga harus memiliki softskill yang berkenaan dengan sifat


dan kepribadiannya.

B. Masalah dan Sub Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah umum yang

timbul adalah “Banyaknya Lulusan S1 yang tidak mampu memenuhi

permintaan dunia kerja”. Untuk mempermudah menganalisis masalah

tersebuh perlu dirinci kedalam sub-sub masalah sebagai berikut:

1. Banyaknya Lulusan S1 yang tidak tangguh.

2. Banyaknya Lulusan S1 yang tidak dapat bekerja sama

3. Banyaknya Lulusan S1 yang tidak memiliki integritas

4. Banyaknya Lulusan S1 yang cepet bosan terhadap

pekerjaannya.

5. Banyaknya Lulusan S1 yang mundur dari pekerjaan tanpa

berita.

C. Tujuan

Secara umum pembuatan makalah ini bertujuan untuk tugas uas

kuliah interpersonal skill. Sedangakan secara rinci dapat dilihat dalam

beberapa point dari tujuan yang hendak meningkatkan , yaitu:

1. Kemampuan berkomunikasi

2. Membangun hubungan baik

3. Kemampuan memotivasi

4. Kemampuan kepemimpinan

5. Kemampuan memasarkan diri sendiri

6. Kemampuan bernegosiasi

7. Kemampuan berpresentasi

8. Kemampuan berkomunikasi di depan public

D. Manfaat

Dalam hal ini, manfaat yang dapat diambil dari pengembangan

interpersonal skill yakni :

 Punya skill berkomunikasi dengan orang lain untuk

memperluas jaringan kerja (komunikatif)

 Punya motivasi dan gairah untuk yang kuat untuk maju

 Punya kecakapan menggunakan dalam bakat yang

dimiliki (talented)
 Bisa mengolah apa yang lama menjadi baru atau

menemukan sesuatu yang baru,’different and

differently’(creative)

 Inisiatif, kaya prakasa tentang kemajuan

 Punya kesadaran bertanggung jawab yang lebih besar

untuk memperbaiki dirinya (sense of responsibility)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Inter Personal Skill

Inter Personal Skill adalah kecakapan atau keterampilan yang

dimiliki oleh seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, baik

dalam berkomunikasi verbal maupun non verbal dengan tujuan untuk

pengembangan kerja secara optimal.

Interpersonal Skill seseorang tercermin dari :

 Kemampuan berkomunikasi

 Membangun hubungan baik

 Kemampuan memotivasi

 Kemampuan kepemimpinan

 Kemampuan memasarkan diri sendiri

 Kemampuan bernegosiasi

 Kemampuan berpresentasi

 Kemampuan berkomunikasi di depan public

Secara garis besar Point penting yang harus dimengerti dalam

interpersonal skill adalah :

1. Mendengarkan

2. Memberikan umpan balik

3. Membujuk

4. Mengelola konflik.

8
Secara skematik menurut Stephen P. Robbins,1989 di gambarkan

sebagai berikut :

1. Mendengarkan

Mendengarkan adalah proses menangkap makna dari suara

yang kita dengar, bukan hanya sekedar mendengar suara, dan akhirnya

dikeluarkan lagi.

Active Vs Passive Listening

Mendengarkan secara pasif, menempatkan diri kita seperti

mesin perekam (recorder). Semua kata dimasukkan ke dalam memori

(yang penting dan yang tidak), sehingga kita tidak dapat

membedakannya. Kita ingat apa yang dikatakannya, tetapi tidak

mengerti apa maknanya.

Mendengarkan secara aktif , menuntut kita agar mampu

menempatkan diri sebagai pihak yang menyampaikan pesan (empati).

Kita harus berkonsentrasi dan mau memahami sepenuhnya isi yang

9
dikemukakan pembicara. Empat tuntutan “mendengarkan secara active

“ yakni:

Apa sih pentingnya mendengarkan bagi kita? Apakah kita perlu

mendengarkan berbagai presentasi orang-orang atau mitra bisnis?

Apakah kita perlu mendengarkan orang lain yang khusus berbicara

dengan kita tentang sesuatu hal? Apakah kita mendapatkan keuntungan

apabila kita meluangkan waktu kita untuk mendengarkan?

Alasan mendengarkan yakni :

1. Untuk memahami dan memperoleh informasi

Orang yang menguasai informasi memiliki kesempatan yang

lebih besar untuk sukse, baik secara pribadi maupun dal

konteks professional, sebab, di era sekarang, menguasai

informasi berarti menguasai sumber daya.

2. Analisis terhadap kualitas informasi

Mendengarkan dan mendapatkan informasi lebih banyak akan

meningkatkan kualitas pesan yangditerima, kelengkapan data,

dan kemampuan mengolah informasi, sehingga simpulan atau

analisis terhadap suatu kondisi atau keadaan dapat di ambil.

10

3. Membangun dan memelihara hubungan


Alasan untuk mendengarkan adalah untuk melakukan

komunikasi interpersonal. Banyak survai telah membuktikan

bahwa orang yang memiliki kemampuan untuk mendengarkan

dengan efektif/baik, memiliki hubungan yang lebih baiik

dengan sesamanya, sebaliknya mereka yang kurang mampu

untuk mendengar akan memperburuk hubungan, atau

setidaknya tidak dapat membangun hubungan yang lebih baik

(Kaufgmann, 1993).

4. Menolong orang lain

Kemampuan mendengarkan wajib dimiliki agar dapat

memahami oaring lain dan, pada akhirnya, dapat menolong

orang lain. Beberapa profesi menjadikan kemampuan

mendengarkan sebagai suatu yang wajib dimiliki untuk dapat

membantu para klien, misalnya profesi dokter, pengacara ,

psikolog, guru atau lainnya. Namun tidak terbatas hanya pada

para professional, setiap orang dapat juga memberikan bantuan

bagi orang lain, karena yang diperlukan hanya kemampuan

untuk mendengarkan dengan baik dan efektif.

5. Memberi umpan balik

Pendengar Yang Efektif

o Kontak mata

o Anggukan kepala dan ekspresikan wajah penuh

perhatian

o Cegah gerakan atau tindakan yang berkesan negative

o Ajukan pertanyaan

o Uraikan apa yang didengar dengan kata-kata sendiri

11
o Hindarkan interupsi atau memotong pembicaraan

o Jangan terlalu banyak bicara

 Kontak Mata

Bagaimana perasaan anda ketika melihat orang yang anda ajak

bicara tidak memandang anda, melainkan memandang ke tempat lain?.

Seperti juga kebanyakan orang lain, anda akan mentafsirkan bahwa

orang tersebut mungkin tidak tertarik akan apa yang anda bicarakan.

Anda mendengarkan dengan telinga anda, namun orang lain menilai

apakah anda mendengarkan atau tidak, dengan melihat mata anda.

 Anggukkan kepala dan Ekspresikan wajah penuh

perhatian

Pendengar yang efektif menaruh minat atas apa yang sedang

diucapkan orang lain dengan memberikan tanda “nonverbal”.

Menganggukan kepala, mengerutkan wajah, tertawa ketika

pembicara mencoba melontarkan humor, menggeser posisi duduk ke

arah pembicara, dan lain sebagainya.

12

 Cegah Tindakan atau Gerakan yang Berkesan negative

Ketika anda sedang mendengarkan pembicaraan orang lain,

jangan terlampau sering melihat atau melirik ke arah jam, memainkan


pinsil, membuka-buka halaman buku, atau mengerjakan sesuatu yang

tidak berkaitan dengan isi pembicaraan. Tindakan-tindakan tersebut

mengesankan bahwa anda bosan, atau tidak tertarik pada apa yang

sedang diutarakan pembicara.

 Ajukan Pertanyaan

Pendengar yang kritis menganalisis apa yang didengarkannya,

dan lalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan. Perilaku ini

memberikan keyakinan kepada pembicara bahwa anda memang benar-

benar mendengarkan.

 Uraikan apa yang didengar dengan kata – kata sendiri

Misalnya : “Anda mengatakan …..(kata-kata pembicara) “ “Apakah itu

artinya adalah …….. (kata-kata anda sendiri) ?” Ada dua alasan

perilaku ini ditampilkan.

Pertama: sebagai tanda bahwa anda memperhatikan baik-baik isi

pembicaraan.

Kedua : sebagai tanda bahwa anda ingin jangan sampai salah

mentafsirkan kata-kata pembicara.

 Hindarkan menginterupsi atau memotong pembicaraan

Beri kesempatan kepada pembicara untuk menyelesaikan isi

pembicaraannya. Setelah itu baru anda boleh mengajukan pertanyaan

13

atau memberikan komentar. Biasakan untuk bersabar mendengarkan

pembicaraan orang lain.

2. Memberi Umpan Balik

Setiap bentuk komunikasi yang disampaikan kepada seseorang dengan

tujuan agar orang tersebut mengetahui dampak perilakunya terhadap

anda atau orang lain.

Beberapa tipe respon dalam mendengarkan, berdasarkan tingkat

kualitasnya, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Mendengarkan dengan diam

Banyak alasan untuk tidak mengatakan sesuatu ketika

mendengarkan, antara lain, mungkin kita tidak iingin


pembicaraan berlanjut atau bosan karena sudah mendengarkan

cerita tersebut berulang kali.

Pada kondisi seperti di atas, respon terbaik memang diam,

karena jika kita memberikan respon verbal, si pembicara akan

terdorong untuk melanjutkan ceritanya.

2. Mengajukan pertanyaan

Beberapa alasan untuk mengajukan pertanyaan antara lain :

o Untuk memperjelas makna

o Untuk mendapatkan konsep, perasaan, keinginan lain

o Untuk mendorong berbicara lebih lanjutUntuk

mendorong pencarian lebih lanjut.

14

3. Membuat pertanyaan

Membuat pernyataan adalah menyatakan kembali pesan yang

diterima dengan menggunakan kalimat sendiri. Menyatakan

kembali pesan yang kita terima bukan dengan cara mengulang

apa yang disampaikan, melainkan dengan menyatakan kembali

apa yang kita pikirkan mengenai pesan yang kita terima dengan

menggunakan kata-kata sendiri, sebagai cara untuk meyakinkan

arti dari pesan yang kita terima.

4. Menyatakan empati

Menyatakan empati adalah tipe pemberian umpan balik yang

digunakan oleh pendengar untuk menyatakan keberadaannya,

menunjukkan perasaan, menyatakan persepsi ataupun perhatian

kepada apa yang disampaikan oleh si pemberi pesan.

5. Memberikan dukungan

Respon dengan memberikan dukungan adalah menyatakan rasa

solidaritas pendengar terhadap situasi yang dihadapi oleh

pembicara.

6. Melakukan analisis

7. Melakukan evaluasi

8. Memberikan pendapat
3. Membujuk

Komunikasi tatap muka yang dilakukan dengan sengaja oleh seseorang

dengan tujuan agar pihak lain mau mengikuti dengan sukarela

kehendak seseorang tadi.

Strategi membujuk

15

Ada tiga strategi yang umumnya dilakukan dalam membujuk

seseorang untuk melakukan sesuatu.

1. Kredibilitas (anda bisa dipercaya)

2. Nalar (isinya masuk akal)

3. Sentuhan emosional (memunculkan perasaan suka)

Keterampilan membujuk

1. Bangun kredibilitas

2. Gunakan pendekatan positif dan bijaksana

3. Jelaskan dengan baik maksud kita

4. Sajian bukti yang kuat guna mendukung permintaan kita

5. Sesuaikan alasan permintaan kita dengan karakteristik orang

yang kita bujuk

6. Perhatikan kepentingan pihak yang sedang kita bujuk

7. Sentuh aspek emosionalnya

4. Mengelola konflik

Pada dasarnya, konflik terjadi bila dalam satu peristiwa terdapat dua

atau lebih pendapat atau tindakan yang dipertimbangkan.

Manfaat dan dampak buruk konflik

Manfaat:

 Motivasi meningkat

 Identifikasi masalah/pemecahan meningkat

 Ikatan kelmpok lebih erat

 Penyesuaian diri pada kenyataan

 Pengetahuan.

16

 keterampilan meningkat
 Kreativitas meningkat

 Membantu upaya mencapai tujuan

 Mendorong pertumbuhan

Dampak buruk konflik:

 Produktivitas menurun

 Kepercayaan merosot

 Pembentukan kubu-kubu

 Informasi dirahasiakan dan arus komunikasi berkurang

 Timbul masalah moral

 Waktu terbuang sia-sia

 Proses pengambilan keputusan tertunda

Anggapan-anggapan salah dalam menghadapi konflik:

 Konflik akan teratasi dengan densirinya bila dibiarkan

 Konfrontasi dengan sebuah persoalan atau dengan seseorang

adalah hal yang tidak menyenangkan

 Konflik dalam perusahaan menunjukkan pemimpinnya tidak

bias memimpin

 Konflik diantara keryawan menunjukkan mereatidak peduli

pada perusahaan

 Amarah selalu bersifat negative dan merusak

Jenis-jenis konflik:

 Konflik diri

Konflik diri adalah gangguan emosi yang terjadi dalam diri

seseorang.

17

 Konflik antar individu

Konflik antara dua individu.

 Konflik antar kelompok dan dalam kelompok

Konflik dalam kelompok dalah konflik yang terjadi antara

individu dalam suatu kelompok (tim, bagian, organisasi, dsb),

sedangkan konflik antar kelompok melibatkan lebih dari satu

kelompok.

Gaya menghadapi konflik


1. Kronfontatif / agresif /

I win, you lose

2. Asertif / persuasif / kolaborasi

I win, you win

3. Koperatif / konsiliasi.

I lose , you lose

4. Menghindar / akomodasi

I lose, you win

B. Perbedaan Interpersonal Skill dengan Intrapersonal

Skill

1. Interpersonal Skill

18
Inter Personal Skill adalah : ketrampilan seseorang dalam

berhubungan dengan orang lain untuk pengembangan kerja

secara optimal. Dimana bisa di lihat dari :

Kemampuan berkomunikasi

Membangun hubungan baik

Kemampuan memotivasi

Kemampuan kepemimpinan

Kemampuan memasarkan diri sendiri

Kemampuan bernegosiasi

Kemampuan berpresentasi

Kemampuan berkomunikasi di depan publik


Penilaian Dan Hasil Kerja

2. Intra Personal Skill

Intra Personal Skill adalah : ketrampilan seseorang

dalam mengatur dirinya sendiri untuk pengembangan kerja

secara optimal. Yakni tercermin dalam :

Membentuk karakter

Membentuk kepercayaan/keyakinan

Manajemen perubahan

Manajemen stress

Manajemen waktu

Proses berfikir kreatif

Menentukan tujuan hidup

Teknik percepatan belajar

C. Element-Element Softskill yang Terkait Dalam Dunia

kerja

 Kecerdasan Emosi

Kesuksesan seseorang tidak hanya didukung oleh seberapa

smart seseorang dalam menerapkan pengetahuan dan

mendemonstrasikan keterampilannya, akan tetapi seberapa besar

seseorang mampu mengelola dirinya dan interaksi dengan orang lain.

Keterampilan tersebut dinamakan dengan kecerdasan emosi.

Kecerdasan emosi juga meliputi sejumlah keterampilan yang

19

berhubungan dengan keakuratan penilaian tentang emosi diri sendiri

dan orang lain; dan kemampuan mengelola perasaan untuk

memotivasi, merencanakan, dan meraih tujuan hidup.

 Gaya Hidup Sehat

University of Central Florida memasukkan tema gaya hidup

sehat ini sebagai target pengembangan soft skills bagi mahasiswa

mereka. Topik yang diangkat dalam pengembangannya memuat

nutrisi, manajemen stres, pengelolaan waktu, cultural diversity, dan

penyalahgunaan obat terlarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

gaya hidup yang sehat mempengaruhi tingginya ketahanan, fleksibiltas

dan konsep diri yang sehat yang mempengaruhi tingginya partisipasi


dalam komunitas.

 Komunikasi Efektif

Cangelosi dan Petersen (1998) menemukan bahwa banyak

kegagalan siswa di sekolah, masyarakat dan tempat kerja diakibatkan

rendahnya keterampilan dalam berkomunikasi. Selain keterampilan

komunikasi berperan secara langsung, peranan tidak langsung juga

ditemukan. Secara tidak langsung keterampilan komunikasi

mempengaruhi tingkat kepercayaan diri dan dukungan sosial yang

kemudian dilanjutkan pengaruhnya ke

kesuksesan.

D. Lima Faktor Kepribadian Penunjang Kesuksesan

Dalam Bekerja

20

Lima factor kepribadian penunjang kesuksesan dalam dunia

kerja yakni merupakan gambaran mengenai karakter khas individu

yang unik dan relative stabil, dimana lima factor tersebut adalah :

1. Ketahanan Pribadi ( conscientiousness).

 Ketahanan pribadi ini ditunjukkan dengan karakter

gigih,sistematis, pantang menyerah, motivasi tinggi dan tahan

terhadap beban pekerjaan.

2. Ekstraversi (extraversion).

 Tipe kepribadian ini ditandai dengan keterampilan membina

hubungan dan komunikasi yang efektif, pandai bergaul, bekerja

sama,aktif, mengutamakan kerjasama, atraktif dan asertif.

3. Keramahan (agreeableness).

 Tipe ini ditandai dengan sikap ramah,rendah hati, tidak mau

menunjukkan kelebihannya, mudah simpati, hangat, dapat

dipercaya dan sopan.

4. Emosi Stabil (emotion stability).

 Tipe ini ditandai dengan sikap yang tenang, tidak mudah cemas

dan tertekan, mudah menerima, tidak mudah marah dan

percaya diri.

5. Keterbukaan Terhadap Pengalaman (openness).

 Individu dengan tipe ini memiliki daya piker yang imajinatif,


menyukai tantangan, anti kemapanan, kreatif, kritis dan

memiliki rasa ingin tahu yang besar.

21

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan

beberapa poin utama mengenai interpersonal skill, yaitu:

Inter Personal Skill adalah : ketrampilan seseorang dalam

berhubungan dengan orang lain untuk pengembangan kerja secara

optimal. Dimana bisa di lihat dari Kemampuan berkomunikasi,

22

membangun hubungan baik,memotivasi,memimpin ataupun

berpresentasi.

Secara garis besar Point penting yang harus dimengerti

dalam interpersonal skill adalah :

1. Mendengarkan

2. Memberikan umpan balik

3. Membujuk

4. Mengelola konflik.

You might also like