Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Oleh
1. Arie Puspa Ningtyas 141610101003
2. Arwinda Hening Pangestu 141610101010
3. Anindhita Virliana Juniar 141610101029
2.1 Penuaan
Gerontology, studi ilmiah tentang efek tentang penuaan dan penyakit yang
berhubungan dengan penuaan pada manusia, meliputi efek biologis, fisiologis,
psikososial, dan espek rohani dari penuaan (Stanley 2006). Menua (aging) adalah
suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi
normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan
memperbaiki kerusakan yang diderita (Santoso 2009).
Penuaan adalah suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan secara
perlahan-lahan untuk memperbaiki atau mengganti diri dan mempertahankan
struktur, serta fungsi normalnya. Akibatnya tubuh tidak dapat bertahan terhadap
kerusakan atau memperbaiki kerusakan tersebut (Cunnningham, 2003).
Banyak faktor yang dapat menyebabkan penuaan, salah satu faktor eksternal
yang dapat menyebabkan penuaan karena pola hidup yang tidak sehat yaitu
merokok. Merokok sudah menjadi kebiasaan masyarakat di seluruh dunia yang
susah dihilangkan. Asap rokok mengandung banyak zat yang mengandung radikal
bebas yang dapat menimbulkan stres oksidatif yang akan merusak sel-sel tubuh.
Apabila faktor-faktor penyebab penuaan dapat dihindari, proses penuaan tentu
dapat dicegah, diperlambat bahkn mungkin dihambat dan kualitas hidup dapat
dipertahankan (Pangkahila,2007).
Proses penuaan dapat berlangsung melalui tiga tahap sebagai berikut
(Pangkahila, 2007):
1. Tahap subklinik (usia 25-35 tahun). Pada tahap ini, sebagian besar hormon di
dalam tubuh mulai menurun, yaitu hormon testosteron, growth hormon dan
hormon estrogen. Pembentukan radikal bebas dapat merusak sel dan DNA
mulai mempengaruhi tubuh. Kerusakan ini biasanya tidak tampak dari luar,
karena itu pada usia ini dianggap usia muda dan normal.
2. Tahap transisi (usia 35-45 tahun): Pada tahap ini kadar hormon menurun
sampai 25%. Massa otot berkurang sebanyak satu kilogram tiap tahunnya.
Pada tahap ini orang mulai merasa tidak muda lagi dan tampak lebih tua.
Kerusakan oleh radikal bebas mulai merusak ekspresi genetik yang dapat
mengakibatkan penyakit seperti kanker, radang sendi, berkurangnya memori,
penyakit jantung koroner dan diabetes.
3. Tahap klinik (usia 45 tahun ke atas): Pada tahap ini penurunan kadar hormon
terus berlanjut yang meliputi DHEA, melatonin, growth hormon, testosteron,
estrogen dan juga hormon tiroid. Terjadi penurunan bahkan hilangnya
kemampuan penyerapan bahan makanan, vitamin dan mineral. Penyakit
kronis menjadi lebih nyata, sistem organ tubuh mulai mengalami kegagalan.
b. Teori aktivitas
Teori ini menegaskan bahwa kelanjutan aktivitas dewasa tengah penting
untuk keberhasilan penuaan. Orang tua yang aktif secara sosial lebih cendrung
menyesuaikan diri terhadap penuaan dengan baik (Potter dan Perry, 2006).
DAFTAR PUSTAKA
Bebi, Romansus. 2001. Kesejahteraan Usia lanjut Masa Depan : Sehat, Produktif,
dan Mandiri. Warta Demografi. vol 31(1).
Doewes, Muchsin. 1996. Penuaan dan Kapasitas Kerja. Jakarta: Penerbit buku
EGC.
Lehr, U. 1998. The longevity revolution: Impact on the society, family, and the
individual. Geronto-Geriatrics. vol 1(1) : 7-24.
Maryam, R., Siti, Mia Fatma Ekasari., Rosidawati, Ahmad Jubaedi., dan Irwan,
Batubara. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta:
Salemba Medika
Nursal, Dien GA. 2009. Pengukuran Aktivitas Fisik Pada Usia Lanjut. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. vol 3(1) : 38-42.
Potter, P.A. dan Perry, A.G. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses dan Praktik ed. 4. Alih bahasa : Renata Komalasari.
Jakarta: EGC.
Rochmah, Wasilah dan Aswin, Soedjono. 2001. Tua dan Proses Menua. Berkala
Ilmu Kedokteran. vol 33(4) : 221-227.
Stanley, M dan Beare, P.G. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta:
EGC.