Professional Documents
Culture Documents
A. Lembaga Zakat
1. Pengertian dan Fungsi Lembaga Zakat
a. Lembaga zakat merupakan badan yang mengelola sumber dana zakat
yang diterima dari muzakki, baik perorangan maupun badan usaha
dimana Penerimaan zakat tersebut sesuai dengan kaidah Islam yang
berlaku atau amil yang menerima zakat, baik zakat fitrah maupun zakat
harta serta zakat dalam bentuk lainnya.
b. Fungsi lembaga zakat adalah untuk mendistribusikan dana zakat infaq
dan sadaqah yang di terima atau dikumpulkan dari muzakki oleh
lembaga zakat kemudian disalurkan kepada orang-orang yang berhak
menerimanya (mustahik).
2. Tujuan Lembaga Zakat :
a. Meningkatkan pelayanan dalam menunaikan zakat, sesuai dengan
tuntutan zaman.
b. Meningkatnya fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial.
c. Meningkatnya hasil daya guna dan daya guna zakat.
3. Manfaat lembaga zakat :
a. Mempermudah muzakki dalam membayar zakat.
b. Mempererat hubungan persaudaraan antar muslim.
c. Menghindarkan diri dari sikap takabur.
d. Serta melahirkan solodaritas kehidupan bermasyarakat.
e. Dengan adanya amil zakat akan memeratakan penikmatan dana zakat
daripada melakukan pembayaran zakat secara orang per orang.
B. Lembaga Wakaf
1. Dasar Hukum Wakaf
a. Al-Qur’an. Terdapat pada Surah :
Al-Hajj : 77
Al-Baqarah : 267
Ali Imran : 92
b. Al-Hadist.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah SAW. Bersabdah :
apabila manusia wafat maka terputuslah semua amal perbuatanya,
kecuali tiga hal, yaitu dari sedekah jariah (wakaf), atau ilmu yang
dimanfaatkan, atau anak saleh yang mendoakanya (HR.Muslim).
c. Ijma.
Tidak terdapat perbedaan yang mencolok antara empat mashab besar.
Imam Maloik,Imam Syafi’I dan imam Ahmad,hukum wakaf adalah
sunnah. Sedangkan menurut Imam Abu Hanifah adalah boleh.
2. Fungsi Lembaga Wakaf
Fungsi wakaf adalah sebagai solidaritas yang dapat diharapkan menjadi
instrumen yang kontributif terhadap kesejahteraan masyarakat yang
berkelanjutan. Serta mendistribusikan dana wakaf yang didapat dari muzakki
kepada pihak-pihak yang berhak wakaf sesuai dengan wujud dan tujuan wakaf.
3. Tujuan Lembaga Wakaf
Tujuan lembaga wakaf adalah melaksanakan kegiatan pengelolaan dana wakaaf
dengan fungsional dan prosedural, profesional, transfaran dan amarah.
KELOMPOK 3 : LEASING
A. Pengertian Leasing
Leasing atau sering disebut dengan sewa guna usaha adalah segala kegiatan
pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal yang
penggunaannya di serahkan pada suatu perusahaan,melalui pembayaran secara
berkala dalam jangka waktu tertentu.
D. Jenis-Jenis Leasing
1. Financial lease,
2. Operating lease Operating lease atau lease service,
3. Sales – Typed Lease (sewa guna usaha penjualan)
4. Leveraged Lease
5. Cross Border Lease
3. Pemilik obyek sewa dapat meminta penyewa menyerahkan jaminan atas ijarah
untuk menghindari risiko kerugian.
A. Pengertian Pegadaian
Menurut beberapa mazhab, Rahn berarti perjanjian penyerahan harta
oleh pemiliknya dijadikan sebagai pembayar hak piutang tersebut, baik
seluruhnya maupun sebagian. Penyerahan jaminan tersebut tidak harus bersifat
actual (berwujud), namun yang terlebih penting penyerahan itu bersifat legal
misalnya berupa penyerahan sertifikat atau surat bukti kepemilikan yang sah
suatu harta jaminan. Menurut mazhab Syafi’i dan Hambali, harta yang dijadikan
jaminan tersebut tidak termasuk manfaatnya.
Gadai dalam fiqh disebut Rahn, yang menurut bahasa adalah tetap, kekal, dan
jaminan.
B. Dasar Hukum Pegadaian Syariah
1. Hukum Positif
a. Q.S al-baqarah(2)ayat 283
b. As-sunnah
2. Hukum Normatif
a. Fatwa pertama nomor 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn
b. Fatwa Kedua nomer 26/DSN/MUI/3/2002 Tentang Rahn Emas
C. Produk-Produk Pegadaian Syariah
1. Rahn
2. Arrum
3. Program Amanah
4. Program Produk Mulia
D. Tujuan Pegadaian Syariah
1. Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan program
pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya
melalui penyaluran uang pembiayaan/pinjaman atas dasar hukum gadai,
2. Pencegahan praktik ijon, pegadaian gelap, dan pinjaman tidak wajar lainnya,
3. Pemanfaatan gadai bebas bunga pada gadai syari’ah memiliki efek jaringan
pengaman social karena masyarakat yang yang butuh dana mendesak tidak
lagi dijerat pinjaman/pembiayaan bebas bunga.
4. Membantu orang-orang yang membutuhkan pijaman dengan syariah mudah.
E. Fungsi Pegadaian Syariah
1. Mengelola penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai dengan cara
mudah, cepat, aman dan hemat.
2. Menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha lain yang menguntungkan
bagi pegadaian maupun masyarakat.
3. Mengelola keuangan perlengkapan, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan.
4. Mengelola organisasi, tata kerja dan tata laksana pegadaian.
5. Melakukan penelitian dan pengembangan serta mengawasi pengelolaan
pegadaian.
F. Persyaratan Pegadaian Syariah
1. Pihak-pihak yang melakukan perjanjian harus mengikuti syarat-syarat
berikut kemampuan, yaitu berakal sehat. Kemampuan juga berarti kelayakan
seseorang untuk melakukan transaksi kepemilikan.
2. Sighat tidak boleh terikat oleh syarat tertentu. Dan rahn mempunyai sisi
pelepasan barang dan pemberian utang seperti halnya akad jual beli, maka
tidak boleh diikat dengan syart tertentu atau suatu masa tertentu.
3. Harus merupakan hak yang wajib diberikan/diserahkan kepada pemiliknya.
Memungkunkan pemanfaatan, bila seseuatu menjadi utang tidak bias
dimanfaatkan, maka tidak sah. Harus dapat dikuantifikasi atau dapat di
hitung jumlahnya. Jika tidak dapat diukur atau di kuantifikasi jumlahnya,
maka tidak sah.
4. Imam maliki berpendapat bahwa gadai dapat dilakukan/dilaksanakan pada
semua macam harga pada semua macam jual beli, kecuali pada jual beli
mata uang (sharf) dan pokok modal pada saham. Yang berkaitan dengan
tanggungan. Demikina itu karena sharf diisyaratkan tunai ( yakni kedua
belah pihak saling menerima). Tidak boleh terjadi akad padanya.
KELOMPOK 5 : PERANAN LEMBAGA OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)
A. Pengertian Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang independen dan bebas dari
campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan, pengawasan, pemeriksaan,dan penyidikan sebagaimana dimaksud
dalam Undang- Undang ini.
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa
Keuangan (UU OJK), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga negara
yang dibentuk, yang memiliki fungsi untuk melakukan pengawasan atas industri
jasa keuangan secara terpadu.
TUGAS RESUME
NAMA = SISKA
NIM = 105721115216