You are on page 1of 1

PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DAN STATUS IMUNISASI SEBAGAI FAKTOR

RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN DI DESA


SRIHARDONO KECAMATAN PUNDONG BANTUL DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA TAHUN 2018

Fidyah Novitasari¹, Rr.Dewi Ngaisyah², Endri Yuliati²

INTISARI

Latar Belakang: Stunting merupakan gangguan pertumbuhan karena malnutrisi kronis,


yang ditunjukkan dengan nilai z-score TB/U kurang dari -2SD. Stunting dipengarui oleh
banyak faktor, termasuk pemberian ASI eksklusif dan status imunisasi.
Tujuan: Untuk menganalisis pemberian ASI eksklusif dan status imunisasi sebagai
faktor risiko stunting pada usia 2-5 tahun.
Metode: Penelitian observasional dengan desain case-control pada balita usia 2-5 tahun
di Desa Srihardono. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive
sampling dengan jumlah sampel 35 subjek pada setiap kelompok. Stunting diukur
berdasarkan z-score tinggi badan menurut umur (TB/U) dianalisis dengan software World
Health Organization (WHO) Anthro 2005. Data pemberian ASI eksklusif dan status
imunisasi menggunakan kuesioner dan buku KIA. Data tinggi badan subjek
menggunakan microtoice. Analisis bivariat menggunakan Chi-Square dengan melihat
Odds Ratio (OR).
Hasil: Pada penelitian ini terdapat 64,3% subjek tidak ASI eksklusif dan 61,4% tidak
lengkap status imunisasi. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa subjek yang tidak
mendapatkan ASI eksklusif mempunyai risiko mengalami stunting 3,1 kali (p-value
0,025) dan status imunisasi tidak lengkap mempunyai risiko mengalami stunting 3,8 kali
(p-value 0,008).
Kesimpulan: Pemberian tidak ASI eksklusif dan status imunisasi tidak lengkap
merupakan faktor risiko terhadap kejadian stunting pada anak usia 2-5 tahun.
Kata Kunci: Pemberian ASI eksklusif, status imunisasi, Stunting, anak usia 2-5 tahun

¹Mahasiswa Program Studi S-1 Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan,


Univesitas Respati Yogyakarta.
²Dosen Program Studi S-1 Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Univesitas
Respati Yogyakarta.

You might also like