Latar Belakang: Stunting merupakan gangguan pertumbuhan karena malnutrisi kronis,
yang ditunjukkan dengan nilai z-score TB/U kurang dari -2SD. Stunting dipengarui oleh banyak faktor, termasuk pemberian ASI eksklusif dan status imunisasi. Tujuan: Untuk menganalisis pemberian ASI eksklusif dan status imunisasi sebagai faktor risiko stunting pada usia 2-5 tahun. Metode: Penelitian observasional dengan desain case-control pada balita usia 2-5 tahun di Desa Srihardono. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling dengan jumlah sampel 35 subjek pada setiap kelompok. Stunting diukur berdasarkan z-score tinggi badan menurut umur (TB/U) dianalisis dengan software World Health Organization (WHO) Anthro 2005. Data pemberian ASI eksklusif dan status imunisasi menggunakan kuesioner dan buku KIA. Data tinggi badan subjek menggunakan microtoice. Analisis bivariat menggunakan Chi-Square dengan melihat Odds Ratio (OR). Hasil: Pada penelitian ini terdapat 64,3% subjek tidak ASI eksklusif dan 61,4% tidak lengkap status imunisasi. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa subjek yang tidak mendapatkan ASI eksklusif mempunyai risiko mengalami stunting 3,1 kali (p-value 0,025) dan status imunisasi tidak lengkap mempunyai risiko mengalami stunting 3,8 kali (p-value 0,008). Kesimpulan: Pemberian tidak ASI eksklusif dan status imunisasi tidak lengkap merupakan faktor risiko terhadap kejadian stunting pada anak usia 2-5 tahun. Kata Kunci: Pemberian ASI eksklusif, status imunisasi, Stunting, anak usia 2-5 tahun
¹Mahasiswa Program Studi S-1 Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Univesitas Respati Yogyakarta. ²Dosen Program Studi S-1 Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Univesitas Respati Yogyakarta.