Professional Documents
Culture Documents
LAMPIRAN
KEPUTUSANDIREKSIPTPLN(Persero)
NOMOR:605.K/DIR/2010
TANGGAL:09Desember2010
BUKU4
STANDARKONSTRUKSI
GARDUDISTRIBUSIDANGARDU
HUBUNGTENAGALISTRIK
PTPLN(Persero)
Tahun 2010
Buku 4 : Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik
Penyusun :
Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Jaringan Distribusi Tenaga Listrik,
disusun oleh :
Kelompok Kerja Standar Kontruksi Disribusi Jaringan Tenaga Listrik dan
Pusat Penelitian Sains dan Teknologi Universitas Indonesia
Tim Pembina :
Tim Pengarah :
Ratno Wibowo, Winayu Siswanto, Parluhutan Samosir, Hedy Nugroho, Agus Bactiar Azis,
Adi Subagio, Pedi Sumanto, Tumpal Hutapea, Gunawan, OMA, Hendie Prasetyono,
I Made Latera, Sumaryono, Novalince Pamuso, Riyanto, Antonius HP,
Sunaryo, Sugeng Riyadi, Tutun Kurnia, Joko Pitoyo, Prihadi,
Ngurah Suwena, Elphis Sinabela, Andhy Prasetyo,
Ketut Bagus Darmayuda, Agus Prasetyo.
Narasumber :
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Bali, PT PLN (Persero) Distribusi Indonesia Barat,
PT PLN (Persero) Indonesia Timur, PT PLN (Persero) Jasa Engginering,
PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan,
PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Latihan.
Diterbitkan Oleh :
PT PLN (PERSERO)
Jalan Trunojoyo Blok M-I / 135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Nomor
No Nama Gambar Hal
Gambar
2 Gardu Portal dan Bagan satu garis Gardu Portal 1.1 1
3 Bagan satu garis konfigurasi π section Gardu Portal 1.2 2
4 Gardu Tipe Cantol 1.3 2
5 Gardu Beton 1.4 3
6 Gardu Kios 1.5 3
7 Gardu Kios Bertingkat 1.6 3
8 Bagan satu garis Konfigurasi π Section Gardu Pelanggan Umum 1.7 3
9 Bagan satu garis Gardu Pelanggan Khusus 1.8 4
10 Transformator Distribusi Fasa 3 yang Dibelah 2.1
Transformator CSP (Completely Selft Procted)
11 2.2 7
Terlihat Bagian Dalamnnya
12 Kubikel Ring Main Menu (RMU) 2.3 8
13 Transformator Arus 2.4 10
14 Fused Cut Out (FCO) 2.5 10
15 Lighting Arrester (LA) 2.6 11
16 Live Line Connector 2.7 11
17 Peletakan (lay-out) Perlengkapan Gardu Distribusi Beton 3.1 13
18 Gardu Portal 4.1 22
19 Gardu Cantol Fase 1 dan Fase 3 4.2 23
20 Diagram Satu Garis Gardu Beton 1 Transformator GD/GB/01 25
21 Denah Gardu Beton Tipe 1 Transformator GD/GB/02 29
22 Denah Instalasi Kabel TM – TR Dan Pembumian Gardu Beton GD/GB/03 30
23 Konstruksi Sipil Gardu Beton – Kolom dan Elektroda Bumi GD/GB/04 31
Tampak Samping Konstruksi Sipil Gardu Beton Tipe 1
24 GD/GB/05 32
Transformator
Tampak Samping Konstruksi Sipil Gardu Beton Tipe 1
25 GD/GB/06 33
Transformator
Tampak Depan Konstruksi Sipil Gardu Beton Tipe 1
26 GD/GB/07 34
Transformator
27 Bagan Satu Garis Gardu Beton Tipe 2 Transformator GD/GB/08 36
28 Denah Gardu Tipe 2 Transformator GD/GB/09 37
Tampak Samping dan Depan Konstruksi Sipil Gardu Beton Tipe
29 GD/GB/10 38
2 Transformator
30 Diagram satu Garis Gardu Beton Untuk Pelanggan TM GD/GB/11 40
31 Denah Gardu Sambungan Pelanggan TM GD/GB/12 41
32 Konstruksi Kabel Tray – TR Gardu Beton Pelanggan TM dan TR GD/GB/13 42
Konstruksi Sipil Gardu Beton Posisi Lubang Angin Atas Tampak
33 GD/GB/14 43
samping
Tampak Muka Fisik gardu Distribusi Sambungan Pelanggan TM
34 GD/GB/15 44
dan TR
35 Tampak Samping Gardu Distribusi Sambungan Pelanggan TM GD/GB/16 45
36 Denah Parit Kabel TM dan TR Gardu Beton GD/GB/17 47
37 Konstruksi Pembesian dan Parit Kabel TM Gardu Beton GD/GB/18 48
2. Sambungan Luar Pelayanan : Bagian dari jaringan sambungan tenaga listrik antara
tiang saluran udara tegangan rendah dengan bangunan pelanggan.
3. Sambungan Masuk Pelayanan : Bagian dari jaringan sambungan tenaga listrik yang
berada di dalam bangunan pelanggan sampai dengan alat pembatas dan pengukur.
4. Bagian Konduktif : Bagian yang mampu menghantarkan arus listrik walaupun tidak
harus di gunakan untuk mengalirkan arus pelayanan (conductive parts).
5. Bagian Konduktif Terbuka : Bagian dari instalasi listrik tidak bertegangan namun dapat
bertegangan jika terjadi kegagalan isolasi.
6. Arus Pengenal : Arus operasi yang mendasari pembuatan perlengkapan listrik yang
tercantum sebagai angka pengenal perlengkapan listrik.
7. Arus Beban Lebih : Arus lebih yang terjadi pada sirkit pada waktu tidak ada gangguan
listrik, yang melampaui nilai arus pengenal perlengkapan listrik atau alat proteksi
listrik.
8. Arus Lebih : Arus listrik yang timbul akibat gangguan pada instalasi listrik.
9. Ruang Bebas Hambatan (Right of Way) : Ruang bebas lintasan sambungan tenaga
listrik.
10. Jarak Aman : Jarak aman atau safety distance adalah jarak antara jaringan sambungan
tenaga listrik dengan lingkungan hidup khususnya pemanfaat tenaga listrik yang di
anggap aman.
11. Jatuh Tegangan : Jatuh tegangan atau voltage drop adalah perkalian antara arus beban
dengan impedensi antara jaringan teganga rendah sampai dengan APP.
12. TN-C : System proteksi pembumian dimana penghantar netral juga berfungsi sebagai
penghantar pembumian (PE- Protective Earthing)
13. Perlengkapan Hubung Bagi (PHB) : Suatu perlengkapan untuk membagi tenaga listrik
dan /atau mengendalikan dan melindungi sirkit dan pemanfaat listrik mencakup
sakelar pemutus sirkit, papan hubung bagi tegangan rendah dan sejenisnya.
14. PHB Utama : PHB yang menerima tenaga listrik dari saluran utama konsumen dan
membagikannya keseluruh instalasi cabang. Pada standard konstruksi ini adalah PHB
yang terpasang pada jaringan distribusi dan tidak ada tersambung sambungan listrik.
15. PHB Cabang : PHB yang merupakan percabangan dari PHB utama dimana tersambung
sambungan pelayanan tenaga listrik.
16. Gardu Portal : Gardu dengan konstruksi instalasi gardu dengan menggunakan 2 buah
tiang.
18. Kode IP : IP (Index Protection) adalah sisitem Kode yang menunjukan tingkat proteksi
yang di berikan oleh selungkup dari sentuh langsung ke bagian yang berbahaya/
bertegangan, dari masuknya benda asing (angka pertama) dan dari masuknya air
(angka kedua). Contoh : IP 44, IP 45
Angka pertama :
Angka kedua :
19. Pengukuran Langsung : Pengukuran arus beban langsung dari penghantar sirkit
beban.
20. Pengukuran Tidak Langsung : Pengukuran arus beban dengan menggunakan trafo arus
dan trafo tegangan.
21. Elektroda Bumi : Bagian konduktif atau kelompok bagian konduktif yang membuat
kontak langsung dan memberikan hubungan listrik dengan bumi.
22. Bagian Aktif : Bagian yang di aliri arus pelayanan dan bertegangan (live part)
23. Penghantar Bumi : Penghantar dengan inpedansi rendah yang secara fisik
menghubungkan titik tertentu pada suatu perlengkapan (instalasi atau sistem) dengan
elektroda bumi (earth conductor)
25. Penghantar Pilin : Dua atau lebih penghantar yang dipilin atau dipintal jadi satu tanpa
isolasi diantaranya.
26. Penghantar Proteksi (PE) : Penhantar proteksi dari kejut listrik yang menghubungkan
bagian konduktif terbuka, bagian konduktif extra, terminal pembumian utama elektroda
bumi, titik sumber yang di bumikan, atau netral buatan (Protectif Conductor)
27. Bagian Konduktif Extra : Bagian yang bersifat konduktif yang tidak merupakan dari
PT. PLN (PERSERO) xii
Edisi 1 Tahun 2010
Buku 4 : Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik
28. Kabel Pilin : Dua atau lebih penghantar berisolasi yang di pilin atau dipintal jadi Satu.
29. Jangkauan Tangan : Daerah yang dapat di capai dari ukuran tangan dari tempat berdiri
tanpa menggunakan sarana apapun (arm’s reach)
30. Jarak Bebas : Jarak terpendek antara bagian bertegangan dengan bagian lain yang
bertegangan atau dengan bagian yang terhubung dengan bumi (Clearence)
31. Nilai Arus Pengenal : Arus yang mendasari pembuatan perlengkapan listrik (Rated
Current) Nilai Tegangan Pengenal : Besarnya tegangan yang mendasari pembuatan
perlengkapan listrik (Rated voltage)
32. Beban Lebih : Kelebihan beban actual atau melebihi beban penuh atau arus pengenal
alat proteksi (overload).
33. Beban Penuh : Nilai beban tertinggi yang di tetapkan untuk suatu kondisi pengenal
operasi (full load).
34. Saluran Utama : Bagian dari suatu jaringan distribusi dengan luas penampang terbesar.
Pada saluran udara tidak termasuk kabel pemasok dari sumber / gardu distribusi.
35. Saluran Pencabangan : Bagian dari suatu jaringan distribusi dengan luas penampang
saluran yang lebih kecil dari saluran utama
36. Sirkit Cabang : Jaringan kabel antara dua PHB yang di lindungi oleh pengaman lebur,
atau pemutus tenaga
39. Kotak Ujung : Bagian ujung dari saluran kabel bawah tanah tegangan rendah yang
berada di atas tiang jaringan tegangan rendah.
40. Kotak Sambung : Kotak penyambungan antar saluran kabel bawah tanah tegangan
rendah.
41. NFB : No Fused Breaker, saklar beban yang bekerja berdasarkan arus listrik yang
bekerja secara electromagnetic.
42. NH, NT, NF : Kode pengaman lebur yang tertutup POR selain dari jenis HRC-Fuse.
43. NYY, NYFGbY : Jenis kabel sesuai nomenlaktur kabel yang berlaku.
Sistem penomoran gambar pada standar konstruksi distribusi jaringan tenaga listrik
mengaplikasikan sistem A/B/C dimana :
B. adalah kode jenis gambar untuk kelompok A dengan singkatan sebagai berikut :
1. Kelompok JTM : SKTM, SUTM, SKUTM, SUTM MIX (SUTMMIX)
2. Kelompok Gardu : Gardu Cantol (C) , Gardu Portal (P), Gardu Beton (GB), Gardu
Kios(GK), Gardu Hubung (GH)
3. Kelompok JTR : SUTR(SUTR), SUTR MIX (SUTRMIX), SKTR(SKTR), SKUTR(SKUTR)
4. Kelompok SIPIL : Jembatan Kabel(JK), Sipil Gardu(SG), Tiang Bentangan Khusus (TK)
5. Kelompok STL : STL TR 1 Fasa (SLTR1), STL TR 3 Fasa(SLTR3), STL TM (SLTM): STL TM
SUTM (SLTMU), SL TM SKTM (SLTMK)
6. Kelompok MIX : JTR Underbuilt JTM (JTRUTM), Kabel Telematika Underbuilt JTM
(KTELUTM)
7. Kelompok KK : Mengikuti kaidah pada nomor item 1 sampai 6.
8. Kelompok PK : Mengikuti kaidah pada nomor item 1 sampai 6.
9. Kelompok PU : Mengikuti kaidah pada nomor item 1 sampai 6.
Contoh :
Nomor Gambar : GD/C/01
Berarti bahwa : nomor urut Gambar 01 pada kelompok Gardu jenis Gardu Cantol
KATA PENGANTAR
Dalam membangun instalasi jaringan tegangan menengah tenaga listrik di PT PLN (Persero)
diperlukan Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik yang
merupakan penjabaran dari Kriteria Desain Enjinering Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga
Listrik. Selama ini konstruksi instalasi tenaga listrik di PT PLN (Persero), masih mengacu pada
tiga macam Standar Konstruksi Distribusi yang dibuat oleh Konsultan dari manca negara.
Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi dan Standar Konstruksi Jaringan Tenaga Listrik termasuk
Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik ini masih mengacu pada
Konsultan Sofrelec dari Perancis, dengan pembumian system tahanan rendah (12 Ω dan 40
Ω) berlaku di Jaringan Distribusi DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali dan sebagian Unit di luar Jawa.
Konsultan Chas T Main dari Amerika Serikat, dengan pembumian system solid (langsung ke
bumi) atau “multi grounded common neutral, low and medium voltage network” berlaku di
Jawa Tengah & DIY dan sebagian Unit di luar jawa. Sedangkan Konsultan New Jec dari Jepang,
dengan pembumian sistem tahanan tinggi (500 Ω ) berlaku di Jawa Timur.
Disamping Standar Konstruksi yang masih berbeda-beda, ada hal-hal lain yang perlu
diperhatikan, adalah ; pemanfaatan tiang listrik untuk telematika, semakin sulitnya
memperoleh lokasi tanah gardu yang cukup dan tepat serta kemajuan teknologi material
distribusi tenaga listrik.
Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dengan pertimbangan keamanan lingkungan, PT
PLN (Persero) secara bertahap, perlu memperbaruhi Standar Konstruksi yang ada sekarang,
sehinga menjadi acuan teknik yang sesuai perkembangan teknologi dan lingkungan.
Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi dan Standar Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik,
terdiri dari :
Dalam aplikasinya, Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik
dapat dirubah sesuai tuntutan kebutuhan yang bersifat lokal. Unit Induk dapat membuat
Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga khusus, sebagai modifikasi dari
buku 4 ini, dengan catatan tidak menyimpang dari Kriteria Enjinering, yang ada pada buku 1.
Perubahan standar konstruksi agar dilaporkan ke PLN Pusat melalui Direktorat terkait.
Terima kasih.
TTD
Kelompok Kerja Standar Konstruksi
Jaringan Distribusi Tenaga Listrik.
BAB I.
DESKRIPSI UMUM
Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan
gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah
(PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah
(PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan
Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V). .
Konstruksi Gardu distribusi dirancang berdasarkan optimalisasi biaya terhadap maksud
dan tujuan penggunaannya yang kadang kala harus disesuaikan dengan peraturan Pemda
setempat.
Khusus pengertian Gardu Hubung adalah gardu yang ditujukan untuk memudahkan manuver
pembebanan dari satu penyulang ke penyulang lain yang dapat dilengkapi/tidak dilengkapi
RTU (Remote Terminal Unit). Untuk fasilitas ini lazimnya dilengkapi fasilitas DC Supply dari
Trafo Distribusi pemakaian sendiri atau Trafo distribusi untuk umum yang diletakkan dalam
satu kesatuan.
Untuk Gardu Tiang pada sistem jaringan lingkaran terbuka (open-loop), seperti pada
sistem distribusi dengan saluran kabel bawah tanah, konfigurasi peralatan adalah π
section dimana transformator distribusi dapat di catu dari arah berbeda yaitu posisi
Incoming – Outgoing atau dapat sebaliknya.
Guna mengatasi faktor keterbatasan ruang pada Gardu Portal, maka digunakan konfigurasi
switching/proteksi yang sudah terakit ringkas sebagai RMU (Ring Main Unit). Peralatan
switching incoming-outgoing berupa Pemutus Beban atau LBS (Load Break Switch) atau
Pemutus Beban Otomatis (PBO) atau CB (Circuit Breaker) yang bekerja secara manual
(atau digerakkan dengan remote control).
Fault Indicator (dalam hal ini PMFD : Pole Mounted Fault Detector) perlu dipasang pada
section jaringan dan percabangan untuk memudahkan pencarian titik gangguan, sehingga
jaringan yang tidak mengalami gangguan dapat dipulihkan lebih cepat.
Gambar 1.7 Bagan satu garis Konfigurasi π section Gardu Pelanggan Umum
Karena keterbatasan lokasi dan pertimbangan keandalan yang dibutuhkan, dapat saja
konfigurasi gardu berupa T section dengan catu daya disuplai PHB-TM gardu terdekat
yang sering disebut dengan Gardu Antena.
Untuk tingkat keandalan yang dituntut lebih dari Gardu Pelanggan Umum biasa, maka
gardu dipasok oleh SKTM lebih dari satu penyulang sehingga jumlah saklar hubung lebih
dari satu dan dapat digerakan secara Otomatis (ACOS : Automatic Change Over Switch)
atau secara remote control.
Untuk pelanggan dengan daya lebih dari 197 kVA, komponen utama gardu distribusi
adalah peralatan PHB-TM, proteksi dan pengukuran Tegangan Menengah. Transformator
penurun tegangan berada di sisi pelanggan atau diluar area kepemilikan dan tanggung
jawab PT PLN (Persero).
Pada umumnya, Gardu Pelanggan Khusus ini dapat juga dilengkapi dengan transformator
untuk melayani pelanggan umum.
Keterangan :
TP = Pengaman Transformator
PMB = Pemutus Beban – LBS
PT = Trafo Tegangan
PMT = Pembatas Beban Pelanggan
SP = Sambungan Pelanggan
dan atau pemutus tenaga yang terhubung paralel. Gardu Hubung juga dapat dilengkapi
sarana pemutus tenaga pembatas beban pelanggan khusus Tegangan Menengah.
Konstruksi Gardu Hubung sama dengan Gardu Distribusi tipe beton. Pada ruang dalam
Gardu Hubung dapat dilengkapi dengan ruang untuk Gardu Distribusi yang terpisah dan
ruang untuk sarana pelayanan kontrol jarak jauh.
Ruang untuk sarana pelayanan kontrol jarak jauh dapat berada pada ruang yang sama
dengan ruang Gardu Hubung, namun terpisah dengan ruang Gardu Distribusinya.
Pengunaan kelompok – kelompok sel tersebut bergantung atas sistem yang digunakan
pada suatu daerah operasional, misalnya Spindel, Spotload, Fork, Bunga, dan lain – lain.
Spesifikasi teknis sel – sel kubikel Gardu Hubung sama dengan spesifikasi teknis Gardu
Distribusi, kecuali kemungkinan kemampuan Arus Nominalnya yang bisa berbeda.
BAB II.
KOMPONEN UTAMA KONSTRUKSI DAN SPESIFIKASI MATERIAL
arus pengenal gawai proteksi dan kendali serta nama jurusan JTR.
Sebagai peralatan sakelar utama saluran masuk PHB-TR, dipasangkan Pemutus Beban
(LBS) atau NFB (No Fused Breaker).
Pengaman arus lebih (Over Current) jurusan disisi Tegangan Rendah pada PHB-TR
dibedakan atas :
6. Impulse voltage 20 kV
Indeks proteksi – IP (International Disesuaikan dengan kebutuhan, namun sekurang-
7.
Protection) untuk PHB pasangan luar kurangnya IP-45
IN = I nominal sisi sekunder transformator
Burden, yaitu beban sekunder dari transformator tegangan (PT), dalam hal ini
sangat terkait dengan kelas ketelitian PT-nya. Untuk instalasi pasangan dalam;
lazimnya transformator tegangan sudah terpasang pada kubikel pengukuran.
Faktor yang harus diperhatikan pada instalasi transformator arus adalah Beban
(Burden) Pengenal dan Kelas ketelilitian CT. Disarankan menggunakan jenis CT yang
mempunyai tingkat ketelitian yang sama untuk beban 20% - 120% arus nominal.
Nilai burden, kelas ketelitian untuk proteksi dan pengukuran harus merujuk pada
ketentuan/persyaratan yang berlaku. Konstruksi transformator arus dapat terdiri
lebih dari 1 kumparan primer (double primer).
Untuk konstruksinya sama halnya dengan transformator tegangan, transformator
arus pasangan luar memiliki konstruksi lebih besar/kokoh dibandingkan konstruksi
pasangan dalam yang umumnya built in (atau akan dipasangkan) dalam kubikel
pengukuran.
Untuk tingkat IKL diatas 110, sebaiknya tipe 15 KA. Sedang untuk perlindungan
Transformator yang dipasang pada tengah-tengah jaringan memakai LA 5 KA, dan
di ujung jaringan dipasang LA – 10 KA.
II.1.7 Konektor
Konektor adalah komponen yang dipergunakan untuk
menyadap atau mencabangkan kawat penghantar SUTM
ke gardu.
BAB III.
KONSTRUKSI GARDU BETON
60 cm 100 cm PHB TR
60 cm
Batas Aman 75 cm
60 cm Trafo
75 cm
75 cm Batas Aman
Pintu
Ruang Bebas Kerja
175 cm
Batas Aman 75 cm
PHB TM
100 cm 100 cm
60 cm
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka ukuran dan tataletak serta dimensi Gardu
Beton disamping mengikuti ketersediaan lahan yang ada, juga harus memenuhi
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Tinggi bangunan minimum 3 meter.
2. PHB-TR ditempatkan pada sisi masuk sebelah kanan.
3. Jarak kiri kanan PHB-TM terhadap tembok minimum 1 meter.
4. Jarak belakang PHB-TM terhadap dinding minimal 60 cm (0,6 meter).
5. Jarak Badan Transformator terhadap dinding minimal 60 cm (0,6 meter
6. Jarak Ruang Tempat Petugas dengan bagian depan PHB minimal 0,75 meter.
7. Jarak batas antara PHB-TM dengan PHB TR minimal 1 mater.
PT. PLN (PERSERO) 13
Edisi 1 Tahun 2010
Buku 4 : Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik
Ketentuan tersebut dengan sendirinya tidak berlaku bagi gardu kios atau gardu
kompak.
Pilihan penggunaan LBS, TP tergantung pada kebutuhan kelengkapan gardu distribusi tersebut.
Sebagai peralatan proteksi dan switching gardu distribusi yang dicatu dari loop sistem
Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM), lazimnya harus dilengkapi dengan PHB-TM
dengan susunan rangkaian sebagai berikut :
1. LBS – LBS – TP
2. LBS – TP
3. LBS – LBS – PMT – SP
4. TP – LBS – LBS – PMT – SP
Pada Gardu Pelanggan Umum, peralatan switching SKTM sistem phi (π) dilengkapi 2
LBS. Sedang pada sistem Antena, cukup dengan 1 LBS saja.
Butir 1 s/d 4 diatas dapat berada dalam satu kubikel. Spesifikasi teknis dan ketentuan
instalasinya sama dengan ketentuan instalasi sel kubikel lainnya.
Dalam hal transformator distribusi konsumen khusus tersebut dipasangkan dalam gardu,
rangkaian kubikel harus dilengkapi dengan kubikel proteksi transformator baik berupa
pengaman lebur atau Circuit Breaker (sambungan Tegangan Rendah, pengukuran pada
sisi Tegangan Menengah)
2) Pengikatan baut sepatu kabel pada bushing gunakan torsi meter dengan perolehan
nilai 15 -25 Nm.
Elektroda pembumian pada Gardu Beton memakai sistem mesh, dengan penghantar Cu
(tembaga) berpenampang 50 mm2 yang digelar di bawah pondasi bangunan gardu.
Pada titik tertentu elektroda pembumian ini dikeluarkan dan dihubungkan pada instalasi
ikatan ekuipotensial (equipotential coupling) yang dipasang setinggi 20 cm di atas lantai,
mengelilingi bagian dalam dinding gardu. Material ikatan ekuipotensial memakai pelat
tembaga sekurang-kurangnya dengan penampang berukuran 20x4 mm.
Seluruh bagian konduktif terbuka (BKT) dan bagian konduktif ekstra (BKE) gardu
dihubungkan ke ikatan ekui potensial tersebut.
Nilai tahanan pembumian tidak melebihi 1 ohm. Apabila konstruksi pembumian tersebut
tidak mencapai 1 ohm, harus ditambahkan sistem elektroda pembumian lainnya, antara
lain dengan elektroda batang, sehingga tercapai nilai tahanan pembumiaan sebesar 1
ohm.
Menaikan dan menurunkan ke/dari truk harus diperhatikan dengan seksama untuk
memastikan tidak terjadinya kerusakan pada tangki transformator (bila menggunakan
forklift) atau kerusakan isolator (umumnya bila menggunakan crane atau tripod).
Pengangkutan transformator dari gudang penyimpanan ke lokasi gardu dipersyaratkan/
tidak diperbolehkan adanya guncangan-guncangan pada saat dibawa dengan kendaraan.
2.5 0.37
3 0.65
4 1.53
5 3
6 5.2
7 12
10 24
12 42
14 66
16 98
20 190
24 330
30 650
• Tanda peringatan (antara lain lambang kilat, tulisan tanda bahaya, dll)
• Data Historis Gardu yang berisi tanggal dibangun, No.SPK, dan nama pelaksana
pekerjaan dalam bentuk prasasti (terbuat dari batu marmer).
Dinding bagian dalam gardu diberi warna dengan cat berwarna putih, dan dinding
bagian luar gardu diberi warna dengan cat berwarna abu–abu (silver-stone). Jenis cat
yang digunakan untuk bagian luar harus tahan perubahan cuaca.
BAB IV.
KONSTRUKSI GARDU TIANG
IV.1 Ruang Bebas Hambatan (Right of Way) dan Jarak Aman (Safety Distance)
Ruang bebas hambatan atau right of way pada Gardu Tiang adalah daerah bebas
dimana gardu tersebut berlokasi. Pada ruang bebas tersebut tidak ada penghalang yang
menyebabkan komponen gardu beserta kelengkapannya bersentuhan dengan pohon
atau bangunan. Tersedia akses jalan masuk-keluar gardu untuk keperluan kegiatan
operasi dan pemeliharaan/perbaikan gardu.
Jarak aman bagian Gardu Tiang di sisi 20 kV sesuai dengan ketentuan Saluran Udara
Tegangan Menengah adalah 2,5 meter dari sisi terluar konstruksi gardu.
penghantar pembumian Lightning Arrester dan BKT dan BKE dihubungkan dengan kawat
tembaga 50 mm2. Penghantar-penghantar pembumian dilindungi dengan pipa galvanis
dengan diameter 5/8 inci sekurang-kurangnya setinggi 3 meter diatas tanah.
TAMPAK SAMPING
KONSTRUKSI SIPIL GARDU BETON TIPE SATU TRANSFORMATOR FOTO
DIGAMBAR PPST UI No. GAMBAR : GD/GB/05
STANDAR KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB 2010
EDISI 1
32
PT. PLN (PERSERO)
82
PT. PLN (PERSERO)
112
LBS LBS LBS LBS LBS LBS LBS
Catatan :
- Kubikel LBS dapat menggunakan dengan fasilitas motor.
- Untuk Gardu Hubung ( 2 x 7 ) sel dan ( 4 x 7 ) sel mempunyai konfigurasi sama pada tiap susunan sel
hanya pasokan ke Gardu Distribusi cukup dari 1 susunan sel saja.
- Penggunaan kubikel jenis LBS dapat digantikan dengan jenis Pemutus Tenaga sesuai dengan
keperluan / sistem Jaringan Distribusi.
ATAS
BC 50 cm
ARDE
ATAS
ATAS
PLAT BORDES 4 mm
JARAK JAUH
LBS
ARDE
LBS
900
550
LBS
+ 0.00
LBS
LBS
LBS
60 65
- 80
LBS
2 JALUR PVC 0 15 cm
PLAT BORDES 4 mm
60
LBS
LBS
TP
BAWAH
350
TRAFO
125
TR
8 JALUR PVC 0 15 cm
ARDE 60 60
8 JALUR PVC 0 15 cm
AW 6 mm 205 145
365
Catatan :
DENAHGARDU
DENAH GARDUHUBUNG
HUBUNG77SEL
SELKUBIKEL
KUBIKEL TEGANGAN
TEGANGAN MENENGAH
MENENGAH
FOTO
DIGAMBAR PPST UI No. GAMBAR : GD/GH/72
STANDAR KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB 2010
EDISI 1
114
2 x (2 PVC 0 15 cm) 2 x (2 PVC 0 15 cm)
AW 6 mm AW 6 mm
120 120
BAWAH
ARDE ARDE
RUANG
KONTROL
- 0.60
ATAS
ATAS
BORDES 4 mm
LBS
4 PVC 0 10 cm
LBS
- 0.60
LBS
L.50.50.5
350
LBS
LBS
LBS
50
10
ATAS
TALANG
LBS
LBS LBS
50
PVC 0 10 cm
20 40
LBS
50
LBS
LBS
15
2 PVC 0 10-0.60
4 PVC 0 10 cm
LBS LBS
LBS LBS
- 1.35
ATAS
BAWAH
105
RABAT BETON
TRAFO
106.5
ATAS
1:2:3
LBS
LBS
105
655
LBS
LBS
50
BORDES
- UNP 5
KOLOM
LBS LBS
LBS LBS
50
40 / 40
- 0.60
525
50
SPARE
- 1.35
+ 0.00
LBS
LBS LBS
4 PVC 0 10 cm
TR 60
60 60
- 0.60
ATAS
LBS
ATAS
- 0.40
TP
ATAS
BORDES 4 mm
LBS
LBS
80 80
ARDE
ARDE 3 PVC 0 3 cm
2 x (8 PVC 0 15 cm)
4 x PVC 0 10 cm) 80 80 AW 6 mm
- 0.60 8 x PVC 0 15 cm / AW 15
340 470
Catatan :
DENAH
DENAH GARDU GARDU
HUBUNG ( 2 XHUBUNG ( 2 X 7 ) TEGANGAN
7 ) SEL KUBIKEL SEL KUBIKEL
MENENGAH
TEGANGAN MENENGAH FOTO
DIGAMBAR PPST UI No. GAMBAR : GD/GH/73
STANDAR KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB 2010
EDISI 1
115
570
35 60 60 PIPA PVC
8 x 0 10 cm
ATAS / BAWAH ATAS / BAWAH
ARDE
ARDE TRAFO
PVC 0 10 cm 50
10
120
+ 0.00
3.60
10
120
65
SPARE TP LBS LBS
10
ATAS ATAS
60
ARDE
ARDE
345
LBS
LBS
LBS
LBS
+ 0.00 + 0.00
ATAS
ATAS
3.60
10.80
+ 0.00
10 65 10 10 65 10 65 10 10 65 10
10
LBS
LBS
LBS
LBS
- 1.35 - 1.35
- 1.35
LBS
LBS
LBS LBS
LBS LBS
TALANG
AIR 0 10 cm
LBS
LBS
LUBANG TM
LBS
LBS
LBS
LBS
50 280
LBS
LBS
LBS
LBS
280 50
LBS
LBS
LBS
LBS
60
ATAS
3.60
LBS
LBS
LBS
LBS
60
ATAS
LBS
LBS
LBS
LBS
PLAT BORDES
25 25 160 tebal 4 mm 160 25
ARDE ARDE
BAWAH
120
Catatan :
GLOSSARY
JaringanDistribusiTeganganMenegahdanGarduDistribusiͲHubung
Istilah Keterangan
KHA KemampuanHantarArus
CurrentCarryingCapacity
Kemampuanpenghantardialiriaruslistriksecaraterusmenerus
padakondisiyangdipersyaratkantanpamenambahkarakeristik
penghantartersebut.
BKT BagianKonduktifTerbuka(ExposedConducting)
AAAC AllAlumuniumAlloyConductor
PenghantarAlumuniumAlloy
AAC AllAlumuniumConductor
PenghantardenganbahanAlumuniumMurni
AAAC–S AAAC–SemiInsulatedCable
KabeludaradenganintiAlumuniumberisolasiPVCdengan
ketahananisolasisetengahdaritegangankerja1Fasakebumi(Half
InsulatedCable)
SepatuKabel TerminalLug.KabelSkun
PHB PerlengkapanHubungBagi,Lemariteganganrendahdenganatau
tanpakendali.Suatuperlengkapanuntukpembagiteganganlistrik
danataumengendalikandanmelindungisirkitdanpemanfaat.
KabelTrunk RakuntukkabelnaikVertikal
KabelTray RakuntukkabelnaikMendatar
Spindel Salahsatubentukkonfigurasijaringandistribusikabel–kabeltanah.
Jumlahkabelsebanyak–banyaknya7buahdengan1penyulang
cadanganyangberakhirdiGarduHubung.
BagianKonduktif Bagiankonduktifyangbukanmerupakanbagiandariinstalasitidak
Ekstra bertegangan,bisaberteganganjikaterjadikegagalan
Kluster SarangLaba–laba
BentukKonfigurasisaluranudaraTeganganMenengah
Portal Bentukduatiangberjajar
Kios Bangunansemipermanenyangterbuatdarimetal(Metalenclosed)
Fiberatausejenisnya.
Kubikel 1LemariPHBterbuatdarilogam(MetalEnclosed)
LBS–PMB LoadBreakSwitch–PemutusBeban–saklaryangdapatmembuka
menuntupdalamkeadaanberbeban.
DS DisconnectingSwitch–Pemisah
Pemisahyangdapatmembuka–tutuptanpaadabebanpada
jaringan.
Underground/MV KabelbawahtanahTeganganMenengah–SKTM
Cable
daN DekaNewton
Satuangayamekanisyangmelambangkankekuatantiang
menerimabebanmekanis
OverheadMV SaluaranudaraTeganganMenengah
Network
LinePole Tiangpenumpu,tiangpadajaringanlistrikdengansudutlintasan0 º
Ͳ15º
RiserPole TiangAwal.
Tiangawalpertamapadasuatujaringantenagalistriksaluranudara
TangenPole–Angle TiangSudut,Tiangpadasuatujaringantenagalistrikdimanasaluran
Pole tenagalistrikmembentuksudutbelok.
BrauchPole–TeeͲoff Tiangcabangpadasuatujaringantenaglistrikdimanaterdapat
Pole sambunganpencabangan
TensionPole TiangPeregang
Tiangyangmempunyaikekuatanmekanismenahanbebansama
dengantiangawal,biasanyadipasangpadatiapͲtiap10gawang
jaringantenagalistrik.
EndPole TiangUjung–TiangAkhir
Tiangakhir
BendingWire Bendroad
Kawatpengikatpenghantarpadaisolatortumpu
Preformed Spiralpengikatpenghantarpadaisolatortumpu,namalainspiral
grip.
Terdapat3jenispreformed:
x TopPreformed;Mengikatpenghantartepatdiatasisolator
tumpu.
x SidePreformed;Mengikatpenghantarpadaleherisolator
tumpu.
x EndPreformed;Mengikatpenghantarpadastrainclamp/
tensionclamptiangawal/akhir/sudut.
TopangTarik GuyWire,Trekschoor
Kawatbajayangditarikkedalamtanahdiatastiangguna
meningkatkankemampuanmekaniskekuatantiangkhususnyapada
tiangsudut,tiangpercabangan,tiangakhir,dantiangperegang
Kontramast KonstruksiGuyWireyangditambahtiangpenopangguna
menetralisirkondisilingkungan.
TopangTekan Drogschoor/StrutPole
Tiangpenopangpadaposisitiangsudutdantiangakhir,dihindari
menggunakantiangbeton.
RepairSleeve Selubungperbaikanpenghantaryangterurai
JointSleeve SelubungSambunganyangharusdipresspemakaiannya
Crossingjalan Melintasi/memotongjalarayadengancaradigaliterbuka
BoringJalan Melintasi/Memotongjalanrayadengancaramembor/membuat
lubang1,5meterdibawahjalanraya.
RolKabel Roluntukmeletakankabelsaatpenggelarankabel.Jarakrolsatu
samalainsejauhͲjauhnya5meter
PullingGrip SejenisKausuntukmenarikujungkabeljikaditarikakanmengecil
membungkusujungkabel
DCTest57kV Pengujiandenganinpulsearussearahsebesar2,5kalitegangan
operasi
PowerFrequensiTest Pengujiandenganmemberikantegangankerjaarusbolakbalik
Elektrodabumi Bagiankonduktifataukelompokbagiankonduktifyangmembuat
kontaklangsungdenganbumidanmemberikanhubunganlistrik
denganbumi.
Penghantar
Pembumian Penghantarberimpedensirendahyangbagianyangdibumikan
JangkauanTangan denganelektrodabumi
Daerahataubagiandariinstalasiataukonstruksiyangdapatdi
jangkauolehtangantanpabantuansaranaapapun.
JarakBebas
Jarakrentanganterpendekdaribagianbertegangandenganbagian
berteganganlainatauyangterhubungdenganbumi.
JarakUdara
Jarakterpendekantara2bagianaktifmelaluiudara.
GambarͲGambarAs
BuiltDrawing Gambarhasilpelaksanaanpekerjaanyangakandioperasikan
DAFTAR PUSTAKA
2. SNI No. 04-0225-2000 : Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)
4. Standar Konstruksi Jaringan Distribusi PT. PLN Persero Distribusi Jakarta Raya dan
5. Standar Konstruksi Jaringan Distribusi PT. PLN Persero Distribusi Jawa Tengah dan
Jogjakarta, 2008
7. Standar Konstruksi Jaringan Distribusi PT. PLN Persero Distribusi Bali, FITCHNER+
10. Modul Pelatihan PDKB, Perhitungan Mekanika Terapan, PT PLN Jasa Diklat Semarang,
1992