Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
4
koroner, hipertensi arterial, dan penyakit degeneratif atau inflamasi.
7
8
2) Aterosklerosis koroner
menurun.4
6) Faktor sistemik
4
elektronik dapat menurunkan kontraktilitas jantung.
hemodinamik, ginjal, syaraf dan hormonal yang nyata serta suatu keadaan
darah perifer dan hipertropi otot jantung. Kondisi ini juga menyebabkan
air dan garam oleh ginjal dan aktivasi system saraf adrenergik.
10
jantung sebagai pompa tanpa terdapat depresi pada otot jantung intrinsik.
Sebaliknya dapat pula terjadi depresi otot jantung intrinsik tetapi secara
klinis tidak tampak tanda-tanda gagal jantung karena beban jantung yang
ringan. Pada awal gagal jantung akibat CO yang rendah, di dalam tubuh
penurunan volume darah arteri yang efektif. Hal ini akan merangsang
14
itu kekakuan ventrikel akan menyebabkan terjadinya disfungsi ventrikel.
24
sistemik dari trombus mural, dan disritmia ventrikel refrakter. Disamping
itu keadaan penyakit jantung koroner sebagai salah satu etiologi CHF akan
4,10
kelistrikan jantung. Beberapa data menyebutkan bradiaritmia dan
11
jantung) dan keadaan yang telah disebutkan diatas.
rendah dari curah jantung normal. Konsep curah jantung paling baik
15
fungsi frekuensi jantung X volume sekuncup.
15
dapat dipertahankan.
15
yang di timbulkan oleh tekanan arteriole.
13
Hipertrofi
dilatasi
20
Gambar 5. Alur kematian CHF.
nocturnal dyspnea.
dalam atau deep venous thrombosis dan emboli paru atau EP) dan
warfarin).
20
ditanam mungkin turut mempunyai peranan.
bahan farmakologis.
15
3
dan juga menurunkan afterload agar tekanan darah menurun.
2) Antagonis aldosteron
sampai berat.3
3) Obat inotropik
4) Glikosida digitalis
3
dengan meningkatkan kapasitas vena.
16
6) Inhibitor ACE
dan air. Inhibitor ini juga menurunkan retensi vaskuler vena dan
3
tekanan darah yg menyebabkan peningkatan curah jantung.
3
lemak, mengurangi stress psikis, menghindari rokok, olahraga teratur.
ICU adalah suatu tempat atau unit tersendiri di dalam rumah sakit,
23
pasien gawat karena penyakit, trauma atau komplikasi.
teknisi alat pemantauan, alat untuk menopang fungsi vital dan alat untuk
kegagalan satu atau lebih dari sistem organnya. Serangan jantung, stroke,
kecelakaaan lalu lintas jalan, terjatuh, luka bakar, kecelakaan industri atau
dirawat di ICU. Setelah kondisi pasien menjadi lebih baik dan tidak
13
ruangan yang disebut High Care Unit (HCU).
penyulit pada pasien medik dan bedah yang berisiko. Dalam ICU
dalam jangka waktu yang tak terbatas. ICU ini melakukan ventilasi
yang masuk ke dalam unit harus dirujuk untuk dikelola oleh spesialis
22
intensive care.
membutuhkan biaya tinggi dilihat dari segi peralatan dan tenaga yang
khusus.
1) Indikasi Masuk
22
macam terapi yang diterima.
ini antara lain mereka yang menderita penyakit dasar jantung, paru,
19
22
berubah.
2) Indikasi Keluar
intensif telah tidak ada lagi, atau bila terapi telah gagal dan
atau manfaat dari terapi intensif kontinu kecil. Contoh hal terakhir
20
adalah pasien dengan tiga atau lebih gagal sistem organ yang tidak
22
berespon terhadap pengelolaan agresif dan meninggal dunia.
penyakit lanjut.22
HCU adalah unit pelayanan rumah sakit bagi pasien dengan kondisi
21
dikelola lebih baik lagi.
2) Terapi oksigen
1) Indikasi masuk
perioperatif.21
2) Indikasi keluar
ketat.
23
21
pindah ke ICU.
Tidak Ya
Poliklinik IGD
2
Gambar 1. Alur pelayanan HCU dan ICU di Rumah Sakit