Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Disusun Untuk
1
Syukri S. 1999. Kimia Dasar 1. Penerbit: ITB, Bandung, halaman
1
Berdasarkan teori ini, mereka mendefinisikan pembakaran sebagai
pelepasan flogiston dari zat terbakar. Perubahan massa kayu bila terbakar
cocok dengan baik dengan teori ini. Namun, perubahan massa logam
ketika dikalsinasi tidak cocok dengan teori ini. Walaupun demikian
flogistonis menerima bahwa kedua proses tersebut pada dasarnya identik.
Peningkatan massa logam terkalsinasi adalah merupakan fakta.
Flogistonis berusaha menjelaskan anomali ini dengan menyatakan bahwa
flogiston bermassa negatif2.
2
Yashito Takeuchi. 2006. Buku Teks Online Pengantar Kimia (terjemahan). Iwanami Shoten, Publisher, Tokyo.
Jepang halaman 10
3
Syukri S. 1999. Kimia Dasar 1. Penerbit: ITB, Bandung, halaman 23
4
Syukri S. 1999. Kimia Dasar 1. Penerbit: ITB, Bandung, halaman 24
5
Syukri S. 1999. Kimia Dasar 1. Penerbit: ITB, Bandung, halaman 24
6
Syukri S. 1999. Kimia Dasar 1. Penerbit: ITB, Bandung, halaman 25
2
Pada suatu reaksi kimia, massa zat yang bereaksi dengan sejumlah
tertentu zat lain selalu tetap
Atau
Soal:
6,6 g besi direaksikan dengan 4,2 g belerang menjadi 88 g besi belerang,
tentukan perbandingan kedua unsur dalam senyawa besi belerang!
b. Hukum Avogadro
Avogadro tertarik mempelajari sifat gas dan membuat hipotesis:
Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang volumenya sama
mempunyai jumlah molekul yang sama8.
Hal ini merupakan jawaban atas keberatan Dalton mengenai hukum Gay
Lussac.
7
Syukri S. 1999. Kimia Dasar 1. Penerbit: ITB, Bandung, halaman 32
8
Syukri S. 1999. Kimia Dasar 1. Penerbit: ITB, Bandung, halaman 32
3
MASSA ATOM RELATIF
Menurut Dalton, massa atom adalah sifat utama unsur yang membedakan
suatu unsur dengan yang lain. Karena atom sangat ringan, maka tidak
dapat digunakan satuan g dan kg untuk massa atom, dan harus dicari
suatu atom sebagai massa standar. Perbandingan massa satu atom
dengan massa atom standar disebut massa atom relatif (Ar). Pada
mulanya dipilih hidrogen sebagai standar karena merupakan atom
teringan. Kemudian diganti dengan oksigen karena dapat bersenyawa
dengan hampir semua unsur lain. Jika atom hidrogen ditetapkan memiliki
massa 1 s.m.a (satu massa atom), maka oksigen memiliki massa 16
s.m.a. dengan demikian yang disebut massa atom relatif (Ar) adalah:
Massa 1 atom X
Ar X = Massa 1 atom H
Atau
Massa 1 atom X
Ar X = 1/16 Massa atom O
Salah satu syarat massa standar adalah stabil dan murni. Tetapi karena
oksigen yang terdapat dialam merupakan isotop campuran maka
ditetapkan karbon-12 atau C-12 sebagai standar, sehingga
Ar X = Massa 1 atom X
1/12 massa atom C-12
4
KONSEP MOL
1. Hubungan mol dengan massa
Hubungan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1 mol unsur = Ar gram unsur
1 mol unsur/senyawa = Mr gram unsur/senyawa
1 mol suatu zat ialah bilangan yang dinyatakan dalam gram yang
banyaknya sesuai dengan Ar / Mr zat tersebut
dimana:
P= tekanan gas (atmosfer)
V= Volume gas (liter)
n= jumlah mol gas
R= tetapan gas (=0,082 l atm K-1)
T=suhu mutlak (0K)
5
Soal:
1. Berapa molekul garam dapur Nacl terdapat dalam 11,7 gram zat ini
(Na = 23, Cl = 35,5)
2. Berapa atom N terdapat dalam 50 gram pupuk ZA, jika kadar
(NH4)2SO4 dalam pupuk ini = 66%
3. Kedalam sebuah tabung gas yang volumenya 25 liter dan beratnya
10 kg, dimampatkan gas butana (C4H10) yang suhunya 250C,
hingga berat tabung sekarang menjadi 12, 9 kg.
Berapakah tekanan gas dalam tabung tersebut?
BILANGAN OKSIDASI-REDUKSI
1. Oksidasi-reduksi dan oksigen
Oksidasi: menerima oksigen
Reduksi: mendonorkan oksigen
6
Cr2 O7
2–(aq) + 14H+(aq) + 6e– → 2Cr3+(aq) + 7H2O(l)
Cl2(aq) + 2e– → 2Cl–(aq)
MnO4
–
(aq) + 8H+(aq) + 5e– → Mn2+(aq) + 4H2O(l)
S 2 O8
2–(aq) + 2e– → 2SO4
2–(aq)
Reduktan
Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e–
H2(g) → 2H+(aq) + 2e–
H2S(aq) → 2H+(aq) + S(s) + 2e–
Sn2+(aq) → Sn4+(aq) + 2e–
Fe2+(aq) → Fe3+(aq) + e–
7
Soal:
Dalam peleburan timbal dari bijihnya (timbal sulfida) reaksi reduksi
oksidasi dua tahap berikut terjadi. Tunjukkan oksidan dan reduktan dalam
reaksi ini dan tentukan bilangan oksidasi masing-masing atomnya!.
8
Jawab
Persamaan untuk oksidannya telah diberikan di atas. Persamaan bagi
reduktan (toluen) diperoleh sebagai berikut:
a) C6H5CH3 + 2H2O → C6H5COOH
b) C6H5CH3 + 2H2O → C6H5COOH + 6H+
c) C6H5CH3 + 2H2O → C6H5COOH + 6H++6e–
d) persamaan untuk oksidan ini dikalikan 6, dan untuk reduktan
dikalikan 5 sehingga jumlah elektron yang terlibat di kedua reaksi
identik (= 30).
e) Jumlah dua reaksi (elektron akan saling meniadakan)
PERSAMAAN REAKSI
Reaksi kimia adalah perubahan pereaksi menjadi hasil reaksi. Suatu
reaksi tidak boleh melanggar hukum kekekalan massa
Contoh:
2 CO + O2 2 CO2
2 SO2 + O2 2SO3
Soal:
Setarakanlah reaksi berikut:
Sb2S3 + HNO3 Sb2O5 + NO2 + S + H2O
9
PERHITUNGAN KIMIA
10
Contoh soal:
Suatu senyawa terdiri dari 60% Karbon, 5% Hidrogen, dan sisanya
Nitrogen. Jika Mr senyawa itu = 80 (Ar C = 12 ; H = 1 ; N = 14). Tentukan
rumus empiris dan rumus molekul senyawa itu!
Jawab :
Persentase Nitrogen = 100% - ( 60% + 5% ) = 35%
Misal massa senyawa = 100 gram
Maka massa C : N : H = 60 : 35 : 5
Perbandingan mol C : mol H : mol N
= 5: 5 : 2,5
= 2: 2 : 1
HITUNGAN KIMIA
Penentuan jumlah pereaksi dan hasil reaksi yang terlibat dalam reaksi
harus diperhitungkan dalam satuan mol. Artinya, satuan-satuan yang
diketahui harus diubah kedalam bentuk mol.
Metode ini disebut metode pendekatan mol. Adapun langkah-langkah
metode pendekatan mol tersebut dapat Anda simak dalam bagan berikut
11
Contoh soal:
1. Berapa gram air (H2O) yang dihasilkan dari reaksi pembakaran 4 gram
H2 dengan O2? Ar H = 1 ; O = 16.
Penyelesaian:
a) Setarakan reaksinya: 2 H2 + O2 = 2H2O
b) Agar penyelesaian lebih mudah gunakan alur berikut:
c) ....g H2.... ....mol H2.... ....mol H2O.... ....g H2O
d) H2 = mol = 2 mol
e) H2O = x mol H2 = x 2 mol = 2 mol
f) ....g H2O = 2 x Mr H2O = 2 x 18 = 36 g
Penyelesaian:
a) 2 Al (s) + 6 HCl (aq) 2 AlCl3 (aq) + 3 H2 (g)
Al = 1 mol
AlCl3 = x mol Al
........... = x 1 mol
........... = 1 mol
....g AlCl3 = 1 x Mr AlCl3
12
.............. = 1 x { (27) + (3 x 35,5) }
.............. = 1 x 133,5
.............. = 133,5 g
b) H2 = x mol H2
........= x 1 mol
........= 1,5 mol
....L H2 (STP) = mol H2 x 22,4 L
................... = 1,5 x 22,4 L
................... = 33,6 L
13
SIFAT PERIODIK UNSUR
14
gambaran letak elektron terluar yang ditandai dengan tanda silang(X) atau
titik(.) ikatan ini dinamakan IKATAN KOVALEN.
Ikatan kovalen terjadi karena adanya pemakaian bersama elektron dari
atom-atom yang membentuk ikatan. Pada umumnya ikatan kovalen terjadi
antara atom-atom bukan logam yang mempunyai perbedaan
elektronegativitas rendah atau nol. Seperti misalnya : H2, CH4, Cl2, N2,
C6H6, HCl dan sebagainya.
Pada ikatan kovelen elektron yang digunakan secara bersama adalah
elektron kulit terluar/ elektron valensi.
Ikatan kovalen dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
1. Ikatan kovalen tunggal : jika pasangan elektron yang digunakan
bersama 1 pasang
contoh: CH4,H2O, HCl,NH3
2. Ikatan kovalen rangkap 2: jika pasangan elektron yang digunakan
bersama 2 pasang
contoh : O2
3. Ikatan kovalen rangkap 3: jika pasangan elektron yang digunakan
bersama 3 pasang
contoh : N2
x*
Nx*N
x*
4. Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terjadi apabila pasangan
elektron yang dipakai bersama berasal dari salah satu atom yang
membentuknya. Jadi di sini terdapat satu atom pemberi pasangan
elektron bebas (elektron sunyi), sedangkan atom lain sebagai
penerimanya.
SYARAT PEMBENTUKANNYA
15
1. Atom yang satu memiliki pasangan elektron bebas
2. Atom lainnya memiliki orbital kosong
Menurut kepolarannya ikatan kovalen dibedakan menjadi:
1. IKATAN KOVALEN POLAR
Atom-atom pembentuknya mempunyai gaya tarik yang tidak sama
terhadap pasangan elektron persekutuannya. Hal ini terjadi karena beda
keelektronegatifan kedua atomnya. Elektron persekutuan akan bergeser
ke arah atom yang lebih elektronegatif akibatnya terjadi pemisahan kutub
positif dan negatif. Dalam senyawa HCl ini, Cl mempunyai
keelektronegatifan yang lebih besar dari H. sehingga pasangan elektron
lebih tertarik ke arah Cl, akibatnya H relatif lebih elektropositif sedangkan
Cl relatif menjadi elektronegatif.
Pemisahan muatan ini menjadikan molekul itu bersifat polar dan memiliki
"momen dipol" sebesar:
T=n.l
dimana :
T = momen dipol
n = kelebihan muatan pada masing-masing atom
l = jarak antara kedua inti atom
16
17
PERKEMBANGAN MODEL ATOM
18
menghantarkan listrik, padahal listrik adalah elektron yang bergerak.
Berarti ada partikel lain yang dapat menyebabkan terjadinya daya hantar
listrik9.
Sumber gambar:
http://2011period6group4.wikispace
s.com/2.+Thomson%27s+Model
atau
9
Surakitti. 1989. Kimia 2a. Program Ilmu-ilmu Biologi dan Ilmu-ilmu Fisik untuk Kelas 2 semester 3 SMA.
Penerbit: PT. Intan Pariwara. Klaten, halaman 1
19
Sumber gambar:
http://www3.delta.edu/bernadetteharkness/Ch4AtomicTheoryPart1/Ch4AtomicTheoryPart1_print.html
Sumber gambar:
http://www.iun.edu/~cpanhd/C101webnotes/modern-
atomic-theory/rutherford-model.html
20
b. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan
menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron
atom itu tidak akan berkurang.
Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan
menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah maka akan
memancarkan energi.
Model atom Bohr digambarkan sebagai berikut
Sumber gambar:
http://chemistry.tutorvista.com/inorganic-
chemistry/bohr-s-model-of-the-atom.html
Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk
tempat berpindahnya elektron.
Kelemahan model atom ini adalah: tidak dapat menjelaskan spekrum
warna dari atom berelektron banyak. Sehingga diperlukan model atom
yang lebih sempurna dari model atom Bohr.
21
ENERGETIKA
Stokiometri membahas hubungan massa atau mol zat yang terlibat dalam
reaksi, sedangkan energetika kimia membahas aspek energinya.
Cabang ilmu fisika yang membahas tentang energi adalah termodinamika,
yang berisi berbagai hukum mengenai perubahan energi dalam sistem.
Hukum pertama termodinamika mengungkapkan hubungan kalor, energi
dalam, dan kerja yang menyertai sistem. Kalor yang menyertai reaksi
sama dengan perubahan energinya, dan dapat ditentukan tanpa
percobaan. Akibatnya kita dapat mengetahui apakah suatu reaksi
eksotermik atau endotermik10.
10
Syukri S. 1999. Kimia Dasar 1. Penerbit: ITB, Bandung, halaman 70
22
terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain
tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai
prinsip konservasi atau kekekalan energi11 (diktat termodinamika, hal 1)
Dalam kehidupan sehari- hari perubahan energi banyak ditemukan,
contohnya kalau kita menggunakan pemanas air, mesin sepeda motor
atau mobil, energi lain berubah menjadi energi mekanis. Pembangkit
tenaga nuklir juga merupakan contoh peubahan energi.
Aplikasi thermodinamika yang begitu luas dimungkinkan karena
perkembangan ilmu thermodinamika sejak abad 17 yang dipelopori
dengan penemuan mesin uap di Inggris, dan diikuti oleh para ilmuwan
thermodinamika seperti Willian Rankine, Rudolph Clausius, dan Lord
Kelvin pada abad ke 19. Pengembangan ilmu thermodinamika dimulai
dengan pendekatan makroskopik, yaitu sifat thermodinamis didekati dari
perilaku umum partikel-partikel zat yang menjadi media pembawa energi,
yang disebut pendekatan thermodinamika klasik. Pendekatan tentang sifat
thermodinamis suatu zat berdasarkan perilaku kumpulan partikel-partikel
disebut pendekatan mikroskopis yang merupakan perkembangan ilmu
thermodinamika modern, atau disebut thermodinamika statistik.
Pendekatan thermodinamika statistik dimungkinkan karena
perkembangan teknologi komputer, yang sangat membantu dalam
menganalisis data dalam jumlah yang sangat besar12.(diktat
termodinamika, halaman 1)
23
bahan kimia yang ada didalam suatu tabung reaksi, maka yang disebut
sistem adalah bahan kimia yang ada didalam tabung reaksi sedangkan
tabung reaksi dan udara didalam tabung adalah lingkungan.
Sistem sendiri terdapat jenis sistem terbuka, sistem tertutup dan sistem
terisolasi. Contoh sistem terbuka adalah zat kimia didalam tabung reaksi
tanpa penutup. Sedangkan sistem tertutup apabila tabung reaksi tersebut
ujung tertutup oleh suatu penutup, sistem terisolasi apabila tabung reaksi
berpenutup tadi diselubungi oleh penutup adiatermal semisal udara.
Sehingga tidak memungkinkan pertukaran materi, energi dengan
lingkungan,. Untuk sistem tertutup masih memungkinkan terjadinya
pertukaran energi.
Keadaan setimbang
Sistem disebut dalam keadaan seimbang jika tidak terjadi perubahan yang
berarti antara sistem dengan lingkungannya, bila keduanya mengadakan
kontak satu sama lain. Semua proses spontan menuju ke keadaan
seimbang.
Keseimbangan ada tiga macam, yaitu mekanik, termal, listrik13.
Keseimbangan mekanik ialah sistem yang tidak mempunyai energi
mekanik, karena resultan gaya terhadap sistemnya nol.
Contohnya, sebuah pompa yang pistonnya diam kareana tekanan gas
dalam pompa sama dengan tekanan luar.
Keseimbangan termal terjadi bila energi yang masuk dan yang keluar
sistem sama jumlahnya dalam saat bersamaan. Hal ini terjadi jika suhu
sistem dan lingkungan sama.
Keseimbangan listrik ialah keadaan sistem dan lingkungan yang
mempunyai potensial listrik yang sama sehingga tidak terjadi perpindahan
muatan
13
Syukri S. 1999. Kimia Dasar 1. Penerbit: ITB, Bandung, halaman 72
24
Kerja
Jika pompa bertekanan dalam (Pin) lebih besar dari tekanan luar (Pex),
maka piston akan bergerak ke arah luar sampai kedua tekanan itu sama.
Peristiwa ini disebut ekspansi karena terjadi penambahan volume gas di
dalam pompa. Perpindahan piston menghasilkan energi yang disebut
kerja volume.
W = PEX (v2 - V1)
dimana
W = kerja (l atm), PEX = tekanan udara luar (atm), V = Liter
Kalor
Perpindahan kalor terjadi secara radiasi, konveksi, konduksi. Radiasi
adalah energi gerakan foton berupa gelombang elektromagnetik. Konveksi
adalah energi gerakan partikel materi, seperti aliran molekul gas atau
cairan dari satu tempat ke tempat lain. Konduksi adalah aliran energi
melalui tumbukan partikel materi yang berdekatan secara sambung
menyambung.
25
q = ∆U – W
dimana
1. Kalor (q) yang masuk sistem bertanda positif (+), sedangkan yang
keluar betanda negatif (-)
2. Kerja (w) yang dilakukan sistem (ekspansi) bertanda negatif, dan
yang dilakukan lingkungan (kompresi) bertanda positif
3. Kerja dihitung dengan rumus
W = -P(V1-V2)
Soal
Suatu sistem menyerap kalor sebanyak 150 kal dan melakukan
kerja 5 l atm, tentukan (dalam j)
a. W, q, ∆u sistem
b. W, q, ∆u lingkungan
Soal
2 mol gas (27°c; 1,5 atm) berekspansi ke udara bebas ( 1 atm).
Tentukan q bila prosesnya isotermal
26
Entalpi
Hukum I termodinamika termodinamika menunjukkan bahwa
perubahan energi dalam (∆u) tidak dapat diukur, tetapi dapat
dihitung dari nilai kalor dan kerja. Kalor didapatkan dari percobaan
dan kerja dihitung dari perubahan volum dan tekanan yang
melawan perubahan itu. Yang jadi masalah bagaimana agar kalor
yang menyertai proses dapat ditentukan tanpa mengukur tetapi
dengan menghitung. Hal tersebut untuk mengetahui proses
endotermik atau eksotermik. Masalah itu dapat terpecahkan dari
hukum I termodinamika.
Dari hukum tersebut ternyata terdapat kuantitas energi lain yang
ikut berpengaruh yaitu entalpi (H):
H = u + pv
Jika sistem mengalami perubahan maka entalpi juga demikian,
H = H2 - H1
∆H = qp + V∆p
Jika tekanan tidak tetap nilai ∆H > qp. Akan tetapi pada tekanan
tetap (∆P = 0) maka ∆H = ∆U + P∆V
Sehingga didapat qp = ∆H
Perubahan entalpi sistem bergantung pada keadaan awal dan
keadaan akhir. Akibatnya ada kemungkinan
• Bila H2 > H1 maka
∆H = H2 - H1 > 0 proses endotermik
• Bila H2 < H1 maka
∆H = H2 - H1 < 0 proses endotermik
• Bila H2 = H1 maka
∆H = H2 - H1 = 0 proses adiabatik
Ekspansi isotermal ∆H = p∆V
Peralihan wujud
Peralihan wujud adalah proses isotermal
27
q = n∆HVAP
Kapasitas kalor
Proses isotermal telah dibahas, sedangkan proses tidak isotermal
memerlukan perhitungan dengan kapasitas kalor
Cp – cv = R
Soal
Hitunglah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 64 g oksigen dari
suhu 25 °c sampai dengan 40°c pada proses tekanan luar tetap dan
isovolum
Termokimia
Penerapan hukum I termodinamika terhadap peristiwa kimia disebut
termokimia, yang membahas kalor yang menyertai reaksi kimia. Reaksi
kimia termasuk proses isotermal, bila dilakukan di udara terbuka maka
kalor reaksi
qp = ∆H
Kalor ada empat macam yaitu:
Kalor pembentukan, kalor penguraian, kalor penetralan dan kalor reaksi
28
Proses spontan
Proses spontan banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari
contohnya:
Benda jatuh, kalor mengalir dari suhu tinggi kerendah, muatan listrik
mengalir dari potensial tinggi ke rendah, piston bergerak dari tekanan
tinggi ke rendah
Proses irreversibel
Jika suhu, tekanan atau potensial sistem berbeda cukup besar dengan
lingkungan, proses spontan berlangsung cepat dan mendadak sehingga
timbul sentakan yang disertai gesekan, bunyi, atau panas ini merupakan
proses irreversibel
Proses reversibel
Jika perbedaan itu mendekati nol, maka proses berjalan lambat. Piston
bergerak amat pelan jika perbedaan tekanan gas di dalam dan diluar
pompa amat kecil. Kalor mengalir perlahan bila perbedaan suhu sistem
dan lingkungan sangat kecil. Perubahan demikian lambat sehingga setiap
saat dapat dianggap sistem seimbang dengan lingkungannya ini
merupakan proses reversibel
Rumus untuk proses irreversibel dan reversibel:
Proses irreversibel
W = -P(V2-V1)
Proses reversibel
W m = -nRT ln V2
V1
29
Hukum III adalah dasar dalam menentukan nilai entropi unsur dan
senyawa
Entropi
Buku yang tersusun rapi di rak jika disentuh dan goyang akan jatuh dan
tidak teratur. Entropi merupakan derajat ketidak teraturan
Entropi (s) adalah q
T
Proses reversibel
∆S = 0
Proses irreversibel
∆S > 0
Proses alami adalah proses reversibel atau irreversibel
Hukum III termodinamika
Perubahan entropi dihitung dari perbedaan entropi hasil reaksi dengan
pereaksi
Suatu unsur/ senyawa yang murni dalam bentuk kristal sempurna
mempunyai entropi nol pada suhu 0°c
BAHAN BAKAR
Bahan bakar adalah bahan yang digunakan untuk pembakaran. Bahan ini
terdiri dari bahan padat, cair dan gas.
Proses pembakaran adalah proses reaksi dengan oksigen yang
berlangsung dengan cepat dengan tujuan untuk mendapatkan kandungan
panas atau tenaga yang dimiliki bahan bakar guna keperluan lain seperti
pemanasan, menggerakkan mesin, dan lain-lainnya.
Minyak bumi atau petroleum berupa campuran bermacam-macam
senyawa hidrokarbon.
30
Syarat umum bahan bakar :
a. volatilitas bagus
b. angka oktan bagus
c. nilai anti knock bagus
d. kecenderungan membentuk gumpalan kecil
e. tidak ada bau yang kurang sedap
Volatilitas
Volatilitas adalah sifat yang menunjukkan kemudahan menguap, dapat
diketahui dari 3 cara :
1. RVP (Reid Vapour Pressure = Tekanan uap reid)
Untuk memperbaiki RVP dalam bensin ditambahkan butana atau
pentana
2. Distilasi ASTM (American Society For Testing Material)
3. Flash Point
Flash point yaitu suhu terendah dimana campuran uap bahan bakar
dengan udara akan menyala kalau dalam ruangan uap (di atas
permukaan minyak) diberikan suhu nyala penguji Test Flame.
Angka Oktan
Angka oktan bensin adalah angka yang menyatakan prosentase volume
iso oktan dalam campurannya dengan normal heptana yang mempunyai
kecenderungan detonasi yang sama dengan bensin.
Iso oktan, stabil tidak mempunyai kecenderungan
Detonasi (knocking), mempunyai nilai oktan = 100
31
Senyawa anti knock
Adalah senyawa yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan
detonasi (knocking). Senyawa tersebut ditambahkan pada bahan bakar
sehingga akan menaikkan angka oktannya. Jenis senyawa anti knock
antara lain : TEL (Tetra Etil Lead), TFL (Tetra Fenil Lead), DBDL (Di Butyl
Difenil Lead), TBME (Tetra Butyl Metil Eter).
Pembentukan Gumpalan
Senyawa ini disebabkan adanya senyawa alkena didalam bahan bakar
yang mudah mengalami polimerisasi membentuk gumpalan yang dapat
menyumbat saluran.
32
dan udara perlu ditekan dengan tekanan yang lebih besar dengan
kata lain perbandingan kompresi jauh lebih tinggi dari pada mesin
motor bakar.
Bahan bakar disemprotkan dalam bentuk tetes-tetes halus sebelum
terbakar menguap terlebih dahulu. Kelambatan waktu yang sangat
pendek antara permulaan injeksi bahan bakar dengan penyalaan
disebut kelambatan penyalaan (ignition delay).
33
PELUMAS
34
g. SG yaitu minyak pelumas yang memberi perlindungan yang lebih
baik daripada minyak pelumas golongan SF, untuk tahun 1992 ke
atas.
h. SH yaitu minyak pelumas yang memberi perlindungan terhadap
keausan metal, menjaga kebersihan mesin, mencegah karat dan
korosi, meningkatkan indeks kekentalan dan mudah mengalir pada
suhu rendah, terutama untuk mesin tahun 1998 ke atas.
35
DAFTAR PUSTAKA
Surakitti. 1989. Kimia 2a. Program Ilmu-ilmu Biologi dan Ilmu-ilmu Fisik
untuk Kelas 2 semester 3 SMA. Penerbit: PT. Intan Pariwara.
Klaten
Syukri S. 1999. Kimia Dasar 1. Penerbit: ITB, Bandung
Yashito Takeuchi. 2006. Buku Teks Online Pengantar Kimia (terjemahan).
Iwanami Shoten, Publisher, Tokyo. Jepang
Sumber Gambar:
http://www.zakapedia.com/2013/02/model-atom-teori-atom-dalton.html
http://2011period6group4.wikispaces.com/2.+Thomson%27s+Model
http://www3.delta.edu/bernadetteharkness/Ch4AtomicTheoryPart1/Ch4Ato
micTheoryPart1_print.html
http://www.iun.edu/~cpanhd/C101webnotes/modern-atomic-
theory/rutherford-model.html
http://chemistry.tutorvista.com/inorganic-chemistry/bohr-s-model-of-the-
atom.html
36