You are on page 1of 23

BAB I

KODE ETIK

A. Pendahuluan

Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam segala

bidang serta meningkatnya pengetahuan masyarakat berpengaruh pula terhadap

meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan termasuk

pelayanan keperawatan. Hal ini merupakan tantangan bagi profesi keperawatan

dalam mengembangkan profesionalisme selama memberi pelayanan yang

berkualitas. Kualitas pelayanan yang tinggi memerlukan landasan komitmen

yang kuat berbasis pada etik dan moral yang tinggi. Sikap etis profesional yang

kokoh dari setiap perawat akan tercermin dalam setiap langkahnya, termasuk

penampilan diri serta keputusan yang diambil dalam merespon situasi yang

muncul. Oleh karena itu pemahaman yang mendalam tentang etika dan moral

serta penerapannya menjadi bagian yang sangat penting dan mendasar dalam

memberikan asuhan keperawatan dimana nilai-nilai pasien selalu menjadi

pertimbangan dan dihormati.

B. Tujuan

Tujuan adanya kode etik adalah:

1. Untuk memberikan gambaran tentang etika dan hukum keperawatan dan cara

penanganannya menurut konsep ilmu.

2. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan

kesehatan yang diberikan oleh perawat.


C. Manfaat

1. Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan atau

pedoman bagi status profesional yaitu dengan cara : menunjukkan kepada

masyarakat bahwa perawat diharuskan memahami dan menerima kepercayaaan

dan tanggungjawab yang diberikan kepada perawat oleh masyarakat.

2. Menjadi pedoman bagi perawat dalam berperilaku dan menjalin hubungan

keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktik etikal.

3. Menerapkan hubungan-hubungan profesional yang harus dipatuhi yaitu

hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai advokator, perawat dengan

tenaga profesional kesehatan lain sebagai teman sejawat, dengan profesi

keperawatan sebagai seorang kontributor dan dengan masyarakat sebagai

perwakilan dari asuhan keperawatan.

4. Memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi. Perawat membutuhkan

kemampuan untuk menghubungkan dan mempertimbangkan peran prinsip

moralitas, yaitu keyakinannya terhadap tindakan yag dihubungkan dengan

kaidah-kaidah yang telah ditetapkan organisasi profesi.


BAB II

KODE ETIK KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

A. Kode Etik Keperawatan

1. Pengertian

Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai

pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.

Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan

tugas atau fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia,

dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga

kejadian pelanggaran etik dapat di hindarkan .

Kode etik adalah sistem norma, nilai, dan aturan profesional tertulis yang

secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, serta apa yang tidak benar

dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang

benar dan salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan yang harus

dihindari. Tujuan kode etik adalah agar profesional memberikan jasa sebaik-

baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik, akan

melindungi perbuatan yang tidak profesional.

2. Tujuan Kode Etik Keperawatan

a. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi. Dalam hal ini yang di

jaga adalah image organisasi dan mencegah orang luar memandang rendah

atau remeh suatu profesi. Oleh karena itu, setiap kode etik suatu profesi

akan melarang berbagai bentuk tindak tanduk atau kelakuan anggota

profesi yang dapat mencemarkan nama baik profesi di dunia luar.


b. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. Dalam hal ini kode

etik juga berisi tujuan pengabdian profesi tertentu sehingga para anggota

profesi mengetahui tugas dan tanggungjawab pengabdian profesinya.

Kode etik merumuskan ketentuan yang perlu dilakukan oleh para anggota

profesi dalam menjalankan tugasnya.

c. Untuk meningkatkan mutu, kode etik juga memuat tentang norma-norma

serta anjuran agar profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu

profesi, sesuai dengan bidang pengabdiannya.

3. Macam- macam Kode Etik

a. Menurut International Council of Nurse (ICN)

ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat nasional di seluruh dunia

yang didirikan pada tanggal 1 juli 1989 oleh Mrs. Bedford Fenwich di

Hanover Square, London dan direvisi pada tahun 1973. Uraian kode etik

ini diuraikan sebagai berikut.

1) Tanggung jawab utama perawat

Tanggung jawab utama perawatan adalah meningkatkan kesehatan,

mencegah timbulnya penyakit, memelihara kesehatan dan mengurangi

penderitaan. Untuk melaksanakan tanggung jawab utama tersebut,

perawat harus meyakini bahwa: Kebutuhan terhadap pelayanan

keperawatan di berbagai tempat adalah sama.

Pelaksanaan praktik keperawatan di titik beratkan pada penghargaan

terhadap kehidupan bermartabat dan menunjung tinggi hak asasi

manusia.
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan/ atau keperawatan

kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, perawat

mengikutsertakan kelompok dan instansi terkait.

2) Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakat

Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan

keperawatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu,

dalam menjalankan tugas, perawat perlu meningkatkan keadaan

lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang ada di

masyarakat, menghargai adat kebiasaan serta kepercayaan individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat yang menjadi pasien atau

kliennya. Perawat dapat memegang teguh rahasia pribadi (privasi) dan

hanya dapat memberikan keterangan bila diperlukan oleh pihak yang

berkepentingan atau pengadilan.

3) Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan

Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan

melaksanakan standar praktik keperawatan untuk mencapai

kemampuan yang sesuai dengan standar pendidikan keperawatan.

Perawat dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya secara

aktif untuk menopang perannya dalam situasi tertentu. Perawat

sebagai anggota profesi, setiap saat dapat mempertahankan sikap

sesuai dengan standar profesi keperawatan.

4) Perawat dan lingkungan masyarakat

Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai

inisiatif, dan dapat berperan serta secara aktif dalam menentukan

masalah kesehatan dan masalah sosial yang terjadi di masyarakat.


5) Perawat dan sejawat

Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman kerja,

baik tenaga keperawatan maupun tenaga profesi lain di keperawatan.

Perawat dapat melindungi dan menjamin seseorang, bila dalam masa

perawatannya merasa terancam.

6) Perawat dan profesi keperawatan

Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan

standar praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan. Perawat

diharapkan ikut aktif dalam mengembangkan pengetahuan dalam

menopang pelaksanaan perawatan secara profesional. Perawat sebagai

anggota profesi berpartisipasi dalam memelihara kestabilan sosial dan

ekonomi sesuai dengan kondisi pelaksanaan praktik keperawatan.

b. Menurut American Nurses Association (ANA)

Kode etik keperawatan menurut American Nurses Association (ANA)

adalah sebagai berikut:

1) Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat

kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak dibatasi oleh

pertimbangan-pertimbangan status sosial atau ekonomi, atribut

personal, atau corak masalah kesehatannya.

2) Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh

informasi yang bersifat rahasia.

3) Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan

keselamatannya terancam oleh praktik seseorang yang tidak

kompeten, tidak etis atau ilegal.


4) Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan

perawatan yang dijalankan masing-masing individu.

5) Perawat memelihara kompetensi keperawatan.

6) Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan

menggunakan kompetensi dan kualifikasi individu sebagai kriteria

dalam mengusahakan konsultasi, menerima tanggung jawab, dan

melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang lain.

7) Perawat turut serta beraktifitas dalam membantu pengembangan

pengetahuan profesi.

8) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan

dan meningkatkan standar keperawatan.

9) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan

membina kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang

berkualitas.

10) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi

publik terhadap informasi dan gambaran yang salah serta

mempertahankan integritas perawat.

11) Perawat bekerjasama dengan anggota profesi kesehatan atau warga

masyarakat lainnya dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan

nasional untuk memenuhi kesehatan publik.

c. Menurut Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pimpinan

Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia melalui Musyawarah

Nasional PPNI VIII di Balikpapan pada tahun 2010. Dalam bimbingan

Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan tugas pengabdian untuk


kepentingan kemanusiaan, bangsa dan tanah Air, persatuan perawat

Indonesia menyadari bahwa Perawat Indonesia yang berjiwa Pancasila

dan berlandaskan pada UUD 1945 merasa terpanggil untuk menunaikan

kewajiban dalam bidang keperawatan dengan penuh tanggung jawab,

berpedoman kepada dasar-dasar seperti tertera di bawah ini :

1) Perawat dan Klien

a) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai

harkat dan martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh

oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, jenis

kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan

sosial.

b) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa

memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai

budaya, adat istiadat dan kelangsungan beragama dan klien.

c) Tanggung jawab adalah kepada mereka yang membutuhkan

asuhan keperawatan.

d) Perawatan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui

sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali

jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan

hukum yang berlaku.

2) Perawat dan Praktek

a) Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang

keperawatan melalui belajar terus menerus.


b) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang

tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan

pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan

kebutuhan klien.

c) Perawat dalam membuat keputuasan didasarkan pada informasi

yang akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi

seseorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan

memberikan delegasi kepada orang lain.

d) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi

keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku profesional.

3) Perawat dan Masyarakat

Perawat mengemban tanggungjawab bersama masyarakat untuk

memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi

kebutuhan dan kesehatan masyarakat.

4) Perawat dan Teman Sejawat

a) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama

perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam

memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam

mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

b) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang

memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak

etis dan ilegal.


5) Perawat dan Profesi

a) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar

pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam

kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.

b) Perawat berperan aktif dalam kegiatan pengembangan profesi

keperawatan.

c) Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk

membangun dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi

terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.

B. Kode Etik Kebidanan

Berdasarkan Rakernas II IBI September 1996

1. Kewajiban Terhadap Klien dan Masyarakat

a. Senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah

jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.

b. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi

harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.

c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada

peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga

dan masyarakat.

d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan

klien, menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di

masyarakat.
e. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan

kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama

sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

f. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan

pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasi masyarakat unntuk

meningkatkan derajat kesehatan secara optimal.

2. Kewajiban Terhadap Tugasnya

a. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien,

keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang

dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.

b. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai

kewenangan dalam mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk

keputusan mengadakan konsultasi dan/ atau rujukan.

c. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang didapat dan/

atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau

diperlukan sehubungan dengan kepentingan klien.

3. Kewajiban Bidan Terhadap Sejawat dan Tenaga Kesehatan Lainnya

a. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk

menciptakan suasana kerja yang serasi.

b. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati

baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.

4. Kewajiban Terhadap Profesinya

a. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra

profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan

memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.


b. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan

kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan

kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.

5. Kewajiban Bidan Terhadap Diri Sendiri

Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas

profesinya dengan baik. Setiap bidan seyogyanya berusaha untuk

meningkatkan pengetahuan keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

6. Kewajiban Bidan Terhadap Pemerintah, Nusa, Bangsa dan Tanah Air

Bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-

ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayanan

KIA/ KB dan kesehatan keluarga.

Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan

pemikirannya kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan

pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/ KB dan kesehatan keluarg


BAB III

ETIKA KEPERAWATAN BAGI PERAWAT DAN BIDAN

RS PKU ‘AISYIYAH BOYOLALI

A. ETIKA DALAM BERPAKAIAN DINAS

1. Perawat Putri

a. Pakaian sesuai ketentuan Rumah Sakit lengkap dengan tanda pengenal

b. Sepatu hitam dengan tinggi hak maksimun 3 cm dan tidak

menimbulkan suara keras

c. Rias wajah termasuk lipstik tidak menyolok

d. Kuku pendek

e. Tidak memakai perhiasan selain cincin kawin dan subang kecil

f. Rambut pendek dan bagi yang berambut panjang disanggul

g. Kap/jilbab polos tanpa corak yang sewarna dengan pakaian kerja.

2. Perawat Putra

a. Pakaian sesuai dengan ketentuan Rumah Sakit lengkap dengan tanda

pengenal

b. Sepatu warna hitam dengan tinggi hak maksimun 3 cm dan tidak

menimbulkan suara keras

c. Tidak memakai perhiasan selain cincin kawin

d. Kuku pendek

e. Rambut pendek tidak gondrong.


B. ETIKA DALAM TUGAS

1. Etika Dalam Menerima Pasien

a. Menggunakan komunikasi terapeutik

b. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

c. Sopan, santun, ramah dan sabar

d. Lugas dan luwes

e. Memperhatikan keluhan pasien dan keluarga pasien

f. Memberikan informasi yang jelas dan lengkap yang dapat diterima oleh

pasien maupun keluarga pasien.

2. Etika Dalam Membawa Pasien

a. Menggunakan komunikasi teraputik

b. Menampilkan sikap sopan, ramah dan sabar dalam berinteraksi

c. Menjaga kehormatan dan privasi pasien

d. Mejaga keamanan dan kenyamanan pasien

e. Tidak bersenda gurau

f. Mendengarkan keluhan pasien maupun keluarganya.

3. Etika Menghadapi Pasien di Ruangan

a. Menggunakan komunikasi terapeutik

b. Menampilkan sikap sopan, ramah dan lugas dalam beriteraksi

c. Cekatan

d. Inisiatif

e. Ulet
f. Mahir dalam mengambil tindakan pelayanan sesuai kebutuhan pasien

g. Memperhatikan keluhan pasien dan keluhan keluarga pasien

h. Memberikan informasi yang jelas dan lengkap, dapat diterima oleh

pasien dan keluarga pasien

i. Memakai bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien dan keluarga

pasien

j. Tidak membedakan suku, bangsa, agama, status sosial ekonomi dan

budaya.

4. Etika Dalam Menghadapi Penunggu

a. Menggunakan komunikasi terapeutik

b. Menampilkan sikap sopan, ramah dan sabar dalam berinteraksi

c. Memakai bahasa yang mudah dimengerti

d. Menyampaikan informasi secara jelas, lengkap dan pada saat yang tepat

e. Memberikan/ menunjukkan sikap empati dan simpati

f. Memberikan kelonggaran kepada penunggu atau keluarganya untuk

berdo’a dan mendampingi pasien secara bergiliran

g. Memperhatikan keluhan penunggu pasien.

5. Etika Dalam Menghadapi Pengunjung

a. Menggunakan komunikasi terapeutik

b. Menampilkan sikap sopan, ramah dan sabar dalam berinteraksi

c. Memakai bahasa yang mudah dimengerti

d. Menyampaikan informasi secara jelas, lengkap dan pada saat yang tepat

e. Memberikan kesempatan kepada pengunjung pasien untuk berdo’a dan


mendampingi pasien secara bergiliran

f. Memberikan kesempatan berkunjung secara bergiliran

g. Mencegah infeksi nosokomial

h. Mentaati tata tertib pengunjung

i. Mengerti perasaan pengunjung, sosial, budaya dan ekonomi.

6. Etika Waktu Berjalan di Lingkungan Rumah Sakit

a. Menjaga sopan santun

b. Tidak boleh bersenda gurau atau membuat gaduh

c. Menghormati dan memberi salam/menyapa kepada orang yang

berpapasan

d. Menghargai perasaan orang, memahami situasi dan kondisi

e. Memberi kesempatan jalan dahulu bila ada yang sedang membawa

pasien

f. Tidak dibenarkan menggunakan pakaian kerja khusus di luar ruangan

(Seperti pakaian kerja di ruang IGD,ICU,ICCU,HCU,PICU,NICU).

7. Etika Pada Waktu Memulangkan Pasien

a. Menggunakan komunikasi terapeutik

b. Menampilkan sikap sopan, ramah dan sabar dalam berinteraksi

c. Menyampaikan informasi yang jelas dan meliputi: surat kontrol, diet

makanan, kebersihan diri, mium obat tepat waktu dan jumlah, serta

perawatan di rumah

d. Ikut membantu membereskan barang-barang yang akan dibawa pulang

e. Bagi penderita yang belum dapat berjalan sendiri diantar sampai pintu
gerbang.

8. Etika Dalam Pergaulan Dengan Sesama Perawat

a. Menampilkan sikap sopan, ramah dan lugas dalam berinteraksi pada

atasan, teman sejawat dan bawahan

b. Menghormati pendapat atasan

c. Menghargai pendapat bawahan

d. Memahami perasaan dan membantu memecahkan masalah.

9. Etika Dalam Pergaulan Dengan Sesama Karyawan

a. Menghormati yang senior

b. Menghargai yang junior

c. Jangan menjelekkan/menyalahkan sesama karyawan di depan rekan lain/

pasien

d. Menghargai pendapat yang positif dari rekan lain.

10. Etika Dalam Menghadapi kasus-kasus/Pasien Kritis

a. Etika terhadap keluarga yang menghadapi kasus kritis

1) Menampilkan sikap sopan, ramah, sabar, simpati dan empati dalam

berinteraksi

2) Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

3) Memberikan informasi yang jelas

4) Menyiapkan tempat/lingkungan yang nyaman

5) Memberikan kelonggaran kepada penunggu keluarga untuk

menunggu secara bergiliran


6) Memberikan kepada keluarga/penunggu fasilitas untuk bimbingan

spiritual

7) Mencatat dan menyampaikan pesan kepada keluarga

8) Memotivasi keluarga/penunggu fasilitas untuk mengemukakan

perasaan dan memperhatikan keluhan dan perasaan keluarga pasien

9) Membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi keluarga/

penunggu pasien.

b. Etika terhadap sesama perawat yang menghadapi kasus kritis

1) Konsultasi dengan perawat secara sopan, ramah dan jelas

2) Saling membantu antar perawat.

c. Etika dalam menghadapi keluarga, pasien yang meninggal dunia

1) Bersikap ramah, sopan dan memahami perasaan

2) Memberikan informasi yang diperlukan keluarga dengan bahasa

yang mudah dimengerti

3) Menyiapkan ruangan yang nyaman dan aman

4) Memberikan kelonggaran kepada keluarga untuk berdo’a dan

mendampingi secara bergantian

5) Memotivasi keluarga/penunggu untuk mengemukakan perasaan

dan memperhatikan keluhan dan perasaan keluarga pasien

6) Merawat pasien yang meninggal dunia sesuai prosedur

7) Membantu membereskan barang-barang yang akan dibawa pulang

8) Membantu/memberikan informasi tentang; pengambilan jenazah

dan transportasi dan hal-hal lain yang diperlukan.

11. Etika Dalam Memberikan Informasi Terhadap Orang Lain Pada


Waktu Bertugas

a. Menggunakan komunikasi terapeutik

b. Menampilkan sikap sopan, ramah, simpati dan empati dalam berinteraksi

c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

d. Memberikan tempat/lingkungan yang nyaman

e. Memperhatikan keluhan dan perasaan

f. Memberikan informasi yang jelas dan tepat

g. Membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh pasien

maupun penanggung jawabnya sehubungan dengan:

- Pemenuhan perjanjian yang telah ditanda tangani

- Penolakan atas tindakan atau pengobatan terhadap penyakitnya, serta

- Permintaan pulang paksa.

12. Etika Dalam Memelihara Lingkungan Yang Tertib, Indah, Aman dan

Nyaman

a. Menampilkan sikap sopan, ramah, simpati dan empati dalam berinteraksi

b. Bersih dan rapi

c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

d. Memberikan tempat/lingkungan yang nyaman

e. Memberikan informasi dimana

1) Tempat pencucian

2) Tempat pembuangan sampah

3) Tempat kamar mandi/toilet

4) Tempat Apotik dan lain-lain


f. Memahami sosial ekonomi dan budaya

g. Menyebarluaskan tentang tata cara menjaga kebersihan, ketertiban,

keindahan dan kekeluargaan di Rumah Sakit


BAB IV

ATURA -ATURAN/ ALUR PENYELESAIAN KEPERAWATAN DI

RS PKU ‘AISYIYAH BOYOLALI

ALUR PENYELESAIAN ETIK KEPERAWATAN

RS PKU ‘AISYIYAH BOYOLALI

You might also like