Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
industri telah banyak menbawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup
penyakit menular dan penyakit tidak menular atau degeneratif. Salah satu jenis
dunia pada tahun 2020 mendatang (Goodman, 1998). Diantara negara SEAMIC
urutan ke-2 negara yang memiliki angka insiden rate akibat penyakit saluran
1
Salah satu penyakit pencernaan yang merupakan kasus darurat yaitu ileus.
Setiap tahunnya 1 dari 1.000 penduduk dari segala usia didiagnosa ileus (Ansari,
2007). Berdasarkan data salah satu rumah sakit umum di Australia pada tahun
sakit karena ileus paralitik dan ileus obstruktif (Mukherjee, 2008). Hasil
ileus obstruktif yang dirawat inap sebesar 60% di Rumah Sakit Hippokratian,
Indonesia 7.024 kasus obstruktif tanpa hernia yang dirawat inap pada tahun
2004. Ileus obstruktif menduduki peringkat ke-6 dari sepuluh penyakit penyebab
kematian tertinggi pada kelompok umur 1-4 tahun dengan proporsi 3,34%
Ileus obstruktif atau disebut juga ileus mekanis adalah keadaan dimana isi
lumen saluran cerna tidak bisa disalurkan ke distal atau anus karena adanya
sumbatan atau hambatan mekanis yang disebabkan kelainan dalam lumen usus,
dinding usus atau luar usus yang menekan atau kelainan vaskularisasi pada suatu
segmen usus yang menyebabkan nekrosis segmen usus tersebut. Ileus terjadi
dilaporkan. Kejadian ileus obstruktif termasuk 20% dari kasus nyeri akut
2
obstruktif ada bermacam-macam, penyebab yang paling sering adalah karena
Pada penderita ileus obstruktif akan merasakan nyeri yang hebat dibagian
perutnya. Gejala lainnya yaitu muntah, obstipasi, distensi usus, dan tidak adanya
kritis tergantung atas jenis dan lama proses ileus obstruktif. Operasi dilakukan
dan pemeriksaan fisik yang benar. Namun, untuk mengetahui proses patologik
diagnostik pasti dapat ditegakkan. Sehingga terapi untuk ileus obstruktif lebih
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dari pilorus sampai katup ileosekal. Pada orang hidup panjang usus halus sekitar
12 kaki (22 kaki pada kadaver akibat relaksasi). Usus ini mengisi bagian tengah
dan bawah rongga abdomen. Ujung proksimalnya bergaris tengah sekitar 3,8 cm,
tetapi semakin ke bawah lambat laun garis tengahnya berkurang sampai menjadi
4
1. Struktur usus halus
a. Duodenum
duodenum sekitar 25 cm, mulai dari pilorus sampai jejunum. (Sylvia, 2005)
b. Jejunum
c. Ileum
Ujung batas antara ileum dan jejunum tidak jelas, panjangnya ±4-5 m.
5
yang diperkuat sfingter dan katup valvula ceicalis (valvula bauchini) yang
berfungsi mencegah cairan dalam kolon agar tidak masuk lagi ke dalam
ileum.6
kaki (sekitar 1,5 m) yang terbentang dari sekum sampai kanalisani. Diameter
usus besar sudah pasti lebih besar daripada usus kecil. Rata-rata sekitar 2,5 inci
(sekitar 6,5 cm), tetapi makin dekat anus diameternya semakin kecil.5 Lapisan-
lapisan usus besar dari dalam ke luar adalah selaput lendir, lapisan otot yang
memanjang, dan jaringan ikat. Ukurannya lebih besar daripada usus halus,
mukosanya lebih halus daripada usus halus dan tidak memiliki vili. Serabut otot
longitudinal dalam muskulus ekterna membentuk tiga pita, taenia coli yang
Dibagian bawah terdapat katup ileosekal yaitu katup antara usus halus dan usus
besar. Katup ini tertutup dan akan terbuka untuk merespon gelombang peristaltik
500 ml/hari.6
6
Bagian-bagian usus besar terdiri dari :
ileosekal apendiks. Pada sekum terdapat katup ileosekal dan apendiks yang
melekat pada ujung sekum. Apendiks vermiform, suatu tabung buntu yang
b. Kolon adalah bagian usus besar dari sekum sampai rektum. Kolon
memilikitiga divisi:
fleksura splenik.
anus .6
7
2.1.1 Vaskularisasi
Pada usus halus, arteri mesentericus superior dicabangkan dari aorta tepat di
bawah arteri seliaka. Arteri ini mendarahi seluruh usus halus kecuali duodenum
dan ileum ini beranastomosis satu sama lain untuk membentuk serangkaian
arkade. Bagian ileum yang terbawah juga diperdarahi oleh arteri ileocolica.
kanan (sekum, kolon ascendens, dan dua pertiga proksimal kolon transversum)
: (1) ileokolika, (2) kolika dekstra, (3) kolika media, dan arteria mesenterika
descendens dan sigmoid, dan bagian proksimal rektum) : (1) kolika sinistra, (2)
8
2.1.2 Pembuluh Limfe
yang terletak di sepanjang perjalanan arteri vena kolika. Untuk kolon ascendens
dan dua pertiga dari kolon transversum cairan limfenya akan masuk ke nodi
mesentericus inferior.6
dari pleksus mesentericus superior dan pleksus coeliacus. Sedangkan saraf untuk
jejenum dan ileum berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis (nervus vagus)
9
pergerakan usus. Serabut-serabut sensorik sistem simpatis menghantarkan nyeri,
submukosa.8
appendiks dan kolon ascendens dipersarafi oleh serabut saraf simpatis dan
parasimpatis nervus vagus dari pleksus saraf mesentericus superior. Pada kolon
transversum dipersarafi oleh saraf simpatis nervus vagus dan saraf parasimpatis
simpatis dari pleksus saraf mesentericus inferior dan saraf parasimpatis nervus
sistem saraf enterik. Sistem ini seluruhnya terletak di dinding usus, mulai dari
esophagus dan memanjang sampai ke anus. Jumlah neuron pada sistem enterik
ini sekitar 100 juta, hampir sama dengan jumlah keseluruhan pada medulla
10
spinalis; hal ini menunjukkan pentingnya sistem enterik untuk mengatur fungsi
gastrointestinal.
Sistem enterik terutamaterdiri atas dua pleksus, satu pleksus bagian luar
yang terletak diantara lapisan otot longitudinal dan sirkular, disebut pleksus
Mienterikus atau pleksus auerbach, dan pleksus bagian dalam, disebut pleksus
sistem enterik juga ke ganglia prevertebral dari sistem saraf simpatis, beberapa
berjalan melalui saraf simpatis ke medulla spinalis dan yang lainnya berjalan
melalui saraf vagus ke batang otak. Saraf-saraf sensoris ini mengadakan refleks-
refleks local di dalam usus itu sendiri dan refleks-refleks lain yang disiarkan
kembali ke usus baik dari ganglia prevertebral maupun dari daerah basal sistem
saraf pusat.8
11
2.1.5. Pengaturan otonom traktus gastrointestinal
cranial dan divisi sacral. Kecuali untuk beberapa serat parasimpatis di regio
mulut dan faring dari saluran pencernaan, parasimpatis divisi cranial hampir
seluruhnya berasal dari saraf vagus. Saraf ini member inervasi yang luas pada
bagian usus besar. Parasimpatis sacral berasal dari segmen sacral medulla
spinalis kedua, ketiga dan keempat dari medulla spinalis serta berjalan melalui
saraf pelvis ke separuh bagian distal usus besar. Area sigmoid, rectum dan anus
dari usus besar diperkirakan mendapat persarafan parasimpatis yang lebih baik
gastrointestinal berasal dari medulla spinalis antara segmen T-5 dan L-2.
medulla , memasuki rantai simpatis dan berjalan melalui rantai ke ganglia yang
12
2.1.6 Refleks-refleks gastrointestinal
jarak yang jauh dalam traktus gastrointestinal, seperti sinyal dari lambung
kolon dan usus halus untuk menghambat motilitas lambung dan sekresi
defekasi.10
13
2.2. Fisiologi Usus
Usus halus mempunyai dua fungsi utama : pencernaan dan absorpsi bahan-
bahan nutrisi dan air. Proses pencernaan dimulai dalam mulut dan lambung oleh
kerja ptialin, asam klorida, dan pepsin terhadap makanan masuk. Proses
(sukus enterikus). Banyak di antara enzim-enzim ini terdapat pada brush border
oleh peristalsis yang terdiri atas dua jenis gerakan, yaitu segmental dan
peristaltik yang diatur oleh sistem saraf autonom dan hormon. Pergerakan
segmental usus halus mencampur zat-zat yang dimakan dengan sekret pankreas,
hepatobiliar, dan sekresi usus, dan pergerakan peristaltik mendorong isi dari
salah satu ujung ke ujung lain dengan kecepatan yang sesuai untuk absorpsi
gerakan ini pada setiap segmen akan berbeda tingkat kecepatannya sesuai
14
dengan fungsi dari regio saluran pencernaan, contohnya gerakan propulsif
usus.8
lemak dan protein (gula sederhana, asam-asam lemak dan asa-asam amino)
melalui dinding usus ke sirkulasi darah dan limfe untuk digunakan oleh sesl-sel
tubuh. Selain itu air, elektrolit dan vitamin juga diabsorpsi. Absoprpsi berbagai
zat berlangsung dengan mekanisme transpor aktif dan pasif yang sebagian
kurang dimengerti.
disagregasi, melepaskan garam empedu yang kembali ke dalam lumen usus dan
apoprotein untuk membentuk kilomikron, yang keluar dari sel dan memasuki
lakteal. Asam lemak kecil dapat memasuki kapiler dan secara langsung menuju
ileum distalis. Dari kumpulan 5 gram garam empedu yang memasuki kantung
15
empedu, sekitar 0,5 gram hilang setiap hari; kumpulan ini bersirkulasi ulang 6
disakarida ini, bersama dengan disakarida utama lain, laktosa dan sukrosa,
dalam mikrovili ’brush border’ sel epitel. Disakarida ini dicerna menjadi
Air dan elektrolit, cairan empedu, cairan lambung, saliva, dan cairan
Air secara osmotik dan secara hidrostatik diabsorpsi atau melalui difusi pasif.
Natrium dan khlorida diabsorpsi dengan pemasangan zat telarut organik atau
16
dipercepat oleh hormon parathormon (PTH) dan vitamin D. Kalium diabsorpsi
proses akhir isi usus. Fungsi usus besar yang paling penting adalah
mengabsorpsi air dan elektrolit, yang sudah hampir lengkap pada kolon bagian
kanan. Kolon sigmoid berfungsi sebagai reservoir yang menampung massa feses
Kolon mengabsorpsi air, natrium, khlorida, dan asam lemak rantai pendek
Gerakan retrograd dari kolon memperlambat transit materi dari kolon kanan,
umum, mengisolasi segmen pendek dari kolon, kontraksi ini menurun oleh
pola yang kurang umum, pendorong antegrad melibatkan segmen panjang 0,5-
1,0 cm/detik, 20-30 detik panjang, tekanan 100-200 mmHg, tiga sampai empat
vitamin K. Gas kolon berasal dari udara yang ditelan, difusi dari darah, produksi
17
membentuk hidrogen dan metan dari protein dan karbohidrat yang tidak
2.3. Histologi
1) Tunica Serosa. Tunica serosa atau lapisan peritoneum, tak lengkap di atas
jalinan pembuluh darah halus dan pembuluh limfe. Di samping itu, di sini
18
Usus halus ditandai oleh adanya tiga struktur yang sangat menambah luas
jumlahnya sekitar 4 atau 5 juta dan terdapat di sepanjang usus halus. Villi
cahaya.6
Bila lapisan permukaan usus halus ini rata, maka luas permukaannya
hanyalah sekitar 2.00 cm². Valvula koniventes, vili dan mikrovili bersama-sama
menambah luas permukaan absorpsi sampai 2 juta cm², yaitu menigkat seribu
kali lipat.
Usus besar memiliki empat lapisan morfologik seperti juga bagian usus
lainnya. Akan tetapi, ada beberapa gambaran yang khas pada usus besar saja.
Lapisan otot longitudinal usus besar tidak sempurna, tetapi terkumpul dalam tiga
pita yang dinamakan taenia koli. Taenia bersatu pada sigmoid distal, dengan
19
demikian rektum mempunyai satu lapisan otot longitudinal yang lengkap.
Panjang taenia lebih pendek daripada usus, hal ini menyebabkan usus tertarik
dan melekat di sepanjang taenia. Lapisan mukosa usus besar jauh lebih tebal
daripada lapisan mukosa usus halus dan tidak mengandung villi atau rugae.
Kriptus lieberkūn (kelenjar intestinal) terletak lebih dalam dan mempunyai lebih
sehingga pada film akan tampak putih. Di antara udara dengan tulang misalnya
Udara akan terlihat relatif banyak mengisi lumen lambung dan usus besar
sedangkan dalam jumlah sedikit akan mengisi sebagian dari usus kecil. Sedikit
udara dan cairan juga mengisi lumen usus halus dan air fluid level yang
minimal bukan merupakan gambaran patologis. Air fluid level juga dapat
dijumpai pada lumen usus besar, dan tiga sampai lima fluid levels dengan
panjang kurang dari 2,5 cm masih dalam batas normal serta sering dijumpai di
daerah kuadran kanan bawah. Dua air fluid level atau lebih dengan diameter
20
lebih dari 2,5 cm panjang atau caliber merupakan kondisi abnormal dan sealu
Banyaknya udara mengisi lumen usus baik usus halus dan besar
tergantung banyaknya udara yang tertelan seperti pada keadaan banyak bicara,
tertawa, merokok dan lain sebagainya. Pada keadaan tertentu misalnya asma
atau pneumonia akan terjadi peningkatan jumlah udara dalam lumen usus halus
dan usus besar secara dramatic sehingga untuk pasien bayi dan anak kecil
dengan keluhan perut kembung sebaiknya juga difoto kedua paru sekaligus
pneumotoraks.11
lebih baik lagi bila ditambah posisi berdiri. Untuk kasus tertentu dilakukan foto
radiografi polos tiga posisi yaitu posisi supine, tegak dan miring ke kiri (left
adanya udara bebas yang berpindah-pindah bila difoto dalam posisi berbeda.12
21
G a m b a r 2 : F o t o P o l o s A b d o m e n N o r m a l
2.5.1 Definisi
Obstruksi usus (mekanik) adalah keadaan dimana isi lumen saluran cerna
tidak bisa disalurkan ke distal atau anus karena ada sumbatan/hambatan yang
disebabkan kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus yang
22
Tipe obstruksi usus terdiri dari :
Suatu penyebab fisik menyumbat usus dan tidak dapat diatasi oleh
peristaltik. Ileus obstruktif ini dapat akut seperti pada hernia stragulata atau
dan abses.
Obstruksi yang terjadi karena suplai saraf otonom mengalami paralisis dan
peristaltik usus terhenti sehingga tidak mampu mendorong isi usus. Contohnya
dalam lumen usus tanpa gangguan pembuluh darah, antara lain karena
dan volvulus.5,6
23
3. Menurut etiologinya
Obstruksi usus yang sering ditemukan, tergantung pada umur pasien (Tabel
1). Pada bayi/neonatus obstruksi usus disebabkan atresia ani, atresia pada usus
kongenital. Pada orang dewasa, obstruksi usus sering disebabkan tumor di dalam
femoralis ataupun umbilikalis dan penyakit Crohn. Obstruksi pada pasien umur
24
2.5.4 Patofisiologi
Lumen usus yang tersumbat secara progresif akan teregang oleh cairan dan
gas (70% dari gas yang ditelan) akibat peningkatan tekanan intralumen, yang
menurunkan pengaliran air dan natrium dari lumen ke darah. Oleh karena sekitar
8 liter cairan diekskresikan ke dalam saluran cerna setiap hari, tidak adanya
utama cairan dan elektrolit. Pengaruh atas kehilangan ini adalah penciutan ruang
sekresi cairan ke dalam usus. Efek lokal peregangan usus adalah iskemia akibat
menyebabkan bakteriemia.5
melewatinya yang menyebabkan nyeri episodik kram dengan masa relatif tanpa
Aktivitas peristaltik mendorong udara dan cairan melalui gelung usus, yang
25
Dengan berlanjutnya obstruksi, maka aktivitas peristaltik menjadi lebih jarang
Jika ileus obstruktif kontinu dan tidak diterapi, maka kemudian timbul
muntah dan mulainya tergantung atas tingkat obstruksi. Ileus obstruktif usus
halus menyebabkan muntahnya lebih dini dengan distensi usus relatif sedikit,
disertai kehilangan air, natrium, klorida dan kalium, kehilangan asam lambung
metabolik. Berbeda pada ileus obstruktif usus besar, muntah bisa muncul lebih
lambat (jika ada). Bila timbul, biasanya kehilangan isotonik dengan plasma.
diberikan dalam perjalanan klinik, maka dapat timbul azotemia, penurunan curah
pada usus mencakup volvulus, pita lekat, hernia dan distensi. Disamping cairan
dan gas yang mendistensi lumen dalam ileus obstruksi sederhana, dengan
strangulasi ada juga gerakan darah dan plasma ke dalam lumen dan dinding
usus. Plasma bisa juga dieksudasi dari sisi serosa dinding usus ke dalam cavitas
dinding usus yang paling sensitif terhadap perubahan dalam aliran darah.
Dengan strangulasi yang memanjang maka timbul iskemik dan sawar rusak.
26
Bakteri (bersama dengan endotoksin dan eksotoksin) bisa masuk melalui dinding
Disamping itu, kehilangan darah dan plasma maupun air ke dalam lumen
usus cepat menimbulkan syok. Jika kejadian ini tidak dinilai dini, maka dapat
menyebabkan kematian.4
Ileus obstruktif gelung tertutup timbul bila jalan masuk dan jalan keluar
suatu gelung usus tersumbat. Jenis ileus obstruktif ini lebih bahaya dibandingkan
sebelum terbukti tanda klinis dan gejala ileus obstruktif. Penyebab ileus
obstruktif gelung tertutup mencakup pita lekat melintasi suatu gelung usus,
volvulus atau distensi sederhana. Pada keadaan terakhir ini, sekresi ke dalam
dibandingkan ileus obstruksi usus halus. Karena kolon bukan organ pensekresi
cairan dan hanya menerima sekitar 500 ml cairan tiap hari melalui valva
didekompresi ke dalam usus halus. Tetapi jika valva ini kompeten, maka kolon
27
atas hukum Laplace, yang mendefinisikan tegangan di dalam dinding organ
tabung itu. Sehingga karena diameter kolon melebar di dalam sekum, maka area
28
2.5.5 Manifestasi Klinis
Obstruksi sederhana
disertai dengan pengeluaran banyak cairan dan elektrolit baik di dalam lumen
usus bagian oral dari obstruksi, maupun oleh muntah. Gejala penyumbatan usus
meliputi nyeri kram pada perut disertai kembung. Pada obstruksi usus halus
proksimal akan timbul gejala muntah yang banyak, yang jarang menjadi muntah
fekal walaupun obstruksi berlangsung lama. Nyeri bisa berat dan menetap. Nyeri
abdomen sering dirasakan sebagai perasaan tidak enak di perut bagian atas.
Semakin distal sumbatan, maka muntah yang dihasilkan semakin fekulen. Tanda
vital normal pada tahap awal, namun akan berlanjut dengan dehidrasi akibat
kehilangan cairan dan elektrolit. Suhu tubuh bisa normal sampai demam.
Distensi abdomen dapat minimal atau tidak ada pada obstruksi proksimal dan
semakin jelas pada sumbatan di daerah distal. Bising usus yang meningkat dan
metallic sound dapat didengar sesuai dengan timbulnya nyeri pada obstruksi di
daerah distal.
Gejalanya seperti obstruksi sederhana tetapi lebih nyata dan disertai dengan
nyeri hebat. Hal yang perlu diperhatikan adalah adanya skar bekas operasi atau
hernia. Bila dijumpai tanda-tanda strangulasi berupa nyeri iskemik dimana nyeri
yang sangat hebat, menetap dan tidak menyurut, maka dilakukan tindakan
29
2.5.6 Diagnosis
1) Anamnesis
berupa adhesi dalam perut karena pernah dioperasi atau terdapat hernia. Gejala
yang disertai mual dan muntah. Kolik tersebut terlihat pada inspeksi perut
sebagai gerakan usus atau kejang usus dan pada auskultasi sewaktu serangan
tampak gelisah dan menggeliat sewaktu kolik dan setelah satu dua kali defekasi
tidak ada lagi flatus atau defekasi. Pemeriksaan dengan meraba dinding perut
bertujuan untuk mencari adanya nyeri tumpul dan pembengkakan atau massa
kebiasaan buang air besar terutama berupa obstipasi dan kembung yang kadang
2) Pemeriksaan fisik
gelombang usus ataupun kontur usus pada dinding perut. Biasanya distensi
terjadi pada sekum dan kolon bagian proksimal karena bagian ini mudah
membesar.2,11
30
Dengan stetoskop, diperiksa suara normal dari usus yang berfungsi (bising
usus). Pada penyakit ini, bising usus mungkin terdengar sangat keras dan
3) Pemeriksaan penunjang
a) Laboratorium
hemokonsentrasi. Pada urinalisa, berat jenis dapat meningkat dan ketonuria yang
b) Pemeriksaan Radiologis
pemeriksaan abdomen harus dilakukan secara segera tanpa perlu persiapan. Pada
- Posisi terlentang (supine): sinar dari arah vertical, dengan proyeksi antero-
posterior (AP)
31
- Tiduran miring ke kiri ( left lateral decubitus ), dengan arah horizontal,
proyeksi AP.12
Hal – hal yang dapat dinilai pada foto – foto di atas ialah:
obstruksi, penebalan dinding usus, gambaran seperti duri ikan (Herring Bone
Appearance). Gambaran ini didapat dari pengumpulan gas dalam lumen usus
yang melebar.
32
Gambar4.Herring bone appearance 8
33
2. Posisi duduk atau setengah duduk atau tegak ( Erect)
Gambaran radiologis didapatkan adanya air fluid level dan step ladder
appearance.
kemungkinan perforasi usus. Dari air fluid level dapat diduga gangguan pasase
usus. Bila air fluid level pendek berarti ada ileus letak tinggi, sedangkan jika
adalah adanya udara bebas infra diafragma dan air fluid level.12
Pada foto polos abdomen, 60-70% dapat dilihat adanya pelebaran usus dan
hanya 40% dapat ditemukan adanya air fluid level. Walaupun pemeriksaan
34
obstruksi ileus yang sulit atau untuk dapat memperkirakan keadaan obstruksinya
Pada foto abdomen 3 posisi ileus obstruktif letak tinggi tampak dilatasi usus
usus dibagian distal sumbatan. Penebalan dinding usus halus yang terdilatasi
memberikan gambaran herring bone appearance, karena dua dinding usus halus
yang menebal dan menempel membentuk gambaran vertebra (dari ikan), dan
muskulus yang sirkular menyerupai kostanya. Tampak gambaran air fluid level
yang pendek-pendek yang berbentuk seperti tangga disebut juga step ladder
35
appearance karena cairan transudasi berada dalam usus halus yang mengalami
distensi.12
herring bone appearance, karena dua dinding usus halus yang menebal dan
menyerupai kosta dan gambaran penebalan usus besar yang juga distensi tampak
pada tepi abdomen. Tampak gambaran air fluid level yang pendek-pendek yang
berbentuk seperti tangga disebut juga step ladder appearance karena cairan
36
transudasi berada dalam usus halus yang terdistensi dan air fluid level yang
panjang-panjang di kolon.12
Coffee bean shape merupakan gambaran khas volvulus dari usus (sigmoid)
dan juga merupakan keadaan gawat bedah karena menyebabkan nekrosis usus
dan perforasi.12
Temuan spesifik untuk obstruksi usus halus ialah dilatasi usus halus
(diameter > 3 cm ), adanya air-fluid level pada posisi foto abdomen tegak, dan
antara lain:
37
1) Distensi usus bagian proksimal obstruksi
5) distensi usus
- step-ladder sign
- String of pearls sign, gambaran beberapa kantung gas kecil yang berderet
6) Coffee-bean sign, gambaran gelung usus yang distensi dan terisi udara dan
gelung usus yang berbentuk U yang dibedakan dari dinding usus yang
oedem.
dengan obstruksi usus halus. Temuan negatif palsu dapat ditemukan pada
pemeriksaan radiologis ketika letak obstruksi berada di proksimal usus halus dan
ketika lumen usus dipenuhi oleh cairan saja dengan tidak ada udara. Dengan
pada pasien dengan obstruksi usus halus karena kegunaannya yang luas namun
38
Temuan Radiologis Osbtruksi Mekanik Ileus
obstruction
strangulation inflammation
motion motion
39
Gambar 10. Dilatasi usus. 16
Gambar 11. Multipel air fluid level dan “string of pearls” sign.16
40
Gambar 12. Herring bone appearance. 16
41
Gambar 14. Step ledder sign.12
Enteroclysis
untuk membedakan obstruksi parsial dan total. Cara ini berguna jika pada foto
menunjukkan adanya obstruksi atau jika penemuan foto polos abdomen tidak
spesifik. Pada pemeriksaan ini juga dapat membedakan adhesi oleh karena
nilai prediksi negative yang tinggi dan dapat dilakukan dengan dua kontras.
Barium merupakan kontras yang sering digunakan. Barium sangat berguna dan
aman untuk mendiagnosa obstruksi dimana tidak terjadi iskemia usus maupun
42
perforasi. Namun, penggunaan barium berhubungan dengan terjadinya
Barium Enema
pemeriksaan radiologi alat cerna adalah barium sulfat (BaSO4). Bahan ini
adalah suatu garam berwarna putih, berat dan tidak mudah larut dalam air.
esophagus, lambung dan usus halus atau dimasukkan lewat kliasma pada
43
Sinar rontgen tidak dapat menembus barium sulfat tersebut, sehingga
barium dan air, dengan fluroskopi diikuti kontrasnya sampai masuk ke dalam
terbatas pada pasien dengan obstruksi usus halus. Pengujian Enema Barium
terutama sekali bermanfaat jika suatu obstruksi letak rendah yang tidak dapat
CT-Scan Abdomen
sinar X yang sangat tipis mengitari pasien. Detektor kecil akan mengatur
44
Komputer akan segera menganalisa data dan mengumpulkan dalam bentuk
potongan cross sectional.Pemeriksaan ini dikerjakan jika secara klinis dan foto
kedalam pembuluh darah. Pada pemeriksaan ini dapat diketahui derajat dan
rendah (<50%) untuk mendeteksi grade ringan atau obstruksi usus halus
45
Gambar 18. CT Scan Ileus Obstruksi Akibat Intususepsi : tampak
46
MRI
obstruksi. MRI juga efektif untuk menentukan lokasi dan etiologi dari
dalam hal transport pasien dan kurang dapat menggambarkan massa dan
inflamasi.18
USG
dengan melihat pergerakan dari usus halus. Pada pasien dengan ilues obtruksi,
USG dapat dengan jelas memperlihatkan usus yang distensi. USG dapat
dengan akurat menunjukkan lokasi dari usus yang distensi. Tidak seperti teknik
radiologi yang lain, USG dapat memperlihatkan peristaltic, hal ini dapat
USG lebih murah dan mudah jika dibandingkan dengan CT-scan, dan
47
Gambar 21. USG Abdomen tumor dinding epigastrium18
48
2.5.7 Diagnosa banding
1. Ileus paralitik
2. Appensicitis akut
4. Konstipasi
7. Pankreatitis akut. 16
2.5.8 Penatalaksanaan
1. Persiapan
49
2. Operasi
vital berfungsi secara memuaskan. Tetapi yang paling sering dilakukan adalah
3. Pasca Bedah
Pengobatan pasca bedah sangat penting terutama dalam hal cairan dan
elektrolit. Kita harus mencegah terjadinya gagal ginjal dan harus memberikan
kalori yang cukup.Perlu diingat bahwa pasca bedah usus pasien masih dalam
keadaan paralitik.2
2.4.9 Prognosis
50
BAB III
KESIMPULAN
1. Ileus obstruktif adalah keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak bisa
turut)
51
DAFTAR PUSTAKA
52
obstruction:clinical presentation, etiology, management and outcome.
World Journal of gastroenterology. January 2017 21;13(3):432-437.
Available from:URL:http://www.wjgnet.com
14. Dinkes Sumatera Utara. 2007. Profil Kesehatan Sumatera Utara.
Medan.
53