You are on page 1of 3

Penyimpanan Obat Sesuai Suhu, Penting !

By Muhammad Zaini 21:44:00 No comments

Share2
>

Obat merupakan salah satu komoditi sumber pendapatan terbesar dari rumah
sakit. Penyimpanan menjadi salah satu kegiatan dalam pengelolaan barang atau obat.
Memelihara penyimpanan komoditas kesehatan seperti obat dan alat-alat kesehatan
dengan baik dan benar sangatlah vital guna menjamin kualitasnya. Oleh karena itu
pengelolaannya haruslah selalu diperhatikan. Sebagian besar obat merupakan
perbekalan kesehatan seperti obat yang membutuhkan perlakuan yang khusus dalam
penyimpanannya dan juga merupakan barang yang cukup mahal.
Pengelolaan komoditas kesehatan yang benar, tertib dan rapi dapat
mempermudah proses-proses lain dalam drug management cycle karena kesemuanya
saling berkaitan. Pengelolaan penyimpanan yang tidak baik dapat menyebabkan
kerusakan obat sehingga menghambat pelayanan obat yang maksimal dan menurunkan
kualitas pelayanan terkait dengan kepuasan pasien dan kepercayaan tenaga kesehatan
yang lain.
Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah sakit
yang menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Menurut Kepmenkes Nomor
1197/Menkes Th.2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit, Pengelolaan
perbekalan farmasi adalah suatu proses yang merupakan siklus kegiatan, dimulai dari
pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan
bagi kegiatan pelayanan.
Pengelolaan obat di rumah sakit menjadi salah satu segi manajemen rumah sakit
yang penting. Kegiatan ini harus saling terkait dan terorganisir, agar kegiatan tersebut
dapat berjalan dengan baik dan saling mendukung. Oleh karena itu, pengelolaan obat
perlu dilakukan dalam jumlah yang cukup dan mutu terjamin untuk mendukung pelayanan
yang bermutu di rumah sakit.
Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan
cara menempatkan obat-obatan yang diterima pada tempat yang aman dari pencurian
serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat. Kegiatan penyimpanan menjamin
keutuhan fisik dan keamanan obat/alkes serta kemasan sampai diserahkan kepada
pengguna. Selain itu tujuan dari pengelolaan penyimpanan adalah untuk
menjamin persediaan obat dan alkes, meminimalkan kadaluarsa dan kerusakan, untuk
mengontrol pencurian, untuk menyediakan catatan persediaan yang akurat, untuk
meramalkan kebutuhan.
Kegiatan-kegiatan penyimpanan meliputi pengaturan tata ruang dan penyusunan
stok, pengamanan mutu obat, pencatatan mutu obat, dan Expired Date. Tata ruang
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efisiensi dan efektifitas kegiatan-
kegiatan dalam pelayanan perbekalan farmasi.Ruang penyimpanan harus
memperhatikan kondisi, sanitasi temperatur, sinar/cahaya, kelembaban, fentilasi,
pemisahan untuk menjamin mutu produk dan keamanan petugas.
Kriteria penyimpanan obat di rumah sakit meliput :
1. Membersihkan dan desinfeksi ruang penyimpanan secara teraturMenjaga produk pada
daerah yang kering, ventilasi yang bagus dan terlindung dari cahaya matahari langsung.
2. Menyediakan perlengkapan pemadam kebakaran yang mudah diakses dan personel
terlatih yang dapat menggunakannya.
3. Menjaga kelembaban ruang penyimpanan.
4. Penggunaan pallet dengan ketentuan, 10 cm diatas lantai, 30 cm dari dinding dan tinggi
pallet tidak lebih dari 2.5 m.
5. Mengikuti petunjuk penyimpanan dari produsen atau distributor .
6. Produk disimpan sesuai dengan suhu penyimpanan.
7. Untuk meminimalkan kehilangan produk karena kadularsa maka sistem yang digunakan
adalah FEFO (first expired fisrt out).
8. Menyusun stok produk dapat diklasifikasikan berdasarkan obat oral, injeksi, infus, obat
untuk penggunaan luar dan desinfektan, obat untuk laboratorium. Dan masing–masing
klasifikasi tersebut disusun secara alfabetis.
9. Untuk obat–obat dengan penyimpanan khusus seperti narkotik dan psikotropik disimpan
pada lemari yang terkunci dan hanya dapat diakses oleh orang–orang tertentu.
10. Bahan mudah terbakar lebih baik disimpan pada gedung terpisah, jika stok bahan dalam
jumlah kecil disimpan pada lemari baja dengan ventilasi yang bagus dan jauh dari sumber
listrik diberi penandaan “bahan mudah terbakar”. Lebih baik jika disimpan pada suhu
serendah mungkin dan tidak terkena cahaya langsung.

11. Bahan pengoksidasi dan korosif harus disimpan jauh dari bahan mudah terbakar,
idealnya disimpan dalam lemari yang terpisah.

Ruang penyimpanan terbagi menjadi beberapa kategori yaitu :


1. Suhu kamar (>25oC), seperti sediaan padat atau oral dan alkes.
2. Suhu sejuk (15o – 25oC), pada ruangan AC seperti beberapa sediaan injeksi, tetes
mata, tetes telinga, salep mata.
3. Suhu dingin (2o – 8oC), pada almari pendingin seperti obat sitotoksik, sediaan
suppositoria, insulin dan serum.
4. Suhu cool box (8-15°C), pada obat-obat tertentu seperti propiretik suppo

Penggunaan instruksi mengikuti label dikategorikan sebagai berikut :

1. Jangan disimpan pada suhu diatas 30°C bermakna penyimpanan dari suhu 2°C
hingga 30°C.
2. Jangan disimpan pada suhu diatas 25°C bermakna penyimpanan dari 2°C hingga
25°C.
3. Jangan disimpan pada suhu diatas 15°C bermakna penyimpanan dari 2°C hingga
15°C.
4. Jangan disimpan pada suhu diatas 8°C bermakna penyimpanan dari 2°C hingga 8°C

Jika tidak disebutkan pada instruksi penyimpanan, Suhu normal didefinisikan dengan
penyimpanan pada ruang kering, ventilasi memadai dan temperatur +15°C
sampai +25°C atau tergantung pada iklim sampai +30°C. Dan tidak terkontaminasi oleh
bau bahan lain serta kontaminasi cahaya. Suhu 15°C sampai 30°C diasumsikan pada
suhu dengan air conditioned. Pengawasan terhadap suhu dengan menggunakan
termometer.
Ruang penyimpanan dirancang sedemikian rupa sehingga memenuhi
persyaratan yang ditentukan yaitu : memiliki ventilasi yang cukup, suhu yang sesuai, tidak
diperkenankan melakukan kegiatan yang dapat berakibat meningkatkan suhu ruangan,
larangan merokok dalam ruangan dan memiliki kelengkapan alat pemadam
kebakaran.Cara penyimpanan perbekalan farmasi dalam rak disusun secara alfabetis,
golongan obat dan berdasarkan jenis sediaannya.
Penyimpanan obat harus menjadi perhaitan khusus mengingat obat memiliki
stabilitas pada suhu tertentu. Manfaat dari penyimpanan obat sesuai suhu yaitu untuk
mencegah terjadinya penurunan mutu obat dalam masa penyimpanan dan untuk
mencegah kerusakan obat saat dalam masa penyimpanan.

http://www.zai-apt.com/2016/06/penyimpanan-obat-sesuai-suhu-penting.html

You might also like