You are on page 1of 24

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

(KESEHATAN BALITA)

1. TINJAUANKASUS
DesaSalakberdasarkan data survey balitanyamemilikiberatbadan yang kurangdari normal usianya. Kondisibalitasaatinidari data
posyandu, bahwa 100 balitamenderita anemia. Data hasilpengkajiankaderdidapatkansebanyak 30 balitamemilikitubuhkurus, sebanyak
56 balitatampaklemah, sebanyak 25 balitamemilikirambutsepertijagungdansebanyak 38 balitamemilikikonjungtivamataanemis.
Keluargabalita yang
gizikurangumumnyabelummemeriksakananaknyakepelayanankesehatan.Perilakukeluargabalitakebanyakantidakmemilikikebiasaanma
kandengangiziseimbang.

2. PENGKAJIAN
a. Data Inti
1. Demografi
Di DesaSalak terdapat 100 balita
Usia 6-12 bulan :20 orang
Usia 13-36 bulan :30 orang
Usia 37-60 bulan : 50 orang
Laki-laki : 40 orang
Perempuan : 60 orang
2. Data Statistik:
 Data Posyandu : 100 balitamenderita anemia
 Data Kader : 30 balitamemilikitubuhkurus
56 Balitatampaklemah
25 Balitamemilikirambutsepertijagung
38 balitamemilikikonjungtivamataanemis
3. KarakteristikPenduduk:
 Fisik :
- 30 keluarga mengatakan anaknya memiliki tubuh kurus
- 56 keluarga mengatakan anaknya lemah
- 25 balita memiliki rambut seperti jagung
- 38 balita memiliki konjungtiva mata anemis
 Psikologis :
- 30 keluarga mengatakan cukup khawatir melihat kondisi anaknya yang kurus
- 56 keluarga mengatakan khawatir melihat kondisi anaknya yang lemah sehingga sulit bermain
 Sosial :
- 100 keluargajarangmemeriksakananaknyakepelayanankesehatan
- 100 keluarga jarang menimbang anaknyakepelayanankesehatan
 Perilaku :
- 100 keluarga tidak memiliki kebiasaan makan dengan gizi seimbang
- 100 keluarga sering mengkonsumsi mie instan, tahu dan tempe
- 100 keluarga jarang mengkonsumsi sayur-sayuran, ikan, dan daging
b. Data Subsistem
1. LingkunganFisik
 Perumahandanlingkungan: antarrumahberdekatan, tiperumahpermanen, pembangunan gorong-gorong di
sungaisehingga air di bendung dantidakmengalirlancar, selokan di depanrumahwargabanyak yang tersumbat, jalan di
depanrumahkotor, banyakkardusbasahsisasampahbanjir yang di buangsembarangan.
 Lingkungan terbuka:mayoritastidakmempunyaihalamanrumah yang luas
 Tempatbelanja: dipasartradisional
 Tempatibadah: 1 masjid dan 1 gereja
2. SistemKesehatan
 Pusat pelayanan: terdapat 1 posyandudan 1 puskesmas
 Terdapat 3 anggota kader, tetapi tidak aktif dalam pelayanan kesehatan
3. Ekonomi
Rata-rata penghasilankeluarga adalah: Rp 1.500.000 sampai dengan Rp 2.000.000
4. KeamanandanTransportasi
 Bilaterjadi musibah atau bencana, ambulan kesulitanuntukmasuk di pemukimanwargakarenajarakantarrumahyang
berdekatan
 Akses ke puskesmas juga cukup jauh dan harus menyebrang sungai
 Fasilitas kesehatan di puskesmas kurang memadai
5. Pemerintahan
 Posyandu mengadakan imunisasi difteri 2 minggu yang lalu
 Kader memberikan penyuluhan tentang keluarga berencana 2 tahun yang lalu
 Kader memberikan penyuluhan tentang gizi balita5 tahun yang lalu
6. Komunikasi
 30 kelurga menggunakan bahasa sunda dalam berkomunikasi
 70 keluarga menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi
7. Pendidikan
 70 orangtua memliki tingkat pendidikan terakhirSMP
 30 orangtua memliki tingkat pendidikan terakhirSMA
 70 keluarga tidak mengetahui tentang penyakit yang dialami anaknya
 50 keluarga tidak mengetahui tentang bahaya dan dampak dari penyakit yang dialami anaknya
 80 keluarga tidak mengetahui tentang cara mengatasi, merawat dan mencegah penyakit yang dialami anaknya
8. Rekreasi
 50 keluarga seringmembawabalitanyajalan-jalan di pasarpagidadakan yang ada dilapanganDesaSalak.
 50 keluarga jarang membawa balitanya rekreasi karena sibuk mencari nafkah.

c. Persepsi
1. Mayoritas keluarga menganggap bahwa penyakit yang diderita balitanya adalah hal biasa dan nanti akan sembuh sendiri
2. Mayoritas keluarga mengatakan bahwa balitanya saja yang memang susah makan

3. DATA FOKUS
Data Subjektif Data Objektif
1. 30 keluarga mengatakan anaknya 1. Desa Salak berdasarkan data survey
memiliki tubuh kurus balitanya memiliki berat badan yang
2. 56 keluarga mengatakan anaknya kurang dari normal usianya
lemah 2. Data posyandu bahwa 100 balita
3. 100 keluarga jarang menderita anemia
memeriksakananaknyakepelayanan 3. Data posyandu menunjukkan
kesehatan  30 balita memiliki tubuh kurus
4. 100 keluarga tidak memiliki  56 balita tampak lemah
kebiasaan makan dengan gizi  25 balita memiliki rambut seperti
seimbang jagung
 38 balita memiliki konjungtiva mata
Data Tambahan anemis
1. 30 keluarga mengatakan cukup
khawatir melihat kondisi anaknya Data Tambahan
yang kurus 1. Terdapat 3 anggota kader, tetapi tidak
2. 56 keluarga mengatakan khawatir aktif dalam pelayanan kesehatan
melihat kondisi anaknya yang 2. Akses ke puskesmas juga cukup jauh
lemah sehingga sulit bermain dan harus menyebrang sungai
3. 100 keluarga jarang menimbang 3. Fasilitas kesehatan di puskesmas kurang
anaknya ke pelayanan kesehatan memadai
4. 100 keluarga sering 4. Kader memberikan penyuluhan tentang
mengkonsumsi mie instan, tahu gizi balita 5 tahun yang lalu
dan tempe
5. 100 keluarga jarang
mengkonsumsi sayur-sayuran,
ikan, dan daging
6. Mayoritas keluarga menganggap
bahwa penyakit yang diderita
balitanya adalah hal biasa dan
nanti akan sembuh sendiri
7. Mayoritas keluarga mengatakan
bahwa balitanya saja yang
memang susah makan

5. ANALISA DATA
Data Fokus Indikator Problem
Data Subjektif: Ketidakefektifan
1. 30 keluarga mengatakan anaknya pemeliharaan kesehatan di
memiliki tubuh kurus Desa Salak
2. 56 keluarga mengatakan anaknya lemah
3. 100 keluarga jarang
memeriksakananaknyakepelayanankeseh
atan
4. 100 keluarga tidak memiliki kebiasaan
makan dengan gizi seimbang
5. 100 keluarga jarang menimbang anaknya
ke pelayanan kesehatan
6. 100 keluarga sering mengkonsumsi mie
instan, tahu dan tempe
7. 100 keluarga jarang mengkonsumsi
sayur-sayuran, ikan, dan daging
8. Mayoritas keluarga menganggap bahwa
penyakit yang diderita balitanya adalah
hal biasa dan nanti akan sembuh sendiri
9. Mayoritas keluarga mengatakan bahwa
balitanya saja yang memang susah
makan

Data Objektif:
1. Data posyandu bahwa 100 balita
menderita anemia
2. Data posyandu menunjukkan
 30 balita memiliki tubuh kurus
 56 balita tampak lemah
 25 balita memiliki rambut seperti
jagung
 38 balita memiliki konjungtiva mata
anemia

Data Subjektif: Defisiensi kesehatan


1. 30 keluarga mengatakan anaknya komunitas di Desa Salak
memiliki tubuh kurus
2. 56 keluarga mengatakan anaknya lemah
3. 100 keluarga jarang memeriksakan
anaknya ke pelayanan kesehatan
4. 100 keluarga tidak memiliki kebiasaan
makan dengan gizi seimbang
5. 100 keluarga jarang menimbang anaknya
ke pelayanan kesehatan
6. 100 keluarga sering mengkonsumsi mie
instan, tahu dan tempe
7. 100 keluarga jarang mengkonsumsi
sayur-sayuran, ikan, dan daging
8. Mayoritas keluarga menganggap bahwa
penyakit yang diderita balitanya adalah
hal biasa dan nanti akan sembuh sendiri
9. Mayoritas keluarga mengatakan bahwa
balitanya saja yang memang susah
makan

Data Objektif:
1. Desa Salak berdasarkan data survey
balitanya memiliki berat badan yang
kurang dari normal usianya
2. Data posyandu bahwa 100 balita
menderita anemia
3. Data posyandu menunjukkan
 30 balita memiliki tubuh kurus
 56 balita tampak lemah
 25 balita memiliki rambut seperti
jagung
 38 balita memiliki konjungtiva mata
anemis
5. Terdapat 3 anggota kader, tetapi tidak
aktif dalam pelayanan kesehatan
6. Akses ke puskesmas juga cukup jauh dan
harus menyebrang sungai
7. Fasilitas kesehatan di puskesmas kurang
memadai
4. Kader memberikan penyuluhan tentang
gizi balita 5 tahun yang lalu
Data Subjektif: Ketidakseimbangan nutrisi:
1. 30 keluarga mengatakan anaknya kurang dari kebutuhan tubuh
memiliki tubuh kurus pada kelompok balita di Desa
2. 56 keluarga mengatakan anaknya lemah Salak
3. 100 keluarga tidak memiliki kebiasaan
makan dengan gizi seimbang
4. Mayoritas keluarga mengatakan bahwa
balitanya saja yang memang susah
makan
5. 100 keluarga sering mengkonsumsi mie
instan, tahu dan tempe
6. 100 keluarga jarang mengkonsumsi
sayur-sayuran, ikan, dan daging

Data Objektif:
1. Desa Salak berdasarkan data survey
balitanya memiliki berat badan yang
kurang dari normal usianya
2. Data posyandu bahwa 100 balita
menderita anemia
3. Data posyandu menunjukkan
 30 balita memiliki tubuh kurus
 56 balita tampak lemah
 25 balita memiliki rambut seperti
jagung
 38 balita memiliki konjungtiva mata
anemis

SKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

NO DIAGNOSA PEMBOBOTAN JUMLAH


KEPERAWATAN A B C D E F G H I J K
1 Ketidakefektifan 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 38
pemeliharaan kesehatan di
Desa Salak
2 Ketidakseimbangan nutrisi: 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 39
kurang dari kebutuhan
tubuh pada kelompok
balita di Desa Salak
3 Defisiensi kesehatan 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 34
komunitas di Desa Salak

Keterangan Pembobotan:
1. Sangat Rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat Tinggi

A. Risiko terjadi F. Sesuai program pemerintah K. Sumber daya


B. Risiko parah G. Tempat
C. Potensial penkes H. Waktu
D. Minat masyarakat I. Dana
E. Kemungkinan diatasi J. Fasilitas kesehatan

FORMAT SKORING STANHOPE DAN LANDCASTER


No Kriteria Bobot Masalah Bobot Rasional Makna masalah
kriteria 1-5 CxM
(1-5)
1 Kesadaran masyarakat
terhadap masalah
2 Motivasi komunitas untuk
mengatasi masalah
3 Kemampuan perawat
untuk mengatasi masalah
4 Fasilitas yang tersedia
untuk mengatasi
5 Beratnya akibat jika masih
tetap
6 Cepat masalah teratasi

DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS BERDASARKAN SKORING

1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh pada kelompok balita di Desa Salak
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan di Desa Salak
3. Defisiensi kesehatan komunitas di Desa Salak

INTERVENSI DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS


No Diagnosa Tujuan umum Tujuan khusus Rencana Kegiatan Evaluasi
. Keperawatan Strategi Kegiatan Kriteria Evaluasi standar
1. Ketidakseimban Tujuan Umum : Tujuan Khusus : Proses 1. Sosialisasi Kognitif 90% masyarakat
1. Program 1. Memahami Kelompok pembentukan paham proses
gan nutrisi:
tatalaksana pembentukan kelompok kerja pembentukan
kurang dari letidakseimbanga kelompok gizi kesehatan kelompok gizi
n nutrisi kurang balita PMT bersama tokoh balita PMT
kebutuhan
dari tubuh dapat (pemberian masyarakat seperti
tubuh pada berjalan dengan makanan kelompok PMT.
optimal setelah tambahan)
kelompok balita
dilakukan 2. Pembentukan
di Desa Salak pembinaan 2. Membentuk kelompok gizi Afektif Setiap RT
selama 3 bulan. kelompok gizi balita PMT mengirim 2
balita PMT delegasi untuk
menjadi anggota
kelompok gizi
balita PMT
3. Pembentukan
3. Membentuk struktur organisasi Afektif Terbentuknya
struktur kelompok gizi struktur
organisasi balita PMT organisasi
kelompok gizi kelompok gizi
balita PMT balita PMT
4. Pembentukan
4. Membentuk kerangka kerja Afektif Tersusunnya
program kerja kelompok gizi modul program
kelompok gizi balita PMT selama kerja kelompok
balita PMT 1 tahun gizi balita PMT.
selama 1 tahun

1. Penyuluhan
1. Meningkatkan Pendidikan kesehatan Kognitif Meningkatnya
pengetahuan Kesehatan tentang pengetahuan ibu
tentang balita dengan dengan balita
pengertian, gizi buruk secara signifikan.
penyebab, tanda
gejala balita
dengan gizi buruk

2. Penyebaran
2. Tersebarnya leaflet di Kognitif Tersebarnya
informasi balita setiap RT leaflet disetiap RT
dengan gizi buruk Desa Cisalak sebanyak 100
melalui leaflet lembar

3. Pemasangan
3. Tersebarnya spanduk Kognitif Terpasangnya
informasi tentang disetiap RT spanduk di setiap
balita dengan gizi RT
buruk melalui
spanduk
4. Melakukan
4. Tersebarnya kampanye Psikomoto Terlaksananya
informasi tentang “GeBGRuk” r kampanye
balita dengan gizi “GeBGRuk”
buruk melalui
kampanye
“GeBGRuk”

1. Pemeriksaan
1. Melakukan Partnership status gizi balita Psikomoto Terlaksananya
kerjasama dengan anggota r pemeriksaan
dengan puskesmas status gizi balita
puskesmas dengan orang
puskesmas
2. Perbaikan gizi
2. Melakukan balita dengan gizi Psikomoto Terlaksananya
kerjasama buruk oleh r perbaikan gizi
dengan RSUD anggota RSUD balita dengan gizi
buruk
3. Pemberian
3. Melakukan edukasi dari ahli Kognitif 90% orang tua
kerjasama gizi tentang dengan balita
dengan ahli gizi nutrisi yang sesuai dapat memahami
bagi balita edukasi

1. Pelatihan pada
1. Melakukan Pemberdayaa anggota Psikomoto 90% anggota
pelatihan pada n kelompok r kelompok bisa
anggota “GeBGRuk” membuat menu
kelompok mengenai cara masakan
“GeBGRuk” membuat menu bernutrisi bagi
masakan balita
bernutrisi bagi
balita

2. Pelatihan pada
2. Melakukan ibu dengan balita Psikomoto 90% ibu dengan
pelatihan pada gizi buruk rik balita gizi buruk
ibu dengan balita mengenai cara bisa membuat
gizi buruk membuat menu menu masakan
masakan bernutrisi bagi
bernutrisi bagi balita
balita

3. Pemilihan gizi
3. Mengajarkan seimbang yang Kognitif 90% orang tua
pemilihan gizi sesuai dengan mampu memilih
seimbang yang kebutuhan balita gizi seimbang
sesuai untuk dengan gizi buruk untuk balita
balita
4. Pengolahan
4. Mengajarkan makanan oleh Psikomoto 90% orang tua
pengolahan ibu dengan balita r mampu mengolah
makanan agar gizi gizi buruk agar makanan agar gizi
dari makanan gizi dari makanan tetap utuh
tetap utuh tetap utuh dan
tidak hilang

5. Program piring
5. Melakukan makan oleh ibu Psikomoto 90% orang tua
program piring dengan balita gizi r paham menu
makan dengan buruk yang yang sesuai
cara melihat melihat menu dnegan gizi
menu apa yang apa yang anaknya
disajikan oleh ibu disajikan oleh ibu
dengan balita gizi dengan balita gizi
baik baik
2. Ketidakefektifa Tujuan Umum : Tujuan Khusus :
n pemeliharaan 1. Program 1. Mensosialisasi 1. Sosialisasi Afektif 90% orangtua
kesehatan di tatalaksana pembentukan pembentukan dengan balita di
Desa Salak pemeliharaan organisasi dalam organisasi Ibu tiap RT Desa
kesehatan dapat rangka Pintar Anak Sehat Cisalak
berjalan dengan meningkatkan (IPAS) di tiap RT memahami
optimal setelah pemeliharaan Desa Cisalak. sosialisasi
dilakukan kesehatan balita. pembentukan
pembinaan organisasi
selama 3 bulan. 2. Merekrut 2. Rekruitmen 35 Afektif
anggota anggota 90% Para
organisasi. organisasi Ibu orangtua
Pintar Anak Sehat bersemangat
Proses (IPAS) di masing- mendaftar
Kelompok masing RT. sebagai anggota
IPAS.
3. Membentuk 3. Pembentukan Afektif
struktur struktur 90% Terbentuk
organisasi. organisasi IPAS. kader-kader yang
mempunyai
dedikasi tinggi.
4. Menyusun 4. Penyusunan Kognitif
program kerja program kerja Terbentuknya
organisasi. IPAS selama modul IPAS
setahun. selama setahun.

1. Meningkatkan 1. Pendidikan Kognitif


pengetahuan ibu kesehatan Tiap RT Desa
dengan balita tentang tumbuh Cisalak terpapar
tentang tumbuh kembang balita sosialisasi dan
kembang balita. di tiap RT Desa 90% orangtua
Cisalak. memahami
edukasi
mahasiswa.
2. Meningkatkan 2. Penyuluhan Kognitif
pengetahuan kesehatan 90% orangtua
orangtua dengan tentang dengan balita
balita mengenai pentingnya memahami
pemanfaatan Pendidikan memanfaatkan pendidikan
fasilitas pelayanan Kesehatan pelayanan kesehatan oleh
kesehatan yang kesehatan yang mahasiswa.
ada. ada.

3. Meningkatkan 3. Penyuluhan Kognitif


pengetahuan kesehatan 90% orangtua
orangtua dengan mengenai tanda dengan balita
balita tentang kurang gizi pada memahami
tanda balita balita dibantu penyuluhan dan
kurang gizi. dengan leaflet tersebar
penyebaran sebanyak 100
leaflet saat lembar untuk
penyuluhan. semua RT Desa
Cisalak.

1. Melakukan 1. Melakukan Psikomoto Terbentuknya


kerjasama kerjasama dengan r MOU pembuatan
dengan RT/RW RT/RW Desa getek di Sungai
Desa Cisalak Partnership Cisalak untuk Desa Cisalak.
mengenai membuat getek
transportasi guna
menuju menyebrangi
PUSKESMAS. sungai menuju
2. Melakukan PUSKESMAS.
kerjasama 2. Melakukan Afektif Terbentuknya
dengan kerjasama dengan MOU pengaktifan
PUSKESMAS pihak cek KMS di tiap
untuk PUSKESMAS RT Desa Cisalak
meningkatkan untuk
pemeliharaan mengaktifkan
kesehatan balita. kembali
pengecekan kartu
KMS.

1. Meningkatkan 1. Mengadakan Kognitif 90% anggota


motivasi pertemuan setiap kelompok IPAS
orangtua dengan hari Jumat kepada mengikuti
balita untuk anggota konseling setiap
peduli terhadap kelompok IPAS hari Jumat.
tumbuh kembang untuk melakukan
balita. konseling terkait
situasi terkini
Pemberdayaa tumbuh kembang
n balita di Desa
Cisalak.

2. Meningkatkan 2. Mengadakan Psikomoto 90% balita Desa


motivasi balita aktivitas bermain r Cisalak aktif
untuk bermain sambil belajar bermain setiap
dengan teman yang dinamai hari Sabtu di
sebayanya. “Sabtu Ceria” Taman Desa
untuk balita di Cisalak.
Desa Cisalak.
3. Meningkatkan 3. Memberikan Afektif 90% ibu dengan
minat orangtua reinforcement balita rutin
dengan balita berupa susu dan membawa
untuk membawa bubur kacang anaknya ke
anaknya ke hijau setiap hari PUSKESMAS.
PUSKESMAS Senin bagi
untuk cek orangtua yang
kesehatan. membawa
anaknya untuk
cek KMS rutin.

3. Defisiensi
Tujuan Umum: Pendidikan 1. Penyuluhan Afektif 90% peningkatan
kesehatan Kesehatan
tentang kesehatan pengetahuan
Setelah dilakukan
komunitas di komunitas pada peserta ibu balita
tindakan keperawatan
Desa Salak balita di Desa yang mengikuti
komunitas selama 3
Salak penyuluhan
bulan diharapkan
keluarga di Desa Salak 2. Ajarkan strategi Kognitif 90%Peningkatan
dapat memahami yang dapat atau perbaikan
kesehatan komunitas digunakan untuk sikap ibu balita
menolak perilaku terhadap
yang tidak sehat pencegahan
Tujuan khusus: atau berisiko penyakit
1. Meningkatkan daripada
pemahaman keluarga memberikan
tentang kesehatan saran untuk
komunitas menghindari atau
mengubah
2. Meningkatkan
perilaku
tingkat partisipasi 90%Mampu
keluarga dalam 3. Gunakan psikomoto
melakukan
program kesehatan presentasi rik
penerapan
komunitas kelompok untuk kesehatan
memberikan
3. Meningkatkan status komunitas
dukungan dan
kesehatan balita
mengurangi
Meningkatkan kesehatan
ancaman bagi
lingkungan berdasarkan
standar kesehatan pembelajar yang
mengalami
masalah yang
sama

Partnership 1. Melakukan Afektif 90 % orangtua


skrining mau membawa
tumbuh anaknya ke
kembang posyandu untuk
balita dan di skrining.
kebutuhan
nutrisi pada
balita,
bekerja sama
dengan
Posyandu
Desa Cisalak.
Pemberdayaa 1. Memfasilitasi Afektif 90% warga
n kegiatan membantu dalam
proses
berlangsungnya
kegiatan

Proses 1. Melakukan Kognitif 90% para orang


Kelompok konseling tua mampu
terkait memahami
defisiensi terkait defisiensi
kesehatan kesehatan balita
balita di Desa
Cisalak rutin
sekali
seminggu.
2. Membentuk afektif 90% Terbentuk
kader-kader kader-kader yang
baru. mempunyai
dedikasi tinggi.

You might also like