You are on page 1of 7

RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH

JL. BUNGGASI POROS ANDUONOHU-POASIA KENDARI


Telp.  08114163818
e-mail:rsualiyah01@gmail.com

Lampiran : Keputusan direktur rumah sakit umum Aliyah


Nomor : /KEB/RSUA/XII/2016
Tanggal : 17 Desember 2016
Tentang : Panduan Kebutuhan Privasi Pasien

BAB I

DEFINISI

A. Latar belakang
Rahasia kedokteran diatur dalam beberapa peraturan/ketetapan yaitu :
Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1996 dan Peraturan Pemerintah No 33 Tahun
1963 untuk dokter gigi yang menetapkan bahwa tenaga kesehatan termasuk
mahasiswa kedokteran yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan, pengobatan,
dan atau perawatan diwajibkan menyimpan rahasia kedokteran.
Pasal 22 ayat 1 (b) peraturan pemerintah no 32 tahun 1996 tentang tenaga
kesehatan diataur bahwa bagi tenaga kesehatan jenis tertentu dalam menjalankan
tugas profesinya berkewajiban menjaga kerahasiaan identitas dan data kesehatan
pribadi pasien. Kode etik kedokteran dalam pasal 12 menetapkan : “ Setiap
dokter wajib merahasiakan sesuatu yang diketahuinya tentang seorang penderita
bahkan juga setelah penderita itu meninggal dunia”. Rahasia kedokteran dapat
dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien memenuhi permintaan
aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, permintaan pasien
sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
Berkaitan dengan pengungkapan rahasia kedokteran tersebut, peraturan
menteri kesehatan No.29/ Menkes/Per/III/2018 tentang rekam medis sebagai
berikut : Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat
pemeriksaan dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal
a. Untuk kepentingan kesehatan pasien
b. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan
hukum atas permintaan pengadilan.
c. Permintaan dan atau persetujuan pasien sendiri
d. Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangan
e. Untuk kepentingan pendidikan dan audit medis sepanjang tidak
menyebutkan identitas pasien

Berikut ini adalah beberapa pengertian tentang privasi atau kerahasiaan pribadi
yaitu :

Privasi pasien adalah kerahasiaan pribadi untuk mengontrol arus


informasi mengenai diri dan keadaannya.

Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki


seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertantu.Tingkatan privasi yang
diinginkan itu menyangkut keterbukaan atau ketertutupan,yaitu adanya keinginan
untuk berinteraksi dengan orang lain,atau justru ingin menghindar atau berusaha
supaya sukar dicapai orang lain.

Adapun cara rumah sakit untuk menghormati hak atas privasi pasien
dapat dilakukan dengan cara :
a. Privasi dalam pemeriksaan oleh petugas baik dokter maupun dokter
spesialis meliputi penggunaan selimut,meminta ijin sebelum dilakukan
pemeriksaan.
b. Privasi pasien dimandikan perlu diyakinkan kepada pasien untuk
menghormati sesama gender dengan cara menutup pintu kamar
pasien,menggunakan alat sekat atau sampiran untuk pasien yang dirawat
dibangsal,sehingga pasien merasa nyaman,tidak risih dan tidak
terganggu oleh orang lain.
c. Privasi saat dilakukan tindakan medis,baik yang dilakukan oleh perawat
ataupun dokter.
d. Privasi saat dikunjungi oleh orang lain,keluarga maupun teman
lainnya,kalau pasien menginnginkan untuk tidak dikunjungi tetap akan
dilakukan dan dihormati.
e. Privasi dengan ras,agama,ataupun kepercayaan lainnya.
f. Privasi dalam mengetahui diagnosa maupun dokter yang merawat
(DPJP),ataupun penginformasian diagnosa harus seijin dari pasiennya
sendiri.
BAB II

RUANG LINGKUP

1. Privasi identitas pasien


2. Privasi di ruang perawatan
3. Privasi di ruang pemeriksaan
4. Privasi saat dilakukan tindakan
5. Privasi saat memandikan
6. Privasi saat membantu BAB/BAK
7. Privasi saat transportasi
8. Privasi saat dikamar operasi
9. Privasi rekam medis
10. Privasi saat akan mengakhiri kehidupan.
BAB III

TATA LAKSANA

A. Menjaga privasi pasien

1. Menjaga identitas pasien/informasi tentang kesehatan pasien agar tidak dapat


dilihat/dibaca oleh khalayak umum
2. Identitas pasien tidak dicantumkan di Nurse Station
3. Menggunakan simbol-simbol/istilah yang hanya diketahui oleh petugas rumah
sakit

B. Privasi diruang perawat

1. Untuk kamar perawatan yang memuat lebih dari satu orang agar
menempatkan pasien dalam satu kamar,tidak bercampur antara pasien laki-
laki dan perempuan
2. Memastikan satu orang perawat dan satu orang dokter (DPJP) yang
bertanggung jawab terhadap pasien
3. Melakukan wawancara survey harus seijin pasien.

C. Menjaga privasi diruang pemeriksaan

1. Menempatkan pasien dalam ruang pemeriksaan


2. Menutup gorden pada saat melakukan pemeriksaan
3. Memasang selimut pada saat melakukan pemeriksaan
4. Memberitahukan pasien/keluarga pasien akan dilakukan pemeriksaan dan
memberi
ijin keluarga pasien untuk melihat jalannya pemeriksaan seijin pasien.
5. Menutup pintu kamar pada saat dilakukan pemeriksaan.

D. Menjaga privasi pasien saat melakukan tindakan

1. Membuka bagian yang akan dilakukan intervensi


2. Kalau perlu memberikan pakaian khusus pada pasien
3. Menutup pintu dan keluarga menunggu diluar ruangan/memberikan ijin untuk
menunggu kepada yang mempunyai keterkaitan kepentingan dengan kondisi
pasien.
E. Menjaga privasi pasien saat memandikan

1. Memberitahu kepada pasien dan keluarga, pasien akan dimandikan


2. Menutup gorden dan menyarankan keluarga pasien menunggu diluar
3. Membuka bagian-bagian tubuh yang hanya akan dibersihkan saja secara
bertahap
4. Menggunakan selimut mandi

F. Menjaga privasi pasien saat membantu BAB/BAK

1. Memberitahu kepada keluarga pasien agar menunggu diluar


2. Menutup gorden
3. Membuka pakaian bawa pasien
4. Menutupi pasien dengan selimut mandi

G. Menjaga privasi saat transfer pasien

1. Menutup tubuh pasien dengan selimut


2. Memastikan semua bagian tubuh pasien tertutup
3. Menaikkan pengaman brankard tempat tidur

H. Menjaga privasi pasien kamar operasi

1. Membuka bagian tubuh yang akan dioperasi


2. Tidak membicarakan privasi pasien walaupun pasien sudah diberikan anestesi
3. Menutup kembali semua tubuh pasien pada saat selesai operasi

I. Menjaga privasi rekam medis pasien

1. Memastikan penempatan rekam medis pasien ditempat yang aman


2. Praktisi kesehatan Rumah Sakit Umum Aliyah (dokter,perawat,bidan) yang
sedang bertugas diperkenankan membawa rekam medis pasien yang sudah
selesai dipergunakan untuk pelayanan kesehatan ke ruang rekam medis
3. Tidak diperkenankan rekam medis dibaca oleh semua orang kecuali
dokter/perawat yang merawat pasien tersebut atau tenaga kesehatan yang
berkepentingan dengan kesembuhan pasien
4. Semua rekam medis pasien setelah pulang disimpan oleh petugas rekam
medis
5. Rekam medis akan dimusnahkan setelah berumur lebih dari 5 tahun.

J. Menjaga privasi pasien yang akan mengakhiri kehidupan

1. Keluarga pasien diinformasikan kondisi pasien


2. Bila pasien dirawat dibangsal maka pasien dipindahkan ke tempat khusus atau
dengan menutup gorden sehingga terpisah dari pandangan pasien lainnya
3. Mengurangi kegiatan di kamar tersebut atau meminimalkan kebisingan
4. Memfasilitasi bila keluarga pasien membutuhkan pendamping rohaniawa
BAB IV

DOKUMENTASI

Pendokumentasian pemenuhan kebutuhan privasi pasien dapat dilakukan di dalam


rekam medis berupa pernyataan dan juga berupa formulir permintaan privasi pasien
yaitu :

a. Formulir persetujuan umum


b. Formulir persetujuan pasien atau dokter untuk memberikan informasi pasien
kepada pihak ketiga

Ditetapkan di : Kendari
Pada tanggal : 17 Desember 2016
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH

dr. Hj. Maryam Rufiah MR, M.Kes

You might also like