Professional Documents
Culture Documents
1 Januari 2016
ABSTRACT
Background: Traditional medicine on society has been widely used. One of the plants that
could be useful as a drug is red ginger (Zingiber officinale var.rubrum). Chemical
compond founded are gingerol and shogaol which can inhibit the growth of bacteria such
as Streptococcus pyogenes which a normal flora of the respiratory tract. Infection can
occur when the body defense interrupted or when the organism is able to penetrate the
defenses of constitutive.
Objective: To identify the antibacterial effect of red ginger oleoresin extract (Zingiber
officinale var. Rubrum) against the bacterium Streptococcus pyogenes.
Methods: The study used is a purely experimental research using post test only control
group design. Tests of antibacterial power by diffusion cup-plate method. Samples used in
this study are 24 samples. Antibacterial testing research done at the Laboratory of Health
Palu.
Results: Test of antibacterial extract of red ginger oleoresin against streptococcus
pyogenes bacteria showed that the inhibition zone in this study have been formed at a
concentration of 5% by average-value zone of inhibition is 11,25mm. At a concentration of
10%, 20% and 40% respectively - helped show the average value of inhibition zone is
13,75mm, 15,25mm and 17,25mm. This study shows a significant difference of each
concentration of 5%, 10%, 20% and 40% in inhibiting the bacterium Streptococcus
pyogenes.
Conclusion: The presence of the antibacterial effect of red ginger oleoresin extract
(Zingiber officinale var.rubrum) against the bacterium Streptococcus pyogenes.
33 Mirna Aulia Awanis & Andi Alfiah Mutmainnah, Tes Antibacterial of The Red Ginger ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 1 Januari 2016
ABSTRAK
Latar Belakang : Pengobatan tradisional secara turun temurun telah banyak digunakan.
Salah satu tanaman yang bisa berkhasiat sebagai obat adalah jahe merah (Zingiber
Officinale var.rubrum). kandungan kimia dari jahe merah yaitu gingerol dan shogaol yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri seperti Streptococcus pyogenes yang merupakan
flora normal pada saluran pernafasan. Infeksi dapat terjadi ketika pertahanan tuuh
terganggu atau ketika organisme mampu menembus pertahanan konstitutif.
Tujuan Penelitian: Mengetahui efek antibakteri ekstrak oleoresin jahe merah (zingiber
officinale var. rubrum) terhadap bakteri streptococcus pyogenes.
Metode Penelitian: Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian eksperimental murni
dengan menggunakan rancangan penelitian post test only control group design. Pengujian
daya antibakteri dilakukan dengan menggunakna metode difusi cup-plate. Jumlah sampel
dalam penelitian ini adalah 24 sampel. Penelitian pengujian antibakteri dilakukan di
Laboratorium Kesehatan Kota Palu.
Hasil:Uji antibakteri ekstrak oleoresin jahe merah jahe merah terhadap bakteri
streptococcus pyogenes memperlihatkan bahwa zona hambat pada penelitian ini sudah
terbentuk pada konsentrasi 5% dengan nilai rata – rata zona hambat yaitu 11,25mm. Pada
konsentrasi 10%,20% dan 40% secara berturut – turut menunjukkan nilai rata-rata zona
hambat yaitu 13,75mm,15,25mm, dan 17,25mm. Penelitian ini menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan dari tiap konsentrasi 5% , 10%,20% dan 40% dalam
menghambat bakteri Streptococcus Pyogenes.
Kesimpulan: Adanya efek antibakteri ekstrak oleoresin jahe merah (Zingiber officinale
var.rubrum) terhadap bakteri streptococcus pyogenes.
Kata kunci: streptococcus pyogenes, jahe, jahe merah, oleoresin, efek antibakteri.
34 Mirna Aulia Awanis & Andi Alfiah Mutmainnah, Tes Antibacterial of The Red Ginger ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 1 Januari 2016
35 Mirna Aulia Awanis & Andi Alfiah Mutmainnah, Tes Antibacterial of The Red Ginger ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 1 Januari 2016
menggunakan pelarut yang selalu baru ekstrak dan hasilnya dapat dilihat pada
yang umumnya dilakukan dengan alat gambar dibawah ini.
khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu
dengan jumlah pelarut relatif konstan
dengan adanya pendingin balik[9].
Pengujian antibakteri dilakukan
dengna metode difusi Cup-plate. Metode
ini serupa dengan metode disc diffusion.
Dimana dibuat sumur pada media agar
yang telah ditanami dengan
mikroorganisme dan pada sumur tersebut
diberi agen antimikroba yang akan
diuji[10].
Gambar 4.3 Hasil uji aktivitas anti
bakteri pada streptococcus pyogenesa)
berisi ekstrak oleoresin jahe merah
HASIL
(Zingiber officinale var.rubrum)
Pada penelitian ini didapatkan konsentrasi 5% ; B) berisi ekstrak
oleoresin jahe merah (Zingiber officinale
hasil ekstrak oleoresin memilki efek
var. rubrum) konsentrasi 10%; C) berisi
antibakteri, efek antibakteri mulai ekstrak oleoresin jahe merah (Zingiber
officinale var.rubrum) konsentrasi 20%;
terbentuk dan terlihat pada konsentrasi 5%
D) berisi ekstrak oleoresin jahe merah
dengan diameter rata – rata 11,25mm, (Zingiber officinale var.rubrum)
konsentrasi 40%.
konsentrasi ekstrak 10% dengan diameter
Sumber : Data primer
rata – rata 13,75mm, konsentrasi ekstrak
20% dengan diameter rata – rata
15,25mm, dan konsentrasi ekstrak 40%
dengan diameter rata – rata 17,25mm.
Adanya efekantibakteri dibuktikan dengan
terbentuknya zona bening disekitar
36 Mirna Aulia Awanis & Andi Alfiah Mutmainnah, Tes Antibacterial of The Red Ginger ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 1 Januari 2016
Keterangan : PEMBAHASAN
M : Merupakan mean (rerata) yang
Hasil penelitian ini menunjukkan
dapat digunakan untuk menilai
perbedaan signifikan pada hipotesis 1 diterima, dibuktikan dengan
setiap kelompok perlakuan.
terlihatnya zona hambat yang terbentuk
Sd : Standar deviasi
Sig(p) : Nilai signifikan dari post hoc pada konsentrasi 5% dengan nilai rata –
test(1) Konsentrasi 5% (2)
rata zona hambat yaitu 11,25mm. Pada
konsentrasi 10% (3)
Konsentrasi 20% (4) konsentrasi 10%,20% dan 40% secara
konsentrasi 40% (5) kontrol
berturut – turut menunjukkan nilai rata-
positif (6) Kontrol negatif
P : Nilai signifikan uji one way rata zona hambat yaitu 13,75mm,
ANOVA
15,25mm, dan 17,25mm. Kontrol negatif
pada penelitian ini menggunakan aquades
Dari tabel diatas menunjukkan nilai
steril yang ditambah 2 gram NaCMC.
signifikan p < 0.05 antar berbagai
NaCMC pada kontrol negatif ini tidak
konsentrasi sehingga diartikan adanya
memberikan efek pada pembentukan zona
perbedaan zona hambat antar berbagai
hambat namun tidak adanya efek
konsentrasi. Perbedaan antar zona hambat
dibuktikan dengan tidak terbentuknya
dapat juga dilihat melalui grafik dibawah
zona hambat. Sedangkan pada kontrol
ini.
positif yaitu pencillin G didapatkan hasil
zona hambat dengan diameter rata – rata
yaitu 32,00mm.
Dengan melihat grafik 4.1 dan
tabel 4.1menunjukkan adanya perbedaan
zona hambat yang signifikan dari berbagai
kelompok perlakuan ekstrak oleoresin
jahe merah konsentrasi 5%,10%,20% dan
Grafik 4.1 grafik perbedaan zona hambat 40% terhadap bakteri streptococcus
dari berbagai konsentrasi pyogenes.
37 Mirna Aulia Awanis & Andi Alfiah Mutmainnah, Tes Antibacterial of The Red Ginger ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 1 Januari 2016
Semua perlakuan esktak oleoresin protein dan fenol adalah ikatan yang
jahe merah menghasilkan zona hambat lemah dan segera mengalami peruraian
yang kuat, hal tersebut sesuai dengan dan pada kadar tinggi fenol menyebabkan
teori, daerah hambat 20 mm atau lebih koagulasi protein sehingga membran sel
berarti daya hambat sangat kuat, daerah mengalami lisis[15]. Dari semua perlakuan
hambat 10-20 mm berarti kuat, 5-10 mm konsentrasi mulai dari 5%,10%,20% dan
berarti sedang dan daerah hambat 5 mm 40% zona hambat paling besar adalah
atau kurang berarti lemah. Terbentuknya konsentrasi 40% dan zona hambat terkecil
zona hambat yang kuat dapat dikarenakan adalah konsentrasi 5%. Perbedaan besar
oleh kerja zat aktif antibakteri yang zona hambat tersebut dikarenakan adanya
terkandung pada bahan uji[11]. Oleoresin perbedaan konsentrasi pada ekstrak, hal
merupakan campuran minyak atsiri yang tersebut sesuai dengan teori bahwa
mengandung terpenoid dan damar yang semakin tinggi kadar konsentrasi ekstrak
mengandung senyawa fenol seperti semakin baik/semakin besar dalam
gingerol dan shogaol[12], terpenoid menghambat mikroorganisme[16].
memiliki aktivitas antimikroba pada Data yang diperoleh dengan hasil
membran sitoplasma dengan merusak pengamatan dan pengukuran zona hambat
membran luar, membran dalam dan dapat diukur dengan melakukan pengolahan
juga berinteraksi dengan protein membran hasil analisis data menggunakan
dan target intraseluler[13], senyawa turunan SPSS(Statistical Product of Service
fenol seperti gingerol dan shogaol dapat Solution), setelah hipotesis diterima
digunakan sebagai senyawa antibakter[14] selanjutnya dilakukan Uji One Way
dan senyawa turunan fenol yang ANOVA
berinteraksi dengan sel bakteri melalui Uji One Way ANOVA dengan nilai
proses adsorbsi dengan melibatkan ikatan signifikan 0,000 kurang dari p < 0,05 ini
hidrogen,fenol pada kadar rendah membuktikan bahwa terdapat perbedaan
berinteraksi dengan protein membentuk yang nyata (signifikan) terhadap
kompleks protein fenol, ikatan antara menggunakan Uji One Way ANOVA,
38 Mirna Aulia Awanis & Andi Alfiah Mutmainnah, Tes Antibacterial of The Red Ginger ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 1 Januari 2016
dilakukan pengolahan data dengan dan 40% memilki daya hambat terhadap
menggunakan Uji Post HocT LSD untuk bakteri Streptococcus pyogenes dan
melihat kelompok perlakuan yang berbeda semakin tinggi konsentrasi yang
secara signifikan dan untuk melihat pada digunakan untuk menghambat bakteri
konsentrasi mana daya hambat yang Streptococcus pyogenes maka semakin
paling tinggi, dimana nilai signifikasi p < kuat aktivitas kerja antibakteri dalam
0,05. Uji tes LSD pada Post Hoctest menghambat pertumbuhannya.
memiliki perbedaan signifikasi terhadap
KESIMPULAN DAN SARAN
konsentrasi 5%, 10%, 25%, 40%, kontrol
Berdasarkan hasil penelitian dapat
positif dan kontrol negatif. Pada Post hoc
disimpulkan beberapa hal,Konsentrasi
test Homogeneous Subsets menunjukkan
hambat minimal ektrak oleoresin jahe
bahwa ekstrak oleoresin jahe merah
merah (Zingiber officinale var.rubrum)
dengan konsentrasi 5%,10%,25%,40%
terhadap bakteri streptococcus pyogenes
memiliki aktivitas kerja antibakteri yang
terlihat pada konsentrasi 5% dengan
berbeda-beda dengan memberikan efek
diameter rata-rata yaitu 11,25
terhadap daya hambat antibakteri,
mm.Terdapat perbedaan zona hambat
konsentrasi 40% memiliki daya hambat
bekteri streptococcus pyogenes yang
yang paling kuat diantara konsentrasi
signifikan antar berbagai konsentrasi
ekstrak lainnya. Pada kontrol positif
ekstrak oleoresin jahe merah (Zingiber
memiliki daya hambat antibakteri yang
officinale var.rubrum).
paling tinggi dibandingkan dengan
Peneliti mengharapkan adanya
berbagai konsentrasi ekstrak dan kontrol
penelitian lebih lanjut mengenai efek
negatif tidak memiliki aktivitas kerja
antibakteri ektrak oleoresin jahe merah
antibakteri.
(Zingiber officinale var.rubrum) dengan
Berdasarkan hasil pengamatan dan
ekstraksi yang lain, konsentrasi yang
analisis data yang telah dilakukan dapat
berbeda serta membanding efek
disimpulkan bahwa ekstrak oleoresin jahe
antibakteri dengan bakteri yang
merah dengan konsentrasi 5%, 10%, 25%
lainnya.Peneliti juga mengharapkan dalam
39 Mirna Aulia Awanis & Andi Alfiah Mutmainnah, Tes Antibacterial of The Red Ginger ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 1 Januari 2016
40 Mirna Aulia Awanis & Andi Alfiah Mutmainnah, Tes Antibacterial of The Red Ginger ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 1 Januari 2016
41 Mirna Aulia Awanis & Andi Alfiah Mutmainnah, Tes Antibacterial of The Red Ginger ...