You are on page 1of 3

KUNJUNGAN PRA-ANESTESI

No Dokumen No Revisi Halaman


Rumah Sakit SPO/RSE/KEP/055/2018 00 1/3
Efarina
Ditetapkan
STANDAR TanggalTerbit Direktur,
PROSEDUR 05 Januari 2018
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Dini Mayrisdayani
Mengadakan kunjungan kekamar pasien guna mengevaluasi kondisi
Pengertian pasien dan kesiapan tindakan yang akan dilakukan pada pasien
tersebut.
Mengadakan evaluasi dan penilaian tindakan, sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan baik atau tidaknya tindakan
Tujuan
tersebut dilakukan atau untuk menentukan langkah dalam upaya
memberikan pelayanan tindakan yang optimal
Keputusan Direktur Rumah Sakit Efarina tentang kebijakan
Kebijakan
pelayanan anestesi
1. Kunjungan pra anestesi dilakukan oleh Spesialis Anestesiologi,
setelah Spesialis Anestesiologi menerima pemberitahan dari
dokter operator dan atau dokter jaga rangan/perawat/bidan
tentang konsul atau jadwal tindakan pada pasien yang
membutuhkan anestesi dan sedasi
2. Spesialis Anestesiologi yang kompeten memperkenalkan diri
kepada pasien.
3. Sebelum melakukan wawancara dan pemeriksaan, Spesialis
anestesiologi harus memastikan identitas pasien yang dimaksud
dengan melihat kesesuaian nama, tempat, tanggal lahir dan
nomor rekam medis sesuai dengan gelang identitas pasien.
Prosedur ( lihat SPO Identifikasi pasien)
4. Wawancara dilakukandengan : Membahas riwayat penyakit,
riwayat alergi, kebiasaan, pengalaman anestesi sebelumnya, dan
pengobatan yang sedang dijalani.
5. Menilai aspek kondisi fisik yang mungkin merubah keputusan
dalam hal risiko dan pengelolaan anestesi:
a. Sistim saraf pusat ( kesadaran, kecerdasandll)
b. Sistim pernapasan (jalan napas dan fungsi Pernapasan )
c. Sistim sirkulasi ( tekanan darah,nadi, danperfusi)
6. Mempelajari hasil - hasil pemeriksaan yang tersedia terkait
dengan risiko penyulit dan rencana tindakan anestesi yang akan
dilakukan.
KUNJUNGAN PRA-ANESTESI

No Dokumen No Revisi Halaman


RS Efarina Efarina SPO/RSE/KEP/054/2018 00 2/3
Pangkalan Kerinci
7. Mempelajari hasil konsultasi yang tersedia terkait dengan
risiko penyulit dan rencana tindakan anestesi yang akan
dilakukan.
8. Meminta proses pemeriksaan penunjang dan tindakan
konsultasi lain sesuai kondisi pasien.
9. Menentukan status fisik pasiensesuai klasifikasiASA.
10. Menentukan teknik anestesi pilihandan alternatif yang
akan dilakukan.
11. Menentukan obat-obat atau medikasi pra-anestesi yang
diperlukan untuk tindakan anestesi.
12. Menentukan pengelolaan jenis dan jumlah cairan
termasuk estimasi kehilangan darah.
13. Menentukan pengelolaan obat - obat lain yang
dikonsumsi oleh pasien.
14. Menentukan jenis pemantauan yang akan dilakukan.
15. Menentukan tindakan invasive tambahan termasuk
pemasangan CVP dan kanulasi intra arterial bila
diperlukan.
16. Menentukan persiapan puasa sebelum anestesi dan sedasi.
17. Menentukan transportasi ke tempat tindakan sesuai
dengan sesuai dengan kondisi pasien.
18. Menentukan pengelolaan pasca anestesi, termasuk
manajemen nyeri pasca tindakan. Bila diperlukan
menentukankebutuhan ruang rawat khusus pasca anestesi
dan sedasi.
19. Bila diperlukan menentukan kebutuhan ruang rawat
khusus pasca anestesi dan sedasi
20. Menentukan usulan jumlah dan jenis persiapan darah
yang dibutuhkan.
21. Penjelasan yang adekuat tentang keadaan pasien kepada
keluarga atau pasien (dewasa) sendiri, meliputi diagnosis
kerja, rencana tindakan anestesi dan alternatifnya, risiko
dan faktor penyulit anestesi, kemungkinan komplikasi
intra pasca tindakan, kebutuhan ruang rawat khusus pasca
anestesi dan sedasi, serta kemungkinan transfuse
termasuk risiko
22. Mendapatkan persetujuan ataupun penolakan tindakan
medis dari pasien maupun keluarga pasien.
KUNJUNGAN PRA-ANESTESI

No Dokumen No Revisi Halaman


RS Efarina Efarina SPO/RSE/KEP/054/2018 00 3/3
Pangkalan Kerinci
25. Spesialis anestesiologi yang bertanggung jawab
memeriksa kembali bahwa hal-hal tersebut di atas
sudah dilakukan secara benar dan dicatat dalam rekam
medis pasien. ( Formulir praanestesi)
26. Kunjungan pra-anestesi dapat dilakukan di ruang
rawat, poliklinik Anestesi dan tempat lain bila kondisi
mengharuskan.
1. Ruang Perawatan
Unit Terkait 2. ICU

You might also like