You are on page 1of 10

AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR METODE HARGA POKOK

PESANAN

Tujuan Akuntansi Biaya

Menurut Mulyadi (1999:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:

1. Penentuan harga pokok produk

Untuk memenuhi tujuan pennnentuan harga pokok produk, akuntansi biaya mencatat,
menggolongkan, dan meringkas biaya-biaya pembuatan proooduk atau penyerahan jasa.
Biaya yang dikumpulkan dan disajikan adalah biaya yang telah terjadi dimasa yang lalu atau
biaya historis.

2. Pengendalian Biaya

Pengendalian biaya yang harus didahului dengan penentuan biaya yang seharusnya
dikeluarkan untuk memproduksi satu astuan produk. Jika biaya yang seharusnya ini telah
ditetapkan, akuntansi biaya bertugas untuk memantau apakah pengeluaran biaya yang
sesungguhnya sesuai dengan biaya yang seharusnya tersebut. Akuntansi biaya kemudian
melakukan analisis terhadap penyimpangan biaya sesungguhnya dengan biaya seharusnya
dan menyajikan informasi mengenai penyebab terjadinya selisih tersebut. Dari analisis
penyimpangan dan penyebabnya tersebut, manajemen akan dapat mempertimbangkan
tindakan koreksi jika hal ini perlu dilakukan. Dengan ananlisi ini juga, manajemen puncak
akan dapat mengadakan penelitian prestasi para manajer dibawahnya

3. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan khusus menyangkut masa yang akan dating. Oleh karena itu
informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan khusus selalu berhubungan dengan
informasi yang akan dating. Akuntansi biaya untuk pengambilan keputusan khusus
menyajikan biaya masa yang akan dating (future cost). Informasi biaya ini tidak dicatat dalam
catatan akuntansi biaya, melainkan hasil dari suatu proses peramalan.

Tujuan Akuntansi Biaya dalam Perusahaan Jasa

Pada perusahaan jasa, siklus kegiatan usahanya dimulai dengan persiapan penyerahan jasa
dan berakhir dengan penyerahan jasa kepada pemakainya.Dalam perusahaan jasa, yang inti
kegiatannya adalah menyediakan pelayanan jasa, siklus skuntansi biaya dimulai dengan
pencatatan biaya persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan penyajian harga pokok jasa
yang diserahkan kepada konsumen.

Akuntansi biaya pada perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa bertujuan untuk
menyajikan informasi harga pokok per satuan jasa yang diserahkan kepada pemakai jasa.

Tujuan Akuntansi Biaya dalam Perusahaan Dagang

Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan sangat dipengaruhi oleh siklus kegiatan usaha suatu
perusahaan. Jadi siklus akuntansi biaya pada perusahaan dagang akan berbeda dengan siklus
akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur, begitu juga dengan siklus akuntansi biaya pada
perusahaan jasa. Siklus kegiatan perusahaan dagang dimulai dengan pembelian barang
dagang tanpa dilakukan pengolahan lebih lanjut, kemudian diakhiri dengan penjualan barang
dagang tersebut kepada pelanggan. Dalam perusahaan dagang yang kegiatannya membeli dan
menjual barang dagang tanpa pengolahan lebih lanjut terhadap barang dagang, maka siklus
akuntansi biaya dimulau dengan pencatatan harga pokok barang dagang yang dibeli dan
berakhir dengan penyajian harga pokok barang dagangan yang terjual.

Tujuan utama akuntansi biaya dalam perusahaan dagang yaitu untuk menyajikan informasi
tentang harga pokok barang dagangan yang dijual, biaya pemasaran, biaya administrasi dan
umum.

Tujuan Akuntansi Biaya dalam Perusahaan Manufaktur

Pada perusahaan manufaktur, siklus kegiatannya dimula dengan pengolahan bahan baku
dibagian produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi kebagian gudang. Dalam
perusahaan manufaktur ini, siklus akuntansi biaya dimulai dari pencatatan harga pokok bahan
baku yang dimasukkan pada proses produksi, kemudian dilanjutkan dengan pencatatan biaya
tenaga kerja langsung (BTKL), biaya overhead pabrik (BOP) yang dikonsumsi untuk
produksi, serta diakhiri dengan penyajian harga pokok produk jadi yang diserahkan ke bagian
gudang oleh bagian produksi.

Akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur memiliki tujuan untuk menyajikan informasi
harga pokok produksi per unit produk jadi yang diserahkan ke bagian gudang.

Penggolongan Biaya

1. A. Penggolongan biaya berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan

Fungsi pokok dalam perusahaan terdiri atas fungsi produksi, fungsi pemasaran dan fungsi
adminitrasi umum. Penggolongan biaya berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan disebut
penggolongan dasar, biaya digolongkan menjadi :

1). Biaya produksi adalah biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan proses pengolahan
bahan baku menjadi produksi yang siap dijual. Biaya produksi dikelompokkan lagi menjadi
Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, dan Biaya Overhead Pabrik.

2). Biaya pemasaran adalah biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan usaha
memperoleh pesanan dan memenuhi pesanan. Misalnya biaya promosi, gaji karyawan bagian
penjualan, komisi penjualan, biaya angkutan barang ke luar.

3). Biaya adminitrasi dan umum adalah biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan
pengaturan, pengawasan, dan tata usaha organisasi perusahaan. Misalnya gaji direksi, gaji
pegawai bagian administrasi kantor, gaji pegawai bagian akuntansi, biaya perlengkapan
kantor, penyusutan peralatan kantor, rekening listrik-telepon.

1. B. Penggolongan biaya berdasarkan hubungannya dengan sesuatu yang dibayai

Berdasarkan hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya digolongkan menjadi biaya
langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang terjadi karena ada
sesuatu yang dibiayai, misalnya biaya bahan baku dalam pembuatan produk. Biaya tersebut
timbul karena ada yang dibiayai yaitu produk. Jika tidak ada proses pembuatan produk, tidak
akan timbul biaya bahan baku. Adapan biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi tidak
bergantung pada ada atau tidak adanya sesuatu yang dibiayai, misalnya biaya penyusutan
mesin dan biaya asuransi pabrik. Biaya biaya tersebut akan tetap terjadi walaupun tidak ada
proses pembuatan produk. Dalam hubungannya dengan produk sebagai sesuatu yang di
biayai, biaya produksi dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu :

1). Biaya produksi langsung

Biaya produksi secara langsung dapat dihitung sebagai harga pokok produk atau langsung
dibebankan pada produk. Oleh karena itu biaya produksi langsung mudah ditelusuri
melekatnya pada produk. Biaya produksi langsung terdiri atas berikut ini .

a). Biaya bahan langsung

Definisi dari biaya bahan langsung adalah semua bahan yang membentuk suatu kesatuan
yang tidak terpisahkan dari produk. Harga pokok bahan yang bersangkutan dapat langsung
diperlakukan sebagai bagian dari harga pokok produk. Contoh, bahan langsung di antaranya,
papan kayu yang dipakai untuk membuat meja, pelat baja yang digunakan untuk membuat
kerangka mobil, minyak mentah yang digunakan dalam pembuatan bensin, tanah liat yang
digunakan untuk membuat genting, semen dan besi beton yang digunakan untuk membuat
gedung.

b). Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah upah karyawan yang secara fisik berhubungan langsung
dengan produk. Nilai jasa tenaga kerja yang bersangkutan dapat langsung diperlakukan
sebagai bagian dari harga pokok produk. Contoh biaya tenaga kerja langsung, di antaranya
upah seorang tukang pembuat meja, upah yang dibayarkan perusahaan konveksi kepada
tukang jahit, upah yang dibayarkan kepada perakit pada perusahaan karasori.

2). Biaya produksi tidak langsung

Biaya produksi tidak langsung disebut juga dengan Biaya Overhead Pabrik (BOP), yaitu
biaya-biaya yang diperlukan dalam pembuatan produk, selain biaya bahan langsung dan
biaya tenaga kerja langsung. Termasuk ke dalam kelompok biaya produksi tidak langsung,
adalah sebagai berikut :

a). Bahan penolong, adalah bahan bahan yang diperlukan dalam pembuatan produk, yang
penggunaannya relatif kecil atau terlalu sulit untuk diperlakukan sebagai bahan langsung.
Diperlakukan sebagai bahan penolong, antara lain perekat dan tinta koreksi pada perusahaan
percetakan, lem perekat, paku kecil dan plitur pada perusahaan mebel.

b). Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang secara fisik tidak berhubungan
dengan pembuatan produk, misalnya gaji mandor atau pengawas karyawan bagian produksi,
gaji manajer produksi dan gai penjaga pabrik.
c). Biaya produksi tidak langsung lainnya, seperti biaya penerangan pabrik, biaya pembangkit
tenaga, biaya penyusutan mesin, biaya penyusutan gedung pabrik, biaya reparasi dan
pemeliharaan mesin, biaya perlengkapan pabrik dan sebagainya.

Biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung, keduanya disebut Biaya Primer
(Prime Cost). Sementara itu, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik disebut
Biaya Konversi (conversion cost).

1. C. Penggolongan biaya berdasarkan hubungannya dengan volume kegiatan

Penggolongan biaya berdasarkan hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, sebagai


berikut :

1). Biaya tetap atau konstan, adalah biaya yang sampai tingkat kegiatan tertentu berjumlah
tetap, tidak berpengaruh oleh perubahan volume kegiatan. Termasuk ke dalam golongan
biaya tetap antara lain biaya penyusutan aktiva tetap, pajak bumi dan bangunan, amortisasi
patent, biaya sewa dan asuransi.

2). Biaya variabel, adalah biaya yang jumlahnya berubah sebanding (proporsional) dengan
perubahan volume kegiatan. Termasuk ke dalam golongan ini adalah biaya bahan langsung
dan biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan bakar tenaga listrik dan uang lembur.

3). Biaya semi variabel, adalah biaya yang memiliki unsur tetap dan variabel karenanya biaya
ini sering disebut juga biaya campuran (mixed cost). Contoh kalkulasi, biaya pemeliharaan
dan perbaikan mesin, biaya pemanasan dan penerangan.

1. D. Penggolongan biaya berdasarkan jangka waktu manfaatnya

Untuk kepentingan penghitungan laba rugi dan penentuan harga pokok produk secara teliti,
biaya digolongkan berdasarkan hubungannya dengan periode pembebanannya. Untuk
kepentingan tersebut, pengeluaran untuk biaya diigolongkan sebagai berikut :

1). Pengeluaran modal (capital expenditure) adalah pengeluaran yang manfaatnya dinikmati
lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran modal, pada saat terjadinya dicatat sebagai
aktiva dan dibebankan pada periode-periode akuntansi selama usia manfaatnya, dengan
mengalokasikan sebagian dari harga perolehannya.

2). Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure), adalah pengeluaran yang manfaatnya


hanya dinikmati dalam periode akuntasi saat terjadinya pengeluaran. Pengeluaran pendapatan
pada periode terjadinya merupakan beban yang dipertemukan dengan penghasilan yang
diperoleh pada periode yang bersangkutan

Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi dengan Cara Produksi

1. Produksi Massa

Produksi massa adalah produksi yang dibuat untuk kepentingan massa atau umum, dan dibuat
secara masal atau dalam jumlah banyak. Misalnya, produksi rokok, sabun, korek api, ban
kendaraan bermotor, minuman botol dan lain-lain. Pada produksi massa ini juga dibuat
adanya produksi massa berseri, yaitu produksi massa yang dibuat berseri, misalnya televisi
dibuat secara berseri dengan berbagai ukuran layar.

Karakteristik Usaha Perusahaan yang Berproduksi Massa:

1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar


2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama
3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi
rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu

1. Produksi Pesanan atau Produksi Satuan

Produksi satuan adalah produksi yang dibuat berdasarkan pesanan. Produksi satuan dibuat
untuk melayani kepentingan perorangan atau pemesan. Bentuk, ukuran, warna, dan lain-
lainnya ditentukan oleh pemesan. Produsen membuat barang sesuai dengan keinginan
pemesannya.

Itu sebabnya produksi satuan dibuat dalam jumlah yang terbatas atau tidak banyak. Pada
produksi satuan juga dikenal produksi satuan seri, yaitu produksi satuan yang dibuat berseri.
Untuk ukuran produk dibuat bertingkat-tingkat, dari ukuran kecil sampai ukuran besar.

Karakteristik Usaha Perusahaan yang Produksinya Berdasarkan Pesanan

1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputusputus. Jika pesanan yang satu selesai
dikerjakan, proses produksi dihentikan, dan mulai dengan pesanan berikutnya
2. Produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan.
Dengan demikian pesanan yang satu dapat berbeda dengan pesanan yang lain
3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi persediaan di
gudang

Metode yang Digunakan Oleh Perusahaan yang Produksi Secara Pesanan

Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan, akan mengumpulkan kos produksinya


dengan menggunakan metode kos pesanan atau job order cost method. Dalam metode kos
pesanan seluruh biaya produksi dikumpulkan sesuai dengan masing-masing pesanan dan kos
produksi per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut dapat dihitung
dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan yang bersangkutan dengan jumlah
satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.

Metode yang Digunakan Oleh Perusahaan yang Produksi Secara Massa

Perusahaan yang berproduksi secara massa akan mengumpulkan kos produksinya dengan
menggunakan metode kos proses atau process cost method. Pada metode kos proses seluruh
biaya produksi dikumpulkan untuk suatu periode tertentu dan kos produksi per satuan produk
yang dihasilkan dalam periode tersebut dapat dihitung dengan cara membagi total biaya
produksi untuk periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode
yang bersangkutan.
Perbedaan Metode Pesanan Dengan Metode Proses

Perbedaan Metode Harga Pokok Pesanan Metode Harga Pokok Proses


Biaya Produksi Setiap bulan atau periode
Untuk setiap pesanan
Dikumpulkan penentuan harga pokok produk
Harga pokok per
Apabila pesanan telah selesai Pada akhir bulan atau periode
satuan produk
diproduksi penentuan harga poko produk
dihitung
Jumlah biaya produksi yang telah Jumlah biaya produksi yang
dikeluarkan untuk pesanan telah dikeluarkan selama
Rumus perhitungan
tertentu dibagi dengan jumlah periode tertentu dibagi dengan
harga pokok per
satuan produk yang diproduksi jumlah satuan produk yang
satuan
dengan pesanan yang dihasilkan selama periode yang
bersangkutan bersangkutan
Biaya produksi langsung Biaya overhead pabrik
berdasarkan biaya yang dibebankan atas dasar biaya
Penggolongan Biaya sesungguhnya terjadi yang terjadi sesungguhnya
Produksi Biaya produksi tidak langsung Sering tidak diperlukan
dibebankan berdasarkan tarif pembedaan biaya produksi
yang ditentukan dimuka (langsung / tidak langsung)
Biaya produksi, selain biaya
Unsur yang
Biaya Produksi, selain biaya bahan baku, bahan penolong
digolongkan dalam
bahan baku dan biaya tenaga dan biaya tenaga kerja ( baik
Biaya Overhead
kerja langsung langsung maupun tidak
Pabrik
langsung )

Tujuan Metode Harga Pokok Pesanan

Metode harga pokok pesanan merupakan metode pengumpulan biaya produksi untuk
menetapkan harga pokok produksi yang dibuat perusahaan berdasarkan pesanan. Dalam
perhitungan biaya job order, setiap pesanan merupakan satuan akuntansi yang didalamnya
dibebankan biaya bahan, upah dan biaya overhead dengan menggunakan nomor oder dan
biaya untuk setiap pesanan pelanggan dicatat dalam kartu biaya job order.

Tujuan dari metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk
masing-masing pesanan, baik secara keseluruhan dari setiap pesanan atau persatuan. Metode
ini menghitung biaya-biaya produksi dari pesanan tertentu yang dikumpulkan dan kemudian
kalkulasi harga pokok produksi persatuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi
untuk pesanan tersebut

Syarat Dalam Menentukan Harga Pokok Pesanan

Menurut Mulyadi dalam buku Akuntansi Biaya, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi
dalam menentukan harga pokok pesanan, yaitu:

1. Setiap pesanan produk harus dapat dipisahkan identitasnya dengan jelas dan harus
dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara individu.
2. Biaya produksi dibagi menjadi dua golongan, yaitu biaya produksi langsung yang
terdiri dari biaya bahan baku dan tenaga kerja, serta biaya produksi tidak langsung
yang terdiri dari biaya-biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung.
3. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan langsung pada
pesanan, sedangkan biaya produksi tidak langsung dibebankan pada pesanan tertentu
atas dasar tarif yang ditentukan di muka.
4. Harga pokok setiap pesanan ditentukan saat selesai pengerjaan.
5. Harga pokok persatuan produk dihitung dengan membagi jumlah biaya produksi yang
dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam pesanan
terkait.

Pengertian dan Konsep Metode Harga Pokok Pesanan

Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi
untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan
produk atas dasar pesanan. Tujuan dari penggunaan metode harga pokok pesanan
adalah untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok
secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per satuan.
Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan
harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi
untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang
bersangkutan. Pada pengumpulan harga pokok pesanan dimana biaya yang
dikumpulkan untuk setiap pesanan/kontrak/jasa secara terpisah dan setiap pesanan
dapat dipisahkan identitasnya. Atau dalam pengertian yang lain, penentuan harga
pokok pesanan adalah suatu sistem akuntansi yang menelusuri biaya pada unit
individual atau pekerjaan, kontrak atau tumpukan produk yang spesifik.

Karakteristik Biaya Pesanan

- Sifat produksinya terputus-putus tergantung pada pesanan yang diterima


- Bentuk produk tergantung dari spesifikasi pemesan
- Pengumpulan biaya produksi dilakukan pada kartu biaya pesanan, yang memuat
rincian untuk masing-masing pesanan.
- Total biaya produksi dikalkulasi setelah pesanan selesai
- Biaya produksi epr unit dihitung, dengan membagi total biaya produksi dengan total
unit yang dipesan.
- Akumulasi biaya umumnya menggunakan biaya normal
- Produk yang sudah selesai langsung diserahkan pada pemesan.

Kartu Biaya Pesanan

Kartu biaya pesanan adalah dokumen dasar dalam penentuan biaya pesanan yang
mengakumulasi biaya-biaya untuk setiap pesanan. Karena biaya diakumulasi setiap
batch atau loy dalam sistem biaya pesanan menunjukkan bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung serta biaya overhead pabrik yang dibebankan untuk suatu
pesanan. File kartu biaya pesanan yang belum selesai dapat berfungsi sebagai buku
besar tambahan untuk persediaan dalam proses

Syarat penggunaan Metode Harga Pokok Pesanan:


ü Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk dapat dipisahkan identitasnya
secara jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara individual.
Biaya produksi harus dipisahkan ke dalamü dua golongan, yaitu: biaya langsung
(BBB & BTKL) dan biaya tak langsung (selain BBB & BTKL).
BBB dan BTKLü dibebankan/diperhitungkan secara langsung terhadap pesanan
yang bersangkutan, sedangkan BOP dibebankan kepada pesanan atas dasar tarif
yang ditentukan di muka.
Harga pokok setiap pesanan ditentukan pada saat pesanan selesai.ü
ü Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah biaya
produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk
dalam pesanan yang bersangkutan.

Untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan digunakan Kartu Harga Pokok
(Job Cost Sheet), yang merupakan rekening/buku pembantu bagi rekening kontrol
Barang Dalam Proses.

Pengumpulan Biaya Produksi dalam Metode Harga Pokok Pesanan

1) Pencatatan Biaya Bahan Baku (BBB)


Dibagi dua prosedur, yaitu :
Prosedur pencatatan pembelian bahan baku, jurnalnya:§
Persediaan Bahan Baku xxx
Utang Dagang / Kas xxx

§ Prosedur pencatatan pemakaian bahan baku, menggunakan metode mutasi


persediaan (perpetual). Dalam setiap pemakaian bahan baku harus diketahui
pesanan mana yang memerlukannya. Jurnalnya:
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xxx
Persediaan Bahan Baku xxx

2) Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)


Diperlukan pengumpulan dua macam jam kerja, yaitu :§
Jam kerja total selama periode kerja tertentu.ü
Jam kerja yang digunakan untuk mengerjakan setiap pesanan.ü

§ Perusahaan harus menyelenggarakan kartu hadir masing-masing karyawan, untuk


mengumpulkan informasi jam kerja total selama periode kerja tertentu, untuk
pembuatan Daftar Upah. Disamping itu, perusahaan harus mencatat penggunaan
jam kerja masing2 karyawan untuk mengerjakan pesanan. (Masing2 karyawan
dibuatkan Kartu Jam Kerja / Job Time Ticket)

Jurnal untuk pembagian upah:§


Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
Gaji dan Upah xxx
3) Pencatatan Biaya Overhead Pabrik (BOP)
BOP dikelompokkan menjadi beberapa golongan, yaitu :§
Biaya Bahan Penolongü
Biaya reparasi dan pemeliharaan, berupa pemakaian persediaan spareparts dan
persediaan supplies pabrikü
Biaya tenaga kerja tak langsungü
Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap (contoh: biaya
penyusutan aktiva tetap)ü
Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu (contoh: terpakainya asuransi
dibayar di muka)ü
ü Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran tunai
(contoh: biaya reparasi mesain pabrik, biaya listrik)

4) Pencatatan Produk Selesai


§ Biaya produksi yang telah dikumpulkan dalam Kartu Harga Pokok dijumlah dan
dikeluarkan dari rekening Barang Dalam Proses dengan jurnal sbb:
Persediaan Produk Jadi xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx
§ Harga Pokok Produk jadi dicatat dalam Kartu Persediaan (Finish Goods Ledger
Card) dan Kartu Harga Pokok Pesanan tersebut dipindahkan ke dalam arsip Kartu
Harga Pokok Pesanan yang telah selesai.

Perbedaan Antara Akuntansi Perusahaan Manufaktur Dan


Akuntansi Perusahaan Dagang
Akuntansi perusahaan manufaktur dan akuntansi perusahaan dagang berbeda
dalam hal rekening-rekening yang disajikan dalam laporan keuangan, yaitu neraca
dan laporan laba-rugi. Disamping itu dalam perusahaan manufaktur harus membuat
laporan biaya produksi. Perbedaan keduanya diuraikan sebagai berikut:
Perbedaan dalam neraca
Di dalam neraca perusahaan dagang, hanya terdapat satu rekening persediaan
barang, yaitu Persediaan barang dagangan, sedangkan rekening persediaan dalam
neraca perusahaan manufaktur meliputi persediaan bahan baku, persediaan bahan
penolong, persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi dan persediaan
suplai perlengkapan pabrik.
Perbedaan dalam laporan laba rugi
Perbedaan dalam laporan laba-rugi antara perusahaan dagang dan perusahaan
manufaktur terletak pada perhitungan harga pokok penjualan. Pada perusahaan
dagang barang tersedia untuk dijual diperoleh dengan menjumlahkan persediaan
awal dan pembelian bersih, sedangkan pada perusahaan manufaktur diperoleh
dengan menjumlahkan persediaan awal barang jadi dan harga pokok produksi.
Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi adalah biaya yang terjadi dalam rangka untuk menghasilkan
barang atau produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya produksi dapat diklasifikasikan
menjadi tiga, yaitu : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik.
1. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku adalah Bahan yang digunakan untuk menghasilkan barang jadi
dan secara fisik menjadi bagian dari produk tersebut. Misalnya, pemakaian bahan
berupa kulit, benang, paku, lem dan cat pada perusahaan sepatu.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Merupakan biaya yang dibayarkan kepada tenaga langsung Istilah tenaga kerja
langsung digunakan untuk menunjuk tenaga kerja (karyawan) yang terlibat langsung
dalam pengolahan bahan langsung atau bahan baku menjadi barang jadi. Misalnya
upah yang dibayarkan kepada karyawan bagian pemotongan atau bagian perakitan
atau bagian pengecatan pada perusahaan mebel.
3. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik (biaya produksi tidak langsung) adalah biaya produksi selain
biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Misalnya biaya tenaga kerja tidak
langsung, bahan pembantu atau penolong, reparasi dan pemeliharaan mesin,
pemeliharaan gedung pabrik, biaya listrik pabrik, biaya penyusutan mesin dan lain-
lain.

Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan

Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, informasi harga pokok


produksi per
pesanan bermanfaat bagi manajemen dalam :
1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan
2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan terhadap pesanan tertentu.
3. Memantau realisasi biaya produksi
4. Menghitung laba atau rugi tiap pesanan
5. Menentukan harga pokok persediaan barang jadi dan barang dalam proses yang
disajikan dalam neraca

You might also like