Professional Documents
Culture Documents
ANATOMI FISIOLOGI
Otak adalah organ vital yang terdiri dari 100-200 milyar sel aktif yang
intelektual kita. Otak terdiri dari sel-sel otak yang disebut neuron. Otak
mengambil alih fungsi dari bagian-bagian yang rusak. Secara garis besar,
sistem saraf dibagi menjadi 2, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf pusat (SSP) terbentuk oleh otak dan medulla spinalis.
Sistem saraf disisi luar SSP disebut sistem saraf tepi (SST). Fungsi dari
bagian tubuh lainnya. Otak merupakan bagian utama dari sistem saraf,
1) Cerebrum
sepasang hemisfer kanan dan kiri dan tersusun dari korteks. Korteks
(area broca di hemisfer kiri), pusat penghidu, dan emosi. Bagian ini
motorik (area premotor). Pada lobus ini terdapat daerah broca yang
b) Lobus temporalis
c) Lobus parietalis
pendengaran.
d) Lobus oksipitalis
2) Cerebellum
3) Brainstem
bagian otak, anyaman sel saraf dan 12 pasang saraf cranial. Secara
cedera pada kepala akibat trauma tumpul (blunt trauma) atau trauma
3. ETIOLOGI
2013).
diam, seperti pada kasus jatuh atau tabrakan mobil ketika kepala
kepala belakang.
5) Cedera rotasional terjadi jika pukulan atau benturan menyebabkan
4. KLASIFIKASI
dua yaitu :
2) Cedera tembus.
yang sedikit.
b) Cedera difus
dikelompokkan menjadi:
primer. Proses lanjutan yang sering terjadi adalah gangguan suplai untuk
fungsi paru, atau karena aliran darah otak menurun, misalnya akibat
syok. Karena itu pada cedera kepala harus dijamin bebasnya jalan nafas,
bertambah buruk.
o Kehilangan kesadaran.
7. PENATALAKSAAN MEDIS
30 mmHg.
per infus untuk "menarik" air dari ruang intersel ke dalam ruang
darah otak.
koma.
trauma tembus kepala dan fraktur impresi; preparat parenteral yang ada
jam. Setelah itu diberi- kan 3 dd 100 mg/hari per oral atau intravena.
8. PENATALAKSAAN KEPERAWATAN
2015) :
keseimbangan cairan
dekubitus.
dan hipotrofi.
6. Kornea harus terus menerus dibasahi dengan larutan asam borat
penuh, atau nyeri. Setelah ketiga hal tersebut dapat dipastikan dan
intrakranial.
otak.
9. PEMERIKSAAN PENUNJANG
gelombang patologis.
trauma.
tiba dan cepat setelah cedera kepala. Cedera kepala berat meningkatkan
1) Gangguan kesadaran
2) Kejang
3) Penumpukan cairan
4) Insfeksi
6) Kerusakan syaraf
7) Kerusakan intelektual
11. DIAGNOSA
(Nuarif, 2015).
DAFTAR PUSTAKA
Arifin & Ajid Risdianto. 2013. Cedera Kepala. Jakarta: Sagung Seto.
Satmoko, BS. 2015. Pengaruh Slow Deep Breathing terhadap Skala Nyeri Akut
pada Pasien Cedera Kepala Ringan di Ruang IGD RSUD Pandan Arang
Boyolali [Skripsi]. Surakarta: Stikes Kusuma Husada.